Anda di halaman 1dari 24

MODUL

09

KONSEP DASAR POLITIK


DAN
PEMERINTAHAN
Kegiatan
Belajar Konsep Dasar Politik dan
1 Pemerintahan

1. Indonesia merupakan Negara Hukum

Menurut B.R.Saragih negara hukum ialah negara


dimana tindakan pemerintah maupun rakyatnya didasarkan
atas hukum untuk mencegah adanya tindakan sewenang-
wenang dari pemerintah dan tindakan rakyat yang
dilakukan menurut kemauannya sendiri.
Apakah Indonesia negara hukum?

Berikut beberapa bukti bahwa Indonesia adalah negara


hukum:
1. Indonesia adalah negara hukum (Pasal 1 ayat 3).
2. Segala warga negara bersama kedudukannya di dalam
hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum
dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualiannya
(Pasal 27 ayat 1).
3. Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan
pemerintahan menurut UUD(Pasal 4 ayat 1).
Unsur-unsur negara hukum
Menurut Stahl
1. Adanya jaminan hak asasi manusia.
2. Adanya pemisah atau pembagian kekuasaan.
3. Pemerintahan berdasarkan peraturan-peraturan.
4. Adanya peradilan administrasi.
Menurut Dicey
1. Supermasi aturan hukum.
2. Kedudukan yang sama didepan hukum.
3. Terjaminnya HAM dalam UU atau UUD.
2. Hierarki Peraturan Perundang-undangan
Peraturan perundang-undangan tertinggi di negara
kita yaitu UUD 1945.
UUD 1945 dikatakan sebagai hukum dasar yaitu hukum
dasar yang tertulis. Dikatakan hukum dasar tertulis karena
disampingnya ada hukum dasar yang tidak tertulis yang bisa
disebut konveksi.
Tata urutan peraturan perundang-undangan di negara kita di
atur dalam undang-undang nomor 10 Tahun 2004.
Jenis dan hierarki peraturan perundang-undangan
1. UUD NKRI 1945.
2. UU/PERPU.
3. Peraturan Pemerintah.
4. Peraturan Presiden.
5. Peraturan Daerah.
Selanjutnya Nawiasky sebagai murid Hands
Keslen mengembangkan teori berjenjang dengan
menyebut Theorie stufenaufbau de rechtsordnung
dengan mengelompokkan 4 norma hukum sebagai
berikut:

Saatsfundamental Norm, yang diartikan pokok kaidah


negara fundamental/Basic Norm.
Staatsgrundgesetze, yaitu aturan-aturan dasar negara
atau aturan-atuaran negara yang masih bersifat pokok.
Formelle Gesetze, yaitu undang-undang dalam arti
formal yang sudah ada sanksi dan pemaksa.
Verordnungen & Autonome Satzungen, yaitu peraturan
pelaksanaan dan peraturan-peraturan otonom yang
sifatnya delegasian.
3. Undang-Undang Dasar 1945

Menurut Miriam Budiardjo (1982:106-107) Undang-


Undang Dasar 1945 mempunyai kedudukan yang istimewa
dibandingkan dengan undang-undang yang lainnya
dikarenakan:

a. UUD dibentuk menurut suatu cara istimewa yang berbeda


dengan pembentukan UU biasa.
b. UUD dibuat secara istimewa untuk itu dianggap sesuatu
yang luhur.
c. UUD adalah piagam yang menyatakan cita-cita bangsa
Indonesia dan merupakan dasar organisasi kenegaraan
suatu bangsa.
d. UUD membuat garis besar tentang dasar dan tujuan
negara.
4. Undang-Undang/Perpu

a. Undang-undang merupakan peraturan yang dibentuk


untuk mengatur lebih lanjut ketentuan UUD 1945 dan
melaksanakan perintah undang-undang lainnya.
b. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang(Perpu) dibuat dalam keadaan darurat dalam arti
persoalan yang muncul harus segera ditindaklanjuti.
c. Peraturan Presiden adalah peraturan yang dibuat oleh
presiden dalam meyelenggarakan pemerintahan negara
sebagai atribusi dari Pasal 4 ayat 1 UUD1945.
d. Peraturan Daerah adalah peraturan yang dibentuk oleh
pemerintahan daerah Provinsi atau daerah Kabupaten
dan daerah Kota.
Kegiatan
Belajar Prinsip-Prinsip Dasar
2 Pemerintahan

A.PRINSIP-PRINSIP PENYELENGGARAAN NEGARA


Menurut pandangan Jimly Asshidiqie (2006)
terdapat sembilan prinsip penyelenggaraan negara yang
sejalan dan terkait erat dalam lima dasar dalam
Pancasila yaitu:

1. Prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa.


Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan pandangan
dasar dan bersifat primer yang secara substansial
menjiwai keseluruhan wawasan kenegaraan bangsa
Indonesia.
2. Prinsip Cita Negara Hukum dan The Rule of Law
Yaitu kekuasaan yang dijalankan oleh hukum.

3. Prinsip Pemahaman Kedaulatan Rakyat


Pemilik kekuasaan tertinggi adalah rakyat sehingga
kekuasaan negara hendaknya diselenggarakan bersama
dengan rakyat.

4. Prinsip Demokrasi Langsung dan Demokrasi


Perwakilan
Demokrasi langsung dilakukan melalui pemilihan
umum, dan pemilihan pasangan presiden dan wakil
presiden
3. Prinsip Paham Kedaulatan Rakyat
Yaitu pemilik kekuasaan tertinggi adalah rakyat
sehingga kekuasaan negara hendaknya diselenggarakan
bersama rakyat.

4. Prinsip Demokrasi Langsung dan Demokrasi Perwakilan


Demokrasi lansung dilakukan melalui pemilihan umum
dan pemilihan pasangan presiden dan wakil persiden.
Sedangkan Demokrasi perwakilan dijalankan lembaga
perwakilan rakyat.

5. Prinsip Pemerintahan Kekuasaan dengan sistem Check


and Balances
Menurut UUD1945 kedaulatan rakyat dibagi secara
horizontal dengan cara memisahkannya menjadi kekuasaan-
kekuasaan yang dijalankan lembaga-lembaga negara yang
sederajat dan saling mengendalikan satu sama lain
berdasarkan prinsip saling mengawasi dan mengimbangi.
6. Prinsip Sistem Pemerintahan Presidensial
Mengandung makna bahwa yang memegang kekuasaan
menjalankan pemerintahan berada di tangan presiden.

7. Prinsip Kesatuan dan Keragaman


Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara
persatuan dalam arti sebagai negara yang warga negaranya erat
bersatu, yang mengatasi segala paham perseorangan atau golongan,
yang menjamin persamaan kedudukan dalam hukum dan
pemerintahan tanpa kecuali.

8. Prinsip Demokrasi Ekonomi dan Ekonomi Pasar Sosial


Tercermin dalam Bab XIV yang meliputi pasal 33 dan 34
UUD1945 tentang perekonomian dan kesejahteraan sosial.

9. Prinsip Cita Masyarakat Madani


Prinsip ini memandang bahwa ketiga wilayah(domain) yaitu
negara, masyarakat, dan pasar harus sama-sama dikembangkan
keberadaannya dalam hubungan yang fungsional, sinergis dan
seimbang.
B. KEDUDUKAN,FUNGSI,DAN KEWEWENAGAN LEMBAGA-
LEMBAGA NEGARA
1. Kedudukan dan Wewenang MPR
Setelah perubahan UUD1945 MPR menjadi lembaga negara
yang sejajar dengan lembaga-lembaga lainnya.

2. Kedudukan, Fungsi, dan Wewenang DPR


DPR memegang kekuasaan untuk membentuk undang-undang.

3. Kedudukan, Fungsi, dan Wewenang DPD


DPD memiliki fungsi yang terbatas di bidang legislasi, anggaran,
pengawasan, dan pertimbangan.

4. Kedudukan dan Wewenang Presiden


Kedudukan presiden adalah sebagai pemegang kekuasaa
pemerintahan atau lembaga eksekutif mempunyai kekuasaan untuk
menetapkan peraturan pemerintah.
5. Kedudukan dan Wewenang Lembaga Yudikatif
Mahkamah Agung adalah pengadilan negara tertinggi dari semua
lingkungan peradilan yang dalam melaksanakan tugasnya harus bebas
terlepas dari pengaruh pemerintah maupun pengaruh-pengaruh lainnya.

6. Kedudukan dan Wewenang Badan Pemeriksaan Keuangan


BPK berkedudukan sebagai lambang negara yang berfungsi
memeriksa pengolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang bebas
dan mandiri. Fungsi pemeriksaan keuangan ini berhunbungan erat
dengan fungsi pengawasan yang dilakukan oleh parlemen.

C. KONSEP OTONOMI DAERAH


1. Kebijakan Pemberian Otonomi Daerah
Dalam undang-undang nomor 32 Tahun 2004 ditegaskan bahwa
otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonomi
untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan.
2. Asas-Asas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
Asas yang digunakan dalam penyelenggaraan
pemerintahan daerah sebagaimana ditegaskan dalam UUD
1945 dan UU Nomor 32 Tahun 2004 adalah asas otonomi dan
tugas pembantuan yang artinya bahwa pelaksanaan urusan
pemerintahan oleh daerah dapat diselenggarakan secara
langsung oleh pemerintahan daerah itu sendiri.
a. Asas otonomi (Desentralisasi)
Desentralisasi adalah penyerahan wewenang
pemerintahan oleh pemerintah kepada daerah otonom untuk
mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem
Negara Persatuan Republik Indonesia Pasal 1 ayat 7 UU
Nomor 32 Tahun 2004.
b. Asas tugas pembantuan
Tugas pembantuan adalah pelimahan wewenang
pemerintahan oleh pemerintah kepada gubernur sebagai
wakil pemerintah atau kepada instansi vertikal di wilayah
tertentu.

3. Pembentukkan Daerah
Pembentukan daerah dapat dilakukan dengan 2 cara
yaitu dengan penggabungan beberapa daerah atau bagian
daerah yang bersandingan dan melalui pemekaran dari satu
daerah menjadi beberapa daerah (UU RI No.32 Tahun
2004).
Kegiatan Hak dan Kewajiban Warga Negara
Belajar menurut UUD1945 sebagai Wujud
3 Berkehidupan Bermasyarakat dan
Bernegara

Dalam bahasa Belanda kata “recht” (hukum) dibagi


menjadi dua yaitu hukum objektif yaitu hukum yang berlaku
umum, bukan terhadap orang yang tertentu atau subjek
tertentu dan hukum subjektif yang merupakan peraturan
hukum yang dihubungkan dengan seseorang yang tertentu
sehingga menjadi hak dan kewajiban.
Hak dan kewajiban tidak dapat dipisahkan dan harus selalu
digandengkan dengan maksud untuk memelihara ketertiban,
keamanan, dan keharmonisan dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
A. HAK ATAS KEDUDUKAN YANG SAMA DALAM HUKUM DAN
PEMERINTAHAN
“Segala warga negara bersamaan kedudukannya didalam
hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya” (Pasal 27 ayat 1)
merupakan pengakuan dan jaminan hak yang sama semua warga
negara dalam hukum dan pemerintahan. Dalam hal ini berarti semua
warga negara baik pejabat maupun bukan pejabat, baik kaya
maupun miskin, harus mendapat perlakuan yang sama dalam
hukum.

B. HAK ATAS PEKERJAAN DAN PENGHIDUPAN


“Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” (Pasal 27 ayat 2). Pasal
ini merupakan pengakuan bahwa setiap warga negara yang telah
memenuhi persyaratan tentu dapat memandang suku, ras, dan
agama berhak memperoleh pekerjaan dan penghidupan yang layak
bagi kemanusiaan.
C. HAK ATAS KEMERDEKAAN BERSERIKAT DAN BERKUMPUL
Hak ini diatur dalam Pasal 28 yang berbunyi
“kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran
dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-
undang”. Erupakan pengakuan dan jaminan hak kemerdekaan untuk
menyatakan pikiran atau pendapat dan hak mendirikan perkumpulan
dan berserikat.

D. HAK ATAS KEBEBASAN MEMELUK BERAGAMA DAN


BERIBADAT
Hak ini diatur dalam Pasal 29 ayat 2 yang berbunyi “Negara
menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya
masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan
kepercayaannya itu”.

E. HAK IKUT SERTA DALAM UPAYA PEMBELAAN NEGARA DAN


PERTAHANAN DAN KEAMANAN
Hak ikut serta dalam upaya membela negara diatur dalam UUD
1945 pasal 27 ayat 3 yang berbunyi:” setiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara”.
F. HAK MENDAPAT PENGAJARAN
Pasal 31 ayat 1 UUD 1945 menegaskan:” bahwa tiap-tiap warga
negara berhak mendapat pengajaran”.
G. HAK DIPELIHARA OLEH NEGARA
Pasal 34 UUD 1945 menegaskan bahwa :”fakir miskin dan anak-
anak yang terlantar diberi halal oleh negara”.

Kewajiban-kewajiban warga negara penduduk Indonesia yang secara


tegas disebutkan dalam UUD 1945 adalah:
1. Kewajiban menjunjung hukum dan pemerintahan
Dalam pasal 27 ayat 1 disebutkan bahwa segala warga negara
bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
2. Kewajiban ikut serta dalam upaya membela negara
Berdasarkan pasal 27 ayat 3 UUD 1945 ikut serta dalam upaya
pembelaan negara merupakan kewajiban di samping hak setiap warga
negara.
Contoh-Contoh Penerapan Jaminan Hukum

a. Penerapan hak dan kewajiban dalam hukum


Hak dan kewajiban warga negara dalam hukum
diatur dalam pasal 27 ayat 1 undang-undang 1945.

b. Penerapan hak dan kewajiban dalam politik


Dalam kehidupan sehari-hari mungkin anda pernah
melihat atau menggunakan hak dan mendengarkan
kewajiban politik yang anda miliki misalnya satu hak
memiliki dan dipilih dalam pemilihan umum.
c. Penerapan hak dan kewajiban dalam pendidikan
Dalam bidang pendidikan, setiap warga negara memiliki
hak untuk memperoleh pengajaran sesuai dengan bakat,
minat serta kemampuannya.

d. Penerapan hak dan kewajiban atas pekerjaan


Memperoleh pekerjaan merupakan hak warga negara
yang dijamin oleh hukum. Untuk terpenuhinya hak tersebut,
pemerintah memberi kebebasan kepada setiap warga negara
untuk memilih jenis pekerjaan baik negeri maupun swasta.

e. Penerapan hak dan kewajiban beragama


Setiap penduduk mempunyai hak dan kewajiban dalam
kehidupan beragama atau berketuhanan yang maha esa.
Secara umum kewajiban-kewajiban warga negara dapat
dibedakan atas:

 Kewajiban terhadap Tuhan misalnya bertakwa kepada Tuhan


yang maha esa.
 Kewajiban terhadap dirinya sendiri, misalnya percaya pada diri
sendiri, menjaga kesehatan badan pribadi, menambah ilmu
pengetahuan.
 Kewajiban terhadap masyarakat atau kampung tempat tinggalnya,
misalnya mencintai sesama manusia, hidup toleransi, gotong
royong, menjaga keamanan kampung membuang sampah pada
tempatnya.
 Kewajiban terhadap negara, misalnya mentaati dan menjalankan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, patuh kepada
penguasa pemerintah, itu serta dalam pembelaan negara,
membayar pajak dan iuran lainnya, memupuk persatuan dan
kesatuan berdasarkan Pancasila.
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai