Anda di halaman 1dari 5

MODUL 9

KONSEP DASAR POLITIK DAN PEMERINTAH

TATA ATURAN PERUNDANGAN DI INDONESIA DI BAGI MENJADI BEBERAPA YAITU :

1. Indonesia merupakan negara hukum


Adalah segala tindakan dari pemerintah dan rakyat harus berdasarkan hukum
2. Hirarki peraturan perundang-undangan
Adalah urutan sistematis peraturan perundang undangan dari yang tertinggi hingga terendah.
Jenis jenis Hirarki:
a. UUD NKRI 1945
b. UU / Perpu
c. Peraturan pemerintah
d. Peraturan Peresiden
e. Peraturan Daerah
3. UUD 1945
a. UU
b. Peraturan pemerintah pengganti UU ( Perpu )
c. Peraturan Persiden
d. Peraturan Daerah

PRINSIP- PRINSIP DESAR PEMERINTAHAN

a. Prinsip penyelangaraan negara yaitu


1. Prinsip ketuhanan yang maha Esa, merupakan pandangan dasar yang bersifat primer yg
secara substansial menjiwai keseluruhan wawasan kenegaraan bangsa indonesia.
2. Prinsip cita negara hukum dan the rule of law
Negara indonesia adalah negara hukum. Dalam negara hukum, hukumlah yg memegang
komando tertinggi dalam penyelengaraan negara. Artinya yg sesungguhnya memimpin
dalam penyelengaran negara itu adalah hukum itu sendiri sesuai dengan prinsip the rule
of law and not of man. Yg sejalan dengan pengertian monokrasi, yaitu kekuasaan yg
dijalankan oleh hukum.
3. Prinsip dalam kedaulatan rakyat
Negara kita juga menganut paham kedaulatan rakyat atau demokrasi, yaitu demokrasi
pancasila. Pemilik kekuasaan tertinggi yg sesungguhnya dalam negara kita adalah rakyat
sehingga kekuasaan negara hendaknya diselengarakan bersama sama dengan rakyat.
4. Prinsip demokrasi langsung dan demokrasi perwakilan
Demokrasi perwakilan dijalankan lembaga perwakilan rakyat yaitu DPR,DPRD di daedrah
propinsi atau kabupaten/kota mewakili rakyat dalam melaksanakan pongsi
ligislasi,pungsi pengawasan dan pongsi negara serta menjalankan kewenangan lain yg
berkaitan atau menyangkut kepentingan rakyat yg di wakilinya. Demokrasi langsung
dilakukan melalui pemilihan umum, dan pemilihan pasangan persiden dan wakil persiden.
5. Prinsip pemisahan kekuasaan dengan sistim chek and Balances
Negara kita menganut prinsip pembagian kekuasaan (distribution of power) yg bertumpu
pada supremasi MPR sebagai lembaga tertinggi negara dan pemegang kedaulatan rakyat
sepenuhnya.
6. Prinsip Sistem Pemerintahan Presidensial
Salah satu keuntungan sistem presidensial ini adalah lebih menjamin stabilitas
pemerintahan.
7. Prinsip Persatuan dan Keragaman
Negara kesatuan Repoblik Indonesia merupakan negara persatuan dalam arti sebagai
negara yg warga negaranya erat bersatu, yg mengatasi segalah paham perseorangan atau
golongan, yg menjamin persamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan tanpa
kecuali.
8. Perekonomian nasional diselengarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi, berkeadilan , berkelanjutan, berwawasan lingkungab,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.
9. Prinsip Cita Masyarakat Madani
Prinsip cita masyarakat madani atau civil society yg berkembang menjelang berakhirnya
abad ke-20 membawa misi pemberdayaan masyarakat. Prinsip ini memandang bahwa;
ketiga wilayah (domain) yaitu negara, masyarakat, dan pasar harus sama-sama
dikembangkan keberadaannya dalam hubungan yg fungsional, sinergis dan seimbang.

*Kedudukan ,Fungsi, dan kewenangan lembaga-lembaga negara ada 6 yaitu:


1. kedudukan dan wewenang MPR
Montesqueieu berpendapat bahwa kekuasaan dalam negara terbagi atas tiga
kekuasaan, yaitu kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Ketiga kekuasaan harus
terpisah baik organ maupun fungsinya.
2 keddudukan, Fungsi, dan Wewenang DPR
DPR merupakan lembaga pembentuk undang-undang ( kekuasaan legislatif ). Pada
pasal 20 ayat (1) di tegaskan bahwa Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan
membentuk undang-undang.
3. Kedudukan, fungsi, dan Wewenang DPD
Fungsi DPD berbeda dengan DPR karena DPD merupakan perwakilan dari tiap daerah
(provinsi), sedangkan DPR merupakan perwakilan dari partai-partai politik yg bersifat
nasional.

KEWENANGAN DPD SEBAGAIMANA DI ATAUR DALAM UUD 1945 diantaranya;


A. Dapat mengajukan RUU
B. Ikut membahas RUU
C. Memberikan pertimbangan kepada DPR atas RUU APBN
D. Memberikan pertimbangan kepada DPR dalam pemilihan anggota badan
Pemeriksa Keuangan
4. Kedudukan dan wewenang Presiden
Kedudukan Presiden adalah sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan (pasal 4 ayat
(1) atau lembaga eksekutif mempunyai kekuasaan untuk menetapkan peraturan
pemerintahan ( pouvoir reglement). Kewenangan Presiden bukan hanya dalam bidang
eksekutif, tetapi juga memiliki kewenangan tertentu dalam bidang legislatif dan
yudikatif.
5. Kedudukan dan wewenang lembaga negara yudikatif
Yudikatif yang bertugas mempertahan kan uu. Lembaga yudikatif terdiri atas
mahkama agung, mahkama konsitusi, dan komisi yudisial.
6. Kedudukan dan kewewenang Badan Pemeriksaan Keuangan
BPK berkedudukan sebagai lembaga negara yang berfungsi memeriksa pengelolaan
dan tanggung jawab keuangan negara yang bebas dan mandiri.

KONSEP KONSEP OTONOMI DAERAH

1. Kebijakan Pemberian Otonomi Daerah


Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonomi untuk mengatur
dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai
dengan peraturan perundang- undangan .
2. Asas-asas penyelengaraan Pemerintahan daerah
a. Asas otonomi (Desentralisasi)
Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintahan
kepada daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam
sistem negara kesatuan Republik Indonesia.
b. Asas tugas pembantuan
Tugas pembantuan adalah pelimpahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah
kepada gubernur sebagai wakil pemerintah dan/atau kepada instansi vertikan
diwilayah tertentu.
3. Pembentukan Daerah
Pembentukan daerah dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu penggabungan beberapa
daerah atau bagian daerah yang bersandingan, dan melalui pemekaran dari satu daerah
menjadi beberapa daerah.
HAK DAN KEWAJIBAN WARGA NEGARA MENURUT UUD 1945 SEBAGAI WUJUD BERKEHIDUPAN
BERMASYARAKAT DAN BERRNEGARA

Dalam bahasa hukum belanda, kata “ rech” (hukum) dibagi menjadi 2 yaituhukum objektif (objectif
recht) dan hukum subjektief richt) menurut fan apeldoorn(1981; 54), hukum objektif adalah
pereaturan hukumnya. Dikatakan hukum objektif karena hukum tersebut berlaku umum, bukan
terhadap seseorang yang tertentu atau subjec tertentu.

Hukum subjectif adalah peraturan hukum yang di hubungkan dengan seseorang yang tertentu
sehingga menjadi hak dan kewajiban.

Dalam kehidupan di masyarakat, hak dan kewajiban selalu berkaitan sehingga keduanya tidak dapat
dipisahkan karena setiap hak selalu di dahuluiatau diikuti kewajiban, yang berarti tiada hak tanpa
kewajiban.

A. HAK ATAS KEDUDUKAN YANG SAMA DALAM HUKUM DALAM PEMERINTAHAN

Hak tersebut dia atru adalam pasal 27 ayat 1 yang berbunyi sebagai warga negara bersamaan
kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukumdan pemerintahan
itu dengan tidak ada kecualinya:

Pasal 27 ayat 1 merupakan pengakuan dan jaminan hak yang sama semua warganegara dalam
hukum dan pemerintahan. Hal itu berarti semua warga negara, baik pejaban maupun bukan warga
negara, baik kaya maupun miskin, harus mendapat perlakuan yang sama dalam hukum.

B. HAK ATAS PEKERJAAN DAN PENGHIDUPAN YANG LAYAK

Pasal 27 ayat 2 berbunyi : tiap tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghiduapn yang
layak bagi kemanusiaan.pasal ini merupakan pengakuan bahwwa setiap warga negara yang telah
memenuhi persyaratak tertentu tanpa memandang suku, ras, dan agama berhak memperoleh
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

C. HAK ATAS KEMERDEKAAN BERSERITKAT DAN BERKUMPUL

Hak ini di atur dalam pasal 28 yang berbunyi: kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya di tetapkan dengan undang-
undang.

Pasal ini merupakan pengakuan dan jaminan hak kemerdekaan untuk menyatakan pikiran atau
pendapat dan hak mendirikan perkumpulan dan sertikat.

D. HAK ATAS KEBEBESAN MEMELUK BERAGAMA DAN BERIBADAH

Hak ini di atur dalam pasal 29 ayat 2 yang berbunyi” negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
kemerdekaan tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah
menurut agamanya dan keprcayaanya itu.

Berdasarkan pasal 29 jelaslah bahwa negara indonesia merupakan negara yang berketuhan yang
maha esa(negara yang religius), tetapi bukan negara TIOKRASI) berdasarkan satu negara

Kebebesan memeluk agama merupakan salah satu hak yang paling asasi di antara hak-hak assasi
manusia karena kebebasan beragama itu langsung bersumber pada martabat manusia sebagai
makhluk ciptaan tuhan.

E. HAK IKUT SERTA DALAM UPAYAH PEMBELIAN NEGARA DAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN

Hak ikut serta dalam upayah membela negara di atur dalam UUD 1945 pasal 27 ayat 3 yang
berbunyi “ setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upayah pembelaan negara,.
Pasal ini merupaka npengakuan dan jaminan dan hak sekaligusjamina terhadap setiap warga
negara untuk ikut serta dalam usaha membela negara.

F. HAK MENDAPAT PENGAJARAN


Pasal 31 ayat 1 UUD 1945 menegaskan bahwa: tiap-tiap warga negara berhak mendapat
pengajaran; pasal ini merupaka pengakuan terhadap setiap warga negara untuk mendapat
pengajaran.

Untuk mengatur lebih lanjut pasal 31 ayat 1 ini pemerintah telah mengeluarkan UU No 20 tahun
2003 tentang sistem Pendidikan nasional yang kemudia di atur lebih lanjut dalam pereaeturan
pemerindah no 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan.

G. HAK-HAK DI PELIHARA OLEH NEGARA

Pasal 34 UUD 1945 menegaskan bahwa; fakir miskin dan anak-anak yang terlantar di pelihara oleh
negara; pasal ini berupakan hak khusus bagi fakir miskin dan anak-anak terlantar untuk di pelihara
oleh negara. Untuk memeliharan dan fafkir miskin dan anak terlantar, pmerintah dan pihak
perseorangan atau swasta telah mendirikan panti-panti asuhan.

1. Kewajiban dan menjunjung hukum dan pemerintahan


Dalam pasal 27 ayat 1 disebutkan bahwa segala warga negara bersamaan kedudukannya
didalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu
dengan tidak ada terkecualiannya.
2. Kewajiban ikut serta dalam upayah membela negara
Berdasarkan pasal 27 ayat 3 UUD 1945 ikut serta dalam upayah pembelaan negara merupakan
kewajian di samping hak setiap warga negara.
a. Penerapan hak dan kewajiban dalam hukum
Berdasarkan peraturan yang berlaku di negara kita, dapat disimpulkan bahwa setiap
warga negara da orang lain yang terikat hukum mempunyai hak dan kewajiba dalam
hukum
b. Penerapan hak dan kewajiban dalam politik
Dalam kehidupan sehari- hari mungkin anda pernah melihat atau menggunakan dak dan
menunaikan kewajiban politik yang anda miliki.
c. Penerapan dan kewajiban dalam pendidikan
Dalam bidang pendidikan, setiap warga negara memiliki hak untuk memperoleh
pengajaran sesuai dengan bakat, minat, serta kemampuannya.
d. Penerapan hak dan kewajiban atas pekerjaan
Memperoleh pekerjaan merupakan hak warga negara yang dijamin oleh hukum. Untuk
terpenuhinya hak tersebut, pemerintah memberi kebebsan kepada setiap warga negara
untuk memiliki jenis pekerjaan baik negri maupun swasta.
e. Penerapan hak dan kewajiban beragama
Setiap penduduk mempunyai hak dan kewajiban dalam kehidupan bernegara atau
berketuahanan yang maha esa, misalnya, hak memilih agama atau kepercayaan yang di
yakininnya; hak itu di ganggu orang lain dalam menjalankan agamannya, hak
menggunakan tempat ibadah, dan sebagainnya.

Anda mungkin juga menyukai