Dalam bahasa hukum belanda, kata “ rech” (hukum) dibagi menjadi 2 yaituhukum objektif (objectif
recht) dan hukum subjektief richt) menurut fan apeldoorn(1981; 54), hukum objektif adalah
pereaturan hukumnya. Dikatakan hukum objektif karena hukum tersebut berlaku umum, bukan
terhadap seseorang yang tertentu atau subjec tertentu.
Hukum subjectif adalah peraturan hukum yang di hubungkan dengan seseorang yang tertentu
sehingga menjadi hak dan kewajiban.
Dalam kehidupan di masyarakat, hak dan kewajiban selalu berkaitan sehingga keduanya tidak dapat
dipisahkan karena setiap hak selalu di dahuluiatau diikuti kewajiban, yang berarti tiada hak tanpa
kewajiban.
Hak tersebut dia atru adalam pasal 27 ayat 1 yang berbunyi sebagai warga negara bersamaan
kedudukannya dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukumdan pemerintahan
itu dengan tidak ada kecualinya:
Pasal 27 ayat 1 merupakan pengakuan dan jaminan hak yang sama semua warganegara dalam
hukum dan pemerintahan. Hal itu berarti semua warga negara, baik pejaban maupun bukan warga
negara, baik kaya maupun miskin, harus mendapat perlakuan yang sama dalam hukum.
Pasal 27 ayat 2 berbunyi : tiap tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghiduapn yang
layak bagi kemanusiaan.pasal ini merupakan pengakuan bahwwa setiap warga negara yang telah
memenuhi persyaratak tertentu tanpa memandang suku, ras, dan agama berhak memperoleh
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Hak ini di atur dalam pasal 28 yang berbunyi: kemerdekaan berserikat dan berkumpul,
mengeluarkan pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya di tetapkan dengan undang-
undang.
Pasal ini merupakan pengakuan dan jaminan hak kemerdekaan untuk menyatakan pikiran atau
pendapat dan hak mendirikan perkumpulan dan sertikat.
Hak ini di atur dalam pasal 29 ayat 2 yang berbunyi” negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap
kemerdekaan tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadah
menurut agamanya dan keprcayaanya itu.
Berdasarkan pasal 29 jelaslah bahwa negara indonesia merupakan negara yang berketuhan yang
maha esa(negara yang religius), tetapi bukan negara TIOKRASI) berdasarkan satu negara
Kebebesan memeluk agama merupakan salah satu hak yang paling asasi di antara hak-hak assasi
manusia karena kebebasan beragama itu langsung bersumber pada martabat manusia sebagai
makhluk ciptaan tuhan.
E. HAK IKUT SERTA DALAM UPAYAH PEMBELIAN NEGARA DAN PERTAHANAN DAN KEAMANAN
Hak ikut serta dalam upayah membela negara di atur dalam UUD 1945 pasal 27 ayat 3 yang
berbunyi “ setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upayah pembelaan negara,.
Pasal ini merupaka npengakuan dan jaminan dan hak sekaligusjamina terhadap setiap warga
negara untuk ikut serta dalam usaha membela negara.
Untuk mengatur lebih lanjut pasal 31 ayat 1 ini pemerintah telah mengeluarkan UU No 20 tahun
2003 tentang sistem Pendidikan nasional yang kemudia di atur lebih lanjut dalam pereaeturan
pemerindah no 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan.
Pasal 34 UUD 1945 menegaskan bahwa; fakir miskin dan anak-anak yang terlantar di pelihara oleh
negara; pasal ini berupakan hak khusus bagi fakir miskin dan anak-anak terlantar untuk di pelihara
oleh negara. Untuk memeliharan dan fafkir miskin dan anak terlantar, pmerintah dan pihak
perseorangan atau swasta telah mendirikan panti-panti asuhan.