Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.

Sekarang ini jarang sekali kita menemukan warga negara Indonesia


menerapkan nilai-nilai Pancasila di dalam melakukan aktifitas sehari-harinya. 70
tahun sudah Indonesia merdeka, apa itu yang disebut merdeka?. Kita lihat saja
kejadian-kejadian yang masih mengental dalam keseharian dilingkungan kita.
Misalnya masih saja terjadi konflik bernuansa agama, kekerasan, korupsi,
kemiskinan, tawuran anak sekolah bahkan tawuran antar suku. Dari masalah-masalah
ini ada kesan yang dirasakan, tetapi tidak terucap oleh rakyat banyak bahwa mereka
tidak merasakan adanya Pancasila.

Pancasila yang dalam keseluruhan konteks pembukaan UUD 1945, harus


menjadi rujukan bagi seluruh kalangan masyarakat. Karena Pancasila dirumuskan
dari kesepakatan tokoh-tokoh yang merumuskan Pancasila ini. Pancasila juga harus
menjadi landasan yang kokoh dalam pembentukan karakter bangsa. Di tengah
kehidupan masyarakat yang pruralistik, baik dari segi agama, kebudayaan, adat
istiadat, dan etnis, peranan Pancasila mempunyai nilai-nilai kebudayaan yang mampu
mempersatukan kemajemukan tersebut.

Jadi, Pancasila adalah harga mati yang harus dilaksanakan oleh seluruh rakyat
Indonesia. Dengan bentuk sosialisasi yang benar, maka dasar pancasila akan
terimplementasi dengan sempurna, sehingga dimasa depan nanti mampu menciptakan
bangsa yang berkarakter, berintegritas, bermanfaat dan mandiri yang terbentuk dari
peradaban sehat.

1
B. Rumusan Masalah.
1. Apa pengertian demokrasi Pancasila?
2. Apa unsur unsur dari demokrasi Pancasila?
3. Bagaimana sistem demokrasi Pancasila?
4. Bagaimana implementasi Pancasila dalam kehidupan berbangsa?

C. Tujuan Penulisan.
1. Mengetahui pengertian demokrasi Pancasila secara umum.
2. Mengetahui unsur unsur dari demokrasi Pancasila.
3. Mengetahui sistem demokrasi Pancasila.
4. Mengetahui bagaimana implementasi Pancasila dalam kehidupan berbangsa.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Demokrasi Pancasila.


Isitlah “demokrasi” berasal dari bahasa Yunani kuno yang diutarakan di
Athena kuno pada abad ke-5 SM. Kata demokrasi berasal dari dua kata, yaitu
“demos” yang artinya rakyat, dan “kratos” yang artinya pemerintahan. Sehingga
dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat atau yang lebih dikenal sebagai
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
Menurut konsep demokrasi, kekuasaan menyiratkan arti politik dan
pemerintahan, sedangkan rakyat beserta warga masyarakat didefinisikan sebagai
warga negara. Kenyataannya, baik dari segi konsep maupun praktik, demos
menyiratkan makna diskriminatif. Demos bukan untuk rakyat keseluruhan, tetapi
populus tertentu, yaitu mereka yang berdasarkan tradisi atau kesepakatan formal
memiliki hak preogratif dalam proses pengambilan/pembuatan keputusan publik,
wakil terpilih juga tidak mampu mewakili aspirasi yang memilihnya.
Demokrasi yang dianut di Indonesia adalah demokrasi berdasarkan
Pancasila. Dalam demokrasi Pancasila, sistem pengorganisasian negara dilakukan
oleh rakyat sendiri atau dengan persetujuan rakyat. Kebebasan individu tidak
bersifat mutlak, tetapi harus diselaraskan dengan tanggung jawab sosial.
Keuniversalan cita-cita demokrasi dipadukan dengan cita-cita hidup bangsa
Indonesia yang dijiwai oleh semangat kekeluargaan, sehingga tidak ada dominasi
mayoritas atau minoritas.
 Pengertian Demokrasi Pancasila Secara Umum :
Demokrasi Pancasila adalah suatu sistem demokrasi yang berdasarkan
pada asas kekeluargaan dan gotong royong yang bertujuan untuk
kesejahteraan rakyat, memiliki kandungan berupa unsur-unsur kesadaran
dalam bereligius, menjunjung tinggi kebenaran, budi pekerti luhur dan
kecintaan, berkesinambungan dan berkepribadian Indonesia. Demokrasi
Pancasila merupakan demokrasi yang konstitusional berdasarkan mekanisme

3
kedaulatan rakyat disetiap penyelenggaraan negara dan penyelenggaraan
pemerintahan menurut konstitusi yaitu UUD 1945.

B. Unsur-Unsur Demokrasi Pancasila

Demokrasi yang pelaksanaannya menyelaraskan dengan nilai-nilai Pancasila ini juga


memiliki sejumlah unsur-unsur penting di dalamnya. Beberapa unsur-unsur yang dimiliki oleh
demokrasi tersebut di antaranya seperti berikut:

1. Demokrasi didasarkan kepada kedaulatan rakyat.

2. Demokasi ini didasarkan kepada kepentingan umum atau di atas kepentingan pribadi
maupun golongan tertentu saja.

3. Demokrasi ini mampu menampilkan sosok negara hukum.

4. Adanya pemerintahan yang terbatas kekuasaannya.

5. Seluruh negara demokrasi memiliki lembaga perwakilan.

6. Mampu menggariskan tata cara untuk menggerakkan negara yang bersifat


demokratis.

7. Mampu memberikan kebebasan kepada rakyat dalam melakukan aspirasi.

8. Mampu memberikan kedudukan yang sama bagi setiap rakyat.

9. Mempunyai lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

10. Kelembagaan negara di dalam sistem demokrasi ini didasarkan pada pertimbangan
dari kedaulatan rakyat.

Mewujudkan demokrasi Pancasila adalah peran dan tanggung jawab bersama.


Sehingga, tegaknya demokrasi Pancasila tidak lepas dari unsur-unsur yang membangunnya.

4
Berikut Unsur-unsur Penegak Demokrasi:

1. Negara Hukum

Indonesia adalah negara hukum atau rechtstaat. Perlindungan hukum bagi warga negara
memberikan perlindungan hukum bagi warga negara melalui pelembagaan peradilan yang bebas
dan tidak memihak serta menjamin hak asasi manusia.Konsep negara hukum dapat dicirikan
dengan beberapa hal, yaitu:

• Adanya perlindungan terhadap hak asasi manusia.

• Adanya supremasi hukum dalam penyelenggaraan pemerintahan.

• Adanya pemisahan dan pembagian kekuasaan pada lembaga negara.

• Adanya lembaga peradilan yang bebas dan mandiri.

negara hukum dalam arti formal adalah penegakan hukum yang dihasilkan oleh lembaga
legislatif dalam penyelenggaraan negara. Sementara, negara hukum dalam arti material adalah
aspek keadilan harus diperhatikan sebagai prasyarat terwujudnya demokrasi, selain penegakan
hukum itu sendiri.

2. Masyarakat sipil

Sebuah masyarakat dapat disebut sebagai masyarakat sipil apabila masyarakat tersebut
bersikap terbuka, bebas dari pengaruh kekuasaan dan tekanan negara, kritis, serta aktif.nilai
dalam masyarakat madani yaitu kebebasan dan kemandirian menjadi pengaruh yang sangat
melekat baik secara internal maupun secara external terhadap demokrasi.

3. Aliansi Kelompok Strategis (Infrastruktur Politik)

Unsur lain yang mendukung tegaknya demokrasi adalah aliansi kelompok strategis yang terdiri
dari partai politik, kelompok gerakan, kelompok penekan atau kelompok kepentingan, termasuk
di dalamnya media atau pers yang bebas dan bertanggung jawab. Unsur ini sering disebut
sebagai infrastruktur politik.

5
C. Sistem Pemerintahan Demokrasi Pancasila.

Landasan formil dari Republik Indonesia ialah Pancasila, UUD 1945 serta Ketetapan-
ketetapan MPR. Sedangkan sistem pemerintahan demokrasi Pancasila menurut prinsip-prinsip
yang terkandung didalam Batang Tubuh UUD 1945 berdasarkan tujuh sendi pokok, yaitu
sebagai berikut :

1. Indonesia adalah Negara yang Berdasarkan Hukum.


Negara Indonesia berdasarkan hukum tidak berdasarkan atas kekuasaan
belaka. Hal ini mengandung arti bahwa baik pemerintah maupun lembaga-
lembaga negara lainnya dalam melaksanakan tindakan apapun harus dilandasi
oleh hukum dan tindakannya bagi rakyat harus ada landasan hukumnya.
Persamaan kedudukan dalam hukum bagi semua warga negara harus
tercermin di dalamnya.
2. Indonesia Menganut Sistem Konstitusional.
Pemerintah berdasarkan sistem konstitusional dan tidak bersifat
absolutisme (kekuasaan yang mutlah tidak terbatas). Sistem konstitusional ini
lebih menegaskan bahwa pemerintah dalam melaksanakan tugasnya
dikendalikan atau dibatasi oleh ketentuan-ketentuan hukum lainnya yang
merupakan pokok konstitusional, seperti TAP MPR dan Undang-Undang.
3. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).
MPR sebagai pemegang kekuasaan negara yang tertinggi seperti telah
disebutkan dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945 pada halaman terdahulu, bahwa
(kekuasaan negara tertinggi) ada ditangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya
oleh MPR. Dengan demikian, MPR adalah lembaga negara tertinggi sebagai
penjelmaan seluruh rakyat Indonesia.
4. Presiden.
Presiden adalah penyelenggaraan pemerintah yang tertinggi dibawah
Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Dibawah MPR Presiden adalah
penyelenggara pemerintah negara tertinggi. Presiden selain diangkat oleh
MPR juga harus tunduk dan bertanggung jawab kepada MPR. Presiden adalah
Mandataris MPR yang wajib menjalankan putusan-putusan MPR.

6
5. Pengawasan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Presiden tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi DPR mengawasi
pelaksanaan mandat yang dipegang oleh Presiden dan DPR harus saling
bekerja sama dalam pembentukan undang-undang termasuk APBN. Untuk
mengesahkan undang-undang Presiden harus mendapat persetujuan dari DPR.
6. Menteri Negara.
Menteri Negara adalah pembantu Presiden, Menteri Negara tidak
bertanggung jawab kepada DPR. Presiden memiliki wewenang untuk
mengangkat dan memberhentikan menteri negara. Menteri ini tidak
bertanggung jawab kepada DPR, tetapi kepada Presiden. Berdasarkan hal
tersebut, berarti sistem kabinet kita adalah kabinet kepresidenan/presidensil.
Kedudukan menteri negara bertanggung jawab kepada presiden, tetapi mereka
bukan pegawai tinggi biasa. Menteri ini menjalankan kekuasaan pemerintah
dalam prakteknya berada dibawah koordinasi presiden.
7. Kekuasaan Kepala Negara Tidak Tak Terbatas.
Kepala negara tidak bertanggung jawab kepada DPR, tetapi ia bukan
diklator, artinya kekuasaan tidak tak terbatas. Ia harus memperhatikan
sungguh-sungguh suara DPR. Kedudukan DPR kuat karena tidak dapat
dibubarkan oleh Presiden dan semua anggota DPR merangkap menjadi
anggota MPR. DPR sejajar dengan Presiden.
D. Implementasi Demokrasi Pancasila dalam Kehidupan Berbangsa.
Pancasila sebagai dasar negara dan landasan idiil bangsa Indonesia,
dewasa ini dalam zaman reformasi telah menyelamatkan bangsa Indonesia dari
ancaman disintegrasi selama lebih dari 50 tahun. Namun sebaliknya sakralisasi
dan penggunaan berlebihan dari ideologi negara dalam format politik orde baru
banyak menuai kritik dan protes terhadap Pancasila.

7
Pada zaman reformasi saat ini pengimplementasikan Pancasila sangat
dibutuhkan oleh masyarakat. Karena didalam Pancasila terkandung nilai-nilai
luhur bangsa Indonesia yang sesuai dengan kepribadian bangsa. Selain itu, kini
zaman globalisasi begitu cepat menjangkit negara-negara diseluruh dunia
termasuk Indonesia. Gelombang demokrasi, Hak Asasi Manusia, neo-liberalisme,
serta neo-konservatisme dan globalisme bahkan telah memasuki cara pandang
masyarakat Indonesia.
Hal demikian bisa meminggirkan sistem nilai dan idealisme baru yang
bertentangan dengan kepribadian bangsa. Adapun pengimplementasian tersebut
dirinci dalam berbagai macam bidang, yaitu :
a. Implementasi Pancasila dalam bidang Politik.
Pembangunan dan pengembangan bidang politik harus mendasar pada
dasar ontologis manusia. Hal ini didasarkan pada kenyataan objektif bahwa
manusia adalah sebagi subjek Negara, oleh karena itu kehidupan politik harus
benar-benar merealisasikan tujuan demi harkat dan martabat manusia.
Pengembangan politik negara terutama dalam proses reformasi dewasa ini
harus mendasar pada moralitas sebagimana tertuang dalam sila-sila Pancasila
dan esensinya, sehingga praktek-praktek politik yang menghalalkan segala
cara harus segera diakhiri.
b. Implementasi Pancasila dalam bidang Ekonomi.
Di dalam ilmu ekonomi terdapat istilah yang kuat yang menang, sehingga
lazimnya pengembangan ekonomi mengarah pada persaingan bebas dan
jarang mementingkan moralitas kemanusiaan.
Hal ini tidak sesuai dengan Pancasila yang lebih tertuju kepada ekonomi
kerakyatan yang mendasar pada tujuan demi kesejahteraan rakyat secara luas
(Mubyarto, 1999). Pengembangan ekonomi bukan hanya mengejar
pertumbuhan saja melainkan demi kemanusiaan, demi kesejahteraan seluruh
masyarakat. Maka sistem ekonomi Indonesia mendasar atas kekeluargaan
seluruh bangsa.

8
c. Implementasi Pancasila dalam bidang Sosial Budaya.
Dalam pembangunan dan pengembangan aspek sosial budaya hendaknya
didasarkan atas sistem nilai yang sesuai dengan nilai-nilai budaya yang
dimiliki oleh masyarakat tersebut. Terutama dalam rangka bangsa Indonesia
melakukan reformasi di segala bidang dewasa ini. Sebagai anti-klimaks proses
reformasi dewasa ini sering kita saksikan adanya stagnasi nilai sosial budaya
dalam masyarakat sehingga tidak mengherankan jika diberbagai wilayah
Indonesia saat ini terjadi berbagai gejolak yang sangat memprihatinkan antara
lain amuk massa yang cenderung anarkis, bentrok antara kelompok
masyarakat saty dengan yang lainnya yang muaranya adalah masalah politik.
Oleh karena itu dalam pengembangan sosial budaya pada masa reformasi
ini kita harus menjunjung nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia sebagai
dasar nilai yaitu nilai Pancasila. Dalam prinsip etika Pancasila pada
hakikatnya bersifat kemanusiaan., artinya nilai-nilai Pancasila mendasar pada
nilai yang bersumber pada harkat dan martabat manusia sebagi makhluk yang
berbudaya.
d. Implementasi Pancasila dalam bidang Pertahanan dan Keamanan.
Negara pada hakikatnya adalah merupakan suatu masyarakat hukum.
Demi tegaknya hak-hak warga negara maka diperlukan peraturan perundang-
undangan negara, baik dalam rangka mengatur ketertiban warga maupun
dalam rangka melindungi hak-hak warganya.
Karena Pancasila sebagai dasar Negara dan mendasar diri pada hakikat
nilai kemanusiaan monopluralis maka pertahanan dan keamanan negara harus
dikembalikan pada tercapainya harkat dan martabat manusia sebagai
pendukung pokok negara, dasar-dasar kemanusiaan yang beradab merupakan
basis moralitas pertahanan dan keamanan negara.
Oleh karena itu pertahanan dan keamanan negara harus
mengimplementasikan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila Pancasila.
Dan akhirnya agar benar-benar negara meletakkan pada fungsi yang
sebenarnya sebagai suatu negara hukum dan bukannya suatu negara yang
berdasarkan atas kekuasaan.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan.
Demokrasi Pancasila adalah suatu paham yang bersumber pada kepribadian
dan falsafah hidup bangsa yang perwujudannya seperti dalam ketentuan-ketentuan
pembukaan UUD 1945 yang meliputi berbagai bidang. Nilai-nilai Pancasila kini
dinilai belum diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dan berakibat kepada
pendidikan politik bangsa menjadi menurun dan tidak menentu. Pancasila merupakan
harga mati yang harus dilaksanakan oleh seluruh bangsa Indonesia. Dengan bentuk
sosialisasi yang benar, maka dasar Pancasila akan terimplementasi dengan sempurna,
sehingga dimasa depan nanti mampu tercipta bangsa yang berkarakter, berintegritas,
bermartabat dan mandiri yang terbentuk dari peradaban yang sehat.
Demokrasi Pancasila adalah sebuah sistem demokrasi pemerintahan, yang
keduanya bisa dipakai dinegara manapun, dengan cara masing-masing. Di Indonesia
sendiri demokrasi Pancasila sudah mendarah daging disetiap warganya, karena
demokrasi itu mencerminkan kehidupan bermasyarakat, sistem demokrasi /
pemerintahan liberal tidak cocok untuk diterapkan di Indonesia karena adat dan
budaya negara Indonesia bertolak belakang dengan negara barat, NKRI harga mati,
demokrasi Pancasila harus dibudayakan kepada anak cucu kita.

B. Saran
Mewujudkan budaya demokrasi Pancasila memang tidak mudah. Perlu ada usaha
dari semua warga negara Indonesia agar demokrasi Pancasila dapat
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Yang paling utama tentu saja adalah
adanya niat untuk memahami nilai-nilai demokrasi Pancasila dan mempraktekannya
secara terus menerus juga membiasakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis
akan lebih fokus dan details. Untuk saran dapat berisi kritik terhadap penulisan juga
dapat menanggapi kesimpulan dari bahasan makalah yang telah dijelaskan.

10

Anda mungkin juga menyukai