Anda di halaman 1dari 12

demokrasi pancasila

Tatanan kehidupan masyarakat Indonesia memang sangat erat dengan demokrasi Pancasila.
Pancasila yang menjadi landasan negara ini memiliki lima sila yang bertujuan menjadi pedoman
masyarakat. Masyarakat yang memahami pentingnya kehidupan bernegara tentunya akan
berusaha menjalankan nilai-nilai yang diajarkan dalam Pancasila.
Pancasila yang merupakan dasar negara kita terdiri dari dua kata, yaitu panca dan sila. Panca
memiliki arti lima, sedangkan sila berarti prinsip. Pancasila adalah rumusan dan pedoman bagi
masyarakat Indonesia untuk kehidupan bernegara. Sejatinya, setiap orang yang memiliki
kesadaran bernegara yang baik akan menggunakan prinsip dari Pancasila dalam bermasyarakat.
Kelima ideologi dalam Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan
beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan dan perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Kelima asas
Pancasila ini tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Dalam sejarah penyusunannya, Pancasila mengalami beberapa kali perubahan. Isi dan susunan
dari kelima ideologi itu mengalami perubahan-perubahan selama masa perumusannya pada tahun
1945.
Tanggal 1 Juni kemudian dikukuhkan dengan Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2016 sebagai
Hari Lahir Pancasila, dan ditetapkan juga sebagai hari libur nasional. Pemberlakuan Keppres
yang ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo tersebut mulai diberlakukan pada tahun 2017.
Lahirnya prinsip-prinsip dalam Pancasila kemudian semakin mengokohkan cara kehidupan
bernegara masyarakat Indonesia. Kita mengenalnya kemudian dengan sebutan demokrasi
Pancasila, sebuah pola kehidupan masyarakat Indonesia yang berlandaskan pada Pancasila.
Dimana masyarakat melakukan berbagai kegiatan dan berperilaku sesuai dengan yang diajarkan
dalam asas Pancasila.

Pengertian Demokrasi Pancasila


Pengertian demokrasi Pancasila bisa dilihat secara khusus dan umum. Secara khusus, pengertian
demokrasi ini dapat dilihat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia bahwa demokrasi Pancasila
adalah demokrasi yang berdasarkan sila Pancasila yang dilihat sebagai suatu keseluruhan yang
utuh.
Sedangkan secara umum pengertian dari demokrasi Pancasila adalah sebuah paham demokrasi
yang dilandasi oleh prinsip-prinsip yang terdapat dalam Pancasila. Demokrasi ini merupakan
paham yang telah diyakini oleh masyarakat Indonesia dari masa lalu. Sedangkan konsep
pemahaman demokrasi ini jelas berasal dari asas-asas yang terkandung dalam Pancasila.

Pancasila memang merupakan gambaran jelas yang mewakili ciri bangsa Indonesia dari zaman
dulu hingga saat ini. Secara garis besar, Pancasila merupakan hasil dari pemikiran dan
perumusan yang diterapkan pada seluruh aspek kehidupan masyarakat dan telah diberlakukan
sejak zaman dulu. Sebagai salah satu tokoh Indonesia, Bung Hatta telah berperan besar dalam
tercetusnya Pancasila yang hingga saat ini diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari yang
dibahas pada buku Moh Hatta-Demokrasi Pancasila.

Pengertian Demokrasi Pancasila Menurut Para Ahli


Prof. Notonegoro
Prof Notonegoro mengtakan bahwa demokrasi Pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa,
berperikemanusiaan yang adil dan beradab, mempersatukan Indonesia, dan berkeadilan bagi
seluruh rakyat Indonesia.
Prof. Dardji Darmo Diharjo
Menurut Prof. Dardji Darmo Diharjo, demokrasi Pancasila adalah suatu paham demokrasi yang
sumbernya berasal dari kepribadian dan falsafah hidup dari bangsa Indonesia, kemudian
perwujudannya sudah tercantum di dalam Pembukaan UUD 1945.

7 Landasan Pokok Demokrasi Pancasila


Negara Indonesia yang menganut sistem pemerintahan demokrasi Pancasila memiliki tujuh sendi
pokok yang menjadi landasannya. Adapun tujuh landasan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Indonesia merupakan negara yang berdasarkan hukum
Semua tindakan warga negaranya harus berlandaskan hukum. Persamaan kedudukan dalam
hukum bagi masyarakat negara ini harus jelas dan tercermin di dalamnya.
2. Negara Indonesia menganut sistem konstitusional
Pemerintah negara Indonesia beraktivitas berdasarkan sistem konstitusional atau hukum dasar
yang tidak bersifat absolut. Dalam artian kekuasaan pemerintah tidak bersifat mutlak dan
terbatas. Sistem konstitusional di sini menegaskan bahwa kegiatan pemerintah itu dibatasi dan
dikendalikan oleh undang-undang.
3. MPR atau Majelis Permusyawaratan Rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi negara
Dalam pasal 1 ayat 2 UUD 1945 sebelum amandemen disebutkan bahwa kekuasaan tertinggi
negara berada di tangan rakyat dan sepenuhnya dilakukan oleh MPR. Berarti jelas bahwa MPR
adalah pemegang kekuasaan tertinggi negara. Adapun tugas-tugas dari MPR adalah menetapkan
UUD, menetapkan GBHN, dan memilih serta mengangkat presiden dan wakil presiden.

MPR memiliki wewenang tersendiri, yaitu:


Menyusun dan membuat putusan-putusan yang tidak bisa dibatalkan lembaga negara lain.
Contohnya membuat GBHN yang pelaksanaanya adalah presiden.
Meminta pertanggungjawaban presiden terkait pelaksanaan GBHN.
Melaksanakan pemilihan dan mengangkat Presiden beserta wakil Presiden.
Memiliki kuasa untuk mencabut kekuasaan sekaligus memberhentikan presiden pada masa
jabatannya apabila diketahui melanggar aturan negara dan UUD.
Berwenang untuk mengubah undang-undang.
Setelah amendemen isi dari pasal 1 ayat 2 UUD 1945 menjadi, “Kedaulatan berada di tangan
rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar.”
4. Presiden merupakan penyelenggara pemerintah tertinggi dibawah MPR
Presiden merupakan penyelenggara pemerintah tertinggi di bawah kendali MPR. Presiden
diangkat oleh MPR, berarti presiden juga dalam melaksanakan tugasnya harus tunduk dan
bertanggungjawab kepada majelis tersebut. Presiden merupakan mandataris MPR dan wajib
menjalankan berbagai putusannya
5. Pengawasan Terhadap Dewan Perwakilan Rakyat
Presiden di sini tidak bertanggung jawab pada DPR, tapi DPR yang mengawasi pelaksanaan
wewenang yang diberikan pada presiden. Dalam pelaksanaan tugasnya, DPR dan presiden harus
bekerja sama untuk membentuk Undang-Undang termasuk di dalamnya APBN. Sedangkan
untuk mengesahkan Undang-Undang presiden harus mendapat persetujuan dari DPR.
Adapun hak-hak DPR di bidang legislatif adalah hak inisiatif, hak amandemen, dan hak budget.
Hak DPR di bidang pengawasan yang wajib diketahui adalah:
– Hak bertanya pada pemerintah
– Hak interpelasi atau meminta penjelasan atau keterangan pada pemerintah
– Hak Mosi yaitu hak menjatuhkan percaya/tidak percaya pada pemerintah
– Hak Angket, hak untuk menyelidiki sesuatu
– Hak Petisi, hak untuk mengajukan saran pada pemerintah
6. Menteri negara merupakan pembantu presiden dan tidak bertanggung jawab pada DPR
Pada sistem demokrasi Pancasila, presiden memiliki wewenang untuk mengangkat dan
memberhentikan menteri negara. Para menteri dalam melaksanakan mandatnya tidak
bertanggung jawab pada DPR, tapi kepada presiden. Merujuk hal ini, berarti sistem kabinet
negara ini adalah kabinet presidensial.
Maksud menteri bertanggung jawab pada presiden adalah pada saat menjalankan kekuasaannya
berada dibawah kontrol presiden.
7. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak terbatas
Presiden memang tidak bertanggung jawab kepada DPR, tapi bukan berarti memiliki kekuasaan
tak terbatas. Presiden harus menaati suara DPR. DPR memiliki kedudukan yang kuat karena
presiden tidak dapat membubarkannya. Semua anggota DPR merangkap juga menjadi anggota
MPR.

Prinsip Demokrasi Pancasila


Melindungi dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia
Setiap keputusan yang diambil berdasarkan hasil musyawarah
Adanya badan peradilan yang merdeka, dalam artian terlepas dari pengaruh kekuasaan
pemerintah dan kekuasaan lembaga lainnya
Memiliki partai-partai politik dan organisasi sosial politik, karena lembaga-lembaga tersebut
sebagai tempat masyarakat menyalurkan aspirasinya.
Adanya pelaksanaan pemilihan umum
Kedaulatan negara berada di tangan rakyat dan pelaksanaannya sesuai dengan Undang-Undang
Dasar 1945
Adanya keseimbangan antara hak dan kewajiban
Adanya pelaksanaan kebebasan yang tetap bertanggung jawab kepada Tuhan YME, individu,
masyarakat dan juga negara.
Mendukung serta menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional
Adanya penjelasan mengenai pemerintahan dalam UUD, seperti berikut ini:
– Indonesia merupakan negara hukum dan bukan negara yang hanya berdasarkan kekuasaan
belaka
– Pemerintah negara ini berjalan berdasar sistem hukum dasar yang tidak bersifat absolut
– Kekuasaan tertinggi negara berada di tangan rakyat.
Dengan adanya perkembangan zaman saat ini, kita menjadi melihat banyaknya masalah serta
ancaman yang merusak nilai-nilai demokrasi pancasila ini. Cara penyelesaian permasalahannya
dapat kamu pelajari pada buku Demokrasi, Agama, Pancasila-Catatan Sekitar Perpolitikan.
Asas-asas Demokrasi Pancasila
Untuk mengambil gagasan dan keputusan penting harus dilandaskan asas-asas. Adapun asas
yang diterapkan dalam demokrasi Pancasila adalah sebagai berikut ini:
1. Asas Kerakyatan
Asas Kerakyatan adalah asas yang mendasari kesadaran kecintaan terhadap rakyat, juga memiliki
jiwa kerakyatan, baik berupa nasib ataupun cita-cita. Dalam asas kerakyatan, berarti demokrasi
Pancasila ini memiliki rasa cinta dan menyatu dengan rakyat, agar tercipta satu kesatuan dalam
mencapai tujuan.
2. Asas Musyawarah
Asas musyawarah merupakan asas yang menghimpun suara dan kehendak rakyat dalam
kelompok musyawarah. Hal tersebut dilakukan untuk menyatukan berbagai pendapat demi
mencapai kesepakatan bersama yang dilandasi rasa kasih sayang, pengorbanan juga kebahagiaan
seluruh anggota.
3. Asas Penjaminan HAM
Negara yang berdasarkan demokrasi Pancasila sangat menghormati hak asasi manusia. Setiap
anggota masyarakat dipandang sama status sosialnya, dalam artian tidak dibeda-bedakan.

Tujuan Demokrasi Pancasila


Memudahkan pemerintah mengetahui proses pengambilan keputusan dalam menyelesaikan
sebuah masalah dengan menggunakan asas-asas demokrasi Pancasila.
Agar semua bagian pemerintahan di Indonesia berkegiatan sesuai dengan landasan negara ini.
Menjadi jaminan pemerintah negara ini memang benar bertanggung jawab penuh kepada
tugasnya juga kepada rakyat.
Menjamin perundang-undangan di negara ini dipatuhi dan dijalankan seperti seharusnya.
Menjamin semua warga negara Indonesia turut serta dalam kehidupan bernegara dan mau
berpartisipasi dalam pemilu dengan menggunakan hak suaranya.
Seperti yang kita ketahui, dengan adanya demokrasi yang berjalan secara sinergis dengan nilai
serta pandangan Pancasila maka dapat mewujudkan kesejahteraan warga negara Indonesia, oleh
sebab itu buku Pancasila, Demokrasi, HAM, dan Masyarakat Madani ini hadir dalam
menawarkan gagasan dalam demokrasi saat ini yang mengalami perkembangan zaman.

Ciri-Ciri Demokrasi Pancasila


Untuk lebih memahami tentang demokrasi Pancasila, maka bisa menyimak ciri-ciri demokrasi
Pancasila sebagai berikut.

1. Kedaulatan Berada Penuh di Tangan Rakyat


Dalam demokrasi Pancsila, rakyat memegang kedaulatan secara penuh atau bisa dibilang bahwa
rakyat merupakan penguasa tertinggi dalam sistem pemerintahan. Oleh karena itu, pada
demokrasi Pancasila, rakyat bisa memberikan kritik terhadap kinerja pemerintah yang belum
baik. Dengan adanya kritik ini, maka sistem pemerintah bisa berjalan lebih baik lagi.
2. Dalam Menjalankan Pemerintahan Harus Sesuai Dengan Konstitusi yang Berlaku
Dalam menjalankan pemerintahan Indonesia, lembaga pemerintahan harus melakukannya sesuai
dengan konstitusi yang berlaku. Dalam hal ini, konstistusi yang berlaku pada pemerintahan, bisa
berupa Undang-Undang Dasar tahun 1945, Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, dan
sebagainya. Dengan adanya konstitusi ini, maka sistem pemerintahan tidak berjalan sewenang-
wenangnya, bahkan rakyat bisa melakukan pengawasan terhadap kinerja dari pemerintahan.
3. Adanya Pesta Demokrasi Pemilu yang Dilakukan Jujur, Adil, dan Bebas
Bagi rakyat Indonesia setiap 5 tahun sekali akan diselenggarakan pesta demokrasi yang besar,
yaitu Pemilu. Pesta demokrasi ini harus dilakukan secara jujur, adil, dan bebas agar bisa
mendapatkan wakil rakyat yang bisa mewakili suara rakyat. Berkat adanya Pemilu, maka rakyat
Indonesia bisa mengetahui visi dan misi dari setiap wakil rakyat.
4. Setiap Pengambilan Keputusan Menggunakan Cara Musyawarah
Demokrasi Pancasila ini mengutamakan keputusan yang diambil secara musywarah karena
dengan musyawarah, maka setiap orang memiliki hak untuk menyampaikan pendapatnya.
Dengan adanya musyawarah ini, maka setiap keputusan yang diambil akan mengutamakan untuk
kepentingan bersama. Dengan kata lain, musyawarah bukan digunakan untuk mendahulukan
kepentingan individu atau beberapa kelompok saja. Berkat adanya musyawarah, kehidupan
warga negara bisa lebih aman dan damai.
5. Menghargai dan Menjunjung Tinggi Hak Asasi Manusia (HAM)
Ciri kelima dari demokrasi Pancasila adalah menghargai dan menjunjung tinggi Hak Asasi
Manusia (HAM). Hal ini menjadi amat sangat penting karena HAM dapat melindungi warga
negara dari suatu perselisihan dengan cara saling menghargai. Selain itu, dengan menjujung
HAM, maka akan muncul sikap dan perilaku toleransi, sehingga kesatuan dan persatuan bangsa
Indonesia tetap terjaga dengan baik.
6. Mendahulukan Kepentingan Rakyat
Ciri berikutnya dari demokrasi Pancasila adalah mendahulukan kepentingan rakyat. Setiap
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh wakil rakyat harus berdasarkan kepentingan rakyat
terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan dalam demokrasi Pancasila, rakyat memegang kedaulatan
tertinggi dalam suatu sistem pemerintahan.
7. Tidak Menggunakan Sistem Partai Tunggal
Dalam demokrasi Pancasila, sistem partai yang digunakan tidak boleh sistem partai tunggal,
karena tidak mencerminkan demokrasi. Oleh sebab itu, dalam demokrasi Pancasila, kita akan
melihat berbagai macam partai pada saat Pemilu.
Itulah beberapa ciri-ciri demokrasi Pancasila, dari ketujuh ciri tersebut dapat dikatakan bahwa
demokrasi Pancasila mengutamakan kepentingan rakyat, mengambil keputusan berdasarkan hasil
musyawarah, dan menjunjung tinggi HAM.

Pilar Demokrasi Pancasila


Demokrasi Pancasila bukan terbentuk begitu saja, tetapi ada beberapa pilar pembentuknya.
Berikut ini pilar demokrasi Pancasila.
Dikutip dari katadata.co.id, menurut Ahmad Sanunis, demokrasi Pancasila terdiri dari 10 pilar,
diantaranya:
Demokrasi yang berketuhanan Yang Maha Esa
Demokraasi dengan kedaulatan rakyat
Demokrasi dengan kecerdasan
Demokrasi dengan Hak Asasi Manusia (HAM)
Demokrasi dengan berkeadilan sosial
Demokrasi dengan menjaga kemakmuran
Demokrasi yang menjunjung rule of law
Demokrasi dengan otonomi daerah
Demokrasi yang sesuai dengan pemisahan kekuasaan negara
Demokrasi dengan pengadlan yang merdeka

Aspek Demokrasi Pancasila


Demokrasi Pancasila dibagi menjadi dua aspek, yaitu aspek material dan aspek formal
Aspek Material
Aspek material adalah aspek yang didalamya terdiri dari isi dan substansi. Adapun yang
dijelaskan dalam aspek ini berupa tentang adanya pengakuan terhadap harkat dan martabat yang
menyangkut kehidupan manusia. Oleh karena itu, demokrasi Pancasila bukan hanya sekadar
politik saja, tetapi juga berkaitan dengan demokrasi sosial dan ekonomi.
Aspek Formal
Aspek formal adalah aspek yang memberikan penjelasan tentang cara serta proses pada saat
rakyat memilih wakil rakyat dalam lembaga perwakilan rakyat. Maka dari itu, aspek formal
dapat dikatakan bahwa aspek yang mengatur keterbukaan dalam hal musyawarah terutama dalam
pemilihan wakil rakyat yang terbuka, adil, jujur, dan bebas.

Kelebihan Demokrasi Pancasila


Demokrasi Pancasila memiliki beberapa kelebihan, sehingga diterapkan di Indonesia. Berikut ini
kelebihan dari demokrasi Pancasila.
1. Menjunjung Tinggi Hak Asasi Manusia (HAM)
Dengan adanya demokrasi Pancasila, maka HAM akan dijunjung tinggi, sehingga tindak
kejahatan manusia bisa berkurang. HAM yang dijunjung tinggi akan menciptakan ketentraman
dalam bermasyarakat dan saling menghargai satu sama lain.
2. Menjunjung Tinggi Hukum yang Berlaku
Peraturan hukum sangat penting untuk diterapkan agar setiap anggota masyarakat tidak bertindak
sewenang-wenangnya. Dengan adanya demokrasi Pancasila, setiap peraturan hukum yang
berlaku akan dijunjung tinggi dan bersifat adil, sehingga bagi anggota masyarakat yang
melanggar hukum akan diberikan sanksi hukum yang adil.
3. Proses Politik secara Musyawarah Mufakat
Pengambilan keputusan dengan proses musyawarah mufakat akan menghasilkan keputusan yang
baik demi kepentingan bersama. Oleh karena itu, pengambilan keputusan ini harus tetap dijaga.
Selain itu, musyawarah mufakat ini menunjukkan akan adanya keterbukaan dalam menghasilkan
keputusan, salah satunya adalah proses Pemilu. Kehadiran demokrasi Pancasila ini bisa membuat
proses politik secara mufakat dapat berjalan dengan baik.
4. Mementingkan Persatuan dan Kesatuan
Persatuan dan kesatuan harus dijaga dengan baik agar tidak terjadi konflik yang berkepanjangan.
Selain itu, persatuan dan kesatuan bisa membuat lingkungan masyarakat menjadi lebih aman dan
damai. Demokrasi Pancasila sangat mementingkan persatuan dan kesatuan bagi bangsa
Indonesia, sehingga dengan menerapkan demokrasi ini kehidupan antar anggota masyarakat bisa
lebih aman, damai, dan terhindar dari konflik.
5. Mementingkan Kepentingan Rakyat
Demokrasi Pancasila sangat mementingkan atau mendahulukan kepentingan rakyat terlebih
dahulu. Dengan kata lain, setiap keputusan yang diambil oleh pemerintahan harus
mengutamakan kepentingan rakyat atau mendengarkan aspirasi rakyat terlebih dahulu.

Nilai-Nilai Demokrasi Pancasila


Demokrasi Pancasila yang dianut oleh negara Republik Indonesia ini memiliki beberapa nilai,
diantaranya:
1. Memberikan Nilai Pengakuan Kepada Tuhan Yang Maha Esa
Dengan nilai pengakuan kepada Tuhan Yang Maha Esa, maka setiap masyrakat Indonesia akan
menjunjung tinggi setiap nilai kebaikan, keadilan, dan nilai kebenaran.
2. Menjaga Nilai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
Demokrasi Pancasila juga memberikan nilai-nilai kemanusian yang adil dan beradab. Dengan
adanya nilai ini, maka masyarakat Indonesia bisa menciptakan perilaku yang baik, sehingga
risiko terjadinya konflik dapat berkurang.
3. Menjunjung Tingga Persatuan dan Kesatuan Bangsa dan Negara Indonesia
Di dalam Pancasila pada sila ke-3 berbunyi Persatuan Indonesia, sehingga nilai yang akan
muncul adalah persatuan dan kesatuan terhadap bangsa dan negara Indonesia. Dengan nilai
demokrasi Pancasila ini, maka tujuan nasional bisa tercapai lebih mudah.
4. Menjunjung Tinggi Nilai Musyawarah
Dalam mengambil keputusan akan lebih mudah selesai apabila dilakukan dengan musyawarah.
Demokrasi Pancasila ini sangat menjunjung tinggi nilai musyawarah.
5. Memberikan Jaminan Terhadap Keadilan Sosial Untuk Seluruh Masyarakat Indonesia
Setiap masyarakat Indonesia berhak mendapatkan keadilan sosial yang merata, seperti berhak
mendapatkan hal-hak politik. Dengan demokrasi Pancasila, maka negara dan masyarakat tidak
berhak memperlakukan manusia dengan buruk.

Macam Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia


Demokrasi Pancasila sebenarnya salah satu dari berbagai macam demokrasi yang ada. di
Indonesia sendiri ada beberapa macam demokrasi yang dapat diketahui seperti berikut ini:
1. Demokrasi Parlementer
Demokrasi parlementer menonjolkan peranan parlementer dan partai-partai. Demokrasi ini
dinilai kurang cocok untuk diterapkan di Indonesia karena lebih menonjolkan kepentingan
golongan. Karena konsep demokrasinya yang lemah, sistem parlementer ini membuka peluang
luas untuk dominasi partai politik dan Dewan Perwakilan Rakyat.
2. Demokrasi Terpimpin
Demokrasi terpimpin dinilai telah banyak menyimpang dari demokrasi konstitusional dan hanya
menampilkan beberapa bagian saja dari demokrasi rakyat. Terbukti pada masa kejayaan
demokrasi ini, presiden sebagai kepala negara memiliki dominasi yang kuat. Partai-partai politik
dibatasi ruang geraknya, sedangkan perkembangan dan kekuasaan komunis dan peran ABRI
semakin meluas pengaruhnya.
Selain itu UUD juga memberikan peluang kepada presiden untuk memimpin selama lima tahun.
Pada masa demokrasi terpimpin ini berlaku di Indonesia, banyak sekali terjadi penyimpangan
dalam pemerintahan. Demokrasi ini berakhir ketika kepemimpinan Soekarno berakhir yang
kemudian diganti dengan demokrasi Pancasila.
3. Demokrasi Pancasila
Pada demokrasi ini sistem presidensial sangat menonjol. Pada awal diterapkannya demokrasi ini,
peran ABRI sangat menonjol. Campur tangan pemerintah dalam berbagai aspek juga sangat
jelas, pada masa ini kebebasan berpendapat jadi terhambat.
Pada era reformasi sistem demokrasi ini mulai diperbaharui. Kebebasan berbicara dan kebebasan
pers mulai berkembang. Kedua unsur tersebut berjalan seimbang sehingga bisa mengontrol
sekaligus memberi kritik pada pemerintahan yang tengah berlangsung.
Masyarakat Indonesia telah begitu erat hidup dengan berbagai konsep yang terkandung dalam
ideologi Pancasila. Hidup bersama, saling menghargai, saling tolong menolong, dan bergotong
royong memang sudah menjadi ciri khas masyarakat ini. Kehidupan agama yang beragam
dengan kerukunan yang terjaga juga sudah menjadi kebiasaan dari tempo dulu. Prinsip-prinsip
ini yang terkandung dalam kelima asas Pancasila.
Sistem demokrasi ini merupakan demokrasi yang pada pelaksanaannya mengutamakan hasil
musyawarah mufakat untuk kemaslahatan bersama. Masyarakat Indonesia merupakan bangsa
yang cara pandangnya terkandung dalam Pancasila. Karena itu setiap asas yang terdapat dalam
sila-sila Pancasila harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Hingga saat ini di Indonesia dalam melakukan demokrasi di Inonesia khususnya dalam
pemilihan pemimpin kita mengadakan pilkada yang dibahas pada buku Demokrasi Di Indonesia
Melalui Pilkada Serentak untuk lebih memahami dari bentuk demokrasi itu sendiri.

Kesimpulan
Demokrasi adalah sebuah cara melakukan perubahan atas hal-hal yang terjadi di masa lampau.
Demokrasi memberikan wewenang pada rakyat untuk memilih pemimpinnya. Dalam demokrasi,
penguasa atau pemerintah berada dalam pengawasan masyarakat. Di Indonesia sendiri
perkembangan demokrasi mengalami aneka pasang surut.
Permasalahan mendasar di negara ini adalah bagaimana caranya membangun perekonomian,
sosial dan politik masyarakat dengan konsep demokratis. Demokrasi juga bisa dikatakan sebagai
kebebasan dalam mengungkapkan pikiran dan gagasan. Sebuah negara yang menganut sistem ini
pasti memberikan kebebasan pada warga negaranya dalam menyampaikan pendapat.
Demokrasi Pancasila dalam pelaksanaannya sangat mengutamakan kebebasan. Terutama
kebebasan berbicara dan berpendapat. Dimana kebebasan tersebut juga mendapat pengawasan
dan jaminan dari pemerintah. Namun tentu saja kebebasan yang dilakukan harus berupa
kebebasan yang bertanggung jawab.
1. Pendidikan Pancasila
2. Falsafah Pancasila Epistemologi Keislaman Kebangsaan
3. Pancasila Rumah Bersama
Indonesia saat ini menganut demokrasi apa?
Tatanan kehidupan masyarakat Indonesia memang sangat erat dengan demokrasi Pancasila.
Pancasila yang menjadi landasan negara ini memiliki lima sila yang bertujuan menjadi pedoman
masyarakat. Masyarakat yang memahami pentingnya kehidupan bernegara tentunya akan
berusaha menjalankan nilai-nilai yang diajarkan dalam Pancasila.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan demokrasi?
Demokrasi adalah sebuah cara melakukan perubahan atas hal-hal yang terjadi di masa lampau.
Demokrasi memberikan wewenang pada rakyat untuk memilih pemimpinnya. Dalam demokrasi,
penguasa atau pemerintah berada dalam pengawasan masyarakat. Di Indonesia sendiri
perkembangan demokrasi mengalami aneka pasang surut.

Anda mungkin juga menyukai