Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

NAMA :VIKRA VERNANDA


NIM :20073100
DOSEN PENGAMPU:RAHMULIANI FITHRIAHS.Pd,M.Hum

Sejarah & Pengertian Demokrasi Pancasila

istilah Demokrasi Pancasila lahir sebagai reaksi terhadap Demokrasi Terpimpin di


bawah pemerintahan Presiden Sukarno. Pengaruh Sukarno dan Orde Lama mulai meluruh usai
terjadinya peristiwa Gerakan 30 September (G30S) 1965. Saat Orde Baru lahir, Demokrasi
Terpimpin mendapat penolakan keras. Suharto yang kemudian menjadi Presiden RI setelah
Sukarno, dalam pidato kenegaraan tanggal 16 Agustus 1967 menyatakan bahwa Demokrasi
Pancasila berarti demokrasi kedaulatan rakyat yang dijiwai dan diintegrasikan dengan sila-sila
lainnya. Hal ini berarti bahwa dalam menggunakan hak-hak demokrasi harus selalu disertai
dengan rasa tanggung jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa. Nugroho Notosusanto merumuskan,
Demokrasi Pancasila adalah kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, yang berperikemanusiaan
yang adil dan beradab, yang mempersatukan Indonesia, dan yang berkeadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.

Prinsip-prinsip Demokrasi Pancasila

Demokrasi Pancasila adalah pengambilan keputusan melalui musyawarah mufakat.


Musyawarah berarti bahwa pengambilan keputusan dengan pembahasan bersama untuk
menyelesaikan masalah bersama. Mufakat adalah hasil yang disetujui dari pembahasan bersama
untuk membulatkan pendapat bersama. Jadi, musyawarah mufakat berarti pengambilan
keputusan berdasarkan kehendak (pendapat) orang banyak (rakyat) sehingga tercapai kebulatan
pendapat bersama. Musyawarah mufakat harus berpegang teguh pada hal-hal sebagai berikut:

 Musyawarah mufakat bersumberkan inti kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat


kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
 Pengambilan keputusan harus berdasarkan kehendak rakyat melalui hikmat
kebijaksanaan.
 Cara mengemukakan hikmat kebijaksanaan harus berdasarkan akal sehat dan hati nurani
luhur serta mempertimbangkan persatuan dan kesatuan bangsa serta kepentingan rakyat.
 Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
dan menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan keadilan.
 Keputusan harus dilaksanakan secara jujur dan bertanggung jawab.

Ciri-ciri Demokrasi Pancasila

Pada dasarnya Demokrasi Pancasila memiliki kesamaan dengan demokrasi secara universal.
Namun, terdapat ciri-ciri demokrasi Pancasila yang membedakan dengan demokrasi lainnya
sebagai berikut:

 Penyelenggaraan pemerintahan berjalan sesuai dengan konstitusi yang berlaku.


Dilakukan

 kegiatan Pemilihan Umum (Pemilu) secara berkesinambungan.

 Menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia (HAM) dan melindungi hak masyarakat
minoritas.

 Proses demokrasi dapat menjadi ajang kompetisi berbagai ide dan cara menyelesaikan
masalah.

 Ide-ide yang paling baik bagi Indonesia akan diterima, bukan berdasarkan suara
terbanyak.
Argumen Tentang Dinamika Dan Tantangan Demokrasi Yang Bersumber
Dari Pancasila

Sejarah Indonesia pernah mengalami dinamika ketatanegaraan seiring dengan berubahnya


konstitusi yang dimulai sejak berlakunya UUD 1945 (I), Konstitusi RIS 1949, UUDS 1950,
kembali ke UUD 1945 (II) dan akhirnya kita telah berhasil mengamandemen UUD sebanyak
empat kali.

1. Majelis Permusyawaratan Rakyat

Sebelum dilakukan Amendemen/perubahan, MPR merupakan lembaga tertinggi negara.Setelah


Amendemen MPR menjadi sistem yang horizontal fundamental dengan prinsip checks and
balances (saling mengawasi dan mengimbangi) antar lembaga negara.

• 2. Dewan Perwakilan Rakyat

Setelah Amendemen perubahan yang terjadi pada DPR adalah penambahan ketentuan mengenai
pemilihan anggota DPR. Dua ketentuan lainnya, yakni susunan dan masa sidang DPP tetap tidak
berubah.Fungsi DPR ada tiga, yaitu:

a. Fungsi legislasif (membentuk undang-undang)

b. Fungsi anggaran (menyusun & menetapkan APBN bersama presiden).

c. Fungsi pengawasan (pengawasan pelaksanaan UUD)DPR mempunyai hak interpelasi


(meminta keterangan kepada pemerintah mengenai kebijakan pemerintah), hak angket
(penyelidikan terhadap kebijakan pemerintah, dan hak menyatakan pendapat
(menyatakan pendapat terhadap kebijakan pemerintah).

d. . Dewan Perwakilan DaerahSistem perwakilan di Indonesia merupakan sistem yang


khas. Sebab di samping terdapat DPR sebagai lembaga perwakilan berdasarkan aspirasi
rakyat, juga ada DPD sebagai lembaga penampung aspirasi daerah. Demikianlah
dinamika yang terjadi dengan lembaga permusyawaratan dan perwakilan di negara kita
yang secara langsung mempengaruhi kehidupan demokrasi. Dinamika ini tentu saja kita
harapkan akan mendatangkan kemaslahatan kepada semakin sehat dan dinamisnya
Demokrasi Pancasila yang tengah melakukan konsolidasi menuju demokrasi yang
matang.

Anda mungkin juga menyukai