Anda di halaman 1dari 13

Fakultas Teknik UNP Lembaran: Job Sheet

Topik: Perawatan Sistem


Jurusan Teknik Otomotif
Perawatan Pengapian Tanpa
Kendaraan (Vehicle Distributor (DLI)
Kode MK : Maintenance) Pertemuan ke: 6
Kode Seksi : Waktu: 2 x 2 x 50 menit

A. Tujuan
1. Mahasiswa mampu melakukan pembongkaran dan pemasangan kembali komponen-komponen
sistem pengapian tanpa distributor (DLI).
2. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan dan pengukuran komponen-komponen sistem
pengapian tanpa distributor (DLI).
3. Mahasiswa mampu menganalisa hasil pemeriksaan dan pengukuran komponen-komponen sistem
pengapian tanpa distributor (DLI).
4. Mahasiswa mampu melakukan diagnosa kerusakan komponen-komponen sistem pengapian tanpa
distributor (DLI).

B. Alat dan bahan


1. Engine Stand dengan sistem pengapian tanpa distributor (DLI)
2. Tool set
3. Tachometer (rpm tester)
4. AVO meter digital
5. Timing Light
6. Scan tool
7. Buku catatan, manual book, jobsheet dan alat tulis.

C. Keselamatan kerja
1. Melaksanakan praktikum sesuai panduan manual book/ jobsheet.
2. Menggunakan alat ukur dengan benar sesuai dengan Standart Operational Procedures (SOP).
3. Menggunakan body cover sebelum praktikum sesuai dengan prosedur yang benar.
4. Menggunakan semua peralatan pendukung lainnya sesuai dengan fungsinya.
5. Memastikan kendaraan dan engine stand dalam kondisi baik.
6. Memperhatikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) pada setiap praktikum.

D. Teori singkat

Sistem Pengapian tanpa distributor (DLI)

Pada sistem pengapian transistor yang lama tegangan tinggi dibangkitkan oleh satu ignition coil
yang didistribusikan ketiap busi oleh distributor. DLI adalah suatu sistem pengapian motor bensin yang
tidak menggunakan distributor. Pada Toyota, sistem ini mempergunakan sebuah ignition coil untuk setiap
dua buah busi. ECU (electric Controll Unit) mendistribusikan arus primer ketiap ignition coil secara
langsung dan menyebabkan busi melompatkan bunga api.
Pada sistem pengapian transistor, tegangan tingginya dibangkitkan oleh satu koil
pengapian dan disalurkan kesetiap busi oleh distributor. DLI adalah suatu sistem pengapian
motor bensin yang tidak menggunakan distributor. Sistem ini mengunakan sebuah koil
pengapian untuk setiap dua buah busi atau satu koil pengapian untuk satu busi. Pada sistem
pengapian ini, setiap busi memiliki koil pengapian tersendiri. ECU mengatur pemutusan arus
primer ketiap koil pengapian secara langsung dan menyebabkan busi memercikkan bunga api.
Urutan pengapian pada busi ditentukan oleh ECU. Saat arus negatif diberikan pada koil
pengapian akan menyebabkan terjadinya induksi magnet. Dengan pengaturan ECU saat
pengapian dalam ruang bakar akan terjadi secara teratur dengan waktu pembakaran yang sesuai.
Sistem ini mempunyai tiga keuntungan seperti berikut :
a) Koil penyala dapat ditempatkan didekat busi, kabel tegangan tinggi dapat diperpendek dan
dihilangkan, jadi dapat mengurangi suara berisik dan memperbesar tegangan tinggi.
b) Dengan ditiadakannya distributor, maka kerugian internal discharge dapat dihilangkan dan
kebisinganpun dapat ditiadakan. Dengan berkurangnya komponen yang bergerak, maka kemungkinan
gangguan pada komponen-komponen akan menjadi sedikit.
c) Karena tidak ada pengaturan secara fisik terhadap pengapian, seperti jarak kerangangan electroda
pada busi, saat pengapian dapat diatur pada skala yang lebih besar. Pada saat pengapian dengan
distributor dan pengapian dimajukan terlalu banyak, maka arus akan mengalir pada sebuah sisi
elektroda.
E. Langkah kerja:
1. Persiapan Praktikum:
a. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Panaskan mesin kendaraan dan engine stand sampai temperatur kerja (± 80-100°C).
c. Buka tutup mesin kendaraan (engine hood).
d. Amati kondisi kerja engine dengan mendengarkan suara dan getaran yang terjadi saat engine
dihidupkan pada putaran idle, putaran rendah, putaran menengah, putaran tinggi dan saat
akselerasi.

2. Pekerjaan perawatan sistem pengapian tanpa distributor (DLI)


Urutan Melepas Sistem Pengapian Toyota Avanza
1. LEPAS KABEL DARI TERMINAL NEGATIF BATERAI
2. LEPAS SARINGAN UDARA ASSEMBLY
a. Lepaskan konektor sensor temperatur udara masuk.

b. Lepaskan konektor VSV.

c. Lepaskan charcoal canister outlet hose No. 2.

d. Lepaskan selang dari VSV.


e. Lepaskan konektor sensor vakum.

f. Lepaskan selang dari sensor vakum.

g. Pisahkan selang tangki reserve dari klem selang saringan udara.

h. Lepas 4 baut, kemudian lepas saringan udara dan selang saringan udara.
3. LEPAS KOIL PENGAPIAN ASSEMBLY

Lepas 4 baut dan koil pengapian.

1. PERIKSA KOIL PENGAPIAN DAN TEST BUNGA API

a. Periksa dari DTC.

PERHATIAN:
Jika muncul DTC, lakukan troubleshooting sesuai dengan prosedur untuk DTC.

b. Periksa apakah terjadi letikan bunga api.

1) Lepas cap saringan udara assembly (Lihat halaman Klik di sini).


2) Lepas 4 koil pengapian (Lihat halaman Klik di sini).
3) Gunakan kunci busi 16 mm (0.63 in), lepas 4 busi.
4) Pasang busi pada setiap koil pengapian dan hubungkan konektor koil
pengapian.
5) Lepaskan 4 konektor injektor bahan bakar.
6) Tempelkan busi ke ground.
7) Periksa apakah terjadi percikan bunga api terjadi selagi mesin sedang di-
crank.

PERHATIAN:

a. Masa-kan busi saat pemeriksaan.


b. Ganti koil pengapian bila koil itu pernah mengalami tumbukan
secara fisik.
c. Jangan memutar mesin lebih dari 2 detik.

c. Lakukan test loncatan bunga api sesuai dengan prosedur berikut ini.
1) Periksa apakah sisi konektor wire harness dari koil pengapian dengan igniter
telah terhubung dengan sempurna.

Hasil:

Hasil Lanjutkan ke
NG Hubungkan dengan sempurna
OK Ke tahap selanjutnya

2) Lakukan uji loncatan bunga api pada setiap koil pengapian dengan igniter.
a. Ganti koil pengapian beserta igniternya dengan yang berfungsi normal.
b. Lakukan test loncatan bunga api lagi.

Hasil:

Hasil Lanjutkan ke
Ganti koil pengapian dengan
OK
igniter.
NG Ke tahap selanjutnya

3) Periksa sumber daya untuk koil pengapian dengan igniter.


a. Putar switch pengapian ke ON.
b. Ukur voltase antar terminal.

Voltage standar:

Hubungan Kondisi
Tester spesifikasi
1 (G) - 4 (+) 11 sampai 14 V

c. Putar switch pengapian ke OFF.


Hasil:

Hasil Lanjutkan ke
Periksa wiring antara switch
NG pengapian dan koil pengapian
beserta igniternya.
OK Ke tahap selanjutnya

4). Periksa tahanan sensor posisi camshaft.

Tahanan standar:

Hubungan
Kondisi spesifikasi
Tester
1.850 sampai 2.450
1 (+) - 2 (-)
Ω pada 20°C (68°F)
Hasil:

Hasil Lanjutkan ke
NG Ganti sensor posisi camshaft.
OK Ke tahap selanjutnya
5). Periksa tahanan sensor posisi crankshaft.

Tahanan standar:

Hubungan
Kondisi spesifikasi
Tester
1.850 sampai 2.450
1 (+) - 2 (-)
Ω pada 20°C (68°F)
Hasil:

Hasil Lanjutkan ke
Ganti sensor posisi
NG
crankshaft.
OK Ke tahap selanjutnya

6). Periksa sinyal IGT dari ECM

Hasil:

Hasil Lanjutkan ke
NG Periksa ECM
Perbaiki wiring antara koil
OK
pengapian dan ECM.

d. Hubungkan 4 konektor injektor bahan bakar.

e. Gunakan kunci busi 16 mm (0,63 in.), pasang 4 busi.

Momen:
22 N*m{ 224 kgf*cm , 16 ft.*lbf }

f. Pasang 4 koil pengapian (Lihat halaman Klik di sini).

g. Lepas cap saringan udara assembly (Lihat halaman Klik di sini).


Pemeriksaan Busi

Busi yang dianjurkan


Supplier Tipe
DENSO XU22PR9
NGK DCPR7EA-9

c. Gunakan gap gauge busi, ukur gap elektroda.

Jarak electroda:
0,8 sampai 0,9 mm (0,032 sampai 0,035 in.)
Jarak electroda maksimum:
0,9 mm (0,035 in.)

Bila gap-nya lebih besar dari maksimum, setel gap busi menggunakan gap gauge
busi.

3. Penyelesaian/ finishing Pekerjaan perawatan sistem pengapian tanpa distributor (DLI):


a. Pasang kembali komponen-komponen sistem pengapian tanpa distributor pada engine.
b. Hidupkan engine sampai bisa hidup dengan normal dan stabil.
c. Lakukan penyetelan putaran idle dengan menyetel sekrup putaran idle sesuai dengan
spesifikasi pada buku manual.
d. Lakukan penyetelan saat pengapian sesuai dengan spesifikasi pada buku manual.
e. Pasang four gas analyzer, lakukan pengukuran kandungan hidro karbon pada putaran idle dan
putaran 2.500 rpm.
F. Data Hasil pemeriksaan dan pengukuran
1. Pemeriksaan komponen sistem pengapian tanpa distributor
No Nama Komponen Hasil Pemeriksaan Data-data hasil pemeriksaan
1. Baterai
2. Kunci kontak
3. Koil
4. Igniter
5. Sensor CKP
6. Sensor CMP
7. Busi

2. Pemeriksaan putaran, getaran dan suara engine


No Putaran Engine Getaran engine (Normal / Suara engine (Halus / kasar)
pincang)
1 Putaran idle (700 –
800 rpm)
2 Putaran rendah
(1000 rpm)
3 Putaran menengah
(2000 rpm)
4 Putaran tinggi
(4000 rpm)
5 Putaran akselerasi

3. Pemeriksaan Lamda (λ) dan emisi gas buang dengan Four Gas Analyzer
No Obyek yang diukur Putaran idle Putaran 2500 rpm Spesifikasi
1 Kandungan HC Max 400 ppm

G. Pembahasan
1. Buatlah dokumentasi selama melakukan praktikum
2. Catat data hasil pemeriksaan dan pengukuran
3. Buatlah analisis grafik kandungan hidro karbon (HC) pada putaran idle dan putaran 2.500 rpm.
H. Kesimpulan dan Saran
Buatlah kesimpulan dan saran dari materi perkuliahan praktikum yang telah dilakukan
sesuai dengan kajian teori, analisis data dan pembahasan.

=========== Selamat Bekerja dan Semoga Sukses ===========


“Safety First”

Anda mungkin juga menyukai