Anda di halaman 1dari 16

JOB SHEET

PETUNJUK PENGISIAN TABEL DTC DAN GEJALA ENGINE

Contoh : Pada Water Temperature Sensor (WTS)


1. Lakukan pengecekan MIL dan gejala pada engine
a) Kunci kontak posisi OFF
b) Lakukan pengkondisian (lihat tabel)
1) Lepas Konektor Water Temperature Sensor (WTS) dengan hati hati
Cara melepas : tangan kiri memegang sensor, tangan kanan
menekan pengunci konektor sambil menarik (agak digoyang)
2) Hidupkan mesin pada putaran idle/stationer
c) Tunggu beberapa saat . Amati lampu
MIL menyala atau tidak? (hasil
pengamatan masukkan ke tabel)

d) Naikkan putaran mesin (akselerasi), perhatikan gejala / reaksi engine


yang terjadi. Apakah mesin normal / tersendat / mati / dll (hasil
pengamatan masukkan ke tabel)
e) Matikan mesin, pastikan kunci kontak posisi OFF
2. Lakukan pengecekan kode DTC menggunakan prosedur NORMAL
MODE
a) Kunci kontak posisi OFF
b) Jumper terminal Te1 dan E1 pada konektor
DLC (di dampingi instruktur)
c) Putar KK ON (engine mati), kemudian baca
kedipan MIL (masukkan pada tabel)
d) KK OFF dan lepas jumper,
3. Lakukan perbaikan gangguan dan penghapusan memory ECU
a) Kunci kontak posisi OFF
b) Pasang kembali konektor sensor WTS
c) Lepas fuse EFI selama minimal 10 detik atau lebih
d) Posisikan kunci kontak pada posisi ON
e) Cek memori DTC, apakah masih menyimpan kode DTC atau tidak,
dengan melakukan kembali prosedur pengecekan MIL (Te1-E1).
f) Pastikan KK OFF kembali. Lanjutkan pada sensor yang lain secara
berurutan sampai selesai
JOB SHEET

DIAGNOSA MENGGUNAKAN SCAN TOOL

PROSEDUR PRAKTEK
LANGKAH KERJA :

1. Persiapkan semua kelengkapan praktek


2. Pasang kabel battery engine . kesalahan dalam pemasangan dapat merusak
engine
Positive battery = terminal 30 motor starter

Negative battery = massa engine

3. Pastikan kunci kontak (KK) engine pada posisi OFF


4. Pasang AC / DC power adaptor pada alat scan
5. Pasang instalasi kabel scan tool pada soket DLC (Data Link Connector) engine
seperti gambar sesuaikan jenis enginenya.

ENGINE TIPE DLC ADAPTER YANG DIPAKAI

TOYOTA KIJANG 7K-E


TOYOTA 17 P
& DLC 1 RECTANGULAR
CONNECTOR
COROLLA 4A-FE

HONDA JAZZ VTEC,


DLC 3 TANPA ADAPTER
VIOS, AVANZA
Perhatian : Bila bingung tanyakan pada instruktur, kesalahan pemasangan bisa
merusak alat

6. Putar KK engine dalam kondisi ON (MESIN MATI)


7. Hidupkan scan tool dengan menekan tombol power. Tunggu beberapa saat
sampai display menyala seperti tampilan di bawah

8. Masuk menu VEHICLE DIAGNOSIS


9. Pilih VEHICLE DIAGNOSIS
10. Jenis mobil / engine yang akan di scan ASIAN PACK # 1
11. Pilih sesuai jenis engine yang di pakai

TOYOTA KIJANG 7-KE COROLLA 4A-FE / AT HONDA JAZZ VTEC

TOYOTA TOYOTA HONDA

SOLUNA (AFC) COROLLA FIT / JAZZ


ENGINE & ENGINE &
ENGINE
TRANSMISION TRANSMISION
RECTANGULAR RECTANGULAR
CONNECTOR CONNECTOR
AL50 INDONESIA AE101 4A-FE With O2
OBD II 16 PIN
9906 - AU (AT)
CONNECTOR
17 PIN 17 PIN
RECTANGULAR RECTANGULAR
CONNECTOR CONNECTOR
12. Masuk tampilan menu DIAG. MENU artinya data pada engine yang di scan
sudah terkoneksi pada alat scan. Beberapa pekerjaan yang bisa dilakukan
adalah sebagai berikut :
A. MELIHAT KODE DTC YANG ADA PADA ENGINE
1. Pilih DIAGNOSTIC CODE LIST (F4)

2. Lihat kode diagnosa dan nama signal / sensor

3. Untuk keluar tekan ESC

4. Masuk ke tampilan menu DIAG. MENU

B. MENCOBA MELAKUKAN TROUBLE PADA SENSOR DAN


PEMERIKSAANNYA
1. Lepas salah satu konektor sensor di engine (misal TPS) dengan hati- hati
jangan sampai patah / rusak. Cara melepasnya :
Lihat terlebih dahulu model penguncinya (tiap
sensor / actuator berbeda)
Tangan kiri memegang sensor, tangan kanan
menekan pengunci konektor sambil menarik pelan
(sedikit digoyang)
Catatan : selain TPS saudara bisa mencoba konektor sensor yang lain
seperti : WTS, IAT, MAP, dll

2. Pilih DIAGNOSIS TROUBLE CODE (F1)

3. Pilih ENTER

4. Scan tool akan mendeteksi gangguan signal / sensor yang terjadi .

5. Untuk kembali ke tampilan menu diagnosis. pilih DIAG. MENU

C. MEMPERBAIKI GANGGUAN SENSOR DAN MENGHAPUS MEMORY DTC


ECU
A. Pasang kembali konektor sensor yang tadi di lepas (memperbaiki
kerusakan)
Catatan : ketika sensor tesebut telah diperbaiki sebenarnya kerja engine
sudah normal kembali akan tetapi ECU masih menyimpan memory DTC (
Diagnosis Trouble Code ) yang terjadi. Pekerjaan dibawah ini bertujuan
menghapus memory DTC tersebut serta memastikan perbaikannya telah
berhasil atau belum

B. Pilih DTC

C. Pilih ENTER

D. Scan tool akan mendeteksi DTC yang terjadi .

E. Pilih ERASE

F. Muncul pilihan Y/N. Pilih YES

G. Lakukan perintah sesuai petunjuk ( ada yang langsung terhapus contoh :


Honda jazz, dll )

Tipe engine corolla dan kijang 7-KE dengan prosedur sebagai berikut :

a. Putar KK pada posisi OFF


b. Lepas fuse EFI / kabel massa battery selama 30 detik atau lebih
c. Pasang kembali fuse nya
d. Putar KK pada posisi ON
H. Pilih ENTER (proses penghapusan selesai)

I. Bila perlu cek kembali dengan melakukan prosedur pemeriksaan DTC

J. Untuk kembali ke tampilan menu diagnosis. pilih DIAG. MENU

D. PEMBACAAN CURRENT DATA PADA MESIN


1. Pilih CURRENT DATA
2. Pelajari current data engine yang terdeteksi (kondisi KK ON engine mati)
3. Catat data engine masukkan pada tabel dibawah
4. Hidupkan engine pada putaran idle. Catat data current pada tabel
5. Bila pengambilan data telah selesai matikan engine
6. Putar kembali KK pada kondisi ON
7. Matikan alat scan dengan cara
a) Tekan ESC
b) Pilih RETURN (tampilan awal scan)
c) Tekan tombol power beberapa saat (scan tool OFF)
8. Putar KK pada posisi OFF
9. Lepas kabel DLC dari engine
10. Rapikan semua kelengkapan praktek
JOB SHEET

PEMERIKSAAN DAN PERBAIKAN SISTEM INJEKSI BAHA BAKAR BENSIN

1) Pemeriksaan Kerja Pompa Bahan Bakar

a) Hubungkan terminal + B dengan FP pada check connector.

Gambar 11. Check connector

b) Putar kunci kontak pada posisi ON

c) Memeriksa adanya tekanan di dalam selang balik dengan cara memijit


selang tersebut pada pengatur tekanan. Apabila terasa ada tekanan yang kuat
pada selang tersebut, berarti pompa bekerja. Pada saat ini juga dapat didengar
adanya suara aliran balik bahan bakar.

d) Lepas diagnosis check wire

e) Putar kunci kontak ke posisi off

Catatan : Apabila tidak ada tekanan, periksa apakah ada tegangan pada
konektor pompa bahan bakar:

Apabila tegangan baterai 12 Volt, periksa pompa bahan bakarnya dan


sirkuit masa. Tahanan antara kabel positif dan negatif pompa bahan bakar
sekitar 0,5 - 3 ohm
Apabila tegangannya 0 Volt, periksa sirkuit opening relay dan sirkuit
pompa bahan bakar.
2) Pemeriksaan Tekanan Bahan Bakar
a) Memeriksa tegangan baterai : lebih dari 12 Volt

b) Melepas kabel terminal negatif baterai

c) Melepas konektor cold start injektor

d) Meletakkan penampung atau kain lap di bawah cold start injektor

e) Melepas pipa cold start injector

f) Mengeluarkan bahan bakar yang ada di dalam delivery pipe

g) Memasang pressure gage pada pipa delivery dengan dua gasket dan baut
union

Gambar 12. Pengukuran tekanan bahan bakar

h) Membersihkan bensin yang terpancar

i) Menghubungkan kembali kabel negatif baterai

j) Menghubungkan terminal + B dan FP yang terdapat pada service connector


dengan diagnosis check wire.

k) Memutar kunci kontak pada posisi ON

l) Mengukur tekanan bahan bakar . Spesifikasi tekanan bahan bakar : 2,7 - 3,1
kg/cm2

m) Melepas diagnosis check wire dari service connector

n) Menghidupkan mesin dan pertahankan pada putaran idel

o) Melepas selang vacuum sensing pada pressure regulator dan memasang


sumbat pada ujung selang

p) Mengukur tekanan bahan bakar pada putaran idel. Spesifikasi tekanan


bahan bakar : 2,7 - 3,1 kg/cm2

q) Menghubungkan kembali selang sensor vacuum ke pressure regulator

r) Mengukur tekanan bahan bakar pada putaran idel. Spesifikasi tekanan


bahan bakar : 2,3 - 2,6 kg/cm2

3) Pemeriksaan Kerja Injektor

a) Pada saat mesin hidup, gunakan sound scope untuk memeriksa adanya
suara operasi yang normal sesuai dengan putaran mesin.

Gambar 13. Pemeriksaan kerja injektor

b) Apabila tidak tersedia sound scope, pemeriksan dapat dilakukan dengan


merasakan rambatan kerja injektor dengan jari.

Catatan : Apabila tidak ada suara atau ada suara tetapi tidak normal, periksa
konektor rangkaian kabel, injektor atau signal injeksi dari ECU.

4) Pemeriksaan Volume Penginjeksian Injektor

a) Memasang injektor seperti pada gambar

b) Menempatkan injektor ke dalam gelas ukur


Gambar 14. Pengukuran volume injeksi

c) Putar kunci kontak pada posisi ON

d) Menggunakan diagnosis check wire, hubungkan terminal + B dan FP pada


check conector

e) Menghubungkan terminal injektor dengan baterai selama 15 detik, dan ukur


volume injeksi dengan gelas ukur. Spesifikasi volume injeksi : 39 - 49 cc tiap
15 detik. Perbedaan diantara setiap injektor : 6 cc atau kurang.

5) Pemeriksaan Cold Start Injector

a) Melepas konektor cold start injector.

Gambar 15. Pemeriksaan cold start injector


b) Mengukur tahanan antara terminal dengan Multimeter. Spesifikasi tahanan : 2 -
4 ohm. Apabila tahanan tidak sesuai standard, ganti cold start injektor.

6) Pemeriksaan Throttle Position Sensor

a) Melepas konektor sensor

b) Menempatkan feeler gage diantara sekrup pembatas throttle dan tuas


pembatas.

c) Menggunakan ohmmeter, ukur tahanan diantara setiap terminal

Gambar 16. Pemeriksaan throttle position sensor

Tabel Pemeriksaan TPS


7) Penyetelan Throttle Position Sensor

a) Mengendorkan dua baut pengikat throttle position sensor

Gambar 17. Penyetelan throttle position sensor

b) Memasukkan feeler gage ukuran 0,55 mm antara baut pembatas dan tuas
pembatas throttle.

c) Menghubungkan probe test ohmmeter ke terminal IDL dan TL

Gambar 18. Pengukuran tahanan throttle position sensor

d) Perlahan-lahan putar posisi TPS berlawanan jarum jam, jarum ohmmeter


mulai bergerak, kemudian kencangkan kedua baut pengikatnya.

e) Memeriksa kembali kontinuitas antara terminal IDL dan TL


Gambar 19. Pengukuran tahanan throttle position sensor

Tabel Pengukuran terminal TPS

8) Pemeriksaan Katup Udara

a) Memeriksa kerja katup udara :

Gambar 20. Pemeriksaan katup udara

Pada temperatur rendah (di bawah 60 C) : apabila selang dipijit putaran


mesin harus turun.
Setelah pemanasan : apabila selang dipijit, putaran mesin turun tidak
lebih dari 50 rpm.

b) Memeriksa tahanan katup udara :

Melepas kabel konektor dari katup udara.

Mengukur tahanan coil pemanas katup udara dengan ohmmeter.


Tahanan (Fp - E1) : 40 - 60 ohm.

Gambar 21. Pemeriksaan tahanan katup udara

c) Memeriksa kondisi pembukaan katup udara :

Katup terbuka 2 - 5 mm apabila temperatur udara luar sekitar 20 C .

Gambar 22. Pemeriksaan pembukaan katup udara

Apabila putaran idel lebih cepat setelah mesin panas dan putaran tidak
dapat dikoreksi dengan sekrup penyetel throttle, maka menutupnya
katup udara perlu diperiksa.
Setelah mesin panas, apabila katup udara tidak tertutup dan
putaran idel lebih cepat, periksa tegangan antara terminal Fp pada
konektor katup udara dengan bodi pada saat mesin berputar. Apabila
tidak 12 Volt, periksa sirkuit power pada katup udara.

d) Memeriksa putaran mesin :

Pada temperatur rendah (di bawah 80 C) : apabila sekrup penyetel


putaran diputar masuk, putaran mesin harus turun.

Gambar 23. Penyetelan putaran mesin

Setelah pemanasan : apabila sekrup penyetel putaran idle diputar


masuk, putaran mesin harus turun di bawah putaran idle atau mesin
harus mati.

9) Pemeriksaan Cold Start Injector Time Switch

a) Mengukur antara setiap terminal dengan ohmmeter :

Tahanan : STA - STJ : 25 - 45 ohm di bawah 15 C

65 - 85 ohm di atas 30 C

STA - Masa : 25 - 85 ohm


Gambar 24. Pengukuran tahanan cold start injector time switch

b) Apabila tahanan tidak sesuai spesifikasi, maka switch perlu diganti.

10) Pemeriksaan Water Temperatur Sensor

a) Mengukur tahanan water temperatur sensor dengan ohmmeter (lihat


gambar)

Gambar 25. Pemeriksaan water temperatur sensor

b) Apabila nilai tahanan tidak sesuai spesifikasi (lihat grafik pada gambar 107 ),
maka sensor perlu diganti.

Gambar 26. Hubungan antara tahanan dengan temperatur

Anda mungkin juga menyukai