Anda di halaman 1dari 23

CARA KERJA TRANSMISI MANUAL TYPE SNYCROMESH 5 KECEPATAAN

Cara Kerja Pemindahan Tenaga Transmisi Syncromesh 5 speed



a. Posisi Netral (N)
Saat posisi netral tenaga dari mesin tidak diteruskan ke poros out put, karena
sincromesh dalam keadaan bebas atau tidak terhubung dengan roda gigi tingkat.









b. Posisi roda gigi 1

Jika tuas ditarik ke belakang maka gear selection fork akan menghubungkan unit
sincromesh untuk berkaitan dengan gigi tingkat 1. Posisi 1 akan menghasilkan putaran
yang lambat tetapi momen pada poros out put besar.











c. Posisi roda gigi 2

Tuas didorong ke depan menggerakkan gear selector fork sehingga unit sincromesh
berhubungan dengan roda gigi tingkat no 2. Posisi 2 putaran poros out put lebih cepat
dibanding pada posisi 1.










d. Posisi roda gigi 3

Jika tuas ditarik ke belakang maka gear selection fork akan menghubungkan unit
sincromesh untuk berkaitan dengan gigi tingkat 3. Posisi 3 akan menghasilkan putaran
yang cepat dibanding posisi 2.










e. Posisi roda gigi 4

Tuas didorong ke depan menggerakkan gear selector fork sehingga unit sincromesh
berhubungan dengan roda gigi tingkat no 4. Posisi 4 putaran poros out put lebih cepat
dibanding pada posisi 3.











f. Posisi roda gigi 5

Tuas ditarik ke belakang menggerakkan gear selection fork sehingga unit sincromesh
berhubungan dengan roda no 5. Transmisi pada posisi gigi lima kecepatanya paling
tinggi tetapi momen yang dihasilkan pada poros out put paling kecil.








g. Posisi roda gigi mundur (R)

Tuas didorong ke depan menggerakkan gear selection fork sehingga unit sincromesh
berhubungan dengan roda gigi R. Antara roda gigi R dan roda gigi pembanding
dipasangkan roda gigi idel (idler gear)yang menyebabkan putaran poros input
berlawanan arah dengan poros out put.









PRINSIP KERJA TRANSMISI MANUAL TIPE SYNCROMESH
1. Prinsip Kerja Transmisi Manual

Momen yang dihasilkan mesin tetap sementara tenaga bertambah sesuai dengan
putaran mesin. Saat kendaraan menempuh jalan menanjak atau tinggi membutuhkan
momen yang besar, tidak seperti saat kendaraan menempuh jalan rata karena pada saat
ini momen mesin cukup untuk menggerakan kendaraan. Maka dari itu kita
membutuhkan beberapa bentuk mekanisme peubah momen, yaitu transmisi. Transmisi
merupakan bagian dari sistem pemindah daya (power train) yang berfungsi untuk
memindahkan tenaga mesin dari kopling ke propeler shaft dengan perantara roda gigi
ke roda-roda penggerak. Transmisi Manual adalah sistem transmisi yang cara
pengoperasiannya secara manual atau dengan menggunakan bantuan tangan yang
bekerja di lingkungan basah atau kering. Komponen lain power train selain transmisi
adalah kopling, poros propeler, gardan dan axle shaft. Sedangkan momen terhadap
suatu titik adalah besar gaya dikalikan dengan jarak tegak lurus antara gaya terhadap
titik.





Syarat-syarat yang harus dimiliki oleh transmisi adalah sebagai berikut :

1. Waktu memindahkan tenaga harus cepat, mudah dan tidak berbunyi.
2. Kecil, ringan, tidah mudah rusak dan mudah dioperasikan/diperbaiki.
3. Ekonomis dan mempunyai efisiensi tinggi.
4. Kualitas bahan harus baik.

a. Kombinasi Roda Gigi (Gear Combination)

1) Kombinasi dasar roda gigi Transmisi
Kedua roda gigi dikombinasi seperti pada gambar di bawah ini, arah putaran dari input
shaft (A : sisi mesin input shaft) akan berbalik arah pada output shaft (B : sisi output
shaft & propeler shaft).







Dalam transmisi ini 2 pasang roda gigi dikombinasikan seperti pada gambar di bawah,
untuk memperoleh putaran output shaft searah dengan input shaft.


Mesin tidak dapat berputar pada arah kebalikannya karena terbatas keadaan, roda gigi
idle E dipasang di antara roda gigi C dan D seperti gambar di bawah, untuk
menggerakkan kendaraan ke arah mundur.

Perbandingan roda gigi dalam suatu kombinasi ini dinyatakan sebagai berikut :





Roda gigi E disebut reverse idler gear, dan digunakan untuk mundur dengan merubah
arah putaran. Perbandingan roda gigi akan sama bila ditambah dengan roda gigi idle.
2. Cara Kerja Pemindahan Tenaga Transmisi Manual

a. Posisi Netral (N)
Saat posisi netral tenaga dari mesin tidak diteruskan ke poros out put, karena
sincromesh dalam keadaan bebas atau tidak terhubung dengan roda gigi tingkat.







b. Posisi roda gigi 1

Jika tuas ditarik ke belakang maka gear selection fork akan menghubungkan unit
sincromesh untuk berkaitan dengan gigi tingkat 1. Posisi 1 akan menghasilkan putaran
yang lambat tetapi momen pada poros out put besar.





c. Posisi roda gigi 2

Tuas didorong ke depan menggerakkan gear selector fork sehingga unit sincromesh
berhubungan dengan roda gigi tingkat no 2. Posisi 2 putaran poros out put lebih cepat
dibanding pada posisi 1.




d. Posisi roda gigi 3

Jika tuas ditarik ke belakang maka gear selection fork akan menghubungkan unit
sincromesh untuk berkaitan dengan gigi tingkat 3. Posisi 3 akan menghasilkan putaran
yang cepat dibanding posisi 2.





e. Posisi roda gigi 4

Tuas didorong ke depan menggerakkan gear selector fork sehingga unit sincromesh
berhubungan dengan roda gigi tingkat no 4. Posisi 4 putaran poros out put lebih cepat
dibanding pada posisi 3.




f. Posisi roda gigi 5

Tuas ditarik ke belakang menggerakkan gear selection fork sehingga unit sincromesh
berhubungan dengan roda no 5. Transmisi pada posisi gigi lima kecepatanya paling
tinggi tetapi momen yang dihasilkan pada poros out put paling kecil.






g. Posisi roda gigi mundur (R)

Tuas didorong ke depan menggerakkan gear selection fork sehingga unit sincromesh
berhubungan dengan roda gigi R. Antara roda gigi R dan roda gigi pembanding
dipasangkan roda gigi idel (idler gear)yang menyebabkan putaran poros input
berlawanan arah dengan poros out put.





3. Cara Kerja Pemindah Gigi (Gear Shift)
Dilihat dari susunan dan pengaturan dari pemindah, gigi terbagi menjadi 2 macam.
Adapun bentuk pengaturan dari pemindah gigi tersebut adalah : remote
control (pengaturan dengan links tuas-tuas atau kabel) dan direct control (pengaturan
langsung).

1. Remote Control

Pada model ini tuas pemindah (shift lever) letaknya agak jauh dari transmisi itu sendiri.
Dilihat dari sudut letaknya, tuas pemindah tersebut dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu sebagai berikut :
a. Column shift (tuas pemindah tetap) tetapi letak links di bawah wheel steering (roda
kemudi). Contoh : mobil minibus, Colt-T, dll. Cara kerja column shift :
Control shift terletak pada steering column dan pada ujung bagian atas terdapat shift
lever, sedangkan ujung yang bawah terdapat bracket. Pada bracket terdapat 2 buah
lever (tuas).
1) Low speed shift lever (untuk gigi 1 da gigi mundur)
2) High speed lever untuk gigi 2 dan 3 (top gear)
Pada bagian connecting rod terdapat cross shaft dan transmission out shift lever.
Apabila shift lever digerakkan ke atas, maka control shaft, low speed shift lever,
connecting rod, serta out shift lever akan ikut berputar dan akhirnya menggerakkan fork
di dalam transmisi yang mengantarkan gigi pada transmisi bersatu (masuk). Hal ini
juga berlaku ketika digerakkan ke arah lain (untuk gigi mundur, dua, dan tiga).
b. Floor shift (tuas pemindah tetap) tetapi letak links di samping jok pengemudi dan di
lantai. Pengontrol floor shift menggunakan kabel sebagai pemindah gerakan dari tuas
persneling.
Contoh : mobil Suzuki Carry ST 100, Toyota FF (Front engine, Front drive). Cara kerja
floor shift :
Pada prinsipnya, bak transmisi dipasang shift lever dilanjutkan ke connecting rod, dari
connecting rod dipasangkan ke tuas pemindah transmisi.
2. Direct Control

Pada direct control letak shift lever langsung pada transmisi. Pada saat ini, kebanyakan
pabrik pembuat kendaraan memilih direct control, hal ini disebabkan :
Posisi mudah dicari/diubah ;
Pemindahan (shifting) lebih mudah ;
Konstruksinya sederhana.
Contoh : Suzuki Escudo. Cara kerja direct control :
Apabila shift lever digerakkan ke arah 1, maka shift dan select lever shaft akan
menggerakkan shift fork shaft, kemudian ke shaft fork sehingga terjadi hubungan gigi 1.
Begitu juga masuk gigi 2, 3, 4, 5, dan R (mundur) hanya tergantung dari arah gerakan
shift lever di antara shift fork shaft. Karet pelindung debu untuk mencegah debu masuk
ke ujung bawah shift lever.
Cara kerja interlock pin (pena pengunci dalam) :
Pada tipe ini mempunyai shift fork sebanyak 3 buah, shaft yang di tengah mempunyai
alur, alur poros ini akan berhadapan pada alur kedua shaft lainnya (alur ini untuk
interlock pin). Pada saat posisi netral antara pin dengan alur masih terdapat celah
sehingga semua shaftnya tidak saling mengunci. Tetapi, apabila salah satu shaft
digerakkan, pin akan terlepas dari shaft tadi dan pin lain mengunci shaft lainnya.
3. Menghitung Pemindahan Gigi Pada Transmisi

Pemindahan gigi dapat dicari dengan rumus di bawah ini :








Keterangan :


PG : Pemindahan Gigi
n1 : Putaran/rpm poros pada gigi input
n2 : Putaran/rpm poros pada gigi output
B1 : Momen putar pada gigi input
B2 : Momen putar pada gigi output
G : Randemen/daya guna
Z : Jumlah gigi



B. Macam-macam Gangguan/Kerusakan Transmisi Manual

Contoh gangguan pada transmisi manual dan kemungkinan penyebabnya terdapat pada
bagan diagnosis sebagai berikut :
GANGGUAN/KERUSAKAN
KEMUNGKINAN
PENYEBAB
PEMERIKSAAN
atau
PERBAIKAN
1. Pemindahan antar gigi sulit
a. Poros persneling
atau penyambung
bengkok Betulkan
b. Kabel kopling
tidak disetel dengan
baik
Periksa setelannya
atau ganti
c. Garpu persneling
aus Ganti
d. Poros persneling
aus Ganti
e. Roda gigi atau
selongsong
synchronizer macet
pada poros atau
pemutarnya
Ganti bagian-
bagian yang aus
f. Cincin atau
pegas penyerempak
aus
Ganti bagian-
bagian yang aus
g. Gigi eksternal aus
atau mengelupas Ganti roda gigi
h. Poros input atau
bantalan pilot
bengkok
Ganti bantalan
pilot atau poros
input
i. Level pelumas
rendah
Isi pelumas
sampai level yang
sesuai
j. Menggunakan Keluarkan dan
pelumas yang tudak
sesuai
ganti pelumas
yang sesuai
2. Transmisi macet pada salah
satu gigi
a. Poros persneling
atau penyambung
bengkok Betulkan
b. Penekan
persneling macet Betulkan
c. Kopling tidak
terbatas
Perbaiki kabel
kopling
d. Penyerempak
macet
Ganti
penyerempak
e. Level pelumas
rendah
Isi pelumas
sampai level yang
sesuai
3. Transmisi melompat antar
gigi
a. Pegas penekan
lemah Ganti
b. Bantalan poros
input atau output aus Ganti
c. Bantalan pilot aus Ganti
d. Poros atau roda
gigi koclakberlebihan
Ganti cincin
pendorong yang
aus
e. Selongsong
penyerempak aus
Ganti
penyerempak dan
roda gigi
f. Pasak poros input
longgar atau patah Ganti
g. Rumah kopling
atau transmisi
longgar
Kencangkan baut-
baut pengikat
h. Transmisi tidak
sejajar
Periksa
kesejajarannya
4. Terjadi benturan roda gigi
a. Penyerempak aus Ganti
b. Kopling
menggesek Perbaiki kopling
c. Bantalan pilot atau
poros input bengkok
Perbaiki bantalan
atau poros
d. Kecepatan idle
engine tinggi Setel
e. Level pelumas
rendah atau kualitas
pelumas tidak sesuai
Isi dengan
pelumas yang
kualitasnya baik
pada level yang
sesuai
5. Transmisi gaduh/kasar
pada roda gigi
a. Cakram kopling
rusak Ganti
b. Celah antara roda
gigi dengan poros
utama berlebihan Ganti roda gigi
c. Bantalan aus atau
rusak Ganti
d. Gigi pada roda gigi
patah Ganti roda gigi
e. Roda gigi pinion
speedometer aus Ganti
f. Penyerempak aus Ganti
g. Bantalan pilot aus Ganti
h. Level pelumas
rendah
Isi pada level yang
sesuai
i. Transmisi tidak
sejajar
Periksa
kesejajaran
j. Bantalan
poroscounter aus
atau cincin menjepit
Ganti bagian-
bagian yang aus
6. Transmisi gaduh/kasar
pada saat netral
a. Bantalan poros
input aus Ganti
b. Roda gigi aus atau
patah Ganti
7. Transmisi gaduh/kasar
pada saat mundur
a. Roda gigi idle
mundur atau bos
poros aus/rusak Ganti
b. Roda gigi mundur
pada poros utama
aus/rusak Ganti
c. Roda
gigi counteraus atau
rusak Ganti
d. Mekanisme
pemindah rusak
Perbaiki, ganti
bagian-bagian
yang rusak, setel
kembali
8. Tidak ada tenaga yang
melewati transmisi
a. Kopling tidak
menekan Perbaiki kopling
b. Gigi pada roda gigi
mengelupas Ganti roda gigi
c. Garpu poros patah
atau longgar Ganti
d. Poros input atau
output patah Ganti
9. Oli transmisi bocor a. Pelumas yang Isi dengan
tidak tepat atau level
pelumas yang terlalu
tinggi sehingga
terbentuk busa
pelumas yang
sesuai dengan
level
b. Gasket bocor Ganti
c. Seal oli rusak Ganti
d. Sumbat pengisi oli
longgar Kencangkan
e. Seal pinion
speedometer bocor Ganti sil
f. Box atau rumah
ekstensi retak Ganti
g. Box atau seal
rumah ekstensi aus Ganti


http://jundhacloil.blogspot.com/2013_09_01_archive.html

Anda mungkin juga menyukai