Pada bagian connecting rod terdapat cross shaft dan transmission out shift lever.
Apabila shift lever digerakkan ke atas, maka control shaft, low speed shift lever,
connecting rod, serta out shift lever akan ikut berputar dan akhirnya menggerakkan fork
di dalam transmisi yang mengantarkan gigi pada transmisi bersatu (masuk). Hal ini juga
berlaku ketika digerakkan ke arah lain (untuk gigi mundur, dua, dan tiga).
b.Floor shift(tuas pemindah tetap)tetapi letak links di samping jok pengemudi dan di
lantai. Pengontrol floor shift menggunakan kabel sebagai pemindah gerakan dari tuas
persneling. Contoh : mobil Suzuki Carry ST 100, Toyota FF (Front engine, Front drive).
Cara kerja floor shift : Pada prinsipnya, bak transmisi dipasang shift lever dilanjutkan ke
connecting rod, dari connecting rod dipasangkan ke tuas pemindah transmisi.
2. Direct Control Pada direct control letak shift lever langsung pada transmisi. Pada saat
ini, kebanyakan pabrik pembuat kendaraan memilih direct control, hal ini disebabkan :
Ø Posisi mudah dicari/diubah ;
Ø Pemindahan (shifting) lebih mudah ;
Ø Konstruksinya sederhana.
Contoh : Suzuki Escudo. Cara kerja direct control : Apabi
la shift lever digerakkan ke arah 1, maka shift dan select lever shaft akan menggerakkan
shift fork shaft, kemudian ke shaft fork sehingga terjadi hubungan gigi 1. Begitu juga
masuk gigi 2, 3, 4, 5, dan R (mundur) hanya tergantung dari arah gerakan shift lever di
antara shift fork shaft. Karet pelindung debu untuk mencegah debu masuk ke ujung
bawah shift lever.
3. Menghitung Pemindahan Gigi Pada Transmisi Pemindahan gigi dapat dicari dengan
rumus di bawah ini :
Keterangan :
PG: Pemindahan Gigi
n1: Putaran/rpm poros pada gigi input
n2: Putaran/rpm poros pada gigi output
B1: Momen putar pada gigi input
B2: Momen putar pada gigi output
G : Randemen/daya guna
Z : Jumlah gigi