Anda di halaman 1dari 46

CHASIS DAN SISTEM PEMINDAH DAYA

“TRANSMISI MANUAL 3 PERCEPATAN”


NAMA : MCHAEL PRIMANDA SUGALIH
NIM : 1841220039
KELAS : 1A D-IV TOE
ABSEN : 16
TEORI DASAR

PENGERTIAN TRANSMISI
SEJARAH TRANSMISI
FUNGSI TRANSMISI
PENGERTIAN TRANSMISI MANUAL

 Transmisi manual adalah tipe transmisi yang digunakan pada kendaraan


bermotor. Sistem ini menggunakan clutch yang dioperasikan oleh pengemudi
untuk mengatur perpindahan torsi dari mesin menuju transmisi, serta
pemindah gigi yang dioperasikan dengan tangan (pada mobil) atau kaki (pada
motor). Gigi percepatan dirangkai di dalam kotak gigi/gearbox untuk
beberapa kecepatan, biasanya berkisar antara 3 sampai 6 gigi percepatan
maju ditambah dengan 1 gigi mundur (R).

c
SEJARAH TRANSMISI

 Sejarah transmisi manual pertama terjadi pada 1894 dibuat Louis-Rene Panhard dan Emile
Levassor di Prancis dengan transmisi 3 percepatan. Pada 1898 pembuat mobil Louis Renault
menggunakan transmisi 3 percepatan, penggantian poros penggerak dan menambahakan
gardan untuk penggerak roda belakang meningkatkan kinerja transmisi manual.
 Pada 1928 Cadillac mengenalkan transmisi manual, sesungguhnya disini lah transmisi
manual pertama tercipta. Sementara pada 1904 dikembangkanya transmisi automatic oleh
saudara laki – laki Sturtevant di Boston di Amerika dengan 2 percepatan.
 Dan terus dilakukannya perkembangan – perkembangan dari tahun 1934 oleh Reo Self-
Shifter, pada 1937 Oldsmobile mulai mengembangkan tranmisi semi automatic 4
percepatan yang disebut “Automatic Safety Transmission”.
 Seiring terus dilakukanya perkembangan, terbentuklah transmisi full automatic pertama
oleh Oldmobile pada tahun 1948 pada akhirnya pada 1990 an transmisi automatic terus
berkembang seiring berkembangnya zaman, hal itu membuat transmisi automatic lebih
nyaman, rasa perpindahan gigi ratio automatic sedikit berkurang.
FUNGSI TRANSMISI

Fungsi transmisi pada umumnya, antara lain :


 Untuk mengatur momen dan kecepatan kendaraan.
 Untuk memungkinkan kendaraan dapat berjalan mundur.
 Untuk memungkinkan kendaraan pada posisi netral.
PEMBAHASAN
 TIPE-TIPE TRANSMISI MANUAL
 KOMPONEN TRANSMISI MANUAL
 CARA KERJA TRANSMISI MANUAL 3 PERCEPATAN
 GEJALA KERUSAKAN PADA TRANSMISI MANUAL
 GEAR RATIO (PERBANDINGAN GIGI)
TIPE-TIPE TRANSMISI MANUAL

 TRANSMISI TIPE SLIDING MESH


 TRANSMISI TIPE CONSTANT MESH
 TRANSMISI TIPE SYNCRHONMESH
TRANSMISI TIPE SLIDING MESH

 Transmisi tipe sliding mesh merupakan transmisi manual yang cara kerja
perpindahan giginya dengan cara menggeser langsung roda giginya.Transmisi
tipe sliding mesh ini hanya menggunakan jenis roda gigi lurus (spur), biasanya
pada saat ini, tipe sliding mesh dipakai pada perpindahan gigi mundur. Saat
perpindahan gigi dari maju mau ke mundur maka kendaraan harus pada posisi
berhenti karena jika masih dalam keadaan bergerak, tipe sliding mesh ini
akan susah dimasukkan.
TRANSMISI TIPE CONSTANT MESH

 Transmisi tipe constant mesh merupakan transmisi manual yang cara kerjanya
yaitu saat perpindahan giginya memerlukan bantuan kopling geser karena
pada tipe contant mesh ini posisi roda giginya tetap (tidak dapat bergeser).
 Posisi antara main gear (roda gigi utama) selalu berhubungan dengan counter
gear (roda gigi lawan). Main gear ini tidak berhubungan dengan poros output
sehingga bila poros input berputar dan poros counter berputar maka akan
menggerakkan roda gigi counter dan roda gigi utama namun poros output
tidak akan berputar.
TRANSMISI TIPE SYNCRHONMESH

 Transmisi tipe synchronmesh ini hampir sama dengan transmisi tipe constant
mesh yaitu roda gigi utama dan roda gigi counter selalu berhubungan serta
roda gigi utamanya tidak dapat bergeser. Dan sama-sama memerlukan kopling
geser untuk melakukan perpindahan gigi.
 Bedanya antara transmisi tipe constant mesh dan synchronmesh ini adalah
pada tipe synchronmesh terdapat unit synchronmesh pada kopling gesernya
yang berfungsi untuk menyamakan putaran antara kopling geser dan roda gigi
utama ketika akan berhubungan dengan cara melakukan pengereman.
KOMPONEN TRANSMISI MANUAL
 1. POROS INPUT TRANSMISI
 2. GIGI TRANSMISI
 3. GIGI PENYESUAIAN
 4. GARPU PEMINDAH
 5. TUAS PENGHUBUNG
 6. TUAS PEMINDAH PERSNELING
 7. BAK TRANSMISI
 8. OUTPUT SHAFT
 9. MAIN BEARING
 10. COUNTER GEAR
 11. REVERSE GEAR
 12. HUB SLEEVE
 13. SPEEDOMETER GEAR
1. POROS INPUT TRANSMISI

 Ini merupakan salah satu komponen transmisi manual yang


cukup penting keberadaannya, karena apa? karena komponen
ini akan menjadi poros yang bekerja sama dengan kompling
untuk memutar gigi didalam gearbox.
2. GIGI TRANSMISI

 Selanjutnya ada juga komponen bernama gigi


transmisi. Yang dimana fungsi dari komponen ini
sebagai pengubah input tenaga yang di hasilkan
mesin menjadi output gaya torsi yang sesuai
dengan apa yang di buthkan oleh kendaraan
tersebut.
3. GIGI PENYESUAIAN

 Meski mobil sedang dalam keandaan bekerja, namun kita


sebagai penggunanya juga bisa memindahkan gigi dengan
aman dan nyaman. Hal ini tidak terlepas dari adanya
komponen transmisi manaual bernama gigi penyesuaian
atau synchcroniser.
4. GARPU PEMINDAH

 Untuk memindahkan gigi pada porosnya atau pada


tempatnya sehingga gigi akan mudah untuk dipasang atau
juga dipindahkan dari tempatnya, pada sistem transmisi
terdapat sebuah komponen bernama garpu pemindah.
5. TUAS PENGHUBUNG

 Komponen sistem transmisi manual yang selanjutnya


adalah tuang penghubung atau shift lingkage. Fungsi dari
tuas ini adalah untuk menghubungkan antara tuas
persneling dengan shift fork atau garpu pemindah.
6. TUAS PEMINDAH PERSNELING

 Biasa komponen ini terletak berdekatan dengan sang pengemudi,


karena fungsi dari komponen transmisi manual yang satu ini adalah
sebagai pengendali pengemudi untuk bisa amemindahkan gigi
transmsi berdasarkan kondisi mengemudi yang mereka inginkan.
7. BAK TRANSMISI

 Lalu ada juga komponen yang berfungsi sebagai dudukan


bearing transmisi serta poros-porosnya. Selain itu, bak
transmisi juga akan di gunakan sebagai wadah atau tempat
menyimpannya oli transmisi sehingga pergerakan atau
pergesekan setiap komponen didalam sistem transmisi tetap
lancar dan halus.
8. OUTPUT SHAFT

 Komponen ini merupakan sebuah poros yang dapat


mentransferkan torsi dari sistem transmsisi ke gigi terakhir
sekaligus juga menjadi dudukan persneling pada sebuah
mobil.
9. MAIN BEARING

 Seperti kita ketahui bersaha, getaran atau gesekan yang terjadi


pada sebuah mobil sangatlah banyak. Tidak terkecuali geserkan
pada sistem transmisi. Maka dari itu, untuk mengurangi gesekan
yang terjadi antara permukaan komponen transmisi manual yang
berputar didalam sistem transmsisi disediakan sebuah komponen
bernama bantalan atau main bearing.
10. COUNTER GEAR

 Untuk menghasikan torsi dari gigi input yang di tujukan ke


gigi kecepatan sistem transmisi memiliki komponen bernama
Counter Gear.
11. REVERSE GEAR

 Komponen yang satu ini digunakan untuk mengubah arah


putaran output shaft sehingga mobil akan bisa berjalan mudur
ketika memang kalian menggerakan tuas pernseling ke arah
reverse gear.
12. HUB SLEEVE

 Dan selanjutnya ada komponen bernama Hub Slave, komponen


ini menjadi pengunci penyesuaian gigi percepatan, sehingga
output shaft bisa berbutar dan berhenti dengan baik dan
benar.
13. SPEEDOMETER GEAR

 Terakhir ada sebuah komponen transmisi manual bernama


speadometer gear, fungsi dari komponen ini adalah sebagai
penggerak kabel yang biasanya digunakan untuk mengukur
kecepatan mobil yang di kendarai sang pengemudi.
CARA KERJA TRANSMISI MANUAL 3
PERCEPATAN
 1. POSISI NETRAL
 2. POSISI GIGI SATU
 3. POSISI GIGI DUA
 4. POSISI GIGI TIGA
 5. POSISI GIGI R / MUNDUR
POSISI NETRAL
 Pada saat transmisi pada posisi
netral, tenaga putar dari poros
engkol yang masuk ke input
transmisi tidak akan diteruskan ke
output transmisi, karena pada saat
posisi netral ini synchromesh dalam
keadaan tidak terhubung atau pada
posisi bebas.
POSISI GIGI SATU

 Pada saat pengemudi menempatkan


tuas transmisi pada posisi 1 maka shift
fork akan menggeser synchromesh
sehingga unit synchromesh akan
berhubungan dengan gear tingkat 1.
Saat transmisi pada posisi 1 maka
putaran pada output transmisi akan
lambat tetapi untuk momen yang
dihasilkan pada output transmisinya
sangat besar.
POSISI GIGI DUA

 Pada saat pengemudi menempatkan


tuas transmisi pada posisi 2 maka
shift fork akan menggeser
synchromesh sehingga unit
synchromesh akan berhubungan
dengan gear tingkat 2. Saat
transmisi pada posisi 2 maka
putaran pada output transmisi akan
lebih cepat dibandingkan dengan
posisi 1 tetapi untuk momen yang
dihasilkan pada output transmisinya
lebih kecil dibanding transmisi pada
posisi 1.
POSISI GIGI TIGA (TOP)

 Pada saat pengemudi menempatkan tuas


transmisi pada posisi 3 maka shift fork
akan menggeser synchromesh sehingga
unit synchromesh akan berhubungan
dengan gear tingkat 3. Saat transmisi
pada posisi 3 maka putaran pada output
transmisi akan lebih cepat dibandingkan
dengan posisi 2 tetapi untuk momen yang
dihasilkan pada output transmisinya lebih
kecil dibanding transmisi pada posisi 2.
POSISI GIGI R / MUNDUR

 Pada saat pengemudi menempatkan tuas


transmisi pada posisi R maka shift fork
akan menggeser synchromesh sehingga
unit synchromesh akan berhubungan
dengan gear mundur. Antara gear
mundur dan gear counter mundur
dipasangkan idler gear sehingga putaran
dari poros output akan berlawanan arah
dengan putaran dari poros input
transmisi.
GEJALA KERUSAKAN PADA
TRANSMISI MANUAL
 1. TELAT RESPON
 2. SUARA DENGUNGAN SISTEM TRANSMISI
 3. KEBOCORAN CAIRAN TRANSMISI
 4. MOBIL TERASA BERGETAR
 5. BAU TERBAKAR
 6. SUSAH PINDAH GEAR
 7. INDICATOR CHECK ENGINE MENYALA
 8. SUARA BERISIK DI POSISI NETRAL
 9. GEAR SLIP
 10. KOPLING SERET
1. TELAT RESPON

 Saat menginjak pedal gas mesin menderu, tetapi kendaraan


melaju lambat tidak normal. Jika hal itu terjadi, kemungkinan
drive plat kopling mobil kamu sudah sangat tipis. Khusus pada
transmisi otomatis kemungkinan kinerja body valve sudah
melemah.
2. SUARA DENGUNGAN SISTEM
TRANSMISI
 Pada awalnya suara mendengung itu mirip suara dari mesin. Namun,
lama kelamaan suara tersebut bertambah keras dengan munculnya
bunyi mirip ketukan benda-benda tumpul yang beradu. Suara tersebut
berasal dari beberapa komponen di piranti transmisi yang saling
berbenturan karena mekanisme pergerakannya terhambat akibat
kurang kuatnya dorongan oli transmisi.
3. KEBOCORAN CAIRAN TRANSMISI

 Bocornya cairan transmisi terbilang masalah transmisi yang paling


mudah diidentifikasi. Cairan transmisi mobil matik sangat vital
untuk kapabilitas pertukaran gear, jadi sedikit saja kebocoran
transmisi pada mobil matik bisa menimbulkan masalah yang
cukup serius.
 Untuk transmisi manual, pengecekan cairan transmisinya tidaklah
semudah membuka kap mesin lalu menarik dipstick. Namun harus
membuka langsung kotak transmisinya, karena itu akan
membutuhkan bantuan dari sang ahli.
4. MOBIL TERASA BERGETAR

 Terdapat beberapa penyebab mobil kamu bergetar, untuk


kendaraan matik bisa terjadi akibat kendala mesin dan
transmisinya. Periksalah mobilmu di bagian kampas koplingnya
karena bisa saja bermula dari kampas kopling kamu yang sudah
mulai aus sehingga menyebabkan permukaan kampas kopling
tidak merata.
5. BAU TERBAKAR

 Jika tiba-tiba mencium bau oli terbakar dimana sangat pasti baunya tidak
akan mirip dengan martabak manis yang diletakkan di kabin bagian tengah.
Hal iini dikarenakan transmisi overheating sehingga harus diberikan pelumas.
 Fungsi pelumas pada dasarnya tidak hanya membantu melancarkan
pergerakan komponen, namun juga menjaga stabilitas suhu komponen yang
dilumerinya. Beberapa kendaraan bahkan memiliki mini radiator untuk
transmisi yang tugasnya mendinginkan pelumas.
 Umumnya, yang menimbulkan bau terbakarnya pelumas oli pertanda transisi
panas berlebihan adalah berkurangnya volume pelumas transmisi, baik karena
bocor atau pelumas telah berubah kotor.
6. SUSAH PINDAH GEAR

 Kondisi ini biasa terjadi pada transmisi manual. Seketika sulit untuk
memindahkan gear dari netral ke gigi 1. Diagnosa awal adalah terjadi masalah
pada sarana penghubung tuas dengan withdrawl lever atau biasa disebut
garpu kopling yang bertugas untuk memindahkan gear.
 Sarana penghubung tadi bisa berupa tali kopling untuk mobil-mobil lawas atau
master kopling untuk mobil-mobil baru. Diagnosa lainnya bisa ada komponen
yang sudah aus atau termakan usia dan harus segera diganti.
7. INDICATOR CHECK ENGINE
MENYALA
 Menyalanya indicator check engine terbilang pengingat paling awal jika
terjadi kerusakan pada sistem kerja transmisi. Hanya saja cahaya lampu
check engine bisa jadi pertanda kerusakan komponen lain yang tidak
berhubungan dengan transmisi. Karena itu, saat indikator ini menyala, jangan
langsung menuduh transmisi yang jadi biangnya.
 Pada mobil keluaran terbaru dipasangkan sensor pada seluruh bagian mesin
yang akan mengirim informasi ke komputer jika terjadi kesalahan pada
komponen tertentu. Dalam kasus transmisi, sensor bisa mengenali getaran
dan mengiddentifikasikan masalah lebih dulu dari yang pengemudi rasakan.
Jika sudah merasakan perubahan atau keanehan tersebut, jangan didiamkan.
8. SUARA BERISIK DI POSISI NETRAL

 Tentu adanya suara yang tak seharusnya muncul akan mengganggu.


Suara tersebut bisa disebabkan dari bearing-bearing yang sudah
aus, terutama yang berada di input shat. Jika kondisi ini terjadi,
segera periksalah ke bengkel.
9. GEAR SLIP

 Normalnya pada funsi transmisi, gear mobil akan tetap pada posisi yang sudah
diataur pengemudi atau sistem computer akan memindahkan sendiri gearnya
pada jangkauan RPM tertentu. Tapi pada kasus slip nya gear secara tiba-tiba
dengan sendirinya berganti posisi gear misalnya dari yang sebelumnya gigi
tiga tiba-tiba berpindah ke netral. Hal ini akan sangat berbahaya jika tengah
berada pada kecepatan tinggi dan tiba-tiba kehilangan daya di bagian roda.
Sebab, kamu bisa kehilangan kendali. Segera diperiksakan karena sudah jelas
masalahnya ada di transmisi.
10. KOPLING SERET

 Kopling yang seret dikarenakan gagal telepasnya disk kopling dari flywheel
saat menginjak pedal kopling. Kondisi ini mengakibatkan pengemudi tidak
bisa memindahkan gigi karena kopling masih terlibat dalam putaran mesin.
 Jika dipaksakan hanya akan mengeluarkan suara seret seperti mesin
penggilingan. Penyebab kopling seret adalah terlalu kendurnya pedal kopling.
Banyak kopling yang kosong menyebabkan kabel atau hubungan antara pedal
kopling dengan disk tidak cukup melepaskan disk clutch dari roda gila (atau
pressure plate).
GEAR RATIO

 1. RUMUS PERBANDINGAN DUA RODA GIGI


 2. RUMUS PERBANDINGAN EMPAT RODA GIGI
 3. RUMUS PERHITUNGAN PADA POSISI MUNDUR
RUMUS PERBANDINGAN DUA
RODA GIGI
 GR (Gear Ratio) =
 Gigi yang diputar (B)
 Gigi yang memutar (A)
 Contoh :
 Gigi A jumlah giginya : 24
 Gigi B jumlah giginya : 35
 jadi hasil perbandingannya yaitu 35/24 = 1,458
 Artinya, Untuk memutarkan 1 x putaran penuh
gigi B, maka gigi A harus berputar sebanya
1,458 kali putaran.
RUMUS PERBANDINGAN EMPAT
RODA GIGI
 Keterangan gambar :
 A = Gigi Input
 B = Gigi Counter Gear Input
 C = Gigi Counter Gear Percepatan
 D = Gigi Percepatan
 Sedangkan rumusnya, yaitu :
RUMUS PERHITUNGAN PADA
POSISI MUNDUR
 Keterangan gambar :
 A = Gigi Input
 B = Gigi Counter Gear Input
 C = Gigi Counter Gear mundur
 D = Gigi Percepatan Mundur
 E = Idle Gear
 Sedangkan rumusnya, yaitu :
TERIMAKASIH ATAS
PERHATIANNYA
THANKS FOR YOUR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai