Disusun Oleh:
Michael Primanda Sugalih
NIM 1841220039
Dosen Pembimbing
Purwoko, S.T., M.T
NIP 196202061985031007
Oleh:
Michael Primanda Sugalih
NIM 1841220039
Disetujui oleh:
1. Purwoko, S.T., M.T _______________ (Pembimbing)
NIP 196202061985031007
2. …………………………… _______________
(Penguji 1)
NIP
_______________
3. …………………………… (Penguji 2)
NIP
i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa Proposal skripsi/Skripsi
ini hasil plagiasi, baik sebagian maupun seluruhnya, maka saya bersedia menerima
sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
catatan:
* pilih yang sesuai
**
1. Pada proposal skripsi tidak perlu ada materai
2. Pada skripsi harus ada materai, tapi cukup saja yang asli, lainnya bisa fotokopi/scan
3. Surat pernyataan harus ditandatangani mahasiswa
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan karunia kesehatan, kesempatan, dan semangat yang tinggi sehingga
Proposal skripsi berjudul Analisis Penerapan Variasi Campuran Methanol Dan Water
Pada Water Methanol Injection Terhadap Emisi Gas Buang Dan Temperatur Di Dalam
Intake Manifold Pada Diesel Engine 4JB1-TC ini dapat disusun dengan tepat waktu.
Sholawat serta salam semoga tercurahkan selalu kepada junjungan Nabi Besar
Muhammad SAW.
Dengan selesainya Proposal skripsi ini, penyusun sampaikan terimakasih
kepada:
1. Supriatna Adisuwignjo, S.T., M.T., selaku Direktur Politeknik Negeri Malang;
2. Ir. Pipit Wahyu Nugroho, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin Politeknik
Negeri Malang;
3. Nurhadi, S.Pd., SST., M.T., selaku Ketua Program Studi D-IV Teknik Otomotif
Elektronik Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Malang;
4. Purwoko, S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing Proposal skripsi;
5. Dosen, Tenaga Kependidikan dan mahasiswa Jurusan Teknik Mesin, khususnya
Program Studi D-IV Teknik Otomotif Elektronik, yang memberikan dukungan
atas terselesaikannya Proposal skripsi;
6. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian Proposal skripsi.
Penyusun berharap semoga Proposal skripsi ini bermanfaat. Kritik dan saran
yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi penyempurnaan Proposal
skripsi ini dimasa mendatang.
Malang, 31 Januari 2023
Penyusun,
iii
DAFTAR ISI
iv
3.5 Variabel Penelitian ............................................................................... 14
3.6 Metode Pengambilan Data ................................................................... 15
3.7 Setting Peralatan Penelitian .................................................................. 16
3.8 Metode Analisis dan Pengolahan Data ................................................. 18
3.2.3 Metode Analisis Data ................................................................. 18
3.8.2 Metode Pengolahan Data ............................................................ 20
BAB IV BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
4.1 Rencana Anggaran .................................................................................... 22
4.2 Jadwal Penelitian ...................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 24
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
ABSTRAK
Kata kunci : Water methnol injection, emisi gas buang, temperatur udara dan intake
manifold.
viii
BAB I. PENDAHULUAN
1
Gambar 1.1 NOx– trade-off Partikulat Dan Langkah-Langkah Berbeda Untuk
Pengurangan Emisi.
Dengan variasi parameter operasi mesin seperti waktu injeksi, NOx emisi dapat
diturunkan tetapi emisi partikulat meningkat dan sebaliknya. Menurunkan kedua
komponen emisi tersebut tampaknya tidak dapat dilakukan dengan parameter operasi
standar. Oleh karena itu, beberapa tindakan seperti resirkulasi gas buang (EGR),
pengurangan rasio kompresi, atau intercooling memungkinkan sedikit penurunan
kedua komponen emisi. Meskipun semua tindakan di dalam silinder tersebut
mengurangi emisi mentah mesin, penggunaan tambahan sistem after-treatment gas
buang diperlukan untuk memenuhi batasan emisi yang ketat. Di Eropa, hampir semua
kendaraan diesel menggunakan perangkap partikulat. Akibatnya, target NOx emisi
dapat dicapai dengan menerapkan strategi sederhana seperti waktu injeksi yang
terlambat, yang melibatkan pembentukan partikel mentah yang tinggi. Sayangnya, hal
ini disertai dengan peningkatan konsumsi bahan bakar karena fase pembakaran yang
tertunda.
Menurut (M. Kettner, dkk:2016) injeksi air merupakan uap air dicirikan oleh
kapasitas panas spesifik yang jauh lebih tinggi daripada udara kering. Menambahkan
air ke muatan dalam silinder melibatkan peningkatan kapasitas panas spesifik. Karena
itu, kenaikan suhu akibat pembakaran lebih rendah. Dengan injeksi air cair di intake
2
manifold (atau di silinder untuk injeksi langsung), efek pendinginan tambahan terjadi
dengan proses penguapan air.
Injeksi air (WI) tampaknya menjadi metode yang tepat untuk mengurangi NOx
emisi dengan hanya kelemahan kecil dalam hal emisi partikulat, ekonomi bahan bakar
dan kinerja mesin. Selain itu, sistem injeksi air yang dikontrol secara elektronik
memungkinkan laju air yang fleksibel tergantung pada titik operasi mesin. Asal usul
gagasan menggunakan air untuk meningkatkan proses mesin secara umum sudah ada
sejak lama. Insinyur telah cukup sukses dengan aplikasi khusus mereka, beberapa lebih
dari yang lain, tetapi belum ada yang menunjukkan terobosan luar biasa menuju
produksi massal. Garis waktu berikut memberikan ikhtisar berbagai aplikasi injeksi air
selama 100 tahun terakhir. Pada tahun 1910, Otto Vollnhals melakukan eksperimen
pertama dengan campuran udara, bahan bakar yang diatomisasi, dan air dalam mesin
hotbulb berbahan bakar minyak. Pada tahun 1940, campuran air dan metanol
digunakan dalam pesawat tempur Messerschmitt Bf109G-10. Sistem ini meningkatkan
tenaga mesin dari 1700 menjadi 2400 HP. Pada tahun 1983, Renault adalah pembuat
mesin Formula 1 pertama yang menggunakan injeksi air pada mesin balap untuk
mendinginkan udara terkompresi sehingga mencegah ketukan pada mesin. Pada tahun
1988, Saab memulai produksi massal mobil turbocharged pertama dengan sistem
injeksi air yang tersedia secara opsional. Pada tahun 1992, Ford memperkenalkan
sistem injeksi air di World Rally Championship (WRC); semua tim lain diikuti pada
tahun 1997 (kecuali Mitsubishi). Pada tahun 2007, perusahaan penyetelan mesin
Jerman MTM menghadirkan sistem injeksi air untuk memindahkan batas peledakan
pada mesin Otto. Sistem ini dikembangkan bersama dengan Ingolstadt UAS. Pada
tahun 2014, perusahaan Jerman Exomission meluncurkan sistem Fuel Water Emulsion
(FWE) untuk propulsi diesel laut. Pada 2015, BMW merilis mobil keselamatan M4
dengan sistem injeksi air yang inovatif di Grand Prix Qatar.
3
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, dapat diidentifikasikan
beberapa rumusan masalah diantaranya sebagai berikut:
1. Seberapa besar pengaruh variasi larutan water methanol injection terhadap emisi
gas buang yang dihasilkan oleh mesin mobil ?
2. Seberapa besar pengaruh variasi larutan water methanol injection terhadap
temperatur didalam intake manifold ?
3. Seberapa besar pengaruh variasi larutan water methanol injection terhadap emisi
Nitrogen Oksida (NOx) yang dihasilkan oleh mesin mobil ?
4
1.4 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dituliskan maka tujuan penelitian ini
sebagai berikut :
1. Mengetahui pengaruh variasi larutan water methanol injection terhadap emisi gas
buang yang dihasilkan oleh mesin mobil.
2. Mengetahui pengaruh variasi larutan water methanol injection terhadap
temperatur udara didalam intake manifold ?
3. Mengetahui pengaruh variasi larutan water methanol injection terhadap emisi
Nitrogen Oksida (NOx) yang dihasilkan oleh mesin mobil ?
5
1.6 Luaran Penelitian
Luaran penelitian yang diharapkan dari penelitian ini sebagai beikut:
1. Memberikan pertimbangan penerapan penggunaan water methanol injection
terhadap performa mesin dan emisi gas buang.
2. Membuka kesempatan impact (dampak) untuk penelitian baru dengan tema yang
sama yang dilengkapi dengan variabel-variabel baru yang belum diteliti dalam
penelitian ini.
6
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
7
emisi gas buang kendaraan (W. Mingrui, dkk:2015). Model sistem injeksi air dengan
injeksi air langsung dan menggunakan mesin indirect injection menunjukkan hasil
bahwa penambahan injeksi air mengurangi kemungkinan terjadinya ketukan pada
beban mesin di torsi 90 Nm dan pada kondisi kecepatan mesin 2000 rpm dan waktu
percikan busi yang maju juga dapat langsung meningkatkan Break Specific Fuel
Consumption (J. Kim, dkk:2015).
Proses penguapan air didalam ruang bakar akan membentuk hidroksida dan
hidrogen pada suhu tinggi, yang menyerap panas selama pembakaran. Uap air tidak
hanya menyerap panas untuk menurunkan suhu, tapi juga menyediakan oksigen untuk
membakar bahan bakar dan menyebabkan emisi NOx yang lebih rendah. Di bawah
kondisi yang sesuai, penguapan air dapat mengakibatkan pendinginan, dan karenanya,
meningkatkan kepadatan campuran bahan bakar-udara masuk sebelum penutupan
katup masuk (S. Zhu, 2019). Namun dengan menurunnya suhu ruang bakar karena
melakukan injeksi air menyebabkan gas CO2 meningkat seiring peningkatan jumlah
injeksi air. Untuk memberikan solusi lain dan memaksimalkan keseimbangan emisi gas
buang antara NOX dengan CO2 beberapa peneliti mencampurkan air dengan metanol
atau etanol. Hal ini bertujuan untuk mengatasi kesulitan penguapan pada air.
8
suatu sistem yang mampu mengatur tekanan, debit, dan pulsa injeksi untuk
menjaga alat tersebut tetap optimal. Menggunakan alat mekanis seperti pompa
DC, selang, dan nozzle yang bekerja untuk menginjeksikan campuran air dan
methanol kedalam ruang bakar. Kemudian alat tersebut akan dikontrol oleh
algoritma pada sebuah mikrokontroler. Dengan menambahkan WMI maka
diharapkan performa mesin akan meningkat sebesar 5%. Kemudian dengan
penambahan mikrokontroler diharapkan water methanol injection lebih stabil,
dan presisi saat menginjeksikan air dan methanol tersebut sesuai dengan
pengaturan (S, M. 2019).
9
Handoyo, (2015:34) dalam buku Mesin Diesel penggerak utama kapal.
menyatakan bahwa Mesin diesel adalah salah satu jenis mesin yang mengubah
energi potensial panas langsung menjadi energi mekanik, atau disebut juga
Combustion Engine System. Torak (piston) yang bergerak secara translasi atau
bolak-balik didalam silinder mengkompresikan udara sehingga menaikan
temperatur dan tekanan, kemudian bahan bakar dikabutkan kedalam ruang bakar,
karena suhu dan tekanan yang sangat tinggi menyebabkan bahan bakar yang
dikabutkan oleh nozzel akan terbakar dengan sendirinya (compression ignition
engines) dan terjadilah proses ekspansi yang mendorong piston. Tenaga dari
piston diteruskan oleh batang piston menuju poros engkol, gerak translasi
dirubah menjadi gerak rotasi oleh dua poros engkol tersebut. pembakaran
(combustion engine) dibagi dua yaitu:
1. Mesin Pembakaran Dalam (Internal Combustion)
Adalah salah satu jenis mesin yang pembakarannya dilaksanakan di dalam
mesin itu sendiri. Contohnya yaitu mesin diesel, mesin bensin dan lain lainya.
2. Mesin Pembakaran Luar (External Combustion)
Adalah salah satu jenis mesin dimana pembakarannya dilaksanakan di luar
mesin itu sendiri. Contohnya turbin uap, mesin uap.
Prinsip kerja mesin Infduk atau diesel 4 tak adalah mesin yang melengkapi
satu siklusnya yang terdiri dari proses kompresi, ekspansi, buang dan hisap
selama dua putaran poros engkol.
1. TMA (Titik Mati Atas) atau TDC (Top Dead Centre)
Posisi piston berada pada titik paling atas dalam silinder mesin atau piston
berada pada titik paling jauh dari poros engkol (crankshaft).
2. TMB (titik mati bawah) atau BDC (Bottom Dead Centre)
Posisi piston berada pada titik paling bawah dalam silinder mesin atau piston
berada pada titik paling dekat dengan poros engkol (crankshaft).
Berikut adalah langkah-langkah prinsip kerja mesin induk 4 tak:
10
a. Langkah Isap (Intake)
Piston bergerak dari TMA ke TMB, posisi katup masuk terbuka dan katup
keluar tertutup, gerakan ini akan memperbesar volume di dalam silinder,
sehingga udara dari luar masuk ke dalam ruang bakar.
b. Langkah Kompresi (Compression)
Piston bergerak dari TMB ke TMA, posisi katup masuk dan keluar
tertutup, mengakibatkan penyempitan volume di dalam ruang bakar,
sehingga terjadi pemampatan udara dan peningkatan suhu udara yang ada
di dalam ruang bakar.
Water Methanol
Injection
- Methanol 50%
- 2500 rpm
11
BAB III. METODE PENELITIAN
12
Dalam melakukan penelitian ini diawali dengan memulai mencari identifikasi
masalah dengan melihat studi literatur. Setelah data diasumsikan cukup dengan
mempelajari literatur, kemudian akan dilakukan perumusan masalah dari penelitian
yang dilakukan. Setelah itu dilakukan persiapan perakitan unit water methanol
injection tersebut. Setelah itu dilakukan perakitan unit water methanol injection pada
Engine Diesel 4JB1-TC. Setelah dirakit maka dilakukan pengujian dengan Emission
Test dan Intake Air Temperature Test pada alat tersebut. Setelah dilakukan pengujian
alat maka pastikan alat berfungsi atau tidak, jika alat tidak berfungsi dengan benar
maka dilakukan pengecekan kembali pada rakitan unit tersebut. Jika alat berfungsi
maka dapat langsung interpelasi atau pengambilan data dan analisis perbandingan
pengujian. Setelah menganalisis data akan ditemukan pembahasan dan dapat ditarik
kesimpulan dari penelitian dan selesai.
13
3.4 Alat dan Bahan Penelitian
Alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan alat dan penelitian adalah
sebagai berikut :
14
2) Methanol kadar 70 % (RPM 1500,2000 dan 2500,).
3) Methanol kadar 90 % (RPM 1500,2000 dan 2500,)
b. Variabel Terikat
Emisi gas buang dan temperatur didalam intake manifold dari unit Water
Methanol Injection (WMI) pada Diesel Engine 4JB1-TC.
15
3.7 Setting Peralatan Penelitian
Setting peralatan penelitian akan dijelaskan dengan gambar dibawah berikut :
16
Keterangan gambar :
a. ACCU atau Aki.
b. Relay.
c. Switch ON OFF
d. Gas Analyzer.
e. Temperatur Monitoring Tool.
f. Solenoid Valve.
g. Pompa Bahan Bakar Elektrik.
h. Nozzle.
i. Thermocouple.
j. Filter.
k. Water Methanol Reservoir.
l. Diesel Engine 4JB1-TC.
m. Switch Lampu Rem Belakang Motor
17
3.8 Metode Analisis dan Pengolahan Data
3.8.1 Metode Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini disajikan secara grafis
penjelasan yang mudah dipahami dengan tabel dan grafik. Analisis ini digunakan
untuk mengetahui emisi gas buang dan temperatur didalam intake manifold saat
menggunakan campuran metanol dengan air pada dengan komposisi metanol
50%, 70% dan 90%. Untuk mengetahui hasil data emisi gas uang dan temperetur
didalam intake manifold, maka analisis berjalan sebagai berikut :
a. Data emisi gas buang dan temperatur didalam intake manifold diperoleh dari
gas analyzer dan temperature monitoring tool.
b. Mempresentasekan nilai dari rata-rata dari hasil masing-masing pengujian
statistik dengan rumus presentase sebagai berikut :
P = n – N/n x 100%
Keterangan :
P = Presentase nilai rata-rata.
n = Rata-rata emisi gas buang dan temperatur
didalam intake manifold saat menerapkan
water methanol injection.
N = Rata-rata emisi gas buang dan temperatur
didalam intake manifold tanpa penerapan water
methanol injection.
c. Dilakukan uji tes menggunakan rumus untuk melihat signifikansi data yang
diperoleh.
Sx =
Keterangan :
18
= Nilai data.
= Rata-rata.
N = Jumlah data.
t=
Keterangan :
t = Hasil pengujian.
= Rata-rata sampel ke-1.
= Rata-rata sampel ke-2.
= Nilai data.
= Standar deviasi sampel 1.
= Standar deviasi sampel 2.
= Jumlah sampel.
Harga df yang digunakan untuk adalah :
Df =
Untuk melihat signifikansi perbedaan yang ditimbulkan dari data yang
diperoleh, maka hasil t tes akan dibandingkan dengan pada
taraf signifikan 5%. Apabila diperoleh harga tes lebih besar
daripada ( , maka dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara kedua
data yang dibandingkan adalah signifikan. Sebaliknya jika harga
lebih kecil daripada ( , maka dapat disimpulkan bahwa perbedaan antar
kedua data yang dibandingkan tidak signifikan.
19
Metode pengolahan data adalah dengan melakukan eksperimen secara
langsung terhadap kendaraan yang menjadi alat uji dengan menggunakan alat
ukur gas analyzer dan temperature monitoring tool untuk menentukan emisi gas
buang dan temperatur didalam intake manifold, sedangkan alat pengambilan data
berupa tabel. Alat pengambilan data berupa tabel-tabel yang selanjutnya akan
diolah, sehingga menghasilkan grafik presentase emisi gas buang dan temperatur
didalam intake manifold pada kendaraan yang menjadi alat uji. Pengujian
dilakukan selama 30 – 60 detik dan kalirifikasi dilakukan dengan menganalisa
hasil pengujian emisi gas buang dan temperatur didalam intake manifold
menggunakan variasi campuran water methanol dengan komposisi methanol
50%, 70% dan 90%.
Berikut tabel-tabel pengumpulan data yang akan digunakan.
20
Tabel 3.4 Tabel Emisi Gas Buang Campuran 90%
21
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
22
4.2 Jadwal Penilitian
Jadwal penelitian dijabarkan pada tabe dibawah berikut ini :
23
DAFTAR PUSTAKA
W. Mingrui, N. Thanh, R. Fii, and L. Jinping, “Water injection for higher engine
performance and lower emissions,” J. Energy Inst., vol. XXX, pp. 1–15, 2016,
doi: 10.1016/j.joei.2015.12.003.
J. Kim, H. Park, C. Bae, and M. Choi, “Effects of water direct injection on the torque
enhancement and fuel consumption reduction of a gasoline engine under high-
load conditions,” Int. J Engine Res., pp. 1–14, 2015, doi:
10.1177/1468087415613221.
S. Zhu et al., “A review of water injection applied on the internal combustion engine,”
Energy Convers. Manag., 2019, doi: 10.1016/j.enconman.2019.01.042.
Joko Winarno. Studi Emisi Gas Buang Kendaraan Bermesin Bensin Pada Berbagai Merk
Kendaraan Dan Tahun Pembuatan. 2017.
Handoyo, Jusak Johan, 2014, Mesin Penggerak Utama Turbin Uap, CV. Budi Utama,
Yogyakarta
24