Anda di halaman 1dari 10

PERENCANAAN ALAT DYNOTEST UNTUK SEPEDA MOTOR

Muhammad Fahrizal1), Raynaldi Saputro2), Rizqi Nur Rohmat3), Abdur Rohman


Hasan4) dan Akhmad Zuber 5 )
1,2,3,4,5
Teknil Mesin, POLINES, Jalan Prof. Soedarto, S.H.-Tembalang, Semarang , 50275
*E-mail: zuber170899@gmail.com
Abstrak

Dynotest adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk mengukur torsi poros out-put suatu
pengerak mula, besaran ini digunakan untuk menentukan daya yang bisa dihasilkan oleh
penggerak mula tersebut Dynotest dapat juga digunakan untuk menentukan tenaga dan torsi
yang diperlukan untuk mengoperasikan suatu mesin. Dalam hal ini, maka diperlukan Dynotest.
Dynotest yang dirancang untuk dikemudikan disebut Dynotest absorbsi/ penyerap atau Dynotest
pasif. Dynotest yang dapat digunakan, baik penggerak maupun penyerap tenaga disebut Dynotest
aktif atau universal. Dalam makalah ini akan dibahas proses perancangan Dynotest untuk sepeda
motor, hal yang dibutuhkan dalam proses perancangan dan implementasi Dynotest untuk sepeda
motor serta cara pengujian Dynotest untuk sepeda motor. Tujuan dari makalah ini dibuat agar
pembaca dapat Mengetahui dan dapat melakukan perancangan Dynotest untuk sepeda motor,
Mengetahui kebutuhan dalam proses perancangan dan implementasi Dynotest untuk sepeda
motor dan Dapat melakukan pengujian menggunakan Dynotest untuk mengetahui performa
mesin motor. Metode penelitian yang digunakan yaitu perancangan Dynotest dengan
menggunakan solidwork sesuia dengan dimensi sesuia kapasitas, dan dilanjutkan dengan
pengujian Dynotest dengan torsi dan daya pada sepeda motor dengan variasi putaran 2000-7000
rpm. Hasil yang diharapkan yaitu rancangan Dynotest yang dapat digunakan untuk Uji Kinerja
Motor terutama sepeda motor.

Kata Kunci: perancangan, dynotest, sepeda motor, torsi, dan daya

PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Banyak pengendara memodifikasi mesin tanpa mengetahui apa fungsi komponen yang
dimodifikasi. Bukan tambahan tenaga yang didapat, tetapi turunnya tenaga. Memodifikasi
tanpa mengetahui maksud dari komponen yang diganti hanyalah mempercepat akselerasi
saja, tanpa menambah power. Dynotest adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk
mengukur torsi poros out-put suatu pengerak mula, besaran ini digunakan untuk menentukan
daya yang bisa dihasilkan oleh penggerak mula tersebut Dynotest dapat juga digunakan
untuk menentukan tenaga dan torsi yang diperlukan untuk mengoperasikan suatu mesin.
Dalam hal ini, maka diperlukan Dynotest. Dynotest yang dirancang untuk dikemudikan
disebut Dynotest absorbsi/ penyerap atau Dynotest pasif. Dynotest yang dapat digunakan,
baik penggerak maupun penyerap tenaga disebut Dynotest aktif atau universal. Adapun
tenaga (power) adalah energi yang dikeluarkan mesin untuk mencapai kecepatan tertinggi,
sementara torsi adalah energi yang dikeluarkan mesin dari kondisi mesin diam sampai
kendaraan bergerak.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dikembangkan pertanyaan-pertanyaan sebagai
berikut :
a. Bagaimana proses perancangan Dynotest untuk sepeda motor?
b. Apa saja yang dibutuhkan dalam proses perancangan dan implementasi Dynotest
untuk sepeda motor?
c. Bagaimana cara pengujian Dynotest untuk sepeda motor?

3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari perancangan Dynotest untuk
alat sepeda motor sebagai berikut :
a. Mengetahui dan dapat melakukan perancangan Dynotest untuk sepeda motor:
b. Mengetahui kebutuhan dalam proses perancangan dan implementasi Dynotest
untuk sepeda motor
c. Dapat melakukan pengujian menggunakan Dynotest untuk mengetahui performa
mesin motor

4. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dalam perancangan Dynotest untuk sepeda motor sebagai
berikut :
a. Dapat mengukur torsi dan daya (Horse Power) dari sepeda motor.
b. Dapat mengetahui kecepatan maksimal atau top speed dari sepeda motor.

5. Tinjauan Pustaka
a. Pengertian Dynotest
Dynotest merupakan suatu mesin yang digunakan untuk mengukur torsi (torque) dan
kecepatan putaran (rpm) dari tenaga yang diproduksi oleh suatu mesin, motor atau
penggerak berputar lain. Dynotest dapat juga digunakan untuk menentukan tenaga dan torsi
yang diperlukan untuk mengoperasikan suatu mesin.
Dynotest dilakukan dengan menggunakan dynometer yang bertujuan untuk
menguji daya dan tenaga (power), torsi motor dan top speed atau kecepatan tertinggi yang
bisa dicapai oleh motor. Dynotest umumnya digunakan untuk mengetahui tenaga sepeda
motor yang dimiliki. Fungsi lain dari Dynotest itu sendiri, sebagai berikut :
• Mendapatkan data yang valid => Untuk melakukan penyetelan sepeda motor dengan
data yang pasti dan bukan hanya atas dasar menerka-nerka saja. Dengan data yang
valid maka akan diketahui performa motor sebelum digunakan, khususnya untuk
balapan.
• Untuk inreyen atau brake in mesin baru pada motor => Bagi yang memiliki motor
baru, Dynotest sering dilakukan untuk menyesuaikan mesin baru. Hal ini bertujuan
agar performa mesin bisa maksimal. Jadi, untuk mengetahui top speed motor, Anda
tidak perlu kebut-kebutan di jalan, cukup lakukan dyno test saja di bengkel.
• Untuk mengetahui torsi motor => Torsi sendiri merupakan kemampuan mesin untuk
menggerakkan kendaraan dari kondisi diam hingga motor dalam keadaan berjalan.
Jadi, torsi berkaitan dengan akselerasi. Torsi tersebut bisa diketahui pula dari Dynotest.

Gambar 1. Instalasi Dynotest (cicakkreatip.com)

b. Torsi
Torsi adalah ukuran kemampuan mesin untuk melakukan kerja, besaran torsi adalah
besaran turunan yang biasa digunakan untuk menghitung energy yang di hasilkan dari
benda yang berputar pada porosnya, dirumuskan sebagai berikut :
T= F x b
Dimana : T = Torsi benda berputar (N.m)
F = gaya sentrifugal dari benda yang berputar (N)
b = jarak benda ke pusat rotasi (m)
c. Horse Power
Horse Power (HP) merupakan kemampuan untuk mengusung sebuah beban dalam
periode atau rentang waktu tertentu. Tujuan utama dari penggunaan engine adalah daya
(mechanical power). Daya didefinisikan sebagai laju kerja dan sama dengan perkalian
antara gaya dengan kecepatan linear atau torsi dengan kecepatan angular. Sehingga dalam
pengukuran daya melibatkan pengukuran gaya atau torsi dan kecepatan. Pengukuran
dilakukan dengan menggunakan dynamometer dan tachometer atau alat lain dengan fungsi
yang sama. Horse Power dirumuskan sebagai berikut :
Power (HP) = T x RPM / 5252
Dimana : P = Daya (HP)
T = Torsi benda berputar (N.m)
RPM = Putaran Mesin Permenit (rpm)

d. Komponen Dynotest
1) Sensor Putaran
Sensor putaran ini berfungsi untuk membaca banyaknya putaran suatu roda cacah
dalam periode tertentu. Rangkaian sensor putaran dibuat dengan optocoupler dengan
celah ditengah (bentuk U) yang pada celah tersebut diletakan roda cacah.
2) Sensor Temperatur
Sensor Suhu atau Temperature Sensors adalah suatu komponen yang dapat
mengubah besaran panas menjadi besaran listrik sehingga dapat mendeteksi gejala
perubahan suhu pada obyek tertentu. Sensor suhu melakukan pengukuran terhadap
jumlah energi panas/dingin yang dihasilkan oleh suatu obyek sehingga memungkinkan
kita untuk mengetahui atau mendeteksi gejala perubahan-perubahan suhu tersebut
dalam bentuk output Analog maupun Digital.
3) Sensor O2
Sensor O2 atau Sensor Oksigen adalah melakukan pendeteksian secara rinci
terkait jumlah oksigen di dalam gas buang. Dari hasil deteksi tersebut, komponen ini
akan mengirimkan sinyal ke bagian unit kontrol mesin atau disebut juga ECM. Unit
kontrol akan mengatur campuran antara bahan bakar dengan udara ke tingkat paling
optimal. Jadi pencampuran yang dihasilkan menjadi lebih tepat untuk mesin.
4) Sensor Kecepatan (RPM)
Proses penginderaan sensor kecepatan merupakan proses kebalikan dari suatu
motor, dimana suatu poros/object yang berputar pada suatu generator akan
menghasilkan suatu tegangan yang sebanding dengan kecepatan putaran object.
Kecepatan putar sering pula diukur dengan menggunakan sensor yang mengindera
pulsa magnetis (induksi) yang timbul saat medan magnetis terjadi.
5) Modul
Modul adalah suatu komponen dalam sistem komputer yang bertanggung jawab
atas pengontrolan sebuah perangkat luar atau lebih dan bertanggung jawab pula dalam
pertukaran data antara perangkat luar tersebut dengan memori utama ataupun dengan
register – register CPU
6) Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah mikroprosesor dan sebuah chip. Dengan menambahkan
perangkat input dan output, mikrokontroler dapat bertindak sebagai komputer mikro
pada sebuah chip.
7) Roller
Roller digunakan untuk menyalurkan putaran dari roda kendaraan ke mesin dyno
dimana data dari roller akan digunakan untuk analisis horse power dan torsi
8) Plat Baja 5mm
Plat baja 5mm digunakan untuk alas Dynotest yang mana akan ditumpangi oleh
motor
9) Square Tube (Besi Hollow)
Square Tube digunakan sebagai rangka utama Dynotest
METODE PENELITIAN
1. Diagram Aliran Penelitian

Mulai

Persiapan alat uji dan bahan


penelitian

Pengujian Torsi dan Daya pada


sepeda Motor dengan variasi
putaran mesin dari 2000 – 7000
rpm

Pencatatan data ke dalam tabel

Pengolahan data analisa dan


pembahasan

kesimpulan

Selesai

2. Langkah Perancangan
Langkah – langkah yang harus dilakukan untuk membuat Dynotest ini adalah sebagai
berikut :
1. Menentukan rangkaian Dynotest. Pada tahap ini membuat perkiraan rangkaian
Dynotest yang akan dibuat.
2. Menentukan blok dan spesifikasi sistem yang dibuat. Pada tahap ini akan membuat
spesifikasi blok sensor berat, sensor O2, sensor temperatur, dan sensor putar.
3. Menentukan komponen yang akan digunakan. Bila spesifikasi blok telah
dilakukan, maka tahap selanjutnya adalah menentukan komponen yang diperlukan
pada Dynotest.
4. Blok-blok yang telah dibuat dan diuji. Dan bila terdapat masalah yang muncul dari
tiap blok, maka dilakukan proses kalibrasi.

3. Pengujian
Adapun hal-hal yang dilakukan sebelum melakukan pengujian alat dan analisa adalah
sebagai berikut :
1. Menyiapkan alat-alat pengujiaan dan rangkaian yang akan diuji coba.
2. Memeriksa peralatan untuk memastikan bahwa seluruh alat dalam kondisi baik.
3. Memastikan rangkaian telah terhubung dengan rangkaian catu daya.
4. Melakukan kalibrasi alat test yang akan dipergunakan untuk mengukur rangkaian
sehingga didapat hasil yang akurat.
5. Menghubungkan multimeter ke titik pengujian (TP) yang ada pada rangkaian dan
catat hasil yang didapat.
6. Pengukuran selesai, matikan seluruh peralatan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Rancangan Alat
1. Rancangan Dynotest’

Gambar 2. Rancangan Dynotest


Gambar 3. Detail Drawing Dynotest

Gambar 3. Detail Drawing Rangka Dynotest


2. Alat dan Bahan yang Dibutuhkan
a. Plat baja 5 mm
b. Square tube 80 mm x 80 mm x 5 mm
c. Roller diameter 350 mm panjang 450 mm
d. Stopper Ban Depan
e. Kabel
f. Module + sensor
g. Mikrokontroler

3. Perkiraan Harga Komponen


Tabel 1. Perkiraan Harga Komponen Dynotest
No. Komponen Harga Satuan
1. Plat baja 5 mm Rp250.000,00/500x500 mm
2. Square tube 80 mm x 80 mm tebal 5 mm Rp1.200.000,00/6 m
3. Roller diameter 350mm panjang 450 mm Rp1.000.000,00
4. Stopper Rp150.000,00
5. Kabel Rp300.000,00
6. Module + Sensor Rp5.000.000,00
7. Mikrokontroler Rp150.000,00
8. Pillow Block Bearing Rp1.000.000,00

4. Deskripsi Alat
Dynotest yang kami buat memilik rangka yang terbuat dari besi hollow (square tube)
dengan ukuran 80 mm x 80 mm x 5 mm. Rangka ini memiliki dimensi yaitu panjang 2500
mm, lebar 800 mm, dan tinggi 380 mm. Pada rangka, akan dipasang roller dengan block
bearing yang nantinya akan digunakan untuk menyalurkan putaran dari roda kendaraan ke
mesin dyno. Rangka juga memilik beberapa komponen tambahan yang dipasang, seperti
stoper ban depan guna mencegah agar posisi kendaraan tidak bergerak maju. Dynotest ini
menggunakan 4 jenis sensor, yaitu sensor temperature, sensor O2, sensor putaran, dan sensor
kecepatan (RPM). Sensor – sensor ini akan mendeteksi variable – variable yang akan
terkirim ke mikrokontroler untuk diteruskan ke PC / laptop yang di dalamnya sudah terdapat
software khusus Dynotest untuk menampilkan masing – masing variable. Nilai tersebut
nantinya akan dihitung menjadi Horsepower (HP) dan Torsi. Untuk pemasangan sensornya
sendiri yaitu untuk sensor putaran akan dipasang di roller untuk mengetahui jumlah putaran
yang terjadi, sensor temperature akan dipasang disekitar blok mesin untuk mengetahui
temperature dari mesin, sensor O2 akan diletakan di knalpot motor guna mengetahui jumlah
nilai oksigen dalam gas buang, dan sensor kecepatan (rpm) yang dipasang pada koil busi
untuk menghasilkan suatu tegangan yang sebanding dengan kecepatan putaran object. Dari
nilai variable – variable tersebut , nantinya akan diketahui nilai dari Horsepower (HP) dan
Torsi.

KESIMPULAN
1. Kesimpulan

Dari perencanaan Dynotest diatas dapat disimpulkan bahwa:


a. Dynotest digunakan untuk mengetahui performa suatu mesin.
b. Dynotest akan memunculkan data berupa torsi dan tenaga mesin (HP).
c. Dynotest ini hanya bisa digunakan untuk kendaraan roda 2 dengan kapasitas mesin
kecil hingga menengah.

2. Saran
a. Untuk gas buang ketika pengujian performa mesin juga harus diperhatikan agar
tidak mengganggu.
b. Untuk penggunaan dengan kapasitas mesin yang berbeda-beda perlu dilakukan
beberapa penyetelan ulang.

DAFTAR PUSTAKA
Aditya,G. Darlis,D. 2015. Perancangan Dynotest Portable untuk Sepeda Motor Dengan
Sistem Monitoring Menggunakan Model ISM Frekuensi 2.4Ghz. e-Prodising of
Appliaced Sciennce. Volume 1. Nomor 2.
cicakkreatif.com. 2019. Dynotest buatan Iquteche Resmi dijual dengan Harga
terjangkau. https://cicakkreatip.com/dynotest-buatan-iquteche-resmi-dijual-
dengan-harga-terjangkau/. [17 Juli 2021].
fortuna.motor.co.id. 2020. https://www.fortuna-motor.co.id/apa-itu-dyno-test-dynometer/
Pengertian Dyno Test sebagai Alat Uji Performa Sepeda Motor. [17 Juli 2021].
teknikelekronika.com.2021. Pengertian Sensor Suhu dan Jenis-jenisnya.
https://teknikelektronika.com/pengertian-sensor-suhu-jenis-jenis-sensor-suhu/. [17
Juli 2021].

Anda mungkin juga menyukai