Anda di halaman 1dari 57

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Untuk menerapkan ilmu yang di dapat dari bangku kuliah dalam lingkungan

kerja, maka mahasiswa diwajibkan untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan

(PKL) disuatu perusahaan milik pemerintah ataupun milik swasta.

Menyusun laporan praktek kerja lapangan adalah untuk memenuhi kewajiban apa

yang telah diatur dalam bangku kuliah. Yang mana bukan hanya teori saja yang

didapat dari bangku kuliah tersebut tetapi dipraktekkan dan diterapkan langsung

ditempat praktek kerja lapangan.

Seperti kita ketahui bersama bahwa untuk membangkitkan tenaga listrik

diperlukan daya yang sangat besar. Karena kita ketahui juga kebutuhan akan tenaga

listrik tersebut merupakan kebutuhan sehari hari yang sangat dirasakan manfaatnya

bagi urat nadi kehidupan. Untuk memenuhi daya yang diperlukan PLN tidak hanya

memanfaatkan tenaga air dan gas saja melainkan diperlukan juga pembangkit tenaga

diesel yang saat ini sudah ada.

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan

Adapun tujuan dari praktek kerja lapangan (PKL) ini yaitu untuk memenuhi

persyaratan bagi setiap mahasiswa untuk kelulusan di semester V. Dengan adanya


praktek kerja lapangan ini diharapkan penulis bisa mengembangkan pengetahuan dan

keterampilan yang didapat dari bangku kuliah, sehingga dicapai:

1. Sebagai salah satu syarat akademik dalam menyelesaikan

pendidikan program D3.

2. Menguji pengetahuan dan keterampilan baik dari segi teknik ataupun non teknik.

3. Umpan balik terhadap pelaksanaan teori yang telah didapat selama kuliah dengan

kenyataan dilapangan dan sampai dimana teori yang dikuasai oleh mahasiswa.

4. Sebagai uji penerapan langsung didunia kerja yang sesungguhnya.

1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan

Praktek kerja lapangan (PKL) dengan segala maksud dan tujuannya, tentunya

akan memberikan banyak manfaat, baik bagi mahasiswa, Politeknik Negeri FakFak,

maupun perusahaan itu sendiri. Adapun beberapa manfaat yang diperoleh adalah :

A. Bagi Mahasiswa

 Melatih kedisiplinan dan tanggung jawab dalam menghadapi pekerjaan atau

tugas yang diberikan.

 Menambah wawasan dan pengetahuan tentang jenis pekerjaan yang ada di

dunia kerja.

 Mendapatkan pengetahuan baru yang tidak didapat di bangku kuliah.


 Menumbuh kembangkan rasa percaya diri dan membina sikap profesional

dalam keterampilan.

B. Bagi Politeknik Negeri Fakfak

 Meningkatkan efisiensi perkuliahan dengan hasil yang lebih memuaskan dan

nyata.

 Lebih mudah menyiapkan tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan dunia

kerja.

 Membuka bahkan mempererat hubungan kerjasama antara Politeknik Negeri

FakFak sebagai lembaga pendidikan dengan pihak PT. PLN (Persero) UP3

Sorong ULP Fakfak.

C. Bagi PT. PLN (Persero) UP3 Sorong ULP Fakfak.

 Dapat lebih mengenal diri perusahaan kepada masyarakat tentang apa, siapa

dan bagaimana PT. PLN (Persero) UP3 Sorong ULP Fakfak. itu.

 Ikut membantu menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia sesuai

dengan program pemerintah.

 Lebih mudah untuk mendapatkan tenaga kerja yang handal dan bertanggung

jawab.

1.4 Lokasi Waktu dan Tempat

Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan yang kami

laksanakan, yaitu dari tanggal 3 januari 2020 s/d 28 maret 2020

dengan jam kerja sesuai dengan shift yang telah dibuatkan


jadwalnya oleh pihak PLN dengan asumsi pelaksanaan selama 2

bulan, bertempat di PT. PLN (PERSERO) UP3 SORONG ULP FAKFAK

dan ditempatkan pada seksi operator pembangkitan. Berikut adalah

data lembaga tempat pelaksanaan praktik kerja lapangan.

Nama Instansi : PT. PLN (PERSERO) UP3 SORONG ULP FAKFAK

Alamat : JL. AHMAD YANI, FAKFAK UTARA, KEC.FAKFAK,

KABUPATEN FAK FAK, PAPUA BARAT 98611

Telepon : (0956) 22400

Website : http;//www.pln.co.id

Adapun lokasi PKL seperti pada gambar 1.

Gambar 1.1 lokasi PLTD Kebun Kapas UP3 Sorong ULP

Fakfak(febry,2020)
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sejarah PLN Persero

Kelistrikan di indonesia di mulai pada abad ke 19, pada saat

beberapa perusahaan belanda, antara lain pabrik gula dan pabrik

teh mendirikan pembangkit tenaga listrik untuk keprluan sendiri.

Pada tahun 1927 pemerintah belanda membentuk SLANDS

WATERKRACHT BEDRIJVEN (LWB) yaitu perusahaan listrik negara

yang mengelola PLTA PLEGAN, PLTA LUMAJAN, PLTA BENGKOK

DAGO, PLTA UBUK DAN KRACAK di jawa barat, PLTA GEIRINGAN di

madiun, PLT TES di bengkulu, PLTA TONSEA lama di sulawesi utara,

dan PLTU di jkarta. Selain itu beberapa kotapraja di bentuk

perusahaan-perusahaan listrik kotapraja.

Dengan jatuhnya jepang ketangan sekutu dan di

proklamasikannya kemerdekaan indonesia pada tanggal 17 agustus

1945, maka kesempatan yang baik dimanfaatkan oleh pemudan

dan buruh listrik dan gas untuk mengambil arah perusahhan-

perusahaan listrik dan gas yang di kuasai jepang.


Setelah berhasil merebut perusahaan listrik dan gas dari

tangan kekuasan jepang kemudian pada bulan september 1945

dilegasi dari buruh/ pegawai listrik dan gas di ketahui oleh kobarsjih

menghadap pimpinan KNI pusat yang pada waktu itu di ketuai oleh

Mr. Kasman Singomedjo untuk melaporkan hasil perjuangan

mereka.

Selanjutnya delegasi kobarsjih bersama-sama dengan

pimpinan KNI pusat menghadap Presiden Soekarno untuk

menyerahkan perusahaan-perusahaan listrik dan gas kepada

Pemerintah Republik indonesia

Penyerahaan tersebut di terima oleh Presiden Soekarno dan

kemudian dengan penetapan pemerintah tahun 1945 NO. 1/SD

tanggal 27 oktober 1945, maka di bentuk lah jabatan listrik dan gas

di bawah departemen pekerjaan umum dan tenaga.

Dengan adanya agresi militer belanda 1 dan 2 sebagian

perusahaan-perusahaan listrik di kuasai kembali oleh pemerintah

belanda atau pemilik semula. Pegawai-pegawai yang tidak mau

bekerjasama kemudian mengungsi dan menggabungkan diri pada

kantor-kantor jawatan listrik dan gas di daerah-daerah Republik

Indonesia yang bukan daerah pendudukan belanda, untuk


meneruskan perjuangan para pemuda kemudian mengajukan mosi

yang di kenal dengan mosi kobarsjih tentang Nasionalisasi

perusahaan listrik dan gas swasta kepada parlemen RI, selanjutnya

dikeluarkan keputusan Presiden RI NO. 163, tanggal 3 Oktober 1953

tentang nasionalisasi perusahaan listrik milik bangsa asing di

Indonesia jika waktu konsensinya habis.

Sejalan dengan meningkatnya perjuangan bangsa Indonesia

untuk membebaskan irian jaya dari cengkraman penjajahan

belanda maka di keluarkan undang-undang NO.86 tahun 1958

tertanggal 27 desember 1958 tentang Nasionalisasi perusahaan

listrik dan gas milik belanda.Dengan undang-undang tersebut,

maka seluruh perusahaan listrik milik belanda berada di tangan

bangsa Indonesia.

Sejarah ketenaga listrikan di Indonesia mengalami pasang

surut sejalan dengan surutnya bangsa. Tanggal 28 oktober 1945

kemudian di kenal sebagai hari listrik dan gas, hari tersebut telah di

peringat untuk pertama kali pada tanggal 27 oktober 1945

bertempat di GEDUNG BADAN PEKERJA KOMITE NASIONAL

INDONESIA PUSAT (BPKNIP), yogyakarta.


Penetapan secara resmi tanggal 27 oktober 1945 sebagai hari

listrik dan gas berdasarkan keputusan menteri pekerjaan umum

NO.235/KPTS/1975 tanggal 30 September 1975, peringatan hari

listrik dan gas yang digabungkan dengan hari kebangkitan

pekerjaan umum dan tenaga listrik yang jatuh pada tanggal 3

Desember.

Mengingat semangat dan pentingnya dan nilai-nilai listrik,

maka berdasarkan keputusan mentri pertimbangan dalam negeri

NO.1134.K/43.PE/1992 tanggal 31 agustus 1992, ditetapkanlah

tanggal 27 oktober sebagai hari listrik nasional.

2.2 Struktur Organisasi PLN ULP Fakfak

Dalam rangka melaksanakan tugas perusahaan di perlukan

adanya struktur organisasi.Struktur organisasi adalah kerangka dan

susunan perwujudan pola hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-

bagian, dan orang-orang yang menunjukan kedudukan, tugas,

wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu

perusahaan atau organisasi. Struktur ini mengandung unsur-unsur

sentralisasi kerja atau desentralisasi dalam pembuatan keputusan

kerja. melalui bagan organisasi akan terlihat jelas bagaimana

informasi mengalir dari satuan organisasi ke satuan organisasi


lainnya. Juga memberikan petunjuk petunjuk tentang pembagian

tugas, luasnya rentang kekuasaan/kendali, wewenang dan

tanggung jawab.Oleh karenanya setiap karyawan harus mutlak

untuk memahami struktur organisasi di tempat kerja.

Melihat Struktur Organisasi di PT PLN PERSERO UP3 SORONG

ULP FAKFAK, dapat di lihat bahwa struktur organisasi yang di

gunakan adalah bentuk organisasi garis (line), pelimpahan

tanggung jawab dan pendelegasian tugas disusun dalam aliran

kerja yang teratur dari level paling atas (manager) hingga pada

tingkat karyawan.Berikut ini adalah gambaran struktur organisasi

pada PT PLN PERSERO UP3 SORONG ULP FAKFAK yang di tunjukan

pada gambar 2.1.


STRUKTUR ORGANISASI PT. PLN PERSERO

UP3 SORONGULP FAKFAK

MANAJER

MUSRIL PEJABAT K3

MUSLIHI

SPV DISTRIBUSI SPV TEL SPV PEMBANGKIT SPV ADMIN DAN


PP
YOHAN MOFU M. JAFAR G ALVIN EDISON W

STAFF STAFF STAFF STAFF

BARNABAS S VICTORI BUNGA B AGUS DJIWANTORO FATIMAH RUMESI

SUHARJA S.W LILI HAMBALI IBRAHIM SERBUNIT

FAEBU LARESE

SULFAK SALAM

YACOB

VICKTOR
RUMAINUM

WAHYU
RAJAGUKGUK

EDISON BANJAR N

MARTEN SAWA

ABDUL RASYID

MAXI JUAN KABES

MOCHSEN ALHAMID

ANTA USMAN W

ARMI KRISTANTO
Gambar 2.1 struktur organisasi PT. PLN PERSERO ULP FAKFAK

Adapun tugas-tugas sebagai pegawai PLN adalah sebagai berikut :

A. Manajer bertanggung jawab atas kelancaran operasi

pembangkit, pemeliharaan jaringan distribusi tenaga listrik,

niaga dan pelayananpelanggan sesuai dengan kewenangan

dalam rangka meningkatkan ketenaga listrikan.

B. Pejabat K3 bertanggung jawab mengawasi berjalannya

pekerjaan yang di lakukan pegawai PLN dengan sesuai instruksi

K3.

C. Supervisor distribusi bertanggung jawab atas penyaluran

jaringan distribusi PLN ke Pelanggan.

D. Supervisor TEL bertanggung jawab untuk pemasangan dan

penggantian kWh meter.

E. supervisor pembangkit bertanggung jawab atas koordinasi

pelaksanaan pengoperasian mesin.

F. kepala regu bertanggung jawab selaku pemimpin operator yang

lagi bertugas.

G. operator bertanggung jawab atas pelaksanaan pengoperasian

mesin sesuai tugas masing-masing.

H. Supervisor admin dan Pengaduan Pelanggan bertugas untuk

pelayanan pelanggan mulai dari pembayaran listrik,


pemasangan listrik, serta bertugas untuk memutuskan aliran

listrik jika ada pelanggan yang tidak bayar dalam waktu yang

ditentukan.

2.3 VISI dan MISI PLN

2.3.1 VISI :Di akui sebagai Perusahaan kelas dunia yang

bertumbuh kembang, unggul, dan terpercaya dengan

bertumpu pada potensi insani.

2.3.1.1 Ciri perusahaan kelas dunia :

1. Merupakan barometer standar kualitas pelayanan dunia.

2. Memiliki cakrawala pemikiran yang mutakhir.

3. Terdepan dalam pemanfaatan taknologi.

4. Haus akan kesempurnaan kerja dan perilaku.

5. Merupakan perusahaan idaman bagi pencari kerja.

2.3.1.2 Tumbuh kembang :

1. Mampu mengantisipasi berbagai peluang dan tantangan

usaha.

2. Konsisten dalam pengembangan standar kinerja.

2.3.1.3 Unggul :

1. Terbaik, terkemuka dan mutakhir dalam bisnis kelistrikan.

2. Fokus dalam usaha mengoptimalkan potensi insani.


3. Peningkatan kualitas input, proses dan output produk dan

jasa pelayanan secara berkesinambungan.

2.3.1.4 Terpercaya :

1. Memegang teguh etika bisnis.

2. Konsisten memenuhi standar layanan yang di janjikan.

3. Menjadi perusahaan favorit para pihak yang

berkepentingan.

2.3.1.5 Potensi insani :

1. Berorientasi pada pemenuhan standar etika dan kualitas.

2. Kompeten, profesional dan berpengalaman.

2.3.2 MISI :

1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang

terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota

perusahaan dan pemegang saham.

2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk

meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong

kegiatan ekonomi.

4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan

lingkungan.
2.4Tinjauan Teori

2.4.1 Bagian bagian utama pembangkit pada PLTD

Suatu unit PLTD terdiri dari 3 peralatan utama yang akan

membangkitkantenaga listrik, yaitu :

1. Mesin diesel

2. Generator dan exciter

3. Alat-alat bantu

Adapun fungsi masing masing peralatan tersebut adalah:


1. Mesin diesel

Mesin diesel berfungsi untuk merubah energi kimia (bahan

bakar) menjadi mekanis melalui gerak lurus (translasi) pada piston

di ubah menjadi gerak putar (rotasi) pada poros engkol.Mesin diesel

ditampilkan pada gambar 2.2.

Gambar 2.2. Mesin PLTD merek KOMATSU

2. Generator

Generator berfungsi untuk merubah energi mekanis yang dalam

hal ini dihasilkan oleh mesin diesel (penggerak) menjadi energi

listrik. Energi listrik ini timbul akibat adanya medan magnet pada

kumparan generator. Kuat medan magnet tersebut tergantung

pada besarnya tegangan dan arus searah yang di alirkan pada

kumparan rotor yang disebut dengan sistem penguatan (excitasi).

Untuk mengatur penguatan tegangan pada exciter di pasang alat


yang di sebut Automatic Voltage Regulator (A.V.R).generator type

STAMFORD 1200 Kva Tahun 2011 ditunjukan pada gambar 2.3.

Gambar 2.3. Generator pada mesin KOMATSU

3. Alat-alat bantu

Agar mesin diesel dapat beroperasi dengan baik maka

diperlukan alat bantu antara lain :

a. Pompa air radiator

Pompa air radiator berfungsi sebagai penyalur untuk

pengisian air radiator pada mesin PLTD antara mesin diesel

yang satu dan mesin diesel yang lain. Pompa air radiator

ditunjukan pada gambar 2.4.


Gambar 2.4. Pompa air radiator
b. Pompa minyak pelumas (oli)

Pompa minyak pelumas (oli) berfungsi sebagai penyalur

untuk pengisian minyak pelumas (oli) pada mesin

PLTD.Pompa minyak pelumas (oli) ditunjukan pada gambar

2.5.

Gambar 2.5. Pompa minyak pelumas (oli)

c. Pompa HSD (Hight Speed Diesel)

Pompa HSD (Hight Speed Diesel) berfungsi untuk membantu

mempercepat penyaluran HSD/ bahan bakar (solar) dari

tangki induk ke tangki harian.Pompa HSD di tunjukan pada

gambar 2.6.
Gambar 2.6.pompa HSD/ bahan bakar ( solar)

d. Blower

Blower berfungsi sebagai penarik udara segar dari luar

ruangan mesin menuju kedalam ruangan agar temperatur

pada ruangan mesin tidak terlalu tinggi. Blower di tunjukan

pada gambar 2.7.

Gambar 2.7. Blower pada ruangan mesin

e. Tangki HSD / bahan bakar (solar)


Tangki HSD / bahan bakar (solar) berfungsi sebagai tempat

penampungan bahan bakar.Tangki HSD ditunjukan pada

gambar 2.8.

Gambar 2.8. Tangki HSD / bahan bakar (solar)

f. Tangki induk

Tangki induk berfungsi untuk menampung seluruh bahan

bakar langsung dari PT. PERTAMINA untuk di salurkan ke

tangki-tangki HSD.Tangki induk ditunjukan pada gambar 2.9.


Gambar 2.9. Tangki induk

g. Saringan isap atau filter turbo charger

Saringan isap atau filter turbo charge berfungsi sebagai

penyaring kotoran dari suhu dalam mesin untuk di buang

keluar. Filter turbo charge ditunjukan pada gambar 2.10.

(a) (b)

Gambar 2.10. (a) Filter turbo charge dari dalam dan (b) body filter.

h. Filter oli

Filter oli berfungsi sebagai penyaring kotoran di dalam oli

mesin sebelum oli akan di distribusikan ke seluruh bagian

dalam mesin. Filter oli ditunjukan pada gambar 2.11.


Gambar 2.11. (a) Filter Oli.
i. Filter HSD

Filter HSD berfungsi untuk menyaring kotoran pada HSD /

bahan bakar (solar). Filter HSD ditunjukan pada gambar 2.12.

Gambar 2.12. Separator / Filter HSD (bahan bakar solar)

j. Turbo charger

Turbo charge berfungsi sebagai penghisap udara luar

sehingga tekanan udara pembakaran naik dan menaikkan

daya mesin. Turbo charge ditunjukan pada gambar 2.13.

Gambar 2.13. Turbo charger pada mesin merek KOMATSU


k. Battery atau accu

Batteray atau accu berfungsi sebagai penyedia tegangan

listrik bagi alat-alat kontrol relay-relay proteksi dan lain.

Bateray atau accu ditunjukan pada gambar 2.14.

Gambar 2.14. Accu yang di gunakan pada mesin KOMATSU

l. Panel-panel kontrol
Berfungsi sebagai penempatan alat-alat ukur dan parameter-

parameter yang berhubungan dengan mesin dan

generator.Panel panel kontrol ditunjukan pada gambar 2.15.


Gambar 2.15. Panel Kontrol mesim Komatsu

m. Peralatan pengaman

Peralatan pengaman berfungsi sebagai pengaman mesin,

generator dan trafo tenaga bila terjadi gangguan.

2.4.2 Prinsip kerja mesin diesel

Mesin diesel termasuk jenis mesin pembakaran dalam

(internal combustion engine) dimana sumber energinya didapat dari

hasil pembakaran bahan bakar dalam silinder.mesin diesel di sebut

juga Compressed Ignition Engine (CI-Engine) dimana untuk proses

pembakaran bahan bakar di dalam silinder tidak memerlukan busi,

tetapi cukup dari panas yang timbul akibat kompresi udara di dalam
silinder. Akibat adanya pembakaran, diruang bakar terjadi kenaikan

temperatur dan tekanan sehingga piston terdorong bergerak lurus

(translasi) lalu diubah menjadi gerak putar oleh poros engkol

sehingga dapat menggerakkan generator.

Adapun syarat-syarat pendinginan mesin diesel antara lain :

1. Dapat mengambil panas sebanyak jumlah tertentu dari mesin

diesel sesuai dengan yang ditentukan.

2. Tidak di paksakan pengambilan panasnya, atau tidak sekaligus

seketika tetapi harus terus menerus secara kontinyu.

3. Temperatur air pendingin masuk bisa di atur (sedikit variasi)

disesuaikan dengan kondisi suhu yang ada.

2.4.3 Generator

Jenis generator type STAMFORD yang di pakai pada mesin

merek KOMATSU type engine SAA12V140-P1150 PLTD Kebun Kapas

seluruhnya adalah generator 3 phase. Adapun bagian bagian utama

generator terdiri dari :

1. Rotor atau induktor (bagian yang berputar)

2. Stator atau bagian yang di induksi (bagian yang diam)

3. Exciter sebagai penguat medan magnet

Adapun prinsip kerja dari generator, jika di gambarkan secara

sederhana adalah sebagai berikut :


1. Bila suatu kumparan memotong atau di potong oleh medan

magnet, maka pada kumparan tersebut akan timbul listrik.

2. Proses pemotongan medan magnet oleh suatu konduktor

dinamakan induksi.

3. Induksi akan menghasilkan gaya gerak listrik (GGL) sehingga

timbul menjadi listrik.

Besarnya tegangan listrik yang dihasilkan oleh konduktor yang

memotong/dipotong medan magnet tergantung pada beberapa

faktor, antara lain :

1. Jumlah panjang lilitan konduktor

2. Besar lilitan konduktor

3. Kuat medan magnet

4. Kecepatan konduktor memotong / dipotong medan magnet

2.2.4 Sistem kontrol dan proteksi

Tujuan dari proteksi pada PLTD adalah agar mesin dan

perlengkapan tidak mengalami kerusakan yang fatal bila terjadi

gangguan.

Proteksi pengaman di bagi 2 yaitu :

1. Peralatan pengaman mesin antara lain:


 Proteksi temperatur untuk air pendingin, minyak pelumas.

Bila terjadi gangguan, proteksi ini akan memberikan laporan

di layar deep sea atau mesin akan trip.

 Proteksi tekanan, untuk mengamankan tekanan lebih atau

tekanan kurang pada air radiator, bahan bakar, minyak

pelumas dan lain-lain. Bila terjadi gangguan pada tekanan

maka proteksi tekanan akan memberikan laporan di layar

deepsea atau mesin akan trip.

 Proteksi getaran untuk mengamankan mesin, bila terjadi

getaran yang membahayakan mesin maka mesin otomatis

akan trip.

 Proteksi over speed, untuk pengaman kelebihan kecepatan

/overspeed dan mesin akan langsung trip.

2. Pengaman generator

Tujuannya adalah untuk menjaga agar generator tidak

mengalami kerusakan akibat adanya gangguan baik yang berasal

dari dalam generator itu sendiri maupun gangguan yang berasal

dari generator.

Untuk generator yang modern dilengkapi dengan beberapa

pengaman antara lain:

 Over current relay (pengaman arus lebih)


 Over voltage relay (pengaman tegangan lebih)

 Under voltage relay (pengaman tegangan rendah)

 Differential relay (pengaman perbedaan tegangan)

 Reverse power relay (pengaman daya kembali)

 Rotor eart fault relay (pengaman rotor hubung tanah)

 Stator eart fault relay (pengaman stator hubung tanah)

 Loss of excitation relay (pengaman hilang excitasi)

 Winding temperatur relay (pengaman tenperatur winding)

Proteksi pada mesin PLTD pada prinsipnya ada 2 tingkat yaitu :

1. Peringatan sinyal alarm,nbertujuan untuk memberi tanda

peringatan bahwa ada sesuatu yang tidak normal pada mesin,

sehingga operator dapat segera mengambil tindakan pengaman

dan penormalan kembali.

2. Proteksi trip yang bertujuan mematikan mesin secara otomatis

apabila mesin terjadi penyimpangan operasi.

2.4.4 Panel kontrol PLTD

Panel kontrol pada PLTD , dibagi dalam 2 bagian utama yang

saling berhubungan dan saling mendukung, yaitu :

1. Engine control panel


Pada panel ini terpasang alat-alat pendeteksi, proteksi dari

panel kontrol yang memonitor kondisi dan bagian-bagian mesin itu

sendiri.Engine control panel ditunjukan pada gambar 2.16.

Gambar 2.16. Engine control panel


2. Generator control panel

Pada panel ini terpasang peralatan kontrol berupa parameter-

parameter ukur, relay-relay proteksi/pengaman, sistem sinkronisasi

dan semua peralatan yang berhubungan dengan

generator.Generator control panel ditunjukan pada gambar 2.17.

Gambar 2.17.Generator control panel.

Dalam bekerja di PLTD Kebun Kapas UP3 SORONG ULP

FAKFAK kita di wajibkan untuk patuh terhadap aturan-aturan K3,

yaitu kita di wajibkan memakai APD (Alat Pelindung Diri) sebelum

bekerja.berikut ini adalah APD yang harus kita gunakan sebelum

memulai pekerjaan sesuai standar S.O.P :


1. Alat pelindung kepala (helmet), digunakan sebagai fungsi untuk

melidungi rambut, batok kepala, sengatan listrik, suhu extrim,

dan helmet ditunjukan pada gambar 2.18.

Gambar2.18 .helmet peliundung kepala untuk operator

pembangkitan

2. Alat pelindung telinga (ear muff/ear plug) di gunakan sebagai

fungsi untuk melindungi telinga dari suara mesin yang sedang

beroperasi agar tidak menyebabkan kerusakan pendengaran

pada gendang telinga. Alat pelindung telinga di tunjukan pada

gambar 2.19
Gambar 2.19. Alat pelindung telinga

3. Alat pelindung tangan (sarung tangan) digunakan sebagai fungsi

untuk melindungi tangan dari sengatan ataupun bersentuhan

langsung dengan listrik dan untuk menghindari tangan dari

kotoran untuk pekerjaan yang menyebabkan tangan menjadi

kotor. Sarung tangan ditinjukan pada gambar 2.20.

Gambar 2.20. Sarung tangan

4. Alat pelindung kaki (safety shoes) digunakan sebagai fungsi

untuk melindungi kaki dari sengatan listrik dan melidungi kaki

dari berbagai macam pekerjaan yang membahayakan

kaki.Safety shoes ditunjukan pada gambar 2.21.


Gambar 2.21.safety shoes

APD (Alat Pelindung Diri) hanya berfungsi untuk mengurangi akibat

kecelakaan dan sama sekali bukan untuk mencegah kecelakaan,

oleh karena itu pemakaian APD tidak menjamin pemakainya bebas

dari kecelakaan karena kecelakaan ada sebabnya, pencegahan

kecelakaan bisa terlaksana bila sebab-sebab kecelakaan dapat

dihilangkan dan adanya gerakan-gerakan tak sadar / reflek dari

pemakai, serta APD hanya mempunyai kemampuan terbatas.

Apabila himbauan sebelum mengoperasikan mesin telah di

laksanakan (menggunakan Alat Pelindung Diri) dengan sesuai

dengan standar S.O.P maka harus diketahui juga cara-cara

pengoperasian mesin yang sesuai dengan standar S.O.P.

(febry,2020).
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Tinjauan Umum

Adapun kegiatan-kegiatan yang di ikuti selama praktek kerja

lapangan yang di mulai dari tanggal 3 februari 2020 s/d 26 maret

2020 meliputi pekerjaan, pembersihan saluran air bak penenang,

pembersihan mesin 1,4 dan 5, pengecasan accu pada mesin 1,4

dan 5 pengecekan dan pengisian air radiator, pengecekan dan

pengisian oil, pengisian tangki harian, pencatatan logsheet mesin

dan sistem penyulang di PLTD, membantu menormalkan sistem

pembangkit, membantu tim harian mengganti WATER PAMP pada

mesin 4 yang rusak, penjemputan trafo 2500 dari manokwari,

paralel dan singkronisasi mesin 9,10,11 milik PT.PUTRA PERSADA

PERKASA ke sistenya PLTD, istirahatkan mesin 1,2 dan 3, dan

mengontrol frekuensi secara baik. Namun yang di bahas dalam hal

ini adalah pengoperasian mesin merek KOMATSU type engine

SAA12V140-P1150 dan type generatorSTAMFORD 1200 KVa pada

PLTD Kebun Kapas ULP Fakfak sesuai standar S.O.P.

Adapun permasalahan-permasalahan yang sering terjadi antara lain

1. masalah yang terjadi di lapangan


2. masalah peralatan

3. masalah sosial

4. masalah kebutuhan material

5. masalah faktor alam

Dibawah ini adalah penjelasan mengenai permasalahan-

permasalahan yang sering terjadi, yaitu :

3.1.1 Masalah yang terjadi di lapangan

Permasalahan adalah sesuatu hal yang tidak dapat di

pisahkan dari suatu kegiatan ataupun pelaksanaan pekerjaan yang

akan di kerjakan. Masalah yang timbul ini meliputi masalah,

administrasi,sosial, pelaksanaan dan faktor alam.

Demikian pula dengan pengoperasian pada sistem

pembangkitan PLTD Kebun Kapas ini tidak terlepas dari

permasalahan, namun permasalahan tersebut dapat diatasi dengan

koordinasi yang baik antara tim pemeliharaan dan kepala tim regu

operator pembangkitan.

Adapun masalah-masalah yang terjadi di lapangan meliputi :

1. Terjadinya pemadaman pada salah satu penyulang yang di

sebabkan perbaikan pada mesin KOMATSU unit 1,

pergantiantrafo 4000 KV, serta pengurasan bak penenang di


PLTM sehingga pemadaman mencapai ± 800 kW hingga 1

Mw.

2. Terjadinya B.O yang berkepanjangan di akibatkan karena

debit air di PLTM berkurang sehingga daya pada PLTM tidak

maksimal atau tdk mampu sehingga terjadinya B.O.


3.1.2 Masalah peralatan

Kondisi peralatan sangatlah penting untuk menunjang dalam

hal pekerjaan. Apabila kondisi peralatan dalam keadaan rusak maka

akan berpengaruh pada pekerjaan yang akan di kerjakan, hal ini

memperlambat proses pekerjaan. Masalah yang diamati adalah

rusaknya RADIATOR pada mesin KOMATSU unit 1 yang diikuti juga

dengan alternator yang tidak berfungsi dengan baik sehingga

mengakibatkan mesin tidak dapat di hidupkan pada start awal dan

rusaknya WATER PAMP pada mesin MAN unit 4 serta permasalahan

MAN unit 5 di mana air yang di akibatkan karena kondensasi pada

tangki bahan bakar masuk pada ruang bakar mesin sehingga

mengakibatkan asap pada mesin MAN 5.

3.1.3 Masalah sosial

Kondisi-kondisi seperti ini sangatlah berpengaruh pada

kebutuhan utama masyarakat sebagai pihak pelanggan listrik,

dengan adanya pemadaman bergilir selain merugikan pihak PLN

juga merugikan masyarakat sebagai pihak pelanggan listrik.

3.1.4 Masalah kebutuhan material

Kondisi ini adalah salah satu faktor yang menghambat

pekerjaan di lapangan. Apalagi dengan sampai adanya pemadaman

listrik bergilir, adapun pemadaman listrik itu hal yang sangat tidak
di inginkan oleh pihak PLN, tetapi di karenakan dengan adanya

gangguan pada mesin dan pengiriman trafo serta mesin yang

pemesanan dan pengirimannya dengan jarak yang sangat jauh,

sehingga membuat pemadaman bergilir berlangsung dalam jangka

waktu cukup lama, sampai tafo dan mesin di pasang dan sistem di

normalkan kembali maka pemadaman bergilir akan semakin di

kurangi bahkan pemadaman sudah tidak ada lagi.

3.1.5 Masalah faktor alam

Cuaca sangatlah berpengaruh pada sistem kerja

mesin.Permasalahan yang sering di hadapi adalah faktor cuaca

yang mengakibatkan suhu meningkat sehingga dengan temperatur

yang tinggi beban yang dihasilkan pada mesin tidak dapat

maksimal untuk mencapai daya mampu yang dihasilkannya.

3.2 Solusi Permasalahan

Untuk mengatasi segala macam masalah-masalah seperti di

atas yaitu perlunya menjaga dan merawat mesin secara rutin

dengan sesuai standar S.O.P (Standing Operation Prosedur) agar

mesin tidak mudah mengalami gangguan dan kestabilan beban

yang dihasilkan tidak menurun. Adapun pola pengoperasian mesin

KOMATSHU pada PLTD Kebun Kapas meliputi :

3.2.1 Pola pengoperasian


Dalam menunjang perusahaan yang optimal guna

menghasilkan energi listrik yang handal, maka perlu di buat suatu

pola pengoperasian dari unit pembangkit yang ada.Penyusunan

pola operasi didasarkan pada daya mampu setiap unit pembangkit,

jam kerja mesin, variasi beban yang meliputi beban sistem

interkoneksi yang di pikul pembangkit.Pola operasi di PLTD Kebun

Kapas ULP Fakfak di tentukan oleh unit pengatur beban, dan pola

operasi ini disusun untuk hari kerja biasa dan hari libur.Hal ini

dikarenakan beban konsumen antara hari kerja biasa dan hari libur

adalah berbeda. Oleh karena itu pola pembebanan pada PLTD

Kebun Kapas adalah mengikuti fluktuasi beban yang senantiasa

berubah-ubah (mengikuti naik turunnya frekuensi sistem) di dalam

penyusunan rencana operasi ini yang juga harus diperhatiakan

adalah kondisi setiap unit pembangkit sehingga nantinya unit

pembangkit tidak mengalami pembebanan melebihi daya

mampunya yang pada akhirnya akan mengganggu kehandalan dari

sistem pembangkit.

3.2.2 Prosedur pengoperasian

Pengoperasian PLTD di PT. PLN PERSERO UP3 Sorong ULP

Fakfak dilakukan atas dasar instruksi kerja operasi yang di buat

oleh manajemen. Instruksi kerja ini di susun berdasarkan manual


book atau S.O.P (Standing Operation Prosedur) yang di terbitkan

oleh pabrik pembuat mesin yang bertujuan untuk menghindari

kesalahan-kesalahan yang bisa berakibat fatal baik terhadap mesin

maupun operatornya sendiri, sehingga mesin dapat beroperasi

dengan baik, lancar dan aman.

Berikut ini adalah tujuan dan ruang lingkup operasi pada PLTD

Kebun Kapas :

1. Tujuan

Prosedur ini digunakan sebagai pedoman pengoperasian unit

PLTD yang benar, sehingga dapat berlangsung dengan aman,

lancar, handal guna menghindari kesalahan-kesalahan operasi yang

mengakibatkan kerusakan fatal.


2. Ruang lingkup

Ruang lingkup meliputi pengoperasian mesin PLTD Type

KOMATSU unit 1 dan unit 2.

A. Pelaksanaan Pekerjaan

Adapun uraian prosedur pelaksanaan yang harus di pahami

oleh pegawai PLN pada pembangkitan PLTD adalah sebagai

berikut :

a) Apabila ada hal-hal yang di anggap penting dan urgen

menyangkut pengoperasian mesin dan sistem di PLTD, kepala

regu langsung koordinasi dengan supervisor pembangkit.

b) Kepala regu berkoordinasi dengan anggota regu (operator)

untuk melakukan persiapan operasi mesin pembangkit

c) Operator melaksanakan pengoperasian mesin (start, paralel dan

sinkronisasi, pembebanan, dan stop mesin) sesuai dengan

instruksi kerja pengoperasian, pola operasi dan pembebanan

PLTD.

d) Apabila terdapat kelainan fungsi (gangguan) peralatan yang

sedang beroperasi, maka operator mencatat dalam buku

laporan pengoperasian mesin pembangkit dan melaporkannya

kepada supervisor pembangkitan, jika gangguan tersebut

gangguan yang fatal / menyebabkan mesin tidak beroperasi dan


tidak dapat di tangani dalam waktu singkat, maka supervisor

pembangkit membuat laporan gangguan, diketahui oleh

manajer rayon dan di tunjukan ke manajer area.


B. S.O.P Pada Mesin Merek KOMATSU Type Engine

SAA12V140-P1150 Dan Type Generator STAMFORD 1200

KVa

Adapun S.O.P Pengoperasian mesin KOMATSU secara manual

dan otomatis adalah sebagai berikut :

a. Keadaan Normal

Persiapan

 Cek bahan bakar kondisi cukup.

 Periksa air radiator kondisi cukup.

 Periksa level oli mesin menunjukkan posisi antara low dan high dari depth

stick.

 Periksa level air accu diantara level low dan high.

 Periksa koneksi battery.

 Lakukan visual check (pemantauan) akan kondisi keseluruhan unit.

 Lakukan visual check (pemantauan) akan kondisi lingkungan/ ruangan genset.

 Genset siap dihidupkan.

b. Menghidupkan Genset

 Tekan tombol Manual pada control panel genset untuk pilihan manual start.

 Tekan tombol Start (berwarna hijau) untuk menghidupkan genset.


(note: Bila dalam 10 detik setelah menekan Manual Button tombol Start

Button tidak ditekan, maka genset akan secara otomatis menjadi OFF mode).

 Pantau beberapa parameter penting seperti : oil pressure, coolant (engine)

temperature, voltage, dan frequency, apakah masuk dalam nilai operasional

batas aman.

 Lakukan visual check (pemantauan) terhadap gas buang.

 Lakukan visual check (pemantauan) akan kondisi keseluruhan unit.

 Lakukan visual check (pemantauan) akan kondisi lingkungan/ ruangan genset.

 Lakukan pemberian beban secara bertahap terhadap unit genset.

c. Menghidupkan Genset Automatis

 Tekan tombol Auto (berwarna biru) pada control panel genset untuk pilihan

auto start.

 Genset akan hidup secara otomatis bila mendapat sinyal start dari luar,

seperti : remote start, utility fails signal (suplai listrik utama padam), dll.

 Saat posisi Auto Mode proses masuk dan lepas sinkron genset dilakukan oleh

external / remote panel baik secara manual / auto, tergantung dari fitur yang

terdapat pada external / remote panel tersebut.

d. Sinkronisasi
 Hidupkan genset yang akan di sinkron. Ikuti prosedur langkah menghidupkan

genset.

 Pastikan nilai kecepatan (rpm), nilai frekuensi (Hz) dan tegangan (Volt) dari

genset stabil sebelum memulai proses sinkron genset.

 Catatan: Pada PC 3.3 bila genset yang baru dihidupkan akan di sinkron, fitur

otomatis PC 3.3 menyesuaikan dengan nilai tegangan (Volt), frekuensi (Hz)

dan sudut phasa dengan genset/ suplai yang telah tersedia.

 Untuk melihat apakah genset telah siap di sinkron lihat pada menu

Paralleling Status : Lihat dan bandingkan apakah nilai tegangan antara BUS

dan GEN telah sama/ mendekati nilai tegangan dan frekuensi antara satu

dengan lainnya?

 Bila nilai tegangan dan frekuensi antara genset dengan bus sama atau

mendekati, dannilai sudut phasa mendekati nilai nol, tekan tombol CB

Closed

e. Lepas Sinkron

 Lakukan pengurangan atau perpindahan beban listrik secara bertahap hingga

ideal bernilai 0 (nol) ke genset yang terus beroperasi.

 Tekan tombol CB Open maka breaker sinkron akan membuka dan

status genset lepas sinkron.

 Bila genset akan dimatikan, lakukan prosedur langkah mematikan genset


f. Selama Operasi

 Periksa tekanan (pressure) oli mesin.

 Periksa temperature air radiator.

 Cek bahan bakar dalam kondisi cukup.

 Pengontrolan kondisi unit genset dan sekitarnya.

g. Mematikan Genset

 Mematikan Manual

 Lakukan pengurangan beban secara bertahap.

 Tekan tombol Stop (berwarna merah), maka genset akan mati.

 Mematikan Auto

 Bila memungkinkan lakukan pengurangan beban secara bertahap.

 Genset akan mati secara otomatis bila mendapat sinyal stop dari luar,

seperti : remote stop, utility return signal (suplai listrik utama hidup

kembali), dll.

h. Pengawasan Selama Beroperasi

 Pantau / catat semua data setiap 1 jam sekali.

 Pantau kondisi lingkungan/ ruangan genset.

 Pantau kondisi temperature ruang (ambient temperature).

 Menjaga Keselamatan, Kesehatan Kerja, Lindungan Lingkungan (K3LL)

atau Safety, Health, Environtment (SHE).


i. Keadaan Gangguan

 Gangguan Peringatan (Warning Fault)

 Lihat pada monitor jenis gangguan apa yang sedang terjadi.

 Pantau apakah dengan kondisi gangguan ini genset dapat terus

dioperasikan untuk batasan waktu tertentu atau harus diambil tindakan

mematikan genset untuk tindakan perbaikan.

 Koordinasikan dengan semua pihak yang terkait.

 Bila akan genset akan dimatikan, lakukan prosedur langkah mematikan

genset.

 Lepas (open/off) breaker distribusi utama.

 Lakukan tindakan penangan perbaikan akan gangguan yang terjadi.

 Reset Fault Code dengan menekan tombol Reset pada panel control PC

3.3.

 Periksa & pantau apakah gangguan berpotensi/ masih akan timbul

kembali.

 Genset siap dihidupkan kembali. Ikuti prosedur langkah menghidupkan

genset.

 Gangguan Padam (Shutdown Fault)

 Lepas (open/off) breaker distribusi utama.

 Lihat pada monitor jenis gangguan apa yang sedang terjadi.

 Lakukan tindakan penangan perbaikan akan gangguan yang terjadi.


 Reset Fault Code dengan menekan tombol Reset pada panel control PC

3.3.

 Periksa & pantau apakah gangguan berpotensi/ masih akan timbul

kembali.

 Genset siap dihidupkan kembali. Ikuti prosedur langkah menghidupkan

genset.

j. Keadaan Darurat

 Hal-Hal Yang Dilakukan Dalam Keadaan Darurat

 Jika terjadi kondisi bahaya segera matikan mesin.

 Tutup suplai bahan bakar solar.

 Koordinasi dengan semua pihak yang terkait.

 Penanganan Keselamatan Kerja

 Mencari informasi penyebab terjadinya keadaan bahaya.

 Menjaga / mengamankan alat dan lingkungan.

 Membantu mengatasi keadaan bahaya.

 Pekerja segera berkumpul pada tempat yang ditentukan(febry,2020).


BAB IV

PENUTUP

Setelah saya mengikuti praktek kerja lapangan pada PT. PLN PERSERO ULP

Fakfak banyak pengalaman dan wawasan yang di dapatkan secara langsung di

lapangan baik dari pembimbing lapangan, bahkan dari para pegawai operator

pembangkitan. Hal ini dapat menjadi perbandingan antara pengetahuan secara

langsung di lapangan dengan teori yang di peroleh dari bangku kuliah.

4.1. Kesimpulan

Sistem pengoperasian mesin PLTD tidaklah sama dengan mesin lain seperti

mesin kendaran pada umumnya. Hal ini di karenakan mesin-mesin PLTD memiliki

ukuran serta kapasitasnya lebih besar sehingga di dalam pengoperasiannya di

perlukan pedoman dan prosedur yang baku agar terhindar dari kesalahan-kesalahan

yang mungkin dapat berakibat fatal.

Dalam pengoperasiannya harus memperhatikan pola operasi, dan langkah-

langkah pengoperasian serta jam kerja mesin agar umur mesin lebih lama serta

perawatan dan pemeliharaan mesin.

Pengambilan data juga di perlukan selama proses pengoperasisn sehingga ada

pegangan data sebagai laporan serta pembanding terhadap kinerja mesin selama

proses pengoperasian.
4.2. Saran

Dari hasil pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) selama kurang lebih 2 `

1. Dalam pengoperasian mesin-mesin di PLTD, hendaknya selalu

memperhatikan dan menjaga batas aman operasi dan apabila

ada kekurangan dan gangguan supaya di koordinasikan dan di

atasi bersama-sama.

2. Pada teknisi TIM HAR (Tim Pemeliharaan) Pembangkitan dan para operator

hendaknya selalu terjalin hubungan timbal balik dan saling bekerja sama agar

dapat menjaga kondisi dan kehandalan mesin pembangkit demi tercapainya hasil

produksi tenaga listrik yang optimal.

3. Perhatikan tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), baik penggunaan alat-

alat pelindung, pencahayaan ruangan , papan-papan peringatan dan lain

sebagainya yang sesuai dengan peraturan K3.

4. Dalam pelaksanaan praktek kerja lapangan hendaknya pembimbing praktek dari

pihak PLN lebih aktif agar di peroleh hasil yang maksimal bagi mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA

1. Pembangkit Listrik Tenaga Diesel PLTD

http//franspower-wordpress-com/pembangkit-listrik-tenaga-

diesel-pltd.com(Diakses pada tanggal 28 maret 2019)

2. Laporanpkl pengoperasian pltd sektor barito

http://dokumen.tips/documents/laporan-pkl-pengoperasian-

mesin-pltd.html (Diakses pada tanggal 28 maret 2019

3.
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumentasi Lapangan

pengenalan awal pengaturan beban pencatatan logsheet

sistem fakfak

Pergantian RADIATORpadameinkomatsu Pemeliharaan pada mesin MAN


Penyulang kontrol area WAGOM Penyulang kontrol area RRI

Mesin KOMATSU unit 2 Mesin MAN unit 4

Kubikel / penyulang express feeder Kopling PT.Putra Persada Perkasa


Pergantianoil pada mesin MAN Charger accu mesin KOMATSU

Penjemputantrafo 2500 darimanokwari Pergantiantrafo 4000


Pergantian WATER PAMPpadamesin MAN unit 4 Pembersihansaluran air pada

PLTM WERBA

Pembersihanpadakolampenenang PLTM WERBAPemeliharanpadamesinkomatsu

Anda mungkin juga menyukai