( 2016 )
DASAR-DASAR SISTEM HIDROLIK
Saluran
tekan
SISJONO
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke haderat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas rahmat
dan anugerah Nya jualah paket pembelajaran dan penilaian ini tersusun.
Dalam rangka mewujudkan program pelatihan berdasarkan kompetensi atau Competences
Based Training, guna meningkatkan mutu hasil pelatihan / pembelajaran maka disusunlah
paket-paket pembelajaran dan penilaian oleh para widya iswara / staf Pusat Pengembangan
dan Penataran Guru Teknologi Bandung. Paket pembelajaran dan penilaian disusun
berdasarkan pada satu Unit Kompetensi / sub unit tertentu yaitu Unit Kompetensi yang telah
distandarkan sesuai dengan standar industri. Dengan mempelajari paket pembelajaran dan
penilaian serta dinyatakan kompeten oleh Penilai atau Assessor berati peserta pelatihan
telah menguasai unit kompetensi seperti yang tertera pada setiap paket pembelajaran dan
penilaian .
Paket pembelajaran dan penilaian ini dalam pelatihan berdasarkan kompetensi digunakan
secara modular (modular sistem); jadi peserta belajar / berlatih secara individu sehingga
sistem ini akan memberikan kesempatan kepada setiap individu peserta untuk mencapai
hasil belajar sesuai dengan kemampuan masing-masing. Pelatih atau guru atau instruktur
akan membimbing peserta secara individu, baik dalam memahami teori, menerapkan
konsep maupun melaksanakan praktik keterampilan.
Paket pembelajaran dan penilaian yang berjudul : “ Prinsip Dasar Sistem Hidrolik “, ini
dipersiapkan untuk membimbing peserta pelatihan dalam mempelajari atau menguasai Unit
Kompetensi yang berjudul : “ Memelihara komponen hidrolik “.
Kritik dan saran serta masukan-masukan demi penyempurnaan paket ini sangat diharapkan
sehingga penggunaan paket pembelajaran dan penilaian ini semakin sempurna pula.
Semoga usaha ini dapat memberikan faedah dalam peningkatan mutu pelatihan yang akan
bermuara pada meningkatnya mutu sumber daya manusia . Akhirnya, kepada semua pihak
yang telah berpartisipasi dalam mewujudkan paket ini kami sampaikan terima kasih.
Kepala
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
1 KEGIATAN BELAJAR 1 1
PENGENALAN SISTEM HIDROLIK
1.1 Pengertian Sistem Hidrolik 1
1.2 Konstruksi Dasar Sistem Hidrolik 1
1.3 Penerapan Sistem Hidrolik Di Industri 2
1.4 Satuan Ukuran SI Unit (Sistem Satuan Standar International) 3
2 KEGIATAN BELAJAR 2 7
HUKUM-HUKUM FLUIDA
2.1 Hukum PascaL 7
2.2 Jumlah Aliran (Flow Rates) 9
2.3 Kecepatan Aliran 9
2.4 Jumlah Aliran Tetap 9
3 KEGIATAN BELAJAR 3 12
KOMPONEN DASAR SISTEM HIDROLIK
3.1 Unit Tenaga (Power Pack) 12
3.2 Unit Pengatur (Control elements) 12
3.3 Unit Penggerak (Aktuator) 13
4 KEGIATAN BELAJAR 4 14
CAIRAN HIDROLIK
4.1 Properti Cairan hidrolik 14
4.2 Macam-macam Cairan Hidrolik 21
4.3 Pemeliharaan Cairan Hidrolik 23
TUGAS – TUGAS 25
DAFTAR PUSTAKA 29
KEGIATAN BELAJAR 1
Nama-nama bagian :
2. Pompa
3. Filter
Saluran 5. Accumulator
balik
6. Check Valves
7. PompaTangan
Media kerja ( Working medium ). Ini berbentuk penyimpanan tenaga berupa cairan
hidrolik yang bertekanan, kemudian dengan tenga yang tersimpan tersebut orang
dapat melakukan suatu pekerjaan .
Unit penggerak ( Working element ) dari sistem hidrolik dapat menampilkan out put berupa
gerakan-gerakan sebagai berikut :
Clamping
Shifting
Positiong
Orienting
c. Penerapan Umum ( di darat , laut dan udara serta pertambangan )
Packaging
Feeding
Metering
Door or chute control
Transfer of materials
d. Pertahanan / Kemiliteran
Alat angkat
Pemutar senjata
Dsb
p = h . .g
p = tekanan hidrostatis
h = tinggi kolom zat cair
= berat jenis zat cair
g = gravitasi bumi .
Satuan tekanan diidentifikasikan dengan satuan tekanan standar ISO atau SI unit yaitu
dengan satuan Pascal ( Pa ) dan bar.
1 Pa = 1 N / m2
1 kp = 9,81 N ( kp = kilo pound )
5
1 bar = 10 Pa
1 kPa= 1000 Pa
1 bar = 100 kPa = 14,5 psi = 1,02 kg / cm2
Kondisi Tekanan
Dalam aplikasi teknis, tekanan yang kita baca pada alat ukur ( pressure gauge ) adalah
tekanan atmosfir teknik yang besarnya 1 atmosfir teknik atau 100 kPa lebih kecil dari pada
tekanan atmosfir absolut.
P abs Pg
Gambar 1.2b
Satuan Gaya :
Gaya dengan simbol ( F )
Satuan gaya yang digunakan dalam SI unit adalah Newton ( N ) atau kilopond ( kp ).
1 N = 1 kg.m/s2
Satuan massa :
Simbol untuk massa adalah m
Satuan untuk massa adalah kilogram ( kg )
Satuan jumlah aliran :
Simbol untuk jumlah aliran adalh Q .
Satuan untuk jumlah aliran adalah m3 / s atau liter / detik ( l/s )
Satuan berat jenis :
Simbol untuk berat jenis adalah rho ( ).
KEGIATAN BELAJAR 2
HUKUM-HUKUM FLUIDA
Contoh :
Gaya sebesar 140 N diperlukan untuk memindahkan beban. Udara kempa yang tersedia
bertekanan 0,7 N/mm2 . .Berapa besar diameter tabung pneumatic.
Jawab : F = P . A maka A = F / P . 0,785 . d2 = 140 / 0,7 = 200 mm2 .
Jadi diameter tabung pneumatic adalah : 16 mm.
Perlipatan gaya :
Hukum Pascal tersebut di atas dapat digunakan untuk menghitung pemindahan gaya atau
dapat dikatakan perlipatan gaya sebagai berikut :
Dengan gaya kecil (F1) pada alat seperti gambar 2.di bawah ini dapat mengangkat beban
dengan gaya yang berlipat ganda besarnya (F2). Besar gaya F2 dapat dihitung dengan
rumus berikut :
A2
F2 .F1
A1
Dengan pengertian :
p1 = p2 S1
S2
Gambar : 2.1
Jarak angkat :
Jarak angkat atau sejauh mana beban diangkat (s2 ) dapat dihitung dengan rumus berikut :
Perlipatan Tekanan :
Dengan menggunakan piston bertingkat tekanan juga dapat ditingkatkan. Perhatikan
gambar 3,berikut :
p1. A1
p2
A2
Gambar. 2.2
Contoh :
Perhatikan gambar 4 berikut .
Diketahui : p1 = 10.105 Pa ; A1 = 8 cm2 = 0,0008 m2 ; A2 = 4,2 cm2 = 0,00042 m2 .
Ditanyakan : Berapa p2 ?
P2
Gambar.2.3
Jawab :
p1. A1 10.105.0,0008
p2 19.105 Pa
A2 0,00042
Jadi p2 = 1900000 Pa = 19 bar.
Contoh
Q 0,07.10 3
A 0,00002
v 4
Gambar 2.4
Sehingga dapat kita tuliskan rumus sebagai berikut :
Q = A 1 . v1 = A 2 . v2
Dimana :
Gambar 2.510.103
Jawab : Q = 10 l/min = 10. 103 cm3 / min = cm3/s
60
KEGIATAN BELAJAR 3
Penggerak mula (Primemover) yang berupa motor listrik atau motor bakar.
Penggerak mula menghasilkan tenaga mekanik berupa putaran poros, yaitu dari
hasil pengubahan tenaga listrik atau tenaga panas menjadi tenaga mekanik.
Pompa hidrolik berfungsi sebagai pembangkit aliran cairan hidrolik ke seluruh sistem.
Poros pompa hidrolik disambung (dikopel) dengan poros penggerak mula,sehingga
begitu penggerak mula berputar maka pompa hidrolik pun berputar. Putaran pompa
ini akan menyebabkan terjadinya penyedotan cairan dari tangki hidrolik dan
penekanan cairan ke saluran tekan.
Tangki hidrolik yang fungsi utamanya adalah menampung atau menjadi wadah
cairan hidrolik.
Kelengkapan unit tenaga yang membantu unit ini bekerja dengan baik.
Katup Pengarah :
Sesuai dengan namanya katup ini berfungsi untuk mengatur arah jalannya cairan hidrolik
untuk mendorong aktuator atau dengan kata lain katup pengarah berfungsi untuk
mengarahkan gerakan aktuator.
Katup Pengatur Tekanan
Katup ini berfungsi untuk mengatur tekanan cairan hidrolik yang bekerja pada sistem.
Kita tahu bahwa pada cairan hidrolik yang mengalir bebas tanpa hambatan tidak akan
terjadi tekanan. Hanya apabila ada hambatan atau blok barulah terjadi tekanan pada
cairan hidrolik. Semakin lama pompa hidrolik bekerja dan semakin lama terjadi blok
maka tekanan akan meningkat. Untuk membatasi tekanan kerja sistem hidrolik maka
dipasanglah katup pengatur tekanan tersbut..
KEGIATAN BELAJAR 4
CAIRAN HIDROLIK
Viskositas (Kekentalan)
Yang dimaksud dengan viskositas ialah berapa besarnya tahanan di dalam cairan itu untuk
mengalir. Apabila cairan itu mudah mengalir dia dikatakan bahwa viskositasnya rendah.dan
kondisinya encer. Jadi semakin kental kondisi cairan dikatakan viskositasnya semakin tinggi.
Satuan viskositas
Untuk mengukur besar viskositas diperlukan satuan ukuran. Dalam sistem standar
internasioanal satuan viskositas ditetapkan sebagai viskositas kinematik(kinematic
viscosity) dengan satuan ukuran mm2/s. atau cm2/s.
1 cm2/s = 100 mm2/s.
cm2/s juga diberi nama Stokes (St) berasal dari nama Sir Gabriel Stokes (1819-1903).
mm2/s disebut centi-Stoke ( cSt). Jadi 1 St = 100 cSt
Disamping satuan tersebut di atas terdapat satuan yang lain yang juga digunakan dalam
sistem hidrolik yaitu :
Redwood 1; satuan viskositas diukur dalam sekon dengan simbol ( R1 ).
Saybolt Universal; satuan viskositas juga diukur dalam sekon dan dengan simbol
(SU).
Engler; satuan viskositas diukur dengan derajat engler ( 0E )
Untuk cairan hidrolik dengan viskositas tinggi dapat digunakan faktor berikut:
R1 = 4,10 VK
SU = 4,635 VK VK = Viskositas Kenematik
E = 0,132 VK.
Dalam standar ISO viskositas cairan hidrolik diklasifikasikan menjadi beberapa viscosity
Grade dan nomor gradenya diambil kira-kira pertengahan antara viskositas min. ke
viskositas max. Tabel berikut ini menunjukkan daftar viskositas grade tersebut:
Jadi yang digunakan untuk pemberian nomor VG adalah angka pembulatan dari
pertengahan diantara viskositas min. dan viskositas max.
Misal : ISO VG 22 , angka 22 diambil dari rata-rata antara 19,80 dan 24.20.
Karena oli untuk pelumas gear box juga sering digunakan untuk instalasi hidrolik maka
grade menurut SAE juga dibahas di sini. Berikut ini adalah grading berdasarkan SAE.dan
konversinya dengan ISO-VG. Dijelaskan juga di sini aplikasi penggunaan oli hidrolik sesuai
dengan nomor gradenya.
Viscosity margins
Maksud dari viscosity margins adalah batas-batas atas dan bawah yang perlu diketahui.
Karena untuk viskositas yang terlalu rendah akan mengakibatkan daya pelumas kecil, daya
perapat kecil sehingga mudah bocor. Sedangkan apabila viscositas terlalu tinggi juga akan
meningkatkan gesekan dalam cairan sehingga memerlukan tekanan yang lebih tinggi .
Berikut ini diberikan gambaran tentang batas viskositas yang ideal:
Tabel berikut ini menunjukkan kesetaraan antara ke-empat sistem satuan viskositas.
Viscometer
Viscometer adalah alat untuk mengukur besar viskositas suatu cairan. Ada beberapa
macam viscometer antara lain :
Gb.4.1.
Capillary viscometer
Gb.4.3
Viscosity-pressure characteristics.
Hal ini juga penting diketahui karena dengan meningkatnya tekanan, meningkat pula
viscosity index. Gambar 4.4 berikut ini menunjukkan diagram viscosity pressure
characteristic.
Gb.4.4.
Perbandingan antara macam-macam cairan hidrolik tersebut di atas dapat kita lihat pada
tabel berikut :
TUGAS - TUGAS
Tugas 1.
Kerjakanlah sosl-soal berikut :
a. Sebuah silinder hidrolik disuplai dengan tekanan 100 bar. Luas penampang efektif adalah
7,85 cm2 . Tentukan besar gaya yang ditimbulkan oleh tekanan tersebut (F).
b. Sebuah alat pengangkat harus mengangkat beban sebesar F = 15000 N. Tekanan fluida
sebesar p = 75 bar. Berapa besar diameter piston (D).
Tugas 2
Perhatikanlah gambar berikut.
Diamater silinder tekan d1 = 16 mm dan piston ditekan dengan gaya F1 = 250 N. Langkah
piston kecil s1 = 150 mm. Berapa daya angkat beban (F2 = …….) bila d2 = 240 mm.
Tentukan pula berapa kali (X = ) piston harus ditekan agar beban terangkat setinggi 200
mm.
Jawab :
Tugas 3
Perhatikan gambar berikut !
Diketahui bahwa penghasilan pompa hidrolik adalah Q = 10 l/min. Diameter dalam pipa
saluran tekan adalah d1 = 6 mm. dan diameter piston d2 = 32 mm. Berapa kecepatan fluida
masuk melalui saluran inlet ( v1 ) dan berapa kecepatan piston ( v2 ).
Jawab :
DAFTAR PUSTAKA