Anda di halaman 1dari 26

Modul Praktikum Hidrolik

ANALISIS MEKANISME KERJA SISTEM


HIDROLIK

Disusun oleh :
Ardi Noerpamoengkas, S.T., M.T.
Disusun oleh:
Ardi Noerpamoengkas, ST.

Program Studi Teknik Mesin


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2021
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, karena hanya berkat
limpahan rahmat dan hidayah-Nya saja penulis dapat menyelesaikan Modul Praktikum
Hidrolik tentang “Analisis Mekanisme Kerja Sistem Hidrolik”.
Praktikum ini menjelaskan tentang mekanisme kerja sistem hidrolik dengan sirkuit
tertentu. Dalam praktikum ini, praktikan diberikan kasus mekanisme gerak dan
disimulasikan menggunakan software Fluidsim. Selanjutnya, para praktikan menganalisis
mekanisme gerak aktuator dan aliran oli hidrolik yang terjadi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu pelaksanaan
praktikum Hidrolik. Penulis menyadari bahwa penulisan modul ini masih memiliki
kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan
modul ini. Semoga modul ini dan praktikum Hidrolik yang dijalani dapat bermanfaat bagi
kita semua. Amin.

Surabaya, 25 Desember 2021


Penyusun

(Ardi Noerpamoengkas, S.T., M.T.)

i
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS

DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Bab 1. Pendahuluan 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan 1
1.3. Perumusan Masalah 1
Bab 2. Tinjauan Pustaka 2
2.1. Pengertian Hidrolik 2
2.2. Cairan Hidrolik 2
2.3. Komponen Hydrolik 7
2.3.1. Pompa Hidrolik 7
2.3.2. Aktuator Hidrolik 11
2.3.3. Pengendalian Hydrolik 12
2.4. Dasar-Dasar Perhitungan Hydrolik 13
2.5. Pemeliharaan Cairan Hydrolik 14
Bab 3. Metodologi 15
3.1. Persiapan Praktikum 15
3.2. Simulasi Mekanisme Gerak Sistem Hidrolik dengan Fluidsim 15
Bab 4. Analisis Mekanisme Gerak Sistem Hidrolik 16
Bab 5. Penutup 17
Daftar Pustaka 18
Lampiran 19
Petunjuk Pembuatan Laporan Resmi Praktikum Hidrolik 19
Format Sampul Laporan Resmi Praktikum Hidrolik 20
Format Lembar Pengesahan Laporan Resmi Praktikum Hidrolik 21
Format Abstrak Laporan Resmi Praktikum Hidrolik 22
Format Lembar Bimbingan Praktikum 23

ii
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS

Bab 1
Pendahuluan

1.1.Latar Belakang
Secara umum, mekanisme atau aktuator dapat digerakkan oleh beberapa jenis sistem
penggerak. Sistem penggerak tersebut di antaranya internal combustion engine atau motor
pembakaran dalam, sistem penggerak menggunakan motor listrik, sistem penggerak
pneumatik dan sistem penggerak hidrolik. Penggunaan tiap sistem penggerak tergantung
pada beberapa hal, seperti kondisi operasi mesin dan daya yang dibutuhkan.
Dari sekian jenis sistem penggerak, sistem penggerak hidrolik memiliki keunggulan
dibandingkan sistem penggerak yang lain. Sistem penggerak hidrolik adalah sistem
penggerak yang digunakan hampir di semua industri. Kondisi operasi mesin yang dituntut
dapat menggerakkan beban yang lebih besar dibandingkan sistem penggerak lain menjadi
alasan mengapa memilih jenis sistem penggerak ini. Penggunaannya yang luas di dunia
industri layak menjadikan sistem hidrolik sebagai objek pembelajaran untuk meningkatkan
pengetahuan dan wawasan mahasiswa di bidang ini.
Harapannya praktikan dapat mengetahui bagaimana mekanisme kerja sistem hidrolik.
Praktikum menggunakan media simulasi sistem hidrolik. Software yang digunakan adalah
Fluidsim.

1.2.Tujuan
Adapun beberapa tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini meliputi.
1. Mahasiswa dapat membaca simbol dan mengetahui fungsi dari tiap komponen sistem
penggerak hidrolik.
2. Mahasiswa dapat menyimulasikan sistem hidrolik menggunakan software Fluidsim.
3. Mahasiswa dapat menganalisis mekanisme gerak pada sistem penggerak hidrolik.

1.3.Perumusan Masalah
Perumusan masalah pada praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana cara kerja katup pengarah dan pengaruhnya terhadap gerak aktuator.
2. Bagaimana cara kerja katup cekik dan pengaruhnya terhadap gerak aktuator.
3. Bagaimana mekanisme gerak aktuator dan aliran oli hidrolik pada Fluidsim.

1
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS

Bab 2
Tinjauan Pustaka
2.1. Pengertian Hidrolik
Kata Hidraulika berasal dari bahasa Yunani hydraulikos, yang merupakan gabungan dari hydro
yang berarti air dan aulos yang berarti pipa. Hidraulika yaitu merupakan suatu topik dalam ilmu terapan
dan teknik yang berurusan dengan sifat-sifat mekanis fluida, yang mempelajari perilaku dari aliran air.
Dalam tenaga fluida, hidraulika digunakan sebagai pembangkit, mengontrol, dan juga untuk
perpindahan tenaga menggunakan fluida yang dipadatkan. Berbagai pembahasan tentang hidraulika
sendiri mencakup dalam banyak aspek sains dan juga disiplin teknik, ini termasuk kedalam konsep-
konsep seperti benda aliran tertutup (misalnya Pipa).

2.2. Cairan Hidrolik


Cairan hydrolik yang digunakan pada sistem hydrolik harus memiliki ciri-ciri atau watak
(property) yang sesuai dengan kebutuhan. Property cairan hydrolik merupakan hal-hal yang dimiliki
oleh cairan hydrolik tersebut sehingga cairan hydrolik tersebut dapat melaksanakan tugas atau
fungsingnya dengan baik. Adapun fungsi/tugas cairan hydolik: pada sistem hydrolik antara lain:
• Sebagai penerus tekanan atau penerus daya.
• Sebagai pelumas untuk bagian-bagian yang bergerak.
• Sebagai pendingin komponen yang bergesekan.
• Sebagai bantalan dari terjadinya hentakan tekanan pada akhir langkah.
• Pencegah korosi.
• Penghanyut bram/chip yaitu partikel-partikel kecil yang mengelupas dari komponen.
• Sebagai pengirim isyarat (signal)
Cairan hydrolik harus memiliki kekentalan yang cukup agar dapat memenuhi fungsinya sebagai
pelumas. Apabila viskositas terlalu rendah maka film oli yang terbentuk akan sangat tipis sehingga tidak
mampu untuk menahan gesekan. Demikian juga bila viskositas terlalu kental, tenaga pompa akan
semakin berat untuk melawan gaya viskositas cairan. Dengan viscosity index yang baik maka kekentalan
cairan hydrolik akan stabil digunakan pada sistem dengan perubahan suhu kerja yang cukup fluktuatif.
Sistem hydrolik sering juga beroperasi ditempat-tempat yang cenderung timbul api atau berdekatan
dengan api. Oleh karena itu perlu cairan yang tahan api. Bila cairan hydrolik banyak berbusa akan
berakibat banyak gelembunggelembung udara yang terperangkap dlam cairan hydrolik sehingga akan
terjadi compressable dan akan mengurangi daya transfer. Disamping itu, dengan adanya busa tadi
kemungkinan terjilat api akan lebih besar. Tahan dingin adalah bahwa cairan hydrolik tidak mudah
membeku bila beroperasi pada suhu dingin. Titik beku atau titik cair yang dikehendaki oleh cairan
hydrolik berkisar antara 10°-15° C dibawah suhu permulaan mesin dioperasikan (starup). Hal ini
untuk menantisipasi terjadinya block (penyumbatan) oleh cairan hydrolik yang membeku. Cairan
hydrolik harus mampu mencegah terjadinya korosi karena dengan tidak terjadi korosi maka kontruksi
akan tidak mudah aus dengan kata lain mesin akan awet. Yang dimaksud dengan de-mulsibility adalah
kemampuan cairan hydrolik, karena air akan mengakibatkan terjadinya korosi bila berhubungan dengan
logam. Secara teoritis cairan adalah uncomprtessible (tidak dapat dikempa). Tetapi kenyataannya cairan
hydrolik dapat dikempa sampai dengan 0,5 % volume untuk setiap penekanan 80 bar oleh karena itu
dipersyaratkan bahwa cairan hydrolik agar seminimal mungkin dpat dikempa.

2
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS

Pada dasarnya setiap cairan dapat digunakan sebagai media transfer daya. Tetapi sistem hydrolik
memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu seperti telah dibahas sebelumnya berhubung dengan
konstruksi dan cara kerja sistem. Oli hydrolik yang berbasis pada minyak mineral biasanya digunakan
secara luas pada mesin-mesin perkakas atau juga mesin-mesin industri. Menurut standar DIN 51524 dan
512525 dan sesuai dengan karakteristik serta komposisinya oli hydrolik dibagi menjadi tiga (3) kelas :
• Hydraulic oil HL
• Hydraulic oil HLP
• Hydraulic oil HV
Pemberian kode dengan huruf seperti di atas artinya adalah sebagai berikut : Misalnya oil hydrolik
dengan kode : HLP 68 artinya :
H = Oli hydrolik
L = kode untuk bahan tambahan oli (additive) guna meningkatkan pencegahan korsi dan/atau
peningkatan umur oli
P = kode untuk additive yang meningkatkan kemampuan menerima beban.
68 = tingkatan viskositas oli
Yang dimaksud cairan hydrolik tahan api ialah cairan hydrolik yang tidak mudah atau tidak dapat
terbakar. Cairan hydrolik semacam ini digunakan oleh sistem hydrolik pada tempat-tempat mesin-mesin
yang resiko kebakarannya cukup tinggi seperti :
• Die casting machines
• Forging presses
• Hard coal mining
• Control units untuk power station turbines
• Steel works dan rolling mills
Pada dasarnya cairan hydrolik tahan api ini dibuat dari campuran oli dengan air dari oli sintetis.
Tabel berikut ini menunjukan jenis-jenis cairan hydrolik tahan api tersebut:
Tabel 1. Jenis-jenis cairan hidrolik tahan api.

Perbandingan antara macam-macam cairan hydrolik tersebut di atas dapat kita lihat pada tabel
berikut:
Tabel 2. Perbandingan macam-macam cairan hidrolik.

3
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS

Viskositas cairan hydrolik akan menunjukkan berapa besarnya tahanan di dalam cairan itu untuk
mengalir. Apabila cairan itu mudah mengalir dapat dikatakan cairan tersebut memiliki viskositas rendah
atau kondisinya encer. Jadi semakin kental kondisi cairan dikatakan viskositasnya semakin tinggi.
Besar atau kecilnya viskositas ditentukan oleh satuan satuan pengukuran. Dalam sistem standar
internasional satuan viskositas ditetapkan sebagai viskositas kinematik (kinematic viscosity) dengan
satuan ukuran mm²/s atau cm²/s. dimana: 1 cm²/s = 100 mm²/s. Satuan cm²/s dikenal dengan satuan
Skotes (St), nama satuan viskositas ini disesuaikan dengan nama penemunya yaitu Sir Gabriel Stokes
(1819-1903). Satuan mm²/s disebut centi-Stokes (cSt). Jadi 1 St = 100 cSt. Selain satuan centi-Stokes
(cSt), terdapat satuan yang lain yang juga digunakan dalam sistem hydrolik yaitu:
• Redwood 1; satuan viskositas diukur dalam sekon dengan simbol (R1)
• Saybolt Universal; satuan viskositas juga diukur dalam sekon dan dengan simbol (SU)
• Engler; satuan viskositas diukur dengan derajat engler (E°)
Untuk cairan hydrolik dengan viskositas tinggi dapat digunakan faktor berikut:
• R1 = 4,10 VK
• SU = 4,635 VKVK = Viskositas Kinematik
• E = 0,132 VK 33
Menurut standar ISO, viskositas cairan hidolik diklasifikasikan menjadi beberapa viscosity
Grade dan nomor gradenya yang diambil kira-kira pertengahan antara viskositas min. ke viskositas max.
seperti yang ditunjukan dalam Tabel berikut ini
Tabel 3. Klasifikasi viskositas cairan hidrolik.

Nomor VG dapat diperoleh melalui angka pembulatan dari pertengahan di antara viskositas min.
dan viskositas max. Misal: ISO VG 22, angka 22 diambil dari rata-rata antara 19,80 dan 24,20. Secara
faktual sering dijumpai bahwa pelumas gear box juga sering digunakan juga untuk instalasi hydrolik
maka frade menurut SAE juga dibahas disini. Berikut ini adalah grading berdasarkan SAE dan
konversinya dengan ISO-VG. Juga dijelaskan disini aplikasi penggunaan oli hydrolik ssesuai dengan
nomor gradenya.

4
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS

Tabel 4. Aplikasi penggunaan oli hirolik sesuai dengan gradenya.

Maksud dari viscosity margins adalah batas-batas atas dan bawah yang perlu diketahui. Karena
untuk viskositas yang terlalu rendah akan mengakibatkan daya pelumas kecil, daya perapat kecil
sehingga mudah bocor. Sedangkan apabila viskositas telalau tinggi juga akan meningkatkan gesekan
dalam cairan sehingga memerlukan tekanan yang lebih tinggi. Berikut ini diberikan gambaran tentang
batas viskositas yang ideal:
Tabel 5. Batas viskositas ideal.

Tabel 6. Kesetaran ke-empat sistem satuan viskositas (bagian 1).

5
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS

Tabel 7. Kesetaran ke-empat sistem satuan viskositas (bagian 2-akhir).

Viskometer adalah alat untuk mengukur besar viskositas suatu cairan. Ada beberapa macam
viskometer antara lain:
- Ball Viscometer atau Falling sphere Viscometer.
- Capillary viscometer.
Yang dimaksud dengan indeks viskositas atau viscosity index (VI) ialah angka yang menunjukan
rentang perubahan viskositas dari suatu cairan hydrolik berhubungan dengan perubahan suhu. Sehingga
viscosity index ini digunakan sebagai dasar dalam menentukan karakteristik kekentalan cairan hydrolik
berhubungan dengan perubahan temperatur. Mengenai viskositas indeks ditetapkan dalam DIN ISO
2909.
Cairan hydrolik memiliki viscositas index tinggi apabila terjadinya perubahan viskositas kecil
(stabil) dalam rentang perubahan suhu yang relatif besar. Atau dapat dikatakan bahwa cairan hydrolik
ini dapat digunakan dalam rentang perubahan suhu yang cukup besar.
Cairan hirdrolik terutama oli hydrolik diharapkan memiliki viscosity index (VI) = 100. bahkan
kebanyakan oli hydrolik diberi tambahan (additive) yang disebut “VI improvers“ tinggi juga disebut
multigrade oils. Untuk mengetahui perubahan viskositas ini perhatikan Ubbelohde’s viscosity-
temperature diagram berikut ini.

Gambar 1. Grafik temperatur vs viskositas.


Karakteristik kekentalan dan tekanan pada cairan hydrolik sangat penting untuk diketahui karena
dengan meningkatnya tekanan hydrolik maka meningkat pula viscosity index. Gambar berikut ini
menunjukan diagram viscosity pressure characteristic.

6
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS

Gambar 2. Grafik tekanan vs viskositas kinematis.


Cairan hydrolik harus memiliki kekentalan yang cukup agar dapat memenuhi persyaratan dalam
menjalankan fungsinya. Karakteristik atau sifat-sifat yang diperlukan antara lain adalah:
Tabel 8. Sifat-sifat cairan hidrolik.

2.3. Komponen Hydrolik


Komponen Hydrolik memiliki symbol dan komponen yang tidak jauh berbeda dengan Pneumatik.
Adapun komponen utama sistim hydrolik, antara lain:
2.3.1. Pompa Hidrolik
Pompa hydrolik berfungsi untuk mengisap fluida oli hydrolik yang akan disirkulasikan dalam
sistim hydrolik. Sistim hydrolik merupakan siklus yang tertutup, karena fluida oli disirkuliskan ke
rangkaian hydrolik selanjutnya akan dikembalikan ke tangki penyimpan oli. Adapun jenis-jenis pompa
hydrolik, antara lain:
Pompa Roda Gigi. Pompa ini terdiri dari 2 buah roda gigi yang dipasang saling merapat.
Perputaran roda gigi yang saling berlawanan arah akan mengakibatkan kevakuman pada sisi hisap,
akibatnya oli akan terisap masuk ke dalam ruang pumpa, selanjutnya dikompresikan ke luar pompa
hingga tekanan tertentu. Tekanan pompa hydrolik dapat mencapai 100 bar. Bentuk pompa hydrolik roda
gigi dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3. Pompa Hydrolik Roda Gigi.

7
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS

Pompa Sirip Burung. Pompa ini bergerak terdiri dari dari banyak sirip yang dapat flexible
bergerak di dalam rumah pompanya. Bila volume pada ruang pompa membesar, maka akan mengalami
penurunan tekanan, oli hydrolik akan terhisap masuk, kemudian diteruskan ke ruang kompressi. Oli yang
bertekanan akan dialirkan ke sistim hydrolik.

Gambar 4. Pompa Hydrolik Sirip Burung.


Pompa Torak Aksial. Pompa hydrolik ini akan mengisap oli melalui pengisapan yang dilakukan
oleh piston yang digerakkan oleh poros rotasi. Gerak putar dari poros pompa diubah menjadi gerakan
torak translasi, kemudian terjadi langkah hisap dan kompressi secara bergantian. Sehingga aliran oli
hydrolik menjadi kontinyu.

Gambar 5. Pompa Hydrolik Torak Aksial.


Pompa Torak Radial. Pompa ini berupa piston-piston yang dipasang secara radial, bila rotor
berputar secara eksentrik, maka piston2 pada stator akan mengisap dan mengkompressi secara
bergantian. Gerakan torak ini akan berlangsung terus menerus, sehingga menghasilkan alira oli /fluida
yang kontinyu.

Gambar 6. Pompa Torak Radial.


Pompa Sekrup. Pompa ini memiliki dua rotor yang saling berpasangan atau bertautan (engage),
yang satu mempunyai bentuk cekung, sedangkan lainnya berbentuk cembung, sehingga dapat
memindahkan fluida oli secara aksial ke sisi lainnya. Kedua rotor itu identik dengan sepasang roda gigi
helix yang saling bertautan.

Gambar 7. Pompa Sekrup.

8
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS

Pompa Roda Gigi dalam Tipe Crescent. Pompa ini cocok untuk tekanan tinggi dan untuk
cairan hydrolik yang bervariasi. Ukurannya lebih kecil dari external gear pump pada penghasilan pompa
yang sama dan tingkat kebisinginnya lebih kecil. Seperti external gear pump, pompa ini juga termasuk
pressure umbalanced. Cara kerja pompa ini dapat dilihat pada gambar berikut ini:

Gambar 8. Pompa Roda Gigi Tipe Crescent.


Pompa Roda Gigi Tipe Geretor. Pompa ini terdiri atas inner rotor yang dipasak dengan poros
penggerak dan rotor ring. Rotor ring atau outer rotor yang merupakan roda gigi dalam diputar oleh inner
rotor yang mempunyai jumlah gigi satu lebih kecil dari jumlah gigi outer ring gear. Ini bertujuan untuk
membentuk rongga pemompaan. Inner rotor dan outer rotor berputar searah.

Gambar 9. Pompa Roda Gigi Tipe Gerotor.


Balanced Vane (Pompa Kipas Balanced). Pompa ini menggunakan rumah pompa yang bagian
dalamnnya berbentuk elips dan terdapat dua buah lubang pemasukkan (inlet) serta dua buah lubang
pengeluaran outlet yang posisinnya saling berlawanan arah. Dibuat demikian agar tekanan radial dari
cairan hydrolik saling meniadakan sehingga terjadilah keseimbangan (balanced) Vane (kipas) yang
bentuknnya seperti gambar dipasang pada poros beralur (slots) karena adanya gaya sentrifugal selama
rotor berputar maka vane selalu merapat pada rumah pompa sehingga terjadilah proses pemompaan.

Gambar 10. Balanced Vane.

9
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS

Pompa Torak Radial (Radial Piston Pump). Pompa piston ini gerakan pemompaannya radial
yaitu tegak lurus poros. Piston digerakan oleh sebuah poros engkol (eccentric crankshaft) sehingga besar
langkah piston adalah sebesar jari-jari poros engkol. Penghisapan terjadi pada waktu piston terbuka
sehingga oli hydrolik dari crankshaft masuk ke dalam silinder. Pada langkah pemompaan cairan ditekan
dari setiap silinder melalui check valve ke saluran tekan. Pompa ini dapat mencapai tekanan hingga 63
Mpa.

Gambar 11. Radial Piston Pump.


Bent Axis Piston Pump (Pompa Torak dengan Poros Tekuk). Pada pompa ini blok silinder
berputar pada satu sudut untuk dapat memutar poros. Batang torak dipasang pada flens poros penggerak
dengan menggunakan ball joint. Besar langkah piston tergantung pada besar sudut tekuk Fixed
displacement piston pump besar sudut (offset engle) berkisar 25°.

Gambar 12. Bent Axis Piston Pump.


Kopiling adalah komponen penyambung yang menghubungkan penggerak mula (motor listrik)
dengan pompa hydrolik. Kopling ini mentrasfer momen puntir dari motor ke pompa hydrolik. Kopling
merupakan bantalan diantara motor dan pompa yang akan mencegah terjadinnya hentakan/getaran
selama motor mentrasfer daya ke pompa dan selama pompa mengalami hentakan tekanan yang juga
akan sampai ke motor. Kopling juga menseimbangkan/mentolerir adanya error alignment (ketidak
sentrisan) antara poros motor dengan poros pompa. Contoh-contoh bahan kopling. Untuk memenuhi
persyaratan tersebut di atas maka pada umumnya kopling dibuat dari bahan:
• Karet (Rubber couplings)
• Roda gigi payung (Spiral bevel gear cupling)
• Clucth dengan perapat plastik (square tooth cluth with plastic inseres)
Tangki hydrolik (reservoir) merupakan bagian dari instalasi unit tenaga yang konstruksinya ada
bermacam-macam, ada yang berbentuk silindris dan ada pula yang berbentuk kotak. Gambar berikut ini
menunjukan salah satu konstruksi tangki hydrolik. Fungsi /tugas tangki hydrolik:
• Sebagai tempat atau tandon cairan hydrolik.
• Tempat pemisahan air, udara dan pertikel-partikel padat yang hanyut dalam cairan hydrolik.
• Menghilangkan panas dengan menyebarkan panas ke seluruh badan tangki.

10
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS

• Tempat memasang komponen unit tenaga seperti pompa, penggerak mula, katup-katup akumulator
dan lain-lain.
Ukuran tangki hydrolik berkisar antara 3 s/d 5 kali penghasilan pompa dalam liter/menit dan ruang udara
di atas permukaan cairan maksimum berkisar antara 10 s/d 15 %.
Baffle Plate berfungsi sebagai pemisah antara cairan hydrolik baru datang dari sirkulasi dan
cairan hydrolik yang akan dihisap oleh pompa. Juga berfungsi untuk memutar cairan yang baru datang
sehingga memiliki kesempatan lebih lama untuk menyebarkan panas, untuk mengendapkan kotoran dan
juga memisahkan udara serta air sebelum dihisap kembali ke pompa.
Filter berfungsi untuk menyaring kotoran-kotoran atau kontaminan yang berasal dari komponen
sistem hydrolik seperti bagian-bagian kecil yang mengelupas, kontaminasi akibat oksidasi dan
sebagainya. Sesuai dengan tempat pemasangannya, ada macam-macam filter yaitu:
• Suction filter, dipasang pada saluran hisap dan kemungkinannya di dalam tangki.
• Pressure line filter, dipasang pada saluran tekan dan berfungsi untuk mengamankan komponen-
komponen yang dianggap penting.
• Return line filter, dipasang pada saluran balik untuk menyaring agar kotoran jangan masuk ke
dalam tangki.
Kebanyakan sistem hydrolik selalu memasang suction filter. Gambar menunjukan proses penyaringan.

Gambar 13. Suction Filter.


2.3.2. Aktuator Hidrolik
Seperti halnya pada sistim pneumatik, aktuator hydrolik dapat berupa silinder hydrolik, maupun
motor hydrolik. Silinder Hydrolik bergerak secara translasi sedangkan motor hydrolik bergerak secara
rotasi. Dilihat dari daya yang dihasilkan actuator hydrolik memiliki tenaga yang lebih besar (dapat
mencapai 400 bar atau 4x107 Pa), dibanding pneumatik.
Silinder Hydrolik penggerak ganda akan melakukan gerakan maju dan mundur akibat adanya
aliran fluida/oli hydrolik yang dimasukkan pada sisi kiri (maju) dan sisi kanan (mundur) seperti yang
terlihat pada gambar 89. Tekanan Fluida akan diteruskan melalaui torak selanjutnya menjadi gerakan
mekanik melalaui stang torak. Gerakan maju dan mundur dari gerakan stang torak ini dapat digunakan
untuk berbeagai keperluan dalam proses produksi, seperti mengangkat, menggeser, menekan, dll.
Karena daya yang dihasilkan besar, maka silinder ini banyak digunakan pada peralatan berat, seperti,
Buldozer, bego, dll.

Gambar 14. Silinder Hydrolik Penggerak Ganda.

11
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS

Motor Hydrolik merupakan alat untuk mengubah tenaga aliran fluida menjadi gerak rotasi.
Motor hydrolik ini prinsip kerjanya berlawanan dengan roda gigi hydrolik. Aliran Minyak hydrolik yang
bertekanan tinggi akan diteruskan memutar roda gigi yang terdapat dalam ruangan pompa selanjutnya
akan dirubah menjadi gerak rotasi untuk berbagai keperluan. Selanjutnya motor hydrolik dapat dilihat
pada gambar di bawah ini:

Gambar 15. Motor Hydrolik Roda Gigi.


2.3.3. Pengendalian Hydrolik
Sistim hydrolik terdiri dari beberapa bagian, antara lain, bagian tenaga (power pack) bagian
sinyal, pemroses sinyal, dan pengendalian sinyal. Bagian tenaga terdiri dari pompa hydrolik, katup
pengatur tekanan, dan katup satu arah. Secara garis besar dapat dilihat dalam skema di bawah ini:

Gambar 16. Klasifikasi Hydrolik dalam Penampang dan Skema.


Katup pengatur tekanan terdapat beberapa model, antara lain: a) Katup pembatas tekanan, katup
ini dilengkapi dengan pegas yang dapat diatur. Bila tekanan hydrolik berlebihan, maka pegas akan
membuka dan mengalirkan fluida ke saluran pembuangan.

Gambar 17. Macam-macam model katup pembatas tekanan.


Cara-cara pengaturan/pengendalian di dalam sistem hydrolik. Susunan urutannya dapat kita
jelaskan sebagai berikut:

12
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS

• Isyarat (Sinyal) masukan atau input element yang mendapat energi langsung dari pembangkit aliran
fluida (pompa hydrolik) yang kemudian diteruskan ke pemroses sinyal.
• Isyarat Pemroses atau processing element yang memproses sinyal masukan secara logic untuk
diteruskan ke final control element.
• Sinyal pengendali akhir (final control element) akan mengarahkan output yaitu arah gerakan
aktuator (working element) dan ini merupakan hasil akhir dari sitem hydrolik.
Komponen-komponen kontrol tersebut di atas biasa disebut katup-katup (Valves). Menurut
desain konstruksinya katup-katup tersebut dikelompokan sebagai berikut:
• Katup Poppet (Poppet Valves) yaitu apabila untuk menutup katup tersebut dengan cara menekan
anak katup (bola atau kones atau piringan) mendapat dudukan. Menurut jenis katupnya, katup
popet digolongkan menjadi:
o Katup Bola (Ball Seat Valves)
o Katup Kones (Cone Popet Valves)
o Katup Piringan (Disc Seat Valves)
• Katup Geser (Slide Valves)
o Longitudinal Slide
o Plate Slide (Rotary Slide Valves)
Menurut fungsinya katup-katup dikelompokan sebagai berikut:
a. Katup Pengarah (Directional Control Valves)
b. Katup Satu Arah (Non-Return Valves)
c. Katup Pengatur Tekanan (Pressure Control Valves)
d. Katup Pengontrol Aliran (Flow Control Valves)
e. Katup Buka-Tutup (Shut-Off Valves).

2.4. Dasar-Dasar Perhitungan Hydrolik


Perhitungan gaya hydrolik Torak pada bejana berhubungan dengan luas penampang berbeda,

Gambar 18. Perhitungan Kecepatan Torak.

13
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS

Tekanan di dalam silinder merupakan tekanan absolut, besarnya tekanan absolut dikalikan
dengan volumenya sama dengan konstan. Gas pada keadaan tertutup, berlaku:
Pabs1 . V1 = Pabs2 . V2
2.5. Pemeliharaan Cairan Hydrolik
Cairan hydrolik temasuk barang mahal. Perlakuan yang kurang atau bahkan tidak baik terhadap
cairan hydrolik atau semakin menambah mahalnya harga sistem hydrolik sedangkan apabila kita
mentaati aturan-aturan tentang perlakuan/pemeliharaan cairan hydrolik maka kerusakan cairan maupun
kerusakan. komponen sistem akan terhindar dan cairan hydrolik maupun sistem akan lebih awet.
Panduan pemeliharaan cairan hydrolik.
• Simpanlah cairan hydrolik (drum) pada tempat yang kering, dingin dan terlindungi (dari hujan,
panas dan angin).
• Pastikan menggunakan cairan hydrolik yang benar-benar bersih untuk menambah atau mengganti
cairan hydrolik kedalam sistem. Gunakan juga peralatan yang bersih untuk memasukkannya.
• Pompakanlah cairan hydrolik dari drum ke tangki hydrolik melalui saringan (prefilter).
• Pantaulah (monitor) dan periksalah secara berkala dan berkesinambungan kondisi cairan hydrolik.
• Aturlah sedemikian rupa bahwa hanya titik pengisi tangki yang rapat-sambung sendiri yang ada
pada saluran balik.
• Buatlah interval penggantian cairan hydrolik sedemikian rupa sehingga oksidasi dan kerusakan
cairan dapat terhindar. (periksa dengan pemasok cairan hydrolik).
• Cegah jangan sampai terjadi kontamisnasi gunakan filter udara dan filter oli yang baik.
• Cegah terjadinya panas/pemanasan yang berlebihan, bila perlu pasang pendingin (cooling) atau bila
terjadi periksalah penyebab terjadinya gangguan, atau pasang unloading pump atau excessive
resistence.
• Perbaikilah dengan segera bila terjadi kebocoran dan tugaskan seorang maitenanceman yang terlatih.
• Bila akan mengganti cairan hydrolik (apa lagi bila cairan hydrolik yang berbeda), pastikan bahwa
komponen dan seal-sealnya cocok dengan cairan yang baru, demikian pula seluruh sistem harus
dibilas (flushed) secara baik dan benar-benar bersih.
Jadi pemantauan atau monitoring cairan hydrolik perlu memperhatikan panduan tersebut di atas
disamping harus memperhatikan lingkungan kerja maupun lingkungan penyimpanan cairan hydrolik.

14
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS

Bab 3
Metodologi

3.1. Persiapan Praktikum


Sebelum melakukan simulasi analisis mekanisme gerak sistem hidrolik, tiap kelompok
praktikan akan diajarkan cara menggunakan software Fluidsim oleh grader praktikum. Lalu
sebelum membuat sistem hidrolik oleh tiap kelompok praktikan sendiri, terlebih dahulu membuat
folder untuk menyimpan file hasil rangkaian sistem hidrolik dengan nama folder berformat
Tahun-Bulan-TanggalPraktikum-NoKelompok. Semisal, kelompok 22, praktikum tanggal 20
Desember 2021 maka nama folder 2021-12-20-22. Letak folder dalam komputer akan diberitahu
grader atau instruktur praktikum.

3.2. Simulasi Mekanisme Gerak Sistem Hidrolik Menggunakan Software Fluidsim


Sistem hidrolik ini adalah rangkaian sistem hidrolik yang disimulasi menggunakan
Fluidsim. Berikut ini prosedur simulasi mekanisme gerak sistem hidrolik tersebut.
1. Tiap kelompok praktikan akan mendapatkan penjelasan tentang membuat sistem hidrolik
sederhana menggunakan software Fluidsim.
2. Tiap kelompok praktikan akan memilih dan menerima lembar soal sistem hidrolik dari grader
praktikum.
3. Tiap kelompok praktikan membuat sistem hidrolik sesuai dengan soal yang diberikan grader
menggunakan software Fluidsim. Jika ada proses pembuatan yang tidak dimengerti segera
ditanyakan ke grader praktikum.
4. Jika sistem hidrolik sudah selesai, tiap praktikan menyimulasikan sistem hidrolik tersebut
dengan menekan menu “run”, dan amati mekanisme gerak sistem tersebut.
5. Tiap kelompok praktikan melakukan print screen pada layar monitor di mana sistem hidrolik
berjalan. Print screen dilakukan untuk tiap kemungkinan mekanisme gerak sistem hidrolik
berdasarkan kombinasi posisi katup-katup hidrolik. Tiap gambar hasil print screen ini
nantinya akan menjadi gambar soal yang akan dianalisis mekanisme geraknya akibat kerja
katup hidrolik.
6. Hasil print screen dari tiap kemungkinan kondisi sistem hidrolik di copy-paste ke file
Microsoft Word dengan kondisi satu halaman menampilkan maksimal 2 gambar hasil print
screen. Lalu simpan file tersebut dengan format hidrolik-(TanggalPraktikum)-
(NomorKelompok).doc. Sebagai contoh kelompok praktikan no. 23 praktek tanggal 17
Agustus 2014 maka nama filenya hidrolik-170814-23.doc. Kemudian file word ini diprint
satu kali untuk laporan dan analisis.

15
Modul Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS

Bab 4
Analisis Mekanisme Gerak Sistem Hidrolik

Seluruh konten Bab 4 diketik dengan format kertas A4 margin kiri 4, margin atas 3, margin
kanan 3 dan margin bawah 3. Penomoran halaman mengikuti bab sebelumnya (Bab 3).

Pada tiap analisis, praktikan wajib menyertakan gambar sistem hidrolik dalam berbagai
kemungkinan kondisi katup. Jika ada 3 kemungkinan kondisi katup maka akan ada 3 bahasan
analisis mekanisme gerak sistem hidrolik tersebut. Penulisan analisis dapat berbeda
disesuaikan dengan perintah dosen pembimbing.

16
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS

Bab 5
Penutup

Seluruh konten Bab 5 diketik dengan format kertas A4 margin kiri 4, margin atas 3, margin
kanan 3 dan margin bawah 3. Penomoran halaman mengikuti bab sebelumnya (Bab 4).
Pembagian subbab dalam bab 5 ini mengikuti penomoran dan penamaan subbab berikut.

5.1. Kesimpulan

5.2. Saran

Khusus subbab 5.1. Kesimpulan format redaksi ditentukan atau diarahkan oleh dosen
pembimbing.

17
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS

Daftar Pustaka

Pramono, Wirawan. 2010. Bahan Ajar Pneumatik-Hidrolik. Semarang: Teknik Mesin


Universitas Negeri Semarang.
Rabie, Galal. 2009. Fluid Power Engineering. United State of America: The McGraw-
Hill Companies, Inc.

18
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS

Lampiran

Petunjuk Pembuatan Laporan Resmi Praktikum Hidrolik


1. Format sampul laporan menggunakan lembar sampul laporan yang ada pada lampiran.
2. Sampul dari kertas buffalo dan berwarna merah.
3. Format lembar pengesahan menggunakan lembar pengesahan yang ada pada lampiran.
4. Format abstrak menggunakan lembar abstrak laporan resmi yang ada pada lampiran.
5. Setiap kelompok praktikan wajib membuat abstrak terkait praktikum yang sudah
dilakukan dan diletakkan sebelum bab 1, dan sesudah lembar pengesahan.
6. Semua halaman dari modul praktikum dijadikan laporan praktikum, kecuali lembar
cover, kata pengantar, dan daftar isi.
7. Isi dan lengkapi Bab 4 dan Bab 5.
8. File PDF dikumpulkan ke Koordinator Praktikum dengan urutan, cover, lembar
pengesahan, abstrak, bab 1 sampai daftar pustaka yang lengkap.
9. Bimbingan dinyatakan selesai dan lengkap jika dosen pembimbing sudah memberikan
nilai dan menandatangani lembar pengesahan.
10. Nilai praktikum diakui dan diproses jika koordinator praktikum hidrolik sudah
menerima file pdf laporan praktikum hidrolik.

19
Laporan Praktikum Hidrolik

ANALISIS MEKANISME KERJA SISTEM


HIDROLIK

Disusun oleh:
Kelompok _____
_____________________ (NPM: _____________)
_____________________ (NPM: _____________)
_____________________ (NPM: _____________)

Program Studi Teknik Mesin


Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM HIDROLIK


ANALISIS MEKANISME KERJA SISTEM HIDROLIK

Disusun oleh:
Kelompok ______
_____________________ (NPM: _____________)
_____________________ (NPM: _____________)
_____________________ (NPM: _____________)

Surabaya, __________________

Mengetahui, Menyetujui,
Koordinator Praktikum Hidrolik Dosen Pembimbing

(____________________) (________________)
NIP. _________________ NIP. _____________
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS

Kelompok : _____
Dosen Pembimbing Praktikum : _____________________________________________
Nama Peserta Praktikum :
1. _____________________________________ NPM. ________________________
2. _____________________________________ NPM. ________________________
3. _____________________________________ NPM. ________________________

ABSTRAK

_________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________

_________________________________________________________________________

i
Lembar Bimbingan Praktikum Hidrolik

Tahun Akademik _____________________ Semester Gasal/Genap *)

Kelompok ______

Nama Anggota Kelompok :

1. ______________________________ NPM ____________________

2. ______________________________ NPM ____________________

3. ______________________________ NPM ____________________

No. Tanggal Materi Bimbingan Tanda Tangan


Bimbingan Pembimbing
1

10

Surabaya, __________________
Dosen Pembimbing

*) Coret yang tidak sesuai

(__________________________)
NIP._____________________

Anda mungkin juga menyukai