Disusun oleh :
Ardi Noerpamoengkas, S.T., M.T.
Disusun oleh:
Ardi Noerpamoengkas, ST.
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur ke hadirat Allah Subhanahu Wa Ta’ala, karena hanya berkat
limpahan rahmat dan hidayah-Nya saja penulis dapat menyelesaikan Modul Praktikum
Hidrolik tentang “Analisis Mekanisme Kerja Sistem Hidrolik”.
Praktikum ini menjelaskan tentang mekanisme kerja sistem hidrolik dengan sirkuit
tertentu. Dalam praktikum ini, praktikan diberikan kasus mekanisme gerak dan
disimulasikan menggunakan software Fluidsim. Selanjutnya, para praktikan menganalisis
mekanisme gerak aktuator dan aliran oli hidrolik yang terjadi.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu pelaksanaan
praktikum Hidrolik. Penulis menyadari bahwa penulisan modul ini masih memiliki
kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan
modul ini. Semoga modul ini dan praktikum Hidrolik yang dijalani dapat bermanfaat bagi
kita semua. Amin.
i
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
Bab 1. Pendahuluan 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Tujuan 1
1.3. Perumusan Masalah 1
Bab 2. Tinjauan Pustaka 2
2.1. Pengertian Hidrolik 2
2.2. Cairan Hidrolik 2
2.3. Komponen Hydrolik 7
2.3.1. Pompa Hidrolik 7
2.3.2. Aktuator Hidrolik 11
2.3.3. Pengendalian Hydrolik 12
2.4. Dasar-Dasar Perhitungan Hydrolik 13
2.5. Pemeliharaan Cairan Hydrolik 14
Bab 3. Metodologi 15
3.1. Persiapan Praktikum 15
3.2. Simulasi Mekanisme Gerak Sistem Hidrolik dengan Fluidsim 15
Bab 4. Analisis Mekanisme Gerak Sistem Hidrolik 16
Bab 5. Penutup 17
Daftar Pustaka 18
Lampiran 19
Petunjuk Pembuatan Laporan Resmi Praktikum Hidrolik 19
Format Sampul Laporan Resmi Praktikum Hidrolik 20
Format Lembar Pengesahan Laporan Resmi Praktikum Hidrolik 21
Format Abstrak Laporan Resmi Praktikum Hidrolik 22
Format Lembar Bimbingan Praktikum 23
ii
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS
Bab 1
Pendahuluan
1.1.Latar Belakang
Secara umum, mekanisme atau aktuator dapat digerakkan oleh beberapa jenis sistem
penggerak. Sistem penggerak tersebut di antaranya internal combustion engine atau motor
pembakaran dalam, sistem penggerak menggunakan motor listrik, sistem penggerak
pneumatik dan sistem penggerak hidrolik. Penggunaan tiap sistem penggerak tergantung
pada beberapa hal, seperti kondisi operasi mesin dan daya yang dibutuhkan.
Dari sekian jenis sistem penggerak, sistem penggerak hidrolik memiliki keunggulan
dibandingkan sistem penggerak yang lain. Sistem penggerak hidrolik adalah sistem
penggerak yang digunakan hampir di semua industri. Kondisi operasi mesin yang dituntut
dapat menggerakkan beban yang lebih besar dibandingkan sistem penggerak lain menjadi
alasan mengapa memilih jenis sistem penggerak ini. Penggunaannya yang luas di dunia
industri layak menjadikan sistem hidrolik sebagai objek pembelajaran untuk meningkatkan
pengetahuan dan wawasan mahasiswa di bidang ini.
Harapannya praktikan dapat mengetahui bagaimana mekanisme kerja sistem hidrolik.
Praktikum menggunakan media simulasi sistem hidrolik. Software yang digunakan adalah
Fluidsim.
1.2.Tujuan
Adapun beberapa tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini meliputi.
1. Mahasiswa dapat membaca simbol dan mengetahui fungsi dari tiap komponen sistem
penggerak hidrolik.
2. Mahasiswa dapat menyimulasikan sistem hidrolik menggunakan software Fluidsim.
3. Mahasiswa dapat menganalisis mekanisme gerak pada sistem penggerak hidrolik.
1.3.Perumusan Masalah
Perumusan masalah pada praktikum ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana cara kerja katup pengarah dan pengaruhnya terhadap gerak aktuator.
2. Bagaimana cara kerja katup cekik dan pengaruhnya terhadap gerak aktuator.
3. Bagaimana mekanisme gerak aktuator dan aliran oli hidrolik pada Fluidsim.
1
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS
Bab 2
Tinjauan Pustaka
2.1. Pengertian Hidrolik
Kata Hidraulika berasal dari bahasa Yunani hydraulikos, yang merupakan gabungan dari hydro
yang berarti air dan aulos yang berarti pipa. Hidraulika yaitu merupakan suatu topik dalam ilmu terapan
dan teknik yang berurusan dengan sifat-sifat mekanis fluida, yang mempelajari perilaku dari aliran air.
Dalam tenaga fluida, hidraulika digunakan sebagai pembangkit, mengontrol, dan juga untuk
perpindahan tenaga menggunakan fluida yang dipadatkan. Berbagai pembahasan tentang hidraulika
sendiri mencakup dalam banyak aspek sains dan juga disiplin teknik, ini termasuk kedalam konsep-
konsep seperti benda aliran tertutup (misalnya Pipa).
2
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS
Pada dasarnya setiap cairan dapat digunakan sebagai media transfer daya. Tetapi sistem hydrolik
memerlukan persyaratan-persyaratan tertentu seperti telah dibahas sebelumnya berhubung dengan
konstruksi dan cara kerja sistem. Oli hydrolik yang berbasis pada minyak mineral biasanya digunakan
secara luas pada mesin-mesin perkakas atau juga mesin-mesin industri. Menurut standar DIN 51524 dan
512525 dan sesuai dengan karakteristik serta komposisinya oli hydrolik dibagi menjadi tiga (3) kelas :
• Hydraulic oil HL
• Hydraulic oil HLP
• Hydraulic oil HV
Pemberian kode dengan huruf seperti di atas artinya adalah sebagai berikut : Misalnya oil hydrolik
dengan kode : HLP 68 artinya :
H = Oli hydrolik
L = kode untuk bahan tambahan oli (additive) guna meningkatkan pencegahan korsi dan/atau
peningkatan umur oli
P = kode untuk additive yang meningkatkan kemampuan menerima beban.
68 = tingkatan viskositas oli
Yang dimaksud cairan hydrolik tahan api ialah cairan hydrolik yang tidak mudah atau tidak dapat
terbakar. Cairan hydrolik semacam ini digunakan oleh sistem hydrolik pada tempat-tempat mesin-mesin
yang resiko kebakarannya cukup tinggi seperti :
• Die casting machines
• Forging presses
• Hard coal mining
• Control units untuk power station turbines
• Steel works dan rolling mills
Pada dasarnya cairan hydrolik tahan api ini dibuat dari campuran oli dengan air dari oli sintetis.
Tabel berikut ini menunjukan jenis-jenis cairan hydrolik tahan api tersebut:
Tabel 1. Jenis-jenis cairan hidrolik tahan api.
Perbandingan antara macam-macam cairan hydrolik tersebut di atas dapat kita lihat pada tabel
berikut:
Tabel 2. Perbandingan macam-macam cairan hidrolik.
3
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS
Viskositas cairan hydrolik akan menunjukkan berapa besarnya tahanan di dalam cairan itu untuk
mengalir. Apabila cairan itu mudah mengalir dapat dikatakan cairan tersebut memiliki viskositas rendah
atau kondisinya encer. Jadi semakin kental kondisi cairan dikatakan viskositasnya semakin tinggi.
Besar atau kecilnya viskositas ditentukan oleh satuan satuan pengukuran. Dalam sistem standar
internasional satuan viskositas ditetapkan sebagai viskositas kinematik (kinematic viscosity) dengan
satuan ukuran mm²/s atau cm²/s. dimana: 1 cm²/s = 100 mm²/s. Satuan cm²/s dikenal dengan satuan
Skotes (St), nama satuan viskositas ini disesuaikan dengan nama penemunya yaitu Sir Gabriel Stokes
(1819-1903). Satuan mm²/s disebut centi-Stokes (cSt). Jadi 1 St = 100 cSt. Selain satuan centi-Stokes
(cSt), terdapat satuan yang lain yang juga digunakan dalam sistem hydrolik yaitu:
• Redwood 1; satuan viskositas diukur dalam sekon dengan simbol (R1)
• Saybolt Universal; satuan viskositas juga diukur dalam sekon dan dengan simbol (SU)
• Engler; satuan viskositas diukur dengan derajat engler (E°)
Untuk cairan hydrolik dengan viskositas tinggi dapat digunakan faktor berikut:
• R1 = 4,10 VK
• SU = 4,635 VKVK = Viskositas Kinematik
• E = 0,132 VK 33
Menurut standar ISO, viskositas cairan hidolik diklasifikasikan menjadi beberapa viscosity
Grade dan nomor gradenya yang diambil kira-kira pertengahan antara viskositas min. ke viskositas max.
seperti yang ditunjukan dalam Tabel berikut ini
Tabel 3. Klasifikasi viskositas cairan hidrolik.
Nomor VG dapat diperoleh melalui angka pembulatan dari pertengahan di antara viskositas min.
dan viskositas max. Misal: ISO VG 22, angka 22 diambil dari rata-rata antara 19,80 dan 24,20. Secara
faktual sering dijumpai bahwa pelumas gear box juga sering digunakan juga untuk instalasi hydrolik
maka frade menurut SAE juga dibahas disini. Berikut ini adalah grading berdasarkan SAE dan
konversinya dengan ISO-VG. Juga dijelaskan disini aplikasi penggunaan oli hydrolik ssesuai dengan
nomor gradenya.
4
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS
Maksud dari viscosity margins adalah batas-batas atas dan bawah yang perlu diketahui. Karena
untuk viskositas yang terlalu rendah akan mengakibatkan daya pelumas kecil, daya perapat kecil
sehingga mudah bocor. Sedangkan apabila viskositas telalau tinggi juga akan meningkatkan gesekan
dalam cairan sehingga memerlukan tekanan yang lebih tinggi. Berikut ini diberikan gambaran tentang
batas viskositas yang ideal:
Tabel 5. Batas viskositas ideal.
5
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS
Viskometer adalah alat untuk mengukur besar viskositas suatu cairan. Ada beberapa macam
viskometer antara lain:
- Ball Viscometer atau Falling sphere Viscometer.
- Capillary viscometer.
Yang dimaksud dengan indeks viskositas atau viscosity index (VI) ialah angka yang menunjukan
rentang perubahan viskositas dari suatu cairan hydrolik berhubungan dengan perubahan suhu. Sehingga
viscosity index ini digunakan sebagai dasar dalam menentukan karakteristik kekentalan cairan hydrolik
berhubungan dengan perubahan temperatur. Mengenai viskositas indeks ditetapkan dalam DIN ISO
2909.
Cairan hydrolik memiliki viscositas index tinggi apabila terjadinya perubahan viskositas kecil
(stabil) dalam rentang perubahan suhu yang relatif besar. Atau dapat dikatakan bahwa cairan hydrolik
ini dapat digunakan dalam rentang perubahan suhu yang cukup besar.
Cairan hirdrolik terutama oli hydrolik diharapkan memiliki viscosity index (VI) = 100. bahkan
kebanyakan oli hydrolik diberi tambahan (additive) yang disebut “VI improvers“ tinggi juga disebut
multigrade oils. Untuk mengetahui perubahan viskositas ini perhatikan Ubbelohde’s viscosity-
temperature diagram berikut ini.
6
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS
7
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS
Pompa Sirip Burung. Pompa ini bergerak terdiri dari dari banyak sirip yang dapat flexible
bergerak di dalam rumah pompanya. Bila volume pada ruang pompa membesar, maka akan mengalami
penurunan tekanan, oli hydrolik akan terhisap masuk, kemudian diteruskan ke ruang kompressi. Oli yang
bertekanan akan dialirkan ke sistim hydrolik.
8
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS
Pompa Roda Gigi dalam Tipe Crescent. Pompa ini cocok untuk tekanan tinggi dan untuk
cairan hydrolik yang bervariasi. Ukurannya lebih kecil dari external gear pump pada penghasilan pompa
yang sama dan tingkat kebisinginnya lebih kecil. Seperti external gear pump, pompa ini juga termasuk
pressure umbalanced. Cara kerja pompa ini dapat dilihat pada gambar berikut ini:
9
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS
Pompa Torak Radial (Radial Piston Pump). Pompa piston ini gerakan pemompaannya radial
yaitu tegak lurus poros. Piston digerakan oleh sebuah poros engkol (eccentric crankshaft) sehingga besar
langkah piston adalah sebesar jari-jari poros engkol. Penghisapan terjadi pada waktu piston terbuka
sehingga oli hydrolik dari crankshaft masuk ke dalam silinder. Pada langkah pemompaan cairan ditekan
dari setiap silinder melalui check valve ke saluran tekan. Pompa ini dapat mencapai tekanan hingga 63
Mpa.
10
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS
• Tempat memasang komponen unit tenaga seperti pompa, penggerak mula, katup-katup akumulator
dan lain-lain.
Ukuran tangki hydrolik berkisar antara 3 s/d 5 kali penghasilan pompa dalam liter/menit dan ruang udara
di atas permukaan cairan maksimum berkisar antara 10 s/d 15 %.
Baffle Plate berfungsi sebagai pemisah antara cairan hydrolik baru datang dari sirkulasi dan
cairan hydrolik yang akan dihisap oleh pompa. Juga berfungsi untuk memutar cairan yang baru datang
sehingga memiliki kesempatan lebih lama untuk menyebarkan panas, untuk mengendapkan kotoran dan
juga memisahkan udara serta air sebelum dihisap kembali ke pompa.
Filter berfungsi untuk menyaring kotoran-kotoran atau kontaminan yang berasal dari komponen
sistem hydrolik seperti bagian-bagian kecil yang mengelupas, kontaminasi akibat oksidasi dan
sebagainya. Sesuai dengan tempat pemasangannya, ada macam-macam filter yaitu:
• Suction filter, dipasang pada saluran hisap dan kemungkinannya di dalam tangki.
• Pressure line filter, dipasang pada saluran tekan dan berfungsi untuk mengamankan komponen-
komponen yang dianggap penting.
• Return line filter, dipasang pada saluran balik untuk menyaring agar kotoran jangan masuk ke
dalam tangki.
Kebanyakan sistem hydrolik selalu memasang suction filter. Gambar menunjukan proses penyaringan.
11
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS
Motor Hydrolik merupakan alat untuk mengubah tenaga aliran fluida menjadi gerak rotasi.
Motor hydrolik ini prinsip kerjanya berlawanan dengan roda gigi hydrolik. Aliran Minyak hydrolik yang
bertekanan tinggi akan diteruskan memutar roda gigi yang terdapat dalam ruangan pompa selanjutnya
akan dirubah menjadi gerak rotasi untuk berbagai keperluan. Selanjutnya motor hydrolik dapat dilihat
pada gambar di bawah ini:
12
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS
• Isyarat (Sinyal) masukan atau input element yang mendapat energi langsung dari pembangkit aliran
fluida (pompa hydrolik) yang kemudian diteruskan ke pemroses sinyal.
• Isyarat Pemroses atau processing element yang memproses sinyal masukan secara logic untuk
diteruskan ke final control element.
• Sinyal pengendali akhir (final control element) akan mengarahkan output yaitu arah gerakan
aktuator (working element) dan ini merupakan hasil akhir dari sitem hydrolik.
Komponen-komponen kontrol tersebut di atas biasa disebut katup-katup (Valves). Menurut
desain konstruksinya katup-katup tersebut dikelompokan sebagai berikut:
• Katup Poppet (Poppet Valves) yaitu apabila untuk menutup katup tersebut dengan cara menekan
anak katup (bola atau kones atau piringan) mendapat dudukan. Menurut jenis katupnya, katup
popet digolongkan menjadi:
o Katup Bola (Ball Seat Valves)
o Katup Kones (Cone Popet Valves)
o Katup Piringan (Disc Seat Valves)
• Katup Geser (Slide Valves)
o Longitudinal Slide
o Plate Slide (Rotary Slide Valves)
Menurut fungsinya katup-katup dikelompokan sebagai berikut:
a. Katup Pengarah (Directional Control Valves)
b. Katup Satu Arah (Non-Return Valves)
c. Katup Pengatur Tekanan (Pressure Control Valves)
d. Katup Pengontrol Aliran (Flow Control Valves)
e. Katup Buka-Tutup (Shut-Off Valves).
13
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS
Tekanan di dalam silinder merupakan tekanan absolut, besarnya tekanan absolut dikalikan
dengan volumenya sama dengan konstan. Gas pada keadaan tertutup, berlaku:
Pabs1 . V1 = Pabs2 . V2
2.5. Pemeliharaan Cairan Hydrolik
Cairan hydrolik temasuk barang mahal. Perlakuan yang kurang atau bahkan tidak baik terhadap
cairan hydrolik atau semakin menambah mahalnya harga sistem hydrolik sedangkan apabila kita
mentaati aturan-aturan tentang perlakuan/pemeliharaan cairan hydrolik maka kerusakan cairan maupun
kerusakan. komponen sistem akan terhindar dan cairan hydrolik maupun sistem akan lebih awet.
Panduan pemeliharaan cairan hydrolik.
• Simpanlah cairan hydrolik (drum) pada tempat yang kering, dingin dan terlindungi (dari hujan,
panas dan angin).
• Pastikan menggunakan cairan hydrolik yang benar-benar bersih untuk menambah atau mengganti
cairan hydrolik kedalam sistem. Gunakan juga peralatan yang bersih untuk memasukkannya.
• Pompakanlah cairan hydrolik dari drum ke tangki hydrolik melalui saringan (prefilter).
• Pantaulah (monitor) dan periksalah secara berkala dan berkesinambungan kondisi cairan hydrolik.
• Aturlah sedemikian rupa bahwa hanya titik pengisi tangki yang rapat-sambung sendiri yang ada
pada saluran balik.
• Buatlah interval penggantian cairan hydrolik sedemikian rupa sehingga oksidasi dan kerusakan
cairan dapat terhindar. (periksa dengan pemasok cairan hydrolik).
• Cegah jangan sampai terjadi kontamisnasi gunakan filter udara dan filter oli yang baik.
• Cegah terjadinya panas/pemanasan yang berlebihan, bila perlu pasang pendingin (cooling) atau bila
terjadi periksalah penyebab terjadinya gangguan, atau pasang unloading pump atau excessive
resistence.
• Perbaikilah dengan segera bila terjadi kebocoran dan tugaskan seorang maitenanceman yang terlatih.
• Bila akan mengganti cairan hydrolik (apa lagi bila cairan hydrolik yang berbeda), pastikan bahwa
komponen dan seal-sealnya cocok dengan cairan yang baru, demikian pula seluruh sistem harus
dibilas (flushed) secara baik dan benar-benar bersih.
Jadi pemantauan atau monitoring cairan hydrolik perlu memperhatikan panduan tersebut di atas
disamping harus memperhatikan lingkungan kerja maupun lingkungan penyimpanan cairan hydrolik.
14
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS
Bab 3
Metodologi
15
Modul Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS
Bab 4
Analisis Mekanisme Gerak Sistem Hidrolik
Seluruh konten Bab 4 diketik dengan format kertas A4 margin kiri 4, margin atas 3, margin
kanan 3 dan margin bawah 3. Penomoran halaman mengikuti bab sebelumnya (Bab 3).
Pada tiap analisis, praktikan wajib menyertakan gambar sistem hidrolik dalam berbagai
kemungkinan kondisi katup. Jika ada 3 kemungkinan kondisi katup maka akan ada 3 bahasan
analisis mekanisme gerak sistem hidrolik tersebut. Penulisan analisis dapat berbeda
disesuaikan dengan perintah dosen pembimbing.
16
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS
Bab 5
Penutup
Seluruh konten Bab 5 diketik dengan format kertas A4 margin kiri 4, margin atas 3, margin
kanan 3 dan margin bawah 3. Penomoran halaman mengikuti bab sebelumnya (Bab 4).
Pembagian subbab dalam bab 5 ini mengikuti penomoran dan penamaan subbab berikut.
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Khusus subbab 5.1. Kesimpulan format redaksi ditentukan atau diarahkan oleh dosen
pembimbing.
17
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS
Daftar Pustaka
18
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS
Lampiran
19
Laporan Praktikum Hidrolik
Disusun oleh:
Kelompok _____
_____________________ (NPM: _____________)
_____________________ (NPM: _____________)
_____________________ (NPM: _____________)
Disusun oleh:
Kelompok ______
_____________________ (NPM: _____________)
_____________________ (NPM: _____________)
_____________________ (NPM: _____________)
Surabaya, __________________
Mengetahui, Menyetujui,
Koordinator Praktikum Hidrolik Dosen Pembimbing
(____________________) (________________)
NIP. _________________ NIP. _____________
Praktikum Hidrolik
Laboratorium Getaran, Pneumatik dan Hidrolik – Teknik Mesin ITATS
Kelompok : _____
Dosen Pembimbing Praktikum : _____________________________________________
Nama Peserta Praktikum :
1. _____________________________________ NPM. ________________________
2. _____________________________________ NPM. ________________________
3. _____________________________________ NPM. ________________________
ABSTRAK
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
_________________________________________________________________________
i
Lembar Bimbingan Praktikum Hidrolik
Kelompok ______
10
Surabaya, __________________
Dosen Pembimbing
(__________________________)
NIP._____________________