¬¬
HYDRAULIC
MECHANIC PEOPLE
ENTRY LEVEL DEVELOPMENT
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Sehingga dapat
tersusun buku “ Basic Hydraulic“ Buku ini disusun untuk melengkapi bahan pelatihan
basic mechanic course.
Buku ini disajikan dalam bentuk yang sederhana, dengan harapan dalam
pemahamannya akan lebih mudah, khususnya bagi Calon Mekanik atau Junior
Mekanik dibidang Alat-alat Berat.
Dengan segala kerendahan hati penyusun menyadari bahwa buku ini masih jauh dari
sempurna, maka dengan keterbatasan yang ada penyusun sangat mengharap kritik
dan saran dari para pembaca untuk meningkatkan kesempurnaan buku ini sehingga
tidak terjadi salah persepsi untuk pemahaman dari isi dan makna terhadap buku ini.
Akhirnya penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga buku ini dapat diselesaikan.
Maret 2023
Penyusun
2
TENTANG BIRU NUSWANTARA
KATA PENGANTAR 2
TENTANG BIRU 4
DAFTAR ISI 5
PENDAHULUAN 7
BAB I DASAR – DASAR HIDROLIK 9
1.1. DASAR HIDROLIK 9
1.2. MENGAPA MENGGUNAKAN SISTEM HIDROLIK? 9
1.3. SIFAT – SIFAT DASAR ZAT CAIR / FLUIDA 10
1.4. TEKANAN 14
SIRKUIT DASAR DAN KOMPONEN PADA SISTEM HIDROLIK 24
2.1. OPEN CENTER SISTEM 25
2.2. CLOSE CENTER SISTEM 26
2.3. TANKI HIDROLIK 27
2.4. HYDRAULIC PUMP 28
BAB III HYDRAULIC CONTROL VALVE 38
3.1. PRESSURE CONTROL VALVE 38
3.2. FLOW CONTROL VALVE 43
3.3. DIRECTIONAL CONTROL VALVE 49
BAB IV ACTUATOR 55
4.1. PENYEKAT / SEALS 55
4.2. LINIER ACTUATOR 56
4.3. CYLINDER BRAKE, CUSHION DAN PISTON 59
4.4. SILINDER TELESCOPIC 60
4.5. ROTARY ACTUATOR 61
4.6. TRAVEL MOTOR 62
4.7. VANE MOTOR 68
ALAT–SIMBOL
BAB V SIMBOL BANTU (TOOLS)
GRAFIK 70
4
5.1. SIMBOL DASAR 71
5.2. SIMBOL KOMPONEN DASAR 71
5.3. SIMBOL LINE 72
5.4. SIMBOL GRAFIK – TANKI HIDROLIK 73
5.5. SIMBOL GRAFIK – FILTER FLUIDA 74
5.6. SIMBOL GRAFIK – PUMP 74
5.7. SIMBOL GRAFIK – LINIER ACTUATOR 74
5.8. SIMBOL GRAFIK – ROTARY ACTUATOR 75
5.9. SIMBOL GRAFIK – VALVE 75
5.10. SIMBOL GRAFIK – ROTARY ACTUATOR 78
BAB VI CIRCUIT DIAGRAM 83
6.1. POWERTRAIN HYDRAULIC CIRCUIT DIAGRAM D8ESS-2A 83
6.2. HYDRAULIC CIRCUIT DIAGRAM D85ESS-2A 84
6.3. POWERTRAIN HYDRAULIC CIRCUIT DIAGRAM HD785-S 85
6.5. POWERTRAIN HYDRAULIC CIRCUIT DIAGRAM WA600-3 85
6.5. POWERTRAIN HYDRAULIC CIRCUIT DIAGRAM WA600-3 87
6.6. HYDRAULIC CIRCUIT DIAGRAM WA600-3 88
3|HYDRAULIC
PENDAHULUAN
1. Judul Modul
Uraian Modul ini memberikan pengetahuan dasar - dasar sistem pada hidrolik.
Penjelasan dari modul ini memudahkan partisipant untuk mampu mengerti, memahami
struktur, fungsi dan cara kerja beberapa component pada sistem hydrolik dan
perlengkapan kerja ( attachement ), juga pengetahuan untuk melakukan cara-cara
penanganan, pemeriksaan, dan perawatan pada beberapa system dan component pada
hidrolik.
d. Sumber Referensi
Training Aid.
Metode Penilaian Kelas dan Workshop Untuk memberikan hasil kerja yang
memuaskan dari modul ini, setiap hasil pekerjaan dan penilaian akan menjadi ukuran
dari penilaian modul tersebut. Dalam prakteknya, anda diharuskan untuk berpartisipasi
di dalam kelas dan tempat kerja dengan mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
Sifat-sifat fluida.
4|HYDRAULIC
Hukum Pascal, Tekanan absolute dan tekanan gauge.
Gaya dan kecepatan piston, loss of pressure, orifices dan hydraulic oil.
5|HYDRAULIC
A. DESKRIPSI PROGRAM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
1. Training duration
32 Hours – 4 Days
50% Practice
2. Jumlah Siswa
Maksimal 14 orang
3. Training Passed
b. Nilai praktek: C
4. Pemberian Sertifikat
5. Sasaran pembelajaran
6|HYDRAULIC
BAB I
1) Hidrodinamik
Hidrodinamik adalah
ilmu yang mempelajari tentang
pergerakan cairan.
Penerapan
pemanfaatan
hidrodinamik:
a) Kincir air atau turbin; energi yang dipergunakan adalah yang tercipta dari
gerakan air.
b) Torque Converter.
7|HYDRAULIC
Gambar 1
2) Hidrostatik
Dari sifat-sifat fluida tersebut di atas, maka muncul hukum Pascal. Hukum
Pascal banyak dipakai dalam suatu sistem hidrolik. Bunyi hukum Pascal adalah
8|HYDRAULIC
“Zat cair dalam ruangan tertutup dan diam (tidak mengalir) mendapat tekanan,
maka tekanan tersebut akan diteruskan ke segala arah dengan sama rata dan tegak
lurus bidang permukaannya“.
Karena pada dasarnya cairan tidak dapat dimampatkan, dan gaya yang
disalurkan tidak berkurang ketika melalui cairan dan memberi dampak yang sama
di segala daerah botol tersebut, dan karena luas area badan botol lebih besar
dibanding dengan leher botol, maka badan botol akan pecah dengan adanya sedikit
pressure yang diberikan pada tutupnya.
9|HYDRAULIC
Gambar 3
Karena luas dasar botol adalah 0.02m2 maka sebanding dengan 20 bidang
dengan ukuran 0.001m2. Gaya yang bekerja pada dasar botol adalah 50N dikali 20
bidang, sehingga gaya gabungan pada bagian bawah botol adalah 20 x 50 = 1000N.
10 | H Y D R A U L I C
Rumus ini dapat dipergunakan untuk
mencari besarnya gaya dan tekanan dan area
Gambar 4
Melipatgandakan gaya
Memindahkan energy
11 | H Y D R A U L I C
Mengubah kecepatan gerak
Cairan akan selalu menyesuaikan diri dengan segala bentuk wadah yang
melingkupinya. Cairan juga akan mengalir ke segala arah melalui line dan hose yang
memiliki berbagai jenis ukuran dan bentuk.
Oli hidrolik memampat kira-kira 0,4% pada pressure 1000 psi (6900 kPa). Untuk
penerapan mesin hidrolik, oli hidrolik dianggap sangat ideal dan tidak memampat
sama sekali. Jika ada suatu unsur yang memampat, maka unsur tersebut
membutuhkan ruang yang lebih kecil. Cairan menempati jumlah ruangan atau
volume yang sama, bahkan ketika menerima tekanan. Gas kurang sesuai untuk
dipergunakan dalam sistem hidrolik karena gas akan memampat dan
membutuhkan tempat yang lebih sempit.
12 | H Y D R A U L I C
d. Cairan dapat meneruskan pressure ke segala arah
Cairan mampu menyalurkan tekanan dengan merata. Tekanan jika diukur pada
sembarang titik pada silinder hidrolik atau saluran akan sama besar, dimanapun
pengukuran tersebut
dilakukan
1.4. TEKANAN
Fluida pada sistem hidrolik didorong dari reservoir melalui saluran inlet pompa
akibat sejumlah tekanan yang terjadi pada fluida tersebut antara lain:
a. Berat fluida
13 | H Y D R A U L I C
c. Bisa pula karena adanya tekanan dari tanki yang dibuat bertekanan
1. BERAT FLUIDA
Satu meter kubik air memiliki berat kira-kira 1000kg. Berat ini terdorong
kebawah akibat gaya gravitasi, dan menimbulkan tekanan. Gambar 9, menunjukkan
bagaimana berat ini tersebar di sepanjang permukaan bejana. Contoh ini
menunjukkan, berat keseluruhan yang ditahan oleh bidang yang berukuran satu
meter dikali satu meter atau 1m2.
Tekanan dengan arah ke bawah dari 1 meter kubik air ialah 9810 Pa. Jika
ruang setinggi dua meter air akan menaikkan tekanan sebanyak dua kali lipat pada
bidang sama yaitu sebesar 19620 Pa.
14 | H Y D R A U L I C
a. Tekanan Gauge dan Tekanan Absolute
15 | H Y D R A U L I C
Dengan menghilangkan seluruh tekanan atmosfir, “nilai” nol didapat,
dan ini disebut “absolute zero”. Nol absolut ialah 100 kPa. Di bawah ukuran
gauge pressure nol dianggap sebagai kevakuman sempurna. ( Tidak ada
tekanan absolut di bawah nol).
Example:
16 | H Y D R A U L I C
kg/cm2, pada saat tekanan atmosfer 1,033 kg cm2, maka tekanan sistem
yang sebenarnya adalah 11,033 kg/cm2. Jadi tekanan absolute system adalah
11,033 kg cm2.
2. ALIRAN (Q)
Aliran adalah gerakan sejumlah fluida selama waktu tertentu. Fluida pada sistem
hidrolik mengalir melalui hose, tube, reservoir dan komponen-komponen. Aliran
dilambangkan dengan huruf “Q”, dan biasanya memiliki satuan liter-per menit (LPM)
atau gallon per menit, namun dapat juga dengan satuan sentimeter kubik per-menit
(cm3/ min) atau sentimeter kubik per-detik (cm3/sec). Dengan memakai rumus di atas,
satuan yang benar harus dipergunakan agar persamaannya menjadi setara. Misalnya,
jika luas dalam cm bujursangkar, lalu kecepatan dalam cm perdetik atau cm per-menit.
Aliran kemudian akan menjadi sentimeter kubik (cc) per detik atau per menit.
Pada dasarnya aliran adalah kecepatan sejumlah fluida yang melalui titik tertentu.
Untuk menggambarkannya, bayangkan luas penampang bagian dalam pipa. Jika
penampang ini dialiri fluida dengan laju satu meter dalam satu detik, maka fluida akan
terdorong sejauh satu meter setiap detik. Volume fluida itu adalah luas penampang
dikali panjang pipa. Dari analogi diatas diperoleh rumus dasar aliran hidrolik:
a. Aliran Laminar
17 | H Y D R A U L I C
b. Aliran Turbulen
c. Penurunan Tekanan
18 | H Y D R A U L I C
Ketika fluida mengalir melewati orifice, seperti terlihat pada Gambar
21, maka fluida tersebut akan kehilangan sebagian dari energinya. Ini terlihat
dimana tekanan akan lebih rendah di daerah downstream orifice, seperti
ditunjukkan oleh kedua pressure gauge. Perbedaan tekanan di antara di
daerah upstream dan di daerah downstream disebut pressure drop, yaitu
penurunan tekanan yang disebabkan oleh hambatan aliran (orifice).
Besarnya
penurunan
tekanan
akan
bervariasi,
tergantung
pada:
Ukuran orifice.
19 | H Y D R A U L I C
Aliran pada downstream harus sama dengan aliran pada
downstream seperti Gambar 13, karena tidak ada keborocan aliran fluida.
Namun, karena tekanan fluida di daerah downstream lebih rendah, maka
tenaga dari fluida akan kurang. Hukum ilmu fisika menyebutkan bahwa tenaga
tidak bisa dihilangkan, oleh karena itu pengurangan tenaga pada aliran karena
Dengan tak ada aliran dan tak ada penurunan tekanan, akan tidak ada
panas yang dihasilkan dan tidak akan ada penurunan tenaga. Hubungan
langsung antara aliran dan tekanan merupakan pertimbangan dalam sistem
hidrolik; jika tidak ada aliran pada titik A dan titik B, maka tidak akan ada
penurunan tekanan (pressure drop). Begitu juga sebaliknya, jika tidak ada
perbedaan tekanan antara titik A & B maka tentunya tidak ada aliran diantara
kedua titik ini.
3. HUKUM BERNOULLI
Hukum Bernoulli menyatakan bahwa jumlah tekanan dan energi kinetic pada
20 | H Y D R A U L I C
beberapa titik pada sistem harus konstan jika aliran konstan. Jika fluida mengalir
melalui diameter yang berbeda seperti ditunjukkan pada Gambar 15, maka
kecepatan alir (velocity) juga akan berbeda. Pada sisi kiri, areanya luas sehingga
kecepatan alir (velocity) akan rendah. Pada bagian tengah, kecepatan alir (velocity)
akan meningkat disebabkan luas area kecil. Juga pada sisi kanan, luas area
meningkat kembali sama dengan yang kiri, sehingga kecepatan aliran akan turun.
Bernoulli
membuktikan bahwa tekanan pada daerah C akan lebih rendah daripada tekanan di
area A dan B karena peningkatan kecepatan aliran (velocity). Peningkatan
kecepatan alir pada titik C berarti peningkatan energi kinetik. Energi kinetic akan
meningkat hanya jika tekanan turun. Pada titik B, energi kinetic yang berlebih telah
dirubah kembali menjadi tekanan dan aliran akan turun. Jika tidak ada hilang tenaga
karena gesekan (friction loss), tekanan pada titik B akan sebanding dengan tekanan
pada titik A.
21 | H Y D R A U L I C
Penurunan tekanan (pressure drop) dari maksimum di C menuju nol di B. Pada D,
kecepatan meningkat, sehingga tekanan akan turun. Pada E, ketinggian fluida akan
meningkat dan banyak energi kinetik dirubah menjadi tekanan karena kecepatan aliran
(velocity) turun. Juga pada F, ketinggian fluida turun karena kecepatan aliran (velocity).
Jika sisi bottom hydraulic cylinder pada gambar di atas mendapat oil flow,
maka akan timbul tekanan P1. Tekanan tersebut mengakibatkan gaya dorong F1
yang arahnya ke kanan dan besarnya adalah F1 = P1 X A. Oli yang ada di sisi head
juga menghasilkan gaya dorong F2 yang arahnya ke kiri dan besarnya adalah F2 =
P2 X B. Dengan demikian yang menggerakkan piston ke arah yang sesungguhnya
adalah selisih antara F1 dan F2. Sesuai dengan hukum Pascal, besar kecilnya
gaya dorong F bergantung pada tinggi rendahnya tekanan P atau besar kecilnya
luas penampang piston A.
22 | H Y D R A U L I C
b. Loss of Pressure
Gambar 19 menunjukan
pengisian secara mendadak ke dalam saluran
yang penampangnya persegi dan pembelokan
arah aliran akan menaikan tahanan alir pada zat
cair/fluida tersebut. Naiknya kecepatan aliran
secara mendadak akan meningkatkan tahanan
gesek yang diakibatkan oleh gelombang dan
pusaran aliran zat cair/fluida. Peristiwa ini
disebut turbulent flow.
23 | H Y D R A U L I C
saluran berbanding lurus dengan flow rate dan viscosity zat cair/fluida. Elemen kertas
pada oil filter dan air cleaner memiliki lubang-lubang yang banyak jumlahnya agar oli
atau udara dapat melewati filter. Jika elemen buntu, maka luasan yang dapat dilewati
oli atau udara menjadi sempit, hal ini akan menyebabkan naiknya kecepatan aliran
(velocity) oli atau udara, sehingga tekanan hilang semakin besar pula. Semua kerugian
tekanan akan berubah menjadi panas (kalor).
c. Orifices
1) Sifat-sifat orifice:
Tekanan hilang akan semakin tinggi jika jumlah aliran dan nilai berat
jenis zat cair/fluida semakin besar.
24 | H Y D R A U L I C
Sehingga gerakan bisa lebih teratur.
BAB II
25 | H Y D R A U L I C
SIRKUIT DASAR DAN KOMPONEN PADA SISTEM HIDROLIK
Pompa hidrolik (hydraulic pump), berfungsi sebagai pemindah oli dari tangki
ke dalam sistem dan bersama komponen lain menimbulkan tenaga hidrolik
(hydraulic pressure).
Control valve, berfungsi untuk mengatur tekanan, jumlah dan arah aliran oli
yang masuk ke sistem.
26 | H Y D R A U L I C
Filter, berfungsi untuk menyaring kotoran–kotoran agar tidak ikut bersirkulasi
ke dalam sistem.
27 | H Y D R A U L I C
28 | H Y D R A U L I C
2.2. CLOSE CENTER SISTEM
Pada close center system, jika control valve dalam keadaan netral,
saluran dari pompa akan tertutup. Sehingga tekanan sistem akan meningkat
dan jika sudah mencapai batas yang sudah ditentukan, supply pompa
dikurangi atau dihentikan sama sekali untuk menjaga tekanan dalam sistem
agar tetap pada tekanan maksimum sistem.
29 | H Y D R A U L I C
30 | H Y D R A U L I C
2.3. TANKI HIDROLIK
a. Fungsi Tanki Hidrolik:
Contoh : Forklift.
31 | H Y D R A U L I C
2.4. HYDRAULIC PUMP
Semua pompa menghasilkan aliran (flow). Prinsip operasinya disebut
displacement, dimana zat cair atau fluida diambil dan dipindahkan ke tempat
lain. Displacement adalah volume zat cair yang dipindahkan tiap cycle
(putaran) dari pompa. Pompa mengubah tenaga mekanik menjadi tenaga
hidrolik.
Klasifikasi Pompa
Contoh pompa jenis ini adalah pompa impeller, pompa propeller. dan
pompa sentrifugal. Pompa jenis non positive displacement memiliki
karakteristik sebagai berikut:
32 | H Y D R A U L I C
Contoh Pompa jenis ini adalah pompa gear, pompa piston dan pompa
vane. Pompa jenis positive displacement memiliki karakteristik sebagai
berikut:
Positive displacement secara umum pompa jenis ini dibagi menjadi dua
tipe, yaitu :
Yaitu, Setiap putaran pompa menghasilkan volume oli yang sama dan
tidak dapat dirubah-rubah.
Yaitu, Setiap putaran pompa menghasilkan volume oli yang tidak sama
(bervariasi).
33 | H Y D R A U L I C
c. Gear Pump
Pompa roda gigi ( gear pump ) banyak sekali dipergunakan pada sistem
karena pompa ini sangat sederhana dan ekonomis. Pompa ini tergolong
pompa fixed displacement. Gear pump digolongkan menjadi dua yaitu:
34 | H Y D R A U L I C
1) Internal Gear Pump
35 | H Y D R A U L I C
3) Internal Oil Leakage
36 | H Y D R A U L I C
terdapat clearance antara gear dengan case, antara gear dan side
plate dan antara drive gear dengan driven gear yang memungkinkan
oli bocor. Oli yang bocor ini juga dimanfaatkan untuk pelumasan.
Gambar 31
37 | H Y D R A U L I C
Side plate pompa ini dapat bergeser-geser untuk semakin
menjepit gear bila tekanan naik, sehingga internal leakage
dapat diperkecil sebab side clearance juga kecil. Pompa ini
mempunyai discharge pressure lebih besar, yaitu mulai dari
140 Kg/cm2 dengan volumetric efficiency adalah 93% pada
maksimum rpm dan sekitar 88% pada setengah maksimum
rpm dengan tekanan yang maksimum.
38 | H Y D R A U L I C
Sewaktu gigi-gigi pompa bertemu (mesh), ada sebagian oli
yang terjebak di sela-sela gigi pompa. Ketika ruangannya
menyempit dan oli terjebak di sela-selanya akan menyebabkan
tekanan naik. Tekanan tinggi ini akan mendorong gigi-gigi pompa
dan merusak bagian-bagian pompa.
f. Piston Pump
Piston pump sering sekali dipakai pada sistem hidrolik yang modern,
dimana digunakan kecepatan tinggi (high speed) dan tekanan tinggi (high
39 | H Y D R A U L I C
pressure). Bagaimanapun, konstruksi piston pump adalah lebih rumit dan
relatif lebih mahal dibandingkan pompa hidrolik lainnya.
Pada axial piston pump, piston dipasang berbaris parallel (in line parallel)
dengan shaft pompa (pump’s axis). Axial piston pump terbagi menjadi dua,
yaitu in line axial piston pump dan bent axis axial piston pump.
In line axial piston pump - fixed displacement Pada pompa tipe ini,
kemiringan swash plate dibuat tetap (fixed), sehingga langkah piston
selalu tetap. Dengan demikian konstruksi pompa lebih sederhana,
karena tidak dilengkapi servo divice (alat yang mengatur sudut swash
plate).
40 | H Y D R A U L I C
Bent axis axial piston pump
Pada pompa tipe ini untuk mendapatkan langkah piston, cam yang
berputar.
Pada pompa tipe ini, piston diputar oleh drive shaft, sedangkan cam-nya
tetap (tidak berputar)
41 | H Y D R A U L I C
3) Vane Pump
Vane pump terbagi menjadi 2 (dua), yaitu balanced vane pump dan
unbalanced vane pump.
42 | H Y D R A U L I C
a) Balance Vane Pump
43 | H Y D R A U L I C
BAB III
Hydraulic pump menghisap oli dari hydraulic tank kemudian men-supply sistem.
Aliran yang dihasilkan hydraulic pump tersebut dinaikkan tekanannya, diatur jumlah
alirannya dan diatur arah alirannya untuk mengoperasikan perlengkapan kerja unit.
Pengaturan ini dilaksanakan oleh hydraulic control valve (katup pengontrol hidrolik).
Berdasarkan fungsinya, hydraulic control valve terbagi menjadi tiga jenis yaitu:
a) Tipe Poppet
Konstruksinya pressure control valve tipe poppet terdiri dari valve, spring dan
adjusting screw beserta shim/nut.
b) Tipe Piston
44 | H Y D R A U L I C
c) Tipe Pilot
Cracking Pressure
Setting Pressure
45 | H Y D R A U L I C
oli dan meningkatkan tekanan sirkuit. Peningkatan tekanan sirkuit akan
melawan gaya spring dan kemudian relief valve terbuka. Process ini akan
berulang-ulang hingga volume maksimum oli (aliran pompa maksimal)
mengalir memalui relief valve. Hal ini disebut ''Relief pressure setting''.
46 | H Y D R A U L I C
dan tekanan oli akan sama pada kedua sisi unloading valve. Kombinasi gaya
tekanan oli pada unloading valve spring chamber dan gaya spring pada bagian
atas unloading valve akan memiliki nilai yang lebih besar dibanding tekanan oli
dibagian bawah valve. Gaya kombinasi pada spring chamber menjaga
unloading valve tertutup.
Ketika tekanan oli pada sistem melampaui setting pilot valve spring
setting, pilot valve terbuka. Terbukanya pilot valve memungkinkan oli pada
unloading valve spring chamber mengalir menuju tangki. Pilot valve opening
(orifice) lebih besar dari unloading valve orifice. Oleh karena itu, aliran oli
melewati pilot valve akan lebih cepat dibanding yang melewati unloading valve
orifice. Hal ini memungkinkan turunnya tekanan pada unloading valve spring
chamber. Gaya karena tekanan oli sistem menggerakkan unloading valve
melawan spring. Aliran oli dari pompa yang berlebihan mengalir melalui
throttling hole pada unloading valve menuju tangki. Throttling hole
memungkinkan unloading valve membuang sejumlah volume oli yang
dibutuhkan untuk menjaga tekanan pada nilai tertentu.
1) Rated Pressure
47 | H Y D R A U L I C
3) Cattering
48 | H Y D R A U L I C
4) Pressure Override
49 | H Y D R A U L I C
singkat. Kondisi inilah yang dimaksud dengan “Surge” pressure.
Aliran oli yang terlalu cepat saat oli mengalir dari daerah bertekanan
tinggi ke daerah bertekanan rendah (Quick movement of hydraulic oil)
diakibatkan oleh pembukaan control valve yang sangat cepat.
a. Throttle Valve
b. Suction Valve
50 | H Y D R A U L I C
Nama lain suction valve adalah make-up valve, intake valve, suction
return valve, vacuum valve atau antivoid valve. Suction valve berfungsi untuk
51 | H Y D R A U L I C
Flow reducing calve atau flow check valve berfungsi untuk
mengurangi jumlah oli yang akan menuju actuator agar gerakan actuator
menjadi lambat sesuai dengan load/bebannya. Lambatnya gerakan actuator
tersebut mempermudah operator saat memposisikan attachment. Flow
reducing valve banyak digunakan pada tilt cylinder pada bulldozer. Konstruksi
dari flow reducing valve ditunjukkan oleh gambar di bawah.
Flow divider valve berfungsi untuk membagi aliran oli dari satu
pompa menjadi dua aliran dimana salah satu alirannya konstan. Flow devider
valve banyak digunakan pada motor grader. Konstruksi dari flow devider valve
ditunjukkan oleh gambar di bawah.
52 | H Y D R A U L I C
e. Demand Valve
Demand valve berfungsi untuk menjaga agar aliran oli yang menuju
ke sistem steering selalu konstan. Demand valve banyak digunakan pada
wheel loader dan dump truck. Konstruksi dari demand valve ditunjukkan oleh
gambar di bawah.
Karakteristik Demand
Valve:
53 | H Y D R A U L I C
terpenuhi.
Pada waktu putaran engine tinggi, sirkuit steering hanya disupply oleh
steering pump. Sedangkan work equipment pump melayani work
equipment circuit saja.
54 | H Y D R A U L I C
g. Pressure Componsated Flow Control
55 | H Y D R A U L I C
meningkat, sehingga dirasakan pada spring chamber yang berada disisi kanan
"hydrostat" piston. Tekanan inlet disebelah kiri hydrostat piston juga akan
meningkat ke nilai tertentu untuk melawan tekanan disisi kanan hydrostat,
ditambah nilai spring. Pada titik ini, hydrostat akan meluncur ke kanan,
memungkinkan kelebihan aliran mengalir melalui saluran tangki. Kemudian ,
tergantung pada tekanan disisi kanan hydrostat kemudian tekanan disebelah
kiri akan lebih tinggi akibat adanya gaya
spring. Hal ini memungkinkan penurunan
tekanan yang konstan sepanjang orifice
yang menjaga tekanan yang telah diatur
mengalir ke outlet.
56 | H Y D R A U L I C
Ketika aliran dari pompa mengalir melewati orifice, gaya akibat
tekanan oli di hulu (upstream) yang melawan dump valve lebih rendah dari
tekanan di hilir (downstream) karena adanya gaya spring. Dump valve tetap
tertutup dan semua aliran oli dari pompa akan mengalir melalui orifice.
Ketika aliran pompa lebih besar dari aliran yang dapat melewati
desain orifice , gaya akibat tekanan oli di hulu (upstreama)lebih besar
dibanding kombinasi gaya di hilir (downstream) ditambah gaya spring. Dump
valve membuka dan kelebihan oli mengalir melalui dump valve menuju tangka.
57 | H Y D R A U L I C
3.3. DIRECTIONAL CONTROL VALVE
Directional control valve berfungsi untuk mengontrol arah dari gerakan silinder
hidrolik atau motor hidrolik dengan merubah arah aliran oli atau memutuskan aliran
oli. Directional control valve digunakan untuk mengarahkan ke circuit yang lain
dalam hydraulic system. Kapasitas maksimum dari flow dan pressure drop melalui
valve merupakan pertimbangan-pertimbangan utama. Directional control valve bisa
dioperasikan secara manual, hydraulic, pneumatic dan electronic control. Faktor-
faktor ini kebanyakan ditentukan selama initial system design. Directional control
valve digunakan untuk mengarahkan oli ke actuator dalam hydraulic system.
a. Spool Valve
Valve spool, Gambar di bawah terdiri dari land dan groove. Spool land mem-
blocked oil flow melalui valve body. Posisi dari spool bila tidak diaktifkan disebut
“normal position”. Valve body-nya sendiri di-bor, di honing dan kadang-kadang
dilakukan heat treatment. Inlet dan outlet port di-bor dan di bikin ulir. Valve spool-
nya di machining dan dibuat dari baja tingkat tinggi, digosok dan dilakukan heat
treatment. Ada valve spool yang dilapisi dengan chrome. Pada saat disassemble,
hanya valve sajalah yang merupakan komponen yang bergerak.
Pada saat sebuah “open center” valve berada pada normal position, supply oil
mengalir melalui valve dan kembali ke tank. Pada saat sebuah “close center” valve
berada pada normal position, supply oil di-blocked oleh valve spool.
58 | H Y D R A U L I C
Gambar 57
Gambar 58
Pada posisi HOLD, pump oil mengalir menuju valve body, di sekitar
valve spool dan kemudian kembali ke tangki. Pump oil juga mengalir
menuju load check valve. Saluran di belakang load check diisi dengan
59 | H Y D R A U L I C
blocked oil. Blocked oil dan load check valve spring menjaga load check
valve tetap tertutup. Valve spool juga mem-blocked oil yang berada di
saluran untuk mengalir menuju ke rod end dan head end dari cylinder.
Gambar 59
60 | H Y D R A U L I C
Gambar 60
3) Valve Port
Gambar 61
61 | H Y D R A U L I C
Directioanal control valve terbagi menjadi 3 (tiga) jenis, yaitu:
Gambar 62
Gambar 63
Tandem valve circuit pada umumnya dipakai untuk dozer shovel, pay
loader dan forklift truck.
62 | H Y D R A U L I C
Gambar 64
Ketika ada dua benda (spool & housing) yang saling bisa
bergerak sliding, berarti ada clearance diantara keduanya, yang berarti
ada internal leakage atau oli bisa melewati celah antara keduanya,
tetapi bukanlah oli akan selalu menekan kesegala arah dan tegak
lurus terhadap bidang permukaan? dan sayangnya pressure oli
cenderung menekan ke spool salah satu sisi dan menjadi jammed.
Kesimpulannya, groove berfungsi untuk mencegah terjadinya
Hydraulic Lock pada spool dengan memposisikan spool selalu center
karena pressure oli menekan disekeliling spool.
63 | H Y D R A U L I C
sebelum bidang bukaan utama terbuka, sebagian flow oli telah bisa
mengalir menuju ke actuator, sehingga gerakan actuator menjadi
lebih smooth. Disamping itu, perbedaan pressure antara ke dua
bidang spool relative kecil, sehingga spool tidak terdorong balik oleh
reaction force yang timbul pada spool, so spool bisa digerakkan ke
posisi yang diinginkan dengan smooth.
BAB IV
BAB IV ACTUATOR
Fungsi actuator ialah untuk menggerakkan perlengkapan kerja ( attachment ).
Prinsip kerjanya adalah merubah tenaga hidrolik menjadi tenaga mekanis, baik
dalam bentuk reciprocating maupun rotary.
Silinder hidrolik merupakan tipe linear aktuator yang umum meskipun sering
juga disebut sebagai "ram", "jack", atau "stroker". Istilah lainnya ini sering dipakai
pada aplikasi tertentu yang memiliki arti spesifik. Seperti telah dibahas sebelumnya,
tenaga pada sistem hidrolik, pada awalnya dibangkitkan dari gerakan putar yang
berasal dari engine dan dirubah menjadi tenaga fluida oleh pompa. Fluida diarahkan
melalui sistem tertentu menuju aktuator dimana akan dirubah kembali menjadi
64 | H Y D R A U L I C
tenaga mekanis putaran melalui motor atau dirubah menjadi gerakan linear oleh
silinder. Gaya dan gerakan lurus yang dihasilkan, dipergunakan untuk
mengoperasikan implement seperti blade , bucket , ripper dan lain sebagainya.
Gambar 65
diinginkan.
Gambar 66
Rod seals adalah material yang flexible, menyekat permukaan rod dari
tekanan hidrolik akibat. kombinasi penekanan awal (diameter dalam seal sedikit lebih
kecil disbanding diameter luar rod). “O” ring seal yang sederhana dengan back-up ring
dapat dipergunakan, lip-type seal merupakan desain yang umum meskipun “U” cup
atau “V” cup packing lebih sering dipergunakan. Desain seal yang umum ditunjukkan
pada Gambar 66.
65 | H Y D R A U L I C
Lip seal merupakan material yang dicetak pada logam atau rangka plastik
yang keras. Sebuah coli springdipasang pada bagian dalam bibir seal untuk
menyediakan kontak awal bibir seal terhadap permukaan yang berputar. Serupa dengan
U-cup atau V-cup, sisi cekung seal menghadap ke fluida bertekanan, dan bibir seal
tertekan terhadap permukaan yang disekat akibat tekanan fluida dan menghasilkan
penyekatan yang kuat. Material yang dipergunakan sebagai seal biasanya karet sintetis,
campuran karet dan campuran plastik. Kriteria utama pemilihan material adalah
kecocokan material seal dengan fluida yang dipergunakan, ketahanan terhadap
keausan dan ketahanan terhadap temperatur sistem. Keausan seal tergantung pada
banyak faktor selain faktor material yang dipergunakan; kualitas pelumasan dan
kebersihan fluida merupakan hal yang sangat penting, juga supaya seal dapat dilumasi
dengan benar maka harus dalam kondisi terbasahi fluida. Penyekatan yang sempurna
adalah hal utama untuk mencegah kebocoran. Namun pada kenyataanya harus tetap
ada sedikit kebocoran oli untuk membentuk oli film supaya seal dengan mudah dapat
meluncur pada permukaan kontak. Pada kebanyakan penggunaan, penyekat dianggap
baik jika tidak terdeteksi tanda-tanda adanya sejumlah fluida yang melaluinya.
a. Single Acting
b. Double Acting
Gambar 67
Single acting silinder menggunakan tekanan oli dari satu sisi silinder dan
menyediakan gaya hanya satu arah. Single acting cylinder memendek karena berat
beban atau gaya tekanan spring. Single acting cylinder jarang dipergunakan pada
66 | H Y D R A U L I C
mobile equipment.
Single acting cylinder yang sangat sederhana adalah hidrolik ram (Gambar
63).Silinder ini hanya memiliki satu ruangan fluida fluida dan
bergerak hanya satu arah force. Kebanyakan dipasang
sedemikian rupa sehingga dapat memendek karena gaya
gravitasi. Penggunaan silinder tipe ini biasanya pada dongkrak
botol (“bottle” jacks) dan mengangkat mobil ditempat cucian.
Gambar 68
Gambar 69
67 | H Y D R A U L I C
Dipergunakan pada implement, steering dan sistem lainnya dimana silinder
dibutuhkan untuk melakukan kerja pada dua arah.
Gambar 70
Sentakan dan benturan yang berulang-ulang pada saat piston berhenti di ujung
silinder dapat merusak silinder; silinder-silinder yang memanjang dan memendek
dengan kecepatan yang tinggi dapat rusak dengan parah hanya dalam beberapa
langkah saja.
b. Cushion
ratary
68 | H Y D R A U L I C
Gambar 71
c. Piston Valve
Sebagai safety ketika posisi full raise atau lower, tilt dioperasikan atau
sebaliknya.
69 | H Y D R A U L I C
Gambar 73
Gambar 74
70 | H Y D R A U L I C
a. Gear motor Type
Gambar 75
71 | H Y D R A U L I C
4.6. TRAVEL MOTOR
72 | H Y D R A U L I C
1. Travel Motor
Travel motor mengalirkan oli dari travel control valve, dan menggerakan motor
piston untuk meneruskan putaran output shaft ke final drive. Arah putaran travel motor
ditentukan oleh travel control valve. Dengan demikian, travel control valve merubah port
input motor ke yang mentransfer oli. Motor itu sendiri berfungsi sebagai pengereman
pada hidrolik excavator. Ketika travel control valve pada posisi “NETRAL”, sirkuit dari
input dan output port motor tertutup oleh counterbalance valve. Hasilnya, motor tidak
berputar, jadi dalam keadaan berhenti.
2. Parking Brake
Rem parkir dibentuk di dalam travel motor. Ketika mesin berjalan, tekanan oli dari
trvel ciruit menekan piston rem dalam keadaan “DISENGAGED”, dan travel motor
berjalan, kemudian mengirimkan torsi ke sistem final drive. Ketika travel control
lever kembai pada posisi “NETRAL”, tidak ada oli dari aliran travel control ke
travel motor, dan piston rem tertekan oleh spring dalam posisi “ENGAGED”. Rem
parkir merupakan tipe basah, piringan rem ganda dengan spring-loaded.
73 | H Y D R A U L I C
Struktur
Output Shaft memiliki Splines di luarnya. Spline yang ada di luarnya cocok
dengan gigi pada piringan. Di dalam wadah rem mempunyai gigi. Di gigi luar
disc plate cocok dengan gigi dari wadah rem. Wadah rem kontak ke housing.
discs dan disc plate mereka terhubung bergantian. Piston menggunakan
tenaga dari springs untuk menekan disc dan disc plate menahan wadah rem.
Wada hem bergerak seperti silinder.
Pengoperasian
Travel control lever pindah dari “netral” ke posisi “travel” : tekanan oli dari
pompautama melalui travel control valve dan mengirim ke travel motor dan
travel brake valve. Tekanan oli itu mengalir ke travel brake valve bergerak
counterbalance spool oleh travel brake valve, dan aliran ke rem parkir.
Tekanan oli itu memasuki ruang rem parkir terhubung ke tank drain circuit.
Bagaimana cara
membatasi dengan
throttle, jadi tekanan naik
dan menekan brake piston
ke kiri. Untuk alasan ini,
gaya menekan disc dan
disc palte menghilang, dan
output shaft kontak
dengan disc menjadi
terlepas. Karena itu, travel
motor bisa berputar.
Tambahan di dalam, brake
piston menekan menahan
74 | H Y D R A U L I C
housing, jadi outlet port dari throttle tertutup dan rem parkir terdiam bebas.
Tuas travel control pindah balik dari “travel” ke “netral”. Aliran oli dari travel
control valve ke travel motor dan travel brake valve berhenti, jadi counterbalance
spool dari travel brake valve mencoba untuk kembali ke posisi netral. Ketika itu
terjadi, tekanan pada rem parkir tekanan ruang turun dan brake piston menekan
kembali oleh springs. Ketika brake piston menekan kembali, terbentuk celah
diantara brake piston dan housing. output port pada throttle terhubung ke bagian
dalam housing, dan oli terkuras. Bagian dalam housing terhubung ke tank drain
circuit. Untuk alasan ini, brake piston menekan kembali oleh springs, dan plates
dan disc mendorong menahan wadah rem. Hasilnya, output shaft tidak berputar
dan rem teraplikasikan.
75 | H Y D R A U L I C
76 | H Y D R A U L I C
Counterbalance
Safety valve
77 | H Y D R A U L I C
4.7. VANE MOTOR
Sebentuk spring, baik itu spring clip atau coli spring kecil, dipasang dibawah vane
supaya vane duduk dengan mantap pada permukaan cam (Gambar 86). Sebagai
tambahan, fluida inlet dialirkan juga dibawah vane untuk menyeimbangkan tekanan
antara bagian atas dan bawah untuk mencegah tekanan mendorong vane mundur
kembali di celah rotor. Fluida memasuki motor akan menekan pada dua sisi yang
berseberangan pada rotor assembly dan fluida kembali akan keluar di dua sisi, tekanan
yang sebanding selalu berseberangan satu sama lain, menyeimbangkan gaya sepanjang
rotor. Hal ini akan melepas sejumlah beban dari drive shaft dan bearing yang
disebabkan oleh tekanan dan gaya internal.
78 | H Y D R A U L I C
Gambar menunjukkan perbedaan tekanan sepanjang vane akan menghasilkan gaya
pada vane. Jumlah vane yang terkena tekanan akan menentukan jumlah gaya yang
dihasilkan (force sama dengan tekanan dikali luas area) dan jarak dari titik tengah
vane yang tertekan ke titik tengah drive shaft akan menentukan torque yang dihasilkan.
Oleh karena itu output torque dari vane motor tergantung pada tekanan, ukuran vane
(bagian vane yang memanjang diatas rotor dan lebarnya) dan radius rotor (jarak dari
titik tengah drive shaft).
79 | H Y D R A U L I C
BAB V
BAB V SIMBOL –SIMBOL GRAFIK
Simbol-simbol grafik untuk diagram hidrolik awalnya dibuat oleh American
National Standards Institute (ANSI) dan saat ini dipergunakan juga oleh
International Standards Organisation (ISO). Simbol ini berguna sebagai standard
komunikasi di dunia industri dan pendidikan. Dengan adanya simbol, maka desain,
proses fabrikasi, analisis dan perbaikan & perawatan lebih mudah dilakukan.
3. Posisi atau ukuran simbol bisa diubah menjelaskan komponen dengan tidak
mengubah artinya.
5. Anak panah yang dipakai dalam simbol envelop menunjukkan arah aliran pada
komponen dan tanda panah di kedua sisi menunjukkan aliran yang dapat
bolak-balik.
80 | H Y D R A U L I C
5.1. SIMBOL DASAR
Gambar 76
81 | H Y D R A U L I C
Simbol dasar komponen yang dipergunakan berupa lingkaran, bujur sangkar,
ketupat, segi empat dan beberapa bentuk geometris lainnya (Gambar 77). Lambang
komponen atau envelop dasar ini kemudian ditambahkan lambang komponen atau
elemen tambahan untuk menciptakan, atau menggambarkan jenis komponen
secara spesifik seperti valve, pompa, atau motor. Ukuran komponen secara garis
besar mungkin diubah-ubah untuk menekankan bagian tertentu atau menunjukkan
perbedaan di antara bagian utama dan pembantu. Selain itu, variasi ukuran, tidak
menunjukkan ukuran fisik komponen.
1) Working Lines
Garis lurus / nyata (solid line) digunakan untuk menunjukkan jalur kerja
hidrolik. Jalur kerja membawa sebagian besar aliran menuju sistem
hidrolik.
2) Pilot Lines
3) Drain Lines
82 | H Y D R A U L I C
pengoperasian, atau setengah bagian depan artikulasi mesin.
2) instrument Lines
Perpotongan line:
Gambar 78
83 | H Y D R A U L I C
5.5. SIMBOL GRAFIK – FILTER FLUIDA
Simbol umum yang digunakan untuk menunjukkan filter
fluida berbentuk belah ketupat kosong (empty diamond)
seperti ditunjukkan pada di samping. Beberapa tipe simbol
fluid conditioner dapat dibuat dengan melakukan sedikit
perubahan atau tambahan pada simbol dasar.
Pembuangan otomatis ditunjukkan oleh huruf ''V'' kecil yang ditempatkan dibawah
garis pemisah horizontal seperti ditunjukkan Gambar.
84 | H Y D R A U L I C
Gambar 79
Gambar 80
Gambar 81
85 | H Y D R A U L I C
5.9. SIMBOL GRAFIK – VALVE
Directional control valve
Gambar 82
Simbol dasar directional control valve (Gambar 82) terdiri dari sebuah atau
lebih basic envelope seperti terlihat pada gambar simbol diatas. Jumlah envelope
yang dipergunakan menunjukkan jumlah posisi gerakan valve. Saluran valve (port),
atau titik sambungan inlet, outlet dan jalur kerja. Simbol pertama pada gembar
disebelah kiri memiliki dua port dan biasanya disebut two-way valve, jangan bingung
dengan two-position valve seperti terlihat pada gambar yang ditengah. Valves dapat
memiliki berbagai posisi atau port sesuai kebutuhan, meskipun yang umum
berkisar antara 1-3 posisi, lima posisi atau lebih sedikit.
Dua simbol lainnya menunjukkan tipe port yang biasanya digunakan pada
valve dengan tiga atau empat jalur.
Istilah valve dengan dua, tiga
dan empat jalur bukan berarti
valve-nya dua,tiga atau
empat buah tetapi
menunjukkan jumlah port aliran
yang tersedia.
86 | H Y D R A U L I C
Gambar 83
Garis dan panah dibagian dalam envelope digunakan untuk menunjukkan jalur
dan arah aliran antara port (Gambar 83). Dua tipe valve terlihat disini, normally
blocked dan normally open. Istilah ini menunjukkan kondisi aliran pada valve
diposisi netral. Simbol valve selalu digambarkan pada posisi netral atau posisi
sedang tidak aktif. Valve dikatakan berada pada kondisi neutral ketika tidak ada
aliran atau tekanan pada sirkuit. Gerakan valve spool atau envelope pada simbol
grafis harus dilakukan dengan berimajinasi. Pada skematik mesin yang
lengkap,komponen selalu digambarkan pada posisi netral. Gambar simbol sebelah
atas (normally block) dihalaman sebelumnya menunjukkan satu, dua dan tiga posisi
valve dimana aliran normalnya terhambat pada posisi netral. Gambar simbol
sebelah bawah (normally open) dihalaman sebelumnya menunjukkan satu, dua dan
tiga posisi valve yang normalnya membuka aliran diposisi netral.
87 | H Y D R A U L I C
Gambar 84
Gambar 85
88 | H Y D R A U L I C
A - Port yang bekerja (Ke Actuator)
Potongan valve pada gambar kiri atas merupakan open-centred type spool.
Supplai aliran dari pompa tidak terhambat dari working port “A” dan “B”, atau
terhubung ke tangki. Pada kasus ini aliran suplai akan memiliki hambatan yang kecil.
Simbol disebelah kanan mengindikasikan semua terhubung (titik sambungan) yang
memungkinkan aliran yang bebas disemua port.
89 | H Y D R A U L I C
dapat juga diarahkan menuju bagian valve lainnya melaui port “T." Oleh karena itu ,
valve dengan dua bagian disebut tandem atau seri , yang satu dibelakan yang
lainnya, valve kedua diberi aliran yang keluar dari valve pertama.
Gambar 87
Gambar 88
90 | H Y D R A U L I C
5.10. SIMBOL GRAFIK – ROTARY ACTUATOR
a. Pipe Symbol
91 | H Y D R A U L I C
92 | H Y D R A U L I C
c. Instrument Symbol
93 | H Y D R A U L I C
94 | H Y D R A U L I C
95 | H Y D R A U L I C
BAB VI
BAB V CIRCUIT DIAGRAM
6.1. POWERTRAIN HYDRAULIC CIRCUIT DIAGRAM D8ESS-2A
96 | H Y D R A U L I C
6.2. HYDRAULIC CIRCUIT DIAGRAM D85ESS-2A
97 | H Y D R A U L I C
6.3. POWERTRAIN HYDRAULIC CIRCUIT DIAGRAM HD785-S
98 | H Y D R A U L I C
6.5. POWERTRAIN HYDRAULIC CIRCUIT DIAGRAM WA600-3
99 | H Y D R A U L I C
6.5. POWERTRAIN HYDRAULIC CIRCUIT DIAGRAM WA600-3
100 | H Y D R A U L I C
6.6. HYDRAULIC CIRCUIT DIAGRAM WA600-3
Ringkasan
101 | H Y D R A U L I C
Sifat-sifat dasar zat cair/fluida antara lain adalah :
Hukum Pascal : “Zat cair dalam ruangan tertutup dan diam (tidak mengalir) mendapat
tekanan, maka tekanan tersebut akan diteruskan ke segala arah dengan sama rata dan
tegak lurus bidang permukaannya“.
Tekanan gauge adalah tekanan yang mengabaikan besarnya tekanan udara luar
(tekanan atmosfer), atau nilai yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk pada alat
pengukur tekanan.
Tekanan absolute adalah tekanan yang dipengaruhi oleh besarnya tekanan udara
luar.
Sifat-sifat orifice :
Tekanan hilang akan semakin tinggi jika jumlah aliran dan nilai berat jenis zat
cair/fluida semakin besar.
Tangki hidrolik (hydraulic tank), berfungsi sebagai tempat penampungan oli dan
102 | H Y D R A U L I C
pendingin oli yang kembali dari sistem.
Pompa hidrolik (hydraulic pump), berfungsi sebagai pemindah oli dari tangki ke
dalam sistem dan bersama komponen lain menimbulkan tenaga hidrolik
(hydraulic pressure).
Control valve, berfungsi untuk mengatur tekanan, jumlah dan arah aliran oli yang
masuk ke sistem.
Pompa hidrolik pada dasarnya terbagi menjadi menjadi non positive displacement
pump dan positive displacement pump. Pompa jenis positive displacement dibagi
menjadi dua tipe, yaitu fixed displacement pump dan variable displacement pump.
Gear pump terbagi menjadi dua, yaitu internal gear pump dan external gear pump.
External gear pump diklasifikasikan kedalam lima (5) jenis, yaitu :
103 | H Y D R A U L I C
Internal oil leakage adalah kebocoran oli dari tempat bertekanan tinggi ke tempat
bertekanan rendah melalui gap atau clearance yang terdapat pada pompa.
Adapun sumber internal leakage tersebut adalah :
Hydraulic control valve berdasarkan fungsinya terbagi menjadi tiga jenis, yaitu :
Single Acting
Double Acting
104 | H Y D R A U L I C
Telescopic
Sebagai safety ketika posisi full raise atau lower, tilt dioperasikan atau
sebaliknya.
Boom cylinder sisi head dan arm cylinder sisi bottom dilengkapi juga dengan cushion
yang berfungsi untuk :
Dengan adanya simbol, maka desain, proses fabrikasi, analisis dan perbaikan &
perawatan lebih mudah dilakukan.
nak panah yang dipakai dalam simbol envelop menunjukkan arah aliran pada
komponen.
Simbol tidak menunjukkan konstruksi atau nilai, seperti tekanan, laju aliran,
dan setelan komponen.
105 | H Y D R A U L I C
Simbol tidak menunjukkan lokasi port, lokasi spool, posisi elemen pengontrol
pada kondisi sesungguhnya.
TERIMAKASIH
106 | H Y D R A U L I C
© BUMA People Development
BUMA People Development
2018
2018
107 | H Y D R A U L I C