JUDUL ...................................................................................................................i
LEMBAR PERSTUJUAN UNIVERSITAS ......................................................ii
KATA PENGANTAR .........................................................................................iii
DAFTAR ISI ........................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .....................................................................................1
1.2 Tujuan On The Job Training ...............................................................1
1.3 Pembatasan Masalah ............................................................................2
1.4 Metode Pengumpulan Data ..................................................................2
1.5 Tujuan Penulisan On The Job Training ...............................................2
1.6 Sistematika Penulisan ..........................................................................3
i
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan .........................................................................................12
4.2. Saran ...................................................................................................12
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Sebagai salah satu syarat kelulusan untuk memperoleh gelar Ahli Madya
Teknik (Diploma III) di Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Jakarta.
Untuk menambahkan pengalaman dan pengetahuan dalam bidang teknik
alat berat serta mengembangkan, memperluas dan memantapkan kreatifitas
dan kemampuan nalarnya.
Agar mahasiswa dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja yang
sebenarnyaterutama mengenai disiplin kerja dan tanggung jawab terhadap
tugas yang diberikan.
2
Dalam penyusunan serta penulisan laporan on the job training ini, penulis
menggunakan ketiga metode tersebut dan dengan menggunakan pengetahuan yang
ada pada penulis selama belajar di Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Jakarta.
3
BAB II
TINJAUAN LAPANGAN
4
Alhamdullilah Program D3 OAB sejak berdiri tahun 2000 sudah
meluluskan banyak sekali teknisi teknisi Alat berat yang mana mereka semua sudah
bekerja dan tersebar diseluruh Indonesia seperti di PT United Traktors, PT Pama
Persada Nusantara, PT Buma, PT SIS, PT GMT, PT Ricobana, PT Waskita
Karya,PT Airindo, PT Indo Truck dan masih banyak lagi perusahaan perusahaan
lainnya.
2.3 Visi
Menjadi Program Studi D-3 Teknik Otomotif dan Alat Berat yang
terkemuka, unggul, berakhlak mulia dan berjiwa wirausaha tahun 2025.
2.4 Misi
Program D3 Teknik Otomotif dan Alat Berat UMJ dalam rangka mewujudkan
visi, dijabarkan dalam misi sebagai berikut:
1. Menyelenggarakan proses pembelajaran program D3 Teknik Otomotif dan
Alat Berat yang unggul dan berbasis KKNI level 5 yang dilandasi dengan
nilai-nilai Islami
2. Melakukan penelitian yang tepat guna di bidang Teknik Otomotif dan Alat
Berat.
3. Melakukan pengabdian kepada masyarakat yang dapat meningkatkan
kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat
4. Menjalin kerjasama dalam bidang catur dharma perguruan tinggi
Muhammadiyah dengan pemerintah, lembaga pendidikan, dan dunia
industri otomotif dan alat berat.
5
BAB III
PEMBAHASAN MATERI
6
3.3. Pengertian Fuel System
Sistem bahan bakar (fuel system) pada motor diesel memiliki peranan yang
sangat penting dalam menghasilkan energi pembakaran sebagai suatu sistim yang
berfungsi menyediakan dan mensuplai bahan bakar bertekanan tinggi ke dalam
silinder. Dan sistem bahan bakar motor diesel memiliki syarat khusus diantaranya
harus memiliki tekanan yang sesuai agar berkerja dengan baik di dalam ruang
silinder, pada motor diesel aliran bahan bakarnya dari tangki bahan bakar, feed
pump, fuel filter, pompa injeksi, pipa tekanan tinggi dan nozzel.
7
6. Governor
3.3.1. Fuel Tank
Fuel tank merupakan tempat penyimpanan atau penampungan bahan bakar
sebelum mengalami proses pembakaran. Fuel tank juga tidak hanya menampung
bahan bakar dari luar saja, tetapi juga menampung bahan bakar yang berlebih pada
sistem engine itu sendiri.
8
3.3.2. Feed Pump
Feed pump adalah komponen yang berfungsi sebagai mensuplai bahan bakar
dari tanki, ke pompa injeksi bahan bakar dengan tekanan sekitar ½ - 2/6 kg/cm.
Priming pump mensuplai bahan bakar ke sistem pada saat engine running , plunger
pada pompa injeksi bergerak ke bawah akan terjadi ke vakum’an pada sisi atas
plunger yang dapat menarik masuk bahan bakar ke sisi tersebut. Ke vakum’an
tersebut belum cukup untuk mensuplai bahan bakar ke atas plunger, untuk
memenuhi kebutuhan tersebut di perlukan lah sebuah komponen yaitu feed pump.
case dan elemen penyaring, elemen penyaring yang umum digunakan berbahan
kertas.
9
Gambar 3.4. Fuel Filter
3.3.4. Fuel Injection Pump ( FIP )
Pompa injeksi bahan bakar Fuel Injection Pump (FIP) berfungsi untuk
mensuplai bahanbakar ke ruang bakar melalui nozzle dengan tekanan tinggi (max
300 kg/cm2). Bahan bakar yang diinjeksikan dengan tekanan tinggi tersebut akan
membentuk kabut dengan partikel-partikel bahan bakar yang sangat halus
sehingga mudah bercampur dengan udara.
3.3.5. Nozzle
Injection Nozzle merupakan salah satu komponen penting dalam sebuah sistem
bahan bakar yang berfungsi untuk menyemprotkan bahan bakar ke dalam ruang
bakar engine, dalam bentuk butiran-butiran bahan bakar yang sangat lembut.
Ukuran partikel bahan bakar yang disemprotkan/diinjeksikan oleh injection nozzle
dan bagaimana partikel-partikel tersebut bercampur dengan udara mempunyai
pengaruh yang sangat besar terhadap sebuah pembakaran dan akan menentukan
performa dari engine.
10
Gambar 3.6. Nozzle
3.3.6. Governor
Berfungsi sebagai menjaga kecepatan putaran engine pada saat kondisi low
speed control function, mengatur kecepatan maksimum high speed control
fungction dan menjaga kecepatan engine yang disesuaikan dengan intermediate
speed control fungction.
- Menjaga kecepatan putaran engine pada saat kondisi idling (low speed control
fungction).
- Menjaga kecepatan maksimum engine (high speed control fungction).
- Menjaga kecepatan engine yang di sesuaikan dengan beban (intermediete speed
control).
11
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Setelah melaksanakan On The Job Training 1 ini, saya dapat menyimpulkan
bahwa pada fuel system di unit tersebut mengalami beberapa kali penyaringan untuk
mendapatkan hasil bahan bakar yang bersih. Untuk mendapatkan penyaringan yang
baik maka diperlukan melakukan pengecekan fuel system setiap saat. Karena
kemungkinan terdapat komponen-komponen yang kurang baik atau bermasalah.
Agar unit dapat beroperasi dengan maksimal dan dapat meningkatkan produktivitas
kerja unit.
4.2. Saran
1. Penggunaan bahan bakar harus sesuai dengan standar yang ada.
2. Kebersihan pada masing-masing komponen harus diperhatikan terutama
untuk komponen elektrik.
3. Penggantian fuel filter harus sesuai dengan standard.
4. Periksa kebocoran pada setiap melakukan periodik service.
5. Periksa water separator sebelum unit dioperasikan.
12
DAFTAR PUSTAKA
13