Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS KEGAGALAN PEGAS DAUN (LEAF SPRING)

PADA CHASIS HEAD TRUCK HINO 500 PS


DI TERMINAL PETI KEMAS SEMARANG (TPKS)

Mohamad Lasno*, Darmanto


Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Wahid Hasyim Semarang
Jl. Menoreh Tengah X/22, Sampangan, Semarang 50236
Email: Odonx_mancunian@yahoo.com

Abstrak
Terminal Peti Kemas Semarang merupakan salah satu terminal petikemas terbesar di pulau jawa yang
berada di kota semarang Jawa Tengah. Setiap bulan Terminal Peti Kemas Semarang mampu membongkar
dan memuat puluhan ribu Kontainer. Untuk mempercepat serta memperlancar kegiatan bongkar-muat
tersebut, Terminal Peti Kemas Semarang menggunakan berbagai peralatan penunjang, salah satunya yakni
Head Truck beserta Chasisnya. Head Truck digunakan untuk memindahkan kontainer dari kapal ke
container yard maupun sebaliknya. Namun dalam kegiatan pemindahan kontainer tersebut, pegas daun yang
terdapat dibatang chasis Head Truck sering mengalami patah, khususnya dibagian tengah sebelah kanan.
Bahkan setelah diperbaiki dalam kurun waktu 4-5 bulan pegas tersebut akan mengalami kerusakan kembali.
Kerusakan pegas tersebut dikarenakan kekuatan material pegas yang dipakai (baja Paduan Si-Mn AISI
5160 yang mempunyai kekuatan Tensile Strength 1145 Mpa) lebih kecil dibandingkan dengan tegangan
yang terjadi, yakni sebesar 1592,94 Mpa. Selain itu faktor yang mempengaruhi patahnya pegas pada batang
chasis adalah kondisi jalan yang bergelombang, jalan jarak manuver kendaraan yang terlalu pendek dan
cara mengemudi operator Head Truck yang terkesan sembarangan.

Kata Kunci: Baja Si-Mn AISI 5160, Container yard, Head Truck, , Kegagalan Pegas,

PENDAHULUAN
Perdagangan internasional harusnya harusnya dimaksudkan agar Head Truck dapat
berdampak positif bagi perekonomian Negara membawa barang maupun kontainer dengan
Indonesia. Dengan langkah tepat yang kapasitas yang besar dan banyak (beban yang
diterapkan oleh pemerintah, dampak positif diijinkan 37 Ton).
harus dapat tercapai, diantaranya adalah akan Namun dalam kenyataannya berbeda,
terpenuhinya berbagai macam kebutuhan dengan alasan untuk mempercepat waktu
barang maupun jasa, terciptanya kerjasama dalam proses bongkar-muat kontainer sering
yang baik antar negara di berbagai bidang, dan kali operator Head Truck menghiraukan
terdorongnya kegiatan ekonomi yang lebih peraturan yang ada, banyak operator Head
baik dibidang transportasi internasional, Truck yang memuat barang melebihi kapasitas
khususnya transportasi laut yang saat ini beban yang diijinkan, yakni mencapai 40 Ton.
memegang peranan penting dalam sistem Sehingga hal ini sering menyebabkan patahnya
perdagangan internasional. pegas daun (Leaf Spring) yang terdapat di
Setiap bulannya Terminal Peti Kemas bagian batang chasis Head Truck tersebut.
Semarang mampu membongkar dan memuat
puluhan ribu peti kemas, dengan jumlah LANDASAN TEORI
bongkar-muat yang sebanyak ini maka tidak
boleh terjadi sedikitpun kesalahan dalam Pegas
proses pemindahan maupun penyimpanan peti Pegas adalah sebuah elemen mesin
kemas tersebut. Oleh karena itu terdapat elastis yang digunakan untuk menyimpan
berbagai macam peralatan yang digunakan energi mekanis atau untuk mencegah distorsi
untuk menunjang proses ini, salah satunya pada saat pembebanan dan menahan pada
adalah Truck Container (Head Truck) dan posisi semula pada saat posisinya dirubah.
Chasisnya. Pegas sering digunakan untuk berbagai
Untuk melakukan proses pemindahan konstruksi mesin yang harus mampu
barang atau peti kemas tersebut Head Truck memberikan gaya, melunakkan tumbukan,
dipasang chasis tambahan dibelakangnya. Ini menyerap serta menyimpan energi agar dapat
mengurangi getaran, selain itu fungsi dari 4. Pegas Cincin
pegas adalah sebagai berikut: Digunakan untuk menahan beban
( Sularso, 2006) tekan yang sangat besar dengan
a. Menyimpan Energi defleksi yang kecil
b. Melunakkan Kejutan 5. Pegas daun (Leaf Springs)
c. Pendistribusian Gaya Pegas daun merupakan sistem
d. Elemen Ayun suspensi yang terdisi dari beberapa
e. Pembatas Gaya lembar pelat baja tebal, antara 3
material pegas dibagi menjadi beberapa hingga 5 lembar atau lebih yang
macam, diantaranya: Sularso (2006) disusun secara vertikal atau keatas
1. Baja Pegas (SUP)
Pegas yang dibentuk panas. karena Pegas Daun (Leaf Spring)
pembentukkanya dilakukan pada
temperatur tinggi, maka perlu Pegas daun adalah sebuah pegas yang menitik
diberikan perlakuan panas setelah di beratkan pada kekuatan, sehingga dapat
bentuk. menerima dan menahan berat yang besar.
2. Baja Tahan Karat (SUS) Pegas daun biasanya dibuat dari sebuah
Dipakai untuk keadaan lingkungan material baja yang bengkok serta memiliki sifat
yang korosif dan terdapat dalam lentur tinggi, sehingga pegas jenis ini banyak
ukuran diameter kecil serta harganya digunakan pada kendaraan-kendaraan dengan
sangat mahal. sistem suspensi dependen. Seperti Truck, Bus,
3. Perunggu Fosfor (PBW) Colt dll.
Merupakan bahan yang anti magnit
dan mempunyai konduksi listrik yang
baik.
4. Inconel
Dipakai untuk keadaan temperatur
tinggi dan korosif. Sehingga harganya
beberapa kali lipat dari harga baja
tahan karat.
Gambar 1 Pegas daun pada chasis Head Truck

Macam-Macam Pegas Dalam pemasangannya, di kedua ujung pegas


daun diberi lapisan karet khusus. Hal ini
Pegas dapat dibedakan menjadi beberapa dimaksudkan untuk menghilangkan bunyi
macam, diantaranya: ( Sularso, 1979) karena adanya gesekan antara plat saat pegas
daun bekerja dalam menerima beban, supaya
a. Menurut jenis beban yang dapat diterima karet tersebut tidak lepas maka diberikan
1. Pegas Tekan penguat.
2. Pegas Tarik
3. Pegas Puntir A. Kelebihan dan kekurangan pegas daun
b. Menurut corak atau bentuknya (https://winof.wordpress.com)
(https://winof.wordpress.com)
 Kelebihan pegas daun
1. Pegas ulir (Coil Springs) - Konstruksi sederhana
Pegas yang terbuat dari batangan baja - Dapat meredam getaran sendiri
yang digulung sehingga membentuk (gesekan antara daun pegas)
sebuah ulir atau Spiral - Mempunyai fungsi sebagai lengan
2. Pegas batang torsi (Puntir) penyangga (tidak memerlukan
Pegas ini sering disebut juga lengan, memanjang-melintang)
Stabilisator biasanya terbuat dari - Mampu menahan berat yang besar
batang baja elastis yang mampu - Dapat menahan gaya dari arah
menahan gaya puntir samping maupun bujur
3. Pegas piring (Plat)  Kekurangan pegas daun
Mampu menahan beban tekan yang - Tidak terlalu baik untuk menyerap
sangat besar dengan defleksi kecil getaran
- Suspensi keras, sehingga samping. Hanger Pin dipasang pada kerangka
mengurangi tingkat kenyamanan mobil melalui bushing karet.
saat berkendara 6. Pad
- Suaranya berisik (adanya gesekan
antara plat) Berfungsi untuk melapisi antara pelat baja
yang satu dengan yang lainnya agar pada saat
B. Komponen Pegas Daun dan Fungsinya pemasangan tidak terjadi bunyi (bersuara).
(https://anjhiflash14area.wordpress.com/2011) 7. Springs Seat
Berfungsi untuk mencegah pegas daun
Untuk menunjang kinerja pegas daun serta bersentuhan langsung dengan batang poros
memberikan kenyamanan, maka dalam supaya tidak terjadi gesekan atau aus.
konstruksinya pegas daun mempunyai
komponen pendukung yang mempunyai fungsi
masing-masing. C. Macam Pegas Daun
Berdasarkan jenis tumpuan dan
pemasangannya, pegas daun dapat dibedakan
menjadi 3 jenis, yaitu : (Sularso, 1979)
a. Semi-Elliptic
Jenis pegas daun ini sering digunakan
untuk kendaraan niaga kecil, mobil pribadi
(keluarga) dan kendaraan adventure karena
konstruksinya yang sederhana dan mampu
meredam getaran dengan baik dibanding jenis
Gambar 2 Komponen pegas daun
(https://anjhiflash14area.wordpress.com)
pegas daun yang lain.

1. Rubber Bushing
Berfungsi untuk meredam getaran serta
memudahkan pergerakan komponen yang
lainnya. Rubber bushing seringkali dipakai
sebagai landasan komponen yang lain, oleh
sebab itu komponen ini sering mengalami Gambar 3 Pegas daun semi-elliptick
kerusakan dan membutuhkan perawatan yang (https://www.toyota.astra.co.id/product/dyna)
rutin.
2. U-bolt b. Cantilever
Jenis pegas daun ini dan
Berfungsi untuk menyatukan seluruh
pemasangannya hampir sama dengan pegas
pegas, serta sebagai penghubung, penahan dan
semi-elliptick. Namun yang menjadi perbedaan
pengikat poros roda terhadap pegas daun
adalah dikomponen pegas cantilever terdapat
dengan cara di mur pada spring seat.
batang lengan (peredam kejut), dimana lengan
3.Retainer tersebut berfungsi sebagai peredam kejutan
Berfungsi mengikat salah satu plat pegas, guncangan dan penyeimbang saat pegas
penyusun dengan plat lainnya agar lebih bergerak ke kanan serta kiri.
menyatu dan rapat.
4.Shackle
Berfungsi sebagai penyeimbang panjang
pegas daun saat pegas daun mengalami
perubahan bentuk akibat menerima gaya tekan.
5. Hanger Pin
Berfungsi sebagai penahan suspensi
belakang, agar suspensi belakang mampu Gambar 4 Pegas daun cantilever
menahan gaya dari arah bujur maupun
c. Quarter-Elliptic  Gaya Terdistribusi
Jenis pegas daun ini khusus digunakan
𝑊
untuk kendaraan yang mengangkat beban wt1 :
berat, pemasangannya pun berbeda dengan 𝑛
jenis pegas yang lain. Karena dalam penataan (Sularso & Tahara, 2006)
dan pemasangannya dibuat terbalik, umumnya
pegas daun dipasang melintang dan tersusun Dimana, W : Beban Total (Kg)
kearah bawah tapi ini sebaliknya. Umumnya n : Jumlah Pegas
pegas daun ini juga mempunyai ketebalan
berbeda dengan jenis pegas daun yang lain  Beban tarik akibat momen
(lebih tebal).

Gambar 6 DBB akibat adanya beban

Gambar 5 Pegas daun quarter-elliptic a. Titik F5

w5 : W x L5 x L5
Standar material yang digunakan untuk sebuah
konstruksi pegas daun yang dianjurkan adalah
: W x (L5)2
sebagai berikut: (Sularso dan Suga, 1997)
1. Pada mobil biasanya menggunakan b. Titik F4
material 50 Cr, 50 Cr 1 V23, 55S12
Mn 90, baja karbon SAE 1065, 1085, w4 : W x L4 x L4
1090 dan baja paduan SAE 5160, 4063
serta yang terakhir 9260. : W x (L4)2
2. Pada kereta api biasanya menggunakan
material C 55 (pembekuan dengan air), c. Titik F3
C 7 (pembekuan dengan oli) dan
55S12 Mn (pembekuan dengan oli). w3 : W x L3 x L3
: W x (L3)2
Tabel 1 Sifat fisik bahan yang biasa digunakan
untuk pegas daun. Maka untuk persamaan akhirnya adalah:
(Sularso dan Suga, 1997)
𝑊.𝐿 . 𝐿𝑥
Wtx :
2.[(𝐿5 ) +(𝐿4 )2 +(𝐿3 )2
2 ]
Ultimate Tensile Brinell
Materials Condition Tensile Yield Hardness
Strength Strength Number
(Mpa) (Mpa) (Sularso & Tahara, 2006)
50 Cr 1 1680 - 1540 – 461 – 601
Hardness 2200 1750 Dimana, W : Beban Total (Kg)
50 Cr 1 V and 1900 - 1680 – 534 – 601
23 Tempered 2200 1890
L : Panjang Total (m)
55 Si 2 Mn 1820 - 1680 - 534 - 601
90 2060 1920
Lx : Panjang yang dicari (m
 Beban Total yang bekerja pada pegas
Analisis Pegas Daun
Wtot : Wt1 + Wt2
a. mencari beban yang bekerja pada rangkaian
pegas (Sularso & Tahara, 2006)
Dimana, Wt1 : Gaya Terdistribusi (Kg)
Wt2 : Beban akibat momen (Kg)
b. Mencari Tegangan (Stress) yang terjadi pada
pegas F3
Tegangan pada pegas susunan rata (penuh)
lebih besar 50% dibandingkan dengan pegas
susunan bertingkat (triangular).

 Pegas daun dengan dua tumpuan dan


tersusun bertingkat

18.𝑊.𝐿
fF =
𝑏.𝑡 2 (2.𝑛𝐺 + 3.𝑛𝐹 )

(Khurmi & J.K Gupta, 2005)


Dimana : Gambar 7 Flowchart Alur Analisis

f : Tegangan Lentur (N/𝑚𝑚2)


PERMASALAHAN DAN PEMBAHASAN
W : Beban yang Bekerja (kg)
Permasalahan
L : Panjang Plat (cm)
Di Terminal Peti Kemas Semarang
b : Lebar Plat (cm) terdapat 43 unit Head Truck yang setiap
harinya digunakan untuk proses pemindahan
t : Tebal Plat (cm) barang, namun dengan jumlah head truck
𝑛𝐺 : Jumlah plat yang tersusun bertingkat tersebut kadang tidak seimbang dengan
banyaknya proses bongkar dan muat yang
𝑛𝐹 : Jumlah plat yang tersusun rata dilakukan. Sehingga dengan alasan untuk
mempersingkat waktu pemindahan barang dari
kapal ke container yard, operator Head Truck
METODE banyak yang mengabaikan peraturan yang
berlaku. Truck sering kali dipakai untuk
Analisis ini dilakukan pada tanggal 3 April mengangkut serta memindahkan beban yang
2017 di PT. PELINDO III (Persero) Unit berlebihan (Over Load), yang kemudian truck
TERMINAL PETI KEMAS SEMARANG sering mengalami patah pada sistem suspensi,
(TPKS). Adapun prosedur yang dilakukan khususnya pegas daun dibagian tengah sebelah
adalah: kanan yang terdapat di batang chasis.
1. Pengamatan
2. Wawancara
3. Studi Literatur
4. Analisa Data
5. Menarik Kesimpulan

Gambar 8 Rangkaian pegas daun yang sering patah


dibatang chasis Head Truck

Bahkan setelah diganti dan diperbaiki, pegas


daun tersebut dalam kurun waktu 4 – 5 bulan
biasanya akan mengalami kerusakan kembali
(patah/ngeper).
Data
a. Data Kontainer dan Head Truck
 Berat Chasis Hino 500 PS : 7500 Kg
 Berat Kontainer : 40000 Kg
 Panjang Chasis : 14 m
 Panjang Kontainer : 45 ft (13,716 m) Gambar 9 DBB gaya yang bekerja pada batang
 Jumlah rangkaian pegas (Truck dan chasis Head Truck
Chasis) : 10
 Berat Total
b. Data Pegas Daun
Wtotal : WKontainer + WChasis
 Lebar Plat Pegas : 8 cm : 40000 Kg + 7500Kg
 Tebal Plat Pegas : 1 cm : 47500 Kg
 Jarak sumbu (kanan-kiri) : 95 cm
 Gaya Terdistribusi yang bekerja
Tabel II. Data susunan dan ukuran pegas pada chasis
daun yang terpasang pada chasis Head
Truck. 𝑊
FL :
𝐿
Nomor Urutan Panjang Pegas
Pegas (cm) 47500 𝐾𝑔
:
Pegas 1 dan 2 120 14 𝑚

Pegas 3 dan 5 110 : 3392,85 Kg/m


pegas 6 100
Pegas 7 dan 8 85  Beban yang bekerja dititik tengah
Pegas 9 65 (Wst )
Pegas 10 50
Pegas 11 35
Pegas 12 30

c. Spesifikasi Material Pegas

Setelah dilakukan pengujian kekerasan Gambar 10 DBB beban yang bekerja pada bagian
material, diperoleh nilai kekerasan material tengah batang chasis
pegas adalah sebesar 37 HRC (341 BHN),
sehingga dapat diperkirakan bahwa material 𝑊𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
Wst :
yang digunakan untuk pegas daun chasis head 2
truck adalah Baja paduan Si-Mn AISI 5160. 47500 𝐾𝑔
:
(matweb.com) 2

Tensile Strength, Ultimate : 1145 Mpa : 23750 Kg

Tensile Strength, Yield : 1005 Mpa b. Beban Eksentrik yang bekerja pada
rangkaian pegas (F3, F4 dan F5)
Hardness : 341 BHN
 Beban langsung (wt1)
Modulus Elastisitas : 205 Gpa
𝑊
Shear Modulus : 80 Gpa wt1 :
𝑛
47500 𝐾𝑔
:
Pembahasan 10
a. Beban yang bekerja pada pegas : 4750 Kg
 Beban akibat momen (wt2) yang bekerja di : 6628,83 kg
titik F3, F4 dan F5 (kanan dan kiri) :
c. Tegangan di salah satu titik pegas F3
1. Titik F5
𝑊. 𝐿. 𝐿5
w5 :
4. [(𝐿5 )2 + (𝐿4 )2 + (𝐿3 )2 ]

23750 . 7 . (0,8)
:
4. [(0,8)2 + (2,1)2 + (3,4)2 ]
Gambar 11 DBB beban yang bekerja pada
pegas daun

133000
:
4. (16,61) 18. 𝑊. 𝐿
fF =
: 2001,80 Kg 𝑏.𝑡 2 (2.𝑛𝐺 + 3.𝑛𝐹 )

2. Titik F4
𝑊. 𝐿. 𝐿5
w4 : 18 . 3314,41 𝑘𝑔 . (67,5 𝑐𝑚)
4. [(𝐿5 )2 + (𝐿4 )2 + (𝐿3 )2 ]
=
8 𝑐𝑚 . (1 𝑐𝑚)2 ( 2.5 + 3.7 )

23750 . 7 . (2,1) 4027008,15 𝑘𝑔


:
4. [(0,8)2 + (2,1)2 + (3,4)2 ] =
8 𝑐𝑚2 (31)

4027008,15 𝑘𝑔
349125 =
: 248 𝑐𝑚2
4. (16,61)
: 5254,74 Kg = 16237,93 kg/𝑐𝑚2

3. Titik F3
= 162379300 kg/𝑚2
𝑊. 𝐿. 𝐿3
w3 : = 1592940933 N/𝑚2 (1592,94 Mpa)
4. [(𝐿5 )2 + (𝐿4 )2 + (𝐿3 )2 ]
Dari hasil perhitungan diatas dapat diketahui
23750 . 7 . (3,4) bahwa, tegangan yang terjadi di rangkaian
:
4. [(0,8)2 + (2,1)2 + (3,4)2 ] pegas F3 adalah sebesar 1592,94 Mpa,
sedangkan kekuatan material (Tensile
Strength,Ultimate) pegas daun yang digunakan
565250 adalah sebesar 1145 Mpa. Maka dapat
:
4. (16,61) dipastikan bahwa material pegas tersebut tidak
aman digunakan.
: 8507,67 Kg
Selain faktor kelebihan beban dan material
Beban total yang bekerja dititik F3 (yang pegas yang digunakan tidak aman, ada
sering patah) beberapa faktor pendukung yang menyebabkan
w : wt1 + wt2 pegas daun pada batang chasis head truck
sering kali mengalami kerusakan dan patah,
: 4750 Kg + 8507,67 Kg khususnya dibagian kanan. Diantaranya:
a. kondisi jalan yang bergelombang
: 13257,67 Kg
b. jalan yang searah (rata-rata tikungan
Sehingga beban yang bekerja di salah satu titik ke kanan)
pegas F3 adalah : c. jarak manuver kendaraan yang terlalu
pendek
13257,67 𝑘𝑔
Wkanan/kiri : 2
d. cara mengemudi operator Head Truck 𝑊𝑚𝑎𝑥 11,9 . 𝑊𝑚𝑎𝑥
9529,52 = 10
+ 66,44
yang kadang terkesan kencang dan
sembarangan 9529,52 =
66,44 . 𝑊𝑚𝑎𝑥 + 119. 𝑊𝑚𝑎𝑥
664,4
Solusi 185 . 𝑊𝑚𝑎𝑥
9529,52 = 664,4
Untuk mencegah terjadinya patah pada
rangkaian pegas daun tersebut, maka terdapat Wmax = 34223,85 Kg
dua solusi:
Beban maksimum yang bisa diterima pegas
1. Mengganti material pegas daun dengan dengan material paduan Si-Mn AISI 5160
material lain yang mempunyai kekuatan adalah:
tensile strength diatas 1592,94 Mpa
2. Menurunkan beban muatan, dengan
Wmax = Wkontainer + Wchasis
cara mencari beban maksimum yang 34223,85 Kg = Wkontainer + 7500 Kg
dapat diterima material pegas daun Si-
Mn AISI 5160. Wkontainer = 26723,85 Kg

18. 𝑊. 𝐿
fF = KESIMPULAN
𝑏.𝑡 2 (2.𝑛𝐺 + 3.𝑛𝐹 )

18. 𝑊. (67,5 𝑐𝑚) Dari hasil analisa dan perhitungan dapat


1145 Mpa = disimpulkan bahwa:
8.(1 𝑐𝑚)2 (2.5+ 3.7)
a. Tegangan yang terjadi pada pegas
adalah sebesar 1592,94 Mpa, material
2 1215 . 𝑊 pegas yang digunakan adalah baja
1145000000 N/m = 248 paduan Si-Mn AISI 5160 dengan
kekuatan Tensile Strength Ultimate
sebesar 1145 Mpa. Maka dapat
1215. 𝑊 dipastikan bahwa pegas daun yang
11671,76 Kg =
248 digunakan tidak aman, karena
W = 2382,38 Kg tegangan yang terjadi pada pegas daun
jauh lebih besar dibandingkan dengan
Beban yang terjadi disalah satu titik pegas F3 kekuatan material yang dipakai.
(Wx) b. Beban maksimum yang dapat diterima
𝑊𝑥
material pegas daun baja paduan AISI
Wkanan/kiri = 2
5160 adalah sebesar 26723,85 Kg
𝑊𝑥
2382,38 . 2 = Saran
2
a. Mengganti pegas daun dengan material
Wx = 9529,52 Kg
lain yang mempunyai kekuatan Tensile
Beban akibat momen di titik pegas F3 Strength Ultimate diatas 1592,94 Mpa,
misal baja paduan AISI 4063 (UNS
𝑊⁄ . 𝐿 . 𝐿
2 3 G40630) yang mempunyai Tensile
Wt2 =
4 .(16,61) Strength Ultimate sebesar 1855 Mpa
𝑊⁄ . 23,8 (matweb.com)
2
= b. Kondisi jalan yang terdapat di
66,44
Terminal Peti Kemas Semarang dibuat
11,9 . 𝑊𝑚𝑎𝑥 rata
Wt2 =
66,44 c. Melakukan training dan sosialisasi
Wx = W1 + W2 kepada driver/operator Head Truck
supaya lebih terampil dalam
11,9 . 𝑊𝑚𝑎𝑥 mengemudi, mengetahui cara
Wx = W1 +
66,44 mengemudi yang benar dan menaati
11,9 . 𝑊𝑚𝑎𝑥 peraturan yang berlaku.
9529,52 = W1 + 66,44
DAFTAR PUSTAKA /2011/12/13/system-suspensi/. Diakses
2 Januari 2018, jam 01.35 WIB
Anonimus, 1996. MATERIAL PROPERTY
DATA. http://matweb.com/. Diakses 22 R.S. khurmi & J.K. Gupta, 2005. “Machine
Desember 2017, jam 05.00 WIB Design (S.I. UNITS)”, EURASIA
PIBLISHING HOUSE (PVT.) LTD.
Anonimus, 2016, Product Dyna. Sularso, MSME.Ir., Haruo Tahara. DR. Prof.
https://www.toyota.astra.co.id/product/ 2006. “Elemen Mesin”, Jakarta: PT.
Pradnya Paramitha.
dyna. Diakses 3 Januari 2018, jam
Sularso, MSME. Ir., Kiyokatsu Suga. 1979.
21.17 WIB “DASAR PERENCANAANDAN
Indra Aliyudin, 2012, System Suspensi. PEMILIHAN ELEMEN MESIN”,
https://anjhiflash14area.wordpress.com Jakarta: PT Pradnya Paramitha

Anda mungkin juga menyukai