Anda di halaman 1dari 25

1

I. Pegas
I.1 Definisi Pegas

Pegas berfungsi untuk menghilangkan getaran karoseri yang ditimbulkan oleh
pukulan jalan pada roda. Selain itu juga menjamin roda tetap menapak pada jalan.
Pemegasan pada kendaraan dihasilkan oleh: ban pegas suspensi dan pegas tempat
duduk.


Massa tak terpegas (A), meliputi:Roda, rem, aksel dan pegas bagian
bawah.Massa terpegas (B), meliputi: Bodi dan semua komponen yang melekat
pada bodi, penumpang barang dan pegas bagian atas.

Kendaraan semakin nyaman jika massa tak terpegas semakin ringan

I.2 Macam-macam pegas

1. Pegas Daun
2. Pegas Koil
3. Pegas Batang Torsi (Puntir)
4. Pegas Spiral
5. Pegas pada klep





2
I.2.1 Pegas Daun

Pegas daun adalah komponen yang berfungsi untuk meredam kejutan yangditimbulkan permukaan
jalan. Pegas jenis ini mampu menerima beban yang lebih besar bila dibandingkan dengan pegas
lainnya seperti pegas koil dan pegas torsi. Olehkarena itu, pegas daun banyak digunakan pada sistem
suspensi belakang padakendaraan.Kerjanya : bila roda-roda belakang menerima kejutan dari
permukaan jalan makaditeruskan ke rumah poros belakang yang mengakibatkan pegas daun
terjadipemanjangan atau pegas berubah bentuk dari elips mendekati lurus (pemegasan pegasdaun)
yang konstruksinya dilengkapi dengan ayunan pegas.Untuk memperhalus proses pemegasan pegas
daun yang berlebihan makasuspensi ini dilengkapi peredam getaran yang dipasangkan di antara
penopang pegasdaun dengan frame.Komponen utama pegas daun dan fungsinya meliputi :
Pemeriksaan pegas daun :
a. Dalam keadaan terlepas dan bersih lembaran pegas tidak retak atau pada
ujung ujungnya tidak terjadi keausan yang berlebihan.
b. Ujung- ujung pegas daun tidak terjadi keausan yang berlebihan














3
Sifat sifat :

Konstruksi sederhana
Dapat meredam getaran sendiri (gesekan antara daun pegas)
Berfugsi sebagai lengan penyangga (tidak meme
lukan lengan, memanjang melintang)

Aksel depan / belakang, tanpa / dengan penggerak roda.

Konstruksi Pegas Daun

Pegas daun yang umumnya digunakan pada mobil adalah bentuk semielliptikal
seperti ditunjukkan pada Gambar 2-1. Pegas daun ini terbentuk dari
sejumlah pelat-pelat (berbentuk seperti daun). Daun-daun ini biasanya
mempunyai
ciri dilengkungkan sehingga daun-daun itu akan melayani untuk melentur menjadi
lurus oleh karena kerja beban.



Gambar2-1 Pegas Daun Semieliptikal


4
Daun-daun itu disatukan bersama oleh sabuk seperti gelang yang disusutkan
melingkarinya pada posisi tengah atau dengan baut yang menembusnya di tengah.
Sabuk tersebut menggunakan efek kuat dan kokoh, oleh karena itu panjang efektif
pegas untuk melentur akan menjadi panjang keseluruhan pada pegas dikurangi
lebardari sabuk. Dalam hal sabuk tengah (centre bolt), dua per tiga jarak di antar
pertengahan sabuk-U (U-bolt) akan dikurangi dari panjang keseluruhan pegas
agar mendapatkan panjang efektif. Pegas ditumpukkan pada rumah poros dengan
menggunakan sabuk-U.Daun yang lebih panjang dikenal sebagai daun utama
(main leaf atau masterleaf) dengan ujung dibentuk menyerupai lubang mata yang
mana di pasang denganbaut untuk mengikat pegas pada tumpuannya. Biasanya
pada mata tersebut, pegasdisematkan pada sengkang (shackle), yang juga
diberikan bantalan yang terbuat dari Gambar2-1 Pegas Daun Semieliptikalbahan
anti gesekan seperti perunggu (bronze) atau karet (rubber). Daun pegas
yanglainnya dikenal sebagai graduated leaves. Agar mencegah terjadinya gesekan
ataudesakan pada daun yang berbatasan, ujung-ujung dari graduated leaves diatur
dalam bermacam-macam bentuk seperti diperlihatkan oleh Gambar 2-1. Daun
utama akan melawan beban-beban lentur vertikal dan juga beban-beban yang
disebabkan bagian samping kendaraan dan torsi, oleh karena adanya tegangan
disebabkan oleh bebanbeban ini, sudah menjadi kebiasaan memberikan dua daun
dengan panjang penuh dan blok bantalan pada daun tersusun (graduated leaves)
seperti ditunjukkan pada Gambar2-1. Jepitan pantul (rebound clips) diletakkan
pada posisi pertengahan panjang pegas, sehingga susunan daun-daun juga ikut
andil menghantarkan tegangan pada daun panjang penuh (full length leaves)
ketika pegas memantul. Tetapi karena kondisi pemebebanan ini tidak saja pada
kondisi statik melainkan juga bekerja pada kondisi beban dinamik, maka
pengecekan kekuatan bahan akibat beban kombinasi diatas harus juga dilakukan
dalam keadaan pembebanan dinamis. Sehingga teori-teori kegagalan material
yang dipakai pun juga memakai standart kemanan static dan aman secara dinamik.
Kekuatan Lelah bahan Dalam kehidupan kita sehari hari sering kita menjumpai
suatu komponen yang rusak walaupun tanpa menerima beban yang cukup berarti.
Namun komponen tersebut telah dipakai dalam kurun waktu tertentu dengan jam
kerja kontinu yang cukup lama. Akhirtnya walupun secara pembebanan
komponen tersebut telah menerima apa yang dikenal dengan beban lelah. Yang
mana kekuatan suatu bahan yang dikenai beban lelah ini akan menjadi berkurang
atau bahkan bisa dibawah harga kekuatan luluhnya. Secara umum kekuatan lelah
suatu bahan dapat dituliskan dalam bentuk Sn = Cs.Cr.Cd.Kf(Syield)









5
I.2.2 Pegas Koil


Komponen ini berfungsi untuk menyerap kejutan/gaya yang diakibatkan dari
permukaan jalan tidak rata, penempatannya diantara lower arm dan upperr arm.
Pemeriksaan pegas koil dalam keadaan terlepas dan bersih pastikan tidak ada
bagian yang retak atau aus, ukur tinggi bebas pegas sesuai dengan buku manual
sesuai dengan jenis mobil yang diperiksa .batas limit = 273 mm.

Pengujian pegas koil dalam keadaan pegas koil terlepas ukur tinggi bebas
pegas,kemudian tekan pegas dengan beban tertentu.
Ukur kembali tinggi bebas pegas , bila ukuran kurang dari batas limit spesifikasi
sesuai yang ditentukan maka pegas perlu diganti, dan sebaliknya

Catatan :
a. Bila pegas lemah dapat dirasakan ada kejutan tidak normal saat kendaraan
melewati jalan yang rata.
b. Bila pegas lemah, maka keausan ban menjadi tidak normal

Pada saat pemegasan, batang pegas koil menerima beban puntir dan lengkung


Sifat-sifat:
Langkah pemegasan panjang
Tidak dapat meredam getaran sendiri
Tidak dapat menerima gaya horisontal (perlu lengan-lengan)
Energi beban yang diabsorsi lebih besar daripada pegas daun
Dapat dibuat pegas lembut

Penggunaan Pada suspensi independen dan aksel rigid
6
I.2.3 Pegas Batang Torsi (Puntir)








Sifat sifat:
Memerlukan sedikit tempat
Energi yang diabsorsi lebih besar daripada pegas lain
Tidak mempunyai sifat meredam getaran sendiri
Dapat menyetel tinggi bebas mobil
Langkah pemegasan panjang
Mahal
Penggunaan:
Suspensi Independen






7
I.2.4 Pegas Spiral



Pegas spiral itu dibuat dari batang pegas khusus yang dilingkarkan membentuk spiral dengan jalan
memanaskannya. Setelah terbentuk kemudian dipanaskan secara hati- hati untuk disepuh.Ujung yang
satu dibuat sedemikian rupa guna dipasang pada bagian rangka, sedang ujunglainnya untuk dipasang
pada sumbu atau kelengkapan suspensi menurut kebutuhan.

di sini pelapis karet sangat diperlukan untuk menahan getaran yang terjadi, lihat
gambar2.15. Kedua ujungnya duduk pada piring dudukan (Mounting).Pegas spiral
sangat praktis untuk suspensi mobil, karena ringan, murah, tidak memakanbanyak
tempat, tidak ada gesekan dalam. Kekurangannya karena tidak ada kekakuan
yanglatent ke arah samping, sehingga memerlukan batang-batang kontrol, sendi-
sendi, untukmengendalikan roda.
8
I.2.5 Pegas pada klep



Pegar klep atau pir katup pada mesin memiliki peranan penting , sebagai penekan
klep agar menutup sehingga kompresi mesin tidak sampai bocor.
Pir klep pada kondisi bebas atau tanpa tekanan memiliki panjang sesuai
spesifikasi pabrik, apabila panjangnya kurang dari spesifikasi pabrik maka pir
klep/pegas katup wajib ganti daripada mesin nanti mengalami kebocoran
kompresi.
Cara mengukur panjang pir klep bisa kita lakukan menggunakan jangka
sorong/kaliper/sketmat.

















9
II. BANTALAN

II.1 Definisi Bantalan

Bantalan merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yang memegang
peranancukup penting karena fungsi dari bantalan yaitu untuk menumpu sebuah
poros agarporos dapat berputar tanpa mengalami gesekan yang berlebihan.
Bantalan haruscukup kuat untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya
bekerja denganbaik.
prinsip Kerja Bantalan
Apabila ada dua buah logam yang bersinggungan satu dengan lainnya
salingbergeseran maka akan timbul gesekan , panas dan keausan .Untuk itu pada
kedua benda diberi suatu lapisan yang dapat mengurangi gesekan ,panas dan
keausan serta untuk memperbaiki kinerjanya, ditambahkan pelumasansehingga
kontak langsung antara dua benda tersebut dapat dihindarai.

Pada umumya bantalan dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian yaitu :
a.Bantalan Luncur
b.Bantalan gelinding

Pada bantalan ini terjadi gesekan luncur antara poros dan bantalan
karenapermukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan dengan perantaraan
lapisan pelumas. Berdasarkan konstruksinya bantalan luncur dibedakan
menjadi:a) Bantalan Luncur Radial Bantalan ini untuk mendukung gaya radial
dari batang torak saat berputar.Konstruksinya terbagi / terbelah menjadi dua agar
dapat dipasang pada poros.

Berdasarkan konstruksinya, bantalan luncur terbagi menjadi 3 Jenis, yaitu:

1. Bantalan Luncur Radial (Jurnal bearing)
Bantalan ini untuk mendukung gaya radial dari batang torak saat berputar.
Konstruksinya terbagi / terbelah menjadi dua agar dapat dipasang pada poros
engkol






10
2. Bantalan Luncur Aksial (Thrust bearing)
Bantalan ini menghantarkan poros engkol menerima gaya aksial yaitu terutama
pada saat terjadi melepas / menghubungkan plat kopling saat mobil berjalan.
Konstruksi bantalan ini juga terbelah / terbagi menjadi dua dan dipasang pada
poros jurnal bagian paling tengah.


3. Bantalan Khusus
Yaitu kombinasi antara bantalan radial dan aksial

Bahan untuk bantalan luncur harus memenuhi persyaratan berikut:
Mempunyai kekuatan yang cukup (tahan beban dan kelelahan)
Dapat menyesuaikan diri terhadap lenturan poros yang tidak terlalu
besaratau terhadap perubahan bentuk yang kecil
Mempunyai sifat anti las (tidak dapat menempel) terhadap poros jika
terjadikontak dan gesekan antara logam dan logam
Sangat tahan karat
Dapat membenamkan kotoran atau debu kecil
Murah harganya
Tidak terlalu terpengaruh oleh temperature
11

Berdasar bahannya batalan luncur dibedakan menjadi:

a) Bantalan satu bahan
Yaitu bantalan yang terbuat dari satu jenis bahan sajaseperti besi tuang kelabu
atau perunggu. Jenis ini hanyadigunakan pada motor dengan beban ringan.
b) Bantalan dua bahan
Bantalan ini mempunyai dua bahan untuk pendukung danuntuk bagian
luncurnya.Untuk bagian pendukungnyaterbuatdari Cuprum ( Cu) , Plumbum (
Pb), Sn ataupaduan alumunium , sedanng bagian luncurnya biasanyaterbuat dari :
Pb atau Sn. Jenis ini mempunyai sifat luncuryang baik serta daya dukungnya lebih
besar
Keuntungan:
a. Tidak peka terhadap beban kejut dan goncangan, karena bantalan
luncurmemiliki bidang penopang dan bidangpelumasan yang lebar.
b. Bantalan luncur tidak terlalu peka terhadap debu / kotoran, maka dari
itukurang membutuhkan seal.
c. Tinggi angka putaran tidak terbatas karena tidak ada gesekan langsung
antaralogam dengan logam, tetapi yangada berupa gesekan antara logam
denganpelumas.
d. Bantalan luncur konstruksi belahan memungkinkan pembongkaran
danpemasangan kembali dari poros dapatdilakukan dengan mudah.
e. Bantalan luncur yang dapat diatur kembali kelonggarannya
memungkinkandicapainya karakter putaran yang presisi.

II.2 Macam Macam Bantalan(Bearings)

II.2.1 Single Row groove Ball Bearings

Bearing ini mempunyai alur dalam pada kedua cincinnya. Karena memiliki alur,
maka jenis ini mempunyai kapasitas dapat menahan beban secara ideal pada arah
radial dan aksial. Maksud dari beban radial adalah beban yang tegak lurus
terhadap sumbu poros, sedangkan beban aksial adalah beban yang searah sumbu
poros.





12
II.2.2 Double Row Self Aligning Ball Bearings

Jenis ini mempunyai dua baris bola, masing-masing baris mempunyai alur sendiri-
sendiri pada cincin bagian dalamnya. Pada umumnya terdapat alur bola pada
cincin luarnya. Cincin bagian dalamnya mampu bergerak sendiri untuk
menyesuaikan posisinya. Inilah kelebihan dari jenis ini, yaitu dapat mengatasi
masalah poros yang kurang sebaris.


II.2.3 Single Row Angular Contact Ball Bearings

Berdasarkan konstruksinya, jenis ini ideal untuk beban radial. Bearing ini
biasanya dipasangkan dengan bearing lain, baik itu dipasang secara pararel
maupun bertolak belakang, sehingga mampu juga untuk menahan beban aksial.











13
II.2.4 Double Row Angular Contact Ball Bearings

Disamping dapat menahan beban radial, jenis ini jgua dapat menahan beban aksial
dalam dua arah. Karena konstruksinya juga, jenis ini dapat menahan beban torsi.
Jenis ini juga digunakan untuk mengganti dua buah bearing jika ruangan yang
tersedia tidak mencukupi.




II.2.5 Double Row Barrel Roller Bearings

Bearing ini mempunyai dua baris elemen roller yang pada umumnya mempunyai
alur berbentuk bola pada cincin luarnya. Jenis ini memiliki kapasitas beban radial
yang besar sehingga ideal untuk menahan beban kejut.










14
II.2.6 Single Row Cylindrical Bearings

Jenis ini mempunyai dua alur pada satu cincin yang biasanya terpisah. Eek dari
pemisahan ini, cincin dapat bergerak aksial dengan mengikuti cincin yang lain.
Hal ini merupakan suatu keuntungan, karena apabila bearing harus mengalami
perubahan bentuk karena temperatur, maka cincinya akan dengan mudah
menyesuaikan posisinya. Jenis ini mempunyai kapasitas beban radial yang besar
pula dan juga cocok untuk kecepatan tinggi.



II.2.7 Tapered roller bearings

Dilihat dari konstriksinya, jenis ini ideal untuk beban aksial maupun radial. Jenis
ini dapat dipisah, dimana cincin dalamnya dipasang bersama dengan rollernya dan
cincin luarnya terpisah.

15
II.2.8 Single direction thrust ball bearings

Bearing jenis ini hanya cocok untuk menahan beban aksila dalam satu arah saja.
Elemenya dapat dipisahkan sehingga mudah melakukan pemasangan. Beban
aksial minimum yang dapat ditahan tergantung dari kecepatannya. Jenis ini sangat
sensitif terhadap ketidaksebarisan (misalignment) poros terhadap rumahnya.
















II.2.9 Double direction thrust ball bearings

Bearing jenis ini hanya cocok untuk menahan beban aksila dalam satu arah saja.
Elemenya dapat dipisahkan sehingga mudah melakukan pemasangan. Beban
aksial minimum yang dapat ditahan tergantung dari kecepatannya. Jenis ini sangat
sensitif terhadap ketidaksebarisan (misalignment) poros terhadap rumahnya.


16
II.2.10 Ball and socket bearings

Bearing jenis ini mempunyai alur dalam berbentuk bola, yang bisa membuat
elemennya berdiri sendiri. Kapasitasnya sangat besar terhadap beban aksial.
Selain itu juga dapat menahan beban radial secara simultan dan cocok untuk
kecepatan yang tinggi.






























17
III RODA GIGI

III.1 Definisi Roda Gigi

Roda gigi adalah bagian dari mesin yang berputar yang berguna untuk
mentransmisikan daya. Roda gigi memiliki gigi-gigi yang saling bersinggungan
dengan gigi dari roda gigi yang lain. Dua atau lebih roda gigi yang bersinggungan
dan bekerja bersama-sama disebut sebagai transmisi roda gigi, dan bisa
menghasilkan keuntungan mekanis melalui rasio jumlah gigi. Roda gigi mampu
mengubah kecepatan putar, torsi, dan arah daya terhadap sumber daya. Tidak
semua roda gigi berhubungan dengan roda gigi yang lain; salah satu kasusnya
adalah pasangan roda gigi dan pinion yang bersumber dari atau menghasilkan
gaya translasi, bukan gaya rotasi.
Transmisi roda gigi analog dengan transmisi sabuk dan puli. Keuntungan
transmisi roda gigi terhadap sabuk dan puli adalah keberadaan gigi yang mampu
mencegah slip, dan daya yang ditransmisikan lebih besar. Namun, roda gigi tidak
bisa mentransmisikan daya sejauh yang bisa dilakukan sistem transmisi roda dan
puli kecuali ada banyak roda gigi yang terlibat di dalamnya.
Ketika dua roda gigi dengan jumlah gigi yang tidak sama dikombinasikan,
keuntungan mekanis bisa didapatkan, baik itu kecepatan putar maupun torsi, yang
bisa dihitung dengan persamaan yang sederhana. Roda gigi dengan jumlah gigi
yang lebih besar berperan dalam mengurangi kecepatan putar namun
meningkatkan torsi.
Rasio kecepatan yang teliti berdasarkan jumlah giginya merupakan keistimewaan
dari roda gigi yang mengalahan mekanisme transmisi yang lain (misal sabuk dan
puli). Mesin yang presisi seperti jam tangan mengambil banyak manfaat dari rasio
kecepatan putar yang tepat ini. Dalam kasus di mana sumber daya dan beban
berdekatan, roda gigi memiliki kelebihan karena mampu didesain dalam ukuran
kecil. Kekurangan dari roda gigi adalah biaya pembuatannya yang lebih mahal
dan dibutuhkan pelumasan yang menjadikan biaya operasi lebih tinggi.
Ilmuwan Yunani Kuno Archimedes pertama kali mengembangkan roda gigi
dalam ilmu mekanika di sekolah Aleksandria pada abad ketiga sebelum masehi.
Mekanisme Antikythera adalah contoh aplikasi roda gigi yang rumit yang
pertama, yang didesain untuk menghitung posisi astronomi. Waktu pengerjaan
mekanisme ini diperkirakan antara 150 dan 100 SM [1].





18
III.2 Jenis-Jenis Roda Gigi

III.2.1 Spur

Spur adalah roda gigi yang paling sederhana, yang terdiri dari silinder atau
piringan dengan gigi-gigi yang terbentuk secara radial. Ujung dari gigi-giginya
lurus dan tersusun paralel terhadap aksis rotasi. Roda gigi ini hanya bisa
dihubungkan secara paralel.

III.2.2 Roda Gigi Dalam

Roda gigi dalam (atau roda gigi internal, internal gear) adalah roda gigi yang gigi-
giginya terletak di bagian dalam dari silinder roda gigi. Berbeda dengan roda gigi
eksternal yang memiliki gigi-gigi di luar silindernya. Roda gigi internal tidak
merubah arah putaran.



19
III.2.3 Roda Gigi Heliks
Roda gigi heliks adalah penyempurnaan dari spur. Ujung-ujung dari gigi-giginya
tidak paralel terhadap aksis rotasi, melainkan tersusun miring pada derajat
tertentu. Karena giginya bersudut, maka menyebabkan roda gigi terlihat seperti
[[heliks].
Gigi-gigi yang bersudut menyebabkan pertemuan antara gigi-gigi menjadi
perlahan sehingga pergerakan dari roda gigi menjadi halus dan minim getaran.
Berbeda dengan spur di mana pertemuan gigi-giginya dilakukan secara langsung
memenuhi ruang antara gigi sehingga menyebabkn tegangan dan getaran. Roda
gigi heliks mampu dioperasikan pada kecepatan tinggi dibandingkan spur karena
kecepatan putar yang tinggi dapat menyebabkan spur mengalami getaran yang
tinggi. Spur lebih baik digunakan pada putaran yang rendah. Kecepatan putar
dikatakan tinggi jika kecepatan linear dari pitch melebihi 25 m/detik
Roda gigi heliks bisa disatukan secara paralel maupun melintang. Susunan secara
paralel umum dilakukan, dan susunan secara melintang biasanya disebut dengan
skew.


III.2.4 Roda Gigi Heliks Ganda

Roda gigi heliks ganda (double helical gear) atau roda gigi herringbone muncul
karena masalah dorongan aksial (axial thrust) dari roda gigi heliks tunggal.
Double helical gear memuliki dua pasang gigi yang berbentuk V sehingga seolah-
olah ada dua roda gigi heliks yang disatukan. Hal ini akan menyebabkan dorongan
aksial saling meniadakan. Roda gigi heliks ganda lebih sulit untuk dibuat karena





















20
III.2.5 Roda Gigi Bevel

Roda gigi bevel (bevel gear) berbentuk seperti kerucut terpotong dengan
gigi-gigi yang terbentuk di permukaannya. Ketika dua roda gigi bevel
mersinggungan, titik ujung kerucut yang imajiner akan berada pada satu titik, dan
aksis poros akan saling berpotongan. Sudut antara kedua roda gigi bevel bisa
berapa saja kecuali 0 dan 180.
Roda gigi bevel dapat berbentuk lurus seperti spur atau spiral seperti roda gigi
heliks. Keuntungan dan kerugiannya sama seperti perbandingan antara spur dan
roda gigi heliks.


III.2.6 Roda Gigi Hypoid

Roda gigi hypoid mirip dengan roda gigi bevel, namun kedua aksisnya tidak
berpotongan [2].








III.2.7 Roda Gigi Mahkota

Roda gigi mahkota (crown gear) adalah salah satu bentuk roda gigi bevel yang
gigi-giginya sejajar dan tidak bersudut terhadap aksis. Bentuk gigi-giginya
menyerupai mahkota. Roda gigi mahkota hanya bisa dipasangkan secara akurat
dengan roda gigi bevel atau spur.



21






III.2.8 Roda Gigi Cacing

Roda gigi cacing (worm gear) menyerupai screw berbentuk batang yang
dipasangkan dengan roda gigi biasa atau spur. Roda gigi cacing merupakan salah
satu cara termudah untuk mendapatkan rasio torsi yang tinggi dan kecepatan putar
yang rendah. Biasanya, pasangan roda gigi spur atau heliks memiliki rasio
maksimum 10:1, sedangkan rasio roda gigi cacing mampu mencapai 500:1 [3].
Kerugian dari roda gigi cacing adalah adanya gesekan yang menjadikan roda gigi
cacing memiliki efisiensi yang rendah sehingga membutuhkan pelumasan [3].
Roda gigi cacing mirip dengan roda gigi heliks, kecuali pada sudut gigi-giginya
yang mendekati 90 derajat, dan bentuk badannya biasanya memanjang mengikuti
arah aksial. Jika ada setidaknya satu gigi yang mencapai satu putaran mengelilingi
badan roda gigi, maka itu adalah roda gigi cacing. Jika tidak, maka itu adalah roda
gigi heliks. Roda gigi cacing memiliki setidaknya satu gigi yang mampu
mengelilingi badannya beberapa kali. Jumlah gigi pada roda gigi cacing biasanya
disebut dengan thread.
Dalam pasangan roda gigi cacing, batangnya selalu bisa menggerakkan roda gigi
spur. Jarang sekali ada spur yang mampu menggerakkan roda gigi cacing.
Sehingga bisa dikatakan bahwa pasangan roda gigi cacing merupakan transmisi
satu arah.




22
III.2.9 Roda Gigi Non-Sirkular

Roda gigi non-sirkular dirancang untuk tujuan tertentu. Roda gigi biasa
dirancang untuk mengoptimisasi transmisi daya dengan minim getaran dan
keausan, roda gigi non sirkular dirancang untuk variasi rasio, osilasi, dan
sebagainya.








III.2.10 Roda Gigi Pinion

Pasangan roda gigi pinion terdiri dari roda gigi, yang disebut pinion, dan batang
bergerigi yang disebut sebagai rack. Perpaduan rack dan pinion menghasilkan
mekanisme transmisi torsi yang berbeda; torsi ditransmisikan dari gaya putar ke
gaya translasi atau sebaliknya. Ketika pinion berputar, rack akan bergerak lurus.
Mekanisme ini digunakan pada beberapa jenis kendaraan untuk mengubah rotasi
dari setir kendaraan menjadi pergerakan ke kanan dan ke kiri dari rack sehingga
roda berubah arah.


















23
III.2.11 Roda Gigi Episiklik


Roda gigi episiklik (planetary gear atau epicyclic gear) adalah kombinasi roda
gigi yang menyerupai pergerakan planet dan matahari. Roda gigi jenis ini
digunakan untuk mengubah rasio putaran poros secara aksial, bukan paralel.
Kombinasi dari beberapa roda gigi episiklik dengan mekanisme penghentian
pergerakan roda gigi internal menghasilkan rasio yang dapat berubah-ubah.
Mekanisme ini digunakan dalam kendaraan dengan transmisi otomatis.
Roda gigi planet yang sederhana dapat ditemukan pada zaman revolusi industri di
Inggris; ketika itu mekanisme roda gigi planet yang berupa roda gigi pusat
sebagai matahari dan roda gigi yang berputar mengelilinginya sebagai planet,
menjdi bagian utama dari mesin uap. Bagian ini mengubah gaya translasi menjadi
rotasi, yang kemudian dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan.










Ilustrasi putaran roda gigi episiklik. Perhatikan perbedaan kecepatan putar yang ditandai
dengan tanda merah pada poros roda gigi matahari dan planet










24
Berbagai Istilah Dalam Roda Gigi
Frekuensi putaran
Merupakan ukuran seberapa banyak putaran terjadi dalam satu satuan waktu.
Misal, RPM, adalah seberapa banyak putaran terjadi dalam satu menit.
Frekuensi angular
Diukur dalam radian per detik, di mana 1 RPM = pi/30 rad/detik. Satu putaran
bernilai 2 pi rad.
Jumlah gigi
Yaitu jumlah gigi yang dimiliki oleh roda gigi. Dalam kasus roda gigi cacing,
jumah gigi adalah nomor thread dari roda gigi cacing.
Aksis
Sumbu yang melalui pusat perputaran roda gigi.
Pitch
Ruang di antara gigi.
Sudut heliks
Sudut antara tangen ke heliks dan aksis roda gigi. Sudut heliks roda gigi spur
bernilai nol, dan sudut heliks roda gigi cacing mendekati 90 derajat.



























25
DATAR PUSTAKA


http://engineeringxxx.blogspot.com/2012/05/makalh-
pegas.html
http://www.scribd.com/doc/98728676/Makalah-Pegas
http://id.wikipedia.org/wiki/Roda_gigi
http://irvandy1993.blogspot.com/2013/06/elemen-mesin-
bantalan.html
www.google.com

Anda mungkin juga menyukai