1121500018
BAB II
LANDASAN TEORI
II.1 Definisi Pegas
Pegas bukan merupakan suatu hal yang mutlak melainkan suatu pilihan
sehubungan dengan pembuatan dan biaya.
Pegas adalah sebuah elemen mesin elastis yang berfungsi untuk mencegah
distorsi pada saat pembebanan dan menahan pada posisi semula pada saat
posisinya dirubah.
a. Pegas tekan atau kompresi
b. Pegas tarikPegas ulir
c. Pegas Puntir
d. Pegas Volut
e. Pegas daun
f. Pegas piring (plat)
g. Pegas cincin
h. Pegas torsi atau batang puntir
B. Bahan Pegas
Pegas dapat dibuat dari berjenis-jenis bahan seperti pada table dibawah
menurut pemakaiannya :
Pemakaian Bahan
Pegas biasa (dibentuk panas) SUP4, SUP6, SUP, SUP10, SUP11
Pegas biasa (dibentuk dingin) SW, SWP, SUS, BsW, NSWS, PBW,
Pegas tumpuan kendaraan BeCuW, Kawat distemper dengan
minyak
Pegas untuk katup keamanan ketel SUP4, SUP6, SUP7, SUP9, SUP10
Pegas untuk governor kecepatan SWP, SUP4, SUP6, SUP7, Kawat
plastic Cr dengan minyak
Pegas tahan panas SUS
Pegas korosi SUS, BSW, NSWS, PBW, BeCuW
Pegas untuk katup SWPV, Kawat distemper dengan
minyak
(Referensi Tabel 7.11 hal 313 Sularso-Kyokatsu Suga 1997)
Tabel 2.1 Bahan Pegas silindris menurut pemakaian
Pegas untuk pemakaian umum biasanya dibuat dari kawat tarik keras yang
dibentuk dingin, atau kawat yang distemper dengan minyak. Pada pegas yang
terbuat dari kawat tari keras, tidak dilakukan perlakuan panas setelah dibentuk
menjadi pegas. Untuk pemilihan bahan pegas sebaiknya memilih bahan yang
mempunyai batas elastis tinggi.
Pegas mempunyai sifat elastis untuk menahan kejutan-kejutan. Model
pegas yang digunakan adalah pagas daun (leaf spring) yang terdiri dari
beberapa lembar yang diikatkan menjadi satu, pegas coil dan batang torsi
W
Konstanta Pegas K = .................................... (Ref. Khurmi : hal 825)
Dimana, W = beban (kg)
= lendutan (mm)
bila konstanta pegas lebih kecil, dan pegas menjadi keras bila konstanta
lebih besar.
Dimasa lalu pegas-pegas coil hanya digunakan pada suspensi depan mobil-
mobil penumpang, tetapi pada akhir-akhir ini mulai dipakai pada suspensi
mobil.
Pada gambar 2.3 menunjukkan suatu pegas coil yang digunakan pada
besar. Pada suspensi belakang digunakan lebih dari satu suspensi seperti pegas
daun untuk menahan beban-beban berat, jika beban yang didapatkan tidak tahan
akan terjadi perpatahan pegas. Oleh karena itu harus dibuat lebih kuat untuk
menahan beban.
Pada batang torsi, digunakan pegas baja yang elastis. Bila salah
satu ujung pegas dikaitkan dengan keras dan batang ujung lainnya
dipasangkan pada arm ini bergerak keatas dan kebawah. Maka batang
yang sama.
Pegas torsi bekerja dalam hal yang sama. Pegas model ini konstruksinya
Hallow spring adalah potongan karet yang dibuat pada bagian atas
poros kontrol arm, atau bagian atas rangka. Dengan demikian hallows
dibawah ini :
dari nilai ideal 1 tidak dapat dipakai. Didapatkan juga bahwa tegangan
satunya. Pegas daun digunakan pada beban-beban yang lebih besar, yang
merencanakan pegas daun pada Mobil Niaga Daihatsu Grand Max Pick
Up . Untuk itu dalam bab ini penulis membahas pegas daun serta
perencanaan.
Pegas daun (dikenal sebagai pegas datar), terbuat dari plat datar. Kegunaan
pegas daun lebih dari pegas spiral adalah bahwa ujung akhirnya tersusun
sepanjang kait jalur kecil sebagai lendutan aksi yang merupakan bagian
Contoh gambar 2.8 plat pegas terlihat dalam gambar dibawah ini :
dan memuat beban pada bagian lainnya, seperti ditunjukan pada gambar
luar)
Kita tahu bahwa momen lentur max pada ujung luar yang miring A.
I
Dan modulus penampangnya, Z =
y
1 / 12.b.t 3
=
t/2
W.L
=
1 2
bt
6
6𝑊.𝐿
= ....... (Ref. Khurmi.:hal 866)
𝑏𝑡 2
Kita tahu bahwa, lendutan max untuk suatu tuas miring dengan beban
terkonsentrasi pada kedudukan akhir bebas adalah,
W.L3
= …................ (Ref. Khurmi : hal 866 )
3.E.I
W.L3
=
bt 3
3E
12
4.W.L3
=
E.b.t3
2.σ.L2
=
3.E.t
dengan,
6.W.L
σ =
b.t2
lapisan paling atas mengalami penarikan dan lapisan paling bawah mengalami
penekanan, tetapi tegangan geser adalah nol pada serabut-serabut lainnya dan
maksimum, pada bagian tengahnya, seperti ditunjukan dalam gambar 2.10. Dari
sini dibutuhkan tidak perlu dihitung secara bersama/serentak, kita hanya perlu
lentur,memotong
Gambar 2.10 (a) plat sayatan atau potongan melintang. (b) diagram
tegangan lentur. (c) diagram tegangan memotong.
Jika pegasnya tidak memiliki tipe luas miring tetapi mirip balok
Gambar 2.11 Plat pegas ( tipe luas miring balok penyokong sederhana )
Modulus penampang,
1 2
Z= bt …............................... (Ref Khurmi. : hal 866)
6
M
σ=
Z
6.W.L
= ................................ (Ref. Khurmi. : hal 866)
2
b.t
W1.L13
= …................................ (Ref. Khurmi.:hal 866)
48.E.I
(2W).(2.L)3
=
48.E.I
W.L3
=
3.E.I
Dari hal tersebut kita dapat lihat bahwa sebuah pegas seperti misalnya
pegas pada automobil, dengan panjang 2L dan menahan beban pada tengahnya
lebar “ b “ dan ditempatkan seperti dalam gambar 2.12 maka persamaan ( i ) dan
6.W.L
σ= ………….......... (Ref. khurmi: hal 872)
2
n.b.t
Dan
4.W.L3
= …………………(Ref. khurmi: hal 872)
3
n.E.b.t
2fL2
=
3.E.I
daun pada penampang selingnya secara seragam/rata, tegangan pada pegas seperti
gambar 3.5 ( a ), tegangan terus menembus secara seragam. Jika piringan segitiga
dan diletakan dibawah satu dengan yang lainnya, seperti ditunjukan dalam
6.W.L
σ= ……………(Ref. khurmi: hal 872)
n.b.t2
6.W.L2
= …………………….., (Ref. khurmi: hal 872)
n.E.b.t2
f.L2
=
E.t
diatas pegas akan menjadi padat sehingga ruangan yang ditempati oleh pegas
melemah.
2
1 jarak antara tengah dari penjepit “ U “ harus dikurangi dari panjang
3
master“ yang memiliki suatu kait pada akhir ujungnya melewati penjepit
dibangun dengan lahan yang anti pergesekan seperti perunggu atau karet.
tegangan yang merata/sama. Keadaan ini dapat dicapai dengan dua cara :
1. Dengan membuat tipis ketebalan dari panjang daun penuh daripada daun
lentur yang kecil oleh karena jarak yang kecil dari pusat yang kecil sampai
2. Dengan memberikan radius lekukan yang besr pada panjang daun penuh
Contoh gambar 2.15 Radius lekukan besar pada panjang daun bertingkat
Panjang dan dari pegas daun dapat ditemukan dalam diskusi sebagai
2
= 2L1 - ( ketika baut-u digunakan )
3
Dapat dicabut bahwa ketika hanya ada satu daun panjang penuh (
hanya daun utama ) maka jumlah daun-daun yang dipotong yakni ‘n’ dan
ketika ada dua daun panjang penuh ( termasuk satu daun utama ), maka
dua daun panjang penuh, maka panjang daun-daunnya dapat dicari sebagai
berikut :
panjang _ efektif
Pajang daun terkecil = panjang tidak efektif
n 1
Panjang _ efektif
Panjang daun berikutnya = Panjang tidak efektif
n 1
1. Standar lebarnya : 32, 40, 45, 50, 55, 60, 65, 70, 75, 80, 90, 100 dan
125.
dan16 mm.
23, 25, 27, 28, 30, 32, 35, 38, 50, dan 55 mm.
5. Daerah penyepit dan ukuran paku keling dan baut yang digunakan.
< 50 20 x 4 6 6
50, 55 dan 60 25 x 5 8 8
65, 70, 75 dan 80 25 x 6 10 10
90, 100 dan 125 32 x 6 10 10
(Ref. Khurmi. R.S. Gupta. J.K, 1980, Machine Design i. hal 873)
panas pada besi pegas menghasilkan kekuatan yang sangat besar dan juga
dapat memuat beban yang besar, jangkauan yang besar untuk landutannya,
dan memiliki ketahanan terhadap beban lelah fatique yang lebih baik.
adalah:
oli).
Tabel 2.4. Bahan atau material yang digunakan untuk pagas daun.