Anda di halaman 1dari 14

BANTALAN (BEARING)

& ANALISA KERUSAKAN BANTALAN

Disusun oleh:

Mirza Riga Ahmadi

111.03.1149

Teknik mesin (S-I)

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI


INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND
Jl.Kalisahak 28 Kompleks Balapan – Tromol Pos 45
Telp. (0274) 563029, Fax. (0274) 563847 Yogyakarta 55222
2012

Elemen mesin II Page 1


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pada pemakaian kendaraan bermotor kita tidak lepas oleh yang namanya
bearing/bantalan karena bearing ini merupakan suatu benda yang dibuat untuk membantu
kinerja komponen pada kendaraan bermotor seperti pada roda, crankshaft dan lain – lain.
Oleh karena itu pada bearing teramat penting untuk mengetahui keandalannya, sehingga
dapat mendukung kinerja komponen pada kendaraan bermotor secara maksimal.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas rumusan masalah dalam makalah ini
adalah:

1. Menjelaskan beberapa pengertian bantalan dan jenis-jenis bantalan


2. Contoh analisa kerusakan pada bearing

Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah ini adalah:

1. Memberi penjelasan dasar-dasar bantalan.


2. Memberi penjelasan pengertian dari bantalan dan memberi penjelasan tentang
analisa jenis kerusakan dari bantalan (bearing) tersebut.

Elemen mesin II Page 2


BAB II
PEMBAHASAN
A. Bantalan (bearing)

Bearing adalah bagian mesin dimana bagian-bagian mesin yang lain berputar atau
bergeser.

Bearing memiliki tiga fungsi utama :

1. mengurangi gesekan

2. menahan beban.

3. Mengatur posisi elemen yang bergerak.

Gesekan adalah hambatan yang ada pada dua permukaan yang saling bergerak
bersentuhan. Jika gesekan yang terjadi akibat gerak kedua benda terlalu besar maka dapat
merusakkan komponen mesin itu sendiri. Bearing mampu mengurangi gesekan tersebut.
Gesekan antara dua benda besarnya tergantung pada bidang kontak dan bahan/material benda
itu. Pada poros yang berputar terjadi gesekan antara poros dan bantalan/bearing. Gesekan
yang terjadi dapat dikurangi dengan cara memperkecilbidang kontak dengan menggunakan
elemen gulir (bola atau rol) sehingga menghasilkan rolling friction (gesekan putar).

Pemilihan bahan yang tahanan geseknya kecil juga dapat mengurangi gesekan. Pada
situasi ini gesekan yang terjadi dinamakan sliding friction (gesekan geser). Bearing adalah
bagian dari mesin yang memikul beban. Istilah beban berarti gaya yang diterima oleh
bearing. Beban yang diterima oleh bearing dapat berupa :

a. Beban yang diterima oleh poros dan diteruskan ke bearing

b. Gaya berat poros sendiri.

c. Gaya tambahan yang tercipta karena gerak poros

Fungsi bearing yang ketiga adalah mengatur posisi elemen yang bergerak, atau
menahan agar bagian yang bergerak tetap pada posisinya. Selain harus mampu menahan agar
tidak terjadi pergerakan ke satu arah atau lebih, bearing harus memungkinkan terjadinya
pergerakan ke arah yang lain.

B. Pembebanan pada bantalan (bearing)

Elemen mesin II Page 3


Karena bantalan (bearing) kemungkinan dapat terkena beban axial dan radial ,maka
bantalan (bearing) tersebut dirancang untuk penggunaan khusus. Bantalan (bearing) radial
digunakan jika hanya terdapat beban radial saja. Bantalan tekan (Thrust bearing) digunakan
jika hanya terdapat beban axial (endways) saja. Sejumlah bantalan (bearing) ada yang dibuat
untuk menahan kedua beban tersebut diatas yaitu axial dan radial. Beban tekan (thrust load)
dapat dibawa oleh bantalan rol tirus (tapered roller bearings) dan sejumlah bantalan bola dan
rol (misalnya jenis angular contact ball bearing dan spherical roller bearing). Pada bantalan
ini, dikarenakan bentuknya, maka beban radial diubah menjadi beban dorong (thrust load).

Dengan demikian menurut arahnya, beban yang bekerja pada bearing dibedakan atas :

a) Beban radial
Adalah beban yang arahnya tegak lurus dengan poros.
b) Beban Axial/ beban dorong
Adalah beban yang arahnya sejajar dengan sumbu poros.
c) Beban kombinasi
Adalah beban radial dan aksial terjadi secara bersamaan.

Pada umumnya bantalan diklarifikasikan menjadi dua bagian:

1. Bantalan luncur

Bantalan luncur adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk menumpu poros
berbeban, sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung dengan halus dan
aman. Jenis bantalan ini mampu menumpu poros dengan beban besar.

Elemen mesin II Page 4


2. Bantalan gelinding

Suatu bagian atau komponen yang berfungsi untuk menahan/mendukung suatu poros
agar tetap pada kedudukannya. Bearing mempunyai elemen yang berputar dan bagian
yang diam saat bekerja yang terletak antara poros dan rumah bearing.

C. Jenis-jenis Bearing

Berdasarkan jenis gesekan yang dialami, bearing dibedakan atas :

1. Sliding Surface Bearing, disebut juga friction bearing karena gesekan yang dihasilkan
masih relatif besar
2. Rolling Contact Bearing, disebut juga anti-friction bearing karena gesekan yang
dihasilkan hampir tidak ada. Termasuk di dalam Sliding Surface Bearing adalah Plain
Journal Bearing dan Thrust Bearing (Bantalan Dorong). Cirinya, kedua bantalan
tersebut memiliki satu permukaan yang bergeser pada permukaan yang lain. Yang
termasuk Rolling Contact Bearing adalah Ball Bearing dan Roller Bearing. Cirinya
menggunakan elemen gulir di antara kedua permukaannya.
 Sliding Surface Bearing

A. Plain Journal Bearing

Plain bearing journal atau sleeve bearing terdiri atas sebuah sleeve atau selongsong
logam yang dipasang disekitar shaft. Bagian shaft yang berputar dalam bearing disebut
journal. Sleeve logam tersebut ditutup dan dijaga posisinya oleh bearing housing. Bantalan
luncur (plain bearing) sering disebut bushing. Selama ‘bearing’ dan ‘bushing’ merupakan
sinonim, kita menganggap semua rancangan tertentu sebagai bantalan (bearing). Bantalan
luncur (plain bearing) menggunakan sedikit ruang dan umumnya harganya lebih murah

Elemen mesin II Page 5


dibandingkan dengan bantalan gelinding (antifriction bearing). Bantalan luncur (plain
bearing) dipakai dengan pertimbangan apabila mesin sering dilakukan perbaikan dan
tempatnya mudah dijangkau, serta mesinnya yang dirancang sedemikian rupa sehingga
memungkinkan untuk proses penggantian.

Plain Journal Bearing hanya mampu menahan gaya dengan arah radial, menjaga agar
shaft tidak bergerak naik turun atau ke samping, tapi tidak dapat menahan gerak poros arah
axial yaitu arah sepanjang garis sumbu shaft. Pada shaft yang hanya ditahan secara radial
terdapat masalah berupa gerak maju mundur poros.
Ciri-ciri Plain Journal Bearing :

1. Poros berputar dalam ruang tertutup yang halus permukaannya, permukaan


poros dan permukaan bearing diberi pelumas untuk mengurangi gesekan.
2. Plain Journal Bearings hanya mampu menahan gaya arah radial, tidak ke arah
axial.

Keuntungan-keuntungan Plain Journal Bearing:

1. Dapat mengurangi friksi/gesekan yang terjadi


2. Dapat disesuaikan dengan beban dan kecepatan putaran yang diterima
3. Mudah dalam penggantian
D. Pertimbangan Dalam Pemilihan Bantalan
 Dalam pemilihan bantalan banyak hal yang harus dipertimbangkan seperti :
 Jenis pembebanan yang diterima oleh bantalan (aksial atau radial )
 Beban maksimum yang mampu diterima oleh bantalan
 Kecocokan antara dimensi poros yang dengan bantalan sekaligus dengan
keseluruhan sistim yang telah direncanakan.
 Keakuratan pada kecepatan tinggi
 Kemampuan terhadap gesekan

Elemen mesin II Page 6


 Umur bantalan
 Harga
 Mudah tidaknya dalam pemasangan
 Perawatan.
E. Bahan-bahan untuk bantalan umum
a. Paduan tembaga, termasuk dalam golongan ini adalah perunggu, perunggu fosfor, dan
perunggu timah hitam.
b. Logam putih, termasuk dalam golongan ini adalah logam putih berdasar Sn (yang
disebut logam babit) dan logam putih berdasar Pb
F. Bahan untuk bantalan tanpa pelumasan

Bahan ini mengandung pelumas di dalamnya sehingga dapat dipakaii sebagai bantalan
yang melumasi sendiri. Bantalan semacam ini dipakai bila tidak memungkinkan
perawatan secara biasa, yaitu:

 Jika letak bantalan tidak memungkinkan pemberian pelumas dari luar


 Jika bantalan mempunyai gerakan bolak-balik sehingga kemungkinan
terbentuknya lapisan minyak sangat kecil
 Untuk alat-alat kimia atau pengolahan air
 Untuk kondisi khusus seperti beban besar, temperatur tinggi, temperatur rendah
atau keadaan hampa.
 Bantalan tanpa minyak dapat berupa:
a. Bantalan plastik
b. Bantalan logam yang diresapi minyak
c. Pelumas padat
G. Bantalan luncur hidostatik

Bantalan semacam ini dipakai sebagai bantalan utama pada mesin perkakas presisi tinggi,
misalnya pada meja putar bubut vertikal besar. Bahan bantalan dapat berupa minyak atau
udara. Dalam hal ini, minyak atau udara dialirkan dengan tekanan ke dalam celah bantalan
untuk mengangkat beban dan menghindari keausan ataupenempelan pada mesin berputar.

H. Bahan bantalan khusus


 Bantalan Kayu, dipakai dalam mesin pengolahan makanan.
 Bantalan Karet, dicampur dengan air sebagai pelumas, Bantalan karet mempunyai
koefisien gesek yang rendah. Bantalan karet juga dapat meredam bunyi dan getaran.

Elemen mesin II Page 7


 Bantalan Grafit Karbon, merupakan bahan yang sepenuhnya dapat melumasi sendiri
dan bekerja pada temperatur tinggi.penambahan serbuk babit, perak, atau tembaga
dapat memperbaiki sifatnya yang susah bereaksi sebagai bantalan.
 Bantalan Permata, dipakai pada alat-alat ukur. Merupakan bantalan dari batu akik
seperti delima (ruby), dan batu nilam (sapphire).

Elemen mesin II Page 8


BAB III

ANALISA BENTUK KERUSAKAN BALL BEARING SENTRIFUGAL


SPLIT CASSING PUMP

Setelah serangkaian kegiatan untuk mengungkapkan terjadi kegagalan pompa


bantalan tipe SKF 6313 yang menurut hasil analisis baik makroskopik dan mikroskopik
dipicu untuk tidak melakukan pemeliharaan selama operasi. Hal ini dibuktikan oleh hasil uji
metalografi dimana kegagalan dimulai dengan terjadinya deformasi yang disebabkan oleh
panas, pendinginan karena kurangnya distribusi yang harus dilakukan secara berkala.
Mengurangi usia pakai bearing (L.10) juga disebabkan oleh panas tinggi lokal, ini tampak
degradasi kekuatan. Mengingat usia pakai cenderung menurun, dari data perhitungan harus
mampu beroperasi hingga 8000 jam dan pada kenyataannya hanya mencapai usia beroperasi
selama 2000-4000 jam. Bantalan manufaktur baja karbon tinggi dengan bahan kimia
Komposisi menurut standar AISI-SAE 1095, dan unsur kimia 0.917% C, 0,41% Mn, 0,030%
S. Deformasi Terlihat terjadi pada permukaan antara kedua belah pihak berada dalam kontak
dengan permukaan bantalan bola yang mengalami erosi akibat gesekan, dapat diprediksi
sebagai hasil kurangnya kontanitas pelumasan tidak dijamin, sehingga memicu kenaikan
lokal suhu.

METODOLOGI
Untuk mencapai tujuan penelitian sebagaimana disebutkan diatas maka dilakukan
tahapan pengujian dan analisis sebagai berikut :
Pemilihan Specimen Uji
Specimen uji diambil dan dipilih dari selongsong pompa sentrifugal yang rusak
setelah dioperasikan selama lebih kurang 4000 jam di Padang. Pemilihan specimen
mewakili kondisi kerusakan y laboratorium yang dibutuhkan. Sampel yang dipilih adalah
sebagaimana terlihat pada gambar 1.
Pengujian Visual/Makro
Pengujian visual dilakukan untuk mengamati permukaan aus dan area penerima beban
dari suatu komponen secara visual, seperti penerima beban serta dimensi penampang aus dari
komponen. Gambar 1. Vol. II No.28, Mar LPPM UMSB pengoperasiannya tentu saja
entrifugal, ball bering tersebut mengalami kerusakan dalam periode dari kerusakan ball
bearing terutama mengenai dan kontribusi yang bengkel/work shop PDAM Kota
dilakukan untuk mendapatkan sampel yang tepat dan yang terjadi untuk mendapatkan hasil
pengujian fractography, permukaan area Foto Ball Bearing yang rusak I 2012 41.

Elemen mesin II Page 9


Gambar 1. Bantalan bearing yang rusak
HASIL DAN PEMBAHASANAN
Pemeriksaan (inspection) dan pengambilan data dilakukan pada water intake PDAM Kota
Padang pada saat dilakukan over haul unit pompa ditemukan :
1. Terjadi kerusakan pada bantalan bola pada poros penghubung motor penggerak
dengan pompa air, dari keterangan diperoleh dari operator bahwa umur bearing
selama 4 tahun belakangan hanya beroperasi selama 8 bulan, waktu pergantian normal
bearing sebelumnya adalah 8000 jam ( 4 tahun operasi ). Bearing yang digunakan
adalah bearing radial merek SKF 6313 diamater 140 mm.
2. Dalam pengopersian pompa sering terjadi udara palsu (air bleeding) yang
mengkibatkan getaran pada pompa.
3. Adanya perubahan bunyi yang mendering pada bantalan.
4. Waktu pembongkaran pompa ditemukan bearing terjadi kekeringan pelumas didalam
bearing.
IDENTIFIKASI

Dari hasil pemeriksaan secara visual pada gambar 2 dan 3 dapat dilihat bahwa adanya
indikasi kerusakan berapa retakan memanjang dengan arah bagian tengah Outer bearing,
goresan - goresan dan deformasi pada permukaan akibat gesekan dan benturan.

Elemen mesin II Page 10


Penyebab dan Mekanisme Kerusakan

Pemeriksaan bearing dengan teliti dan hati-hati akan menunjukan kemungkinan penyebab
kerusakan bearing dan bagaimana mengenalinya.

 Kekurangan pelumas, timbulnya panasnya merupakan akibat kekurangan pelumas,


panas menyebabkan perubahan warna pada permukaan bearing, inner, outer dan
ball,dan kekurangan pelumasan akan menyebabkan goresan ,keausan berlebih dan
akhirnya akan menyebabkan keseluruhan bearing mengalami kerusakan dan
mengakibatkan care (kawat pengikat ball bearing menjadi patah.

Elemen mesin II Page 11


 Abrasi ,masuknya kotoran dan pasir kedalam bearing menyebabkan keausan dini
karena kotoran tersebut akan menyebabkan permukaan bearing menjadi kasar. Ini
terbukti dari kondisi bearing pada saat indentifikasi dilakukan.
 Pemasangan yang salah, bearing biasanya menpunyai toleransi kesesuain pemasangan
antara bearing dan shaft, ini tidak boleh berlebihan karena apabila berlebihan inner
race akan dipaksa mengembang dan akan terjadi pembengkokan bearing, yang akan
mengakibatkan keausan pada shaft akan menyebabkan distorsi pada race, area
terdistorsi ini akan kelebihan beban sehingga kerusakan akan bermula diarea tersebut.
 Korosi, air dan uap akan menyebabkan korosi, ini terlihat seperti bekas lubang atau
karat ,penanganan yang ceroboh atau penyimpanan bearing yang tidak benar setelah
pencucian dapat menyebabkan korosi pada permukaan. Bearing harus dilumasi dan
dibungkus dengan kertas yang diberi oli meskipun untuk periode penyimpanan yang
singkat.
 Aksi gaya-gaya yang terjadi pada ball Bearing, Secara umum prilaku pembebaban
yang diterima oleh bearing adalah beragam yaitu meliputi tarikan,\ geseran, puntiran,
atau pembebanan secara kombinasi dan jenis pembebanan yang statis maupun
dinamis.
 Penyetelan yang salah, penyetelan dapat dilakukan terlalu longgar, tepat atau terlalu
kencang , selalu mengacu pada spesifikasi pabrik pembuat, untuk

Elemen mesin II Page 12


BAB IV

KESIMPULAN

Berdasarkan dari data hasil pembahasan dapat disimpulkan :


 Kekerasan pada komponen bearing : outer ring HV = 680, inner ring HV = 697 dan
ball bearing HV = 728 ini merupakan kekerasan yang sesuai dengan standar ball
bearing.
 Menurunnya umur pakai ball bearing juga diakibatkan oleh panas setempat
 yang tinggi ini terlihat adanya degradasi kekuatan.
 Berdasarkan dari data yang diperoleh dari pengujian komposisi kimia, maka material
dari bearing adalah tergolong pada baja karbon tinggi (high carbon steel) dengan
komposisi karbon sebesar 0,917 % C, Sesuai dengan standar AISI_SAE 1095 (UNS
DESIGNATION 10950), dengan komposisi sebagai berikut : 0,90-1,04%C , 0,30-
0,5% Mn , 0,04% P max dan 0,050% S max.

Elemen mesin II Page 13


DAFTAR ISI
http://www.scribd.com/doc/47732341/ELEMEN-MESIN-BANTALAN
http://karnen22.blogspot.com/2012/10/bantalan-elemen-mesin.html
http://thio-ade.blogspot.com/2009/07/bantalan-bearing.html
PT SKF Indonesia, 2002, “ Training Pengetahuan Bearing “, PT SKF Indonesia; Jakarta.
Shigley, Joseph, E, 1999, “ Perencanaan Teknik Mesin “, Jilid 1, Penerbit Erlangga; Jakarta.

Elemen mesin II Page 14

Anda mungkin juga menyukai