Anda di halaman 1dari 16

BAB III

PEMELIHARAAN TOOL POST


Nama: M. Nur Fadilah; Rahadiyan Haris; Nabela Ariana; Yogie Ariestea;
M. Sultan; Uris Wiratama

A. Deskripsi Tool Post


A.1. Pengertian Tool Post

Gambar 1.1 Bagian – Bagian Mesin Bubut

Mesin bubut memiliki bagian-bagian yang tidak dapat dipisahkan


guna membantu proses pembubutan. Salah satunya ialah tool post. Tool post
atau tool holder merupakan alat yang terpasang pada mesin bubut yang
berfungsi untuk memegang pahat bubut. Terdapat tiga bagian pada tool post
yaitu tuas pengikat, baut pengikat pahat, dan tempat kedudukan pahat,
seperti terlihat pada gambar 1.2.
Tuas Pengikat

Baut Pengikat
Pahat

Tempat
Kedudukan Pahat

Gambar 1.2 Bagian – Bagian Tool Post

1
Pengikat pahat bubut pada tool post biasanya menggunakan 3-4 buah
baut. Tool post dapat diputar-putar untuk memudahkan dalam
memposisikan pahat bubut.
Pahat bubut tersebut bermacam-macam tergantung pada kebutuhan
pembubutan yang diinginkan. Macam-macam pahat bubut yang digunakan
dalam proses pembubutan dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 1.6 Macam – Macam Pahat Bubut

Keterangan pahat bubut:


a) Pahat Bubut Rata Kiri, pada umumnya digunakan untuk pembubutan
rata memanjang yang pemakanannya dimulai dari kiri ke arah kanan
mendekati kepala lepas. Pahat bubut rata kiri memiliki sudut baji 55°.
b) Pahat Potong, merupakan salah satu jenis pahat yang menggunakan
tangkai untuk memotong benda kerja.
c) Pahat Bubut Rata Kanan, pada umumnya digunakan untuk
pembubutan rata memanjang yang pemakanannya dimulai dari arah
kiri ke kanan mendekati posisi cekam. Pahat bubut rata kanan
memiliki sudut baji 80°.
d) Pahat Rata, digunakan untuk meratakan
e) Pahat Bubut Radius, pada umumnya digunakan untuk pembubutan
radius.
f) Pahat Alur, digunakan untuk membubut alur pada benda kerja
g) Pahat Bubut Ulir, memiliki sudut puncak tergantung dari jenis ulir
yang akan dibuat. Untuk membubut ulir jenis whitwhort digunakan
sudut puncak 55° sedangakn untuk pembuatan ulir jenis metriks
digunakan sudut puncak 60°.
h) Pahat Bubut Muka, digunakan untuk pembubutan rata permukaan
benda kerja yang pemakanannya dapat dimulai dari luar benda kerja
kearah mendekati titik senter dan dapat juga dimulai dari titik senter

2
kearah luar benda kerja tergantung arah putar mesin. Pahat bubut
muka memiliki sudut baji 55°.
i) Pahat Kasar, digunakan untuk pengerjaan pembubutan awal baik
untuk pembubutan memanjang, melintang, menyudut maupun radius.

Sedangkan, berdasarkan material pembentuknya, pahat dibedekan


menjadi beberapa jenis. Berikut penjelasan jenis-jenis pahat berdasarkan
material pembentuknya.
1. Pahat High Speed Steel (HSS )
High speed steel (HSS) adalah perkakas yang tahan terhadap
kecepatan kerja yang tinggi dan temperatur yang tinggi juga dengan
sifat tahan softening, tahan abrasi, dan tahan breaking, yang berasal
dari baja dengan unsur karbon yang tinggi. Pahat HSS ini digunakan
untuk mengasah atau memotong benda kerja. Beberapa unsur yang
membentuk HSS antara lain Tungsten/wolfram (W), Chromium (Cr),
Vanadium (V), Molydenum (Mo), dan Cobalt (Co).

Gambar 1.7 Pahat HSS

Kekerasan permukaan HSS dapat ditingkatkan dengan


melakukan pelapisan. Material pelapis yang digunakan antara lain :
tungsten karbida, titanium karbida, dan titanium nitride, dengan
ketebalan pelapisan 5~8 μm. Pahat jenis ini mampu mempertahankan
kekerasan pada suhu moderat dan digunakan secara luas untuk mata
bor, pahat bubut, dan tap.

3
2. Pahat Karbida (HCS)
Pahat ini dibuat dari campuran antara karbida dan kobalt.
Karbida mendapatkan kekerasan mereka dari biji-bijian tungsten dan
ketangguhan mereka dari ikatan ketat yang dihasilkan oleh aksi
penyemenan dari logam tersebut. Kekerasannya sekitar 90 HRC.
Ketahanan aus dan ketangguhan (resistensi shock) dari karbida dapat
diubah dengan memvariasikan jumlah kekerasan kobalt.

Gambar 1.8 Pahat Karbida

Pahat jenis ini lebih unggul dibandingkan dengan pahat HSS,


karena pahat ini memiliki ketangguhan dan ketahanan terhadap abrasi
serta keausan.

3. Pahat Baja
Karbon Baja dengan kandungan karbon yang relatif tinggi (0,7%
- 1,4% C) tanpa unsur lain dengan persentase unsur lain yang rendah
(2% Mn, W, Cr) mampu mempunyai kekerasan permukaan yang
cukup tinggi. Baja karbon ini bisa digunakan untuk kecepatan potong
rendah (sekitar VC – 10 m/min) karena sifat martensit yang melunak
pada temperatur sekitar 250°C.

Gambar 1.9 Pahat Baja

4
Pahat jenis ini hanya dapat digunakan untuk memotong logam
yang lunak ataupun kayu. Karena harganya yang relatif murah maka
sering digunakan untuk tap (untuk membuat ulir).

4. Pahat Paduan Cor Nonferro


Sifat-sifat paduan cor nonferro adalah diantara HSS dan
Karbida (Cemented Carbide) dan digunakan dalam hal khusus diantara
pilihan dimana karbida terlalu rapuh dan HSS mempunyai hot
hardness dan wear resistance yang terlalu rendah. Jenis material ini
dibentuk secara tuang menjadi bentuk-bentuk yang tidak terlampau
sulit misalnya tool bit (sisipan) yang kemudian diasah menurut
geometri yang dibutuhkan.

Gambar 1.10 Pahat Con Nonferro

Paduan nonferro terdiri dari 4 macam elemen utama adalah


sebagai berikut:
1) Cobalt : sebagai pelarut bagi elemen elemen lain.
2) Krom(Cr) : (10% s.d 35% berat) yang membentuk karbida.
3) Wolfram (W) : (10% s.d 25% berat) sebagai pembentuk
karbida.
4) Karbon : 3% C menghasilkan jenis yang keras dan tahan aus.

5. Pahat Keramik
Keramik adalah material paduan metalik dan non metalik.
Proses pembuatannya melalui powder processing. Keramik secara luas
mencakup karbida, nitrida, borida, oksida, silikon, dan karbon.
Keramik mempunyai sifat yang relatif rapuh.

5
Gambar 1.11 Pahat Keramik

Keramik oksida atau oksida aluminium (Al2O3) murni atau


ditambah 30% titanium (TiC) untuk menaikkan kekuatannonadhesif.
Disertai dengan penambahan serat halus (whisker) dari SiC
dimaksudkan untuk mengurangi kegetasan disertai dengan
penambahan zirkonia (ZrO2) untuk menaikkan jumlah retak mikro
yang tidak terorientasi guna menghamabat pertumbuhan retak yang
cukup besar dan memiliki sifat yang sangat keras dan tahan panas.

6. Pahat CBN (Cubic Boron Nitride)


CBN termasuk jenis keramik. Dibuat dengan penekanan
panas (HIP, 60kbar, 1500°C) sehingga bentuk grafit putih nitrida
boron dengan strukrur atom heksagonal berubah menjadi struktur
kubik. Pahat sisipan CBN dapat di buat dengan menyinter serbuk
nitrida boron tanpa atau dengan material pengikat Al2O3, TiN, atau
Co.CBN memiliki kekerasan yang sangat tinggi dibandingkan pahat
sebelumnya.

Gambar 1.12 Pahat CBN

Pahat ini bisa digunakan untuk permesinan berbagai jenis baja


pada keadaan dikeraskan, besi tuang, HSS, atau karbida. CBN
6
memiliki afinitas yang sangat kecil terhadap baja dan tahan terhadap
perubahan reaksi kimia sampai dengan kecepatan potong yang sangat
tinggi.

7. Pahat Intan
Pahat intan merupakan pahat potong yang sangat keras yang
merupakan hasil proses sintering serbuk intan tiruan dengan pengikat
Co (5%-10%).

Gambar 1.13 Pahat Intan

Hot hardness sangat tinggi dan tahan terhadap deformasi


plastis. Sifat ini ditentukan oleh besar butir intan serta persentase dan
komposisi material pengikat. Karena intan pada temperatur tinggi akan
berubah menjadi grafit dan mudah terdifusi dengan atom besi, maka
pahat intan tidak dapat di gunakan untuk memotong bahan yang
mengadung besi (ferros). Cocok untuk “ultra high precision & mirror
finish cutting” bagi benda kerja nonferro (Al Alloys, Cu Alloys,
plastics, rubber).

Kegunaan pahat berdasarkan kekuatannya


Bahan Pahat Bubut
Kayu HSS
Plastik HSS
Teflon HSS
Nilon HSS
Baja umum (ST42) HSS
Alumunium HSS

7
Besi Cor Karbida
Kuningan Karbida
Bronze Karbida
Baja (ST60+) Karbida
Stainless Karbida

A.2. Prinsip Kerja


Tool post yang biasa digunakan dalam proses pembubutan ada
berbagai macam dengan cara kerja yang berbeda-beda. Jenis-jenis tool post
tersebut adalah Tool Post Standard, Quick Change Tool Post, dan Radius
Turner Tool Post. Berikut penjelasan masing-masing toolpost
1. Tool Post Standar
Cara menggunakan tool post standard ialah apabila ujung
sayat pahat bubut tidak mampu setinggi dengan senter benda kerja,
maka harus mengatur ketinggian plat sisi sayat pahat bubut dengan
memberikan plat pengganjal sampai dengan diperoleh ketinggian
sesuai tinggi senter benda kerja tercapai. Pengencangan pahat bubut
pada rumah pahat ialah dengan mengencangkan baut-baut pengikat
yang terdapat pada bagian pemegang pahat.

Gambar 1.3 Tool Post Standar

Tool post standard juga dapat berfungsi sebagai pemegang


alat potong lain selain pahat, sehingga tool post ini merupakan salah
satu tool post yang paling sering digunakan.

8
2. Quick Change Tool Post
Quick Change Tool Post atau yang sering disebut Adjustable
Tool Post merupakan tool post yang tinggi rendah posisi pahat
terhadap senter benda kerja dapat diubah atau diatur. Sehingga dalam
penggunaannya tidak diperlukan lagi plat pengganjal.

Gambar 1.4 Quick Change Tool Post

Hal tersebut dikarenakan pada body pemegang pahat telah


terdapat dudukan rumah pahat yang disertai kelengkapan mekanik
sehingga mudah menyetel, mengencangkan, serta mengatur ketinggian
pahat bubut. Dengan tool post ini, maka kerja akan menjadi efektif dan
efisien.

3. Radius Turner Tool Post


Tool post ini digunakan untuk membantu pekerjaan pembubutan
radius dan sangat cocok untuk membuat radius full atau berupa ujung
benda setengah lingkaran.

Gambar 1.5 Radius Turner Tool Post

Pada Radius Turner Tool Post memiliki bentuk yang berbeda


dengan jenis tool post yang lainnya. Jenis ini memiliki bentuk

9
lingkaran yang dapat dengan mudah digunakan untuk membubut
radius.
Pada prinsipnya, tool post bekerja dengan mengikuti kerja
dari eretan pada mesin bubut. Apabila eretan digerakkan, maka tool
post juga akan ikut bergerak dengan memegang pahat yang telah
dipasang atau disetting untuk proses pembubutan. Berikut cara
memasang pahat bubut pada tool post. Cara pemasangan pahat pada
tool post:

Gambar 1.6 Pemasangan Pahat

Berdasarkan gambar 1.6, dapat dijelaskan cara memasang


pahat yang benar pada tool post untuk menghindari kerusakan tool
post adalah sebagai berikut:
1. Siapkan tool post dan pahat yang akan digunakan
2. Letakkan pahat pada posisi siap dijepit pada toolpost
3. Atur tinggi pahat sehingga mendekati titik senter untuk
memudahkan penyetelan. Contohnya dengan menggunakan
pengganjal.
4. Putar tiga baut toolpost yang akan mengikat pahat secara
bergantian hingga menyentuh/mendekati pahat.
5. Kencangkan sedikit demi sedikit 3 baut tersebut secara
bergantian.
6. Pastikan ketiga baut tersebut memiliki tekanan yang sama dalam
penjepitan pahat bubut.
7. Pastikan mata sayat pada pahat dalam posisi setinggi senter.

10
Pahat yang dapat dipasang pada tool post harus memiliki
panjang minimal 7 cm. Tool Post masih bisa dipakai menggunakan 2
baut.

A.3. Jenis Beban/Gaya pada Tool Post


Gaya yang terjadi pada benda ada berbagai macam, diantaranya ialah:
 Gaya aksial, merupakan gaya yang mempunyai arah sama dengan
sumbu porossehingga mengakibatkan terjadinya tarikan atau
tekanan.
 Gaya radial, merupakan gaya yang arahnya tegak lurus dengan
sumbu poros. Gaya radial terjadi apabila benda mengalami
perputaran.
 Gaya tangensial, merupakan gaya yang tegak lurus dengan gaya
sentrifugal atau gaya sentripetal.
 Gaya tegak lurus merupakan gaya yang memiliki arah 90 o dari
bidang datar.

Sehingga gaya yang terjadi pada tool post adalah gaya aksial. Hal
tersebut dikarenakan penggunaan tool post untuk memegang pahat sehingga
memperoleh tekanan dari pahat.

B. Perawatan dan Perbaikan Tool Post


B.1. Tujuan Perawatan dan Perbaikan
Tujuan perawatan dan perbaikan pada tool post yaitu:
1. Memperpanjang masa pakai tool post
2. Merawat tool post agar dapat digunakan
3. Menjamin kesiapan tool post sebelum kerja berlangsung
4. Dapat memenuhi kebutuhan sesuai dengan rencana produksi
5. Mencapai biaya maintenance serendah mungkin pada tool post
6. Menjamin keselamatan operator mesin bubut dan benda kerja

B.2. Keuntungan Program Perawatan Tool Post


Keuntungan yang didapat dari melakukan perawatan pada tool post
yaitu:
1. Pelumasan pada baut-baut yang ada pada tool post dilakukan agar
tool post tidak macet.
2. Kerugian waktu operasi atau produksi dapat diperkecil
11
3. Interupsi pada jadwal yang telah ditentukan tidak akan terjadi
4. Tool post akan dapat digunakan dalam waktu yang lama

B.3. Jenis Perawatan


Jenis perawatan yang diterapkan pada tool post ialah perawatan
mingguan, bulanan, dan tahunan.

Perawatan Harian:
- Membersihkan tool post dari sisa sisa pembubutan
- Mengecek keadaaan semua baut pada tool post

Perawatan Bulanan:
- Melumasi baut-baut yang ada pada tool post

Perawatan Tahunan:
- Mengecek keadaan semua baut dan lubang baut pada tool post

B.4. Program Perawatan Preventif


Program perawatan preventif yang dilakukan pada tool post yaitu:
1. Inspeksi (I)
- Membersihkan tool post dari gram (sisa-sisa
pembubutan)
- Mengecek baut-baut pada tool post

2. Perbaikan pada Kerusakan Kecil (K)


- Mengencangkan baut tool post yang kendor
- Melumasi baut-baut pada tool post

3. Perbaikan pada Kerusakan Menegah (M)


- Mengganti baut yang aus
- Membesarkan lubang baut

4. Bongkar Total (B)


Bongkar total adalah proses membongkar mesin meliputi
semua bagian tanpa terkecuali dan memperbaiki atau
mengganti komponen-komponen yang rusak.

12
B.5. Langkah Kerja Perawatan
No. Urutan Kerja Perawatan Keterangan
1. Persiapkan alat dan bahan yang  Alat:
butuhkan - Kunci tool post

2. Lepas tuas pengikat pada tool


post
3. Lepaskan semua baut pada tool
post
4. Cek semua komponen pada tool
post
5. Pastikan komponen tersebut
perlu diganti atau diperbaiki
6. Berilah pelumas (minyak Gambar 1.7 Kunci Tool
pelumas) pada semua baut Post Shok T
7. Pasang semua baut pada tool
- Kuas
post
8. Catat hasil pemeriksaan
9. Kemudian pasang kembali tool
post pada eretan dan
kencangkan tuas pengikat
10. Bersihkan tempat kerja
11. Rapikan alat dan bahan yang
telah digunakan

Gambar 1.8 Kuas

 Bahan:
- Minyak Pelumas

13
Gambar 1.9 Minyak Pelumas

C. Tabel Indikasi Kerusakan

Indikator Personal
No Langkah Perbaikan
Kerusakan Maintenance
1. Lubang baut Membesarkan lubang baut pada - Operator
pada tool post tool post yang telah longgar
yang telah dengan menggunakan bor
longgar
Membuat ulir dalam
menggunakan tap ulir pada
lubang yang telah dibesarkan

Membersihkan sisa-sisa gram


pengetapan ulir dalam
2. Baut yang aus Mengganti baut dengan yang - Operator
baru
3. Baut patah Menggunakan jasa tukang las - Operator
/membuat ulir baru dengan cara
ditab kembali menggunakan tap
ulir balik

14
D. Kartu Perawatan Mesin

NAMA PERUSAHAAN:
ALAMAT :
KARTU RIWAYAT PERAWATAN

BENGKEL: PRODUKSI NO. MESIN:


NAMA MESIN: MESIN BUBUT NAMA KOMPONEN: TOOLPOST

Tgl/ PERBAIKAN
PARAF
Bln/ PELUMASAN GANTI LUBANG KET.
OPERATOR
Thn BAUT BAUT

E. Simpulan
Berdasarkan hasil data yang telah diperoleh, dapat disimpulkan
bahwa dalam pemeliharaan tool post pada mesin bubut, harus dilakukan
secara berkala. Hal tersebut dilakukan untuk mempersiapkan kondisi tool
post agar selalu dalam keadaan siap sedia sebelum digunakan dalam
pengerjaan pembubutan.

F. Daftar Rujukan
Agung, Kaizen. 2017. Jenis Pahat Mesin Bubut. (Online).
(http://kaizenagung.blogspot.com/2017/12/macam-pahat-bubut-dan-
fungsinya.html?m=1. Diakses 20 April 2019

Arifin, A. 2018.Macam-Macam Tool Post Mesin Bubut Manual dan Fungsinya,


(Online). (http://ahmadarifin.com/macam-macam-tool-post-mesin-
bubut-manual). Diakses pada 6 April 2019.

15
Ahmed, M-Zubair. 2014. Square Tool Post. (Online).
(https://grabcad.com/library/square-tool-post-2). Diakses 9 April
2019

Nanafrmana. 2013. Pengertian dan Gambar Mesin Bubut, (Online).


(http://nanafrmana.blogspot.com/2012/11/pengertian-dan-gambar-
mesin-bubut.html). Diakses 9 April 2019

16

Anda mungkin juga menyukai