Anda di halaman 1dari 15

BAB II

PEMELIHARAAN ERETAN MESIN BUBUT


Nama Penyusun :
M. Fatoni Syahfrie; Nabil Indak; Otto Wahyu B.; Ridho Alfi F.; Suwandoyo;
Windhy Agustin E. S.

A. Deskripsi Eretan Mesin Bubut


a. Pengertian Eretan mesin Bubut
Eretan merupakan komponen yang berfungsi untuk
memberikan pemakanan yang besarnya dapat diatur menurut kehendak
operator yang dapat terukur dengan ketelitian tertentu yang terdapat
pada tuas pemutar. Eretan pembawa dapat di gerakkan secara manual
maupun secara otomatis. Eretan pembawa terdiri dari 3 bagian,
meliputi:
1. Eretan memanjang/ eretan bawah (longitudinal carriage)
berfungsi untuk melakukan gerakan pemakanan arah
memanjang mendekati atau menjauhi spindle mesin, secara
manual atau otomatis sepanjang meja/ alas mesin dan sekaligus
sebagai dudukan eretan melintang.
2. Eretan melintang (cross carriage/ cross slide) berfungsi untuk
melakukan gerakan pemakanan arah melintang mendekati atau
menjaui sumbu senter, secara manual/ otomatis dan sekaligus
sebagai dudukan eretan atas.
3. Eretan atas (top carriage) arah gerakannya sejajar dengan meja
landasan. Eretan atas ini dapat diputar 360˚ untuk memudahkan
pemakanan pada benda kerja, eretan atas diikat oleh dua baut
pengikat. Pada bagian bawah eretan ini terdapat pembagian
skala dalam derajat yang gunanya untuk memudahkan dalam
pengerjaan agar tidak banyak menggunakan alat ukur dan
Ketelitian sampai 0,01 mm.Bila dilihat dari konstruksinya,
eretan melintang bertumpu pada eretan memanjang dan eretan
atas bertumpu pada eretan melintang. Dengan demikian apabila
eretan memanjang digerakkan, maka eretan melintang dan
eretan atas juga ikut bergerak/ bergeser.
Gambar 1. Bagian Eretan

b. Prinsip Kerja Eretan Mesin Bubut


 Prinsip Kerja Eretan Bawah

Gambar 2. Eretan Bawah

1. Angka 1 pada gambar diatas menunjukkan sebuah kode


dengan bentuk dua buah garis yang diapit dengan dua buah
anak panah pada kanan dan kirinya, mirip seperti tanda
ukuran pada sebuah gambar teknik
2. Angka 2 menunjukkan tulisan 1mm. Ini merupakan
kelanjutan dari kode pada nomor 1 tadi. Artinya setiap satu
garis kegaris berikutnya maka nilainya adalah 1mm.
3. Angka 3 menunjukkan sebuah tanda awal untuk mengetahui
panjang langkah eretan bawah.
4. Angka 4 menunjukkan pengunci agar pengukur eretan
bawah tidak bergeser saat eretan bergerak.
5. Angka 5 menunjukkan nilai pengukuran pada eretan bawah.
Sebagai contoh cara menggunakan eretan bawah ini adalah :
Letakkan angka nol pada pengukur (5) tepat pada tanda eretan
bawah (3). Kencangkan pengunci (4) sehingga pengukur (no.5)
benar-benar terkunci dan tidak dapat bergerak. Pada langkah ini
artinya eretan bawah benar-benar sudah siap untuk digunakan.
Kemudian misalkan kita gerakkan handel eretan bawah sebanyak
1 garis maka ini artinya pisau bergerak sejauh 1mm ( inilah
maksud tanda no 2 yaitu angka 1mm ). Jika kita geser sebanyak 2
garis maka pisau bergerak sejauh 2mm, jika kita geser sampai
angka 10 maka pisau bergerak sejauh 10 mm, begitu seterusnya.

 Prinsip Kerja Eretan Melintang


Eretan lintang mempunyai gerakan maju dan mundur
tegak lurus dengan eretan bawah. Jika handel kita putar searah
jarum jam maka pisau akan bergerak maju kearah benda kerja.
Begitu sebaliknya jika kita putar berlawanan jarum jam maka
pisau akan bergerak mundur menjauhi benda kerja.
Pada prinsipnya cara menggunakan eretan lintang ini sama
dengan eretan bawah. Yang membedakan adalah tingkat
ketelitian dalam pengukurannya. Jika pada eretan bawah terdapat
nilai 1mm maka untuk eretan lintang biasanya terdapat nilai 0.05
atau 0.02. Untuk kali ini akan kita bahas yang 0.05. Setelah
angka nol kita letakkan pada tanda (3) dan kita kunci eretan
lintang, jika eretan kita putar searah jarum jam sebanyak 1 garis,
maka pisau bergerak 0.05mm, ini artinya jika kita lakukan proses
pembubutan maka diameter akan berkurang sebanyak 0.1mm.
Ingat ya, bukan 0.05 melainkan 0.1. Jika kita geser sampai 10
garis maka pisau bergerak sejauh 0.5 mm dan benda kerja
diameternya berkurang sebanyak 1mm. Jika kita geser sebanyak
20 garis maka pisau bergerak sejauh 0.05 X 20 = 1 mm dan
diameter benda kerja berkurang sebanyak 2mm. Begitu
seterusnya dan biasanya pada eretan lintang terdapat angka 1, 2
,3 atau 10, 20, 30 dan seterusnya yang menunjukkan besarnya
diameter yang berkurang saat membubut bukan pergerakan
pisaunya.

 Prinsip Kerja Eretan Atas


Meskipun eretan atas ini bisa diputar untuk membubut
tirus tapi untuk metode pengukurannya tetap sama dengan eretan
bawah dan lintang. Biasanya nilai yang tertera pada eretan atas
ini sama dengan eretan lintang yaitu 0.05 atau 0.02. Jika kita
geser sebanyak 1 garis maka pisau akan bergerak sejauh 0.05 mm
atau 0.02 mm, begitu seterusnya. Letak eretan ini diatas eretan
lintang dan diikat oleh 2 baut dan mur ikat. Pada eretan ini
terpasang rumah pahat yang gunanya untuk memasang pahat
bubut. Pahat tersebut dipasang pada rumah itu kemudian dijepit
oleh sebuah atau beberapa buah baut jepit. Kedudukan eretan ini
dapat diubah-ubah atau diputar 360 derajat sesuai dengan yang
kita kehendaki. Pada bagian alasnya terdapat pembagian ukuran
dalam derajat. Eretan ini khususnya digunakan untuk membubut
tirus dengan sudut yang besar pada jarak yang pendek
(berhubung panjang langkahnya terbatas). Gerakannya tidak
dapat otomatis melainkan harus diputar dengan tangan.

c. Jenis Beban/Gaya
Pada eretan terdapat roda gigi cacing dan ulir cacing yang
biasanya berpasangan dan digunakan untuk poros yang saling
bersilangan. Roda gigi cacing disini berfungsi sebagai gerak
pemakanan otomatis yang ditransmisikan oleh ulir cacing pada
sumbu pembawa, sehingga menggerakkan roda gigi cacing untuk
melakukan pemakanan otomatis. Pada roda gigi cacing tersebut
memiliki beberapa gaya yaitu gaya tangensial (W T), gaya dorong
aksial (WA), dan gaya radial (WR).

Gambar 3. Gaya Radial dan Gaya Aksial


Gambar 4. Gaya Radial dan Gaya Tangensial

Gaya tangensial mengakibatkan roda gigi berputar dan


juga menyebabkan tegangan bengkok serta tegangan geser pada
gigi-giginya. Sedangkan gaya radial menyebabkan tegangan
tekan.

Di dalam box eretan terdapat 4 poros yang berfungsi


sebagai dudukan roda gigi sekaligus untuk mentransmisikan daya.
Dengan demikian, poros-poros tersebut mengalami beban
kombinasi, yaitu beban puntir dan beban bengkok. Salah satu dari
poros tersebut merupakan poros untuk handle manual yang
digunakan oleh operator untuk memindahkan posisi eretan
dengan tangan, sehingga gaya yang terjadi pada poros ini sangat
kecil.

Gambar 5. Poros di Dalam Box Eretan


B. Perawatan dan perbaikan Eretan Mesin Bubut
a. Tujuan Perawatan dan Perbaikan
1. Agar eretan selalu dalam keadaan siap pakai secara optimal.
2. Untuk menjamin kelangsungan produksi sehingga dapat
membayar kembali modal yang telah ditanamkan dan akhirnya
akan mendapatkan keuntungan yang besar.
3. Waktu pengoperasian mesin bubut, eretan tidak ada kendala
dan pekerjaan menjadi presisi

b. Keuntungan Program Perawatan


1. Jika terjadi kerusakan tidak membutuhkan biaya yang terlalu
mahal
2. Agar eretan bisa dipakai lebih lama
3. Bisa membongkar dan memasang eretan jika terjadi
kerusakan

c. Jenis Perawatan
A. Harian
 Membersihkan eretan setelah digunakan dengan kuas
dan majun
 Pelumasan di bed (meja) eretan
 Pengecekan ketinggian oli
B. Mingguan
 Melakukan pelumasan disepanjang lintasan eretan dan
roda gigi pada eretan
 Memeriksa kondisi eretan misal; baut yang kendor pada
handle eretan, ulir transportir, ulir pembawa
 Mengecek tuas pemutar eretan
 Setting skala nonius pada handle eretan
 Pengecekan lonceng ulir
C. Bulanan
 Penggantian grease pada box di handwheel
 Setting center meja eretan
 Pengecekan fungsi pembersih ulir transportir
 Membersihkan bagian dalam yang terdapat pelumas
kotor menggunakan bensin, dan diganti pelumas yang
baru
d. Program Perawatan Preventif
Klasifikasi Jenis Perawatan Pada Eretan
Inspeksi ( I )
 Membersihkan semua bagian eretan
 Melumasi bagian eretan yang bergerak
 Mengecek baut-baut eretan
 Mengecek ketinggian dan kekentalan oli

Perbaikan pada kerusakan kecil (K)


 Mengencangkan baut yang kendor
 Membersihkan gram (tatal) yang masuk pada
eretan

Perbaikan pada kerusakan menengah (M)


 Memperbaiki / mengganti batang transportir
otomatis
 Memperbaiki bagian eretan yang telah aus atau
tidak berfungsi pada semestinya
 Mengganti roda gigi dan batang rack
 Setting skala nonius pada handwheel
 Setting lonceng ulir

Bongkar Total (B)


Bongkar total adalah proses membongkar eretan meliputi
semua bagian eretan tanpa terkecuali dan memperbaiki atau
mengganti komponen-komponen yang rusak.

e. Langkah Kerja Perawatan


Peralatan Dan Bahan
A. Alat-alat
Sebelum melakukan perawatan eretan, persiapkan terlebih
dahulu semua peralatan dan bahan yang dibutuhkan.
Peralatan yang dibutuhkan adalah:
a. Kunci pas 10,13,14
b. Kunci L
c. Obeng minus (-)
d. Minyak pelumas
B. Bahan
Eretan mesin bubut
C. Langkah-langkah untuk melakukan perawatan eretan
adalah:
1) Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2) Lepas eretan atas dengan melepas baut pengunci
eretan melintang.

Gambar 6. Pelepasan Baut Eretan Melintang

Gambar 7. Pelepasan Baut Eretan Melintang

3) Lepas komponen-komponen melintang.


Gambar 8. Bagian Dalam Eretan Melintang

4) Lapisan landasan eretan memanjang.

Gambar 9. Lapisan landasan eretan memanjang


5) Lepas komponen-komponen eretan memanjang.

Gambar 10. Poros Pemutar dan Gibs

Gambar 11. Bagian dalam eretan melintang dan tempat bearing

Gambar 12. Plat eretang melintang

6) Cek semua komponen untuk mengamati.


7) Catat hasil pemeriksaan.
8) Pasang kembali semua komponen-komponen
penyusun eretan.
9) Bersihkan tempat kerja.
10) Kembalikan eretan pada mesin bubut.
11) Rapihkan alat-alat pada tempatnya.
Gambar Kerja :

Gambar 13. Eretan

C. Tabel Indikasi Kerusakan


Indikator Personal
No Langkah Perbaikan
Kerusakan Maintenance
1. Eretan sangat berat Lakukan pemeriksaan Operator
meluncur pada mesin baut-baut penyetel
bubut kerapatan eretan,
apabila terlalu kuat
longgarkan baut-baut
tersebut

2. Hasil pekerjaan tidak Memperbaiki gigi Operator


rata. Hal ini terjadi pinion atau mengganti
karena adanya gigi pinion yang baru
ganguan pada pinion
gear

3. Pemakanan pada Disebabkan oleh tidak Maintenance


benda kerja tidak rata senternya poros
pada waktu langkah trasportir
otomatis atau
penyayatan otomatis
Terlalu berat pada Disebabkan terlalu Maintenance
4. waktu pemotongan kuatnya pengikat baut
menyilang untuk pemotongan
menyilang
5. Tidak rata permukaan Disebabkan tidak Operator
penyayatan tepatnya penyetelan
menyilang (facing) baut-baut pengikat
poros untuk
pemakanan
6. Terlalu keras gerakan Disebabkan oleh Maintenance
toolpost gangguan pemasangan
pasak

7. Kedudukan toolpost Memperbaiki keadaan Operator


kurang teliti sehingga toolpost
pemakanan kurang
baik
8. Pompa pada apron Lakukan pembersian Maintenance
sangat sulit atau penggantian
dioprasikan minyak pelumas serta
membersihkan pipa-
pipa salurannya
D. Kartu Perawatan Mesin

KARTU PERAWATAN MESIN

Jenis Mesin : Mesin Bubut


Bagian : Eretan

Jenis Perawatan
Perbaikan/Peraw Personal Ket
No Tgl Hari Ming Bulan
atan an
Maintenance
an guan

10

11

12

13

14

15
E. Kesimpulan
Setelah melakukan pembongkaran dan pengamatan pada eretan
mesin bubut, diperoleh simpulan sebagai berikut:
 Kerusakan-kerusakan dan hilangnya komponen-komponen
pada bagian eretan disebabkan karena kurangnya perawatan
dan kehati-hatian dalam penggunaan.
 Terjadinya korosi pada komponen-komponen eretan
disebabkan karena kurangnya pelumasan pada komponen.
 Ketidaksesuaian tuas-tuas otomatis disebabkan karena terlalu
sering dipakai dan ketidak hati-hatian operator dalam
pengoperasiannya.
F. Daftar Rujukan

2013. Perawatan dan Perbaikan Mesin. (online),


(http://sangpamomong1.blogspot.com/2013/11/perawatan-dan-
perbaikan-mesin.html?m=1), diakses 16 April 2019

Adam, C.2011.Laporan Eretan. (online)


(https://www.academia.edu/8345907/ERETAN_LAPORAN_CIND
HY), diakses 21 April 2019

Efendi, H.2010.Mesin Bubut Konvensional. (online),


(http://grisamesin.files.wordpress.com/2010/03/mesin-bubut-jenis-
dan-bagian.pdf), diakses 20 April 2019
Job sheet laboratorium metrologi teknik mesin
Karim, A.2016.Pembongkaran Mesin Bubut Senter. (online),
(http://eprints.undip.ac.id/50350/4/Laporan_TA_BAB_III.pdf),
diakses 21 April 2019

Manual book mesin bubut EMCO


Subagyo, S.2012.Perawatan Mesin Bubut (Bagian 1). (online),
(http://ssubagyosmk2th.blogspot.com/2012/04/perawatan-mesin-
bubut-bagian-1.html?m=1), diakses 20 April 2019

Sulyhadi.2016.Cara Menggunakan Eretan Mesin Bubut. (online),


(http://sulyhadi28.blogspot.com/2016/02/cara-menghitung-
pergerakan-eretan-mesin.html), diakses 21 April 2019

Vikri, Z.2014.Perawatan Mesin Bubut. (online),


(https://www.academia.edu/7531480/Perawatan_Mesin_Bubut),
diakses 16 April 2019

Yusuf, A.2017.Perawatan Eretan Melintang Pada Mesin Bubut. (online),


(https://caridkoumen.com/download/perawatan-eretan-melintang-
pada-mesin-bubut-_5a44c6fdb7d7bc7b7a856de0_pdf), diakses 21
April 2019

Anda mungkin juga menyukai