PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
adanya gaya radial yang bekerja pada elemen poros dengan jarak yang tegak lurus terhadap
titik tumpuan.
3. Mempunyai sifat anti las
Sifat ini dibutuhkan karena bantalan selalu beruhubungan atau kontak langsung dengan
poros dalam waktu yang relative lama. Sifat anti las yaitu sifat tidak menempelnya suatu
poros jika terjadi kontak/gesekan antara logam dengan logam.
4. Tahan karat
Karena bantalan luncur selalu menahan beban dengan waktu yang terus menerus. Maka
diperlukan bahan yang anti karat agar bantalan luncur dapat dipakai dalam waktu yang lama.
5. Dapat membenamkan kotoran/debu kecil
Karena pada pemakaiannya bantalan luncur juga sering terkena kotoran maka dari
itu diperlukan sebuah benda yang dapat membenamkan kotoran yang kecil agar kerja dari
bantalan itu sendiri tidak terganggu.
6. Harga Murah
Bantalan luncur hanyalah komponen/elemen mesin yang bersifat mendukung terhadap
suatu alat. Maka dari itu bahan bantalan luncur tidak perlu memakai bahan yang terlalu
mahal karena bantalan luncur hanyalah komponen pendukung bukanlah komponen utama
dari suatu alat.
7. Tidak terpengaruh oleh temperature
Syarat ini dibutuhkan karena pada kerja bantalan luncur selalu ada kontak/gesekan antar
logam sehingga menimbulkan panas. Maka diperlukan bahan yang tidak gampang
terpengaruh pada temperature seperti pemuaian dari bahan tersebut agar kerja bantanlan
luncur tidka terganggu.
Bahan Bantalan
Kekearasan
Tekanan
Temperatur
Hn
maksimum yang
Maksimal yang
diperbolehkan
diperbolehkan
(Kg/mm2)
(C)
Besi Cor
160 -180
0,3 - 0,6
150
Perunggu
50-100
0,7 2,0
200
Kuningan
80-150
1,5 6,0
200
Perunggu
100-200
0,6 1,0
250
fosfor
20-30
0,6 - 1,0
150
Logam Putih
15-20
1,0 - 1,4
150
berdasarkan Sn
30-40
1,0 1,4
250
Logam Putih
20-30
1,0 1,8
170
berdasarkan Pb
45-50
2,8
100 150
Paduan
40-80
2,0 3,2
- 250
b. Pemasangan yang terlalu erat, akibatnya ventilasi atau celah yang kurang sehingga pada
saat berputar suhu bantalan akan cepat meningkat dan terjadi konsentrasi tegangan yang
lebih.
c. Terjadi pembenjolan pada jalur jalan atau pada roll sehingga bantalan saat berputar akan
tersendat-sendat.
5. Terjadi misalignment, dimana kedudukan poros pompa dan penggeraknya tidak lurus,
bearing akan mengalami vibrasi tinggi. Pemasangan yang tidak sejajar tersebut akan
menimbulkan guncangan pada saat berputar yang dapat merusak bearing. Kemiringan
dalam pemasangan bearing juga menjadi faktor kerusakan bearing, karena bearing tidak
menumpu poros dengan tidak baik, sehingga timbul getaran yang dapat merusak komponen
tersebut.
6. Karena terjadi unbalance (tidak imbang), seperti pada impeller, dimana bagian-bagian
pada impeller tersebut tidak balance (salah satu titik bagian impeller memiliki berat yang
tidak seimbang). Sehingga ketika berputar, mengakibatkan putaran mengalami perubahan
gaya disalah satu titik putaran (lebih terasa ketika putaran tinggi), sehingga berpengaruh
pula pada putaran bearing pada poros. Unbalance bisa terjadi pula pada poros, dan
pengaruhnya pun sama, yaitu bisa membuat vibrasi yang tinggi dan merusak komponen.
7. Bearing kurang minyak pelumasan, karena bocor atau minyak pelumas terkontaminasi
benda asing dari bocoran seal gland yang mempengaruhi daya pelumasan pada minyak
tersebut.
2.4 Proses pemasangan bantalan luncur .
1. Proses balancing. Pemasangan bearing pada komponen mesin, komponen tersebut
pertama-tama harus benar-benar balance agar bearing dapat bertahan dengan baik.
2. Alignment (pengaturan sumbu poros pada mesin harus benar-benar sejajar).
3. Proses pemberian beban. Pemberian beban ini harus sesuai dengan jenis bearing yang
digunakan apakah itu beban radial atau beban aksial.
4. Pengaturan posisi bearing pada poros.
5. Clearance bearing. Metode pemasangan dan peralatan yang digunakan.
6.Toleransi dan ketepatan yang diperlukan. Pada saat pemasangan bearing pada poros,
maka toleransi poros pada proses pembubutan harus diperhatikan karena hal tersebut
3. Pelumasan sumbu.
Cara ini menggunakan sumbu yang dicelupkan dalam mangkok minyak sehingga minyak
terisap oleh sumbu tersebut. Pelumasan ini dipakai seperti dalam hal pelumasan tetes.
4. Pelumasan percik.
Dari suatu bak penampung, minyak dipercikkan. Cara ini dipergunakan untuk melumasi torak
dan silinder motor bakar torak yang berputaran tinggi.
5. Pelumasan cincin.
Pelumasan ini menggunakan cincin yang digantungkan pada poros sehingga akan berputar
bersamaan dengan poros sambil mengangkat minyak dari bawah.
5. Pelumasan pompa.
Di sini pompa digunakan untuk mengalirkan minyak ke dalam bantalan. Pelumasan pompa
sesuai untuk keadaan kerja dengan kecepatan tinggi dan besar.
6. Pelumasan gravitasi.
Dari sebuah tangki yang diletakkan di atas bantalan, minyak dialirkan oleh gaya beratnya.
Cari ini dipakai untuk kecepatan sedang dan tinggi pada kecepatan keliling sebesar 10 15.
7. Pelumasan celup.
Sebagian dari bantalan dicelupkan ke dalam minyak pelumas.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Bantalan luncur adalah suatu elemen mesin yang berfungsi untuk menumpu poros
berbeban, sehingga putaran atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung dengan halus
dan aman. Adapun macam dari bantalan luncur yaitu: bantalan aksial, bantalan radial, dan
bantalan khusus.
Bahan bantalan luncur harus memenuhi persyaratan berikut : Mempunyai kekuatan
cukup (tahan terhadap beban dan kekerasan), dapat menyusaikan diri terhadap lenturan
poros yang tidak terlalu besar atau terhadap perubahan bentuk yang kecil, mempunyai sifat
anti las (tidak menempel) terhadap poros jika terjadi kontak atau gesekan antara logam dan
logam. Sangat tahan karat. Cukup tahan aus, dapat mebenamkan kotoran atau debu kecil
yang terkurung didalam bantalan,murah harganya, dan tidak terlalu terpengaruh oleh
temperature
Bantalan Luncur ini , Mampu menumpu poros berputaran tinggi dengan beban besar,
Konstruksinya sederhana dan dapat dibuat serta dipasang dengan mudah, Dapat meredam
tumbukan dan getaran sehingga hampir tidak bersuara dan Tidak memerlukan ketelitian
tinggi sehingga harganya lebih murah.
Saran :
Dengan dibuatnya makalah ini saya selaku pembuat makalah yang berjudul bantalan
luncur menyarankan bagi para pembaca setelah membaca makalah ini di harapkan
pembaca lebih mengetahui isi dari makalah ini agar pengetahuan dari pembaca lebih
bertambah, yang nantinya pembaca dapat menyerap manfaat apa saja dari makalah ini.
10
Daftar Pustaka
11