Anda di halaman 1dari 99

PENGENALAN

ELEMEN MESIN
Dindin Sulaaeman
Politeknik Manufaktur Negeri Bandung
Tujuan

Setelah belajar materi ini mahasiswa dapat memahami pengertian dan


macam-macam elemen mesin serta fungsinya seperti
1. Elemen pengikat
2. Elemen penggerak / pemindah beban
3. Elemen penunjang /pendukung
Elemen mesin

■ Bagian dari suatu konstruksi mesin yang mempunyai


bentuk serta fungsi pemakaian yang khas/tersendiri.
■ Elemen mesin dilihat dari fungsinya ada 2 yaitu terdiri
dari
– Elemen Pengikat
– Elemen Penggerak / transmisi
– Elemen Penyangga
Klasifikasi
Elemen Mesin

Elemen Pengikat Elemen pemindah Elemen Penunjang

Dapat Dilepas Tetap

Mur – Baut Perekat Poros Sil


Pena Keling Bantalan Katup
Pasak Solder Roda gigi Pelumas
Ring Las Sabuk & puli Elemen Gerak Linier
Sambungan Rantai & Sproket
suaian Roda gesek
Elemen Pengikat

■ Sambungan dapat dilepas


– Sambungan baut
– Pasak, Pena dan Ring penahan
– Sambungan susut dan tekan
■ Sambungan tetap
– Sambungan pengelasan
– Sambungan solder dan brazing
– Sambungan Adhesif
– paku keling
Ulir
■ Ulir: alur/profil melingkar yang melilit pada sebuah silinder
yang mempunyai sudut, kisar atau uliran tetap.
– Ulir Luar
– Ulir dalam

KURVA SPIRAL ULIR

Ǿ
Kurva
Spiral

∏d P

 d2

Kisar P

 = Sudut kisar ulir

Keliling lingkaran = .d2


ULIR ISO –METRIK NORMAL
2.1.10.3 Ulir Trapesium

TR 40 x 7.0
ULIR BUTTRESS
Ulir RADIUS
Jenis – jenis ulir
Ujung Ulir
Kepala Baut / Sekrup
Pengamanan pengikatan Mur - Baut
Ring / Washer
• Ring merupakan elemen mesin yang penting dalam pengikatan
• Fungsi ring adalah sebagai pelengkap peningkatan mutu pengikatan maupun
sebagai penahan langsung antara pasangan Mur dan Baut
• Ring dibagi dalam beberapa klasifikasi
• Ring pengikat
• Ring penahan
Ring pengikat
Ring pengikat digunakan untuk meningkatkan mutu pengikatan yang diesbabkan
karena:
– Permukaan yang diikiat lunak atau mutu permukaan ingin dipertahankan
– Permukaan tidak rata.
Jenis ring penahan dikalsifikasikan menjadi:
■ Ring pelat
■ Ring cembung
■ Ring helix
■ Ring pengikat bergigi luar
■ Ring pengikat bergigi dalam
■ Ring pengikat bergigi luar dan dalam
■ Ring berbentuk khusus
Contoh ring pengikat & penggunaannya
Ring penahan
Berdasarkan jenis penggunaan dikelompokkan menjadi:
■ Penggunaan pada poros
■ Penggunaan pada lubang
Berdasarkan pemasangannya
■ Pemasangan aksial (axial assembly)
■ Pemasangan ujung (end-play take up)
■ Mengunci sendiri (self locking)
■ Pemasangan radial (radial assembly)
Pemasangan pada poros
Pemasangan pada lubang
Arah pemasangan
Radial Assembly

End-play take up

Self Locking
Pena

Pena
■ merupakan elemen pengiikat yang sifatnya semi permanen
■ Merupakan elemen mesin tertua dan sederhana
Klasifikasi berdasarkan pemakaian
■ Pena penepat
■ Pena pengikat
■ Pena geser
Berdasarkan bentuk
Berdasarkan bentuk, pena dibagi dalam
■ Pena silinder
■ Pena tirus
■ Pena tekan
■ Pena alur Pena silinder

Pena tirus
■ Pena belah
Pena tekan
Pena alur

Pena belah
Contoh penggunaan pena
Pasak
■ Pasak merupakan elemen mesin penghubung poros
dengan lubangnya secara semi permanen
■ Bentuk dasar berupa balok

Berdasarkan pemasangannya, pasak dibagi menjadi


■ Pasak memanjang
■ Pasak melintang
Bentuk Pasak
Contoh pemakaian pasak, pena & poros poligon
■ Gambar a dan b contoh aplikasi pemasangan pena pada poros dan pasangannya
■ Gambar c, d dan e contoh aplikasi pemasanganpasak pada poros dan pasangannya
■ Gambar f dan g contoh aplikasi pemasangan spline pada poros
■ Gambar h contoh aplikasi pemasangan poros beralur banyak dan pasangannya
■ Gambar f contoh aplikasi pemasangan poros polygon pada pasangannya
Contoh pemakaian pasak & pena
Sambungan permanen

■ Sambungan paku keling


■ Sambungan pelekat/lem/adhesive
■ Sambungan solder / brassing
■ Sambungan las
Bentuk kepala paku keling
Pop riveting
Cara menyambung dengan paku keling
Sambungan Paku keling bilah tunggal
Sambungan Paku keling bilah
Sambungan Tetap (Las / Welding types)
Sambungan tetap dengan Las membutuhakan:
■ Sumber panas (bisa berasal dari api atau “hubungan pendek arus listrik”)
■ bahan utama dan
■ bahan tambahan.
Jenis – jenis sambungan las ada beberpa macam antara lain:
❖ Las Gas (Gas welding / oxyacetylene) → termasuk soldering, brazing, silvering:
Biasanya digunakan untuk menyambung bahan/plat / pipa yang tipis
❖ Las listrik (Arc welding) :
Biasanya digunakan untuk menyambung bahan/plat / pipa yang realtif tebal. Las listrik ada
beberpa jenis antara lain:
❖ TIG
❖ MIG
❖ Resistance welding (las Titik)
Biasanya digunakan untuk menyambung bahan / sheet metal. Menyambungnya mirip dengan
sambungan paku keling, namun tidak ada bahan tambhannya.
Las Gas [Welding, Soldering (brazing, silvering etc.)]
1. Bahan yang dilas
2. Burner nozzle
3. Bahan tambahan

Soldering Welding Oksigen


Acetylene

Nozzle /
burner
Arc Welding: Setup configuration [11]
1- power supply

2- electrode holder

3- work clamp
Welding position

1- workpiece
2- work clamp
3- slag
4- electrode
5- electrode holding position
Electrode position
in groove welding

Electrode
position in
fillet
welding
Welding’s Symbol
Properties of a good welding
Example of good and bad welds 2006 Miller Electric Mfg Co
Resistant welding

Spot welding
Elemen penggerak
■ Poros
■ Kopling
■ Rem
■ Pegas
■ Tuas
■ Sabuk dan Rantai
■ Roda gigi
Poros
Poros merupakan salah satu komponen terpenting
dari suatu mesin yang membutuhkan putaran dalam
operasinya. Secara umum poros digunakan untuk
meneruskan daya dan putaran
Dua macam poros
■ Poros penggerak / pemindah beban (shaft)
■ Poros pendukung (axle)
Poros penggerak / pemindah beban (Shaft)

Poros Transmisi
– Poros ini berfungsi memindahkan beban berupa momen
puntir dan bengkok.
– Beban bisa ditransmisikan melalui elemen mesin lain seperti
roda gigi, kupling, rantai ataupun sabuk
Poros Spindel
– poros spendel relative pendek dibandingkan dengan poros
transmisi. Contoh poros spindle adala poros utama mesin
perkakas.
– Beban yang dipindahkan adalah momen puntir.
Contoh poros transmisi / Shafts
■ Menyatukan komponen – komponen transmisi.
■ Berfungsi sebagai pemindah beban dan torsi.
Contoh Poros spindel
■ Poros bertingkat
■ Poros beralur
■ Poros spline
Poros Bubungan (Crankshaft)
Poros bubungan atau poros engkol biasanya seorang mekanik
menyebutnya kruk as adalah sebuah bagian pada mesin yang
mengubah gerak vertikal/horizontal dari piston menjadi gerak
rotasi (putaran)
Poros pendukung / Gandar (Axle)
Poros pendukung / Gandar (Axle)
– Poros yang tidak berputar.
– Beban yang ditahan hanya momen bengkok

Contoh Poros gandar


Elemen penerus (Kopling)
Kopling digunakan untuk meneruskan dan memutuskan putaran dari input ke
output.
Kapan dan bagaimana pemilihan elemen penerus, sangat tergantung dari:
– Fungsi hubungan
– Jumlah putaran dan
– Pembebanan.
■ Pemasangan elemen penerus putaran ada beberapa macam:
– Poros sumbu segaris
– Poros sumbu sejajar, namun tidak segaris
– Poros sumbu menydut
Ada 2 jenis Kopling yaitu:
– Kopling tetap (coupling).
– Kopling tidak tetap/kopling gesek (clutch)
Kopling tetap
■ Kopling tetap berfungsi sebagai penerus putaran dan daya
dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara
permanen atau tetap, kecuali sedang direparasi.
■ Kopling tetap membuat kedua poros selalu terhubung satu
dengan yang lain. Kopling tetap terdiri berbagai jenis yaitu :
– kopling tetap kaku / kopling bus,
– kopling tetap fleksibel,
– kopling tetap universal
Kupling Tetap Kaku

■ Disebut demikian, karena pada saat pemasangannya mempunyai


konstruksi yang kokoh.
■ Syarat dipilihnya type ini adalah kedua poros yang disambung harus
mempunyai sumbu yang segaris dan/atau sesumbu, apabila tidak,
akan merusak komponen pendukung lainnya.
■ Jenis ini sering dipilih, karena mudah, murah dan sederhana
■ Typenya adalah:
– Kupling Bush
– Kuping flens
Kupling Bush
Cirinya berupa selubung, yang dapat menghubungkan kedua ujung poros
yang akan disambung. Cara pemasangannya dengan menggunakan:
• Ulir pengencang
• Pasak
Poros yang disambung, bisa berdiameter sama atau berbeda
Kopling Flens Kaku
Ada beberapa macam kupling flens kaku, dilihat dari cara
membuatnya, antara lain:
• Flens tuangan / cor
• Tempa
• Dengan system penepat
Kupling Tetap Fleksibel
■ Bentuk fisik Kupling ini mirip dengan kupling flens kaku, perbedaannya adalah pada
elemen pengikat yang mampu meredam kejut pada awal gerakan serta kedua poros
yang dihubungkan dengan kupling ini tidak harus benar – benar sesumbu.
■ Adabeberpa type kupling tetap fleksibel, antara lain:
– Kupling flens fleksibel
– Kupling karet
– Kupling fleksibel selubung
– Kupling fleksibel gigi / rantai
– Kupling cakar
– Kupling fleksibel berpegas
– Kupling fleksibel sentrifugal
– Kupling tetap Universal
Kupling Flens Fleksible
Pada dasarnya jenis ini bentuknya mirip dengan kupling flens tetap,
perbedaannya terdapat pada elemen pengikatnya. Bila pada kupling flens
kaku tidak terdapar elemen elastis, sementara pada kupling flens fleksibel
diberi elemen elastis, seperti karet sintetis, pegas dan lain – lainnya.
Kupling karet
Kupling Fleksibel Selubung
Kupling Fleksibel Rantai & Gigi
Kopling Cakar
Fleksibel Berpegas
Kupling sentrifugal
Oldham Coupling
Kupling Universal
Kopling Fleksible
Clutch
Konstruksi Clutch
Elemen Penyangga

■ Bantalan
– Luncur
– Gelinding
■ Pegas
– Tekan
– Tarik
– Puntir
Pegas

■ Ada beberapa jenis pegas antara lain:


– Pegas tekan
– Pegas Tarik
– Pegas punter
– Pegas bengkok
DASAR PERENCANAAN ELEMEN MESIN

■ Perencanaan elemen mesin, pada dasarnya merupakan perencanaan bagian


(komponen), yang direncanakan dan dibuat untuk memenuhi kebutuhan
mekanisme dari suatu mesin. Tahap-tahap perencanaan
mempertimbangkan / memperhatikan:
1. Jenis-jenis pembebanan yang direncanakan
2. Jenis-jenis tegangan yang ditimbulkan akibat pembebanan tsb.
3. Pemilhan bahan
4. Bentuk dan ukuran bagian mesin yang direncanakan
5. Gerakan atau kinematika dari bagian-bagian yang akan direncanakan.
6. Penggunaan komponen Standard
7. Mencerminkan suatu rasa keindahan (aspek estética)
8. Hukum dan ekonoomis
9. Keamanan operasi
10. Pemeliharaan dan perawatan
Tahap-tahap perencanaan

1. Menentukan kebutuhan
2. Pemilihan mekanisme
3. Beban mekanisme
4. Pemilihan material
5. Menentukan ukuran
6. Modifikasi
7. Gambar kerja
8. Pembuatan dan kontrol koalitas
Tahap perencanaan (1)

■ Menentukan kebutuhan
– Menentukan kebutuhan dalam hal ini adalah kebutuhan akan bagian-bagian yang
akan direncanakan, sesuai dengan fungsinya
■ Pemilihan mekanisme
– Berdasarkan fungsinya dipilih mekanisme yang tepat dari bagian mesin tersebut.
Misalnya untuk memindahkan putaran poros keporos yang digerakan dipilih roda
gigi payung.
■ Beban mekanis
– Berdasarkan mekanisme yang telah ditentukan, beban-beban mekanis yang akan
terjadi harus dihitung berdasarkan data yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga
didapat jenis-jenis pembebanan yang bekerja pada elemen tersebut.
Tahap perencanaan (2)

■ Pemilihan Material
– Untuk mendapatkan bagian mesin yang sesuai dengan kekuatannya, dilakukan
pemilihan bahan dengan kekuatan yang sesuai dengan kondisi beban serta
tegangan yang terjadi. Misalnya kekuatan direncanakan harus lebih kecil dari
kekuatan bahan yang ditentukan dengan faktor keamanan sesuai dengan
kebutuhan.
■ Menentukan ukuran
– Bila terjadi kesesuaian pemakaian bahan dan perhitungan beban mekanis dapat
dicari ukuran-ukuran elemen mesin yang direncanakan dengan standart yang ada
dalam standarisasi.
■ Modifikasi
– Modifikasi bentuk diperlukan bila bagian mesin yang direncanakan telah pernah
dibuat sebelumnya.
Tahap perencanaan (2)

■ Gambar kerja
– Setelah mendapatkan ukuran yang sesuai, ukuran untuk pengambaran kerja
didapat, baik gambar detail maupun gambar assemblynya.
■ Pembuatan kontrol kualitas
– Dengan gambar kerja dapat dibuat bagian-bagian mesin yang dibutuhkan,
dengan mencatumkan persyaratan suaian, toleransi serta tanda pengerjaan,
ini dimaksudkan untuk mendapatkan hasil pembuatan suaian dengan yang
diinginkan. Dari penentuan suaian yang telah ditetapkan tersebut dapat
digunakan sebagai pedoman kontrol kualitas yang disyaratkan

Anda mungkin juga menyukai