Anda di halaman 1dari 8

BAGIAN-BAGIAN UTAMA

MESIN CNC TU-3A


Oleh:
Dr. Dwi Rahdiyanta
Pendahuluan
Mesin CNC TU-3A, adalah merupakan mesin milling CNC Training Unit
dengan 3 sumbu (axis), yang dipergunakan untuk latihan dasar-dasar
pengoperasian dan pemrograman. Karena mesin dikendalikan komputer, maka
semua gerakan berjalan secara otomatis sesuai perintah program yang diberikan
sehingga dengan program yang sama mesin CNC dapat diperintahkan untuk
mengulangi proses pelaksanaan secara terus menerus.
Prinsip kerja mesin milling CNC TU-3A adalah pisau berputar menyayat,
benda kerja yang terpasang pada meja bergerak ke arah horizontal atau melintang,
Sedangkan pisau dipasang pada eretan yang bergerak dengan lintasan naik turun.
Secara konseptual arah gerakan persumbuhan tersebut diberi lambang
persumbuan sebagai berikut:
1. Sumbu X bergerak ke arah horisontal
2. Sumbu Y bergerak ke arah melintang
3. Sumbu Z bergerak ke arah vertikal.

Bagian Mekanik Mesin CNC TU-2A


1. Motor Utama

Motor utama adalah motor penggerak dari spindel mesin (rumah alat potong)
untuk memutar pisau. Motor ini adalah motor jenis arus searah (DC)
dengan kecepatan yang variabel, identifikasi dari motor adalah:
- Jenjang putaran 600-4000 put/menit
- Tenaga masukan in-put 500 watt
- Tenaga pengeluaran out-put 300 watt

Gambar 1. Motor Penggerak Utama Spindel mesin


2. Eretan (Support).

Eretan adalah gerak persumbuhan jalannya mesin. Pada jenis mesin 3 axis ini,
rumah alat potong dapat bekerja pada posisi vertikal dan posisi horisontal yang
masing-masing mempunyai area kerja gerakan sebagai berikut:
Posisi rumah alat potong vertikal adalah :
" Eretan memanjang sumbu X 0 - 199,99 mm
" Eretan melintang sumbu Y 0 - 99, 99 mm
" Eretan tegak sumbu Z 0 - 199, 99 mm
Posisi rumah alat potong horisontal adalah:
" eretan melintang sumbu X 0 - 99,99 mm
" eretan memanjang sumbu Y 0 - 199,99 mm
" eretan tegak sumbu Z 0 - 199,99 mm
3. Step motor

Step motor adalah motor penggerak eretan untuk masing-masing persumbuan


yaitu sumbu: X, Y, dan Z.
Jenis dan ukuran masing-masing step motor baik untuk eretan pada sumbu X,
Y, maupun Z adalah sama.

Indentifikasi dari step motor adalah:


" Jumlah 1 putaran 72 langkah.
" Momen putar sebesar: 0.5 Nm.
" Kecepatan gerakan:
- Gerakan cepat maksimum 700 mm/menit.
- Gerakan pengoperasian manual 5 - 400 mm/menit.
- Gerakan pengoperasian CNC terprogram 2 - 499 mm/menit.

Gambar 2. Motor Step

4. Rumah alat potong (milling taper spindle).

Rumah alat potong pada mesin milling digunakan untuk menjepit alat potong
(tool holder) pada waktu proses penyayatan benda kerja. Adapun sumber
putaran dihasilkan dari putaran motor utama yang mempunyai kecepatan putar
antara 300 - 2000 put/menit.
Pada mesin milling CNC TU-3A hanya memungkinkan menjepit satu alat
karena data alat potong dapat tersimpan dalam memori mesin.
Sedangkan proses penggantian alat potong dilakukan secara manual.

Gambar 3. Rumah alat potong (spindel utama mesin)


5. Penjepit alat potong (Tool Holder).

Penjepit alat potong yang digunakan pada mesin milling adalah jenis penjepit
manual, dimana penjepit dioperasikan secara manual. Fungsi penjepit
digunakan untuk menjepit pisau pada waktu penyayatan benda kerja, bentuk
penjepit ini biasanya sesuai dengan bentuk rumah alat potong (milling taper
spindle). Lihat gambar 1. Untuk menjepit pisau yang berbentuk batang silindris
memerlukan alat bantu yang dinamakan cekam collet.
Cara pencekaman pisau pada collet:
a. Masukkan collet pada tutup/rumah penjepit alat potong (tool holder),
aturlah sedemikian rupa sehingga alur collet dapat masuk pada alur rumah
penjepit.
b. Putar pelan-pelan rumah/tutup pada tangkai penjepit dengan cekam
colletnya.
c. Masukkan pisau ke dalam cekam collet, kemudian kencangkan rumah/tutup
dengan batang pen lainnya.
d. Setelah pisau terpasang dengan baik pada penjepit masukkan penjepit pada
rumah alat potong dan mesin siap untuk dioperasikan.

6. Ragum

Ragum pada mesin milling dipergunakan untuk menjepit benda kerja pada
waktu proses penyayatan benda kerja berlangsung. Karena fungsinya sebagai
pemegang benda kerja, maka alat ini dapat diganti-ganti sesuai dengan
kebutuhan benda kerja yang akan dijepit.
Biasanya pada ragum dilengkapi dengan stoper yang dapat dipergunakan untuk
batas pegangan benda kerja. Adapun cara kerja ragum ini dengan manual.

Gambar 4. Ragum (Penjepit benda kerja)


7. Bagian Pengendali/Kontrol

Bagian Pengendali/kontrol merupakan box kontrol mesin CNC yang berisikan


tombol-tombol dan saklar yang dilengkapi dengan monitor. Pada box kontrol
merupakan unsur pelayanan langsung berhubungan dengan operator. Gambar
berikut menunjukkan secara visual dengan nama-nama sebagai berikut:
a. Saklar Utama (Main Switch)
Saklar utama adalah pintu masuk aliran listrik ke kontrol pengendali mesin.
Cara kerjanya ialah jika kunci diputar ke posisi 1 maka arus listrik masuk ke
kontrol CNC, dan apabila kunci diputar pada angka 0 (nol) arus akan
terputus dan mesin akan mati.

b. Tombol Emergensi
Tombol ini digunakan untuk memutuskan aliran listrik ke mesin, hal ini
dilakukan apabila akan terjadi tabrakan akibat kesalahan program.
Cara kerja tombol emergensi adalah:
Dengan menekan tombol ini maka akan terputus dan mesin akan mati. Untuk
mengaktifkan kembali tombol emergensi, putar kunci saklar utama ke arah
posisi 0, kemudian putar tombol emergensi ke kanan selanjutnya kunci saklar
utama diputar pada posisi 1 maka aliran listrik akan mengalir kembali.

c. Saklar operasi mesin (Operating Swicth)

Saklar layanan mesin ini digunakan untuk memutar spindel utama baik secara
manual maupun CNC.
Cara pengoperasian saklar:
Saklar diputar pada posisi 1 maka alat potong akan berputar secara manual,
apabila saklar diputar pada posisi CNC, maka alat potong akan berputar dan
berhenti menurut data program CNC.

d. Saklar pengatur kecepatan putar spindel utama


Saklar pengatur kecepatan putaran spindel utama berfungsi untuk mengatur
kecepatan putar alat potong pada spindel utama, saklar ini dapat berfungsi pada
layanan manual dan layanan CNC. Pada mesin milling CNC TU-3A
mempunyai kecepatan putar antara 300 - 2000 put/menit.
Cara pengoperasian saklar:
Saklar diputar searah jarum jam maka putaran alat potong pada spindel utama
akan berputar semakin cepat hingga mencapai putaran maksimal 2000
put/menit. Sedangkan untuk memperlambat putaran saklar diputar sebaliknya.
Pada waktu mengaktifkan saklar ini spindel utama harus dalam posisi berputar
dan kecepatan putaran disesuaikan diameter pisau yang dipergunakan.
e. Saklar Layanan Dimensi.
Saklar layanan ini digunakan untuk mengatur layanan mesin dengan posisi
vertikal atau pada posisi horisontal. Disamping itu saklar ini juga dapat
6

digunakan untuk mengatur dimensi bekerjanya mesin dalam satuan metris atau
satuan inchi.
Cara bekerja saklar ini adalah apabila mesin akan difungsikan pada posisi
tertentu, maka saklar diputar dan ditepatkan pada tanda titik yang ada pada
saklar tersebut sesuai dengan fungsinya. Misal: akan bekerja dengan satuan
metris maka saklar diposisikan pada tanda titik metris.

Gambar 5. Saklar Layanan Dimensi


f. Ampermeter
Ampermeter menunjukkan pemakaian arus aktual dari motor alat potong mesin
milling CNC TU-3A. Fungsi utama dari ampermeter pada mesin CNC TU-3A,
adalah untuk mencegah terjadinya beban lebih pada motor penggerak. Pada
mesin CNC TU-3A, arus maksimum yang di ijinkan adalah 4 amper. Dengan
emikian jika arus yang terjadi lebih dari 4 ampere, maka mesin CNC langsung
mati.
Kalau mesin digunakan bekerja terus menerus, sebaiknya arus tidak boleh
melebihi 2 amper. Besarnya beban yang terjadi pada spindel mesin (motor
spindel utama) dapat dikurangi dengan pengurangan kedalaman dan kecepatan
penyayatan.

g. Penggerak disket/kaset
Penggerak disket atau kaset pada mesin CNC dimaksudkan untuk pelayanan
pengoperasian disket maupun kaset.
Dalam pelayanan disket dapat dilaksanakan:
- Menyimpan data program dari mesin ke disket.
- Memindah data program dari disket ke mesin.

Sumber Bacaan:
Emco (1988), Petunjuk Pemrograman dan Pelayanan EMCO TU-3A, Austria:
EMCO MAIER & Co.
Frommer, Hans G. (1985). Practical CNC-Training for Planning and Shop (part2
: Examples and exercise). Germany: Hanser Publishers.
Hayes, John H. (1985). Practical CNC-Training for Planning and Shop (part1;
Fundamental). Germany: Hanser Publishers.
Love, George, (1983), The Theory and Practice of Metalwork (thord edition),
Terjemahan (Harun A.R.), Longmand Group Limited.
Pusztai, Joseph and Sava Michael, (1983). Computer Numerical Control. Virgina:
Reston Publishing Company, Inc.

Anda mungkin juga menyukai