Abstrak – Mesin frais Aciera f3/07 adalah mesin frais universal yang dapat digunakan untuk memproses
benda kerja dalam berbagai bentuk persegi atau juga dapat digunakan untuk pengeboran benda kerja sehingga
mesin tersebut dapat digunakan untuk kegiatan praktikum mahasiswa atau bahkan untuk kegiatan produksi.
Akan tetapi mesin tersebut mengalami kerusakan (dua tahun) karena terjadi kesalahan dalam prosedur
penggunaannya. Hal ini menyebabkan mesin mengalami breakdown dan membuat komponen elektrik dan
mekanik mengalami gagal fungsi. Penelitian ini bertujuan untuk memfungsikan kembali mesin frais Aciera f3/07
dan mengembalikan geometri mesin agar tidak melebihi standar yang diizinkan. Penelitian ini menggunakan
metode eksperimental, dimana kerusakan mesin yang terjadi akan diidentifikasi kerusakannya dan langsung
dilakukan perbaikan atau penggantian suku cadang. kemudian dilakukan pengujian kinerja mesin diantaranya
pengujian geometri mesin, pengujian vibrasi dan suhu bearing. Hasil pengujian menunjukan bahwa pengujian
geometri sesuai dengan toleransi yang diizinkan, pengujian overall vibrasi pada sumbu axial 0,77 mm/s rms dan
sumbu radial 1,53 mm/s rms, sedangkan rata–rata suhu bearing adalah 32,04 ͦ C.
Abstract - The Aciera f3/07 milling machine is a universal frais machine that can be used to process workpieces
in various square shapes or also can be used for drilling workpieces so that the machine can be used for student
practicum activities or even for production activities. But the machine is damaged (Two years) due to errors in
the procedure of its use.This causes the engine breakdown and make electrical and mechanical components have
failed function. This research aims to re-functioning the Aciera f3/07 milling machine and restore the geometry
of the engine to not exceed the permitted standard. This study uses experimental method, where the damage to
the machine that occurs will be identified damages and direct repair or replacement of parts. Then tested the
performance of machines such as testing machine geometry, vibration testing and bearing temperature. The test
results show that the geometry test is in accordance with the allowed tolerance, the overall testing of vibration
on the axial is 0.77 mm/s rms and the radial axis is 1.53 mm/s rms, while the mean bearing temperature is 32.04 ͦ
C.
melambangkan permasalahan paling penting. 19 Putaran 0◦-180◦ 0,02 0,87 Tidak masuk
toleransi
Sebaliknya, balok terendah berada di sebelah kanan,
20 Putaran 90◦-270◦ 0,02 0,9 Tidak masuk
melambangkan masalah yang tidak segera harus toleransi
diselesaikan. Setiap balok adalah perhitungan total 21 Backless sumbu x 0,67 Masuk toleransi
seberapa sering sesuatu peristiwa teramati, sehingga
Backless
ketinggian balok setara dengan frekuensi relatif dari 22 Backless sumbu y 0,02 Masuk toleransi
kejadian.
23 Backless sumbu z 0,02 Masuk toleransi
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.2 Analisa Kerusakan dan Tindakan Perbaikan
3.1 Pengumpulan Data Awal
Kerusakan atau masalah yang timbul dapat ditemukan
Berdasarkan metode observasi langsung dengan
cara perbaikannya dengan cara menganalisa kerusakan
melakukan pemeriksaan visual, pengujian fungsi dan
atau masalah tersebut. Ada beberapa metode yang
pengujian ketelitian geometris mesin, diperoleh data
dapat digunakan untuk menganalisa kerusakan atau
masalah pada mesin seperti yang ditunjukan pada
masalah, tetapi dalam pembahasan ini digunakan
tabel 1.untuk sistem kelistrikan dan tabel 2. untuk
metode analisa 5 (lima) mengapa. Analisa 5 (lima)
penyimpangan geometris[2].
merupakan analisa kerusakan yang cukup efektif
Tabel 1. Data Masalah Sistem Kelistrikan
dalam menemukan sumber masalah untuk kerusakan
mesin yang tidak terlalu kompleks. Gambar
4.Menunjukan contoh analisa 5 mengapa untuk
kerusakan mesin mati total.
Masalah:
Sistem kelistrikan tidak berfungsi
10
Pengukuran slide
0,01 0,00 Masuk toleransi
kelistrikan.
vertical
Tabel 3. Tindakan Perbaikan Sistem Kelistrikan
Vertical Slide
Terhadap belakang
11 0,02 0,02 Masuk toleransi
cylinder
Tidak masuk
No. Komponen yang rusak Masalah Perbaikan
12 Terhadap depan cylinder 0,02 0,25
toleransi 1 Time relay delay Hilang Dilengkapi
Tidak masuk
13 Kemiringan Vertical 0,015 0,02
toleransi
2 Skring Putus Diganti
Work Table
14 Kemiringan horisontal 0,02 0,08 Tidak masuk 3 Main swicth Rusak Diganti
toleransi
4 Push button (Start) Rusak Diganti
15 Kemiringan Tee-Slots 0,02 0,08 Tidak masuk
toleransi 5 Emergency key Rusak Diganti
Tindakan perbaikan untuk penyimpangan geometris Tabel 5. Hasil Pengujian Fungsi Sistem Kelistrikan
ditampilkan pada table 2. Dari 20 parameter Nama Bagian Indikator
pemeriksaan, didapatkan 10 parameter yang melebihi No Keterangan
Yang diuji Pemeriksaan
toleransi yang diizinkan.
1 Time Relay Delay Timer mesin Berfunsi
Tabel 4. Tindakan Perbaikan Penyimpangan Geometris
Menahan
Item Pengukuran langkah 2 Skring hubungan singkat Berfunsi
No Toleransi Hasil Gambar
pengukura awal perbaikan
listrik
Gib di pasang
rata dengan Pada Posisi I,
permukaan 3 Main switch Mesin dapat Berfunsi
Eksentrisit bagian slideway
1 as pada 0,005 0,05 sumbu y, 0,005 dihidupkan. Pada
adaptor kemudian Saat tombol
dikencangkan Push button
dengan adjust 4 ditekan spindle Berfunsi
(Start)
worm berputar
Gib di pasang Terpasang,
rata dengan Tombol
5 Ketika di tekan Berfunsi
permukaan emergency
Longitudin bagian slideway mesin berhenti
2 al Slide 0,02 0,09 sumbu x, 0,014
Table kemudian
dikencangkan Tabel 6. Hasil Pengujian Putaran Spindel
dengan adjust
worm
Lokasi Hasil Pengujian Speed
Pengujian 100 175 300 400 500 700 1200 2000
Baut penahan
Terhadap 114 172 301 459 529 686 1203 2107
pada bagian kiri
3 depan 0,02 0,25 0,017
dan kanan RPM RPM RPM RPM RPM RPM RPM RPM
cylinder
table di setel 114 171 300 460 527 688 1203 2104
RPM RPM RPM RPM RPM RPM RPM RPM
115 172 301 459 529 687 1204 2114
Baut penahan
Kemiringa pada bagian RPM RPM RPM RPM RPM RPM RPM RPM
4 0,015 0,02 0,010
n Vertical atas dan bawah 115 172 301 458 528 689 1205 2112
table di setel RPM RPM RPM RPM RPM RPM RPM RPM
114 172 301 460 527 688 1204 2111
Baut penahan
RPM RPM RPM RPM RPM RPM RPM RPM
Kemiringa
pada bagian
5 n 0,02 0,08 0,011
bawah table di
horisontal
setel Tabel 5. Hasil Pengujian Getaran Spindel (ISO-10816)
LEMBAR INSPEKSI GETARAN
Baut penahan RPM
No. posisi
6
Kemiringa
0,02 0,08
pada bagian kiri
0,004
gambar
n Tee-Slots dan kanan sensor 100 175 300 400 500 700 1200 2000
table di setel 1 Ch1
0,27 0,31 0,6 0,84 0,77 1,01 1,23 1,64
vertikal
Setting busur
penunjuk Ch2
0,58 0,68 0,9 1,62 1,76 1,78 2,6 2,78
Perubahan kepala adaptar horizontal
7 0,005 0,07 pada kondisi 0,002
Aksial 2 Ch1
"0" , atau 0,08 0,1 0,17 0,58 0,29 0,66 0,87 1,03
sesuaikan vertikal
Setting busur Ch2
0,22 0,3 0,54 0,97 1,08 1,5 2,5 3,27
penunjuk horizontal
kepala adaptar 3 Ch1
Eksentrisit pada kondisi 0,09 0,12 0,24 0,55 0,38 0,65 0,91 1,32
8 as pada 0,02 0,04 "0" , atau 0,004 vertikal
arbor sesuaikan Ch2
dengan alat 0,26 0,33 0,6 1,16 1,11 1,61 2,22 3,14
horizontal
ukur dial
indicator 4 Ch1
0,15 0,24 0,5 0,83 0,84 1,1 1,96 2,02
horizontal
Setel 3 baut
Putaran 0◦-
9 0,02 0,87 penyangga meja 0,180 Ch2
180◦ 0,15 0,24 0,51 0,81 0,85 1,08 1,99 2,08
di bagian horizontal
bawah,sesuaika
n dengan alat 5 Ch1
Putaran 0,24 0,34 0,59 1,15 0,88 1,52 1,87 1,75
10 0,02 0,9 ukur dial 0,170 horizontal
90◦-270◦
indicator
Ch2
0,23 0,32 0,55 1,09 0,84 1,45 1,74 1,73
horizontal
3.3 Hasil Pengujian
Setelah dilakukan perbaikan pada sistem kelistrikan Good Satisfactory Unsatisfactory
internal
baik.
2 Perubahan Aksial 0,005 0,002 Masuk toleransi c. kecepatan spindle utama di range 1000-
Eksentrisitas pada 2000 Rpm maka rata-rata pengujian
3 0,005 0,005 Masuk toleransi
adaptor overall (axial dan radial) menunjukan
4
Perubahan Sumbu
0,015 0,002 Masuk toleransi nilai (RMS) di zona unsatisfactory atau
Horizontal
Perubahan Sumbu
kurang baik.
5
Vertical
0,015 0,000 Masuk toleransi Pengujian ketelitian benda kerja dengan
6 Kerataan Slot dalam 0,01 0,008 Masuk toleransi
pergerakan eretan mesin frais Aciera F3/07
Masuk dalam toleransi yang ditetapkan
7 Kerataan slot luar 0,01 0,006 Masuk toleransi berdasarkan toleransi standar pengujian
geometri.
Longitudinal slide
9
Pengukuran slide
0,02 0,003 Masuk toleransi
DAFTAR REFERENSI
horizontal
Pengukuran slide [1]. J. Wehrspann, "Farm Industry News," Penton, 01 may
10 0,01 0,001 Masuk toleransi
vertical 2003. [Online]. Available:
http://www.farmindustrynews.com/planters/10-biggest-
Vertical Slide
Terhadap belakang
11 0,02 0,019 Masuk toleransi
cylinder causes-machinery-breakdowns-and-how-prevent-them.
[Accessed 09 February 2017].
12 Terhadap depan cylinder 0,02 0,017 Masuk toleransi
[2]. Aciera S.A, Machine Aciera F3 Manual Book, Fabriqued
e Machinesc H 24oo Le Locle: Aciera Le Locle, 1996.
13 Kemiringan Vertical 0,015 0,010 Masuk toleransi
[3].
Work Table
Eksentrisitas lancip
16 0,005 0,002 Masuk toleransi
internal
Vertical Milling Head
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian akhir yang telah
dilakukan pada mesin frais Aciera F3/07 di
Laboratorium Mekanik Politeknik Manufaktur Negeri
Bangka Belitung dapat ditarik beberapa kesimpulan,
yaitu :