Anda di halaman 1dari 6

REKONDISI MESIN FRAIS ACIERA F3/07 DI BENGKEL

POLITEKNIK MANUFAKTUR NEGERI BANGKA BELITUNG


Dedi Firmansyah1), Akmarul Umam2), M. Riva’i3), Fajar Aswin4)
1,2,3,4
Program Studi TeknikPerawatan dan Perbaikan Mesin,Politeknik Manufaktur Negeri Bangka Belitung,
Bangka Belitung, 33211, email : dedyfirmansyah708@gmail.com, akmarulu74@gmail.com
rivai72djuhari@gmail.com, fajar. aswin @ gmail. com , ,

Abstrak – Mesin frais Aciera f3/07 adalah mesin frais universal yang dapat digunakan untuk memproses
benda kerja dalam berbagai bentuk persegi atau juga dapat digunakan untuk pengeboran benda kerja sehingga
mesin tersebut dapat digunakan untuk kegiatan praktikum mahasiswa atau bahkan untuk kegiatan produksi.
Akan tetapi mesin tersebut mengalami kerusakan (dua tahun) karena terjadi kesalahan dalam prosedur
penggunaannya. Hal ini menyebabkan mesin mengalami breakdown dan membuat komponen elektrik dan
mekanik mengalami gagal fungsi. Penelitian ini bertujuan untuk memfungsikan kembali mesin frais Aciera f3/07
dan mengembalikan geometri mesin agar tidak melebihi standar yang diizinkan. Penelitian ini menggunakan
metode eksperimental, dimana kerusakan mesin yang terjadi akan diidentifikasi kerusakannya dan langsung
dilakukan perbaikan atau penggantian suku cadang. kemudian dilakukan pengujian kinerja mesin diantaranya
pengujian geometri mesin, pengujian vibrasi dan suhu bearing. Hasil pengujian menunjukan bahwa pengujian
geometri sesuai dengan toleransi yang diizinkan, pengujian overall vibrasi pada sumbu axial 0,77 mm/s rms dan
sumbu radial 1,53 mm/s rms, sedangkan rata–rata suhu bearing adalah 32,04 ͦ C.

Kata Kunci : Frais Aciera F3/07, Perbaikan, Kelistrikan, Geometri

Abstract - The Aciera f3/07 milling machine is a universal frais machine that can be used to process workpieces
in various square shapes or also can be used for drilling workpieces so that the machine can be used for student
practicum activities or even for production activities. But the machine is damaged (Two years) due to errors in
the procedure of its use.This causes the engine breakdown and make electrical and mechanical components have
failed function. This research aims to re-functioning the Aciera f3/07 milling machine and restore the geometry
of the engine to not exceed the permitted standard. This study uses experimental method, where the damage to
the machine that occurs will be identified damages and direct repair or replacement of parts. Then tested the
performance of machines such as testing machine geometry, vibration testing and bearing temperature. The test
results show that the geometry test is in accordance with the allowed tolerance, the overall testing of vibration
on the axial is 0.77 mm/s rms and the radial axis is 1.53 mm/s rms, while the mean bearing temperature is 32.04 ͦ
C.

Keywords: Aciera f3/07 milling machine, Repair, Electricity, Geometry

1. PENDAHULUAN lainnya, sehingga menyebabkan mesin frais tersebut


tidak bisa beroperasi dan harus dilakukan perawatan
Perawatan mesin merupakan kegiatan yang sangat
rutin atau perawatan total[1]. Mesin frais Aciera f3
diperlukan dalam kegiatan produksi. Beberapa
adalah mesin frais universal dan memiliki peranan
perusahaan biasanya melakukan perawatan apabila
penting dalam pengerjaan benda persegi atau bentuk
fasilitas atau peralatan mengalami kerusakan.
Perawatan mesin yang baik dapat meningkatkan persegi tertentu. frais Aciera f3 adalah salah satu jenis
keandalan dan peformasi mesin. penjadwalan mesin frais yang digunakan di Laboratorium Mekanik
perawatan mesin secara teratur. Politeknik Manufaktur Polman Negeri Bangka Belitung untuk mendukung
Negeri Bangka Belitung merupakan Politeknik yang proses belajar mengajar untuk mata kuliah praktik
memiliki banyak mesin produksi yang dipergunakan proses permesinan mengefrais. Dari beberapa mesin
untuk kegiatan praktikum mulai dari mesin frais, frais Aciera f3 yang ada, mesin frais no 07 mengalami
mesin bubut, gerinda dan lain-lain. Sebagai salah satu kerusakan yang serius sehingga kondisi mesin tersebut
contoh mesin frais merupakan mesin perkakas yang tidak dapat dipakai untuk praktik mahasiswa.
telah lama dimiliki oleh bengkel Politeknik Makalah ini bertujuan untuk membahas tentang
Manufaktur Bangka Belitung. Mesin frais yang tindakan mengembalikan kondisi (rekondisi) mesin
dipakai dalam kurun waktu yang lama akan frais Aciera f3/07 yang difokuskan pada masalah :
mengalami keausan di berbagai komponen pendukung perbaikan sistem kelistrikan, perbaikan
sehingga menyebabkan terjadinya penyimpangan penyimpangan geometris dan pengujian kinerja mesin
geometris serta sering kali mengalami kerusakan pada (putaran spindle, uji jalan, serta getaran).
sistem kelistrikan, sistem coolant dan komponen
Adapun metode pelaksanaan yang diterapkan adalah
metode observasi dengan melihat hubungan sebab
akibat menggunakan analisa 5 (lima) mengapa untuk
menyelesaikan permasalahan yang ditimbul dari hasil
pengumpulan data awal yang kemudian dilanjutkan
dengan proses perencanaan perbaikan dan tindakan
perbaikan. Metode pengujian ialah uji fungsi,
pengujian ketelitian geometris, dan pengujian kinerja
(putaran spindle, uji jalan pada benda kerja, serta
pengujian getaran) dilakukan untuk melihat
ketercapaian dari tujuan rekondisi mesin frais ini.
Gambar 1 menunjukan diagram alir metode
pelaksanaan rekondisi mesin frais Aciera F3/07.

Gambar 2. Mesin frais Aciera F3/07


2. LANDASAN TEORI
Bagian – bagian utama mesin bubut antara lain[2] :
2.1. Mesin Frais a Spindle utama, merupakan bagian yang
Mesin frais (Milling machine) merupakan mesin terpenting dari mesin milling tempat untuk
konvensional yang mampu mengerjakan suatu benda mencekam alat potong.
kerja dalam permukaan datar, sisi, tegak, miring, b Meja (table), merupakan bagian mesin milling,
bahkan alur roda gigi menggunakan pisau frais tempat untuk clamping device atau benda kerja.
(cutter). Pisau frais yang tercekam pada spindel c Motor (drive), merupakan bagian mesin yang
utama mesin (Horizontal, Melintang, maupun berfungsi menggerakkan bagian-bagian mesin
Vertical) berputar dan menyayat benda kerja yang yang lain seperti spindle utama, meja (feeding)
tecekam pada ragum meja mesin. Geram yang terjadi dan pendingin (cooling).
dikarenakan oleh gerakan pisau Frais, sisi potongnya d Tranmisi, merupakan bagian mesin yang
membentuk sebuah lingkaran, pisau Frais merupakan menghubungkan motor penggerak dengan yang
pahat potong yang berganda. Agar dapat memotong digerakan.
benda kerja sisi potongnya juga mempunyai sudut baji e Knee, merupakan bagian mesin untuk
seperti halnya pada bubut. Pada pengerjaan yang menopang/menahan meja mesin. bagian ini ialah
sederhana sumbu pahat pararel dengan permukaan transmisi gerakan pemakanan ( feeding).
benda kerja yang dikerjakan, pahat berbentuk silinder f Tiang (Colum), merupakan badan dari mesin.
dan mempunyai sisi potong pada kelilingnya. geram Tempat menempelnya bagian–bagian mesin yang
akan terpotong sama tebalnya. Adapun contoh dari lain.
mesin frais Aciera F3/07ditunjukan pada gambar 2. g Dasar (Base), merupakan bagian bawah dari
mesin milling. Bagian yang menopang
Mulai badan/tiang. Tempat cairan pendingin.
h Control, merupakan pengatur dari bagian-bagian
mesin yang bergerak.
Studi literatur
2.2 Kelistrikan Pada Mesin Frais
Sistem kelistrikan mesin merupakan sistem
Pengumpulan Data
yang mendukung agar mesin bisa beroperasi,
mengatur sumber listrik yang masuk ke mesin dengan
Identifikasi Masalah menggunakan media panel control untuk
menggerakan motor utama, meggerakan motor sistem
Tindakan Perbaikan pendingin, menyalakan lampu dan perlengkapan lain.
Dalam panel listrik dan panel control mesin terdapat
beberapa komponen utama seperti:
Tidak
Pengujian a. Kontaktor
Kontaktor merupakan komponen listrik yang
Berhasil berfungsi untuk menyambungkan atau memutuskan
\ arus listrik AC.
Kesimpulan
b. Relay
Relay adalah saklar (switch) yang dioperasikan
Selesai secara listrik dan merupakan komponen
elektromekanikal yang terdiri dari 2 bagian utama
Gambar 1. Diagram Alir Metode Pelaksanaan yakni elektromagnet (coil) dan mekanikal
seperangkat kontak saklar. Relay menggunakan
prinsip elektromagnetik untuk menggerakkan kontak
saklar sehingga dengan arus listrik yang kecil (low Ketelitian geometris mesin perkakas yang langsung
power) dapat menghantarkan listrik yang bertegangan dapat mempengaruhi kualitas dari benda kerja adalah :
lebih tinggi 1) Ketelitian permukaan referensi, ketelitian gerak
c. Thermal overload linear.
Thermal overload berfungsi untuk memproteksi 2) Ketelitian putar spindle.
rangkaian listrik dan komponen listrik dari kerusakan 3) Ketelitian gerak pindah (displacement accuracy).
karena terjadinya beban lebih.
d. Transformator Pengujian ketelitian geometris mesin perkakas
Transformator atau trafo adalah suatu alat listrik bertujuan untuk:
yang dapat mengubah taraf suatu tegangan AC ke  Tes kelayakan (acceptance-test)
taraf yang lain. Maksud dari pengubahan taraf tersebut Pengujian kelayakan dilakukan ditempat pabrik
diantaranya seperti menurunkan tegangan AC ataupun pembuat mesin perkakas, data hasil pengujian
menaikkan tegangan.) harus berada dalam batas-batas penyimpangan
e. Circuit Mini Breaker (MCB) atau toleransi yang diijinkan sesuai dengan kelas
Circuit Mini Breaker (MCB) adalah komponen kualitas dari mesin dan data ditulis pada lembar
listrik yang memiliki fungsi sebagai alat pengaman uji (test-chart) yang disertakan pada mesin yang
arus lebih. bersangkutan.
f. Time Delay Relay  Perawatan (maintenance) mesin perkakas
Time Delay Relay adalah pengatur waktu bagi Mesin perkakas yang telah digunakan dalam
peralatan yang dikendalikannya. Timer ini selang waktu tertentu akan mengalami keausan
dimaksudkan untuk mengatur waktu hidup atau mati atau faktor lain yang dapat menyebabkan
dari kontaktor. perubahan pada komponen-komponen mesin
g. Tombol push button perkakas. Data hasil pengujian ketelitian
Push button switch (saklar tombol tekan) adalah geometris dapat dijadikan petunjuk apakah
perangkat/saklar sederhana yang berfungsi untuk besarnya penyimpangan telah melewati toleransi
menghubungkan atau memutuskan aliran arus listrik yang di berikan atau belum
dengan sistem kerja tekan unlock (tidak mengunci).  Evaluasi rekondisi (rehabilitasi) mesin perkakas
Tombol emergency Dalam hal ini, data hasil pengujian ketelitian
Tombol emergency adalah jenis saklar yang jika geometrik dapat menjadi tolak ukur keberhasilan
di tekan akan terkunci dan cara untuk melepasnya rehabilitasi suatu mesin perkakas.Data hasil
dengan harus di putar, fungsi saklar ini yaitu untuk rehabilitasi dapat dijadikan pedoman bagi usaha
mematikan system secara darurat apabila memang rehabilitasi tersebut dan data pengujian setelah
dibutuhkan. rehabilitasi bisa memperlihatkan perbaikan-
h. Saklar putar (rotary switch) perbaikan yang dicapai untuk memperbaiki
Saklar putar (rotary switch) saklar ini digunakan kualitas mesin perkakas.
untuk menyambungkan satu jalur ke salah satu
diantara beberapa jalur lain yang ada. 2.4 Analisa 5 (lima) mengapa (5 Ways)
Analisis 5 (Lima) Mengapa ( 5 Whys) adalah teknik
tanya-jawab sederhana untuk menyelidiki hubungan
sebab akibat yang menjadi akar dari suatu
permasalahan[3].Teknik ini adalah praktik bertanya,
mengapa sebanyak lima kali, mengapa sebuah
masalah teknis terjadi dalam upaya menentukan akar
penyebab dari suatu kerusakan atau masalah.Teknik
ini dikembangkan oleh Sakichi Toyoda yang
kemudian dipakai di dalam perusahaan Toyota Motor
Corporation. Pada tahun 1970-an, strategi 5 Mengapa
dipopulerkan oleh Sistem Produksi Toyota. Metode ini
sekarang dipakai sebagai salah satu metode dalam
strategi Six Sigma.Di Toyota, Analisis Lima Mengapa
Gambar 3. Panel listrik mesian frais Aciera F3/07
sering digunakan sebagai bagian dari proses 7 langkah
Pemecahan Masalah Praktis.Analisis Lima Mengapa
2.3 Ketelitian Geometris Mesin Perkakas dimulai dari menjernihkan permasalahan atau menurut
Penyimpangan ketelitian benda kerja berhubungan istilah di Toyota, "memahami situasi" dengan
erat dengan penyimpangan ketelitian pada mesin sepenuhnya.Memahami situasi dimulai dengan
perkakas, karena mesin perkakas yang memotong atau mengamati situasinya dengan pikiran terbuka dan
menyayat benda kerja tersebut.Penyimpangan membandingkan situasi sebenarnya dengan standar
ketelitian pada mesin perkakas dapat diketahui melalui yang berlaku.Menjernihkan permasalahan dimulai
suatu pengujian mesin perkakas yang benar dan tepat. dengan pergi ke lokasi tempat terjadinya
permasalahan, dan memprioritaskan sejumlah
permasalahan yang berbeda dengan analisis 16
Eksentrisitas lancip
0,005 0,00 Masuk toleransi
internal
Pareto. Diagram Pareto yang berbentuk grafik balok

Vertical Milling Head


Tidak masuk
sederhana dipakai untuk menyortir permasalahan 17 Perubahan Aksial 0,005 0,07
toleransi
berdasarkan tingkat keseriusan, frekuensi, penyebab, Tidak masuk
18 Eksentrisitas pada arbor 0,02 0,04
atau sumber. Balok tertinggi berada di sebelah kiri, toleransi

melambangkan permasalahan paling penting. 19 Putaran 0◦-180◦ 0,02 0,87 Tidak masuk
toleransi
Sebaliknya, balok terendah berada di sebelah kanan,
20 Putaran 90◦-270◦ 0,02 0,9 Tidak masuk
melambangkan masalah yang tidak segera harus toleransi
diselesaikan. Setiap balok adalah perhitungan total 21 Backless sumbu x 0,67 Masuk toleransi
seberapa sering sesuatu peristiwa teramati, sehingga

Backless
ketinggian balok setara dengan frekuensi relatif dari 22 Backless sumbu y 0,02 Masuk toleransi
kejadian.
23 Backless sumbu z 0,02 Masuk toleransi
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
3.2 Analisa Kerusakan dan Tindakan Perbaikan
3.1 Pengumpulan Data Awal
Kerusakan atau masalah yang timbul dapat ditemukan
Berdasarkan metode observasi langsung dengan
cara perbaikannya dengan cara menganalisa kerusakan
melakukan pemeriksaan visual, pengujian fungsi dan
atau masalah tersebut. Ada beberapa metode yang
pengujian ketelitian geometris mesin, diperoleh data
dapat digunakan untuk menganalisa kerusakan atau
masalah pada mesin seperti yang ditunjukan pada
masalah, tetapi dalam pembahasan ini digunakan
tabel 1.untuk sistem kelistrikan dan tabel 2. untuk
metode analisa 5 (lima) mengapa. Analisa 5 (lima)
penyimpangan geometris[2].
merupakan analisa kerusakan yang cukup efektif
Tabel 1. Data Masalah Sistem Kelistrikan
dalam menemukan sumber masalah untuk kerusakan
mesin yang tidak terlalu kompleks. Gambar
4.Menunjukan contoh analisa 5 mengapa untuk
kerusakan mesin mati total.
Masalah:
Sistem kelistrikan tidak berfungsi

Mengapa? Mengapa? Mengapa?


Sebagian tombol Sebagian komponen Sebagian komponen Panel
tidak terpasang: Panel listrik tidak listrik rusak:
-emergency(b4) terpasang: -Sekring putus(e8)
Tabel 2. Data Hasil Pengujian Geometris Mesin -start spindel(b7) -Time delay relay(d1) -Sekring putus(e9)
-Main switch(a1) -Sekring putus(e10)
Hasil
No Area Deskripsi Pengukuran Toleransi Pengukuran Keterangan
Awal (mm) Mengapa?
Eksentrisitas lancip Mengapa? Hubungan singkat dari
1 0,005 0,00 Masuk toleransi Mengapa? lineke ground mesin:
Kabel line(3,7,dan 81)
Spindel Kepala Tetap ( Headstock Spindle )

internal Baut pada


terlepas mengenai ground -sekring(e8)Line(3)
konektor kendor -sekring(e9)Line(7)
mesin
2 Perubahan Aksial 0,005 0.00 Masuk toleransi
-sekring(e10)Line(81)
Eksentrisitas pada Tidak masuk
3 0,005 0,05
adaptor toleransi Penanggulangan:
Perubahan Sumbu Lengkapi komponen, ganti sekring, Periksa kondisi kabel dan kencangkan baut
4 0,015 0,01 Masuk toleransi
Horizontal konektor saat inspeksi perawatan preventive
Perubahan Sumbu
5 0,015 0,01 Masuk toleransi
Vertical
Gambar 4.Analisa 5 mengapa kerusakan mesin
6 Kerataan Slot dalam 0,01 0,00 Masuk toleransi

dengan metode 5 mengapa, diperoleh tindakan


7 Kerataan slot luar 0,01 0,00 Masuk toleransi
perbaikan yang harus dilakukan untuk menyelesaikan
Tidak masuk masalah yang ditemukan.Tabel 3.Menunjukan
Longitudinal slide

8 Longitudinal Slide Table 0,02 0,09


toleransi
Pengukuran slide
tindakan perbaikan dari hasil analisa kerusakan
9 0,02 0,00 Masuk toleransi menggunakan metode 5 mengapa untuk sistem
horizontal

10
Pengukuran slide
0,01 0,00 Masuk toleransi
kelistrikan.
vertical
Tabel 3. Tindakan Perbaikan Sistem Kelistrikan
Vertical Slide

Terhadap belakang
11 0,02 0,02 Masuk toleransi
cylinder
Tidak masuk
No. Komponen yang rusak Masalah Perbaikan
12 Terhadap depan cylinder 0,02 0,25
toleransi 1 Time relay delay Hilang Dilengkapi
Tidak masuk
13 Kemiringan Vertical 0,015 0,02
toleransi
2 Skring Putus Diganti
Work Table

14 Kemiringan horisontal 0,02 0,08 Tidak masuk 3 Main swicth Rusak Diganti
toleransi
4 Push button (Start) Rusak Diganti
15 Kemiringan Tee-Slots 0,02 0,08 Tidak masuk
toleransi 5 Emergency key Rusak Diganti
Tindakan perbaikan untuk penyimpangan geometris Tabel 5. Hasil Pengujian Fungsi Sistem Kelistrikan
ditampilkan pada table 2. Dari 20 parameter Nama Bagian Indikator
pemeriksaan, didapatkan 10 parameter yang melebihi No Keterangan
Yang diuji Pemeriksaan
toleransi yang diizinkan.
1 Time Relay Delay Timer mesin Berfunsi
Tabel 4. Tindakan Perbaikan Penyimpangan Geometris
Menahan
Item Pengukuran langkah 2 Skring hubungan singkat Berfunsi
No Toleransi Hasil Gambar
pengukura awal perbaikan
listrik
Gib di pasang
rata dengan Pada Posisi I,
permukaan 3 Main switch Mesin dapat Berfunsi
Eksentrisit bagian slideway
1 as pada 0,005 0,05 sumbu y, 0,005 dihidupkan. Pada
adaptor kemudian Saat tombol
dikencangkan Push button
dengan adjust 4 ditekan spindle Berfunsi
(Start)
worm berputar
Gib di pasang Terpasang,
rata dengan Tombol
5 Ketika di tekan Berfunsi
permukaan emergency
Longitudin bagian slideway mesin berhenti
2 al Slide 0,02 0,09 sumbu x, 0,014
Table kemudian
dikencangkan Tabel 6. Hasil Pengujian Putaran Spindel
dengan adjust
worm
Lokasi Hasil Pengujian Speed
Pengujian 100 175 300 400 500 700 1200 2000
Baut penahan
Terhadap 114 172 301 459 529 686 1203 2107
pada bagian kiri
3 depan 0,02 0,25 0,017
dan kanan RPM RPM RPM RPM RPM RPM RPM RPM
cylinder
table di setel 114 171 300 460 527 688 1203 2104
RPM RPM RPM RPM RPM RPM RPM RPM
115 172 301 459 529 687 1204 2114
Baut penahan
Kemiringa pada bagian RPM RPM RPM RPM RPM RPM RPM RPM
4 0,015 0,02 0,010
n Vertical atas dan bawah 115 172 301 458 528 689 1205 2112
table di setel RPM RPM RPM RPM RPM RPM RPM RPM
114 172 301 460 527 688 1204 2111
Baut penahan
RPM RPM RPM RPM RPM RPM RPM RPM
Kemiringa
pada bagian
5 n 0,02 0,08 0,011
bawah table di
horisontal
setel Tabel 5. Hasil Pengujian Getaran Spindel (ISO-10816)
LEMBAR INSPEKSI GETARAN
Baut penahan RPM
No. posisi
6
Kemiringa
0,02 0,08
pada bagian kiri
0,004
gambar
n Tee-Slots dan kanan sensor 100 175 300 400 500 700 1200 2000
table di setel 1 Ch1
0,27 0,31 0,6 0,84 0,77 1,01 1,23 1,64
vertikal
Setting busur
penunjuk Ch2
0,58 0,68 0,9 1,62 1,76 1,78 2,6 2,78
Perubahan kepala adaptar horizontal
7 0,005 0,07 pada kondisi 0,002
Aksial 2 Ch1
"0" , atau 0,08 0,1 0,17 0,58 0,29 0,66 0,87 1,03
sesuaikan vertikal
Setting busur Ch2
0,22 0,3 0,54 0,97 1,08 1,5 2,5 3,27
penunjuk horizontal
kepala adaptar 3 Ch1
Eksentrisit pada kondisi 0,09 0,12 0,24 0,55 0,38 0,65 0,91 1,32
8 as pada 0,02 0,04 "0" , atau 0,004 vertikal
arbor sesuaikan Ch2
dengan alat 0,26 0,33 0,6 1,16 1,11 1,61 2,22 3,14
horizontal
ukur dial
indicator 4 Ch1
0,15 0,24 0,5 0,83 0,84 1,1 1,96 2,02
horizontal
Setel 3 baut
Putaran 0◦-
9 0,02 0,87 penyangga meja 0,180 Ch2
180◦ 0,15 0,24 0,51 0,81 0,85 1,08 1,99 2,08
di bagian horizontal
bawah,sesuaika
n dengan alat 5 Ch1
Putaran 0,24 0,34 0,59 1,15 0,88 1,52 1,87 1,75
10 0,02 0,9 ukur dial 0,170 horizontal
90◦-270◦
indicator
Ch2
0,23 0,32 0,55 1,09 0,84 1,45 1,74 1,73
horizontal
3.3 Hasil Pengujian
Setelah dilakukan perbaikan pada sistem kelistrikan Good Satisfactory Unsatisfactory

dan penyimpangan geometris pada mesin bubut frais D


Aciera F3/07, dilakukan pengujian untuk melihat hasil
perbaikan yang dilakukan apakah sudah memenuhi
tujuan yang ingin dicapai. Metode pengujian yang
B A

dilakukan adalah pengujian fungsi, pengujian


L

ketelitian geometris mesin, dan pengujian kinerja yang


terdiri dari pengujian putaran spindle, pengujian
C

getaran spindle, serta uji jalan pada benda kerja. Tabel


5, 6, 7, dan 8 menampilkan hasil pengujian. p

Gambar 5. Gambar Kerja Benda Uji


Tabel 6. Hasil Pengukuran Benda Uji (mm) 2. Berdasarkan hasil pengujian ketelitian geometri
Pergerakan Eretan
mesin dan mengacu pada standar manual book
Pengukuran Selisi pergerakan eretan
Pengukuran
meja (mm)
dengan pengukuran mesin maka, semua item yang diukur sesuai
Titik
1
Titik
2 x y z benda kerja dengan standar toleransi yang diizinkan
A 10,00 10,00 10 - 3. Berdasarkan hasil pengujian kinerja didapat:
B 10,48 10,48 10.48 -  Pengujian Speed menunjukan perbedaan dari
C 10,00 10,00 10 -
D 10,48 10,48 10.48 -
nilai tabel kecepatan yang ditetapkan oleh
Kedalaman
Pergerakan Eretan Selisi pergerakan eretan mesin, namun selisi perbedaan tersebut
meja (mm)
Pengukuran
1 2 x y z
dengan pengukuran
benda kerja
kurang dari 5% .
A 1,14 1,14 1,14 -  Pengujian tanpa beban pemotongan di 5
B - posisi pada spindle utama didapat:
C 1,50 1,50 1,50 -
D -
a. kecepatan spindle utama di range 100-175
Rpm maka rata-rata pengujian overall
(axial dan radial) menunjukan nilai
(RMS) di zona good atau baik.
Tabel 7. Hasil Pengujian Geometris Mesin (ISO-1708)
b. kecepatan spindle utama di range 300-700
Hasil
Pengukuran
Rpm maka rata-rata pengujian overall
No Area Deskripsi Pengukuran Toleransi Keterangan
Akhir (mm) (axial dan radial) menunjukan nilai
1
Eksentrisitas lancip
0,005 0,004 Masuk toleransi
(RMS) di zona satisfactory atau cukup
Spindel Kepala Tetap ( Headstock Spindle )

internal
baik.
2 Perubahan Aksial 0,005 0,002 Masuk toleransi c. kecepatan spindle utama di range 1000-
Eksentrisitas pada 2000 Rpm maka rata-rata pengujian
3 0,005 0,005 Masuk toleransi
adaptor overall (axial dan radial) menunjukan
4
Perubahan Sumbu
0,015 0,002 Masuk toleransi nilai (RMS) di zona unsatisfactory atau
Horizontal
Perubahan Sumbu
kurang baik.
5
Vertical
0,015 0,000 Masuk toleransi  Pengujian ketelitian benda kerja dengan
6 Kerataan Slot dalam 0,01 0,008 Masuk toleransi
pergerakan eretan mesin frais Aciera F3/07
Masuk dalam toleransi yang ditetapkan
7 Kerataan slot luar 0,01 0,006 Masuk toleransi berdasarkan toleransi standar pengujian
geometri.
Longitudinal slide

8 Longitudinal Slide Table 0,02 0,014 Masuk toleransi

9
Pengukuran slide
0,02 0,003 Masuk toleransi
DAFTAR REFERENSI
horizontal
Pengukuran slide [1]. J. Wehrspann, "Farm Industry News," Penton, 01 may
10 0,01 0,001 Masuk toleransi
vertical 2003. [Online]. Available:
http://www.farmindustrynews.com/planters/10-biggest-
Vertical Slide

Terhadap belakang
11 0,02 0,019 Masuk toleransi
cylinder causes-machinery-breakdowns-and-how-prevent-them.
[Accessed 09 February 2017].
12 Terhadap depan cylinder 0,02 0,017 Masuk toleransi
[2]. Aciera S.A, Machine Aciera F3 Manual Book, Fabriqued
e Machinesc H 24oo Le Locle: Aciera Le Locle, 1996.
13 Kemiringan Vertical 0,015 0,010 Masuk toleransi
[3].
Work Table

O. Serrat, "The Five Whys Technique," Asian


14 Kemiringan horisontal 0,02 0,011 Masuk toleransi Development Bank, Knowledge Solutions, Manila, 2009

15 Kemiringan Tee-Slots 0,02 0,004 Masuk toleransi

Eksentrisitas lancip
16 0,005 0,002 Masuk toleransi
internal
Vertical Milling Head

17 Perubahan Aksial 0,005 0,002 Masuk toleransi

18 Eksentrisitas pada arbor 0,02 0,004 Masuk toleransi

19 Putaran 0◦-180◦ 0,02 0,180 Masuk toleransi

20 Putaran 90◦-270◦ 0,02 0,170 Masuk toleransi

4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian akhir yang telah
dilakukan pada mesin frais Aciera F3/07 di
Laboratorium Mekanik Politeknik Manufaktur Negeri
Bangka Belitung dapat ditarik beberapa kesimpulan,
yaitu :

1. Sistem kelistrikan mesin berfungsi kembali dan


mesin frais dapat dioperasikan.

Anda mungkin juga menyukai