PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
1
1.2.Tujuan
1. Agar dapat mengetahui prinsip-prinsip kerja mesin perkakas.
2. Agar dapat mengetahui cara perawatan mesin perkakas.
3. Agar mesin perkakas terawat dengan baik.
1.3.Manfaat
1. Dapat melakukan mesin perkakas dengan baik.
2. Untuk memperpanjang usia mesin perkakas.
3. Untuk mengetahui usia komponen-komponennya.
2
BAB II
Mesin bubut adalah suatu alat-alat bermesin terutama untuk membentuk potongan-
potongan dari logam (kadang-kadang kayu atau bahan-bahan lain) dengan menyebabkan benda
kerja yang untuk dipegang dan yang diputar oleh mesin bubut mata potong dikedepankan ke
dalam pekerjaan menyebabkan tindakan pemakanan. Mesin bubut yang dasar yang dirancang
untuk memotong metal silindris sudah dikembangkan dan dapat membuat ulir, pekerjaan yang
diruncingkan, lubang-lubang yang dibor, permukaan-permukaan knurled, dan crankshafts.
Semua mesin bubut mempunyai bagian fungsional umum sama, meskipun lokasi atau
bentuk yang spesifik suatu part yang tertentu boleh berbeda dengan satu pabrikan.
3
Fitur utama tentangnya konstruksi mesin bubut dibentuk di atasnya bidang atas yang
dinamankan meja atau bed.
Kepala tetap itu ditempatkan dimesin bubut Tempat tersebut merupakan reservoir
minyak utama dan mekanisme perpindahan roda gigi untuk memperoleh berbagai kecepatan dan
mekanisme pemakanan benda kerja.
Tailstock itu ditempatkan di kebalikannya akhir dari mesin bubut dari kepala tetap. Itu
mendukung satu akhir dari bekerja ketika kerja mesin antara pusat-pusat, potongan-potongan
dukungan-dukungan. Tailstock itu menjulang dalam perjalanan dan dirancang untuk bersifat
clamped pada setiap titik dalam perjalannya.
Fungsi Pembawa itu untuk membawa dan menggerakkan pahat potong. Itu dapat digerakkan
oleh tangan dimundurkan atau dimajukan pada 90 kepada poros dari mesin bubut.
4
Pengoperasian Mesin Milling
Milling adalah proses pemakanan benda kerja dengan permukaan-permukaan tidak beraturan
dengan pemakanan benda kerja melawan terhadap suatu berputar pemotong berisi sejumlah
pemotongan .Mengefrais yang umum pada dasarnya dari suatu spindel yang menggerakkan
mesin, naik dan berputar pemotong dengan bantuan meja kerja yang mampu setel, naik atau
turun.
Mesin penyerut atau mesin sekrap adalah suatu mesin yang penting untuk
pengerjaan perataan permukaan , pembuatan alur, dan kerja mesin logam dengan cepat. Kita
akan menemukan suatu mesin yang sederhana untuk beroperasi, tetapi anda harus berlatih
kepedulian dalam operasi nya untuk mencegah kerusakan benda kerja dan juga kerusakan
kepada mesin.
Dalam menyeting benda kerja di mesin sekrap pastikan benda kerja terkunci dengan kuat,
dan pastikan kita telah memilih gerakan awal pemakanan, gerakan awal ini disertai dengan
pemakanan awal yang tipis, sehingga hentakan awal tidak mengejutkan mesin sekrap.
5
Periksa juga dibagian motor listrik apakah telah sesuai dengan spesifikasi tegangan yang
tersedia dimana mesin tersebut dipasang.
Posisi pengendali menentukan tempat di mana penumbuk itu akan mulai hentakannya.
Untuk mulai penumbuk pada setiap posisi yang diinginkan, pertama mengendurkan penjepit lalu
menjalankan motor penumbuk itu kepada posisi yang diinginkan.
Pengatur langkah hentakan menentukan panjang yang diukur. Panjang hentakan ditandai oleh
indikator hentakan ketika penumbuk itu kembali karena akan gerakan. Penumbuk itu bisa
dihentikan dalam posisi ini atas pertolongan tangkai kopling dan rem untuk mulai
penumbuk, suatu cara dari mesin, untuk berhenti, mendorong nya di dalam ke arah mesin.
Setelah panjang langkah pemakanan di seting, posisi penumbuk dapat diubah disesuaikan dengan
benda kerja, maksimum panjang langkah adalah 7 inchi.
6
bawah roda gerinda. Penggerindaan permukaan secara umum mempunyai spindel-spindel roda
atau kemudi horisontal dan lurus dimana mata gerinda dipasang pada permukaan yang tinggi
sehingga pergerakan mata gerinda dapat naik turun sesuai dengan penyetingan. Mesin
penggerindaan permukaan yang bolak-balik adalah suatu penerapan dan peredaran ulang yang
horizontal automatic dengan pemberian bahan pendingin kepada benda kerja dan roda abrasif
penggerindaan.
Metoda yang digunakan untuk menggunakan mesin cylindrical grinding adalah serupa dengan
metoda yang digunakan untuk menyiapkan mesin bubut. Jika anda merencanakan untuk
menggerinda bekerja antara pusat-pusat, yaitu mencekam benda kerja pada pencekam dan lubang
senter dibagian belakang poros akan ditopang oleh tailstok sehingga benda kerja akan kuat pada
posisinya terutama pada saat terjadinya gesekan berupa pemakanan yang telah diatur tebal
pemakanannya.
7
BAB III
Dari uraian di atas yang menunjukan klasifikasi perawatan mesin, hal tersebut
mempermudah kepada para teknisi untuk menjadwalkan kegiatan perawatan secara
periodik. Kegiatan yang rutin dalam suatu industri, dengan demikian timbul suatu siklus
perawatan dalam suatu mesin. Sebagai contoh siklus perawatan dalam satu jenis mesin
sebagai berikut:
Salah satu sistem perawatan yang direncanakan adalah perawatan preventif, adalah suatu
sistem perawatan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kerusakan atau cara perawatan yang
direncanakan untuk pencegahan. Perawatan preventif dimaksudkan juga untuk mengefektifkan
pekerjaan inspeksi, perbaikan-perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan sehingga peralatan
atau mesin selama beroperasi dapat terhindar dari kerusakan. Perawatan preventif ini
dilaksanakan sejak awal sebelum terjadinya kerusakan.
Sistem perawatan preventif dapat diterapkan pada industri-industri yang proses produksinya
secara kontinyu atau menggunakan sistem otomatis, sebagai contoh:
1. Pabrik kimia, industri pengerolan baja, kilang minyak, produksi secara masal dan sebagainya.
2. Industri yang apabila terjadi kemacetan produksi karena adanya kerusakan dapat menimbulkan
9
biaya perbaikan yang sangat tinggi.
3. Industri yang apabila terjadi kerusakan kecil pada bagian peralatan atau fasilitas vital dapat
4. Peralatan yang apabila terjadi kegagalan atau kerusakan sangat membahayakan, misalnya pada
Aktivitas pekerjaan pada perawatan preventif pada mesin perkakas adalah sebagai berikut:
1. Pembersihan
Seluruh permukaan dan bagian-bagian dari peralatan atau mesin harus dibersihkan agar
bebas dari segala kotoran, debu dan pertikel-partikel yang dapat mengganggu pekerjaan
mesin. Pembersihan mesin dapat dilakukan dengan aturan setiap hari hingga yang bersifat
tahunan
a. Pembersihan Harian
Umumnya dikerjakan oleh semua pihak setelah menggunakan mesin atau peralatan dan
setelah bersih biasanya elemen yang sifatnya presisi diberi lapisan penyekat korosi dan
biasa yang digunakan adalah oli atau greas yang direkomendasikan oleh pabrikan atau
yang tertera di manual books.
b. Pembersihan Bulanan
Pembersihan dilakukan secara periodik setiap bulannya, kegiatan yang dilakukan adalah:
c. Pembersihan Tahunan
10
Pengurasan bak pendingin dan diganti dengan pendingin yang baru
Membersihkan bantalan, pada motor listrik, blower, pompa-pompa dan diberi
pelumas yang baru
Pembersihan ventilasi ruangan, penerangan dan jaringan kabel
Pembersihan gedung bila perlu lakukan pengecetan dinding.
2. Pelumasan
Komponen seperti roda gigi, ring, bantalan dan elemen-elemen mesin yang lain
yang permukaannya bergesekan harus diberi pelumasan secara benar dan teratur agar
dapat bekerja dengan baik dan tahan lama. Dalam pemberian pelumas perlu diperhatikan
jenis pelumasnya, jumlah pelumas, bagian yang diberi pelumas dan waktu pemberian
pelumasnya. Untuk menunjang sistem pelumasan yang baik perlu disiapkan jadwal
pelumasan yang harus diikuti dengan tepat dan benar.
3. Inspeksi
Inspeksi adalah suatu fungsi pokok pada program perawatan preventif. Untuk
mencapai tujuan inspeksi maka tenaga kerja harus terlatih dengan baik. Tenaga inspeksi
harus mampu menjalankan tugasnya baik dibagian dalam maupun dibagian luar mesin.
Pekerjaan inspeksi bagian luar dapat ditujuan untuk mengamati dan mendeteksi kelainan
yang terjadi pada mesin yang sedang beroperasi, misalnya timbul suara yang tidak
normal, getaran, panas yang berlebihan, asap dan lain-lain. Sedangkan pekerjaan inspeksi
bagian dalam diarahkan untuk pemeriksaan elemen-elemen mesin yang dipasang pada
bagian dalam seperti roda gigi, ring, paking, bantalan, toleransi pemasangan komponen
dan lain-lain.
11
Kelompok mesin yang penting
Inspeksi untuk kelompok mesin yang biasa ini tidak terlalu berpengaruh terhadap
jalannya produksi, namun demikian inspeksi tetap harus dilakukan dengan baik
menurut kebutuhannya.
12
Kapasitas pelumas dalam tangki Waktu penggantian dalam bulan
Sampai 10 liter 8
10 liter 50 liter 12
Diatas 50 liter 18
Saat pembuatan jadwal preventif, hendaknya semua jenis mesin yang ada dibengkel atau
workshop beserta spesifikasi atau karakteristiknya didaftar.
Catatan yang terpelihara dengan baik merupakan hal pokok untuk menunjang
keberhasilan perawatan preventif. Catatan-catatan yang perlu dibuat untuk membantu
kelancaran pekerjaan perawatan ini adalah:
Dengan adanya catatan tersebut maka pekerjaan perawatan tidak akan terjadi kesalahan.
Selain itu catatan tersebut akan banyak membantu dalam menentukan perencanaan dan
keputusan yang akan diambil.
13
Analisis yang yang dibuat berdasarkan catatan akan membantu dalam hal:
Keuntungan yang dapat diperoleh dari sistem program perawatan preventif adalah:
d. Penggantian suku cadang dapat direncanakan, sehingga suku cadang selalu tersedia
digudang
Sistem perawatan merupakan alternatif yang dapat dilakukan pada semua jenis mesin
atau peralatan industri. Namun demikian sistem perawatan tersebut tidak mutlak
dilakukan, hal ini ditinjau dan dipertimbangkan menurut kebutuhan dan sesuai dengan
kondisi pabrik. Program perawatan dapat ditempuh dengan cara lain yang berdasarkan
perhitungan dianggap lebih menguntungkan, yaitu perawatan periodik
14
Yaitu dengan mempertimbangankan:
Kebutuhan Industri
Waktu
Biaya
Keterhandalan tenaga perawatan
Kondisi peralatan
Kemudaan
1. Perbaikan
Perawatan dengan cara penggantian banyak diterapkan pada pabrik atau industri kecil,
karena mudah pelaksanaanya. Perawatan ini dilakukan dengan cara mengganti peralatan yang
sudah tidak baik, karena peralatan pengganti lebih murah bila dibandingkan dengan biaya
perawatan dan perbaikanya. Alternatif lain adalah untuk mengimbangi perkembangan teknologi
yang sangat cepat. Dalam hal tertentu peralatan tidak dirancang untuk tahan lama, apabila rusak
pada waktunya dapat segera diganti dengan peralatan yang lebih modern. Banyak komponen jika
sudah rusak tidak memungkinkan dapat diperbaiki kembali karena komponen itu dirancang
untuk tidak diperbaiki.
Tindakan perbaikan dapat diartikan sebagai tindakan untuk menghindarkan mesin dari
kerusakan, kegiatan yang dilakukan adalah mengganti alat-alat atau komponen yang rusak
dengan yang baru. Tujuan dari perbaikan adalah:
Yang dimaksud dengan kegiatan perbaikan adalah tindakan-tindakan yang dikerjakan oleh
teknisi pada setiap melakukan perbaikan mesin, kegiatan tesebut adalah:
a. Pemeriksaan kerusakan
15
Merupakan penjelasan dari operator mengenai kerusakan yang terjadi, informasi yang
diberikan oleh pemakai belum dapat dikatakan sebagai dasar merencana kegiatan perbaikan yang
tepat. Baru setelah teknisi melakukan pemeriksaan langsung di bagian mesin yang rusak dapat
membuat rencana perbaikan.
b. Rencana perbaikan
Dalam membuat rencana perbaikan harus berpegang pada prinsip ekonomis, misalnya
pemakaian tenaga dan waktu perbaikan harus sedikit waktunya dan rencana perbaikan harus
diketahui oleh pimpinan produksi
c. Pembongkaran mesin
Tujuan dari pembongkaran komponen mesin adalah untuk mengambil elemen mesin
yang mengalami kerusakan dan memudahkan dalam perbaikannya. Urutan pembongkaran mesin
harus selalu diingat dan biasakan membuat suatu catatan langkah pembongkaran sehingga tidak
terjadi kesalahan yang berulang pada saat akan memasang mesin.
Jika pada waktu pembongkaran dicatat urutannya dan letaknya maka pada saat
penyatuan kembali tidak akan mengalami kesulitan. Kekuatan penyetelan akan dijamin baik jika
pengikat elemen mesin dengan kekuatan yang terukur, gunakan alat pengikat seperti baut, pasak,
paku keling, pengelasan sesuai dengan perhitungan kekuatan.
e. Pemeriksaan akhir
Yang dimaksud dengan pemeriksaan akhir adalah tindakan pemeriksa komponen mesin
yang telah selesai diperbaiki, tes akhir dapat dilakukan secara dinamis dan secara statis.
2. Overhaul
Merupakan tindakan perawatan yang dilakukan berdasarkan jam operasi mesin. Kegiatan
tersebut biasanya dilakukan oleh pabrik atau industri dengan melihat berapa lama mesin tersebut
melakukan aktivitas dan dengan mempertimbangkan inspeksi yang dilakukan dan dapat juga
16
berdasarkan manual book dari mesin itu sendiri. Ada alasan tertentu untuk dilakukannya
overhaul yaitu:
Karena kondisi mesin yang dinyatakan menurut test standart telah dibawah dari ketentuan
yang diijinkan
Karena kualitas/ketelitian produksi yang dihasilkan kasar dan tidak sesuai lagi dengan
spesifikasi mesin
Kapasitas mesin menurun
Karena dengan kegiatan perbaikan berat atau koreksi, mesin tersebut tidak akan dicapai
kondisi yang diharapkan
Kegiatan yang dilakukan dalam overhaul dapat dikelompokan menjadi beberapa kegiatan yaitu:
Pemeriksaan awal
Perhitungan perbaikan
Proses perbaikan elemen
Penyatuan elemen
Pemeriksaan akhir
Pemeriksaan mesin pada awal sebelum mesin di overhaul adalah pemeriksaan statis standart,
pemeriksaan dinamis dengan beban dan pemeriksaan hasil benda kerja
Sistem penggantian yang direncanakan ini sering diterapkan pada banyak cabang industri
khususnya untuk fasilitas seperti mesin perkakas, generator, komputer, dan kendaraan bermotor.
Dengan adanya penggantian fasilitas tersebut berarti industri tidak memerlukan waktu yang lama
untuk melakukan perawatan, kecuali hanya untuk perawatan dasar yang ringan seperti pelumasan
dan penyetelan agar kondisinya tetap baik. Ketika fasilitas tersebut sudah menurun kondisinya
maka segera diganti atau dengan membeli yang baru.
4. Pembaharuan komponen
Merupakan tindakan penggantian komponen pada mesin atau peralatan yang biasanya
sudah disiapkan digudang dengan pertimbangan inspeksi yang dilakukan.
17
5. Pembuatan suku cadang
Kegiatan ini biasanya dilakukan dibengkel kerja pada industri dengan memperhatikan
lokasi industri, maka diharapkan dapat membuat sendiri komponen-komponen peralatan atau
mesin
Dalam perbaikan mesin ada tiga kejadian dalam perbaikan mesin yaitu:
Jika tindakan perbaikan mesin dapat dikerjakan tanpa melakukan perbaikan berat pada
elemen atau penggantian elemen dan umumnya kerusakan dapat diatasi dengan penyetelan yang
baik, tindakan tersebut dinamakan perbaikan langsung.
Hal ini banyak terjadi pada kerusakan berat seperti kerusakan poros utama .
Kejadian ini hampir sama dengan kejadian diatas, perbedaannya bahwa elemen mesin
yang diperlukan dalam perbaikan dapat diperoleh dari luar, tindakan perawatan tetap
mengajukan elemen mesin yang diperlukan ke bagian material atau pengadaan barang pada suatu
departemen dalam sebuah perusahaan.
Dalam melakukan aktivitas perawatan baik disuatu mesin atau industri diperlukan suatu
penanganan yang baik dan terjadwal, tindakan tersebut didukung oleh adanya suatu sistem
pencatatan mulai dari instalasi mesin hingga mesin beroperasi.
Pencatatan tersebut dilakukan oleh departemen yang bertanggung jawab terhadap operasi suatu
mesin. Tidak hanya itu saja, seorang operator dibagian produksi juga wajib mempunyai catatan-
catatan mesin yang dioperasikannya, guna untuk membantu departemen terkait dalam proses
perawatan dan perbaikan mesin.
18
Pencatatan yang dihimpun merupakan suatu data yang diperlukan untuk perencanaan
perawatan di tahun berikutnya, untuk itu dalam menyimpan data biasanya dibuatkan suatu log
book perawatan permesin, sehingga dalam mencari data untuk mesin tertentu dapat diperoleh
dengan mudah.
Pencatatan yang umum adalah dibuat dalam suatu bentuk kartu-kartu perawatan antara
lain adalah:
Kartu Inspeksi
Kartu Perawatan
Kartu Inventarisasi
Kartu Pelumas
Kartu Mesin
Kartu-kartu tersebut harus di arsipkan setiap hari hingga satu tahun dengan harapan perencanaan
perawatan ditahun mendatang memiliki gambaran sehingga departemen dapat mengalokasikan
pendanaan.
19
3.4. Langkah-Langkah Perawatan Preventif Pada Peralatan Mesin Perkakas
Pada peralatan mesin potong logam tahapan-tahapan itu dapat diuraikan seperti dibawah ini:
Inspeksi I
1. Amati bagian luar suatu mesin perkakas serta bagian-bagiannya, catat bagian yang rusak,
atau
tidak beres, setel bagian-bagian yang kendur, bagian yang berpasangan misalnya bagian roda-
roda penggerak.
4. Periksa dan setel kembali pada bagian yang bergesekan, misalnya pada bagian pengereman.
5. Setel kelonggaran pada poros transportir dengan ulir pasangannya pada eretan dan bagian
penggerak lainnya.
8. Periksa, setel atau perbaiki bagian-bagian yang berputar, misalnya rantai sabuk penggerak
dan
lain-lain.
20
9. Periksa dan setel kembali bagian-bagian yang bergerak seperti meja eretan, eretan atas, eretan
12. Periksa permukaan pembawa atau bagian lain yang saling bergesekan.
19. Periksa pada bagian pengaman bila perlu diadakan perbaikan ringan.
20. Periksa pelumas, atau sistem hidroliknya bila mungkin diadakan perbaikan ringan.
22. Lakukan pencatatan pada suku cadang yang perlu diganti untuk perawatan berikutnya.
24. Lakukan pemeriksaan-pemeriksaan khusus sesuai dengan anjuran dari pabrik pembuat mesin
tersebut.
Reparasi Kecik K
1. Bongkar b agian-bagian yang penting pada mesin yang kelihatan aus atau kotor, kemudian
21
3. Bersihkan kotoran yang ada pada poros ulir.
4. Bersihkan benda-benda tajam yang ada pada permukaan benda yang kotor.
7. Perbaiki rem.
13. Periksa poros transportir, pembawa dan bagian lainnya, periksa juga keausannya.
16. Bersihkan bagian/ujung yang tajam atau rusak pada permukaan meja mesin atau pembawa
peluncur.
17. Perbaiki pagar pengaman, pengaman sabuk, pengaman/pelindung beram, pelindung kotoran
23. Setel kembali hubungan antara gigi cacing dengan roda gigi lain serta hubungan-hubungan
22
yang lainnya.
27. Buat catatan suku cadang yang harus diganti pada perawatan berikutnya.
Reparasi Menengah M
5. Bersihkan kotoran yang ada pada bagian-bagian dari unit yang dibongkar.
15. Perbaiki atau ganti mur pasangan transportir yang telah rusak.
16. Perbaiki atau ganti mur pasangan transportir gerak mekanjang dan gerak pemakanan.
23
17. Ganti baut-baut pengikat dan sekrup-sekrup lainnya yang rusak.
21. Periksa dan hidupkan mesin dengan tanpa beban dan berbeban pada masing-masing
kecepatan.
Bongkar Seluruhnya B
9. Cat kembali permukaan mesin bagian dalam dan luar dari badan mesin seperti semula.
10. Periksa dan hidupkan mesin tanpa beban beban padan masing-masing kecepatan dan
pemakanan.
11. Periksa dan hidupkan mesin dengan berbeban pada masing-masing kecepatan dan
pemakanan.
12. Periksa ketelitian permukaan hasil percobaan, harus sesuai dengan petunjuk.
24
13. Periksa kondisi pondasi mesin untuk mesin-mesin yang besar.
15. Periksa ketelitian bagian-bagian mesin dengan menggunakan alat-alat, misalnya jig dan alat-
17. Hidupkan mesin kemudian periksa suara yang terjadi dan panas yang ditimbulkan.
Dari uraian di atas yang menunjukan klasifikasi perawatan mesin, hal tersebut mempermudah
kepada para teknisi untuk menjadwalkan kegiatan perawatan secara periodik. Kegiatan yang
rutin dalam suatu industri, dengan demikian timbul suatu siklus perawatan dalam suatu mesin.
Sebagai contoh siklus perawatan dalam satu jenis mesin sebagai berikut:
25
26. Bongkar seluruhnya B1 4 bulan
Jadi waktu siklus tersebut untuk inspeksi pertama dimulai setelah 13 x 4 bulan atau 52 bulan atau
4,3 tahun.
Untuk peralatan tersebut tidak perlu dilakukan perawatan pencegahan, dengan alasan
bahwa biaya perawatannya lebih besar dari pada biaya perbaikannya bila terjadi kerusakan.
Dalam hal ini peralatan dibiarkan beroperasi sampai terjadi kerusakan, sehingga waktu produksi
tidak berkurang.
Untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan pada perawatan dengan sistem ini maka,
industri atau perusahaan akan menyiapkan segala sesuatunya yang berkaitan dengan suku
cadang, material dan peralatan pendukung sehingga kerusakan yang timbul akan cepat ditangani
dan tidak mengganggu pelaksanaan produksi dan target produksi dapat dicapai.
26
Jangka sorong
Gerinda asah
Kikir
2. Langkah-langkah Pembuatan Spi
Buka gear box mesin perkakas/bubut
Lepas roda gigi yang spinya rusak atau tidak ada
Ukur lubang spi pada roda gigi
Potong besi pelat mendekati ukuran lubang spi
Gerinda besi pelat yang sudah dipotong hingga sesuai dengan bentuk lubangnya
Kikir spi sampai bisa masuk pada lubangnya
Pasang roda gigi kembali pada gear box mesin perkakas
Pastikan spi dan roda gigi berfungsi dengan baik
B. Pemberian Oli dan Stemplet pada Roda Gigi dan Transmisi Mesin Perkakas
28
C. mengukur poros dengan dail
Cara Menggunakan/Mengukur :
Tingkat Ketelitian :
Tingkat ketelitian anatara 0,01 mm sampai 0,001 mm (tergantung tipe dial indikator).
Untuk dial gauge English (inch), skala utama ditunjukan dengan jarum panjang (long hand), satu
putaran jarum panjang (dari nol ke nol = 100 strip) menandakan skala 0,1 inch, dan akan
ditunjukan dengan pergerakan jarum pendek (short hand) sejauh 1 strip yang berarti probe
spindle bergerak sejauh 0,1 inch. Satu putaran jarum pendek (short hand) dari nol ke nol
sebanyak 10 strip atau sama dengan 10 x 0,1 inch = 1 inch. Sehingga tingkat akurasi (1 strip
29
jarum panjang) dari dial gauge English (inch) adalah 0,1 inch dibagi 100 strip sama dengan
0,001 inch.
Bagian-bagian :
Jarum Panjang :
Jarum panjang ini akan langsung bergerak jika bagian bidang sentuh tertekan oleh benda kerja.
Nilai pergerakan dari jarum panjang tersebut tergantung pada hasil kali antara skala dengan
angka yang di tunjuk jarum panjang dial gauge tersebut. contohnya : dial gauge skala 0,01 mm,
apabila jarum panjang menunjuk angka 10 berarti 0,01 x 10 = 0,1 mm.
Jarum Pendek :
Jarum pendek akan bergerak satu step/ruas, jika jarum panjang berputar dari angka nol sampai
angka nol lagi (satu putaran). contohnya : nilai pergerakan satu ruas dari jarum pendek adalah
0,01 mm x 100 = 1 mm (ini jika nilai skala 0,01 mm).
Jadi, jika jarum pendek berputar sampai satu putaran berarti 1 x 10 = 10 mm.
Batas Toleransi :
Batas toleransi pada alat ini terdapat dua batas toleransi dan dapat digeser kekiri dan kekanan
sesuai dengan yang kita inginkan untuk melihat batas pergerakan jarum panjang kekiri atau
kekanan, ketika proses pengukuran benda kerja.
30
Cara Kalibrasi :
31
32
C. Mengecek kelurusan menggunakan senter
3. Siapkan Alat
Senter drill
4. Langkah Pemberian pemasangan
Buka chuck
Pasang senter
Lihat apakah sejajar
Pasang kembali chuck
33
BAB IV
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Buku Utama
34
Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik, 1984, Teknik Perawatan Semester II Jurusan
Teknik Mesin, Bandung: Pusat Pengembangan Pendidikan Politeknik.
Buku Penunjang
HP Garg, 1976, Industrial Maintenance, New Delhi: S Chand & Company Ltd.
35