Puji Syukur penulis panjatkan kehadhirat ALLAH SWT yang mana telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
laporan ini dengan baik. Tak lupa shalawat serta salam kita sanjungkan keharibaan Nabi
MUHAMMAD SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan ke alam terang
benderang yang penuh ilmu pengetahuan.
Dalam penulisan laporan ini penulis memperoleh data-data hasil pengamatan pada
Kalibrasi Mesin Perkakas di laboratorium mekanik yang bertujuan agar mahasiswa dapat
mengetahui arti dan tujuan percobaan tersebut serta dapat mengaplikasikannya kedalam
lingkungan kerja dikemudian hari nanti.
Pada penulisan laporan ini penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan-
kekurangan yang masih jauh dari sempurna, oleh sebab itu dengan hati yang sangat lapang
penulis sangat mengaharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun demi
penyempurnaan dan sebagai bahan instropeksi demi kemajuan kita bersama dimasa yang
akan datang.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada Bapak Ir.
DARMEIN, MT. selaku dosen pembimbing praktikum aligment, dan juga kepada rekan-
rekan yang telah bekerja sama dalam pengambilan data aligmen yang tidak mengenal lelah
dan penulis mohon maaf atas kekurangan dalam menyelesaikan laporan ini.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR....iii
DAFTAR TABEL.iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Tujuan Percobaan...................................................................................1
BAB II TEORI DASAR
2.1 Pengertian Alignment............................................................................ 2
2.2 Pengertian Mesin Perkakas ( Mesin Bubut )..........................................2
2.2.1 Bad ( lintasan eretan )....................................................................2
2.2.2 Head Stock ( pencekam )..............................................................3
2.2.3 Tail Stock ( kepala lepas )..............................................3
2.2.4 Saddle atau Carrige ( eretan lintang )3
2.3 Prinsip Kerja Mesin Bubut.4
2.4 Bagian-bagian Mesin Bubut...4
2.5 Jenis-jenis Penyimpangan Pada Alignment5
BAB III PERALATAN DAN BAHAN
3.1 Alat-Alat................................................................................................6
3.2 Bahan.....................................................................................................8
BAB IV LANGKAH-LANGKAH KERJA
4.1 Langkah-Langkah Kerja.........................................................................11
BAB V PERMASALAHAN
5.1 Analisa Data........................................................................................... 12
5.1.1 Analisa Pada Eretan ( bad ).......................................................... 12
5.1.2 Analisa Pada Landasan Eretan..................................... 13
5.1.3 Analisa Pada Charck 13
5.1.4 Analisa Pada Kedudukan Mesin. 13
5.1.5 Analisa Pada Kerataan Permukaan Tanah13
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan........................................................................................... 14
6.2 Saran..................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 15
ii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 7. Spidol .. 7
Gambar 8. Penggaris . 8
iii
DAFTAR TABEL
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Alignment merupakan salah satu proses pemeliharaan atau perawatan pada elemen mesin
pemindahan putaran atau daya, agar perlengkapan yang digunakan dapat berfungsi secara
maksimal dan mencegah kerusakan elemen-elemen mesin lainnya pada perlengkapan mesin
akibat kesalahan pada saat pemasangan atau pemeliharaan.
Guna memperpanjang masa penggunaan suatu mesin maka sangat diperlukan perawatan pada
mesin-mesin, salah satu caranya yaitu dengan melakukan alignment pada mesin tersebut.
Pada laporan ini penulis akan membahas alignment pada mesin uji lelah yang berada di
bengkel teknologi mekanik.
Alignment dilakukan untuk memelihara elemen mesin pemindah putaran atau daya,
yang meliputi :
a. Merawat eretan agar dapat mudah digunakan.
b. Merawat charck dan mengukur toleransinya yang diizinkan.
c. Merawat atau nglepel kedudukan mesin agar getaran yang ditimbulkan oleh mesin
tidak melebihi toleransi.
d. Memberikan pengetahuan kepada mahasiswa tentang perawatan dasar pada mesin
perkakas, terutama kalibrasi pada mesin bubut.
e. Untuk mengenal komponen-komponen yang terdapat pada mesin perkakas.
f. Untuk mengenali dan memeriksa kerusakan yang terjadi pada mesin perkakas.
g. Untuk melakukan tindakan perawatan pada mesin perkakas yang efisiensinya sudah
menurun
h. Untuk mengembalikan daya kerja mesin perkakas yang sudah menurun ke kondisi
semula.
i. Untuk meminimalisasi kerusakan akibat pengaruh keausan yang disebabkan oleh
bram-bram yang menempel pada bagian mesin.
j. Untuk menjaga agar mensin tidak cepat rusak.
k. Utuk menjaga kelurusan dari pada eretan.
l. Merawat kesetimbangan pada spindel.
1
BAB II
TEORI DASAR
Alignment adalah proses pensejajaran sumbu pemutar dan terhadap sumbu yang
diputar. Proses alignment dilakukan pada saat bagian mesin yang berputar tidak sejajar dan
tidak sebaris dengan sumbu porosnya. Tanda-tanda gejala awal yang terjadi bahwa mesin
tersebut perlu dialignment adalah :
- Terjadinya getaran yang tidak normal disekitar komponen, terutama pada poros
timbul suara yang tidak normal
- Terjadinya panas yang berlebihan pada bantalan.
- Penyimpangan menyudut sumbu poros arah vertikal dan arah horizontal.
- Penyimpangan kesebarisan puli.
Bagian-bagian yang di alignment pada mesin uji lelah adalah :
- Eretan
- charck
- kedudukan mesin
Bubut merupakan suatu proses pemakanan benda kerja yang sayatannya dilakukan
dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara
translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut
gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan (feeding).
Mesin bubut ialah suatu mesin yang bisa membentuk benda silindris
dengan bentuk sesuai keinginan, dimana benda kerja yang berputar,
sedangkan pahat bergerak horizontal dan vertical menyayat benda kerja.
Mesin bubut terdiri dari unit-unit besar yaitu Bed (lintasan eretan), Head
stock ,Tail stock (kepala lepas), dan Saddle atau Carriage (eretan lintang).
Bad merupakan bagian mesin bubut yang berfungsi sebagai jalur bergeraknya
Saddle atau Carriage (eretan lintang) dan Tail Stock (kepala lepas).karena fungsinya
sebagai lintasa maka Bad harus selalu terlumasi oleh oli.
2
2.2.2 Head stock ( Pencekam )
Head stock ialah merupakan bagian mesin bubut yang befungsi sebagai rumah
roda gigi dan spindle. Head stock memiliki beberapa fungsi yaitu :
3
2
1 4
Keterangan Gambar :
1. Bed (lintasan eretan)
2. Head stock
3. Tail stock (kepala lepas)
4. Saddle atau Carriage (eretan lintang)
Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga
memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan
disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah
menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan
terjadi sayatan yang berbentuk ulir.
Mesin bubut terdiri dari meja (bed) dan kepala tetap (head stock). Di dalam kepala
tetap terdapat roda-roda gigi transmisi penukar putaran yang akan memutar poros spindel.
Poros spindel akan menmutar benda kerja melalui cekal (chuck). Eretan utama (appron) akan
bergerak sepanjang meja sambil membawa eretan lintang (cross slide) dan eretan atas (upper
cross slide) dan dudukan pahat. Sumber utama dari semua gerakkan tersebut berasal dari
motor listrik untuk memutar pulley melalui sabuk (belt).
4
2.5 JENIS-JENIS PENYIMPANGAN PADA ALIGNMENT
Eretan terdiri dari sadel/pelana, eretan melintang, eretan kombinasi, pemegang pahat,
kotak apron. Eretan adalah penopang utama dan pembawa pahat bubut,yang dapat disetel,
eretan ini terdiri dari sadel, eretan melintang, eretan atas dengan penjepit pahat dan arpon
(kotak mekanik pengatur). Biasanya penyimpangan yang terjadi pada eretan atas dan eretan
melintang yang bila kita gunakan tidak nyaman atau seret jika kita gunakan.
Apabila putaran mesin lebih besar dalam penyayatan benda kerja yang tidak sesuai,
ini terjadi disebabkan karena chack yang tidak senter lagi atau baling. Pada masalah ini
langkah yang harus dilakukan adalah penyetelan ulang agar putaran kembali standart.
Salah satu penyebab tidak banyak kita ketahui, bahwa kedudukan inilah yang
mempengaruhi kinerja mesin atau hasil dari penyayatan benda kerja yang kita bubut, jika
kedudukan mesin tidak normal maka hasil dari pembubutan terlalu jauh ring/toleransinya.
Maka dari itu penglepelan sangat penting untuk hasilyang baik.
5
BAB III
PERALATAN DAN BAHAN
3.1 ALAT-ALAT
1. Jangka Sorong
2. Dial Indicator
3. Waterpass Magnetic
4. Wrench Combination
5. Oil ( pelumas )
6. Spidol
7. Penggaris
6
Gambar 4. Waterpass Magnetic
Gambar 7. Spidol
7
Gambar 8. Penggaris
3.2 BAHAN
Bahan praktek yang digunakan adalah sebuah mesin uji lelah yang berada di lab.
Mekanik mesin dengan komponen yang di alignment yaitu :
1. Eretan
2. Charck/pencekam
3. Kedudukan Mesin
4. Kerataan Mesin
Gambar 9. Eretan
8
Gambar 10. Charck / pencekam
9
Gambar 12. Kerataan Mesin
10
BAB IV
LANGKAH-LANGKAH KERJA
11
BAB V
PERMASALAHAN
Dari survey yang dilakukan, maka dapat kita menyimpulkan bahwa berdasarkan data yang
diperoleh eretan melintang masih harus di aligment, karena pada setiap eretan masih terlalu
bergesekan dan bengkok.
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa pada pengujian pertama adalah data
yang mendekati kebenaran. Pengambilan data diatas dihitung mulai dari eretan dalam ke
eretan luar.
Mesin bubut yang digunakan dalam praktikum perawatan dasar (kalibrasi) adalah
mesin bubut Emco Maximat V13. Yang menjadi bahan praktikum adalah pada bagian eretan
melintang, charck, kedudukan mesin, kerataan permukaan tanah. Berikut adalah daftar
komponen yang rusak pada mesin tersebut.
12
Tabel 2. Daftar komponen-komponen yang mengalami kerusakan
Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis peroleh, dapat kita ambil kesimpulan
bahwa landasan eretan bergesekan dengan tail stock.
Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis peroleh, dapat kita ambil kesimpulan
bahwa charck dalam kondisi level.
13
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah dilakukan pengamatan pada eretan, charck / pencekam dan kedudukan mesin,
maka dapat diberi kesimpulan. Adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut :
6.1 KESIMPULAN
6.2. SARAN
DAFTAR PUSTAKA