Disusun Oleh :
PROGRAM STUDI S1
LABORATORIUM MESIN CNC
JURUSAN TEKNIK MESIN – FAKULTAS TEKNOLOGI
MANUFAKTUR
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
BANDUNG
2021
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI Kode Dokumen :
Modul/FTMTMe/Prak/012
JURUSAN TEKNIK MESIN
Revisi : 00
Area Dokumen : Jurusan Teknik Mesin
PRAKTIKUM MESIN CNC
Halaman :i
LEMBAR PENGESAHAN
PRAKTIKUM TEKNIK PEMESINAN LOGAM (MESIN CNC)
Di Susun Oleh :
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Mesin Pelaksana Praktikum Mesin
CNC
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya pada penyusun Laporan akhir Praktikum Mesin CNC untuk Program
Studi S1, akhirnya kami dapat menyelesaikan laporan ini sesuai dengan yang kami rencanakan.
Dengan adanya laporan akhir Praktikum Mesin CNC, diharapkan dapat menggambarkan
hasil dari praktikum yang telah dilakukan dan diterapkan pada sebuah laporan untuk menjadi
bahan evaluasi bagi penulis maupun team pelaksana Praktikum Mesin CNC. Pada kesempatan ini
penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Aji Gumilar, ST.,MT., selaku Ketua Jurusan Teknik Mesin.
2. Herry Oktadinata, ST.,MT., selaku Sekertaris Jurusan Teknik Mesin.
3. Martijanti, ST.,MT., selaku Koordinator Praktikum Mesin CNC
4. Gagan Ganjar Tabah.,ST.,MT., selaku Dosen Mesin CNC.
5. Seluruh Assisten Laboratorium Mesin CNC.
6. Kedua Orang Tua Penulis.
"Tak ada gading yang tak retak", itulah ungkapan penulis sampaikan, karena penulis
yakin masih ada kekurangan pada penulisan laporan ini. Kritik dan Saran yang membangun untuk
laporan akhit ini sangat penulis nantikan.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
4.1.1.Data Praktikum………………………………………………………..26
4.1.2 Analisa dan Pembahasan……………………………………………...31
4.2. Mesin CNC TU 3 Axis ........................................................................... 32
4.1.2. Data Praktikum……………………………………………………….32
4.1.3.Analisa dan Pembahasan……………………………………………...40
4.3. Mesin CNC PU 2 Axis ........................................................................... 40
4.3.1. Data Praktikum……….………………………………………………41
4.1.4. Analisa dan Pembahasan……………………………………………..45
BAB V ................................................................................................................... 47
KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................. 47
5.2. Kesimpulan ................................................................................................ 47
5.2. Saran ........................................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 49
LAMPIRAN .......................................................................................................... 50
iii
DAFTAR SIMBOL DAN SINGKATAN
D Cutter diameter mm
Z Number of flues -
𝑑𝑜+𝑑𝑚
mm
2
π 3,14 -
Lt Panjang pemotongan mm
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. 1 Mesin CNC PU 3-A ........................................................................... 5
Gambar 2. 2 Bed Mesin ........................................................................................ 10
Gambar 2. 3 Tail Stock ......................................................................................... 10
Gambar 2. 4 Chuck................................................................................................ 10
Gambar 2. 5 Tool Post ........................................................................................... 11
Gambar 2. 6 Panel Mesin CNC TU....................................................................... 11
Gambar 2. 7 Bar Feeds .......................................................................................... 12
Gambar 2. 8 Geometri Pahat Bubut ...................................................................... 13
Gambar 2. 9 Pintu Mesin ....................................................................................... 13
Gambar 2. 10 Toolturret ....................................................................................... 14
Gambar 2. 11 Arah Sumbu Mesin frais................................................................. 15
Gambar 2. 12 Monitor CNC 3-A ......................................................................... 16
Gambar 2. 13 Arbor ............................................................................................. 16
Gambar 2. 14 Tempat Pahat ................................................................................. 17
v
DAFTAR TABEL
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era yang serba modern ini, hampir setiap hal dikerjakan dengan bantuan
mesin. Sektor manufaktur, sebagai salah satu sektor yang memberi dampak
yang cukup besar pada dunia industri, sangat membutuhkan bantuan mesin
dalam setiap proses kerjanya. Perkembangan mesin pun semakin meningkat
ke sistem otomasi. Melalui sistem otomasi, proses manufaktur dapat
mengalami peningkatan di bidang efisiensi pada cost, produktivitas, serta
profit. Penggunaan mesin otomatis sangat terlihat dampaknya pada
penguruangan manual material handling, seperti penggunaan crane,
conveyor, dan handling machine lainnya, Hal tersebut dapat mengefisienkan
penggunaan sumber daya manusia. Sehingga hanya cukup melakukan proses
operasi yang tidak dapat diakomodasi oleh mesin. Cost yang keluar untuk
tenaga manusia pun dapa dikurangi. Kecepatan dari produk yang dihasilkan
pun dapat meningkat dengan adanya mesin otomastis. Semakin cepat maka
semakin efisien proses manufaktur secara keseluruhan dan didapatakan
produk yang lebih banyak untuk dipasarkan. Hal tersebut berimplikasi pada
peningkatan profit.
Tujuan dari pelaksanaan Praktikum Mesin CNC ini adalah sebagai berikut
1. Memahami operasional mesin TU CNC-2A (untuk 2 sumbu) dan simulasi
gerakan pahat.
2. Mampu membuat program mesun TU CNC-2A untuk pembuatan geometri
suatu komponen.
3. Mengetahui simulasi gerakan pahat dengan atau tanpa bantuan plotter
mesin TU CNC-2A.
4. Melatih praktikan untuk menganalisa proses pelaksanaan produksi suatu
komponen menggunakan mesin TU CNC-2A.
5. Memahami operasional mesin TU CNC-3A (untuk 3 sumbu) dan simulasi
gerakan pahat.
6. Mampu membuat program mesun TU CNC-3A untuk geometri suatu
komponen serta mengeksekusinya.
7. Mengetahui simulasi gerakan pahat dengan atau tanpa bantuan plotter
mesin TU CNC-3A.
8. Melatih praktikan untuk menganalisa proses pelaksanaan produksi suatu
komponen menggunakan mesin TU CNC-2A.
Praktikum Mesin CNC TU-2A, CNC TU-3A dan CNC PU bertempat di Laboratorium
Mesin CNC Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Manufaktur Universitas Jenderal
Achmad Yani Bandung.
Pedoman karya tulis ilmiah disusun secara sistematis dan terinci untuk
memberikan kemudahan bagi para pembaca dan khususnya bagi mahasiswa untuk
memahami pengenalan mesin CNC TU-2A, CNC TU-3A, dan CNC PU beserta
pemrogramannya dengan sistem penyajian penulisan sebagai berikut :
1. BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan beberapa pengertian atas istilah yang digunakan, latar
belakang, tujuan praktikum, metode penulisan, lokasi praktikum, dan
sistematika penulisan laporan.
2. BAB II LANDASAN TEORI
Dalam bab ini menerangkan landasan teori yang menunjang praktikum
pengenalan mesin CNC TU-2A, CNC TU-3A, dan CNC PU
3. BAB III TAHAPAN PRAKTIKUM
Dalam bab ini menerangkan bagaimana skema proses praktikum, dan penjelasan
bagaimana skema proses praktikum tersebut
4. BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini menerangkan data hasil praktikum dan pembahasan mengenai
data yang diperoleh.
5. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini berisi kesimpulan hasil praktikum dan saran mengenai praktikum
mesin CNC.
Mesin otomatis dengan elektronik program pertama kali sukses dibuat oleh
proyek gabungan antara Massachusetts Institute of Technology (MIT) dan US Air Force
pada pertengahan tahun 1950. Mesin itu adalah 3 axis milling mesin yang dikontrol oleh
satu ruangan penuh perangkat Tabung Vakum Elektronik. Meskipun mesin ini tidak
handal, namun mesin ini merupakan satu langkah ke arah mesin modern. Kontroler
tersebut dinamakan Numerical Control, atau NC.
The Electronics Industry Association (EIA) mendefinisikan NC sebagai "Sebuah
sistem dimana gerakan-gerakan mesin di kontrol dengan cara memasukkan langsung
data numerik di beberapa titik "Disebut kontrol numerik (NC = Numerical Control)
karena pemrograman yang digunakan menggunakan kode alfanumerik (terdiri dari
alfabet/huruf dan numerik/bilangan) yang digunakan untuk menuliskan instruksi-
instruksi beserta posisi relatif tool dengan benda kerjanya. Mesin NC dikontrol secara
elektronis, tanpa menggunakan komputer.
Disebut Mesin Bubut CNC, singkatan dari Computer Numerical Control, adalah
perangkat yang mampu menjadikan suatu mesin perkakas ataupun mesin produksi
lainnya dapat beroperasi secara otomatis dengan memanfaatkan komputer sebagai
pengendali gerakan. Pada tahun 1960-an, Mesin Bubut CNC sudah tersedia dengan
masih menggunakan komputer dengan ukuran besar.
Selama tahun 1980-an, banyak pabrik mesin mengembangkan teknologi PC
(Personal Computer) untuk meningkatkan kehandalan dan menurunkan biaya dari
kontrol CNC model sebelumnya. Dalam perkembangnya Mesin Bubut CNC semakin
modern, Output perkerjaan atau kemampuan mesin makin meningkat, semakin
sederhana dan rapih bentuknya namun semakin mudah cara pengoperasiannya dan di
design semakin komplit bagian perangkat alat kerjanya sehingga akan lebih effisien dan
praktis.
Pemrograman adalah suatu urutan perintah yang disusun secara rinci tiap blok
per blok untuk memberikan masukan mesin perkakas CNC tentang apa yang harus
dikerjakan. Untuk menyusun pemrograman pada mesin CNC diperlukan hal-hal berikut.
Metode pemrograman dalam mesin CNC ada dua, yaitu :
Prinsip Kerja Mesin CNC Turning antara lain benda kerja berputar pada
sumbu mesin atau spindle dengan melakukan gerak makan, sedangkan tool
melakukan gerak potong terhadap benda kerja pada sumbu x atau z.
Pergerakan tool dijalankan secara otomatis dengan menginputkan program
(data) pada mesin CNC Turning.
2.4.2. Bagian-bagian Mesin CNC Bubut
d. Tail Stock (Kepala Lepas) berfungsi untuk mendukung salah satu ujung
benda kerja yang ukurannya panjang, dengan menggunakan senter
putar dan senter tetap.
Gambar 2. 4 Chuck
h. Bar Feeds Header berfungsi untuk mengatur posisi benda kerja yang
akan dikerjakan dengan skala yang lebih panjang.
Gambar 2. 10 Toolturret
Mesin CNC Milling memiliki prinsip kerja yang sama dengan mesin Milling
lainnya, yaitu mempunyai gerak utama berputar , dimana mata pahat atau pisau
melakukan gerak potong terhadap benda kerja sedangkan benda kerja bergerak
mendekati pisau CNC Milling dengan melakukan gerak makan.
Sedangkan pada Mesin Frais CNC TU-3A menggunakan sistem persumbuan
dengan dasar system koordinat Cartesius Prinsip kerja mesin CNC TU-3A adalah meja
bergerak melintang dan horizontal sedangkan pisau / pahat berputar. Untuk arah
a. Spesifikasi Mesin
Daerah kerja putaran spindle antara 50 – 3200 rpm
Kecepatan pahat arah longitudinal atau melintang
Kecepatan penuh (G00) adalah 700 mm/menit
Kecepatan secara manual (mode manual) antara 5 – 400 mm/menit
Kecepatan secara otomatis (mode cnc) antara 5 – 499 mm/menit
Ketelitian gerakan adalah 0,01 mm
Kapasitas ragum adalah 60 x 60 mm
Gaya pemakanan diijinkan adalah 1000 N
Gambar 2. 13 Arbor
a. Kode G
G 00 : Gerak lurus cepat ( tidak boleh menyayat)
G 01 : Gerak lurus penyayatan
G 02 : Gerak melengkung searah jarum jam (CW)
G 03 : Gerak melengkung berlawanan arah jarum jam (CCW)
G 04 : Gerak penyayatan (feed) berhenti sesaat
G 20 : Data input dalam inchi
G 21 : Baris blok sisipan yang dibuat dengan menekantombol ~ dan INP
G 25 : Memanggil program sub routine
G 27 : Perintah meloncat ke nomeor blok yang dituju
G 28 : Mengembalikan posisi pahat pada titik referensi (0)
G 33 : Pembuatan ulir tunggal
G 64 : Mematikan arus step motor
G 65 : Operasi disket (menyimpan atau memanggil program)
G 73 : Siklus pengeboran dengan pemutusan tatal
Running program
SELESAI
Running program
SELESAI
a. Gambar Kerja :
GAMBAR KETERANGAN
(posisi 1)
Posisi awal kebebasan pahat
(posisi 2)
Pergerakan pahat mendekati benda
kerja, dengan koordinat
X= 30 ; Z= 5
(posisi 3)
Pembubutan kearah X sebesar 12 mm
dengan langkah pemakanan G84 pada
arah Z -37 mm.
(posisi 5)
pembubutan kembali kearah sumbu X
sebesar 3 mm dengan langkah
pemakanan G84 pada arah sumbu Z = -
10mm.
(posisi 6)
Posisi awal menchamper.
(posisi 7)
Melakukan pembubutan chamfer
dengan G01 ke arah sumbu X sebesar
2mm dan pada sumbu Z sebesar -13mm
(posisi 8)
Melakukan pembubutan tirus dengan
G01 ke arah sumbu X sebesar 5mm dan
pada sumbu
Z -34 mm
(posisi 9)
Titik awal sebelum proses radius.
Koordinat X=24mm ; Z= -37mm
(posisi 11)
Pergerakan pahat kembali ke posisi awal
kebebasan pahat
Hasil pembubutan
NO G/M X Y F
N01 M03
N12 M05
N13 M30
a. Gambar Kerja :
GAMBAR KETERANGAN
NO G/M X Y Z F
N01 M03
N24 M05
N25 M30
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilaksanakan maka kami dapat menarik kesimpulan
bahwa Mesin CNC (Computer Numerical Control) dapat beroprasi secara otomatis
sesuai perintah atau program numeric yang kita buat yang di buat dengan referensi
gambar kerja dan ukuran dari geometri produk atau benda kerja yang akan kita
buat,progam CNC yang berupa Numeric berisi perintah perintah pergerakan dari
Mesin tersebut yang di susun secara sistematis yang berisi ukuran dari benda dan
juga berisi G code dan M code yang udah di standarisasi dan di tetapkan dalam ISO
841.Dalam praktikum yang kami laksanakan menggunakan 2 macam mesin CNC
yaitu Mesin CNC Bubut ( Turning ) dan Mesin CNC Frais ( Milling ) Mesin TU2A dan
TU3A yang di keluarkan oleh EMCO,PU 2A dan PU3A yang di beri Brand Optima
dengan Contol FANUC dari Siemen,dari kode
untuk nama jenis CNC nya sudah jelas berbeda untuk TU2A dengan kepnjang
yaitu Training unit 2 axis yang berarti Mesin ini memiliki 2 sumubu kerja yaitu
sumbu X,Z mesin yang memiliki 2 sumbu kerja adalah mesin CNC bubut atau
mesin CNC untuk melakukan pengerjaan proses pembubutan,Mesin CNC TU3A
dengan kepanjangan Mesin Training Unit 3 Axis yang berarti mesin ini memiliki 3
sumbu kerja yaitu sumbu X,Y,Z mesin ini adalah mesin CNC milling,kedua tipe
mesin ini memilki beberapa kekurangan diantaranya hanya dapat digunakan
untuk sekala Training Unit saja dengan ukuran benda yang kecil dan tidak bisa
diguakan untuk sekala produksi,tidak bisa menggunakan pemogroman yang
berasal dari mastercam ataupun jenis cam lainnya,selain itu untuk mesin TU ini
tidak bisa mengganti tool secara otomastis dengan program perintah tool
changing. Untuk mesin CNC tipe PU2A dan PU3A lebih fleksibel dan lebih unggul
dari mesin CNC tipe TU2A dan TU3A karena untuk mesin PU2A dan PU3A sudah
dapat digunakan untuk sekla produksi,dapat melakukan penggantian tool
5.2. Saran
1. Saat mengisi program sangatlah berhati –hati karena jika salah satu
berakibat fatal terhadap mesin CNC dan juga material yang dikerjakan .
2. Sebelum mengeksekusi atau menjalankan program sebaiknya dilakukan
pengecekan ulang.
3. Sebelum program di eksekusi langsung menggunakan material alangkah
baiknya lakukan simulasi terlebih dahulu menggunakan plotter.
4. Buat program dengan teliti agar mengurangi kemungkinan kesalahan
pemograman yang bisa menyebabkan hasil yang tidak sesuai
5. Dari praktikum yang telah di laksanakan alangkah baiknya pengotimalan
pelatihan atau praktikum CNC lebih dititik beratkan pada penggunaan
mesin CNC PU2A dan juga Mesin CNC PU3A agar praktikan lebih
memahami dan mempunyai bekal yang mumpuni saat terjun langsung ke
dunia industri manufacturing yang umumnya di dunia industri Mesin CNC
yang di gunakan adalah Mesin CNC PU2A dan PU3A yang sudah di
standarisasi untuk sekala produksi