Anda di halaman 1dari 8

KELOMPOK 13

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM METALURGI FISIK

BAB V

METALOGRAFI KUANTITATIF

5.1. Tujuan
 Menjelaskan hubungan antara struktur mikro dan karakteristik butir
terhadap sifat mekanis dari bahan (spesimen)
 Mengetahui metoda-metoda yang digunakan dalam proses metalografi
kuantitatif
 Mengetahui besar diameter butir

.2. Teori Dasar


Metalografi kuantitatif adalah bidang metalografi yang mempelajari secara
kuantitatif hubungan anatara pengukuran pada 2 dimensi dengan besaran
struktur mikro dalam 3 dimensi dari suatu logam dan paduannya.
Sifat-sifat logam dan paduannya dengan mudah dapat dipelajari dari
struktur mikronya, melalui pemeriksaan metaografi kuantitatif antara lain :
 Pengukuran besar butir
 Pengukuran fraksi volume
 Pengukuran permukaan spesifik
 Pengukuran panjang garis spesifik
 Pengukuran kerapatan titik
Besar butir dapat diukur dengan menggunakan:
 Metode perbandingan ASTM
Besar butir suatu logam dan bentuk serta ukuran grafit serpih dan
grafit bulat dari besi cor dapat ditentukan dengan standar ASTM.
Besar butir nomor G menurut ASTM didefinisikan sedemikian
rupa sehingga adalah sama dengan banyaknya butir per inci persegi pada
pembesaran 100X.

LABORATORIUM LOGAM TEKNIK METALURGI 2014 Page 36


KELOMPOK 13
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM METALURGI FISIK

Nomor standar ASTM ini sangat bermanfaat sekali dalam


memperkirakan ukuran besar butir atau ukuran panjang grafit serpih
ataupun ukuran besar grafit bulat.
 Metode garis
- Metode Heyn
Metode heyn atau metode besar butir rata-rata, k yaitu
panjang rata-rata segmen-segmen garis dari suatu pengujian yang
melintasi batas butir-batas butir.

n ×l
Lk =
v × Σ Pk

Dimana :

Lk = besar butir rata-rata

n = jumlah garis uji

l = panjang garis uji (mm)

v = pembesaran foto

∑Pk = jumlah batas butir yang terpotong

- Metode garis potong (intercept)


Metode ini ditentukan oleh banyaknya butir yang terpotong
oleh sebuah garis lurus (sedikitnya 50 butir).

l
Li =
n×v

Dimana :

Li = jarak perpotongan rata-rata (mm)

l = panjang garis lurus (mm)

v = pembesaran foto

n = banyaknya butir yang terpotong

LABORATORIUM LOGAM TEKNIK METALURGI 2014 Page 37


KELOMPOK 13
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM METALURGI FISIK

Untuk menentukan nomor ASTM ukuran butirnya maka


diperoleh dengan cara konversi (tabel). Untuk butir yang non
equiaxial, besar butir ditentuka oleh 3 garis lurus pada berbagai arah.

 Metode Bidang Datar


- Metode Lingkaran
- Metode Planimetrik
 Metode Hilliard
 Metode Point Count

.3. Alat dan Bahan


5.3.1. Alat
 Pengggaris
 Jangka atau Mal lingkaran
 Kalkulator
.3.2. Bahan
 Foto mikro struktur Spesimen hasil heat treatment\

.4. Tata Cara Praktikum


5.4.1. Skema Proses

Gambar 5.1. Skema Proses

LABORATORIUM LOGAM TEKNIK METALURGI 2014 Page 38


KELOMPOK 13
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM METALURGI FISIK

.4.2. Penjelasan Skema Proses


 Siapkan specimen uji (AISI1045)
 Proses Metalografi Kualitatif
Sebelum masuk ke praktikum metalografi kuantitatif,
specimen harus melewati terlebih dahulu proses metalografi
kualitatif. Seperti analisa pendahuluan, pemotongan,
pembingkaian, pengampelasan, pemolesan, pengetsaan, dan
pengujian mikroskop (foto mikroskop)
 Pengukuran Besar Butir
Pengukuran besar butir dilakukan dengan dua metoda, yaitu
metoda garis potong dan metoda lingkaran.
 Pengolahan Data.
 Analisa dan bahas hasil dari praktikum.
 Ambil kesimpulan dari hasil prakttikum.

.5. Pengumpulan dan Pengolahan Data


5.4.1. Pengumpulan Data
Tabel 5.1 Data Metalografi Kuantitatif Metode Garis Potong

No Foto Mikrostruktur
1 Heat Treatment Hardening media pendingin oli.
Perhitungan Metoda Heyn:

LABORATORIUM LOGAM TEKNIK METALURGI 2014 Page 39


KELOMPOK 13
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM METALURGI FISIK

n :3
l : 100mm
v : 800x
∑Pk : 58
2 Heat Treatment Normalizing •media pendingin udara.
Perhitungan Metoda Garis Potong

n : 38
l : 122mm
v : 800x
3 Heat Treatment Annelling
media pendingin oven yang dimatikan.
Perhitungan Metoda Lingkaran.

Fk : 4071 mm2
Z :19

LABORATORIUM LOGAM TEKNIK METALURGI 2014 Page 40


KELOMPOK 13
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM METALURGI FISIK

N : 22
v : 800x

.5.2. Pengolahan Data


Spesimen 1 dengan perhitungan butir dengan metoda heyn.
n .l
Lk=
v ∑ Pk
3 . 100
Lk=
800 . 64
Lk = 5,86 x 10-3 mm2

Spesimen 2 dengan perhitungan butir dengan metoda heyn.


n .l
Lk=
v ∑ Pk
3 . 100
Lk=
800 . 58
Lk = 6,47 x 10-3 mm2

Spesimen 3 dengan perhitungan butir dengan metoda garis


potong.
l
Li=
n.v
122
Li=
38.800
Li = 4,01 x 10-3 mm2

Spesimen 4 dengan perhitungan butir dengan metoda lingkaran.


Fk
Fm=
( 0,67 n+Z ) v
4017
Fm=
( o ,67 . 22+19 ) 800
Fm = 1,48 x 10-1 mm2

.6. Analisa dan Pembahasan 5,86 x 10-3

LABORATORIUM LOGAM TEKNIK METALURGI 2014 Page 41


KELOMPOK 13
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM METALURGI FISIK

Tabel 5. 2 Butir yang Terbentuk

Besar Butir
No Spesimen Fasa yang terbentuk
Yg Terbentuk
1 Normalizing Ferrit dan perlit 4,01 x 10-3
2 Annealing Ferrit dan perlit 1,48 x 10-1
3 Quenching oli Bainit dan martensit 6,47 x 10-3

Dalam praktikum metalografi kuatitatif ini menggunakan gambar yang di


dapatkan dari parktikum metalografi kualitatif. Dimana dilakukan
pengamatan dan memfoto spesimen menggunakan mikroskop dengan
perbesaran 800X. Berdasarkan gambar yang ada kita lakukan perhitungan
besar butir dengan menggunakan 3 metoda yaitu metoda heyn, metoda garis
potong, dan metoda lingkaran.

Dari hasil praktikum didapatkan besar butir yang berbeda tiap spesimen
yang dikarenakan laju pendinginan yang berbeda. Laju pendinginan
Annelling lebih lambat dibanding normalizing jadi butir pada anneling lebih
besar tetapi fasa yang terbentuk masih sama yaitu ferrit dan perlite. Pada
proses quenching laju pendinginan oli lebih lambat dibanding air jadi butir
pada quenching oli lebih besar tetapi fasa yang terbentuk masih sama yaitu
bainit dan martensit.

Bila dikaitkan dengan kekerasan dapat di analisa bahwa semakin besar


butir maka kekerasan semakin turun dengan catatan fasa yang terjadi sama.

.7. Kesimpulan dan Saran


5.7.1. Kesimpulan
 Praktikum metalografi kuantitatif bertujuan untuk bisa
menghitung ukuran butir dengan beberapa metoda
 Laju pendinginan berpengaruh terhadap besar butir yang
terjadi.

LABORATORIUM LOGAM TEKNIK METALURGI 2014 Page 42


KELOMPOK 13
LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM METALURGI FISIK

 Semakin besar butir maka kekerasan semakin turun


.7.2. Saran
Pada saat pengukuran besar butir (analisa) sebaik nya skala
gambar struktur tidak di rubah.

LABORATORIUM LOGAM TEKNIK METALURGI 2014 Page 43

Anda mungkin juga menyukai