Anda di halaman 1dari 22

TUGAS PRAKTIKUM

PROSES PRODUKSI I
SEMESTER GENAP 2020/2021

MESIN FRAIS

Disusun Oleh
MUHAMAD RIFANDI
1807125140

LABORATORIUM TEKNOLOGI PRODUKSI


PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.............................................................................................................i
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................1


1.2 Manfaat..................................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

2.1 Bagian-Bagian Mesin Frais....................................................................3


2.2 Pahat Potong Mesin Frais.......................................................................5
2.3 Peralatan Bantu pada Mesin Frais..........................................................8
2.4 Proses-Proses yang Dapat Dilakukan dengan Mesin Frais..................11
2.5 Tugas Perhitungan Pada Proses Frais..................................................15
2.6 Permasalahan yang Sering Ditemui pada Mesin Frais.........................16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Mesin Frais...........................................................................................3

Gambar 2.2 Plain Milling Cutter.............................................................................5

Gambar 2.3 Side Milling Cutter...............................................................................6

Gambar 2.4 Face Milling Cutter..............................................................................6

Gambar 2.5 End Millin gCutter...............................................................................6

Gambar 2.6 T-Slot Milling Cutter............................................................................7

Gambar 2.7 Angular Milling Cutter.........................................................................7

Gambar 2.8 Slitting Saw Milling Cutter...................................................................7

Gambar 2.9 Concave Cutter.....................................................................................8

Gambar 2.10 Convex Cutter.....................................................................................8

Gambar 2.11 Arbor..................................................................................................8

Gambar 2.12 Collet Chuck.......................................................................................9

Gambar 2.13 Ragum................................................................................................9

Gambar 2.14 Meja Putar..........................................................................................9

Gambar 2.15 Kepala Pembagi................................................................................10

Gambar 2.16 Kepala Lepas....................................................................................10

ii
Gambar 2.17 Cutter................................................................................................10

Gambar 2.18 Klem.................................................................................................11

Gambar 2.19 Memfrais Rata..................................................................................11

Gambar 2.20 Memfrais Radius..............................................................................12

Gambar 2.21 Memfrais Profil Roda Gigi...............................................................12

Gambar 2.22 Memfrais Alur Ekor Burung............................................................13

Gambar 2.23 Memfrais Alur T...............................................................................13

Gambar 2.24 Proses Pelubangan............................................................................14

Gambar 2.25 Memfrais Bidang Miring..................................................................14

Gambar 2.26 Memfrais Bertingkat........................................................................15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam era pembangunan sekarang ini telah banyak ditemukan teknik


pembentukan dan pengerjaan logam dari yang konvensional sampai yang non
konvensional. Praktikum permesinan adalah salah satu praktikum yang di
dalamnya dilakukan proses permesinan konvensional. Proses pemesinan
konvensional adalah proses menggunakan mesin-mesin konvensional yang masih
banyak di pakai sampai saat ini, meskipun sedikit demi sedikit akan berkurang
sejalan dengan pengembangan teknologi proses pemesinan.

Namun sebagai gambaran awal aktivitas inti dari industri, pengenalan maupun
praktek langsung mengoperasikan mesin-mesin ini sangatlah penting agar mudah
memahami mesin-mesin baru hasil pengembangan yang lama.

Praktikum permesinan merupakan proses pembentukan benda kerja yang lebih


sederhana di bandingkan permesinan non konvensional. Sederhana dalam artian
pemakaian peralatan-peralatan yang digunakan dalam permesinan dibandingkan
peralatan yang digunakan dalam permesinan non-konvensional.Walaupun saat ini
sudah banyak ditemukan teknik pembentukan logam yang modern dan canggih
tetapi kita tetap perlu untuk mempraktekan teknik permesinan konvensional agar
kita lebih mengetahui dan memahami permesinan konvensional.

Kita mempelajari mesin frais, karena mesin frais merupakan mesin yang
paling mampu melakukan tugas bila di bandingkan mesin perkakas lain. Mesin
frais merupakan mesin yang menghasilkan permukaan yang datar atau berbentuk
profil pada ukuran yang di tentukan dari kehalusan atau kualitas permukaan yang
dikehendaki.

1
1.2 Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum mesin bubut adalah sebagai berikut:
1. Setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui komponen-komponen
dari mesin frais beserta fungsinya.
2. Setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui alat-alat bantu yang
mendukung pengerjaan dengan mesin frais.
3. Setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui cara kerja dari mesin
frais serta dapat mengoperasikan mesin frais dengan baik dan benar.

1.3 Tujuan
Adapun manfaat dari praktikum mesin bubut adalah sebagai berikut:
1. Agar setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui komponen-
komponen dan fungsi dari mesin frais.
2. Agar setiap mahasiswa teknik mesin dapat mengetahui proses dan
langkah-langkah pengerjaan benda kerja dengan menggunakan mesin
frais.
3. Untuk melatih kemampuan mahasiswa teknik mesin dalam
mengoperasikan mesin frais.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Bagian-Bagian Mesin Frais


Adapun bagian-bagian utama dari mesin frais antara lain adalah sebagai
berikut :

Gambar 2.1 Mesin Frais

1) Meja Mesin (Work Table)


Meja mesin frais dapat digerakkan arah memanjang baik secara
manual/ otomatis. Pada bagian inilah benda kerja terpasang dengan
menggunakan klem, alat penjepit, ragum, cekam rahang tiga atau dijepit di
antara dua senter kepala pembagi. Fungsi meja selain untuk menempatkan
benda kerja adalah juga sebagai jalan untuk mengalirnya cairan pendingin
(coolant) melalui alur-alur yang ada padanya.
2) Eretan Mesin (Sadle)
Eretan adalah bagian yang mendukung/ menyangga meja mesin agar
dapat bergerak baik secara manual/ otomatis pada arah melintang. Bagian
ini letaknya adalah diantara meja mesin dan lutut mesin. Pada mesin frais
universal sadel mesin terdiri atas dua bagian yang mana bagian atas dapat
digerakkan ke arah melintang sedang bagian bawahnya dapat digerakkan
ke arah memanjang.

3
3) Lutut Mesin (Knee)
Ditahan oleh eretan yang melekat pada kolom/ rumah mesin dan
disangga oleh batang ulir yang dapat digerakkan kearah vertikal baik
secara manual/ otomatis untuk mengatur ketebalan penyayatan. Lutut
mesin juga berfungsi untuk meletakkan eretan meja.

4) Kolom/ Rumah Mesin/ Badan Mesin (Column)


Badan mesin berfungsi untuk menyangga hampir semua komponen
mesin frais dan tempat motor, susunan roda gigi, minyak pelumas maupun
pendingin.
5) Alas Mesin atau Kaki Mesin (Base)
Bagian ini menyangga seluruh beban mesin yang tertumpu pada
kolom dan lutut mesin. Pada bagian atas dari alas ini tersimpan cairan
pendingin untuk dipompakan lagi keatas.
6) Lengan Mesin (Over Arm)
Lengan mesin berfungsi untuk mendukung penahan/ penopang ujung
poros frais dan letaknya pada bagian paling atas dari mesin frais.
Kedudukan lengan ini dapat diatur atau digeser atau mungkin kadang
untuk suatu pengerjaan tertentu kadang lengan ini malah tidak dipakai.
7) Poros Utama (Spindle/Paksi)
Spindle berfungsi sebagai tempat kedudukan poros frais (arbor) dan
memutar pisau frais (cutter) untuk melakukan penyayatan.
8) Penahan Poros (Arbour Support)
Penahanan poros berfungsi untuk menahan ujung poros pisau frais dan
untuk menahan getaran saat proses penyayatan. Posisi penahan poros ada
pada ujung lengan mesin frais, akan tetapi untuk mesin frais modern
biasanya ada dua penahan poros.

4
2.2 Pahat Potong Mesin Frais
Adapun jenis-jenis pahat (cutter) adalah sebagai berikut:
1) Pisau Frais Rata (Plain Milling Cutter)
Pisau frais rata merupakan pisau frais yang berbentuk silinder yang
memiliki gigi-gigi pemotong di bagian kelilingnya, tetapi di kedua sisinya
tidak terdapat gigi pemotong. Pada dasarnya pisau frais ini digunakan
untukmengefrais rata permukaan benda kerja yang sejajar dengan sumbu
pisau..

Gambar 2.2 Plain Milling Cutter

2) Pisau FraisSamping (Side Milling Cutter)


Pisau frais samping mirip dengan pisau frais rata (plain milling
cutter), tetapi pada salah satu sisi atau kedua sisinya terdapat gigi
pemotong. Pisaufrais samping dapat dibedakan menjadi pisau samping dua
sisi, pisau samping gigi berselang-seling dan pisau samping satu sisi.
a. Pisau samping dua sisi, digunakan untuk mengefrais celah atau
alur-alur yang besar pada permukaan benda kerja.
b. Pisau samping gigi berselang-seling, digunakan untuk penyayatan
kasar, mengefrais alur-alur atau celah-celah.
c. Pisau samping satu sisi, digunakan untuk pengefraisan benda kerja
pada satu sisinya saja.

5
Gambar 2.3 Side Milling Cutter

3) Pisau Frais Muka (Face Milling Cutter)


Pisau frais ini digunakan untuk meratakan permukaan benda kerja, di
mana posisi bagian muka pisau bersama arbornya tegak lurus terhadap
bidang benda kerja yang difrais.

Gambar 2.4 Face Milling Cutter

4) Pisau Frais Ujung (End Milling Cutter)


Pisau frais ujung dapat digunakan untuk pengefraisan muka,
pengefraisan samping, pengefraisan menyudut, pengefraisan melingkar,
pengefraisan alur atau pengefraisan profil.

Gambar 2.5 End Milling Cutter

5) Pisau Frais Alur-T (T-Slot Milling Cutter)

6
Pisau ini digunakan untuk membuat alur yang berbentuk T seperti
alur-alur yang terdapat pada meja mesin frais, meja mesin bor dan meja-
meja kerja sejenis lainnya. Pisau ini memiliki tangkai berbentuk tirus atau
lurus yang dapat dipasang pada arbor mesin frais tegak.

Gambar 2.6 T-Slot Milling Cutter

6) Pisau Frais Sudut(Angular Milling Cutter)


Pisau ini digunakan untuk membentuk sudut, dapat juga untuk proses
pembentukan chamfer.

Gambar 2.7 Angular Milling Cutter

7) Pisau Frais Gergaji (Slitting Saw Milling Cutter)


Bentuk pisau belah atau pisau pemotong memiliki bentuk piringan
yang pada bagian kelilingnya terdapat gigi-gigi pemotong. Pisau frais ini
dapat digunakan untuk membelah benda kerja atau untuk membuat alur.

Gambar 2.8 Slitting Saw Milling Cutter

8) Pisau Radius Cembung (Concave Cutter)

7
Pisau ini digunakan untuk membentuk profil cembung.

Gambar 2.9 Concave Cutter

9) Pisau Radius Cekung (Convex Cutter)


Pisau ini digunakan untuk membentuk alur cekung.

Gambar 2.10 Convex Cutter

2.3 Peralatan Bantu pada Mesin Frais


Untuk menunjang berbagai macam jenis pekerjaan pada mesin frais, mesin
inidilengkapi beberapa perlengkapan diantaranya::
1. Arbor
Arbor merupakan perlengkapan mesin frais yang di gunakansebgaia
tempat dudukan pisau frais dan di pasang pada sumbu utama mesin

Gambar 2.11 Arbor


2. Collet Chuck

8
Collet chuck digunakan sebagai pengikat alat potong/pisau, yang
dipasang pada spindel utama. Jadi posisinya dapat dipasangdalam posisi
mendatar (horizontal) atau tegak (vertikal).

Gambar 2.12 Collet Chuck


3. Ragum (Vice)
Ragum adalah suatu alat penjepit untuk menjepit benda kerja yang
akan difrais. Dengan memutar tangkai (handle) ragum, maka mulut ragum
akan menjepit atau membuka/melepas benda kerja yang sedang
dikerjakan.

Gambar 2.13 Ragum


4. Meja Putar (Rotary Table)
Meja putar digunakan untuk membagi jarak-jarak lubang, alur, radius
(melingkar) dan bentuk-bentuk segi banyak.

Gambar 2.14 Meja Putar

5. Kepala Pembagi (Dividing Head)

9
Digunakan untuk membentuk segi banyak beraturan pada poros yang
panjang. Pada peralatan ini biasanya dilengkapi dengan plat pembagi yang
berfungsi untuk membantu pembagian yang tidak dapat dilakukan dengan
pembagian langsung.

Gambar 2.15 Kepala Pembagi

6. Kepala Lepas (TailStock)


Kepala lepas digunakan untuk menyangga benda kerja yang
dikerjakan dengan dividing head. Sehingga waktu disayat benda kerja
tidak terangkat atau tertekan ke bawah.

Gambar 2.16 Kepala Lepas


7. Pisau Frais (Cutter)
Cutter bersentuhan langsung ke benda kerja, dimana cutter yang akan
menyayat benda kerja

Gambar 2.17 Cutter

10
8. Penjepit/Klem Mesin
Klem mesin ini digunakan untuk memegang/menjepit benda kerja
yang tidak dapat dijepit pada ragum, yang umumnya benda panjang atau
lebar.Penjepitan langsung benda kerja itu ditaruh di meja mesin frais, bila
slindris ditaruh pada alur meja, bila lebih ditempatkan sesuai dengan
kemampuan langkah kerja sehubungan denganjangkauan pisau frais
(cutter).

Gambar 2.18 Klem

2.4 Proses-Proses yang Dapat Dilakukan dengan Mesin Frais


Berikut proses-proses kerja yang dapat dilakukan pada mesinfrais, yaitu:
a. Pengefraisan Rata (FaceMilling)
Pengefraisan rata adalah proses untuk mengurangi permukaan sebuah
benda kerja untuk mendapatkan ukuran ketebalan tertentu.

Gambar 2.19Memfrais Rata

11
b. Pengefraisan Bentuk (ContourMilling)
Proses ini ada beberama macam diantaranya :
1. Memfrais radius
Ada beberapa macam pembentukan radius yaitu berbentuk
cekungan di tengah dan cekungan di siku dalam atau disebut radius
dalam dan bentuk radius di siku luar benda kerja. Pembuatan profil
radius dapat dilakukan dengan menggunakan pisau khusus radius
dengan ukuran tertentu. untuk radius luar dengan ukuran luar yang
besar hanya bisa dilakukan dengan bantuan meja putar (rotary table)

Gambar 2.20 Memfrais Radius


2. Memfrais profil roda roda gigi (gear cutting)
Untuk bentuk profil roda gigi menggunakan pisau khusus roda gigi
atau sering disebut pisau frais modul. Selain dengan pisau frais modul
pembuatan roda gigi biasanya dengan bantuan kepala pembagi
(dividing head)

Gambar 2.21Memfrais Profil Roda Gigi

12
3. Memfrais alur ekor burung (dovetailcutting)
Pada pengefraisan alur ekor burung dapat dilakukan dengan pisau
frais ekor burung, alur ekor burung sangat banyak digunakan pada
komponen-komponen pemesinan.

Gambar 2.22Memfrais Alur Ekor Burung

4. Memfrais alur T (Tee Slotcutting)


Alur T banyak dipakai pada komponen komponen pemesinan,
pembuatan alur ini dapat dilakukan dengan pisau frais alur T.

Gambar 2.23Memfrais Alur T

c. Proses Pelubangan dan Pengetapan(DrillingAndTapping)


Karena mesin milling berbentuk menyerupai mesin bor koordinat
sehingga untuk pengeboran dan pengetapan dapat dilakukan langsung di
mesin milling sehingga akan mendapatkan hasil yang presisi. alat bantu
untuk penyetelan/setting jarak lubang dapat dengan bantuan dowel pin
atau centerfix.

13
Gambar 2.24Proses Pelubangan

d. Pengefraisan Bidang Miring (Inclination Milling)


Memfrais bidang miring adalah adalah proses untuk membuat bidang
dengan kemiringan tertentu, ada beberapa proses yang dapat dilakukan ,
yang pertama dengan memiringkan spindel yang kedua dengan cara
memiringkan benda kerja secara langsung atau dengan bantuan
jig/fixture/dudukan miring atau dengan memiringkan ragum yang dapat
disetel kemiringannya

Gambar 2.25Memfrais Bidang Miring

e. Pengefraisan Bertingkat (Shoulder Milling)


Memfrais bertingkat adalah adalah proses pengefraisan suatu bidang
berundak menyerupai tangga dengan ukuran tertentu.

14
Gambar 2.26 Memfrais Bertingkat

2.5 Tugas Perhitungan pada Proses Frais


Dik. : a = 20 mm
d = 16 mm
lw = 300 mm
lv = 4 mm
ln = 4 mm
w = (100 + 40) mm = 140 mm
V f = 0,1 mm/putaran
n = (400 + 40) rpm = 440 rpm
Dit. : a. Cs
b. fz
c. tc
d. Z

a. Kecepatan Potong
π .d.n
Cs=
1000
π .16 mm. 440 rpm
Cs=
1000
Cs=221,168 m/min

15
b. Gerak Makan Pergigi
Vf
f z=
z .n
0,1mm / putaran
f z=
4 . 440 rpm
f z =0,0000568 mm/ gigi

c. Waktu Pemotongan
l t l n+ l w +l v 4 mm+300 mm+ 4 mm
t c= = = =3080 menit
Vf Vf 0,1mm / putaran

d. Kecepatan Penghasilan Geram


mm
0,1 . 20 mm . 140 mm
V f .a.w putaran
Z= = =0,28
1000 1000

2.6 Permasalahan yang Sering Ditemui pada Mesin Frais


Berikut kendala-kendala yang sering ditemui dalam proses pengefraisan dan
cara mengatasinya:
a. Kesalahan Dalam Pembacaan Gambar
Dalam dunia teknik sering dijumpai berbagai gambar, gambar
mempunyai peran penting karena gambar adalah sebuah alat komunikasi
antara pembuat rancangan gambar dengan mekanik. Agar gambar mudah
dipahami di seluruh dunia maka gambar mempunyai pedoman yaitu ISO
(International Organization for Standardization). Tetapi ada juga yang
belum memahami pedoman gambar sehingga terjadi kesalahan dalam
pengefraisan seperti benda kerja tidak sesuai ukuran, bentuk benda kerja
tidak sesuai dengan gambar, dan sebagainya.
Maka sebelum memulai mengefrais kita harus memahami gambar
terlebih dahulu sebelum proses selanjutnya agar tidak terjadi kesalahan
dan kita dapat menghemat bahan yang akan digunakan.
b. Pemasangan Pisau Frais

16
Dalam tahap ini sering kali operator mesin kurang memperhatikan
bahwa pemasangan pisau penjepit pisau kurang kuat yang mengakibatkan
pahat pada saat pengefraisan terjadi oleng yang berakibat benda kerja bisa
rusak.
Maka pada saat pemasangan pahat harus dipasang dengan kuat pada
penjepit pahat menggunakan pengunci pahat agar tidak terjadi oleh pada
saat proses pengefraisan.

c. Pemasangan Benda Kerja Pada Ragum


Tahap ini merupakan penentu hasil pengefraisan kita apakah hasil
yang akan kita peroleh baik atau gagal karena dalam tahap ini jika kita
salah maka hasil benda kerja kita akan rusak, seperti pemasangan benda
kerja yang tidak rata maka akan menyebabkan hasil dari pengefraisan
benda kerja sisinya akan berbeda dan jika pemasangan benda kerja kurang
kuat maka benda kerja akan bergetar pada saat proses pengefraisan.
Maka pada saat pemasangan benda kerja agar rata maka harus kita tes
menggunakan waterpass agar kita tahu mana sisi benda kerja yang miring
dan agar benda kerja tidak bergetar pada saat proses ini maka ragum harus
dikunci kuat.

17
DAFTAR PUSTAKA

http://machiningtool.blogspot.com/2014/10/macam-macam-proses-mesin-frais-
milling.html?m=1

http://teknikpemesinan01.blogspot.com/2016/09/mesin-frais-lengkap-milling-
machine.html?m=1

Daryanto.1987.Mesin Pengerjaan Logam. Bandung: Tarsito.

Elias, R.Rachmad M.1978. Petunjuk Kerja Mesin Bubut, Sekrap, dan Frais.
Jakarta:Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Rachman Abdul.1984. Penambatan Frais. Jakarta: Bratasa Karya Aksara.

18

Anda mungkin juga menyukai