Puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat-Nya kepada
penyusun untuk dapat menyelesaikan laporan praktikum mesin frais. Adapun maksud dari
penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi nilai mata kuliah laboratorium mesin (metal
working) jurusan Teknik Mesin Universitas Pancasila dan untuk memberikan gambaran
mengenai praktikum mesin frais yang telah selesai dilaksanakan.
Laporan ini telah disusun dengan maksimal dan mendapatkan dukungan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu penyusun menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan memberi semangat dalam
pembuatan laporan ini.
Semoga laporan praktikum ini dapat menjadi bahan evaluasi dan tolak ukur dalam
pelaksanaan praktikum mesin frais jurusan Teknik Mesin Universitas Pancasila Jakarta dan
menjadi bahan perbaikan untuk kedepannya.
Wicky Marteen
(NPM: 4315210122)
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
LANDASAN TEORI
gigi. Mesin perkakas ini mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda kerja dengan
menggunakan pisau milling (cutter) . Dengan ini Suatu mesin perkakas yang mengerjakan
benda kerja menggunakan pisau atau pahat frais berputar pada poros utama mesin dan benda
kerja dihantarkan ke pisau tersebut,baik dalam arah horizontal, melintang, maupun vertikal.
Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak utama
oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui suatu
transmisi untuk menghasilkan gerakan putar pada spindle mesin milling.
Spindle mesin milling adalah bagian dari sistem utama mesin milling yang bertugas
untuk memegang dan memutar cutter hingga menghasilkan putaran atau gerakan
pemotongan. [1]
Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda kerja yang telah dicekam
maka akan terjadi gesekan atau tabrakan sehingga akan menghasilkan pemotongan pada
bagian benda kerja, hal ini dapat terjadi karena material penyusun cutter mempunyai
kekerasan diatas kekerasan benda kerja.
Dengan peralatan ini, maka dapat dihasilkan benda-benda kerja seperti pembuatan :
1. Bidang rata
2. Alur
3. Roda gigi
4. Segi banyak beraturan
5. Bidang bertingkat .
Disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan kerja mesin frais, maka mesin ini
dapat dikalsifikasikan sebagai berikut :
1. Mesin frais horizontal
Mesin ini adalah terutama sebuah mesin ruang perkakas yang dikontruksi
untuk pekerjaaan sangat teliti. Penampilannya mirip dengan mesin frais jenis datar.
Perbedaannya adalah bahwa meja kerjanya dilengkapi dengan gerakan keempat
yang memungkinkan meja berputar secara horizontal yang dilengkapi dengan
sebuah indeks atau kepala pembagi yang terletak diujung meja. Sifat berputar pada
mesin horizontal memungkinkan memotong spiral, misalnya seperti yang terdapat
pada penggurdi, pemotog frais, nok dan beberapa roda gigi
Laporan Lengkap Mesin Frais |4
Keterangan gambar :
A. Lengan untuk menyokong arbor.
B. Penyokong arbor.
C. Tuas untuk menggerakkan meja otomatis.
D. Nok pembatas untuk membatasi jarak gerak otomatis meja.
E. Meja mesin tempat untuk memasang benda kerja dan perlengkapan mesin.
F. Engkol, untuk menggerakkan meja dalam arah memanjang.
G. Tuas untuk mengunci maja.
H. Baut penyetel untuk menghilangkan geteran meja.
I. Engkol untuk menggerakkan sadel dalam arah melintang.
J. Engkol untuk menggerakkan lutut dalam arah tegak.
K. Tuas untuk mengunci meja.
L. Tabung pendukung dengan batang ulir,untuk mengatur tingginya meja.
M. Lutut tempat untuk kedudukan alas meja.
N. Tuas untuk mengunci sadel.
O. Alas meja, tempat kedudukan untuk meja.
P. Tuas untuk merubah kecepatan motor listrik.
Q. Engkol meja.
R. Tuas, untuk merubah kecepatan motor listrik.
S. Tuas untuk menentukan besamya putaran spindel dan pisau frais.
T. Tiang untuk menghantar turun naiknya meja.
U. Spindel untuk memutarkan arbor dan pisau frais.
V. Tuas untuk menjalankan spindel.
2. Alas
Dibagian alasnya terdapat tempat penampungan cairan pendingin, cairan
pendingin ini dialirkan oleh suatu pompa ke tempat kedudukan pisau frais
Laporan Lengkap Mesin Frais |6
melalui pipa atau selang untuk mendinginkan pisau penyayat, cairan ini apabila
sudah dipakai akan kembali lagi ke tempat semula melalui suatu saluran.
3. Lengan
Lengan adalah bagian mesin frais yang berguna sebagai tempat
kedudukan penopang atau penahan ujung poros mesin frais dan letaknya pada
bagian paling atas mesin tersebut.Kedudukan lengan ini dapat diatur atau
digeser, pada suatu pengerjaan tertentu lengan ini kadang-kadang tidak dipakai
karena menghalangi perlengkapan yang dipakai.
4. Paksi atau spindel (main spindle).
Paksi atau spindel adalah poros utama masin frais dan berfungsi sebagai
tempat kedudukan poros frais (arbor), poros tersebut dimasukkan ke dalam
lubang paksi dan diikat dengan baut pengikat yang letaknya di ujung lubang
paksi, jika mesin dijalankan paksi akan membawa poros ikut berputar.
5. Lutut
Lutut adalah tempat kedudukan meja dan eretan meja (sadel), lutut ini
ditahan oleh eretan yang melekat pada badan mesin serta ditopang oleh poros
berulir sebagai poros penggerak naik turunnya lutut tersebut.
6. Sadel
Eretan meja atau sadel adalah bagian yang menyokong meja dan
terpasang di atas lutut, bagian bawahnya berbentuk sambungan ekor burung
yang menghubungkan bagian atas lutut, bagian atasnya terdapat bantalan
penahan meja dan mempunyai sambungan ekor burung yang bentuknya
memanjang, meja tersebut diikat dengan baut yang terpasang pada salurannya.
7. Meja
Bentuk meja mesin persegi panjang dan berfungsi sebagai tempat
kedudukan benda kerja yang akan disayat, permukaannya sangat rata dan
beralur dengan bentuk , gunanya disamping tempat kedudukan baut-baut
pengikat juga sebagai saluran untuk mengalirkan cairan pendingin yang sudah
terpakai ke tempat bak penampungan. [3]
Kemampuan mesin frais dalam melakukan proses-proses pemesinan tersebut
dikaitkan dengan keragaman mata pahat/pemotongnya. Berikut klasifikasi proses
frais secara umum adalah:
Laporan Lengkap Mesin Frais |7
diikat oleh baut pengikat. Poros mesin ini selalu dilengkapi dengan cincin (collar)
yang beralur spi dan terpasang sepanjang poros, dimana cincin ini berguna untuk
mengikat pisau frais yang terpasang diantara cincin-cincin tersebut.
Cincin akan ditahan oleh penahan poros ukurannya lebih besar dari pada
cincin-cincin yang lainnya dan dikerjakan dengan sangat hati-hati sehingga halus
dan ukurannya tepat sama dengan lubang penahan poros, jika kedudukan cincin
dan poros longgar maka akibatnya penyayatan pisau frais akan bergetar, putaran
pisau tidak sentris, hasil penyayatan tidak rata dan lambat laun poros akan
bengkok.
3. Ragum.
Hasil serta bentuk pekerjaan mesin frais tergantung dari bentuk utama
mata frais (tidak berubah walau diasah), jadi tidak seperti pahat bubut yang
disesuaikan menurut kebutuhannya dan disamping bentuk-bentuk yang sudah
tetap frais itu sekelilingnya mempunyai gigi-gigi yang berperanan sebagai mata
pemotongnya. Sehingga keuntungan dari pada mesin frais terhadap mesin bubut
antara lain tiap-tiap sisi potong memulai pekerjaan secara teratur dan oleh
beberapa sisi potong dilakukan pemotongan serempak.
Pisau frais dipasang pada sumbu (arbor) mesin yang didukung dengan alat
pendukung arbor, jika arbor mesin diputar oleh motor maka pisau frais ikut
berputar, arbor mesin dapat berputar ke kanan atau ke kiri sedangkan banyaknya
putaran diatur sesuai dengan kebutuhannya.
Sesuai dengan jenis pahat yang digunakan maka mesin frais terbagi atas
jenis sebagai berikut :
a. Mesin frais datar (slab milling) di mana sumbu pisau penyayatnya
horizontal.
b. Mesin frais tegak (face milling) di mana sumbu pisau penyayatnya terletak
vertikal.
Benda kerja dipasang atau langsung atau dengan perantara sebuah sekrup jepit
sejajar pada meja atau dibentangkan diantara center-center kepala pembagi
termasuk kepala lepasnya. Gerak penjalan dilakukan oleh meja, yang untuk ini
digerakkan sendiri oleh batang sekrup. Dalam pada itu dihantarkan melalui
bagian yang dapat berputar melingkari sebuah paksi tegak dan disangga oleh
sebuah eretan. [5]
Eretan ini dapat digeserkan pada sebuah console yang dapat dipindahkan
vertikal, gerak dari bagian putar, eretan dan console pada mesin ini hanya
dipergunakan untuk menyetel tepat benda kerja yang dilakukan secara manual.
Berkenaan dengan ini maka roda-roda gigi digerakkan secara hidrolik dan
suatu lengkapan palang memblokir pergeseran ini selama paksi belum berhenti.
Untuk semua gerak meja dapat dipergunakan gerak jalan cepat. Tumpuan yang
dapat disetel membatasi gerak dalam arah memanjang. Bidang-bidang tegak juga
dapat dikerjakan dengan mesin frais mendatar dengan menggunakan sebuah
kepala frais. Untuk memfrais rata benda-benda kerja yang lebih panjang, yang
seharusnya diketam, dibuat mesin-mesin frais panjang. Bentuknya sama dengan
mesin ketam meja, akan tetapi meja bersama-sama benda kerja bukan melakukan
gerak utama melainkan gerak penjalan.
untuk menyayat atau memotong benda-benda pekerjaan dengan cara berputar. Bermacam-
macam alat frais itu antara lain:
1. Frais mantel kepala, untuk memfrais bidang-bidang yang datar.
2. Frais cakram, untuk memfrais alur-alur dalam.
3. Frais mantel, untuk memfrais bidang-bidang datar.
4. Frais kepala, untuk memfrais bidang-bidang datar.
5. Frais kepala pisau, untuk memfrais bidang-bidang datar.
6. Frais gergaji, untuk memotong.
7. Frais sudut, untuk memfrais alur-alur.
8. Frais profil, untuk memfrais benda pekerjaan yang mempunyai bentuk tertentu
dan memfrais profil.
9. Frais ulir, untuk memfrais alur-alur yang tidak dalam dengan bentuk yang
tertentu.
10. Frais jari, alat frais yang mempunyai tangkai dengan bentuk konis, merupakan
alat frais mantel dengan ukuran diameter kecil dan berguna untuk memfrais
bidang-bidang datar dan bertingkat. [4]
kecepatan tinggi, atau yang berujung karbida disinter atau paduan cor bukan besi tertentu.
Pemotong baja karbon tinggi mempunyai batas pemakaian, karena akan tumpul dengan cepat
kalau digunakan kecepatan potong dan hantaran yang tinggi. Pemotong serbaguna pada
umumnya terbuat dari baja kecepatan tinggi yang mempertahankan mata potong tajam, keras
dan ulet pada suhu sekitar 500 sampai 600 derajat.
Sehingga, dapat digunakan kecepatan potong 2 sampai 2 setengah kali dari yang
dianjurkan untuk pemotong baja karbon. Logam cor bukan besi, misalnya stelit, cobalt atau
rexalloy, dan pemotong berujung karbida, memiliki tahanan panas lebih tinggi dan khususnya
sesuai untuk pemotongan berat dan kecepatan potong tinggi.Bahan ini digunakan sebagai
sisipan yang dipegang pada badan pemotong atau dipatrikan langsung pada ujung giginya.
Kecepatan potong dari pemotong bahan cor bukan besi dan karbida berkisar dari dua sampai
lima kali daripada yang dianjurkan untuk baja berkecapatan tinggi.
Gigi dalam pemotong frais dibuat dalam dua jenis umum menurut metoda yang
digunakan pada pengasahannya.Pemotong profil diasah dengan menggerinda sebuah tepi
kecil dibelakang mata potong dari gigi. Ini juga memberikan pengaman yang diperlukan pada
punggung mata potong. Pemotong yang dibentuk dibuat dengan pengaman (di punggung
mata potong) yang bentuk kelilingnya sama seperti mata potongnya. Untuk mengasah
pemotong ini, mukanya digerinda sedemikian shingga tidak merusak bentuk keliling dari
gigi. [6]
Pemotong yang paling umum dipakai, dikelompokkan terutama menurut bentuk
umumnya atau jenis pekerjaan yang dapat dilakukannya.
1. Pemotong frais biasa
Pemotong biasa adalah sebuah pemotong berbentuk piringan yang hanya
memiliki gigi pada kelilingnya. Giginya dapat lurus, atau heliks kalau lebarnya
lebih dari 15 mm. Pemotong heliks lebar yang digunakan untuk pekerjaan
meratakan yang berat mungkin memiliki takik pada giginya untuk mematahkan
serpihan dan memudahkan pengeluarannya.
2. Pemotong frais samping
Pemotong ini mirip dengan pemotong datar kecuali bahwa giginya di
samping. Kalau dua pemotong beroperasi bersama, setiap pemotong adalah datar
pada satu sisi dan memiliki gigi pada sisi yang lain. Pemotong frais samping
mungkin bergigi lurus, heliks atau zig zag.
L a p o r a n L e n g k a p M e s i n F r a i s | 21
23
L a p o r a n L e n g k a p M e s i n F r a i s | 24
3.5 Kesimpulan
1. Mesin frais adalah mesin perkakas yang dalam proses kerja pemotongannya dengan
menyayat atau memakan benda kerja menggunakan alat potong berputar.
2. Cara perhitungan jumlah mata gigi:
Diketahui: D = 78,7 Keterangan: D = Diameter
M=3 M = Jenis pahat
N = 39 N = Karakteristik kepala pembagi
Ditanya: Z?
Jawab: D = 2 + Z x M
78,7 = 2 + Z x 3
78,7 = 6 + 3Z
78,7 – 6 = 3Z
72,7 : 3 = Z
Z = 24
4.1 Pertanyaan
1. Tuliskan macam-macam pengerjaan yang dapat dilakukan pada mesin frais!
2. Sebutkan macam-macam alat potong mesin frais!
3. Gambarkan mekanisme gerak makan mesin frais!
4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi agar didapat hasil frais yang relatif baik?
5. Sebutkan macam-macam jenis pisau frais!
4.2 Jawaban
1. a. Memfrais Permukaan Halus (Face Milling)
b. Memfrais Permukaan Datar (Milling a Flat Surface)
c. Memfrais Sisi (Side Milling)
d. Memfrais Celah (Straddle or Gang Milling)
e. Memotong Logam dengan Frais (Sawing Milling)
2. a. Pemotong frais biasa
Pemotong biasa adalah sebuah pemotong berbentuk piringan yang hanya
memiliki gigi pada kelilingnya. Giginya dapat lurus, atau heliks kalau lebarnya lebih
dari 15 mm. Pemotong heliks lebar yang digunakan untuk pekerjaan meratakan yang
berat mungkin memiliki takik pada giginya untuk mematahkan serpihan dan
memudahkan pengeluarannya.
b. Pemotong frais samping
Pemotong ini mirip dengan pemotong datar kecuali bahwa giginya di samping.
Kalau dua pemotong beroperasi bersama, setiap pemotong adalah datar pada satu sisi
dan memiliki gigi pada sisi yang lain. Pemotong frais samping mungkin bergigi lurus,
heliks atau zig zag.
c. Pemotong gergaji pembelah logam
Pemotong ini mirip dengan pemotong frais datar atau samping kecuali bahwa
pembuatannya sangat tipis, biasanya 5 mm atau kurang. Pemotong datar dari jenis ini
diberi pengaman dengan menggerinda sisinya untuk menghasilkan ruang bebas bagi
pemotonnya.
26
L a p o r a n L e n g k a p M e s i n F r a i s | 27
potong dari pemotongan penyelesaian harus sekitar 20% lebih tinggi daripada
pemotongan kasar.
c. Umur pahat, pemotongan berat yang menumpukkan panas dengan cepat, harus
dilakukan secara lebih lambat daripada pemotongan ringan. Kecepatan potong
rendah perlu digunakan agar pemotong awet.
d. Penggunaan media pendingin. Kecepatan potong tinggi menimbulkan panas
banyak yang harus disebarkan untuk melindungi pemotong dan benda kerja.
Perkakas dan benda kerja harus dibanjiri dengan media pendingin seperti
minyak larutan, minyak tersulfurisasi, atau minyak mineral – lemak binatang.
Pengecualiannya adalah baja cor, yang sering difreis kering karena aksi
pelumasan dari grafit. Kerosin dan minyak larut air sering digunakan sebagai
media pendingin untuk aluminium. Karena campuran air mendatangkan bahaya
api dalam memesin magnesium, maka hanya minyak pemotong yang tidak
tercampur air yang boleh dipakai.
5. Jenis-jenis pisau frais:
8. Pisau silindris
9. Pisau muka dan sisi
10. Slotting cutter
11. Metal slitting saw
12. Shell end mill
13. Frais muka
14. Tee-slot cutter
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Mesin frais adalah mesin perkakas yang dalam proses kerja pemotongannya dengan
menyayat atau memakan benda kerja menggunakan alat potong berputar.
2.
Keterangan gambar :
A. Lengan untuk menyokong arbor.
B. Penyokong arbor.
C. Tuas untuk menggerakkan meja otomatis.
D. Nok pembatas untuk membatasi jarak gerak otomatis meja.
E. Meja mesin tempat untuk memasang benda kerja dan perlengkapan mesin.
F. Engkol, untuk menggerakkan meja dalam arah memanjang.
G. Tuas untuk mengunci maja.
H. Baut penyetel untuk menghilangkan geteran meja.
I. Engkol untuk menggerakkan sadel dalam arah melintang.
J. Engkol untuk menggerakkan lutut dalam arah tegak.
K. Tuas untuk mengunci meja.
L. Tabung pendukung dengan batang ulir,untuk mengatur tingginya meja.
30
L a p o r a n L e n g k a p M e s i n F r a i s | 31
Z = 24
5.2 Saran
1. Sebaiknya sebelum melakukan praktikum mesin frais disarankan untuk memakai
perlengkapan pelindung diri agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
2. Kurangnya sarana dalam laboratorium, seperti kotak PPPK yang diperlukan mahasiswa
jika terjadi kecelakaan kerja serta penyediaan alat pelindung diri yang kurang.
3. Mesin frais sudah terlalu tua dan sudah semestinya diganti dengan yang baru.
DAFTAR PUSTAKA
33