DISUSUN OLEH:
MUHAMAD SYAFIQ PAHLEVI
1505520015
V. BAB V PENUTUP
V.1 Kesimpulan……………………………………………………………..
V.2 Saran……………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
Mesin bubut adalah mesin yang di buat dari logam, gunanya untuk menyayat, gerakan
utamanya adalah berputar. Di bidang industri, keberadaan mesin bubut sangat berperan, terutama
dalam industry pemesinan. Misalnya dalam industri otomotif,mesin bubut berperan dalam
pembuatan komponenkomponen kendaraan seperti mur , baut , roda gigi,poros , tromol dan lain
sebagainya. Teknik membubut merupakan salah satu dasar dan merupakan keterampilan yang
harus di kuasai oleh setiap mahasiswa teknik mesin. Pada umumnya mahasiswa teknik mesin
harus dapat memahami serta menguasai teknik-teknik dalam membubut pada mesin bubut. Di
dalam praktikum mesin bubut ini juga akan membahas tenang cara dalam proses membubut,
pengenalan mesin bubut, alat-alat yang di gunakan dalam pratikum mesin bubut dan faktor-
faktor keamanan selama pratikum mesin bubut.
Mesin Milling ditemukan oleh Eli Whitney sekitar tahun 1818. Mesin Milling ini
melakukan operasi produksi suku cadang duplikat yang pertama dengan pengendali secara
mekanik arah dan gerakan potong dari perkakas mata potong jamak yang berputar. Mesin
Milling melemparkan logam ketika benda kerja dihantarkan terhadap suatu pemotong yang
berputar. Pemotong Milling memiliki satu deretan mata potong pada kelilingnya yang masing-
masing berlaku sebagai pemotong tersendiri pada daur putaran. Benda kerja dipegang pada meja
yang mengendalikannya, antaranya terdapat pemotong mesin Milling tersebut.
Mesin milling adalah suatu mesin perkakas yang menghasilkan sebuah bidang datar
dimana pisau berputar dan benda bergerak melakukan langkah pemakanan. Sedangkan proses
milling adalah suatu proses permesinan yang pada umumnya menghasilkan bentuk bidang datar
karena pergerakan dari meja mesin, dimana proses pengurangan material benda kerja terjadi
karena adanya kontak antara alat potong (cutter) yang berputar pada poros dengan benda kerja
yang tercekam pada meja mesin. Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi,
Penggunaan mesin frais (milling) baik untuk keperluan produksi maupun untuk kaperluan
pendidikan, sangat dibutuhkan untuk mendapatkan suatu produk yang lebih baik. Proses
pemesinan atau proses pemotongan logam dengan menggunakan pahat (perkakas potong) pada
mesin perkakas merupakan salah satu jenis proses pembuatan komponen mesin atau peralatan
lainnya yang paling sering kita temukan di bengkel reparasi kecil maupun di industri peralatan
besar.
1.2 TUJUAN
Tujuan dari pratikum dan laporan pratikum ini adalah sebagai berikut
1. Menyelesaikan tugas mata kuliah Praktek Mesin Perkakas II
2. Mengetahui apa itu mesin bubut dan mesin frais
3. Mengetahui prinsip kerja mesin bubut dan mesin frais
4. Untuk melatih kemampuan pada diri sendiri dalam mengoperasikan mesin bubut dan
mesin frais
5. Untuk mempelajari proses pembubutan melintang, pembubutan memanjang,
pembuatan ulir serta cara pembuatan roda gigi lurus.
1.3 MANFAAT
Dalam pengerjaan praktikum yang di lakukan pada saat kuliah dan penulisan laporan ini
ada beberapa manfaat yang di dapat, di antara nya yaitu :
1. Dapat mengetahui cara kerja mesin bubut dan mesin frais
2. Dapat mengoperasikan mesin bubut dan mesin frais dengan baik dan benar
3. Mampu berkreativitas sesuai dengan keahliannya
4. Dapat menciptakan rasa tanggung jawab dan kekompakan dalam tim
5. Dapat mengoperasikan mesin bubut dan mesin frais sesuai Standar Operasional
(SOP)
1.4 SISTEMATIKA PENULISAN
Secara sistematis dalam laporan ini dapat disusun sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini akan berisi latar belakang, tujuan laporan praktek, manfaat dan sistematika
laporan yang terkait dengan laporan praktek mesin perkakas yang dibuat ini.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan berisi landasan teori seperti pengertian mesin bubut dalam proses
pembuatan ulir dan alatnya dan mesin frais dama proses perataan muka benda serta pembuatan
roda gigi yang merupakan acuan dalam laporan praktek mesin perkakas.
BAB III PROSES PERMESINAN
Pada bab ini akan berisi gambar teknik benda yang dibuat , alat – alat dan bahan yang
akan digunakan, langkah kerja pembuatan , dan perbandingan benda kerja.
BAB IV ANALISIS
Pada bab ini akan berisi perhitungan waktu permesinan meliputi kecepatan potong,
kecepatan putaran mesin, kecepatan pemakanan dan waktu proses pemesinannya.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini akan berisi penjelasan kesimpulan dan saran yang dibuatnya khususnya
pembuatan poros berulir, roda gigi lurus dan tata cara pemakaian mesin bubut.
BAB II
LANDASAN TEORI
5.1 KESIMPULAN
Mesin bubut adalah mesin yang fungsinya sebagai pembentuk benda kerja dengan cara
menyayat, memahat, dengan gerakan utamanya adalah berputar. Dalam suatu proses pemesinan
harus diperlukan tingkat ketelitian yang sangat tinggi demi terwujutnya suatu hasil atau produk
sesuai yang diharapkan. Selain itu aspek keselamatan kerja dalam bekerja merupakan aspek
penting juga yang harus diperhatikan pada saat melaksanakan suatu pekerjaan.
Mesin freis adalah salah satu mesin konvensional yang mampu mengerjakan suatu benda
kerja dalam permukaan sisi datar, tegak, miring, bahkan alur roda gigi. Mesin perkakas ini
mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda kerja dengan menggunakan pahat milling (cutter)
pemasukan media dikembangkan, computer processing power dan kapasitas memori terus
meningkat, dan mesin-mesin NC dan CNC berangsur-angsur dirubah dari level perusahaan yang
besar ke level perusahaan yang medium (menengah).
Keselamatan kerja tersebut harus menyangkut aspek keselamatan kerja yang terkait
dengan manusia (operator/pekerja), mesin, dan alat. Sehubungan dengan sebelum kita
melakukan suatu pekerjaan, harus diperhatikan instruksi-instruksi yang terkait dengan
keselamatan kerja untuk mengurangi tingkat kecelakaan kerja yang cukup banyak dan bahkan
dapat merenggut nyawa seseorang.
5.2 SARAN
Bagi para mahasiswa yang ingin melakukan pengerjaan pada mesin bubut dan frais
diharapkan untuk bisa membaca gambar kerja, menghitung kecepatan potong, kecepatan putaran
mesin, kecepatan pemakanan, waktu proses permesinan, jarak antar gigi pada roda gigi, tinggi
gigi, banyak gigi pada roda gigi, penggunaan alat ukur dan penggunaan mesin bubut dan frais
beserta alat dan bahan yang tersedia. Setiap melakukan pengerjaan mesin bubut dan frais, harap
memperhatikan Kesehatan dan keselamatan kerja untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan dan untuk laporan diharapkan untuk selalu melakukan pemeriksaan secara berkala
agar semua yang dikerjakan menjadi aman dan nyaman.