Disusun Oleh:
Dengan Memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-
Nya pada saya, sehingga dapat menyelesaikan Laporan ini yaitu “Laporan Praktek Membuat Poros
Ulir“ ini pada tepat waktunya. Laporan ini di tulis dalam rangka memenuhi penugasan mata kuliah
Praktek Mesin Lanjut pada Progam Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Negeri Jakarta.
Saya menyadari akan keterbatasan dan pengetahuan saya dalam penyusunan, namun
kesulitan tersebut dapat diatasi, oleh karena itu saya berterima kasih kepada semua pihak yang secara
langsung dan tidak langsung memberikan kontribusi dalam penyelesaian laporan ini. Secara khusus
kesempatan ini saya mengucapkan berterima kasih kepada Bapak Drs. Syamsuir, M.T. sebagai
dosen pengampu mata kuliah Praktek Mesin Lanjut atas bimbingannya.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusun laporan ini masih banyak kurangnya,
walapun saya telah berusaha sebaik-baiknya. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
sangat saya harapkan guna peyempurnaan serta penyusunan dan penulisan laporan ini Saya berharap
agar laporan ini bermanfaat dan dapat diperluas serta menambah pengetahuan bagi kita semua.
Ahmad Fauzi
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktek Mesin lanjut adalah salah satu mata kuliah yang harus ditempuh oleh setiap
mahasiswa jurusan S1 Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Jakarta khususnya kepada
mahasiswa yang mengambil konsentrasi Manufaktur. Yang mana proses praktek nya yang
dilakukan dengan mesin perkakas. Mesin Perkakas adalah merupakan proses pembentukan
suatu produk dengan pemotongan dan menggunakan mesin perkakas. Pada umumnya, yaitu
sebuah benda kerja yang di gunakan secara detail dan rinci, seperti sebuah proses pemesinan
dan proses pembentukan benda kerja sesuai dengan jobsheet yang telah ditentukan.
Mesin bubut digunakan untuk mengerjakan benda-benda putar atau bidang silindris.
Benda-benda putar ini disebut benda kerja atau produk memperoleh gerak utama putar yang
beraturan. Proses yang biasa dilakukan dengan mesin bubut diantaranya membubut lurus,
membubut bertingkat, pembubutan profil, facing, pembubutan tirus, pembubutan ulir,
mengkartel, drilling, boring dan reaming. Bagian utama mesin bubut adalah kepala tetap,
kepala lepas, gear box, bed mesin dan eretan mesin.
B. Tujuan
Adapun tujuan dari laporan praktikum pembuatan poros ulir antara lain, sebagai berikut:
4
C. Manfaat
Adapun Manfaat dari laporan Praktikum pembuatan poros ulir, antara lain,sebagai berikut:
5
BAB II
LANDASAN TEORI
Proses pembubutan adalah salah satu proses pemesinan yang menggunakan pahat
dengan suatu mata potong untuk membuang material dari permukaan benda kerja yang
berputar. Pahat bergerak pada arah linear sejajar dengan sumbu putar benda kerja seperti yang
terlihat pada gambar. Dengan mekanisme kerja seperti ini, maka proses memilki kekhuhusan
untuk membuat benda kerja yang berbentuk silindrik.
Benda kerja di cekam dengan poros spindel dengan bantuan chuck yang memiliki
rahang pada salah satu ujungnya. Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan
pembawa sehinhga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung,
putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir.putaran poros ulir tersebut
diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja
akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.
6
2.2 Skematis Proses Membubut
Berdasarkan pada gambar tersebut secara umum dapat dijelaskan main motion yaitu
gerakan berputar benda kerja disebut dengan putaran utama. Jarak yang ditempuh oleh pahat
dalam satuan waktu tertentu disebut kecepatan potong atau cutting speed. Pada proses bubut
pahat yang bergerak maju kearah maju memanjang, melintang atau kombinasi gerak
memanjang dan melintang secara teratur meyayat benda kerja disebut kecepatan pemakanan
atau feed motion. Apabila kedalaman pemotongan diatur sesuai dengan kedalaman
pemotongan yang dikehendaki disebut penyesuaian gerakan. Sebelum melakukan proses
pembubutan, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan diantaranya menyiapkan alat-alat
bantu dan peralatan serta penggunaan peralatan keselamatan kerja. Alat perlengkapan
membubut antara lain senter kepala lepas, kunci cekam, kunci cekam pahat, alat potong.
Selama proses pembubutan hendaknya selalu mempersiapkan hal-hal yang bersangkutan
dengan keselamatan kerja dan peralatan pendukung yang meliputi pakaian kerja, kaca mata,
dan sepatu kerja
2.3 Ulir
Ulir adalah bentuk cekungan/alur-alur yang mengelilingi batang baja/poros dengan ukuran
tertentu. Ulir merupakan salah satu bagian paling penting pada produk fastener seperti baut,
mur, sekrup, dll. Ulir pada aplikasinya banyak sekali di temui dalam kehidupan sehari-hari
karena ulir berfungsi sebagai pengikat. Selain itu ulir juga berfungsi sebagai penggerak suatu
benda. Ada baiknya kita mengenali dulu bagian-bagian ulir.
7
1. Diameter mayor merupakan diameter terbesar pada ulir.
3. Diameter pitch merupakan diameter yang berada diantara diameter mayor dan minor.
5. Kisar (lead) merupakan jarak antar poros (ulir) dalam satu putaran.
9. Thread angle merupakan letak sudut ulir yang berada diantara crest.
8
..
9
2.4 Alat dan Bahan
1) Alat:
a. Mesin Bubut
b. Pahat Rata
c. Pahat Alur
d. Pahat Ulir
e. Center drill
f. Senter
g. Jangka Sorong
h. Kunci Chuck
i. Kunci Pahat
j. Oli atau Pelumas
k. Kuas
2) Bahan:
a. Besi ∅30 𝑋 130 𝑚𝑚
10
BAB III PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
11
9. Buat alur dengan ∅15 dengan jarak 4𝑚𝑚 diantara perbatasan panjang 50𝑚𝑚
dengan 70𝑚𝑚
12
16. Lakukan setting pada mesin bubut untuk kecepatan pemakanan dan penguliran
13
8) Gerakkan pahat mundur dengan cara memutar spindel arah kebalikan, hentikan
setelah posisi pahat di depan benda kerja (Gerakan seperti gerakan pahat untuk
membuat poros lurus).
9) Majukan pahat untuk kedalaman potong berikutnya dengan memajukan eretan
atas.
10) Langkah dilanjutkan seperti No. 7 sampai kedalaman ulir maksimal tercapai
sampai ukuran M20 x 2,5.
11) Pada kedalaman ulir maksimal proses penyayatan perlu dilakukan berulang-
ulang agar beram yang tersisa terpotong semuanya
12) Setelah selesai proses pembuatan ulir, hasil yang diperoleh dicek ukuranya
(diameter mayor, kisar, diameter minor, dan sudut ulir).
14
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan terlaksananya kegiatan laporan praktikum poros ulir menggunakan mesin
Bubut laporan ini dapat saya simpulkan yaitu:
B. Saran
Saat proses menggunakan mesin bubut. kita harus perhatikan dengan sungguh-sungguh
supaya kita mendapatkan ilmu dan manfaat mengoperasikan mesin tersebut dengan baik
dan benar. Dalam menggunakan mesin tersebut, sebaiknya memperhatikan hal-hal seperti
diantaranya:
4. Gunakan alat keselamatan kerja seperti wearpack, kacamata, sepatu safety, dll.
15
DAFTAR PUSTAKA
Adi. (2013). Prinsip kerja mesin bubut dan cara kerja mesin bubut. Hunter Automotive.
http://automotivehunter.blogspot.com/2013/07/prinsip-kerja-mesin-bubut-dan-cara.html
Kencanawati, C. I. P. K. (2017). Proses Pemesinan. Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), 41.
Rohyana, Solih. 2004. Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut. Bandung: Armico.
Darmanto, Joko. 2007. Modul Berkerja Dengan Mesin Bubut. Surakarta: Yudistira.
16