Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN HASIL PRAKTEK PEMBUATAN POROS ULIR

PRAKTEK MESIN LANJUT

Disusun Oleh:

Ahmad Fauzi - 1502621015

Dosen Pengampu Mata Kuliah:

Drs. Syamsuir, M.T.

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2023
KATA PENGANTAR

Dengan Memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-
Nya pada saya, sehingga dapat menyelesaikan Laporan ini yaitu “Laporan Praktek Membuat Poros
Ulir“ ini pada tepat waktunya. Laporan ini di tulis dalam rangka memenuhi penugasan mata kuliah
Praktek Mesin Lanjut pada Progam Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas
Negeri Jakarta.

Saya menyadari akan keterbatasan dan pengetahuan saya dalam penyusunan, namun
kesulitan tersebut dapat diatasi, oleh karena itu saya berterima kasih kepada semua pihak yang secara
langsung dan tidak langsung memberikan kontribusi dalam penyelesaian laporan ini. Secara khusus
kesempatan ini saya mengucapkan berterima kasih kepada Bapak Drs. Syamsuir, M.T. sebagai
dosen pengampu mata kuliah Praktek Mesin Lanjut atas bimbingannya.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusun laporan ini masih banyak kurangnya,
walapun saya telah berusaha sebaik-baiknya. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
sangat saya harapkan guna peyempurnaan serta penyusunan dan penulisan laporan ini Saya berharap
agar laporan ini bermanfaat dan dapat diperluas serta menambah pengetahuan bagi kita semua.

Jakarta, 31 Mei 2023

Ahmad Fauzi

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................................................ii


DAFTAR ISI .................................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................................. 4
A. Latar Belakang ....................................................................................................................................... 4
B. Tujuan .................................................................................................................................................... 4
C. Manfaat .................................................................................................................................................. 5
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................................................ 6
2.1 Mesin Bubut.......................................................................................................................................... 6
2.2 Skematis Proses Membubut .................................................................................................................. 7
2.3 Ulir ........................................................................................................................................................ 7
2.3.1 Mensetting Posisi Pahat Ulir .......................................................................................................... 8
2.3.2 Kesulitan Pembuatan Poros Ulir .................................................................................................... 9
2.4 Alat dan Bahan.................................................................................................................................... 10
BAB III PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 11
3.1 Keselamatan Kerja .............................................................................................................................. 11
3.2 Langkah Kerja ..................................................................................................................................... 11
BAB IV PENUTUP ...................................................................................................................................... 15
A. Kesimpulan .......................................................................................................................................... 15
B. Saran..................................................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Praktek Mesin lanjut adalah salah satu mata kuliah yang harus ditempuh oleh setiap
mahasiswa jurusan S1 Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negeri Jakarta khususnya kepada
mahasiswa yang mengambil konsentrasi Manufaktur. Yang mana proses praktek nya yang
dilakukan dengan mesin perkakas. Mesin Perkakas adalah merupakan proses pembentukan
suatu produk dengan pemotongan dan menggunakan mesin perkakas. Pada umumnya, yaitu
sebuah benda kerja yang di gunakan secara detail dan rinci, seperti sebuah proses pemesinan
dan proses pembentukan benda kerja sesuai dengan jobsheet yang telah ditentukan.

Mesin bubut digunakan untuk mengerjakan benda-benda putar atau bidang silindris.
Benda-benda putar ini disebut benda kerja atau produk memperoleh gerak utama putar yang
beraturan. Proses yang biasa dilakukan dengan mesin bubut diantaranya membubut lurus,
membubut bertingkat, pembubutan profil, facing, pembubutan tirus, pembubutan ulir,
mengkartel, drilling, boring dan reaming. Bagian utama mesin bubut adalah kepala tetap,
kepala lepas, gear box, bed mesin dan eretan mesin.

B. Tujuan
Adapun tujuan dari laporan praktikum pembuatan poros ulir antara lain, sebagai berikut:

A. Mahasiswa dapat memahami proses dan prinsip kerja mesin bubut


B. Mahasiswa dapat menjelaskan keselematan kerja
C. Mahasiswa dapat memahami proses dan prinsip pembuatan poros ulir
D. Mahasiswa dapat mengetahui baik teori maupun praktek tentang pembuatan poros ulir
serta mengaplikasiannya di dunia kerja ataupun dunia pendidikan

4
C. Manfaat
Adapun Manfaat dari laporan Praktikum pembuatan poros ulir, antara lain,sebagai berikut:

A. Mahasiswa mampu menggunakan alat-alat praktikum serta bahan sesuai dengan


Jobsheet
B. Mahasiswa dapat menentukan langkah kerja dengan baik yang sesuai dengan Prosedur
C. Mahasiswa dapat membuat benda kerja sesuai dengan Jobsheet
D. Mahasiswa dapat bekerja secara mandiri dan penuh kedisplinan
E. Mahasiswa mampu menggunakan alat ukur dengan baik

5
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Mesin Bubut


Mesin bubut atau disebut turning merupakan salah satu jenis mesin perkakas. Prinsip
kerja pada proses turning atau lebih dikenal dengan proses bubut adalah proses penghilangan
bagian dari benda kerja untuk memperoleh bentuk tertentu. Disini benda kerja akan
diputar/rotasi dengan kecepatan tertentu bersamaan dengan dilakukannya proses pemakanan
oleh pahat yang digerakan secara translasi sejajr dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan
putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakan translasi dari pahat disebut
gerak umpan (Feeding).

Proses pembubutan adalah salah satu proses pemesinan yang menggunakan pahat
dengan suatu mata potong untuk membuang material dari permukaan benda kerja yang
berputar. Pahat bergerak pada arah linear sejajar dengan sumbu putar benda kerja seperti yang
terlihat pada gambar. Dengan mekanisme kerja seperti ini, maka proses memilki kekhuhusan
untuk membuat benda kerja yang berbentuk silindrik.
Benda kerja di cekam dengan poros spindel dengan bantuan chuck yang memiliki
rahang pada salah satu ujungnya. Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan
pembawa sehinhga memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung,
putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir.putaran poros ulir tersebut
diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja
akan terjadi sayatan yang berbentuk ulir.

6
2.2 Skematis Proses Membubut

Berdasarkan pada gambar tersebut secara umum dapat dijelaskan main motion yaitu
gerakan berputar benda kerja disebut dengan putaran utama. Jarak yang ditempuh oleh pahat
dalam satuan waktu tertentu disebut kecepatan potong atau cutting speed. Pada proses bubut
pahat yang bergerak maju kearah maju memanjang, melintang atau kombinasi gerak
memanjang dan melintang secara teratur meyayat benda kerja disebut kecepatan pemakanan
atau feed motion. Apabila kedalaman pemotongan diatur sesuai dengan kedalaman
pemotongan yang dikehendaki disebut penyesuaian gerakan. Sebelum melakukan proses
pembubutan, ada beberapa persiapan yang harus dilakukan diantaranya menyiapkan alat-alat
bantu dan peralatan serta penggunaan peralatan keselamatan kerja. Alat perlengkapan
membubut antara lain senter kepala lepas, kunci cekam, kunci cekam pahat, alat potong.
Selama proses pembubutan hendaknya selalu mempersiapkan hal-hal yang bersangkutan
dengan keselamatan kerja dan peralatan pendukung yang meliputi pakaian kerja, kaca mata,
dan sepatu kerja

2.3 Ulir
Ulir adalah bentuk cekungan/alur-alur yang mengelilingi batang baja/poros dengan ukuran
tertentu. Ulir merupakan salah satu bagian paling penting pada produk fastener seperti baut,
mur, sekrup, dll. Ulir pada aplikasinya banyak sekali di temui dalam kehidupan sehari-hari
karena ulir berfungsi sebagai pengikat. Selain itu ulir juga berfungsi sebagai penggerak suatu
benda. Ada baiknya kita mengenali dulu bagian-bagian ulir.

7
1. Diameter mayor merupakan diameter terbesar pada ulir.

2. Diameter minor merupakan diameter terkecil pada ulir.

3. Diameter pitch merupakan diameter yang berada diantara diameter mayor dan minor.

4. Pitch merupakan jarak puncak antar ulir.

5. Kisar (lead) merupakan jarak antar poros (ulir) dalam satu putaran.

6. Crest merupakan puncak dari diameter mayor.

7. Root merupakan bagian dasar dari diameter minor.

8. Depth merupakan kedalaman dari ulir.

9. Thread angle merupakan letak sudut ulir yang berada diantara crest.

10. Flank merupakan permukaan paling atas pada ulir.

2.3.1 Mensetting Posisi Pahat Ulir


Setelah pahat dipilih, kemudian dilakukan setting posisi pahat terhadap benda kerja.
Setting ini dilakukan terutama untuk mengecek posisi ujung pahat bubut terhadap sumbu.
Setelah itu periksa posisi pahat terhadap permukaan benda kerja, supaya diperoleh sudut ulir
yang simetris terhadap sumbu yang tegak lurus terhadap sumbu benda kerja. Parameter
pemesinan untuk proses bubut ulir berbeda dengan bubut rata. Hal tersebut terjadi karena pada
proses pembuatan ulir harga gerak makan (f) adalah kisar (pitch) ulir tersebut, sehingga
putaran spindel tidak terlalu tinggi (secara kasar sekitar setengah dari putaran spindel untuk
proses bubut rata)

8
..

2.3.2 Kesulitan Pembuatan Poros Ulir


Pada praktikum pembuatan poros ulir yang terpenting adalah ketepatan yang berkaitan
dengan menentukan beberapa ukuran yang diinginkan sesuai dengan modul yang telah
ditentukan. Selain itu ketelitian dan kejelihan dalam proses kerja mesin bubut harus
diperhatikan agar pahat ulir tidak menabrak kepala pembagi mesin bubut. Bila terjadi
keteledoran ataupun kesalahan dalam membuat ulir maka hasil yang di dapat tidak akan sesuai,
jarak masing-masing ulirnya tidak akan konsisten atau tidak sesuai tempatnya. Akan ada ulir
baru diantara ulir yang telah dibuat sebelumnya atau memungkinkan juga benda kerja rusak
dikarenakan ulir tidak jadi. Usahakan saat melakukan ulir tidak diubah settingan pada eretan
mesin bubut.
Lakukan kecepatan pemakanan sesuai SOP agar hasil yang didapat lebih baik. Yang
terpenting adalah perencanaan yang baik dan harus disertai ketelitian dan motivasi yang kuat.
Kerja sama tim sangat dibutuhkan untuk mempercepat pekerjaan, karena dalam proses
pengerjaan ini diberikan waktu yang sudah ditentukan oleh pembimbing. Kesulitan lain yang
didapat adalah mesin bubut yang kurang mumpuni sehingga menghasilkan ulir yang tidak
sesuai jobsheet yang telah ditentukan.

9
2.4 Alat dan Bahan
1) Alat:
a. Mesin Bubut
b. Pahat Rata
c. Pahat Alur
d. Pahat Ulir
e. Center drill
f. Senter
g. Jangka Sorong
h. Kunci Chuck
i. Kunci Pahat
j. Oli atau Pelumas
k. Kuas
2) Bahan:
a. Besi ∅30 𝑋 130 𝑚𝑚

10
BAB III PEMBAHASAN
PEMBAHASAN

3.1 Keselamatan Kerja


a. Gunakan alat keselamatan kerja (PDL, Kacamata, sepatu kerja
b. Patuhi SOP (Standard Operating Procedure)
c. Jangan bercanda ketika bekerja
d. Bersihkan mesin dan lingkungan setelah selesai digunakan

3.2 Langkah Kerja


1. Pasang pahat rata pada tollpost mesin bubut lalu kunci dengan kunci pahat, setting
pahat setinggi senter
2. Pasang benda kerja pada cekam mesin bubut, pastikan benda kerja berputar lurus dan
tidak goyang dan kencangkan dengan kunci chuck
3. Bubut rata permukaan benda kerja dari ∅30 hingga mencapai ∅24

4. Bubut facing benda kerja dari 130𝑚𝑚 hingga mencapai 120𝑚𝑚


5. Lakukan bubut bertingkat dengan membuat ∅20 dengan panjang 70𝑚𝑚 dari total
panjang benda kerja 120𝑚𝑚
6. Lepas pahat rata dari tollpost dengan kunci pahat
7. Bersihkan mesin bubut dari sisa-sisa pembubutan dengan kuas
8. Pasang pahat alur pada tollpost dan kencangkan dengan kunci pahat

11
9. Buat alur dengan ∅15 dengan jarak 4𝑚𝑚 diantara perbatasan panjang 50𝑚𝑚
dengan 70𝑚𝑚

10. Lepas pahat alur dari tollpost dengan kunci pahat


11. Pasang center drill pada kepala lepas
12. Lakukan bor dengan center drill

13. Lepas center drill dari kepala lepas


14. Pasang senter pada kepala lepas
15. Pasang pahat ulir pada tollpost dan kencangkan dengan kunci pahat

12
16. Lakukan setting pada mesin bubut untuk kecepatan pemakanan dan penguliran

17. Buat ulir dengan Langkah-langkah sebagai berikut.

1) Memajukan pahat pada diameter luar ulir


2) Setting ukuran pada handle ukuran eretan atas menjadi 0 mm
3) Tarik pahat ke luar benda kerja, sehingga pahat di luar benda kerja dengan jarak
bebas sekitar 10 mm di sebelah kanan benda kerja
4) Atur pengatur kisar menurut tabel kisar yang ada di Mesin Bubut, geser handle
gerakan eretan bawah untuk pembuatan ulir
5) Masukkan pahat dengan kedalaman potong sekitar 0,1 mm
6) Putar spindel mesin sampai panjang ulir yang dibuat terdapat goresan pahat,
kemudian hentikan mesin dan tarik pahat keluar.
7) Periksa kisar ulir yang dibuat (gambar dibawah) dengan menggunakan kaliber
ulir (screw pitch gage). Apabila sudah sesuai maka proses pembuatan ulir
dilanjutkan dengan tambahan oli atau pelumas untuk pahat agar tidak cepat aus.
Kalau kisar belum sesuai periksa posisi handle pengatur kisar pada Mesin
Bubut.

13
8) Gerakkan pahat mundur dengan cara memutar spindel arah kebalikan, hentikan
setelah posisi pahat di depan benda kerja (Gerakan seperti gerakan pahat untuk
membuat poros lurus).
9) Majukan pahat untuk kedalaman potong berikutnya dengan memajukan eretan
atas.
10) Langkah dilanjutkan seperti No. 7 sampai kedalaman ulir maksimal tercapai
sampai ukuran M20 x 2,5.
11) Pada kedalaman ulir maksimal proses penyayatan perlu dilakukan berulang-
ulang agar beram yang tersisa terpotong semuanya
12) Setelah selesai proses pembuatan ulir, hasil yang diperoleh dicek ukuranya
(diameter mayor, kisar, diameter minor, dan sudut ulir).

18. Lepas senter dari kepala lepas


19. Lepas benda kerja dari kepala pembagi dengan menggunakan kunci chuck
20. Lepas pahat alur dari tollpost dengan menggunakan kunci pahat
21. Bersihkan mesin bubut dari sisa penguliran dengan menggunakan kuas
22. Pembuatan poros ulir telah selesai

14
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan terlaksananya kegiatan laporan praktikum poros ulir menggunakan mesin
Bubut laporan ini dapat saya simpulkan yaitu:

1. Mahasiswa dapat menggunakan mesin bubut sesuai SOP yang di berikan.


2. Banyak pengetahuan dan pengalaman, yang secara langsung saat mengikuti praktek,
sehingga mahasiswa dapat mengambil pengalaman dan pembelajaran
3. Pada praktikum praktek mesin lanjut melatih mahasiswa teknik mesin dalam ketelitian
di mana hal ini adalah mengukur kemampuan diri pribadi kita sendiri serta tepat waktu
agar bisa menyelesaikan atau membuat benda kerja sesuai dengan waktu yang telah
diberikan oleh dosen mata kuliah praktek mesin lanjut.
4. Mahasiswa mampu ketelitian yang baik, maka benda kerja yang dihasilkan pun akan
sesuai dengan kenginan dan akhirnya benda pun akan terpakai secara optimal.
5. Faktor SDM menjadi faktor utama ketercapain atau keberhasilan dari pembuatan poros
ulir disini, maupun layak nya mesin dan fasilitas yang tersedia di workshop pun menjadi
faktor utama.

B. Saran
Saat proses menggunakan mesin bubut. kita harus perhatikan dengan sungguh-sungguh
supaya kita mendapatkan ilmu dan manfaat mengoperasikan mesin tersebut dengan baik
dan benar. Dalam menggunakan mesin tersebut, sebaiknya memperhatikan hal-hal seperti
diantaranya:

1. Tidak bercanda saat melakukan praktek

2. Konsentrasi saat mengoperasikan mesin

3. Berhati-hati dalam penggunaan alat praktek

4. Gunakan alat keselamatan kerja seperti wearpack, kacamata, sepatu safety, dll.

15
DAFTAR PUSTAKA

Adi. (2013). Prinsip kerja mesin bubut dan cara kerja mesin bubut. Hunter Automotive.
http://automotivehunter.blogspot.com/2013/07/prinsip-kerja-mesin-bubut-dan-cara.html
Kencanawati, C. I. P. K. (2017). Proses Pemesinan. Journal of Chemical Information and
Modeling, 53(9), 41.

Merlen, S. (2017). Pengeboran. Teknik Perdana. https://jasacoring.com/penjelasan-


tentangpengeboran/

Rohyana, Solih. 2004. Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut. Bandung: Armico.

Darmanto, Joko. 2007. Modul Berkerja Dengan Mesin Bubut. Surakarta: Yudistira.

BM. Surbakti. 1984. Ketrampilan Dasar Membubut. Madiun: CV Sinar Harapan

16

Anda mungkin juga menyukai