Oleh:
17050524029
UNIVERSITAS NEGERI
SURABAYA 2019
KATA PENGANTAR
1. Bapak Drs. Budihardjo Achmadi Hasyim, M.Pd. sebagai pengampu mata kuliah
Teknik Perawatan Mesin yang telah memberikan informasi yang sangat
bermanfaat dalam perkuliahan selama ini.
2. Teman-teman prodi pendidikan teknik mesin yang tidak saya sebutkan satu
persatu yang juga telah memberikan semangat dan motivasi untuk dapat
menyelesaikan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................1
C. Tujuan.......................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Bagian-bagian Mesin Bubut.....................................................................3
B. Pengertian Perawatan...............................................................................5
C. Jenis-jenis Perawatan...............................................................................6
D. Perawatan Preventive Mesin Bubut.........................................................8
E. Bagian atau Komponen Perawatan...........................................................10
F. Langkah-langkah Kerja............................................................................11
G. Keuntungan perawatan Preventive...........................................................12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................................................13
B. Saran.........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu factor penunjang keberhasilan
industry bidang manufaktur adalah kelancaran
pada proses produksi. Apabila proses produksi
lancar, maka akan menghasilkan produk yang
berkualitas, waktu produksi yang sesuai dengan
target dan biaya produksi yang sesuai. Di dalam
proses tersebut tentunya juga bergantung pada
sumber daya yang dimiliki perusahaan seperti
manusia, mesin, ataupun sarana penunjang lain
yang kondisinya harus siap pakai untuk
menjalankan operasi produksinya, baik
ketelitian, kemampuan ataupun kapasitasnya.
Salah satu mesin produksi yang
memerlukan perawatan adalah mesin bubut.
Mesin bubut merupakan mesin perkakas yang
digunakan untuk membentuk benda kerja
dengan cara menyayat dan gerakannya memutar.
Di bidang industry, keadaan mesin bubut sangat
berperan, terutama di dalam industry
permesinan. Misalnya dalam industry otomotif
mesin bubut berperan dalam pembuatan
komponen- komponen kendaraan, seperti mur,
baut, roda gigi, poros dan lainnya.
Perawatan atau maintenance merupakan
salah satu fungsi utama usaha, karena dengan
dijalankannya sebuah perawatan maka fasilitas-
fasilitas produksi akan terjaga kondisinya dan
dapat melancarkan proses produksi.
Oleh sebab itu, berdasarkan pernyataan
diatas maka dalam makalah ini akan membahas
tentang perawatan preventive mesin bubut
1
sebagai cara perawatan preventive pada mesin bubut?
suatu proses 5. Apa saja bagian atau komponen perawatan?
perencanaa
n perawatan
dan
pengendalia
n operasi
perawatan
agar proses
produksi
dapat
berjalan
dengan
lancar.
B. Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan
masalah yang
akan dibahas
pada makalah ini
adalah sebagai
berikut
1. Apa saja
bagian-
bagian dari
mesin
bubut?
2. Apa yang
dimaksud
dengan
perawatan?
3. Apa saja
jenis-jenis
perawatan?
4. Bagaimana
2
6. Bagaimana Langkah-langkah kerja dalam perawatan mesin bubut?
7. Apa saja keuntungan dari perawatan preventive?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut
1. Mengetahui bagian-bagian dari mesin bubut
2. Mengetahui apa itu perawatan
3. Mengetahui jenis-jenis perawatan
4. Mengetahui perawatan preventive pada mesin bubut
5. Mengetahui bagian atau komponen mesin bubut yang dirawat
6. Mengetahui Langkah-langkah kerja perawatan mesin bubut
7. Mengetahui keuntungan dari perawatan preventive
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bagian-bagian Mesin Bubut
Mesin bubut adalah suatu jenis mesin perkakas yang dalam proses kerjanya
bergerak memutar benda kerja dan menggunakan mata potong pahat sebagai alat
untuk menyayat benda kerja tersebut. Fungsi mesin bubut yaitu untuk membubut
muka/facing, rata lurus/bertingkat, tirus, alur, ulir, bentuk, mengebor,
memperbesar lubang, memotong, dll. Berikut adalah bagian-bagian dari mesin
bubut:
B. Pengertian Perawatan
Perawatan merupakan pekerjaan rutin, pekerjaan yang berulang-ulang,
diperlukan untuk menjaga fasilitas yang ada agar tetap dalam keadaan baik
(optimal), dapat digunakan sesuai dengan kapasitas dan efisiensi semula.(Gempur
Santoso, 2010).
Perawatan (maintenance), menurut The American Management
Association, Inc. (1971), adalah kegiatan rutin, pekerjaan berulang yang
dilakukan untuk menjaga kondisi fasilitas produksi agar dapat dipergunakan
sesuai dengan fungsi dan kapasitas sebenarnya secar efesien ini berbeda dengan
perbaikan. Pemeliharaan atau maintenance juga didefinisikan untuk menjaga
suatu barang dalam, atau memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa
diterima (BS3811, 1974 dalam Corder, 1992).
Jadi perawatan dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara atau
menjaga fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan perbaikan atau
penyesuaian/ penggantian yang diperlukan agar supaya terdapat suatu keadaan
operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan apa yang direncanakan.
Menurur Corder (1992) tujuan pemeliharaan yang utama dapat
didefinisikan dengan jelas sebagai berikut:
1. Memperpanjang usia kegunaan aset (yaitu setiap bagian dari suatu tempat
kerja, bangunan dan isinya)
2. Menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi
(atau jasa) dan mendapatkan laba investasi (return of investment) maksimum
yang mugkin.
3. Menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.
C. Jenis-Jenis Perawatan
Secara umum, ditinjau dari saat pelaksanaan pekerjaan perawatan, dapat
dibagi menjadi dua cara:
1. Perawatan yang direncanakan (Planned Maintenance).
2. Perawatan yang tidak direncanakan (Unplanned Maintenance).
Secara skematik pembagian perawatan bisa dilihat pada gambar berikut:
Bentuk-bentuk Perawatan:
1. Perawatan Preventif (Preventive Maintenance)
Perawatan Preventif adalah pekerjaan perawatan yang bertujuan untuk
mencegah terjadinya kerusakan, atau cara perawatan yang direncanakan
untuk pencegahan (preventif). Ruang lingkup pekerjaan preventif termasuk:
inspeksi, perbaikan kecil, pelumasan dan penyetelan, sehingga peralatan atau
mesin- mesin selama beroperasi terhindar dari kerusakan
2. Perawatan korektif
Perawatan Korektif adalah pekerjaan perawatan yang dilakukan untuk
memperbaiki dan meningkatkan kondisi fasilitas/peralatan sehingga mencapai
standar yang dapat diterima. Dalam perbaikan dapat dilakukan peningkatan-
peningkatan sedemikian rupa, seperti melakukan perubahan atau modifikasi
rancangan agar peralatan menjadi lebih baik.
3. Perawatan Berjalan
Dimana pekerjaan perawatan dilakukan ketika fasilitas atau peralatan dalam
keadaan bekerja. Perawatan berjalan diterapkan pada peralatan-peralatan
yang harus beroperasi terus dalam melayani proses produksi.
4. Perawatan Prediktif
Perawatan prediktif ini dilakukan untuk mengetahui terjadinya perubahan
atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan.
Biasanya perawatan prediktif dilakukan dengan bantuan panca indra atau
alat-alat monitor yang canggih.
5. Perawatan setelah terjadi kerusakan (Breakdown Maintenance)
Pekerjaan perawatan dilakukan setelah terjadi kerusakan pada peralatan, dan
untuk memperbaikinya harus disiapkan suku cadang, material, alat-alat dan
tenaga kerjanya.
6. Perawatan Darurat (Emergency Maintenance)
Perawatan Darurat adalah pekerjaan perbaikan yang harus segera dilakukan
karena terjadi kemacetan atau kerusakan yang tidak terduga.
Disamping jenis-jenis perawatan yang telah disebutkan diatas, terdapat juga
beberapa jenis pekerjaan lain yang bisa dianggap merupakan jenis pekerjaan
perawatan seperti:
1. Perawatan dengan cara penggantian (Replacement instead of maintenance)
Perawatan dilakukan dengan cara mengganti peralatan tanpa dilakukan
perawatan, karena harga peralatan pengganti lebih murah bila dibandingkan
dengan biaya perawatannya. Atau alasan lainnya adalah apabila
perkembangan teknologi sangat cepat, peralatan tidak dirancang untuk waktu
yang lama, atau banyak komponen rusak tidak memungkinkan lagi
diperbaiki.
2. Penggantian yang direncanakan (Planned Replacement)
Dengan telah ditentukan waktu mengganti peralatan dengan peralatan yang
baru, berarti industri tidak memerlukan waktu lama untuk melakukan
perawatan, kecuali untuk melakukan perawatan dasar yang ringan seperti
pelumasan dan penyetelan. Ketika peralatan telah menurun kondisinya
langsung diganti dengan yang baru. Cara penggantian ini mempunyai
keuntungan antara lain, pabrik selalu memiliki peralatan yang baru dan siap
pakai.
F. Langkah-Langkah Kerja
Langkah-langkah kerja yang dilakukan pada perawatan mesin bubut,
Sebelum melakukan pekerjaan alignment sediakanlah safety tools guna
menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan. Adapun langkah-langkah kerja
untuk melakukan alignment adalah:
1) Persiapkan peralatan dan bahan yang dibutuhkan
2) Gunakan peralatan sesuai pada tempatnya
3) Periksa setiap bagian poros, puli, chack dan sabuk penggerak pada saat
motor sebelum bekerja maupun sedang bekerja.
4) Lakukan pengukuran untuk menentukan ketegak lurusan, kebulatan
menggunakan dial indicator.
5) Lakukan pemeriksaan kebengkokan pada chack/pencekam, Gunakan dial
indicator.
6) Periksa setiap eretan, apakah terjadi gesekan antara eretan dankedudukan
eretan.
7) Lumasi oli/pelumas pada bagian-bagian yang terjadi gesekan.
8) Lakukan penyetelan pada kedudukan mesin agar terjadi keseimbangan.
9) Tulislah catatan setiap hasil pemeriksaan.
10) Bersihkan tempat kerja setelah mengaligment.
B. Saran
Untuk menjaga mesin bubut agar tetap berfungsi dengan baik, sebaiknya
teknisi benar-benar melakukan perawatan secara berkala dan segera memperbaiki
apabila terjadi kerusakan. Agar proses produksi tetap berjalan lancar dan
perusahaan tidak mengalami kerugian yang cukup besar.
DAFTAR PUSTAKA