Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan pada tuhan yang maha esa, karena dengan karunianya saya dapat
menyelesaikanlaporan inspeksi mesin milling ini. Dan saya juga ingin ucapkan terimakasih kepada dosen
pembimbing bapak BUDI Handoko ST. yang telah membimbing dalam praktek inspeksi mesin bubut,
sehingga saya dapat memahami cara inspeksimesin bubut yang baik dan benar.

Tentu saja laporan ini saya harapkan bisa jadi salah satu contoh atau refrensi untuk
penyelesaian inspeksi mesin bubut

Tentu saja saya sebagai penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki beberapa
kekurangan, baik dari materi yang dimuat tidk terlalu lengkap, ataupun tata penulisannya yang kurung
tepat, serta beberapa kekurangan lainnya. Untuk itu saya sangat memohon kepada para pembaca untuk
memberikan masukkan yang membangun bagi saya guna perbaikan di penulisan berikutnya.

Kisaran, 18 November 2022

Penulis

ZELANI SIAGIAN
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Teknik adalah merupakan suatu system utuk menjaga, memelihara, memepertahankan,


mengembangkan, dan memaksimalkan daya dari suatu sumber dengan sarana yang ada. Untuk itu
penting sekali kita untuk melakukan sebuah inspeksi bagi beberapa kategori mesin yang bekerja, untuk
memastikan kelayakan dan kemungkinan kerusakan yang terjadi.

Ruang lingkup sangat perawatan sangat bergantung pada saran dan prasarana yang ada, untuk
melakukan sebuah inspeksi haruslah ditunjang dengan alat-alat yang memadai dan dapat berfungsi
secara maksimal.

Serta inspeksi juga harus dilakukan secara teliti, untuk menghindari kesalahan pengecekan
dalam merawat sebuah mesin, serta harus dengan bantuan alat dengan ketelitian yang baik.

Seseorang yang melakukan inspeksi juga harus benar-benar memahami inspeksi untuk
merawat serta memperbaiki suatu mesin hingga dalam kondisi yang dapat diteri oleh suatu industry
atau perusahan tempat berada mesin tersebut.

1.2 Maksud dan Tujuan

- Untuk memeberikan informasi tata cara dari inspeksi dan juga maintenance atau perbaikan
- Untuk mengetahui kerusakan apa saja yang mungkin terjadi pada mesin bubut
- Sebagai ilmu bagi mahasiswa untuk bersaing di perusahaan dengan mahasiswa dari
universitas lain
- Sebagai pemenuh salah satu tugas mahasiswa semester 5
BAB 2

TEORI DASAR

LANDASAN TEORI MESIN BUBUT

Mesin bubut merupakan salah satu metal cutting machine dengan gerak utama berputar. Prinsip
kerjanya adalah benda kerja dicekam oleh chuck dan berputar sedangkan pahat potong bergerak maju
untuk melakukan pemotongan dan pemakanan. Proses bubut adalah proses pemesianan untuk
menghasilkan bagian-bagian mesin berbentuk silindris yang dikerjakan dengan menggunakan mesin
bubut.
Komponen – Komponen Utama Mesin Bubut

Kepala Tetap (Headstock)


Kepala tetap terletak pada bagian sebelah kiri mesin bubut. Pada bagian ini terdapat spindel yang
berfungsi untuk memutar benda kerja. Pada bagian headstock juga terdapat tuas – tuas yang berguna
untuk mengatur kecepatan putar spindel.

Gambar 1. Kepala Tetap.

Kepala Lepas (Tailstock)


Kepala lepas terletak pada bagian sebelah kanan mesin bubut. Kepala lepas berfungsi pada pekerjaan
bubut dengan dua center, untuk menghindari benda kerja bengkok pada saat proses pembubutan,
misalnya pada pekerjaan pembubutan As dan kepala lepas juga dapat dipasangi mata bor untuk
pekerjaan pengeboran.

Gambar 2. Kepala Lepas.


Eretan (Carriage)
Carriage merupakan penopang dan pembawa pahat bubut. Pada Carriage terdapat eretan melintang
dan eretan kombinasi yang berguna untuk mengatur gerak dan posisi pahat. Pada carriage juga
terdapat tool holder dan juga tuas menggerakkan carriage secara manual maupun otomatis.

Gambar 3. Carriage.

Meja Mesin (Lathe Bed)


Lathe bed merupakan kerangka mesin bubut. Di bagian atasnya terdapat kepala lepas dan carriage.

Gambar 4. Meja Mesin.

Parameter Proses Bubut

Dalam proses pembubutan terdapat elemen dasar proses bubut yang dapat diketahui atau dihitung
dengan menggunakan rumus yang dapat diturunkan dari gambar kerja. Kondisi pemotongan ditentukan
sebagai berikut :

Benda Kerja :
𝑑𝑜 = diameter mula (mm)
𝑑𝑚 = diameter akhir (mm)
𝑙𝑡 = panjang pemesinan (mm)

Pahat :
𝑥𝑟 = sudut potong utama (◦)
𝛾𝑜 = sudut geram (◦)

Mesin Bubut :
𝑎 = kedalaman potong (mm)
𝑓 = gerak makan (mm/r)
𝑛 = putaran poros utama (rpm)
Elemen dasar dapat dihitung dengan rumus-rumus berikut :

a. Kecepatan Potong :

Dimana, d = diameter rata-rata, yaitu :

b. Kecepatan Makan :
𝑣𝑓=𝑓.𝑛 (𝑚/𝑚𝑖𝑛) ……………………………………………………………… (2.3)

c. Kedalaman Potong :

d. Waktu Pemotongan :
𝑡𝑐= 𝑙𝑡𝑣𝑓 (𝑚𝑖𝑛)⁄…………………………………………………………………. (2.5)
e. Kecepatan penghasilan geram : 𝑍=𝐴.𝑉 dimana, penampang geram sebelum terpotong 𝐴=𝐹.𝑎 (𝑚𝑚3),
maka :
𝑍=𝑓.𝑎.𝑣 (𝑐𝑚3min )⁄……………………………………………………………(2.6)

Macam Pembubutan
Jenis-jenis pekerjaan yang dapat dikerjakaan mesin bubut antara lain :

Membubut Lurus
Ada dua cara membubut lurus, yaitu pembubutan memanjang (sejajar benda kerja) dan pembubutan
permukaan rata (facing) untuk menghasilkan pembubutan permukaan datar pada benda kerja.

Gambar 5. Membubut Lurus.

Membubut Alur
Untuk membuat alur, digunakan pahat bubut pengalur. Pahat ini berbentuk lurs, bengkok, berjenjang ke
kanan atau kekiri. Bentuk-bentuk pahat ini antara lain :

Gambar 6. Membubut Alur.


Mengebor
Pembubutan ini digunakan untuk pembubutan lubang pada benda kerja.

Gambar 7. Mengebor.

Membubut Dalam
Pembubutan ini digunakan untuk memperbesar lubang pada benda kerja.

Membuat Ulir
Membuat ulir menggunakan pahat khusus seperti : pahat ulir segitiga, segi empat, trapesium, bulat, dan
bentuk lainnya. Pekerjaan ini dapat membuat ulir dalam maupun ulir luar pada benda kerja.

Perawatan Mesin Bubut

Baik kendaraan hingga mesin, semuanya sudah pasti membutuhkan perawatan secara berkala.
Sejatinya, perawatan mesin bubut secara benar dan teratur menghasilkan performa mesin lebih awet
dan bertahan lebih panjang. Hasilnya, produktivitas juga ikut meningkatkan keuntungan bisnis anda.
Nah, sehingga biaya kerusakan mesin anda dapat dinimimalisir. Jangan sampai mesin macet hingga ganti
spare part hanya karena malas perawatan mesin.

Panduan Umum Perawatan Mesin Bubut

Secara umum, perawatan mesin bubut terdiri dari;

1. Mesin bubut tidak boleh terkena sinar matahari secara langsung


2. Gunakan oli pelumas mesin, pemberian grease harus memakai produk yang disesuaikan dengan
standar pabrik pembuat mesin bubut
3. Setelah mesin bubut selesai beroperasi, lakukan pembersihan bagian mesin dari cairan pendingin dan
beram hasil potongan. Atur semua handel mesin pada posisi netral dan matikan sumber tenaga mesin
4. Tidak dianjurkan menggunakan benda keras seperti palu atau memukul benda secara keras untuk
pemasangan benda kerja pada poros mesin bubut
5. Ketika mesin beroprasi, perhatikan jangan sampai beram jatuh ke meja mesin dan terbawa eretan
mesin.
Lalu sebelum masuk ke perawatan komponen, setidaknya anda perlu memperhatikan perawatan pada
komponen;

-Perawatan alat atau tools


-Pengecekan pisau bubut apakah ukuran sudut pemakanan sudah sesuai atau tidak
-Pengecekan rumah pahat untuk mengetahui ukuran lubang tidak mengalami kelonggaran
-Pengecekan senter kepala lepas
-Pemeriksaan handel pengubah transmisi daya atau kecepatan putar
-Perawatan umum

Komponen Utama Mesin Bubut

Memang mesin bubut terdiri dari berbagai komponen berkualitas yang cukup kompleks,
sehingga tidak heran kini penggunaan mesin bubut sering digunakan diberbagai industri kecil hingga
besar. Oleh sebab itu jangan sembarangan melakukan perawatan mesin.

Sebagai langkah awal, setidaknya anda dapat mengetahui dan mengamati komponen utama mesin
bubut, yaitu:

Lathe bed and ways


Head stock
Speed gears
Feed gears
Carriage
Cross slide
Compound
Thread casing dial
Tailstock
Coolant system

Jadwal Perawatan Mesin Bubut


Perawatan mesin tidak terlepas dari jadwal waktu pemeliharaan secara berkala yang mengacu pada
pedoman. Tidak sembarang pedoman, biasanya penyusunan jadwal mengacu pada buku panduan serta
berdasarkan pengalaman dan hasil penelitian bagian teknik.
Perawatan Harian Mesin Bubut

Untuk jadwal harian, berikut yang dapat anda lakukan;

- Membersihkan chip dari bed dan permukaan mesin. Sebaiknya gunakan kuas yang lembut dan vacum
cleaner.
- Hindari menggunakan hembusan udara bertekanan dari kompresor karena dapat merusak komponen
chip .
- Membersihkan chip dari turret, housing, komponen yang berputar dan batang ulir pembawa. Untuk hal
ini, setidaknya pastikan bahwa perangkat pelindung untuk keselamatan kerja terpasang dengan baik
Melakukan pengecekan apakah level oli (pelumas) sesuai dengan kapasitas yang ditentukan.

Perawatan Mingguan

Lalu untuk perawatan mingguan, sangat disarankan untuk melakukan beberapa hal berikut ini;

- Cek keseluruhan perangkat mesin otomatis apakah berfugsi sesuai standar kinerja mesin
- Melakukan pemeriksaan pelumas pada kaca kontrol. Jika terlihat kurang, sebaiknya segera tambahkan
pelumas dan lakukan analisa apakah terdapat kebocoran perangkat
- Memeriksa tekanan oli dari pompa hidrolik jika menggunakan sistim hidrolik
- Membersihkan seluruh permukaan mesin dengan menggunakan pembersih yang kandungannya
tergolong ringan. Sebaiknya hindari menggunakan pembersih berpelarut. Untuk chip, gunakan bak
penampung coolant
Perawatan Bulanan

Jangan sampai melewati perawatan bulanan mesin anda. Berikut langkah-langkahnya; Lakukan

- pemeriksaan secara menyeluruh terhadap komponen mesin, terutama dari bagian yang bergerak dan
bergesekan. Jangan lupa berikan pelumas jika diperlukan
- Mengganti cairan coolant
- Sebelum mengganti cairan coolant, sangat disarankan untuk membersihkan sisa kerak coolant yang
lama dari dalam tank
- Membersihkan pompa coolant
- Memeriksa level oli pelumas gearbox. Jika kurang, tambahkan oli pelumas sampai level tercukupi.

Catatan :
Sebaiknya matikan sumber tenaga dan sistim control selama perbaikan untuk menghindari kecelakaan
kerja selama pemeliharaan mesin.
FORM SHEET PEMELIHARAAN MESIN BUBUT

NAMA MESIN MESIN BUBUT KONDISI PANEL

NO KODE MESIN
16-Nov-22 CATATAN
TANGGAL BAIK TIDAK

SPESIFIKASI PEKERJAAN

1 Lampu  Perlu diganti


2 Air  Perlu diganti
3 Tuas toll pass 
4 Mata bor 
5 Kepala lepas 
6 Kepala tetap 
7 Tuas kepala tetap 
8 Tool pass  Baut kurang 2
9 Lobang kepala toll pass  Perlu dibersihkan
10 Dudukan pahat 
11 Tombol eretan atas 
12 Tuas eretan lintang 
13 Tuas eretan alas 
14 Alas 
15 Eretan alas 
16 Eretan lintang 
17 Eretan atas 
18 Dudukan pahat 
19 Oli 
20 Poros pembawa 
21 Poros transportasi 
22 Rem kaki 
23 Otomatis 
24 Otomatis kiri kanan 
25 Indicator jalur ulir  Tidak berputar
26 Oli kepala tetap  Perlu ditambah
27 Tuas pembuat ulir  Tidak berfungsi
28 Pembatas otomatis 
29 Kepala tetap 
30 Pencekam 
31 Tuas mengatur kecepatan 
32 Tuas ulir 
33 Tombol indicator 
34 Pembersih air  Harus diperbaiki
35 Tombol emergency 
36 Tombol putar chuck 
37 Tuas percepatan otomatis 
38 Alas mesin 
39 Tuas 
40 Oli kepala tetap 
41 Tombol pengatur kecepatan 
42 Oli ulir 
DATA HASIL PENGUKURAN

Data Pabrik
2 1 1 2
165 330 1170 585
70 140 510 255
45 90 770 385
108 215 1800 900

Data Pengukuran
2 1 1 2
165,5 326,7 1151 580,9
71,3 141,8 511,0 252,9
46,9 94,6 761,9 382,9
109,7 215,5 171,6 871,7

Kerataan Rahang Putar (360 derajat)

Hasil pengukuran Jarak Hasil jarak


- 0,01mm 0 200 mm
- 0,01mm 50 250mm
- 0,01mm 120 370mm
+ 0,01mm 210 410mm

Posisi nilai
Atas 30mm
Bawah 34mm
Kanan 29mm
Kiri 37,5mm
ALAT PRAKTIK

Safety Helm : Digunakan untuk melindungi kepala dari benda tumpul saat melakukan praktik di bengkel

Sepatu Safety : Digunakan untuk melindungi kaki dari benda tumpul saat melakukan praktik di bengkel

Sarung tangan Safety : Digunakan untuk melindungi tangan dari benda yang mungkin berbahaya saat
melakukan praktik di bengkel

Safety Mask : Digunakan untuk melindungi hiding dan mulut dari menghirup benda yang mungkin berbahaya
saat melakukan praktik di bengkel

VIBRATION MATER

Vibration meter adalah instrumen khusus yang diciptakan untuk mengukur getaran. Dengan
mendekatkan atau menempelkan vibration meter pada benda tertentu, sensornya akan mengenali
getaran dan memberi informasi mengenai kekuatan getaran tersebut. Alat ini biasanya dipasangkan
pada alat pompa, screen, hingga bangunan.
TACHO METER

Tachometer adalah suatu alat uji yang dibuat dan didesain untuk mengukur kecepatan putaran pada
sebuah objek, seperti halnya dengan alat yang mengukur putaran mesin per menit (RPM) pada
kendaraan bermotor. Kata “tachometer” berasal dari kata Yunani tachos yang berarti “kecepatan” dan
metron yang berarti “untuk mengukur”.

DIAL INDICATOR

Disebut juga sebagai dial gauge, alat ukur ini digunakan untuk mengukur serta memeriksa
kerataan pada sebuah bidang atau benda. Skala pengukurannya sendiri sangat kecil.
BAB 3

PENUTUP

KESIMPULAN

Dari inspeksi dan pengukuran pada mesin bubut yang ada di workshop Politeknik
Tanjungbalai Prodi TMPP. Dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:

- Beberapa mesin mengalami ketidak sesuain data seperti data pabrikan sebelumnya. Hal ini bisa
terjadi dikarenakan pemakaian yang terus menerus, dan tidak dilakukannya kalibrasi kembali sesuai
data awal.

- Beberapa komponen bagian mesin juga ada yang mengalami kerusakan, sehingga perlunya
perbaikan atau bahkan penggantian beberapa komponen yang tak dapat lagi diperbaiki.

- Seorang maintenance harus bisa peka terhadap apa saja kerusakan pada sebuah mesin sebelum
terjadi kerusakan pada mesin lebih lanjut, serta seorang maintenance juga harus menguasai
peralatan pengecekan ataupun inspeksi yang dilakukan, serta memahami dasar inspeksi serta
perbaikan suatu mesin.

SARAN

Dari proses praktik selamamelakukan inspeksi dapat saya sampaikan saran:

- Lakukanlah Inspeksi atau pemeriksaan mesin secara teliti, sehingga tak ada satu bagianpun yang
terlewat.

- Lakukanlah pencatatan kerusakan atau hal lainnya secara tepat, agar mudah dipahami oleh
enginner maintenance

- Perhatikan penggunaan alat-alat pengecekan selama proses inspeksi, sehingga tidak ada kesalahan
pengukuran atau pembacaan

- Lakukan inspeksi sesuai prosedur (SOP) workshop

- Gunakan pakaian safety saat melakukan inspeksi ataupun Praktik


LAPORAN

INSPEKSI MESIN FRAIS

PENYUSUN:

ZELANI

20.01.007

TMPP

Teknik Mesin Perawatan dan Perbaikan

Politeknik Tanjungbalai

2022-2023

Anda mungkin juga menyukai