Anda di halaman 1dari 9

SOAL UAS PERAWATAN MESIN

Nama: Muhammad Farid Baseris

NIM: 20072040

1. Jelaskan apa fungsi dari perawatan mesin


2. Jelaskan mengapa perawatan membutuhakn manajemen tersendiri.
3. Jelaskan apa konsep dasar dari perawatan mesin.
4. Jelaskan dan beri contoh jenis-jenis perawatan yang anda ketahui
5. Buat sebuah rancangan program prefentif perawatan sebuah mesin
6. Buat sebuah program perawatan korektif sebuah mesin
7. Apa yang dimaksud dengan PERT dab CPM.
8. Buatkan rancangan pola analisis kerusakan dari sebuah mesin
9. Apa urgensi dari pelumasan mada komponen mesin
10. Buatkan skema yang dilakukan dalam proses bongkar pasang mesin

-------GOOD LUCK-------

Jawab :

1. Fungsi Perawatan 
Perawatan secara umum berfungsi untuk memperpanjang umur ekonomis dari mesin dan
peralatan produksi yang ada serta mengusahakan agar mesin dan peralatan produksi tersebut
selalu dalam keadaan optimal dan siap pakai untuk pelaksanaan proses produksi. Menurut
Ahyari (2002), fungsi perawatan adalah sebagai berikut:
 Mesin dan peralatan produksi yang ada dalam perusahaan yang bersangkutan akan
dapat dipergunakan dalam jangka waktu panjang.
 Pelaksanaan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan berjalan dengan
lancar.
 Dapat menghindarkan diri atau dapat menekan sekecil mungkin terdapatnya
kemungkinan kerusakan-kerusakan berat dari mesin dan peralatan produksi selama
proses produksi berjalan.
 Peralatan produksi yang digunakan dapat berjalan stabil dan baik, maka proses dan
pengendalian kualitas proses harus dilaksanakan dengan baik pula.
 Dapat dihindarkannya kerusakan-kerusakan total dari mesin dan peralatan produksi
yang digunakan.
 Apabila mesin dan peralatan produksi berjalan dengan baik, maka penyerapan
bahan baku dapat berjalan normal.
 Dengan adanya kelancaran penggunaan mesin dan peralatan produksi dalam
perusahaan, maka pembebanan mesin dan peralatan produksi yang ada semakin
baik

2. Karena dalam manajemen terdapat proses perencanaan, pengorganisasian, dan penggunaan


sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah di tetapkan

3. Konsep dasar dari perawatan mesin


Perawatan adalah suatu konsepsi dari semua aktivitas yang diperlukan untuk menjaga atau
mempertahankan kualitas peralatan agar tetap dapat berfungsi dengan baik seperti dalam
kondisi sebelumnya. dari pengertian diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :
a) fungsi perawatan sangat berhubungan dengan proses produksi
b) peralatan yang dapat digunakan terus untuk berproduksi adalah hasil adanya
perawatan
c) aktivitas perawatan harus dikontrol berdasarkan kepada kondisi yang terjaga
pekerjaan perawatan adalah untuk melakukan perbaikan yang bersifat kualitas ,
meningkatkan suatu kondisi kearah yang lebih baik.

4. Berbagai jenis perawatan

 Breakdown Maintenance: Perawatan yang dilakukan setelah mesin mengalami


kerusakan. Rusak dulu, kemudian dilakukan repair.
 Preventive Maintenance: Perawatan yang dilakukan dengan menentukan schedule
perawatan atau penggantian terhadap part (rusak atau tidak part tersebut, akan tetap
dilakukan penggantian).
 Predictive Maintenance: Perawatan dengan cara memprediksi sisa umur part. “Ganti
sebelum rusak”. Menggunakan alat diagnostik untuk memperoleh data trend hasil
pengukuran sebagai bahan analisa.
 Corrective Maintenance: Perawatan yang ditujukan untuk melakukan KAIZEN yang
berkaitan dengan perawatan mesin. (Improvement terhadap perawatan mesin).
 Maintenance Prevention: Menjaga mesin tidak rusak dari mulai mesin belum dibeli
(Tahapan Design – Mesin digunakan untuk produksi)
 Total Productive Maintenance: Maintenance yang dilakukan secara total. Dengan
pembeda utamanya adalah: Productive Maintenance + Autonomous Maintenance.
Sasaran: Untuk mengembangkan hubungan Manusia-Mesin dan tempat kerja yang
bermutu.
5. rancangan program prefentif perawatan sebuah mesin

Rancangan Sistem Informasi Perawatan Mesin Pada Pabrik


Crumb Rubber PT. HB

Perancangan Sistem

Perancangan sistem informasi perawatan dilakukan dengan metode system


development life cycle yang terdiri dari lima tahap dengan hasil sebagai berikut.

1. Perancangan Model Pelayanan Informasi

Fungsi utama sistem informasi perawatan mesin disajikan pada Gambar 3 berikut.

Bagian
Informasi ketersediaan komponen Report

Fungsi sistem informasi perawatan yang sesuai dengan kebutuhan perawatan mesin
pada pabrik pengolahan karet terdiri dari dua bagian utama yaitu pelayanan informasi
untuk perawatan perbaikan, dan pelayanan informasi perawatan berupa jadwal penggantian
komponen mesin dan pengecekan rutin. Sistem ini juga berfungsi untuk memberikan
layanan interkoneksi penyampaian laporan dan pengaksesan data perawatan oleh bagian
pembelian dan bagian keuangan. Model proses bisnis untuk fungsi pengaksesan data dan
pelaporan disajikan pada Gambar 4 berikut.

Gambar 4. Proses Bisnis Pelayanan Data danLaporan Perawatan Mesin


Proses pengaksesan data jadwal perawatan mesin diperlukan pada pelaksanaan
perawatan mesin dan pengecekan ketersediaan komponen mesin pengganti. Bagian
pembelian ikut berperan untuk memperbaharui data stok komponen mesi

sesuai dengan pembelian pengadaan komponen. Bagian perawatan dapat


mengkonfirmasikan jenis- jenis komponen yang perlu disediakan oleh bagian
pembelian. Bagian keuangan juga dapat menerima usulan dan laporan pembelian dan
mengakses data pembelian komponen melalui jaringan lokal.
Proses bisnis untuk penangangan kerusakan mesin dapat dilihat pada Gambar 5 berikut
Lapo
ran

Melakukan

Input data aktivitas


perbaikan

Input data aktivitas ke dalam


pergantian basis data komponen

2 1

Melakukan Melakukan

pergantian komponen
Gambar 5. Proses Bisnis Penanganan Kerusakan Mesin

Penanganan kerusakan mesin yang terjadi pada saat kegiatan pengolahan berlangsung
dapat dilakukan dengan terlebih dahulu mengecek stok komponen mesin pengganti, lalu
disusul denganpenugasan untuk melakukan perbaikan. Dalam hal ini bagian perawatan
merekam data pelaksanaan perbaikan mesin dan komponen yang diganti.

6. Perawatan pencegahan (Preventive maintenance) adalah kegiatan pemeliharaan dan


perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakankerusakan yang tidak
terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas produksi
mengalami kerusakan pada waktu proses produksi. Jadi, semua fasilitas produksi yang
mendapatkan perawatan (preventive maintenance) akan terjamin kontinuitas kerjanya dan
selalu diusahakan dalam kondisi atau keadaan yang siap dipergunakan untuk setiap operasi
atau proses produksi pada setiap saat. Untuk tujuan dari perawatan pencegahan sendiri
adalah :
• Memperpanjang umur produktif asset dengan mendeteksi bahwa sebuah asset
memiliki titik kritis penggunaan (critical wear point) dan mungkin akan
mengalami kerusakan.
• Melakukan inspeksi secara efektif dan menjaga supaya kondisi peralatan selalu
dalam keadaan sehat.
• Mengeliminir kerusakan peralatan dan hasil produksi yang cacat serta
meningkatkan ketahanan mesin dan kemampuan proses
• Mengurangi waktu yang terbuang pada kerusakan peralatan dengan membuat
aktivitas pemeliharan peralatan
• Menjaga biaya produksi seminimum mungkin.

7. Metode PERT (Program Evaluation and Review Technique) dan CPM (Critical Path


Method) merupakan alat bantu dalam manajemen yang berkaitan dengan perencanaan dan
pengendalian suatu proyek. Pada perencanaan proyek konstruksi, waktu dan biaya yang
dioptimasikan sangat penting untuk diketahui.

8. Analisis data kerusakan


ANALISIS DATA GANGGUAN KERUSAKAN MESIN PRODUKSI
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan data gangguan sistem produksi berupa kerusakan mesin yang
terjadi pada PT Z untuk bulan Januari - Agustus tahun 2018. Tahapan penelitian dimulai
dengan melakukan kegiatan pengumpulan data kerusakan mesin. Berdasarkan data yang
diperoleh dilakukan pengkategorian untuk variabel analisis terpilih. Jumlah variabel

yang digunakan adalah sebanyak lima variabel yaitu lama perbaikan, shift yang digunakan,
jenis kerusakan dan tingkat resiko. Berikutnya data yang diperoleh akan diolah dengan
menggunakan teknik association rules untuk melihat pola yang terjadi. Pada kasus ini
software yang digunakan untuk memudahkan proses analisis data yaitu software R dengan
bantuan packages rules untuk mendapatkan pola data.

HASIL DAN PEMBAHASAN


PT Z menjamin ketersediaan produk-produknya di pasaran untuk menjaga kepuasan
pelanggannya. Perusahaan memproduksi dua jenis varian utama

battery untuk kendaraan bermotor, yaitu AMB dan MCB. Proses produksi dilakukan
dengan menggunakan mesin- mesin berikut ini: Cutting Plate, Envloper, Cutting on Strap,
Short Tester, Packing, Leg Banding, Polarity Short Tester, Heat Silling Machine dan Auto
Pule Barning. Setelah melalui proses-proses diatas terakhir dilakukan pengemasan ke
dalam karton box.
Berdasarkan tahapan pengumpulan data, didapatkan data kerusakan mesin yang terjadi
antara bulan Januari 2018 sampai dengan tanggal 13 Agustus 2018 sebanyak 314 data
kejadian kerusakan yang terjadi dan lama kerusakan 10,570 menit atau 176.17 jam. Tabel 2
berikut ini adalah data kejadian kerusakan mesin dengan lama perbaikan kerusakanyang
lama (> 60 menit) yang perlu dieksplorasi lebih lanjut oleh divisi maintenance terkait akar
penyebabnya serta solusi perbaikannya untuk mengurangi lamanya waktu perbaikan.
Mengefektifkan pelaksanaan pendekatan Total Productive Maintenance (TPM) menjadi
salah satu solusi bagi Divisi Maintenance PT Z untuk dapat mencapai target KPI nya.

9. Fungsi pelumas hanya sebagai cairan yang berguna untuk memperlancar putaran komponen
di dalam mesin. Padahal, fungsi pelumas tidak sesederhana itu. Selain mencegah terjadinya
gesekan antarlogam yang bergerak, pelumas berfungsi sebagai pendingin dengan menyerap
panas dari komponen mesin dan memindahkannya pada sistem pendinginan yang tersedia
secara terus-menerus melalui sirkulasi sebelum ditampung dalam bak oli.

10. Buatkan skema yang dilakukan dalam proses bongkar pasang mesin
A. Persiapkan alat-alatnya:
1. Kunci-kunci standar
2. Kunci khusus seperti tracker, magnit dan tracker kopling
3. Bak ukuran kecil sebanyak 3 pcs yang berfungsi sebagai tempat baut dari mesin
bagian tengah-kiri, atas dan bagian tengah-kanan.
4. Bak ukuran sedang sebanyak 4 pcs yang fungsinya untuk tempat komponen-
komponen mesin yang terpisah antara komponen mesin kiri, atas, tengah dan kanan.
5. Bensin secukupnya untuk membersihkan komponen mesin.
6. Kain lap untuk tangan dan mesin
7. Balok kayu penyangga mesin
8. Kompressor untuk mengeringkan mesin
B. Proses pembongkaran mesin secara berurutan yaitu:
1. Mesin bagian kiri, komponennya yaitu blok magnit, magnit, gear starter, rantai
starter
2. Mesin bagian atas, komponennya yaitu rante keteng, head cylinder, rocker arm, cam
shaft (noken as), klep,piston, blok silinder
3. Mesin bagian kanan, komponennya yaitu blok kopling, kopling primer (otomatis) 1
set, kopling sekunder (ganda) 1 set
4. Mesin bagian tengah, komponennya yaitu gigi transmisi, kick starter, kruk as, stang
seher
C. Jangan lupa kumpulkan baut-baut dan komponen-komponen di bak yang berbeda sesuai
dengan kelompok bagian mesinnya agar pada saat perakitan tidak salah.
D. Setelah semua selesai di bongkar, maka lakukan pemeriksaan pada setiap komponen
secara berurutan pula sekaligus bersihkan komponen yang diperiksa menggunakan
bensin yang bersih, catat komponen yang rusak dan pisahkan pada bak yang berbeda
E. Lakukan perbaikan atau penggantian part yang rusak, beberapa item part yang wajib di
ganti pada saat bongkar mesin adalah ;
1. Gasket kit A ( paking top set )
2. Gasket kit B ( paking full set )
3. Oli seal selah
4. Oli seal operan / persnelling
5. Oli seal gear
6. Oli mesin 1 liter
F. Pastikan semua komponen mesin bersih, karena kebersihan adalah faktor penting dalam
proses bongkar mesin,
G. Lakukan proses perakitan secara berurutan pula tetapi kebalikan dari proses
pembongkaran yaitu dari tengah – kanan – atas – kiri.
H. Setelah semua mesin terpasang, jangan lupa isikan oli sebanyak 1 liter.
I. Lakukan pemeriksaan kebocoran oli pada semua bagian blok–blok me

Anda mungkin juga menyukai