Oleh:
Wahyu Bagus Wijaya
150534602725
Preventive Maintenance atau kadang disebut juga Preventative Maintenance adalah jenis
Maintenance yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada mesin selama operasi
berlangsung. Contoh Preventive maintenance adalah melakukan penjadwalan untuk pengecekan
(inspection) dan pembersihan (cleaning) atau pergantian suku cadang secara rutin dan berkala.
Preventive Maintenace terdiri dua jenis, yakni :
Jenis-jenis Perawatan atau Maintenance diatas perlu dipelajari dan diketahui dalam menerapkan
Total Productive Maintenance (TPM). Untuk mengukur kinerja Mesin, kita dapat menghitungnya
dengan rumus OEE (Overall Equipment Effectiveness).
Manajemen pemeliharaan mesin merupakan salah satu langkah tepat untuk memanage kapan
mesin butuh dilakukan perawatan. Dengan demikian, proses kerja mesin dalam pabrik tetap
berjalan lancar sehingga proses produksi tidak akan terhambat.
Beberapa faktor yang harus diperhatikan agar produk tetap bisa bersaing di pasaran adalah
menjaga kualitas produk, harga produk yang sesuai, dan yang terpenting adalah produk
diproduksi dengan cepat sehingga bisa sampai ditangan konsumen dengan segera.
Untuk produk yang mempunyai masa expired tertentu, kecepatan produksi dan tahap
penyampainnya kepada konsumen sangatlah penting. Karena bagaimanapun juga konsumen akan
lebih menyukai produk yang baru diproduksi dari pada produk yang telah disimpan hingga
berminggu-minggu.
Itulah sebabnya untuk menjaga proses produksi, maka pabrik harus benar-benar didukung oleh
peralatan mesin yang selalu siap untuk digunakan. Sehingga sangat penting kiranya untuk selalu
memberikan perawatan kepada mesin pabrik secara teratur dan juga terencana secara matang.
Dalam hal ini perusahaan harus memiliki atau menyusun sistem manajemen pemeliharaan mesin
pabrik dengan baik.
Tahap perawatan itu sendiri memang merupakan bagian dari industri sehingga bagian ini
merupakan hal wajib yang harus dilakukan oelh perusahaan itu sendiri. Program perawatan itu
sendiri memiliki peran yang sangat besar dalam mendukung aktifitas produksi. Selain untuk
mendukung kelancaran proses produksi, tahap perawatan mesin pabrik juga berperan untuk
menjaga kualitas hasil produksi.
menjaga atau mempertahankan kualitas peralatan agar tetap dapat berfungsi dengan baik seperti
dalam kondisi sebelumnya. Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan,bahwa :
- fungsi perawatan sangat berhubungan erat dengan proses produksi,
- peralatan yang digunakan terus untuk dapat berproduksi adalah hasil adanya
perawatan,
- aktivitas perawatan banyak berhubungan erat dengan pemakaian peralatan, bahan pekerjaan,
cara penanganan dll, dan
- aktivitas perawatan harus dikontrol berdasarkan pada kondisi yang terjaga.
3. 4 Bentuk-bentuk Perawatan
3. 4. 1 Sistem pemeliharaan sesudah rusak (breakdown maintenance)
a) Pada mulanya di industri kimia dan industri-industri semua pemeliharaan pabrik
dilakukan dengan metode ini, prinsipnya jika ada mesin/peralatan yang sudah rusak, baru
perawatan dilakukan sesegera mungkin. Hingga akhirnya para insinyur pemeliharaan tidak
punya waktu untuk memberikan ide-ide yang baik bagi pengembangan mendasar dalam usaha
untuk meminimalkan kerusakan tersebut karena mereka semua sibuk dengan pekerjaan-
pekerjaan yang bersifat rutin seperti pekerjaan - pekerjaan perbaikan lainnya (repair work).
Konsep dasar pemeliharaan adalah menjaga atau memperbaiki mesin atau pabrik
hingga kalau boleh dapat kembali ke keadaan aslinya dengan waktu yang singkat dan biaya yang
murah. Tujuan pemakaian metode ini adalah untuk mendapatkan penghematan waktu dan biaya
perbaikan yang dilakukan pada keadaan yang benar-benar perlu. Pada pemeliharaan sistim ini
pekerja-pekerja pemeliharaan hanya akan bekerja setelah terjadi kerusakan pada mesin atau
pabrik.
b) Jika kiln memakai sistim ini kerusakan mesin atau equipmen akan terjadi berkali
kali dan frequensi kerusakannya hampir sama saja setiap tahunnya.Artinya beberapa mesin
atau equipmen pada pabrik tersebut ada yang sering diperbaiki. Pada pabrik
yang beroperasi secara terus menerus, dianjurkan untuk menyediakan cadangan mesin
(stand by machine) bagi mesin-mesin yang vital.
c) Sifat-sifat lain dari sistim pemeliharaan ini adalah sistim data dan file informasi.
Data dan file informasi untuk perbaikan mesin/equipmen ini harus dijaga oleh
seorang insinyur yang bertanggung jawab terhadap file tersebut.
d) Sistim ini untuk pembongkaran pabrik tahunan tidak dipakai karena pada saat dilakukannya
penyetelan dan perbaikan, unit-unit cadanganlah yang dipakai, sehingga memerlukan tenaga
kerja tetap yang sangat banyak dibandingkan dengan sistim lain.
e) Sistim yang sudah ketinggalan jaman ini merupakan sistim perencanaan yang tidak
sistimatik secara keseluruhannya.
3. 5. 5 Tugas-tugas pemeliharaan
Tugas dalam pemeliharaan dapat berupa tugas langsung, yang pada dasarnya
sebagai berikut :
a) perencanaan dan penugasan,
b) pemeriksaan dan pengawasan,
c) pengawasan bahan,
d) pekerjaan lapangan dan bengkel.
3. Pengawasan bahan.
- pelajari, rencanakan, dan laksanakan tatacara pengawasan bahan dari suku cadang, bahan habis
pakai, pelumas yang diperlukan pada pemeliharaan ditinjau dari metode statistik untuk semua
pemakaian bahan,
- menerima dan memeriksa semua permintaan - permintaan bahan untuk pemeliharaan dan
pekerjaan-pekerjaan perbaikan dari bahagian perencanaan dan pemeriksaan, beberapa
permintaan bahan mungkin dapat disetujui oleh bahagian lapangan atau bahagian bengkel,
- menerima dan mempelajari kembali catatan-catatan permintaan hariandan bulanan dari bahagian
pergudangan,
- menerima dari bahagian gudang perintah pembelian suku cadang, bahan habis pakai, pelumas
dan bahan-bahan lainnya,
- mempelajari dan menyiapkan spesifikasi bahan, dan permintaan pembelian bahan untuk suku
cadang yang baru, bahan habis pakai, pelumas dan lain-lain, atau pergantian suku cadang, bahan
habis pakaidan pelumas. mensyahkan permintaan pembelian bahan dan juga spesifikasi bahan
tersebut,
- memberi nasihat pada bahagian bengkel yang mengerjakan perbaikan suku cadang, pabrikasi
dan juga modifikasi,
- menyimpan spesifikasi teknik dan informasi-informasi pasar yang menjual bahan-bahan yang
terbaru,
- tinjau dan pertimbangkan kembali agar simpanan suku cadang, bahan habis pakai dan pelumas
seminimum mungkin ada di gudang. Juga tinjau kembali jumlah dari pesanan bahan,
- tinjau dan rubah spesifikasi bahan, suku cadang, bahan habis pakai dan pelumas.
4. Pekerjaan lapangan
Yang dimaksud dengan pekerjaan lapangan adalah pekerjaan seperti pembersihan,
penyetelan, perbaikan, pembongkaran mesin, pekerjaan modifikasi dilapangan antara lain:
- menerima permintaan kerja, permintaan bahan, perintah kerja dan pembagian kerja dari bahagian
pemeriksaan dan perencanaan,
- mempelajari dan menyiapkan tatacara pekerjaan secara detail dan perintah-perintah kerja yang
diperlukan,
- bagikan, atur dan koordinasikan semua pekerjaan yang diterima dan bahagian perencanaan dan
pemeriksaan,
- alokasikan para pekerja pada masing-masing pekerjaan,
- siapkan dan minta ijin masuk ke pabrik, ijin bekerja di mesin-mesin yang berbahaya, dan ijin
keselamatan kerja dari bahagian produksi,
- terima semua ijin-ijin tersebut dari bahagian produksi,
- terima semua suku cadang, bahan habis pakai, dan bahan-bahan lain yang diperlukan dari
bahagian gudang,
- buat permintaan bahan tambahan untuk suku cadang, bahan habis pakai, pelumas dan juga
bahan lain yang diperlukan,
- siapkan dan hantar semua yang diperlukan, seperti suku cadang, bahan habis pakai, bahan-bahan
lain, peralalan dan fasilitas-fasilitas kelapangan,
- minta pemeriksaan yang sudah selesai disyahkan oleh bahagian pemeriksaan,
- untuk pekerjaan yang besar dan rumit yang melibatkan pekerjaan bengkel, listrik, atau
instrumentasi, yang memimpin pekerjaan ini haruslah orang yang bahagiannya paling banyak
jenis pekerjaannya,
- hitung dan jumlahkan total jam kerja, bahan habis pakai untuk setiap pekerjaan,
- jumlahkan dan simpan semua jam kerja dan buat jam kerja yang sebenarnya dalam sebulan dari
masing-masing pabrik
5. Pekerjaan bengkel.
Pekerjaan bengkel meliputi penyetelan, perbaikan, pembongkaran mesin dan pekerjaan-
pekerjaan pabrikasi seperti:
- merencanakan, melakukan, dan mengawasi program pemeliharaan di dalam bengkel dan
menjaga peralatan-peralatan termasuk suku cadang, bahan habis pakai,
- menerima permintaan kerja, permintaan bahan, perintah kerja, pembagian tugas pada equipmen,
sistim perpipaan, fasilitas kantor, kenderaan dan fasilitas-fasilitas lainnya,
- membagi, mengatur dan mengkoordinasi semua pekerjaan-pekerjaan yang ada dibengkel sesuai
dengan permintaan kerja,
- merencanakan dan membagi tugas untuk pekerjaan-pekerjaan seperti pembongkaran mesin,
pemeliharaan dan pembongkaran pabrik tahunan,
- merencana dan membagi tugas untuk pekerjaan-pekerjaan dalam keadaan darurat,
- menerima semua suku cadang, bahan habis pakai, pelumas dan bahan- bahan lain yang
diperlukan dari bahagian gudang,
- mempelajari dan menyiapkan permintaan-permintaan bahan tambahan seperti suku cadang,
bahan habis pakai, pelumas dan bahan-bahan lainnya bila diperlukan,
- siapkan laporan perbaikan dan laporkan ke bahagian yang bertanggung jawab,
- hitung dan jumlahkan jumlah jam kerja total dan biaya bahan habis pakai untuk masing-masing
pekerjaan,
- jumlahkan, klassifikasikan dan buat laporan jumlah jam kerja yang sebenarnya dalam
sebulan untuk semua pekerjaan,
- pelajari, tingkatkan catatan-catatan pekerjaan harian tersebut.
Bagian-bagian yang mempunyai hubungan dalam pemeliharaan adalah:
a. produksi,
b. teknikal,
c. keselamatan kerja,
d. gudang,
e. pembelian, dan
f. keuangan.
Dari semua yang tersebut di atas mempunyai tanggung jawab dari masing-masing bagian adalah
sebagai berikut :
a. Produksi
- mengawasi kondisi operasi pabrik, menentukan dan meminta pekerjaan pemeliharaan dengan
berkonsultasi pada bagian-bagian lain yang terkait,
- mensyahkan permintaan-permintaan pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan dan pekerjaan
pengawasan,
- memastikan semua persiapan untuk kerja pemeliharaan berjalan baik dan memberi ijin
masuk pabrik, ijin masuk kedaerah berbahaya, dan keselamatan karja untuk kerja-kerja
pemeliharaan,
- melaksanakan semua persiapan yang diperlukan untuk merawat seperti mengisolasi, mencuci
equipmen dan pipa-pipa, juga melakukan analisa keselamatan kerja,
- memintakan pada bagian keselamatan kerja orang yang ahli pada menyiapkan pekerjaan-
pekerjaan pemeliharaan yang diperlukan,
- teliti dan bantu para pekerja saat mereka melakukan pekerjaan lapangan,
- terima laporan pekerjaan yang sudah selesai dan lakukan pengetesan ulang,
- tanda tangani dan syahkan laporan pekerjaan yang sudah selesai tersebut.
b.Teknikal
Menerima informasi-informasi secara periodik, pekerjaan modifikasi, dan biaya-biaya
pemeliharaan dari bagian perencanaan pemeliharaan, semua informasi tersebut:
- pelajari hal- hal yang dapat meningkatkan efisiensi operasi industry dan dapat
menurunkan waktu, biaya dari pemeliharaan,
- pelajari dan siapkan modifikasi industri melalui penyelidikan seperti yang disebutkan pada
item diatas dan dengan mengadakan diskusi-diskusi diantara bagian-bagian yang terkait,
- simpan data-data teknik dari semua mesin-mesin industri dengan baik,
- selidiki dan jaga informasi-informasi terakhir dari teknologi produksi dan pemeliharaan.
c. Keselamatan Kerja.
- jaga keselamatan kerja pada saat berada diindustri khususnya pada daerah daerah yang
berbahaya dan mudah terbakar, dan patuhi larangan-larangan yang ada dan pastikan bekerja
secara aman,
- siapkan dan beri peringatan - peringatan keselamatan pada masing-masing equipmen termasuk
untuk kerja pemeriksaan, sebelum pekerjaan dimulai,
- pelajari dan buat saran untuk meningkatkan peralatan, fasilitas, peralatan keselamatan kerja dan
bahan-bahan yang baru,
- hadiri atau kunjungi pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan atau pemeriksaan, jika pekerjaan tersebut
berbahaya,
- mintalah alat pemadam kebakaran tambahan untuk bagian pendukung (utility).
d. Penyimpanan bahan (material)
- bahan-bahan yang diperlukan untuk operasi simpan di dalam gudang, bahan-bahan ini termasuk
untuk keselamatan kerja, pemeliharaan, administrasi, keperluan-keperluan lain, suku cadang,
bahan habis pakai, pelumas, bahan kimia, bahan mentah dan lain-lain,
- terima simpan dan syahkan bahan-bahan yang ada, dan laporkan kebahagian pembelian dan
gudang,
- pelajari dan teliti stock minimum, dan pembelian dan semua bahan - bahan laporkan ke
bahagian pengawasan bahan atau bagian pembelian,
- periksa semua bahan-bahan yang ada di gudang secara periodik,
- simpan catatan atau buku gudang.
e. Pembelian
- menerima semua permintaan bahan dan kontrak untuk pembelian,
- menyiapkan dan mensyahkan dokumen-dokumen tender,
- menerima dan mengevaluasi penawaran dari luar dengan berkonsultasi pada bagian-bagian lain
yang terkait,
- memilih suplier dan menentukan biaya pembelian dengan melibatkan bagian-bagian lain yang
terkait,
- mensyahkan permintaan pembelian,
- memeriksa lama waktu pengiriman borang,
- mensyahkan laporan pembelian pada bagian-bagian yang terkait termasuk bagian keuangan,
- mensyahkan tagihan pembayaran pada bagian keuangan,
- menyelidiki dan mencari informasi-informasi pasar yang terbaru mengenai harga-harga
equipmen, bahan dan pelaksana kerja (kontraktor).
f. Keuangan.
- menerima semua permintaan bahan dari pekerjaan pekerjaan pemeliharaan,
- menerima laporan jumlah jam kerja pemeliharaan dalam sebulan,
- catat dan klassifikasikan item (a) dan (b) di atas untuk masing-masing equipmen,
- menerima, mencatat dan membagikan biaya-biaya pemeliharaan kepada bagian- bagian lain yang
terkait,
- laporkan hasil bulanan item (c) dan (d) ke bagian-bagian yang terkait,
- menerima permintaan pembelian dan melaporkan bukti pembayaran kepada bagian
keuangan dan bagian lain yang berurusan dengan pembayaran.
3. 9 Rangkuman
1. Tujuan dari perawatan industri, adalah menjamain kesiapan operasional dari seluruh peralatan
industri yang diperlukan dalam setiap waktu, baik unit peralatan cadangan dan lainnya.
2. Peranan dari perawatan adalah untuk menjaga kesetabilan proses operasional, yang berguna
untuk mengurangi terjadi perbaikan darurat sehingga anggaran perawatan dapat dikendalikan.
3. Produksi yang tinggi dari dari suatu industri secara kontinyu dan pada kapasitas penuh akan
menghasilkan keuntungan bagi industri-industri lain yang satu komplek/group.
4. Bila kondisi operasi tidak normal terjadi dalam suatu industri, maka keseimbangan dari industri
lain yang satu komplek/group akan terganggu dan pendataan harus dilakukan kembali.
5. Untuk mendapatkan produktifitas yang tinggi, maka kelangsungan operasi harus harus dijaga.
6. Pekerja lapangandan bengkel sangat diperlukan dalam perawatan, dengan berbagai kegiatan
yang harus dilakukan seperti: penyetelan/pembongkaran mesin dan melakukan modifikasi
dilapangan bila diperlukan.
5. Heizer Jay and Render, Barry, (2001), operation management, practice hall, sixth edition).
6. Jay dan Barry Render. (2004). Operations Management. New Jersey: Pearson.
7. Keith (2002), “An introduction to predictive maintenance” practice hall.