Anda di halaman 1dari 18

Manajemen Perawatan

Mesin Milling
Nama Anggota

 Begawan Nur Aziz


 Farid Arya Nugraha
 Harianto Nugroho
 Hasyim Asyari
 Helmi Alfian
Mesin Milling
Pengertian Mesin Milling :
Mesin milling adalah suatu mesin perkakas yang menghasilkan
sebuah bidang datar dimana pisau berputar dan benda bergerak
melakukan langkah pemakanan Sedangkan proses milling adalah suatu
proses permesinan yang pada umumnya menghasilkan bentukan bidang
datar ( bidang datar ini terbentuk karena pergerakan dari meja mesin)
dimana proses pengurangan material benda kerja terjadi karena adanya
kontak antara alat potong (cutter) yang berputar pada spindle dengan
benda kerja yang tercekam pada meja mesin.
Mesin milling jika dikolaborasikan dengan suatu alat bantu atau alat
potong pembentuk khusus, akan dapat menghasilkan beberapa bentukan-
bentukan lain yang sesuai dengan tuntutan produksi ,misal : Uliran ,
Spiral ,Roda gigi, Cam, Drum Scale, Poros bintang, Poros cacing,dll.
Prinsip kerja mesin milling
Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah
menjadi gerak utama oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama
tersebut akan diteruskan melalui suatu transmisi untuk menghasilkan
gerakan putar pada spindel mesin milling.
Spindel mesin milling adalah bagian dari sistem utama mesin milling
yang bertugas untuk memegang dan memutar cutter hingga menghasilkan
putaran atau gerakan pemotongan.
Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda kerja
yang telah dicekam maka akan terjadi gesekan/tabrakan sehingga akan
menghasilkan pemotongan pada bagian benda kerja, hal ini dapat terjadi
karena material penyusun cutter mempunyai kekerasan diatas kekerasan
benda kerja. • Pada mesin freis terdapat dua jenis pemakanan yaitu :
1. Up milling
2. Down milling
1.Pahat Up milling
Arah gerak potong yang
dilakukan pahat berlawanan
arah dengan arah gerak makan
yang dilakukan oleh benda
kerja.Tiap gigi dari pahat freis
memotong dengan arah keluar
mulai dari permukaan yang
dikehendaki sampai permukaan
benda kerja.Pada pengefreisan
ini pemotongan diawali dengan
geram yang tipis. Metoda ini
dipakai pada semua mesin freis
2. Down Milling
Arah gerak potong yang
dilakukan pahat searah dengan
gerak makan yang dilakukan benda
kerja.Tiap pahat freis memotong
dengan arah kedalam mulai dari
permukaan benda kerja hinga
permukaan yang diinginkan.Gerak
potong cenderung untuk menarik
benda kerja ke dalam pahat
freis.Karena hal tersebut, maka
hanya mesin yang mempunyai alat
pengatur keregangan yang dapat
memakai metoda pemotongan ini.
Jenis Jenis Mesin Miling
Penggolongan mesin milling menurut jenisnya
penamaannya disesuaikan dengan posisi spindel
utamanya dan fungsi pembuatan produknya, ada
beberapa jenis mesin milling dalam dunia
manufacturing antara lain:
1.Berdasarkan posisi spindel utamanya
2.berdasarkan fungsi pembuatan produknya
Berdasarkan posisi spindelnya :
1. Mesin Milling Horizontal
Mesin milling jenis ini mempunyai pemasangan spindel den gan arah
horizontal dan digunakan untuk melakukan pemotongan benda kerja dengan
arah mendatar.
2. Mesin Milling Vertikal
Kebalikan dengan mesin milling horizontal, pada mesin milling ini
pemasanganspindel-nya pada kepala mesin adalah vertikal, pada mesin
milling jenis ini ada beberapa macam menurut tipe kepalanya, ada tipe
kepala tetap, tipe kepala yang dapat dimiringkan dan type kepala bergerak.
Kombinasi dari dua type kepala ini dapat digunakan untuk membuat variasi
pengerjaan pengefraisan dengan sudut tertentu.
3. Mesin Milling Universal
Mesin milling ini mempunyai fungsi bermacam-macam sesuai dengan
prinsipnya, seperti : a. Frais muka b. Frais spiral c. Frais datar d.
Pemotongan roda gigi e. Pengeboran f. Reaming g. Boring h. Pembuatan
celah
B. Berdasarkan Fungsi Pembuatan Produknya
 Plano Milling
 Surface Milling
 Tread Milling
 Gear Milling
 Copy Milling
 Mesin milling hobbing
 Mesin milling gravier
 Mesin milling CNC
PERAWATAN MESIN FRAIS/MILLING
Sebuah mesin dalam menjaga performa
kinerjanya juga membutuhkan perawatan
yang intensif pada setiap komponen
mesinnya. Hal ini juga diperlukan untuk
mesin frais, adapun beberapa langkah yang
diperlukan dalam pemeliharaannya dalam
kurun waktu tertentu adalah sebagai berikut:
Perawatan Harian/Setelah Pemakaian
1. Membersihkan mesin dari sisa chip-chip sisa pemakaian
2. Memastikan bahwa mesin telah mati dan dikembalikan pada settingan
awalnya
3. Membersihkan lantai mesin agar tidak adanya sampah ataupun barang-barang
yang dapat merusak mesin
4. Memeriksa pelumas mesin apakah telah habis atau belum, sehigga dapat
memperpanjang umur mesin
Perawatan setiap enam bulan
1. Bersihkan bagian bawah motor dan tiup saluran udaranya.
2. Cek kekencangan baut pengikat bagian bawah.
3. Bersihkan kotak terminal dan cek terminal penghubung, bersihkan
dengan pengering silika gel.
4. Cek tahanan isolasi dan kontinuitas lilitan dengan megger 500 V dan
catat hasil pembacaan sebelum tutup kotak terminal dipasang.
5. Cek sambungan keamanan penghubung ke tanah.
6. Lumasi bantalan motor dengan pelumas yang sesuai.
7. Bila motor sudah dipasang dengan bantalannya, alirkan oli dari
bantalan. Periksa gerakan bantalan dan catat hasil yang terbaca
sebelum dipasang.
8. Bersihkan bantalan dengan dibilas oli dan isi kembali hingga batasnya.
Gunakan oli menurut tingkat spesifikasinya.
9. Pada motor yang sudah dilengkapi bantalannya, cek celah udara yang
terlihat pada semua bagian dan catat hasilnya
Perawatan tahunan
1. Bersihkan bagian bawah motor dan tiup salurannya.
2. Lepaskan hubungan motor utama dengan kabelnya, alarm dan rangkaiannya
serta tandai kabelkabel untuk mempermudah pemasangannya. Lindungi
kabel-kabel agar tidak rusak.
3. Lepaskan motor dari unit yang digerakkan dan bawa ke bengkel untuk
pemeriksaan. Semua bagian harus dilindungi, diberi tanda dan simpan di
tempat aman.
4. Tarik kopling atau puli dari porosnya dan cek alur pasak serta poros dari
goresan. Cek kopling dan keausannya.
5. Cek keausan bantalannya, ukur clearance olinya. Cek lubang pelumasan dan
saluran oli, apakah tersumbat.
6. Keluarkan motor dari tutupnya.
7. Cek bantalan gelindingnya dang anti kalau diperlukan.
8. Keluarkan motor dan cek apakah batang rotor dan ringnya mengalami retak-
retak.
9. Cek lapisan rotor dan perhatikan tanda-tanda gesekan antara stator
dan rotor.
10. Bersihkan lilitan stator dengan meniupkan udara kering dari
kompresor dan bersihkan lilitan stator dari oli dan kotoran,
gunakan fluida yang bersih.
11. Hindarkan lilitan stator dari pengaruh-pengaruh yang menghanguskan
isolasi dan balutanbalutan yang merusak.
12. Cek lapisan stator, apakah bebas dari kebakaran dan dudukan stator
sudah bersih.
13. Pemasangan motor dan pengepasan kopling perlu dicek.
14. Tempatkan motor pada dudukannya dan luruskan kopling terhadap
unit yang digerakkan dan catat hasilnya.
15. Cek celah udara pada semua posisi dan catat sketsanya.
16. Lepas hubungan semua kabel, test motor dan kabel untuk
tahanan isolasi serta kontinuitasnya.
17. Cek kebersihan kotak terminal, periksa kondisi semua gasket dan
jika perlu perbaiki dengan pengering silika gel.
18. Cek bantalan motor yang diisi dengan oli yang ditentukan. Cek
motor dalam keadaan bebas, putarkan dengan tangan.
19. Lakukan tindakan keamanan, jalankan motor tanpa kopling untuk
mengecek putarannya dan dengarkan suara bantalannya. Jika
kondisinya sudah baik, hubungkan kopling motor dengan unit yang
digerakkan.

Anda mungkin juga menyukai