KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa berkat rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum proses
produksi dengan judul percobaan “Kerja Bangku”.
Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat menyelesaikan mata kuliah
praktikum proses produksi yang terdapat di Laboratorium Teknologi Mekanik
Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.
Dalam menyelesaikan laporan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
i
ii
DAFTAR ISI
ii
iii
iii
iv
DAFTAR GAMBAR
iv
v
DAFTAR RUMUS
v
vi
DAFTAR TABEL
vi
1
BAB I
PENDAHULUAN
Adapula tujuan dari pelaksanaan praktikum kerja bangku ini adalah sebagai
berikut:
1. Studi Literatur
Merupakan studi dimana praktikan mencari dan membaca buku, dan jurnal.
2. Studi Lapangan
Merupakan studi dimana praktikan langsung terjun ke lapangan.
3. Studi Wawancara
Merupakan studi dimana praktikan melakukan diskusi baik kepada asisten
maupun kepada sesama praktikan
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Ragum
Ragum adalah alat untuk menjepit benda kerja agar memudahkan pengerjaan
benda kerja yang akan di kikir, potong, tempa, dsb. Untuk membuka rahang ragum
dilakukan seperti kerja baut dan mur yakni dengan cara memutar tangkai/tuas
pemutar ke arah kiri (berlawanan arah jarum jam) sehingga batang berulir akan
menarik landasan tidak tetap pada rahang tersebut, demikian pula sebaliknya untuk
pekerjaan pengikatan benda kerja tangkai pemutar diputar ke arah kanan (searah
jarum jam).
Rahang penjepit diberi landasan terbuat dari besi tuang yang permukaannya
pada umumnya diberi parutan bersilang agar penjepitan lebih kuat dan tidak licin.
Dengan demikian apabila menjepit benda kerja yang halus dan dikawatirkan akan
rusak permukaannya maka disarankan untuk memberi lapisan pelindung berupa
plat yang dapat menjaga permukaan benda kerja tersebut.
Namun ada juga jenis ragum kerja bangku yang rahang penjepitnya dibuat rata
dan halus (digerinda), di mana jenis ragum ini digunakan untuk menjepit benda
kerja yang sudah memiliki permukaaan rata.
2. Tap
Tap adalah peralatan yang digunakan untuk pembuatan ulir pada suatu benda
kerja. Proses ulir dalam perlu dilakukan dengan teliti dan putaran antara tap dengan
benda harus berkesinambungan untuk mendapatkan hasil yang baik. Sebelum
benda tersebut di ulir, terlebihdahulu benda tersebut dilubangi dengan
menggunakan mesinbor.
Ukuran diameter lubang tergantung pada besar diameter ulir yang akan
dibuat.Bentuk tap dibuat secara khusus di mana ulir-ulir mata potong dibuat secara
presisi. Bahan untuk pembuatan tap adalah baja perkakas baja potong cepat. Setelah
tap dibentuk kemudian dikeraskan dan ditempering.
Tap tangan biasanya terdiri dari tiga buah dalam satu set untuk diameter 5mm.
Tap yang pertama kali digunakan mempunyai bentuk tirus (intermediate tap) di
ujungnya, untuk mempermudah penyayatan. Bentuk ulir yang dihasilkan hanya
55% dari bentuk sesungguhnya. Tap nomor 2 (Tapper tap) bentuk tirus lebih
7
pendek dari tap nomor 1 dan dipakai setelah tap nomor 1 dengan penyayatan 25%
kemudian menggunakan tap nomor 3 (Botomming tap) bentuk tirus ujungnya
sangat pendek sehingga dapat dipakai untuk mencapai bagian dasar untuk lubang
tak tembus.
3. Kikir
Kikir merupakan alat dari besi baja yang bergerigi, dipakai untuk meratakan
(menajamkan dan sebagainya) sesuatu. Kikir berfungsi untuk mempertajam suatu
benda seperti Gergaji atau untuk memperhalus suatu benda kerja.
Kikir biasa digunakan sebagai alat penghalus atau pemerata permukaan plat
atau benda kerja lainnya yang terbuat dari logam. Kikir terdapat beberapa bentuk
antara lain : kikir persegi, kikir persegi panjang, kikir segitiga, kikir bulat, kikir
setengah bulat, dan kikir lonjong.
Kikir adalah sebuah alat kerja bangku untuk memotong dan memperhalus
permukaan benda. Kikir terbuat dari baja tempa yang mengandung karbon tinggi
dan meliputi bagian bagian panjang pemotong bentuk dan gigi pemotong.
4. Snei
Snei adalah alat untuk membuat ulir. Bentuk snei menyerupaimur tetapi ulirnya
merupakan mata potong. Gigi-gigi ulir setelahdibentuk kemudian dikeraskan dan
temper agar dia mampu melakukan pemotongan terhadap benda kerja. Pada
8
prosespembuatan uir, snei dipegang oleh tangkai snei. Snei yang biasanya
digunakan untuk pembuatan ulir adalah sneipejal dan snei bercelah.
5. Gergaji
Gergaji adalah sejenis alat yang digunakan untuk memotong sesuatu. Mata
gergaji berbentuk gerigi, dan bentuk gigi gergaji tergantung pada bahan yang
dipotong, misalnya kayu atau logam.
Ada banyak jenis gergaji. Antaranya merupakan peralatan tangan yang bekerja
dengan kekuatan otot ataupun dengan menggunakan bantuan mesin. Gergaji
biasanya menimbulkan suara bising. Menggunakan gergaji untuk memotong bahan
agak berbahaya karena tepinya yang tajam diperlukan ketrampilan dan prosedur
yang tepat dalam penggunaannya.
Mesin bor meja adalah mesin bor yang diletakkan diatas meja. Mesin ini
digunakan untuk membuat lobang benda kerja dengan diameter kecil (terbatas
sampai dengan diameter 16 mm).
Prinsip kerja mesin bor meja adalah putaran motor listrik diteruskan ke poros
mesin sehingga poros berputar. Selanjutnya poros berputar yang sekaligus sebagai
pemegang mata bor dapat digerakkan naik turun dengan bantuan roda gigi lurus dan
gigi rack yang dapat mengatur tekanan pemakanan saat pengeboran.
Mesin ini berfungsi sebagai pelipat ataupun menekuk plat dengan kesikuan
yang diinginkan proses penggunaan alat ini cukup sederhana dengan menjepit plat
sesuai batas garis penggores yang akan ditekuk dan kunci benda kerja agar
penekukan dapat presisi.
Las titik adalah pengelasan memakai metode resistansi listrik dimana plat
lembaran dijepit dengan dua elektroda. Ketika arus dialirkan maka terjadi
sambungan las pada posisi jepitan. Siklus pengelasan titik dimulai Ketika elektroda
menekan plat dimana arus belum dialirkan.
9
Waktu proses ini disebut waktu tekan. Setelah itu arus dialirkan ke elektroda
sehingga timbul panas pada plat di posisi elektroda sehingga terbentuk sambungan
las. Waktu proses ini disebut waktu las. Setelah itu arus dihentikan namun tekanan
tetap ada dan proses ini disebut waktu tenggang. Kemudian logam dibiarkan
mendingin sampai sambungan menjadi kuat dan tekanan dihilangkan dan plat siap
dipindahkan untuk selanjutnya proses pengelasan dimulai lagi untuk titik yang baru.
Mesin Las Titik secara umum hamper sama dengan mesin las listrik. Mesin
Las Titik berfungsi sebagai penyambung tetapi tidak menggunakan elektroda dan
digunakan untuk menitik pada plat-plat/body mobil.
Stempel terbuat dari baja paduan yang tidak dikeraskan karena sifatnya harus
ulet (tough) dan cukup keras bisa mengalahkan benda yang distempel. Stempel
digunakan untuk menandai/memberi identitas suatu produk/benda kerja yang
terbuat dari logam. Namun demikian produk/benda kerja yang terbuat dari logam
yang digunakan pada logam yang keras
10. Penitik
Penitikan adalah suatu proses penandaan dengan jalan menekan pada bagian
yang diinginkan di benda kerja. Penekanan ini dilakukan terhadap benda kerja yang
lebih lunak dibanding dengan kekerasan dari penitik itu sendiri.
11. Penggores
Penggrores adalah suatu alat yang sederhana dan digunakan sebagai alat tulis
untuk melukis benda-benda keras.
Alat ini dibuat dengan ujung yang runcing dan tajam, serta lebih keras dari
benda kerja yang digores (dilukis). Ujung penggores umunya mempunyai sudut 20o
– 25o.
12. Gunting Plat
Gunting Plat adalah alat perkakas yang digunakan untuk memotong plat atau
logam tipis. Gunting plat adalah suatu alat yang digunakan untuk memotong logam
tipis seperti seng, dsb dengan konstruksi yang terbuat dari baja.
10
Kikir digunakan untuk meratakan dan menghaluskan bidang. Bentuk kikir dibuat
bermacam-macam sesuai dengan fungsinya dan kebutuhannya. Menurut tingkat
kekasaran gigi kikir, maka jenis kikir dibagi menjadi 3, yaitu :
b. Kikir Sedang
Kikir sedang digunakan untuk pekerjaan penyelesaian.
c. Kikir Halus
Kikir halus untuk pekerjaan akhir atau penyelesaian.
b. Kikir Segitiga
c. Kikir Bulat
Ragum adalah alat untuk menjepit benda kerja. Untuk membuka rahang ragum
dilakukan dengan cara memutar tangkai/tuas pemutar ke arah kiri (berlawanan arah
jarum jam) sehingga batang berulir akan menarik landasan tidak tetap pada rahang
tersebut, demikian pula sebaliknya untuk pekerjaan pengikatan benda kerja tangkai
pemutar diputar kea rah kanan (searah jarum jam).
Rahang penjepit diberi landasan terbuat dari besi tuang yang permukaannya
pada umumnya diberi parutan bersilang agar penjepitan lebih kuat dan tidak licin.
Dengan demikian apabila menjepit benda kerja yang halus dan dikhawatirkan
akan rusak permukaannnya makan disarankan untuk memberi lapisan pelindung
berupa plat yang dapat menjaga permukaan benda kerja tersebut.
Namun ada juga jenis ragum kerja bangku yang rahang penjepitnya dibuat rata
dan halus (digerinda), di mana jenis ragum ini digunakan untuk menjepit benda
kerja yang sudah memiliki permukaan rata.
Secara umum ragum dibagi menjadi 4, yaitu :
Ragum yang digunakan untuk menjepit benda kerja berbahan logam. Kekuatan
pencekaman pada ragum ini sangat kuat. Sehingga memudahkan operator
memproses benda kerja.
Umumnya digunakan pada proses kerja bangku seperti, pemotongan,
pengeboran, pengikiran, penguliran (dengan tap atau snei). Ragum ini juga bisa
digunakan untuk menjepit benda kerja berbahan kayu atau plastik.
Namun pencekamannya harus hati-hati. Karena jika dicekam terlalu kuat,
permukaan benda kerja akan rusak bahkan bentuknya berubah. Ragum ini selalu
diikat di bagian atas meja.
Ragum ini didesain khusus untuk pencekaman yang kuat. Rahang pada ragum
ini terbuat dari baja yang dikeraskan dan permukaannya dibuat kasar. Hal ini
bertujuan agar pencekamannya kuat sehingga benda kerja tidak bergeser.
Ragum ini digunakan untuk benda kerja yang berbahan dasar kayu, bukan
logam. Perbedaan dengan ragum pengerjaan logam (metalworking vices) adalah
dalam pemasangannya pada meja.
Ragum ini selalu diikat di bagian bawah meja dan umumnya diikat secara
permanen. Permukaan rahang pada ragum ini lebih lembut bahkan rata dibanding
ragum untuk pengerjaan logam.
Sehingga tidak merusak atau membekas pada benda kerja yang dijepit. Ada
beberapa ukuran dan model untuk ragum jenis ini. Umumnya digunakan untuk
proses pemotongan, pengeboran dan pengerjaan kayu lainnya.
Ragum ini mungkin tidak asing bagi anda. Ragum ini bisa dibawa kemana saja
karena tidak perlu diikat pada benda apapun dan ukurannya kecil. Cukup
digenggam menggunakan tangan saja.
Ragum ini fungsinya hampir sama dengan tang. Namun kekuatan
pencekamannya lebih kuat dibandingkan dengan tang biasa. Umumnya digunakan
para pemancing yang ingin membengkokkan mata pancingnya.
Ragum yang digunakan untuk menjepit benda kerja pada mesin. Mesin
yang menggunakan ragum ini yaitu mesin bor dan mesin frais. Ragum ini
digunakan untuk memudahkan operator dalam proses pengeboran, pengefraisan,
dan lain-lain.
Ragum ini sangat dibutuhkan. Karena bisa saja proses pada mesin sangat
berbahaya bagi operator. Model untuk ragum ini ada dua jenis, yaitu.
Yaitu ragum biasa yang kedudukannya diikat pada meja mesin. Pemasangan
ragum ini harus diperhitungkan benar-benar agar terpasang lurus. Sehingga benda
kerja yang diproses tidak mengalami penyimpangan.
Yaitu ragum yang posisi rahangnya dapat diputar sesuai dengan kebutuhan.
14
Ada berbagai macam jenis pekerjaan yang tergolong dalam kompetensi kerja
bangku. Masing-masing pekerjaan tersebut memiliki tujuan tersendiri. Sebagai
contoh anda ingin memotong baja, maka anda harus menggergajinya.
Sehingga proses penggergajian bertujuan untuk memotong benda padat.
Berikut beberapa jenis pekerjaan yang tergolong dalam kerja bangku:
a. Mengikir
b. Memahat
c. Menggergaji
d. Menggambar
Cara dan posisi mengikir yang baik dan benar adalah sebagai berikut :
a. Posisi Kaki
Selama mengikir, posisi berada di sebelah kiri ragum dengan kaki tetap pada
tempatnya. Kedua lutut harus dibentangkan, dan jarak antara kedua kaki
disesuaikan dengan Panjang kikir. Sudut antara poros ragum dan kaki kira-kira 30o
untuk kaki kiri dan kurang lebih 75o untuk kaki kanan.
b. Gerakan Badan dan Lutut
Badan berdiri tegak pada posisi awal dan selanjutnya dicondongkan ke depan
selama gerak pemotongan berlangsung. Kaki kanan tetap lurus selama proses
pengikiran dan lutut kiri dibengokkan ke dalam. Pandangan mata selalu tertuju pada
benda kerja
c. Tekanan Pada Kikir
Sama seperti perkakas lain, kikir juga harus dirawat. Perawatan pada kikir
bertujuan agar usia pakai kikir tersebut lebih lama. Selain perawatan, penggunaan
kikir yang tepat juga mempengaruhi usia pakai dari kikir. Berikut beberapa hal yang
harus diperhatikan Ketika bekerja dengan kikir :
a. Jangan gunakan kikir untuk memukul.
b. Jangan gunakan kikir untuk mengikir logam panas, misalnya logam las yang
masih panas.
c. Bersihkan debu-debu atau serbuk-serbuk yang menempel pada kikir.
Bersihkan dengan menggunakan sikat kawat.
2.8.2 Cara Merawat Ragum
Agar kondisi ragum tetap baik dan awet, ragum harus dirawat. Perawatan akan
berdampak pada usia pakai ragum. Ragum yang rusak tentu saja harus segera
diganti. Penggantian ragum berarti menambah biaya belanja alat. Oleh karena itu,
lakukanlah perawatan terhadap ragum anda. Berikut beberapa cara merawat ragum:
a. Jangan kencangkan gigitan ragum dengan cara memukul tuas pengatur mulut
ragum menggunakan palu.
b. Jangan menambah atau menyambung tuas pengatur mulut ragum supaya
panjang. Biasanya penyambungan dilakukan agar pemutaran tuas menjadi
ringan. Hal itu tentu meringankan anda dalam mengencangkan mulut ragum.
Namun konsekuensinya, torsi yang dialami ulir daya pada ragum menjadi
sangat besar dan berlebihan. Torsi berlebih bisa merusak ulir daya pada ragum.
c. Bila telah selesai digunakan, kendorkan gigitan pada ragum (buka mulut
ragum).
d. Tinggalkan ragum dalam kondisi bersih. Bersihkan debu-debu atau serbuk-
serbuk logam sisa pengerjaan.
e. Olesi permukaan ragum dengan oli secukupnya.
f. Olesi ulir daya dalam ragum dengan oli.
g. Jangan gunakan mulut ragum sebagai landasan memukul.
h. Jangan jepit logam yang panas misalnya logam yang baru saja dilas.
17
1. Tap
Tap adalah suatu alat potong yang dapat digunakan untuk membuat ulir dalam
baik secara manual dengan menggunakan tangan maupun dengan menggunakan
mesin. Selain untuk membuat ulir dalam yang baru, tap dapat juga digunakan untuk
meperbaiki ulir dalam yang rusak, serta memperbesar ulir dalam yang sudah ada,
dimana ulir dalam tersebut mengalami kerusakan yang parah atau ulir lama tersebut
sudah gundul.
Tapping membuat ulir pengunci internal dengan menggunakan mata potong set
tapping yang dimensinya mirip dengan mata bor. Misalnya thread atau ulir sekrup
yang diproduksi di dalam mur. Selain itu threading atau proses tapping tidak dapat
direpresentasikan sebagai proses pembentukan karena saat membuat thread atau
ulir sekrup, sejumlah materi akan dihilangkan dalam bentuk serpihan logam.
Ada beberapa jenis tap yang umum digunakan, seperti tap tangan standar, tap
pipa, tap ujung spiral, tap galur spiral, tap puli (pulley taps), tap ekstra panjang, tap
ulir ototmotif dan lain-lain.
Ada dua jenis pemegang tap yang banyak digunakan, yaitu pemegang tap-T
(Tee handle tap wrench) dan pemegang tap lurus (straight tap wrench). Pemegang
tap-T terdiri dari lengan, badan dan cekam. Pada bagian badan pemegang tap-T
terdapat tiga buah belahan atau celah yang memanjang dan di sekitar bagian tengah
badan dari pemegang tap-T terdapat ulir di mana cekam yang memiliki ulir dalam
dipasang pada badan pemegang tap - T ini. Pada pemakaiannya ujung tangkai tap
dimasukkan ke dalam lubang belahan pemegang tap-T, kemudian cekam
diputarkan sehingga ujung tap dijepit oleh belahan pemegang tap-T tersebut yang
diketatkan oleh cekam.
Sementara pemegang tap lurus terdiri dari lengan, rumah, rahang gerak dan
rahang tetap. Rahang gerak dapat digerakkan atau digeserkan dengan cara
memutarkan lengan pemutar. Pada pemakaiannya, ujung tap dimasukkan ke dalam
rahang yang ujung-ujungnya biasanya berbentuk cowakan V. Kemudian lengan
pemutar pemegang tap ini diputarkan sehingga rahang gerak akan bergeser dan
akan menjepit ujung tap di antara rahang gerak dan rahang tetap.
Tap pada umumnya dibuat dari baja karbon yang dikeraskan, baja kecepatan
tinggi atau high speed steel (HSS), dan untuk material yang lebih keras, tap
biasanya dibuat dari baja kobalt atau dari karbida solid (solid carbide), maupun
dari karbida sisipan (carbide insert taps). Ada juga jenis tap yang bahannya dilapisi
dengan titanium nitride (TiN).
Dalam satu set tap tangan standar biasanya terdiri dari tiga buah tap, yaitu tap
no. 1 (tapper tap), tap no. 2 (plug tap) dan tap no. 3 (bottoming tap).
Tap no. 1 memiliki ujung tap yang tirus (chamfer), di mana panjang chamfer tap
no. 1 ini adalah 7 - 10 ulir. Tap no. 2 memiliki panjang chamfer 3 - 5 ulir dan tap
no. 3 mempunyai panjang chamfer 1 - 2 ulir. Tap nomor 1 (Taper) yaitu ujung
sangat tirus, dipergunakan untuk mengetap permukaan benda kerja. Tap nomor 2
(plug) yaitu ujung agak tirus atau hanya sedikit pemakaianya setelah tap nomor 1.
Tap nomor 3 (dhoming), yaitu ujungnya tidak tirus dipakai setelah tap nomor 1 dan
2 juga untuk membuat ulir pada lubang yang tidak tembus.
Taper tap (tap no. 1) digunakan untuk memulai pengetapan pada lubang-lubang
baru. Plug tap (tap no. 2) digunakan untuk melanjutkan pembuatan ulir dalam yang
sebelumnya telah dikerjakan oleh tap no. 1. Dan bottoming tap (tap no. 3)
20
digunakan untuk pengetapan akhir ulir dalam yang sebelumnya telah dikerjakan
oleh taper tap dan plug tap.
Ketiga tap ini dapat digunakan untuk membuat ulir dalam pada lubang-lubang
tidak tembus (lubang buntu). Dalam hal ini tap no . 3 atau bottoming tap mampu
membuat ulir dalam hingga ke bagian dasar lubang buntu, di mana tap no. 1 dan tap
no. 2 tidak bisa membuat ulir hingga ke bagian dasar lubang buntu tersebut.
Tap ini memiliki bagian ujung dengan bentuk spiral dan sering disebut juga
sebagai tap pistol (gun tap). Tap ujung spiral biasanya memiliki dua atau tiga galur
(flute), dengan jumlah galur ini maka tap memiliki lebih banyak ruang bebas untuk
tatal.
Bagian ujung dari tap dibentuk sedemikian rupa sehingga beram (tatal) yang
dihasilkan dalam proses pengetapan akan didesak ke bagian depan ujung tap. Hal
ini akan memperkecil beban pengetapan serta memperkecil terjadinya
penyumbatan di dalam galur. Tap ujung spiral ini cocok digunakan untuk
pemotongan ulir pada lubang tembus.
Selain terbuat dari baja kecepatan tinggi (HSS), tap ujung spiral ada juga yang
dibuat dari bahan karbida yang dirancang untuk mengetap material-material yang
keras dan tangguh seperti baja tahan karat, paduan titanium, inconel, besi cor dan
baja dengan kekerasan hingga Rockwel C45 (RC45).
21
Tap puli digunakan untuk membuat ulir dalam pada hub puli. Tap puli
mempunyai tangkai yang ekstra panjang yang dapat dipakai untuk mengetap tempat
atau bagian yang tidak dapat dijangkau oleh tap yang memiliki panjang tangkai
standar.
Tap puli bisa juga digunakan untuk pengetapan umum pada komponen-
komponen di mana diperlukan tap yang panjang untuk mencapai lubang-lubang
yang akan ditap.
Tap mur merupakan tap yang panjang yang memiliki tangkai berdiameter lebih
kecil daripada ukuran bagian dalam ulir. Tap ini dirancang untuk mengetap mur
dalam produksi yang besar, di mana tap mur mampu memotong ulir beberapa mur.
Di mana setelah pemotongan sebuah mur dilaksanakan, pekerjaan pengetapan
tidak langsung dihentikan, tetapi mur-mur yang telah ditap akan ditampung pada
tangkai tap yang panjang dan pekerjaan pengetapan mur-mur berikutnya
dilanjutkan.
Untuk mengeluarkan mur-mur yang ditampung pada tangkai tap, dilakukan
dengan cara melepaskan pemegang tap dari tangkai tap kemudian mur-mur tadi
dikeluarkan melalui ujung tangkai tap.
22
Berbeda dengan tap-tap lainnya, tap pembentuk ulir tidak memotong material
benda kerja yang akan dibuat ulir, tetapi tap ini melakukan pembentukan dingin
dengan mengerol ulir ditempatnya dengan cara memindahkan material benda kerja.
Karena material benda kerja yang dibuat ulir tidak dipotong, maka dalam
pembuatan ulir dengan tap pembentuk ulir ini tidak ada tatal yang dihasilkan. Tap
pembentuk ulir umumnya dipakai untuk membentuk ulir pada material yang liat,
seperti alumunium, tembaga, kuningan, baja karbon rendah dan lain-lain.
Tap perbaikan ulir otomotif digunakan untuk memperbaiki ulir dalam yang
rusak pada komponen-komponen otomotif tanpa terjadi pemotongan bawah
(undercutting) pada ulir yang masih baik. Dalam perbaikan ulir dengan tap
perbaikan ulir otomotif dapat juga mennghilangkan goresan-goresan atau torehan-
torehan pada ulir.
2. Snei
Snei dipergunakan untuk membuat ulir luar, arah ke kiri atau ke kanan. Snei
dibuat dari baja potong kualitas tinggi disepuh pada panas yang tertentu. Snei
dibedakan atas 3, yaitu:
a. Snei Kaku
Snei kaku baut Senai kaku baut dipergunakan untuk mereparasi kerusakan ulir,
bukan untuk memotong ulir baru.
b. Snei Kancing
Snei kancing dapat distel untuk menyesuaikan keadaan penguliran. Diameter
ulir dapat diperkecil dan diperbesar.
c. Snei Belah
Snei belah mempunyai keuntungan ialah dapat dipergunakan berbagai ukuran
diameter ulir. Snei belah harus dipergunakan bersama-sama.
23
Baja Perkakas Dingin setara dalam bahasa Inggris mungkin Cold Work Tool
Steel, kenapa bagian ini karena untuk pisau jenis-jenis ini umum digunakan. jenis
penyebutan mungkin tidak sama dengan jenis pisau di pasaran tetapi sedikit banyak
bisa disetarakan seperti contoh Untuk baja Pegas (spring steel) menggunakan baja
Karbon sesuai dengan perkiraan kadar karbon, dan baja stainless steel masuk ke
baja paduan.
Tabel komposisi kimia dan penggunaan baja perkakas dingin dilihat di bawah.
2. Palu Besi
3. Kursi Kayu
Kerja bangku adalah segala aktivitas proses produksi yang dikerjakan secara
manual, tanpa menggunakan mesin, dikerjakan di atas meja kerja. Kegiatan –
kegiatan yang termasuk ke dalam kerja bangku adalah :
a. Pembengkokan ( bending )
b. Distempel ( stamping ), dll.
29
Helm keselamatan atau safety helmet ini berfungsi untuk melindungi kepala
dari benturan, pukulan, atau kejatuhan benda tajam dan berat yang melayang atau
meluncur di udara. Untuk beberapa pekerjaan dengan resiko yang relatif lebih
rendah bisa menggunakan topi ataupun penutup kepala sebagai pelindung.
2. Sepatu pelindung
Sepatu pelindung ini berfungsi untuk melindungi kaki dari benturan atau
tertimpa benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap
panas, bahan kimia berbahaya ataupun permukaan licin. Selain fungsi di atas,
sepatu safety berkualitas juga memiliki tingkat keawetan yang baik sehingga bisa
digunakan dalam waktu yang lama.
3. Masker
Pelindung wajah atau face shield ini merupakan alat pelindung yang berfungsi
untuk melindungi wajah dari paparan bahan kimia berbahaya, partikel yang
melayang di udara atau air, percikan benda kecil, panas ataupun uap panas, benturan
atau pukulan benda keras atau tajam, serta pancaran cahaya. Terdiri dari tameng
muka atau faceshield, masker selam, atau full face masker.
Sarung tangan atau Gloves ini merupakan alat pelindung yang berfungsi untuk
melindungi tangan dari serpihan bahan dari benda kerja yang sedang dikerjakan
untuk menghindari luka di tangan.
30
a. Penyakit tulang punggung, terjadi apabila posisi badan saat mengikir tidak
tegak lurus.
b. Penyakit paru-paru apabila saat mengikir tidak memakai masker sehingga
geram hasil pengikiran masuk melalui saluran pernapasan.
c. Penyakit mata apabila disaat mengikir tidak memakai kacamata pengaman.
a. Melakukan proses kerja pada tempat kerja yang tertutup agar hasil geram tidak
terhirup orang lain.
b. Membangun tempat penampungan geram agar tidak mencemari lingkungan
sekitar.
31
BAB III
ALAT DAN BAHAN
3.1 Alat
1. Ragum Datar
1
2
3. Vernier Caliper
5
1
4
1. Depth Probe
2. Skala Utama
3. Rahang Dalam
4. Skala nonius (dalam 1/10 mm)
5. Sekrup Pengunci
6. Rahang Luar
3.2 Bahan
1. Besi Tuang
1. Besi tuang
33
BAB IV
PROSEDUR PERCOBAAN
BAB V
HASIL PERCOBAAN
Terlampir
35
BAB VI
ANALISA PERCOBAAN
Untuk dapat mengikir kita harus mengetahui tekanan yang ada pada kikir.
Tekanan kikir tergantung pada ukuran kikir dan benda kerja. Jika anda ingin
memulai pengikiran, ingatlah, tekanan yang besar harus terdapat pada tangan kiri
dan tekanan ringan pada tangan kanan. Tekanan kedua tangan itu harus sama mana
kala kikir berada di tengah-tengah benda kerja yang dikikir. Jika kikir berada di
ujung langkah, tekanan tangan kiri harus ringan dan tekanan tangan kanan dalam
keadaan maksimal.
Teori − Praktek
%Ralat = 𝑥 100%
Teori
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
7.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA