Anda di halaman 1dari 9

PERAWATAN MESIN

“PERAWATAN MESIN FRAIS (MILLING)”

OLEH

M. KAMAL SYUKUR (1922152024)

RYAN RIZALDY (1922152002)

KENNY WAIGAN LISONG (1922152007)

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN TERAPAN

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2022

PERAWATAN MESIN FRAIS (MILLING)


A. Pengertian Mesin Frais (Milling)
Mesin milling adalah suatu mesin perkakas yang menghasilkan sebuah bidang datar
dimana pisau berputar dan benda bergerak melakukan langkah pemakanan. Sedangkan proses
milling adalah suatu proses permesinan yang pada umumnya menghasilkan bentuk bidang datar
karena pergerakan dari meja mesin, dimana proses pengurangan material benda kerja terjadi
karena adanya kontak antara alat potong (cutter) yang berputar pada poros dengan benda kerja
yang tercekam pada meja mesin.

Pada Tahun 1818 mesin milling atau biasa disebut mesin frais, pertama kali ditemukan di
New Heaven Conecticut oleh Eli Whitney. Pada tahun 1952 John Parson mengembangkan
milling dengan kontrol basis angka (Milling Numeric Control) dalam perkembangannya mesin
frais mengalami berbagai perkembangan baik secara mekanis maupun secara teknologi
pengoperasiannya.
Mesin milling jika dikolaborasikan dengan suatu alat bantu atau alat potong pembentuk
khusus, akan dapat menghasilkan beberapa bentuk yang sesuai dengan tuntutan produksi, misal :
Uliran, Spiral, Roda gigi, Cam, Drum Scale, Poros bintang, Poros cacing dan lain-lain.

B. Prinsip Kerja Mesin Frais (Milling)


Tenaga untuk pemotongan berasal dari energi listrik yang diubah menjadi gerak utama
oleh sebuah motor listrik, selanjutnya gerakan utama tersebut akan diteruskan melalui suatu
transmisi untuk menghasilkan gerakan putar pada poros mesin milling.
Poros mesin milling atau mesin frais adalah bagian dari sistem utama mesin milling yang
bertugas untuk memegang dan memutar cutter hingga menghasilkan putaran atau gerakan
pemotongan.
Gerakan pemotongan pada cutter jika dikenakan pada benda kerja yang telah dicekam
maka akan terjadi gesekan sehingga akan menghasilkan pemotongan pada bagian benda kerja,
hal ini dapat terjadi karena material penyusun cutter mempunyai kekerasan diatas kekerasan
benda kerja.
Tujuan mesin frais adalah Menghasilkan benda kerja dengan permukaan yang rata atau
bentuk – bentuk lain yang spesifik seperti profil, radius, silindris, dan lain – lain dengan ukuran
dan kualitas tertentu.

C. Proses dari Mesin Frais (Milling)


Proses dari milling adalah menggunakan mesin milling cutter sebagai pemotong bagian
lapisan pada material. Mesin Milling cutter ialah sejenis alat pemotong rotary yang memiliki
banyak sudut pemotongan, milling (penggilingan) dan drilling (pengeboran) memiliki kesamaan
dalam mekanik. Perbedaanya pisau milling berputar pada porosnya dan maju kearah material dan
kembali pada posisi semula, ketika pisau mundur kembali ke posisi semula ini berfungsi untuk
menyisir sisa potongan agar rapi dan presisi. Proses milling dengan hasil memuaskan akan
tercapai jika perputaran pisau dan laju maju mundur pisau keujung material dipelankan maka
hasil potongan akan lebih bagus.

D. Bagian-bagian Mesin Frais (Milling)


 Saddle, terletak antara knee dan table. Saddle berfungsi untuk menggerakkan benda kerja
pada rable secara transversal
 Table, terletak di atas saddle, dan mempunyai fungsi sebagai tempat benda kerja. Table
dapat digerakkan kea rah longitudinal
 Knee, atau lutut adalah tempat kedudukan saddle, dan knee dapat digerakkan kea rah
vertical (naik/turun) dengan diatur oleh poros berulir yang menopangnya.
 Spindle, menyediakan tenaga bagi pisau frais dengan menyalurkan ke arbor. Spindle
merupakan poros utama mesin milling.
 Over arm, merupan penopang ujung poros frais, bagian ini menentukan penyetelan posis
arbor pada maksimum Panjang arbor tersebut dan mengklemnya pada posisi yang
diinginkan
 Arbor, merupakan tempat kedudukan pahat/pisau frais
 Column/tiang, merupakan badan dari mesin. Tempat menempelnya bagian-bagian mesin
yang lain.
 Base, merupakan bagian bawah dari mesin milling. Bagian yang menopang badan/tiang.
Tempat cairan pendingin.

E. Control utama Mesin Frais


1. Variable speed control, digunakan untuk mengatur kecepatan putar milling center.
2. Cross feed, digunakan untuk menggerakkan saddle kearah melintang/transversal.
3. Vertical feed, digunakan untuk menggerakkan knee dalam arah vertical
4. Longitudinal feed, digunakan untuk menggerakkan table dalam arah longitudinal

F. Alat-alat potong Mesing Frais (Milling)


Mesin frains mempunyai beberapa alat potong yang mempunyai fungsi berbeda. Berikut
ini alat-alat yang ada pada mesin frais:
Jenis-jenis pisau frais :
 Pisau mesin frais atau cutter mesin frais baik horizontal maupun vertical memiliki banyak
sekali jenis dan bentuknya. Pemilihan pisau frais berdasarkan pada bentuk benda kerja,
serta mudah atau kompleksnya benda kerja yang akan dibuat
 Pisau mantel, pisau jenin ini dipakai pada mesin frais horizontal. Biasanya digunakan
untuk pemakanan permukaan kasar (roughing) dan lebar
 Pisau alur, berfungsi untuk membuat alur pada bidang permukaan benda kerja. Jenis
pisau ini ada beberapa macam yang penggunaanya disesuaikan dengan kebutuhan.

 Pisau frais bergigi, pisau jenis ini digunakan untuk membuat roda gigi untuk membuat
roda gigi sesuai jenis dan jumlah gigi yang diinginkan. Pada pisau bergigi ini benda yang
tersayat akan lebih cepat, dikarenakan bentuk pisaunya yang bergigi.

 Pisau frais cekung dan cembung, pisau jenis ini digunakan untuk membuat benda
kerjanya yang bentuknya memiliki radius dalam (cembung atau cekung). Pisau frais
radius cekung proses kerjanya sama dengan pisau radius cembung hanya saja yang
membedakan adalah bentuk pisau yang berbeda.

 Pisau frais sudut, pisau ini berguna untuk membuat alur berbentuk sudut yang hasilnya
sesuai sudut pisau yang digunakan. Pisau jenis ini memiliki sudut-sudut yang berbeda
diantaranya 30, 45, 50, 60, 70, 80, derajat.
Pada proses milling terdapat tiga golongan utama yaitu :
1. Face milling
Proses pemotongan terjadi pada sudut material setelah milling cutter, ini berguna untuk
memotong lapisan yang rata pada material atau media kerja dan memotong rongga yang
datar dan dalam.
2. Peripheral milling
Pemotongan ini berlangsung dengan lingkar dari cutter, ini agar bagian silang yang
terpotong akan terpotong sesuai dengan bentuk pisau pemotongan. Peripheral milling
sangat cocok memotong slot yang dalam dan juga benang.
3. Frais jari (end frais)
Pisau pada proses frais jari biasanya berputar pada sumbu yang tegak lurus permukaan
benda kerja. Pisau dapat digerakkan menyudut untuk menghasilkan permukaan
menyudut. Gigi potong pada pisau terletak pada selubung pisau dan ujung badan pisau.

G. Perawatan mesin Frais


Perawatan umum
Perawatan yang hati-hati dan bendar sesuai dengan petunjuk oleh pabrik yang membuat mesin
akan dapat menambah umur produktif mesin serta efisiensi mesin. Pelumasan harus sesuai
dengan petunjuk yang diberikan, baik mengenai cara pelumasan, waktu pelumasan, dan jenis
minyak pelumas. Adapun berbagai pertanyaan mengenai pelumasan yang benar yaitu:
 Kapan minyak pelumas harus diganti?
 Kapan cairan pendingin harus diganti?
 Bagian-bagian mana yang harus dilumasi setiap hari, minggu, setiap bulan dan
seterusnya?
 Bagaimana membersihkan tangka cairan pendingin?
 Bagaimana menjaga agar pipa-pipa saluran pendingin dan minyak pelumas tetap bersih?
Pelumasan
a. Perawatan mesin frais secara preventif
 Membersihkan mesin dari sisa chip-chip sisa pemakaian
 Memastikan bahwa mesin telah mati dan dikembalikan pada settingan awalnya
 Membersihkan lantai mesin agar tidak adanya sampah ataupun barang-barang yang dapat
merusak mesin
 Memeriksa pelumas mesin apakah telah habis atau belum, sehingga dapat
memperpanjang umur mesin
 Bersihkan bagian bawah motor dan tiup saluran udaranya.
 Cek kekencangan baut pengikat bagian bawah.
 Bersihkan kotak terminal dan cek terminal penghubung ke tanah.
 Lumasi bantalan motor dengan pelumas yang sesuai.
 Bila motor sudah dipasang dengan bantalannya, alirkan oli dari bantalan. Periksa gerakan
bantalan dan catat hasil yang terbaca sebelum dipasang.
 Bersihkan bantalan dengan dibilas oli dan isi kembali hingga batasnya. Gunakan oli
menurut tingkat spesifikasinya.
 Pada motor yang sudah dilengkapi bantalannya, cek celah udara yang terlihat pada semua
bagian dan catat hasilnya. Cek kelurusan kopling motor.

b. Perawatan mesin frais secara korektif


 Proses pemakanan, pergesekan antara pahat dan benda terlalu panas, dikarenakan
tersumbatnya saluran cairan pendingin.
 Feed handle terasa berat, disebabkan pelumasan yang tidak teratur sehingga
menyebabkan korosi pada ulir
 Arbor tidak berputar secara optimal, dikarenakan bearing yang sudah aus.
 Motor cepat panas, dikarenakan pelumasan yang kurang optimal seperti penggantian
pelumas tidak sesuai rekomendasi dari pabrik pembuat.
c. Perawatan mesin frais secara prediktif
Prediktif adalah suatu perawatan yang bersifat prediksi, dalam hal ini merupakan evaluasi dari
perawatan yang dilakukan secara berkala.
Pendeteksian dalam ini dapat di evaluasi dari indicator-indikator yang terpasang pada instalasi
seaut alat dan juga dapat melakukan pengecekan vibrasi dan aligment untuk menambah data dan
tindakan selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai