PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Permasalah yang akan dibahas pada karya tulis ini adalah masalah
menyangkut fungsi-fungsi dari bagian mesin produksi.
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas, maka
perumusan masalah dalam pembuatan perencanaan perawatan ini adalah :
a. Apa fungsi dari bagian-bagian mesin produksi ?
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah sebagai salah satutugas
mata kuliah Proses Produksi Fakultas Teknologi Jurusan Teknik
Mesin Universitas Muhammadiyah dan untuk mempelajari proses pengerjaan
1
logam melalui pemotongan dan mengetahui prinsip kerja mesin produksi serta
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari .
Metode penulisan yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah studi
literature yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang dibahas. Sumber dari
data kepustakaan diperoleh dari buku-buku dan internet yang berhubungan dengan
mesin produksi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
Bagian-bagian Utama Mesin Bubut
4
10. Tuas roda gigi (gear lever)
11. Tuas motor (motor lever)
12. Cekam (chuck)
1. Kepala tetap
pada kepala tetap ini terdapat poros spindel mesin yang berfungsi
sebagai tempat kedudukan cekam (chuck) sehingga bila poros spindel
berputar maka cekam juga akan ikut berputar. Di dalam kepala tetap
terdapat juga puli (pulley) yang dihubungkan dengan motor penggerak
melalui belt (sabuk). Untuk mengubah kecepatan dan arah putaran
mesin, puli ini dihubungkan dengan poros spindel mesin melalui susunan
roda gigi transmisi di dalam gear box (kotak roda gigi).
5
Kepala tetap
2. Kepala lepas
Selain itu, kepala lepas dilengkapi dengan roda pemutar atau roda
tangan yang dapat diputarkan secara manual dengan tangan sehingga
poros kepala lepas bergerak memanjang dan memendek.
3. Eretan alas
atau eretan memanjang berfungsi untuk melakukan gerakan
pemakanan arah memanjang sejajar sumbu benda kerja.
6
Eretan alas ini memiliki roda pemutar yang dapat diputar secara
manual maupun secara otomatis. Dengan demikian eretan memanjang ini
dapat bergerak mendekati atau menjauhi kepala tetap.
4. Eretan melintang
Berfungsi untuk melakukan gerakan pemakanan arah melintang
sumbu benda kerja.
Eretan melintang ini juga memiliki roda pemutar yang dapat digerakkan
secara
manual
maupun
secara
otomatis untuk mendekati ataupun menjauhi titik pusat benda kerja.
5. Eretan atas
7
Eretan kombinasi memiliki fungsi untuk melakukan gerakan
pemakanan ke arah sudut yang diinginkan sesuai penyetelannya. Eretan
atas ini dapat diputar menurut sudut yang dikehendaki, juga eretan ini
dilengkapi roda pemutar untuk menggerakkan eretan atas maju atau
mundur.
6. Rumah pahat
Digunakan untuk memegang (menjepit) pahat. Secara garis besar
rumah pahat dapat dibedakan menjadi rumah pahat standar dan rumah
pahat yang dapat disetel.
Pada rumah pahat standar untuk mengatur ketinggian pahat harus
dilakukan dengan cara memberi ganjal, sementara pada rumah pahat
8
yang dapat disetel untuk mengatur ketinggian pahat tidak perlu
menggunakan ganjal karena rumah pahat jenis ini dapat disetel
ketinggiannya.
7. Alas mesin
Berfungsi sebagai tempat kedudukan eretan memanjang dan
kepala lepas.
8. Poros pembawa
Mempunyai fungsi untuk membawa eretan pada waktu melakukan
pembubutan secara otomatis.
9
9. Poros transportir
Merupakan poros berulir yang pada umumnya memiliki bentuk
ulir trapesium atau segi empat. Poros transportir digunakan untuk
membawa eretan sewaktu melakukan pembubutan ulir.
10
11
1. Kolom (Column)
Kolom atau badan mesin merupakan penopang atau tempat
kedudukan bagian-bagian mesin seperti lengan, spindel, lutut, tuas-tuas,
dan merupakan rumah dari roda gigi-roda gigi transmisi, motor
penggerak beserta puli-pulinya.
2. Spindel
Spindel merupakan poros utama mesin yang berfungsi untuk
memutarkan arbor berserta pisau frais.
12
3. Arbor
Arbor merupakan tempat kedudukan pisau frais. Arbor dipasang
pada spindel mesin, sehingga bila spindel berputar maka arbor akan ikut
berputar pula. Pada mesin frais mendatar, arbor memiliki bentuk batang
bulat yang sepanjang badannya terdapat alur pasak.
Arbor
13
Arbor yang didukung lengan dan penopang arbor
14
Meja mesin frais
15
6. Sadel
Sadel atau dudukan meja merupakan tempat meja bertumpu. Pada
bagian bawah dari sadel terdapat alur berbentuk ekor burung yang
dipasangkan secara pas dengan alur ekor burung pada bagian atas lutut.
Dengan demikian sadel dapat digerakkan dalam arah melintang secara
halus. Pada dasarnya menggerakkan sadel ini berarti juga menggerakkan
meja dalam arah melintang, karena bagian bawah meja ditumpu oleh
sade sehingga kalau sadel digerakkan maka meja juga akan ikut bergerak.
Sadel dapat dikunci terhadap lutut, sehingga sadel tidak berubah
posisinya sewaktu dilakukan pengefraisan benda kerja.
7. Lutut (Knee)
Lutut atau knee merupakan tempat kedudukan sadel, di mana lutut
ini ditopang oleh kolom mesin dan batang pengangkat. Lutut dapat
digerakkan secara vertikal naik atau turun dengan cara memutarkan
engkolnya. Karena meja bertumpu pada sadel dan sadel bertumpu pada
lutut, maka menggerakkan lutut naik atau turun berarti menggerakkan
meja secara vertikal untuk mendekati atau menjauhi pisau frais yang
terpasang pada arbor. Agar pada waktu melaksanakan pengefraisan lutut
berada dalam posisi yang kokoh, maka lutut dapat dikunci terhadap
kolom.
16
8. Alas (Bed)
Alas mesin merupakan bagian terbawah dari mesin dan tempat
bertumpu komponen-komponen utama mesin frais seperti kolom beserta
lengan dan spindel, lutut beserta sadel dan mejanya. Selain itu alas
memiliki suatu rongga atau ruangan yang merupakan tempat menampung
cairan pendingin.
1. Badan mesin
Merupakan keseluruhan mesin tempat mekanik penggerak
dan tuas pengatur
17
2. Meja mesin
Fungsinya merupakan tempat kedudukan benda kerja atau
penjepit benda kerja. Meja mesin didukung dan digerakkan oleh
eretan lintang dan eretan tegak. Eretan lintang dapat diatur
otomatis
3. Lengan
Fungsinya untuk menggerakan pahat maju mundur. Lengan
diikat dengan engkol menggunakan pengikat lengan. Kedudukan
lengan di atas badan dan dijepit pelindung lengan agar gerakannya
lurus
4. Eretan pahat
Fungsinya untuk mengatur ketebalan pemakanan pahat.
Dengan memutar roda pemutar maka pahat akan turun atau naik.
Ketebalan pamakanan dapat dibaca pada dial. Eretan pahat
terpasang di bagian ujung lengan dengan ditumpu oleh dua buah
mur baut pengikat.
5. Pengatur kecepatan
Fungsinya untuk mengatur atau memilih jumlah langkah
lengan mesin per menit. Untuk pemakanan tipis dapat dipercepat.
Pengaturan harus pada saat mesin berhenti.
6. Tuas panjang langkah
Berfungsi mengatur panjang pendeknya langkah pahat atau
lengan sesuai panjang benda
yang disekrap. Pengaturan dengan memutar tap ke arah kanan atau
kiri .
7. Tuas posisi pahat
Tuas ini terletak pada lengan mesin dan berfungsi untuk
18
mengatur kedudukan pahat terhadap benda kerja. Pengaturan
dapat dilakukan setelah mengendorkan pengikat lengan.
8. Tuas pengatur gerakan otomatis meja melintang
Untuk menyekrap secara otomatis diperlukan pengaturan-
pengaturan panjang engkol yang mengubah gerakan putar mesin
pada roda gigi menjadi gerakan lurus meja. Dengan demikian
meja melakukan gerak ingsutan (feeding)
1. Base (Dudukan )
19
2. Column (Tiang)
3. Table (Meja)
Mata Bor Adalah suatu alat pembuat lubang atau alur yang
efisien. Mata bor yang paling sering digunakan adalah bor spiral, karena
daya hantarnya yang baik, penyaluran serpih (geram) yang baik karena
alur-alurnya yang berbentuk sekrup, sudut-sudut sayat yang
menguntungkan dan bidang potong dapat diasah tanpa mengubah
diameter bor. Bidang–bidang potong bor spiral tidak radial tetapi digeser
sehingga membentuk garis-garis singgung pada lingkaran kecil yang
merupakan hati bor.
20
5. Spindle
6. Spindle head
8. Kelistrikan
21
BAB V
KESIMPULAN
22
DAFTAR PUSTAKA
23