Anda di halaman 1dari 11

BAB II

MESIN SEKRAP
(SHAPING MACHINE)

2.1 PENDAHULUAN
Mesin sekrap adalah mesin dengan gerak utama yang berjalan maju mundur secara
horizontal atau vertikal mesin ini sering juga disebut mesin ketam. Mesin sekrap dibuat untuk
maksud menghilangkan material untuk menghasilkan permukaan datar. Permukaan datar ini
dapat dimesin secara honizontal, bersudut atau pada bidang tegak. Pahat potong digerakkan
maju dan mundur oleh sebuah ram yang mana bergerak dalam sebuah bidang datar dengan
gerakan bergantian. Pahat hanya menghasilkan gram pada gerakan maju. (Anonim , 2004 )

2.2 TUJUAN PRAKTIKUM


Tujuan praktikum sekrap ini adalah:
1. Dapat mengetahui dan memahami teknik dasar pengoperasian mesin sekrap dengan
benar.
2. Dapat mengetahui jenis-jenis kontrol otomatis dan manual pada mesin sekrap.
3. Dapat menganalisa kecepatan potong, pemakanan dan kecepatan putaran mesin sekrap
serta pemilihan tool (pahat) dan media pendinginan dengan benar
4. Dapat menganalisa jenis-jenis pengerjaan yang akan dilaksanakan pada mesin sekrap.

2.3 LANDASAN TEORI


Mesin sekrap dibuat untuk maksud menghilangkan material untuk menghasilkan
permukaan datar. Permukaan datar ini dapat dimesin secara horizontal, bersudut atau pada
bidang tegak. Pahat potong digerakkan maju dan mundur oleh sebuah ram yang mana
bergerak dalam sebuah bidang datar dengan gerakan bergantian. Pahat hanya menghasilkan
gram pada gerakan maju.
Mesin sekrap merupakan mesin perkakas yang digunakan untuk membuat alur
(terutama alur V), meratakan permukaan, membuat lubang (segitiga, segiempat, segi lima,
dan lain-lain), dan sebagainya dengan cara menggerakkan pahat maju mundur.
2.3.1 Penggolongan Mesin Sekrap
Menurut design umumnya mesin sekrap dapat dikelompokkan sebagai berikut
(Amstead,1979) :

23
1. Pemotongan dorong-horizontal
a. Biasa (pekerjaan produksi).
b. Universal (pekerjaan ruang perkakas).
Mesin sekrap horizontal ditunjukkan pada gambar 2.1. dibawah ini :

Gambar 2.1 Mesin Sekrap Horizontal


Sumber ( Amstead ,1979 )
2. Pemotongan tarik – horizontal.
3. Vertikal.
a. Pembuat celah (slotter).
b. Pembuat dudukan pasak (key seater).
Mesin sekrap vertikal ditunjukkan pada gambar 2.2 :

Gambar 2.2 Mesin Sekrap Vertikal


Sumber ( Amstead,1979 )

24
2.3.2 Bagian–Bagian Mesin Sekrap :
Bagian-bagian mesin sekrap adalah :
1. Alas, dapat merupakan tuangan yang bolong atau dibuat dari baja-pelat. Terdapat pintu-
pintu masuk ke lemari alat-alat dan ke ruangan mekanisme penggerak.
2. Dudukan, dipasang melintang eretan vertikal depan mesin dan membawakan meja dan
ragum mesin. Dudukan dinaikkan dan diturunkan dengan tangan.
3. Meja, merupakan tuangan yang bolong yang dikerjakan dengan mesin, dilengkapi dengan
alur-alur pada permukaannya. Alur-alur ini memungkinkan benda-benda kerja yang
besar, yang tidak teratur bentuknya, dipasang langsung pada meja. Meja dioperasikan
dengan tangan atau otomatis.
4. Lengan, tuangan berat yang bergerak horizontal, tegak lurus terhadap meja. Untuk
penyetelan dan keausan disediakan slip baja yang disepuh keras.
Mekanisme yang mengerakkan lengan terdiri atas engkol beralur yang dapat disetel
dalam roda gigi besar. Engkol dihubungkan pada lengan dengan perantaraan mata rantai yang
bergerak bebas. Lengkapan ini berputar pada poros bawah. Jarak yang ditempuh oleh lengan
ditentukan oleh posisi lengan dalam alur. Pada engkol terdapat pembagian derajat untuk
memudahkan penyetelan panjang langkah. Adapun bagian-bagian engkol pada mesin sekrap
adalah (Alois, 1985):
1. Kepala, yang membawa pemegangs pahat dan memberikan gerak vertikal pada pahat.
Gerak berputar juga dimungkinkan untuk melakukan pengerjaan ke samping dan yang
bersudut.
2. Penopang Meja, menembus meja bolong dan memberikan penopangan serta kekakuan
selama mesin berjalan.
3. Meja Lintang, meja ini dapat digerakkan dengan tangan atau otomatis. Bila digerakkan
dengan tenaga, maka banyaknya gerak diatur oleh posisi batang penghubung pada roda
penggerak. Batang itu dihubungkan pada lengan buai dan bila roda penggerak berputar,
lengan buai bergerak ke belakang dan ke depan. Posisi daripada pal mengatur arah meja.
Bila pal dilepaskan, meja dapat dipindahkan ke samping dengan tangan. Meja tidak boleh
bergerak selama langkah memotong.
4. Rumah Pahat atau Rumah Klaper (Clapper Box). Rumah ini memegang pahat dan
didisain untuk mengangkatnya pada langkah yang tidak memotong. Dengan demikian
melindungi mata pemotong pahat. Nama “clapper” berasal dari suara yang terdengar
pada waktu rumah pahat melakukan langkah balik. ( Alois,1985 )

25
2.3.3 Pahat Pada Mesin Sekrap.
Pahat yang digunakan untuk menyekrap pada dasarnya serupa dengan pahat mesin
bubut, tetapi lebih besar dan lebih dalam penampangnya, memberikan tambahan kekuatan.
(Amstead ,1979)
Mesin sekrap menghasilkan permukaan-permukaan yang datar. Hal ini dicapai oleh
pahat yang bergerak horizontal ke depan dengan benda kerja di bawahnya dan tegak lurus
padanya. Benda kerja tetap diam pada waktu pahat menyayat (pada langkah tenaga) dan
berpindah pada langkah balik pahat. Derajat penyelesaian akhir tergantung pada
(Amstead,1979):
1. Bentuk pahat
2. Kecepatan pahat lewat di atas benda kerja; hal ini tergantung pada jenis logam yang
disekrap;
3. Kecepatan benda kerja lewat melintangi pahat, misalnya ,penyayatan halus menghasilkan
pekerjaan akhir yang baik.
4. Penerapan cairan pendingin yang tepat.
Kerja pahat pada mesin sekrap ditunjukkan pada gambar 2.3 dibawah ini :

Arah penyayat
Pahat

Benda
kerja

Gambar 2.3. Kerja Pahat


2.3.4 Tindakan Sebelum Mempergunakan Mesin Sekrap
Tindakan-tindakan yang harus dilakukan sebelum mempergunakan mesin sekrap
adalah (Alois, 1985):
1. Mengatur jarak langkah pahat
Langkah pahat harus diset mendekati 14 mm sampai 15 mm sebelum pahat memotong
benda kerja (langkah awal) dan 5 mm sampai 6 mm setelah memotong benda kerja
(langkah akhir).

26
2. Pengesetan kecepatan makan, kecepatan potong dan kedalaman potong.
Untuk mengatur besarnya kecepatan potong, kecepatan makan dan kedalaman potong
proses sekrap dapat dilihat pada tabel yang terpasang pada kaca almari disamping mesin
sekrap.

2.3.5 Elemen Dasar Proses Sekrap


Elemen-elemen dasar proses sekrap adalah (Anonim, 2004):
Benda kerja :
lw = panjang pemotongan pada benda kerja ; mm
lv = langkah pengawalan ; mm
ln = langkah pengakhiran ; mm
lt = panjang permesinan ; mm
= lv + lw + ln (mm)
w = lebar pemotongan benda kerja ; mm
Mesin sekrap :
f = gerak makan ; mm / langkah
a = kedalaman potong ; mm
np = jumlah langkah per menit
Rs = perbandingan kecepatan
vm Kecepa tan maju
Rs   1
vr Kecepa tan mundur c

[𝑛𝑝 ×𝑙𝑡 ×(1+𝑅𝑠)]


1. Kecepatan potong rata-rata:𝑣 = ;m ...........(4.1)
2𝑥1000 min

2. Kecepatan makan : vf = f .n p ; mm ................................(4.2)


min

3. Waktu pemotongan : tc  w
vf ; min .....................................(4.3)
3
4. Keceptan penghasilangram : Z = f .a.v ; cm min ..............(4.4)

27
2.3.6 Proses Sekrap
Proses sekrap ditunjukkan pada gambar 2.4.

Gambar 2.4. Proses Sekrap

2.4 PELAKSANAAN / CARA PRAKTIKUM


Langkah-langkah pengerjan pada mesin sekrap:
1. Menentukan panjang pemotongan ( lw ), langkah pengawalan ( lv ), langkah pengakhiran
( ln ), dan langkah pemesinan ( lt )
2. Memasukkan benda kerja pada pencekam.
3. Menentukan gerak makan ( f )
4. Menyekrap benda kerja dengan kedalaman potong( 0,2;0,4;0,6 )mm sepanjang 81,61 mm,
dengan 3 tahap pengerjaan
5. Mencatat data hasil pengamatan.
Benda keja sebelum disekrap ditunjukan pada gambar 2.5 dibawah ini :

Gambar 2.5 Benda Kerja Sebelum disekrap


Keterangan satuan : mm

28
2.5 HASIL DAN PEMBAHASAN
2.5.1 Hasil Proses sekrap
Dari hasil pengamatan proses sekrap kami mendapat data sebagai berikut ;
Tabel 2.1 Hasil Pengamatan proses sekrap
np F vm
lt a w
Langkah (langkah/ (mm (langkah/m vr (langkah/menit)
(mm) (mm) (mm)
menit) /langkah) enit)

1 83 0,1 101,61 0,2 42 83 84


I 2 83 0,1 101,61 0,4 42 83 84
3 83 0,1 101,61 0,6 42 83 84
1 83 0,2 101,61 0,2 42 83 84
II 2 82 0,2 101,61 0,4 42 82 83
3 82 0,2 101,61 0,6 42 83 84
1 83 0,3 101,61 0,2 42 83 84
III 2 83 0,3 101,61 0,4 42 83 84
3 83 0,3 101,61 0,6 42 82 83

Diketahui :
Bahan Benda Kerja = Baja ST-37
W = 42 mm
Lw = 81,61 mm
a = proses I = 0,2 mm,
proses II = 0,4 mm,
proses III = 0,6mm
f = Langkah I = 0,1 mm/langkah
Langkah II = 0,2 mm/langkah
Langkah III = 0,3 mm/langkah
lv = 15 mm
np = 82 langkah/mm
ln = 5 mm

29
Dengan menggunakan tabel 2.1 dapat dilakukan perhitungan sebagai berikut

 Mencari perbandingan kecepatan


83
Rs =
84
= 0,98

 Mencari panjang pemesinan (mm)


lt = 15 + 5 + 81,61
lt = 101,61 mm

 Mencari nilai kecepatan rata-rata (m/min) :

v
83x101,61 (1  0,9880) ; m/min
2 x1 000
v =8,38343 m/min

 Mencari nilai kecepatan makan (mm/min)


vf  0,1x83
 8,3 mm
min

 Mencari nilai waktu pemotongan (min)


42
tc 
8,3
 5,060 min
 Mencari nilai kecepatan penghasil gram (cm3/min)
Z  0,1x0,2 x8,38343
3
Z  0,167 cm
min
Untuk perhitungan langkah dan proses berikutnya dapat dihitung dengan cara yang sama
seperti perhitungan diatas.

30
Dengan menggunakan data dari tabel 2.1 dan hasil perhitungan dapat diperoleh hasil
sebagai berikut;
Tabel 2.2 Hasil analisis data
v 𝑣𝑓 𝑡𝑐 𝑍
Langkah 𝑅𝑠 3
(m/min) (mm/min) (min) (cm /min)
1 0,988095 8,38343 8,38343 5,06024 0,167669
I 2 0,988095 8,38343 8,38343 5,06024 0,335337
3 0,988095 8,38343 8,38343 5,06024 0,503006
1 0,988095 8,38343 8,38343 2,53012 0,335337
II 2 0,987952 8,28183 8,28183 2,56098 0,662546
3 0,988095 8,28242 8,28242 2,56098 0,993891
1 0,988095 8,38343 8,38343 1,68675 0,503006
III 2 0,988095 8,38343 8,38343 1,68675 1,006012
3 0,987952 8,38283 8,38283 1,68675 1,508909

2.5.2 Pembahasan
Mesin Sekrap merupakan sebuah mesin yang dapat digunakan untuk membuat suatu
produk, dimana mesin sekrap itu sendiri memiliki fungsi kerja yang bermacam-macam
tergantung pada bentuk produk yang ingin dibuat, seperti meratakan permukaan benda kerja,
membuat alur, dan lainnya. Pada praktikum kali ini kami menggunakan mesin sekrap untuk
meratakan permukaan sebuah material yang dimana material tersebut telah disediakan oleh
dosen pengawas atau penjaga lab produksi. Setelah kami ukur material tersebut memilki
panjang pemotongan 81,61 mm, panjang pengawalan 15 mm, dan panjang pengakhiran 5
mm, sehingga dari panjang-panjang tersebut diperoleh panjang pemesinan benda kerja adalah
101,61 mm.
Setelah itu kami langsung meletakkan benda kerja pada penjepit di mesin sekrap. Pada
proses peletakan benda kerja pada mesin sekrap ini, benda kerja harus diletakkan secara tegak
lurus dan merata agar hasil penyekrapan nantinya menjadi baik. Jika peletakan benda kerja
tidak merata, maka akan menyebabkan hasil penyekrapan menjadi tidak rata atau baik.
Jika benda kerja sudah terpasang dengan baik, maka selanjutnya menyeting mesin
sekrap. Pada praktikum kali ini kami menyeting mesin sekrap dengan langkah pemakanan
dan kedalaman potong yang berbeda-beda. Gerak makan yang digunakan pada langkah
pertama diproses 1,2,dan 3 adalah 0,1 mm/langkah, kemudian langkah kedua diproses
1,2,dan3 adalah 0,2 mm/langkah, lalu untuk langkah ketiga diproses 1,2,dan 3 adalah 0,3
mm/langkah. Untuk kedalaman potong sendiri kami menggunakan kedalaman potong dari

31
langkah 1,2dan 3 diproses 1,2,dan 3 secara urut yaitu 0,2 , 0,4 , 0,6 untuk lebih jelasnya dapat
dilihat pada tabel 2.1.
Dari hasil pengamatan dan perhitungan yang kami peroleh, kami mendapatkan nilai tc
dan Z yang berbeda-beda pada masing-masing langkah. Untuk nilai tc itu sendiri dipengaruhi
oleh vf dan w, dimana vf tersebut nilainya dipengaruhi oleh f , dari sini kami mendapati
bahwa semakin besar gerak makan yang digunakan maka waktu pemotongan akan semakin
besar juga dan sebaliknya. Unutk nilai Z juga dipengaruhi oleh f dan a, tapi disini lebih
besarnya perbedaan nilai-nilai Z itu cenderung dipengaruhi oleh besarnya kedalaman potong
yang digunakan, dari hasil tersebut kami mendapatkan bahwa semakin besar kedalaman
potong yang digunakan maka semakin besar pula nilai Z yang di peroleh dan sebaliknya.
Dalam praktikum ini keamanan keselamatan dan kesehatan dalam praktikum harus di
utamakan agar praktikum dapat berjalan dengan baik dan lancar. Ketika dalam proses
pengerjaan, benda kerja dan pahat harus diberikan cairan pendingin agar pahat tidak mudah
rusak atau tumpul, jika hal itu terjadi maka hasil yang diperoleh tidak akan menjadi baik.
Dalam praaktikum ini juga diperlukan ketelitian dan hati-hti dalam praktikum agar hasil yang
diperoleh menjadi baik.
Dalam praktikum ini keakurasian dan ketepatan nilai yang didapatkan tergantung pada
alat yang digunakan, semakin tinggi keakurasian alat yang digunakan maka hasil yang
diperoleh akan semakin mendekati benar, namun pada praktikum kali ini keakurasian alat
yang kami gunakan masih sangat kurang, disina kami menggunakan stopwatch hp dan
hitungan tangan manual untuk menghitung vr,vm, dan np pada proses ini. Oleh sebab itu
hasil yang kami dapatkan masih kurang akurat, sehingga diperlukan alat hitung yang lebih
baik lagi agar hasil yang diperoleh menjadi lebih baik.

32
2.6 PENUTUP
2.6.1 Kesimpulan
Dari hasil pengamatan dan anlisa data hasil praktikum dapat disimpulkan bahwa:
1. Praktikum sekrap kali ini bertujuan untuk meratakan permukaan benda kerja.
2. Benda kerja harus dipasang dengan baik agar kerataan yang diinginkan dari proses
sekrap diperoleh.
3. Besarnya gerak makan yang digunakan mempengaruhi waktu pemotongan yang
dibutuhkan, semakin besar gerak makan yang digunakan maka semakin besar pula
waktu pemotongan yang diperoleh dansebaliknya.
4. Kedalaman potong mempengaruhi besarnya nilai Z yang didapatkan, jika
kedalaman potong yang digunakan besar maka nilai Z yang diperoleh akan
semakin besar dan sebaliknya.
5. Saat melakukan pengerjaan, benda kerja dan pahat harus diberi pendingin agar
pahat tidak mudah rusak dan agar hasil yang diperoleh menjadi baik.
6. Diperlukan ketelitian dan hati-hati dalam praktikum untuk menjaga keamanan dan
keselamatan dalam praktikum, dan agar hasil yang di dapatkan menjadi baik.
7. Alat kerja yang kurang teliti dan akurasi dapat menyebabkan hasil yang didapatkan
tidak begitu benar.

2.6.2 Saran
Dari praktikum kali ini saran yang dapat di berikan sebagai berikut :
1. Dalam penghitungan jumlah langkah pada mesin sekrap sebaiknya di berikan
perlatan hitung yang lebih baik, seperti alat hitung langkah dan kecepatan maju dan
mundur otomatis pada mesin sekrap, sehingga kesalahan dalam proses praktikum
sekrap dapat di kurangi.

33

Anda mungkin juga menyukai