Anda di halaman 1dari 5

SEJARAH LAS GAS

Pengelasan dengan metode yang dikenal sekarang, mulai dikenal pada awal abad ke 20.
Sebagai sumber panas digunakan api yang berasal dari pembakaran gas acetylena yang kemudian
dikenal sebagai las karbit. Waktu itu sudah dikembangkan las listrik namun masih mulai langka.
Pada Perang Dunia II, proses pengelasan untuk pertama kalinya dilakukan dalam skala besar.
Dengan las listrik, dalam waktu singkat, Amerika Serikat dapat membuat sejumlah kapal sekelas
dengan kapal SS Liberty, yang merupakan kapal pertama yang diluncurkan dengan di las.
Dimana sebelumnya kapal yang dikeluarkan, proses pengerjaan menggukana paku
keling (rivets). Pada masa itu, muncul pula cara pertama untuk mengetes hasil pengelasan,
seperti uji kerfslag (lekukan yang tertutup lapisan).
From Wikipedia.

Definisi Las Gas

Las Gas/Karbit adalah proses penyambungan logam dengan logam (pengelasan) yang
menggunakan gas asetilen (C2H2) sebagai bahan bakar, prosesnya adalah membakar bahan bakar
yang telah dibakar gas dengan oksigen (O 2) sehingga menimbulkan nyala api dengan suhu
sekitar 3.500C yang dapat mencairkan logam induk dan logam pengisi. Sebagai bahan bakar
dapat digunakan gas-gasasetilen, propana atau hidrogen. Ketiga bahan bakar ini yang paling
banyak digunakan adalah gas asetilen, sehingga las gas pada umumnya diartikan sebagai las
oksi-asetelin. Karena tidak menggunakan tenaga listrik, las oksi-asetelin banyak dipakai di
lapangan walaupun pemakaiannya tidak sebanyak las busur elektrode terbungkus.
Gas Asetilen diproduksi melalui reaksi antara Kalsium Karbit (CaC2) dengan air (H20).
CaC2 + 2H2O Ca(OH)2 + C2H2
Memproduksi gas Asetilen untuk keperluan pribadi dengan mencampurkan Kalsium Karbit
dengan air tidak disarankan. Gas Asetilen dapat bocor dari tabung produksi dan menyebabkan
ledakan jika tersulut api. Cara yang lebih disarankan adalah membeli gas Asetilen dalam tabung
logam.

Gas Shielded Welding

Sejarah dan perkembangan LAS GAS


Proses las MIG sukses dikembangkan oleh Battele Memorial Institute pada tahun 1948 dengan
sponsor Air Reduction Company. Las MIG pertama kali dipatenkan pada tahun 1949 di Amerika
Serikat untuk pengelasan alumunium. Keunggulannya adalah penggunaan elektroda yang
berdiameter lebih kecil dan sumber daya tegangan konstan (constant-voltage power source) yang
telah dipatenkan sebelumnya oleh H.E. Kennedy.
Pada tahun 1953, Lyubavskii dan Novoshilov mengumumkan penggunaan proses las
MIG menggunakan gas CO2 sebagai gas pelindung. Mereka juga menggunakan gas CO2 untuk
mengelas besi karbon. Gas CO2 dicampur dengan Gas Argon yang dikenal sebagai Metal Active
Gas (MAG), yang kemudian berkembang menjadi proses las MAG.

Contoh Aplikasi GMAW

Kelebihan GMAW (Gas Metal Arc Welding)


Proses Pengelasan GMAW memiliki performance dan hasil yang sangat baik.
Pada umumnya proses pengelasan GMAW memiliki beberapa kelebihan, yaitu :

Efisiensi tinggi dan proses pengerjaannya cepat.

Dapat digunakan untuk semua posisi pengelasan (welding position).

Tidak menghasilkan slag atau terak, layaknya yang terjadi pada las
SMAW/MMAW.

Memiliki jumlah deposit (deposition rates) yang lebih tinggi dibandingkan SMAW.

Proses pengelasan GMAW sangat cocok untuk pekerjaan konstruksi.

Membutuhkan sedikit pembersihan setelah pengelasan.

Kelemahan GMAW (Gas Metal Arc Welding)


Pada proses pengelasan GMAW memiliki beberapa kelemahan , antara lain :

Wire-feeder memerlukan pengontrolan yang continuo.

Sewaktu waktu dapat terjadi Burnback.

Cacat las porositi/lubang-lubang kecil sering terjadi akibat pengunaan gas pelindung yang
kualitasnya tidak baik.

MIG vs MAG

Proses GMAW
Proses pengelasan GMAW, panas dari proses pengelasan ini dihasilkan oleh busur las yang
terbentuk diantara elektroda kawat (wire electrode) dengan benda kerja. Selama proses
pengelasan, elektroda akan meleleh kemudian menjadi deposit logam las dan membentuk butiran
las (weld beads). Gas pelindung digunakan untuk mencegah terjadinya oksidasi dan melindungi
hasil las selama masa pembekuan (solidification).

Skema Peralatan GMAW

Keuntungan dan Kerugian dari LAS GAS

keuntungan dari las Gas:


1. Peralatan relatif murah dan memerlukan pemeliharaan minimal/sedikit.
2. Cara penggunaannya sangat mudah, tidak memerlukan teknik-teknik pengelasanyang
tinggi sehingga mudah untuk dipelajari.
3. Mudah dibawa dan dapat digunakan di lapangan maupun di pabrik atau dibengkelbengkel karena peralatannya kecil dan sederhana
4. Dengan teknik pengelasan yang tepat hampir semua jenis logam dapat dilas danalat
ini dapat digunakan untuk pemotongan maupun penyambungan.

Kerugian dari Las Gas :


Walaupun ini adalah proses yang sangat khusus yang bekerja secara efisien untuk banyak
proyek ada beberapa kekurangan yang dimiliki antara lain :
1) peralatan pengelasan yang kompleks dan besar untuk digunakan.
2) Peralatan yang memerlukan sumber arus kontinu dan terus-menerus memberi makan
kawat melalui pistol.
3) Ini merupakan proses yang sangat berbeda dari pengelasan tradisional sehingga ada kurva
belajar bagi semua tukang las yang menggunakan teknik ini.
4) Karena gas inert, pengelasan las gas tidak dapat digunakan di daerah terbuka karena angin
akan menyebabkan gas lebih banyak bermasalah untuk tukang las gas.
5) Mengelas kurang bersih dengan menghasilkan seperti hujan rintik-rintik

Anda mungkin juga menyukai