Anda di halaman 1dari 6

B.

Las Berdasarkan Panas dan Kombinasi Busur Nyala Listrik dan Gas
Kekal (Inert)

1. GMAW (Gas Metal Arc Welding) = Las logarn gas mulia/pengelasan dengan busur
nyala listrik dan gas sering disebut juga las MIG/MAG (Metal Active Gas). Pada las ini,
kawat las pengisi/penambah berfungsi sebagai electroda dan diumpankan secara terus-
menerus. Busur nyala listrik terjadi diantara kawat pengisi dan logam induk. Lihat
Gambar 2.8. Untuk menghindari pengaruh oksidasi digunakan gas sebagai pelindung,
yaitu gas Argon, Helium atau campuran dari keduanya. Karena harga gas Argon cukup
mahal maka diupayakan gas lain, misalnya campuran Argon dan 02 antara 2 sampai 5%
atau CO2 antara 5 sampai 20%. Karena mahalnya harga gas pelindung, maka cara
pengelasan ini hanya dipakai untuk keperluan khusus. Dan pada pengelasan ini, hasil
lasan tidak meninggalkan terak sehingga memudahkan kontrol terhadap kawah lasan dan
mengurangi waktu maupun tenaga untuk menghilangkan terak.

Gaubar 2.8 Skema las busur-gas (MIG/MAG).


2. GTAW (Gas Tungsten Arc Welding) atau lazim disebut Tungsten Inert Gas (TIG)
Welding: yaitu pengelasan dengan memakai busur nyala yang dihasilkan oleh
elektroda tetap atau tidak terumpan terbuat dari tungsten dengan gas inti sebagai
pelindung oksidasi. Lihat Gambar 2.9. Tungsten tidak mencair oleh panasnya busur
nyala listrik sehingga tidak terumpan ke dalam lasan. Sedang sebagai bahan
penambah digunakan bahan yang sama atau sejenis dengan bahan yang dilas dan
terpisah dari pistol/moncong las (welding gun). Gas inti disemburkan ke daerah lasan

(a) Skema las TIG

(b) Detail proses las TIG

Gambar 2.9 Skema dan proses las tungsten (TIG).


melalui welding gun sehingga lasan terbebas dan oksidasi. Jenis gas yang sering
dipakai adalah gas Argon. Jenis las ini baik untuk penyambungan bahan metal dan
bahan campuran yang tipis. Tetapi karena masukan panas (heat input) yang
menentukan daya cair metal relatif kecil, maka jenis pengelasan ini tidak dapat
dipakai untuk pelat-pelat yang tebal. Jenis las ini sangat baik untuk pengelasan
pertama atau root bead. Hanya jika operasinya salah, di dalam bahan akan
kemasukan tungsten (heavy metal).

3. PAW (Plasma Arc Welding) = Las Listrik dengan Plasma adalah sejenis GTAW
karena pada dasarnya las ini merupakan penyempurnaan dari las TIG, hanya bahan
pelindungnya yang berbeda, yakni campuran antara Argon, Nitrogen (zat lemas) dan
Hidrogen (zat air) yang lazim disebut plasma. Plasma adalah gas dengan derajat
pengantar arus dan kapasitas termis yang tinggi, sehingga dapat menampung tem-
peratur pengelasan jauh di atas 50000C. Plasma pada hakekatnya terdiri dari molekul-
molekul, elektron-elektron, dan berbagai ion sebagai hasil pemecahan atom atau
molekul. Elektron yang sangat gesit itu dipercepat dengan kenaikan tegangan di
dalam berkas nyala plasma, sehingga memberikan sebagian tenaganya sewaktu terjadi
tumburan dengan atom-atom gas, sehingga temperatur gas dapat naik hingga
mencapai antara 10.000 sampai 20.0000C. Jenis las ini biasanya dipakai untuk
pengisian kampuh-kampuh yang besar untuk menyambung benda kerja yang tebal.
Jika diperlukan kecepatan dan bukan kwalitas, maka las plasma lebih ekonomis untuk
pelat karbon/mild steel dengan ketebalan 2 inci ke bawah. Plasma untuk gas
pelindung ternyata juga sangat baik untuk pemotongan pelat stainless steel, karena
hasil pemotonganya terhindar dari pengaruh oksidasi sehingga disamping tampak
bagus dan halus juga tidak mengalami perubahan struktur material yang berarti.
(Sriwidharto, 1987:16). Skema las plasma dapat dilihat dalam Gambar 2.10.
Ganibar 2.10 Skema las plasma busur nyala listrik.

(A) Plasma arc yang sampai (B) Plasma arc yang tidak sampai
ke benda (transfered arc) ke benda (nontransfered arc)
(Sinith, 1984:354)

Gambar 2.11 Gambar yang menunjukkan plasma arc yang


sampai dan yang tidak sampai ke benda kerja
Las Plasma juga menggunakan elektroda tidak terumpan dari tungsten. Hanya saja, busur
nyala listrik tidak muncul diantara elektroda dengan benda kerja tetapi muncul diantara
ujung elektroda dengan gas inti (plasma) yang mengalir di sekitarnya. Las plasma lebih
baik dari las tungsten karena busur nyala listrik yang muncul lebih stabil dengan diameter
lebih kecil sehingga panasnya lebih terpusat dan proses pengelasan menjadi lebih cepat.

4. EGW (Electro Gas Welding) adalah jenis las MIG yang otomatis dan hanya dipakai
untuk posisi pengelasan vertikal saja.

C. Las Berdasarkan Atas Panas dan Pembakaran Campuran Gas


(Las Oxy-Gas)
Las oxy-gas adalah semua proses pengelasan yang menggunakan campuran oksigen
dan bahan bakar gas untuk membuat api sebagai sumber panas untuk mencairkan
benda keria, Oksigen dan gas dicampur dalam suatu alat (Brander Pembakar) dengan
komposisi tertentu sehingga api yang dihasilkan bisa mencapai suhu maksimum.
Bahan bakar gas yang bisa dipakai untuk las “Oxy- Gas” yaitu: Acetylene,
methylacetylene-propadiene (Mapp), propylene, propane, natural gas (methane) dan
hidrogen.
Las oxy-gas yang paling populer digunakan dimasyarakat yaitu las oxy-acetylene
(Oxy Acetylene Welding disingkat OAW) yang lazim dise.but las karbit atau autogen.
Luasnya pengunaan jenis las ini selain suhu yang dihasilkan dapat mencapai titik
lebur baja yaitu sekitar 2.500 F atau l.370C juga gas acetylene/karbit dengan mudah
sekali dapat kita buat sendiri dan tidak tergantung pada energi lain.
Keuntungan las ini dibanding proses yang lain adalah pengelas dapat mengontrol
dengan mudah panas yang masuk ke benda kerja, keenceran cairan logam, besar
kawah yang terbentuk dan volume endapan lasan karena bahan tambah terpisah
dengan sumber panas. Las oxy-acetylene sangat sesuai untuk mengelas benda keria
yang tipis dan pekerjaan reparasi. Jenis las ini juga baik untuk pemanasan
pendahuluan untuk pelat-pelat baja yang tebal sebelum dilas dengan las listrik.
Keterbatasan dari jenis las ini adalah tidak ekonomis untuk benda kerja yang tebal
dan besar serta kurang sesuai untuk bahan benda kerja yang reaktif terhadap gas
bahan bakar maupun gas yang dihasilkan dari proses pembakaran. Penlengkapan las
oxy-acetylene dapat lihat pada Gambar 2.12.
Gambar 2.12 Perlengkapan las Oxy-acetylene

C. Jenis-Jenis Las Lainnya


Hasih banyak jenis-jenis las lainnya yang baik proses maupun kegunaannya
belum populer dikalangan masyarakat kita, seperti inisalnya: las gesekan (friction
weld), las tahanan listnik sambungan temu (upset atau flash welding), las getaran
ultrasonik (ultrasonic welding), dan lainlainnya. Lebih jelasnya lihat “Skeuia
klasifikasi proses las dan berba,gai proses penyertariya dan AWS (American Welding
Society) yang ditunjukkan dalam Gambar 2.13 halam an 29. Dalam skema ini selain
diperlihatkan berbagai proses pengelasan (welding) juga diperlihatkan berbagal
proses pemotongan (cutting).
Dan berbagai jenis las seperti yang telah kita bicarakan di atas, hanya akan
dibahas dua jenis las yang sangat populer penggunaannya di negara kita, yaitu:
Pengelasan dengan Busur Nyala Listrik Tenlindung (Shielded Metal Arc
Velding-SMAW) dan Las Oxy-Acetylene (Oxy Acetylene Welding). Karena kedua
jenis las ini banyak digunakan di masyarakat, maka untuk selanjutnya kedua jenis las
inilah yang akan dibahas secara detail.

Anda mungkin juga menyukai