Anda di halaman 1dari 15

NAMA : MUHAMMAD IQBAL

NPM : 207001516038
PRODI : TEKNIK MESIN

A. Pengelasan busur elektroda terbungkus (Shielded Metal Arc Welding,SMAW)

Pengertian SMAW (Shielded Metal Arc Welding) atau las busur logam terlindung  adalah
suatu proses pengelasan busur listrik dimana energi panas untuk pengelasan
dibangkitkan oleh busur listrik yang terbentuk antara elektroda logam yang terbungkus
dan benda kerja.

Logam pengisi yang ada di dalam elektroda dibungkus oleh slag yang akan menjadi
pelindung logam lasan saat proses pengelasan berlangsung. Las SMAW biasa disebut
juga dengan istilah las MMA (Manual Metal Arc) atau stick welding. Diagram proses
pengelasan SMAW dapat dilihat pada ilustrasi berikut.

Aksi perlindungan pada pengelasan SMAW dan klasifikasi bagian / lapisan pengelasan
SMAW diilustrasikan pada gambar dibawah.
NAMA : MUHAMMAD IQBAL
NPM : 207001516038
PRODI : TEKNIK MESIN

Ada dua mekanisme yang bekerja untuk mencegah efek merugikan pada kolam las yang
disebabkan oleh gas yang terkandung di udara. Pertama adalah perpindahan paksa
udara oleh gas yang dihasilkan oleh pembakaran dan dekomposisi penutup elektroda.
Kedua adalah aksi selimut pada logam lasan dengan fluks atau terak, yang mencegah
difusi konstituen udara ke dalam logam cair.

Prinsip kerja Las SMAW

Saat juru las bersiap dan mulai mendekatkan atau menyentuhkan ujung elektroda ke
permukaan beda kerja, maka busur listrik akan terbentuk. Kontak sesaat yang terjadi
antara ujung elektroda dan permukaan benda kerja menyediakan jalan bagi arus untuk
mengalir. Sesaat kemudian, sepanjang juru las menjaga jarak ujung elektroda dengan
benda kerja kurang lebih selebar diameter elektroda, maka beda tegangan (voltage
drop) akan menginduksi aliran arus melului celah sempit udara dan menghasilkan busur.

Arus dalam busur dibawa oleh plasma, yang merupakan keadaan terionisasi dari sebuah
gas. Jumlah energi yang diubah menjadi panas oleh busur adalah fungsi dari
kemudahan gas terionisasi dan jumlah arus yang ditransmisikan. Panas yang intens dari
busur langsung melelehkan kabel inti (elektroda) yang berdekatan dengannya dan
membakar penutup konsentris (flux). Beberapa bahan penutup menguap dan
membusuk, menghasilkan gas dalam jumlah besar. Beberapa bahan mungkin bertahan
dan mulai membentuk kerucut pelindung ke dalam kawat inti; bahan lain meleleh dan
bergabung dengan kawat inti dalam bentuk tetesan yang didorong melintasi busur.
Bersamaan dengan itu, kumpulan logam cair mulai terbentuk di permukaan benda kerja
di dekat busur.
NAMA : MUHAMMAD IQBAL
NPM : 207001516038
PRODI : TEKNIK MESIN

Kekurangan dan kelebihan pengelasan SMAW

Keuntungan dari Pengelasan SMAW

1. Proses ini cocok untuk sebagian besar logam dan paduan yang tersedia secara
komersial.
2. Tidak perlu banyak persiapan sebelum pengelasan.
3. Peralatannya relatif murah dan portabel.
4. Peralatannya relatif sederhana.
5. Proses pengelasan SMAW bisa dimanfaatkan untuk semua area pengelasan.
6. Proses pengelasan SMAW sangat fleksibel dan dapat diterapkan pada berbagai
pengaturan dan posisi sambungan.
7. Tidak perlu pelindung gas terpisah.
8. Dapat digunakan untuk pengelasan pada semua jenis sambungan.
9. Kurang sensitif terhadap angin sehingga jika digunakan di area terbuka yang
banyak anginnya tidak akan menjadi masalah
10. Dapat digunakan di area manapun dengan akses terbatas (elektroda dapat ditekuk
dan bahkan cermin dapat digunakan di ruang sempit).

dan juga kekurangan yang dimiliki oleh metode SMAW, di antaranya :

1. Satu elektroda saja bisa menghasilkan logam las sekitar sepuluh sampai lima belas
sentimeter.
2. Tingkat deposisi rendah dari GMAW dan FCAW
3. Dibutuhkan lebih banyak operator las yang terampil daripada banyak proses las
lainnya.
4. Tidak cocok untuk logam reaktif seperti Titanium, Zirkonium, Tantalum, dan
Niobium.
5. Tidak cocok untuk logam dengan suhu leleh rendah seperti Timbal, Timah dan
Seng dan paduannya.
6. Proses SMAW tidak dapat diotomatisasi.
7. Lebih banyak terak karena elektroda terlindung fluks.
8. Penggantian elektroda yang dikonsumsi berulang kali dengan yang baru membuat
proses ini cukup lambat jika dibandingkan dengan GMAW.
9. Kemungkinan Cacat las yang timbul cukup besar, sehingga terkadang
memerlukan pengujian material lasan untuk memastikan kualitasnya.
NAMA : MUHAMMAD IQBAL
NPM : 207001516038
PRODI : TEKNIK MESIN

Contih aplikasi

industri Tangki Penyimpan.


SMAW merupakan proses las yang sering dipakai pada pembuatan tangki baik yang besar
maupun yang bersekala kecil. Tangki-tangki ini pada umumnya dibangun dari material baja
karbon, juga dari jenis material lain seperti stainless steel, aluminium dll. Tangki penyimpan
banyak digunakan untuk menyimpan minyak, LNG, cairan kimia, air dll.

Industri Bejana Tekan dan Boiller.


Proses pengelasan SMAW banyak dipakai untuk produk pembuatan Bejana Tekan maupun
Boiller, baik yang bertekanan tinggi maupun rendah dan berbagai jenis material.

Industri Pipa.
Proses las SMAW juga merupakan proses pengelasan yang sangat banyak digunakan di industri
pemipaan, dengan bermacam-macam jenis pipa bertekanan,berbagai diameter dan ketebalan,
untuk pengelasan root pass biasanya menggunakan elektroda E6010,E7010 sedangkan untuk
filler/pengisian menggunakan elektroda E7018 atau E7016.

Industri Struktur.
Suatu konstruksi bangunan, jembatan banyak menggunakan konstruksi dari baja khususnya
untuk bangunan bertingkat tinggi banyak sekali menggunakan proses las SMAW .
Industri-industri lainnya juga banyak menggunakan proses las SMAW, seperti : Perkapalan,
Transfortasi, Alat Berat, Permesinan, Perawatan dan Perbaikan.       
NAMA : MUHAMMAD IQBAL
NPM : 207001516038
PRODI : TEKNIK MESIN

B. Pengelasan Busur Logam Gas ( Gas Metal Arc Welding, GMAW )


salah satu jenis proses Pengelasan atau penyambungan bahan logam yang menggunakan
sumber panas dari energi listrik yang dirubah atau dikonversi menjadi energi panas, pada
proses Las GMAW ini menggunakan kawat las yang digulung dalam suatu roll dan menggunakan
gas sebagai pelindung logam las yang mencair saat proses pengelasan berlangsung.
Proses pengelasan GMAW ini terjadi karena adanya perpindahan ion anoda dan katoda pada
base metal dan logam pengisi sehingga menyebabkan timbulnya energi panas yang
menyebabkan logam induk dan filler metal mencair
NAMA : MUHAMMAD IQBAL
NPM : 207001516038
PRODI : TEKNIK MESIN

Prinsip kerja
Untuk las GMAW sendiri nantinya terdapat 2 pembagian jenis gas pelindungnya yaitu antara
proses pengelasan MAG dan proses pengelasan MIG.

Pengelasan MAG

Proses las MAG sendiri ialah jenis pengelasan GMAW dimana menggunakan gas pelindung CO2
ketika proses sedang berlangsung. Untuk kelemahan gas ini nantinya tidak dapat digunakan
untuk jenis pengelasan GMAW spray transfer, jika ingin menggunakan jenis spray maka harus
transfer dengan melakukan pencampuran gas CO2 dengan gas Helium atau gas Argon.

Pengelasan MIG

Sedangkan untuk proses las MIG ialah jenis las GMAW dimana menggunakan gas pelindung
Argon serta Helium. Hal tersebut karena penggunaan gas inert atau mulia ini menjadikan
pengelasan ini disebut dengan pengelasan Metal Inert Gas (MIG). Umumnya pengelasan ini
digunakan pada pengelasan dengan material non logam seperti alumunium, stainless steel,
paduan nikel tinggi atau beberapa material lainnya.

Kekurangan dan kelebihan GMAW

Kelebihan Las GMAW:

1. Pengelasan GMAW mempunyai efisiensi pengelasan yang tinggi, karena tidak perlu
sering mengganti kawat las.
2. Dapat digunakan untuk semua jenis material dan posisi pengelasan.
3. Tidak menghasilkan kerak atau slag sehingga tidak perlu proses pembersihan yang
banyak.

Kekurangan GMAW:

1. Sering terjadi burnback saat pengelasan berlangsung.


2. Jika gas pelindung tidak keluar sempurna maka dapat terjadi cacat porosity.
3. Set up pengelasan yang harus lebih detail agar hasil las lasan maksimal.
4. Busur tidak stabil.
NAMA : MUHAMMAD IQBAL
NPM : 207001516038
PRODI : TEKNIK MESIN

Contoh pengaplikasian
Pengaplikasian pengelasan GMAW digunakan pada pengelasan dengan material non logam
seperti alumunium, stainless steel, paduan nikel tinggi atau beberapa material lainnya. Dan
untuk pengelasan baja rendah karbon dengan gas pelindung berupa CO2.
NAMA : MUHAMMAD IQBAL
NPM : 207001516038
PRODI : TEKNIK MESIN

C. pengelasan busur inti-fluks (Flux-Cored Arc Welding , FCAW)


Las busur listrik yang kawat lasnya terdapat fluk (pelindung inti tengah). Las FCAW adalah
kombinasi antara proses pengelasan GMAW, SMAW dan SAW. Dalam pengelasan FCAW ini
sumber energi menggunakan arus listrik DC atau AC yang diambil dari pembangkit listrik atau
melalui trafo dan atau rectifier. Pengelasan FCAW merupakan salah satu jenis las listrik yang
proses kerjanya memasok filler elektroda atau kawat las secara mekanis terus menerus ke
dalam busur listrik. Kawat las atau Elektroda yang digunakan untuk pengelasan FCAW terbuat
dari logam tipis yang digulung cylindrical kemudian dalamnya diisi dengan flux yang sesuai
dengan kegunaannya.

Proses Pengelasan FCAW ini sebenarnya sama dengan pengelasan GMAW, namun
membedakan adalah kawat las atau elektrodanya yang berbentuk tubular yang berisi fluks
sedangkan GMAW berbentuk Solid.

Berdasarkan metode pelindung, Pengelasan FCAW dapat dibedakan menjadi 2:


a. Self shielding FCAW (Pelindungan sendiri), yaitu merupakan proses melindungi logam las
yang mencair dengan menggunakan gas dari hasil penguapan atau reaksi dari inti fluks.

b. Gas shielding FCAW (perlindungan gas) adalah  perlindungan dengan dual gas, yaitu
melindungi logam las yang mencair dengan menggunakan gas sendiri juga ditambah gas
pelindung yang berasal dari luar sistem

Pengelasan FCAW berdasarkan cara pengoperasiannya dibedakan menjadi 2:


1. Otomatik (machine otomatik)
2. Semi otomatik (semi automatic)

Sifat-sifat utama (Principal features) yand dimiliki FCAW dalam proses pengelasan :

1. FCAW mempunyai sifat metalurgy las yang bisa dikontrol dengan pemilihan fluks
2. Las FCAW mempunyai produktivitas yang tinggi, karena dapat pasokan elektroda las yang
kontinu
3. Saat pembentukan manik atau rigi rigi las yang cair dapat dilindungi oleh slag yang tebal

Pengelasan FCAW, umumnya menggunakan gas CO2 atau campuran CO2 dengan Argon
sebagai gas pelindung. Tetapi untuk menghindari logam las terkontaminasi udara luar atau
menghindari porosity maka harus dilakukan pemilihan fluks yang mengandung mempunyai sifat
pengikat oxygen atau deoxydizer.
NAMA : MUHAMMAD IQBAL
NPM : 207001516038
PRODI : TEKNIK MESIN

Cara kerja
Pengelasan FCAW menggunakan panas yang dihasilkan oleh busur listrik untuk menyatukan dua
buah logam. Busur ini diarahkan di antara logam yang ingin disambungkan dengan
menggunakan kawat yang diumpankan secara terus menerus, sehingga kawat dan logam
meleleh bersama dan menghasilkan sambungan las. Proses ini mirip dengan pengelasan MAG,
kecuali pengelasan FCAW menggunakan elektroda khusus yang memiliki rongga dan diisi
dengan fluks. Sedangkan pada proses MAG menggunakan elektroda dengan logam padat (solid
wire).

Kelebihan & kekurangan


Kelebihan Proses Las Flux Core Arc Welding:

 Proses pengelasan lebih cepat dibandingkan dengan SMAW, karena pada FCAW tidak
perlu sering mengganti kawat las karena sudah dalam bentuk wire roll yang panjang.
 FCAW merupakan jenis mesin las yang otomatis dan semiotomatis sehingga lebih
mudah digunakan.

Kekurangan Proses Las Flux Core Arc Welding:

 Karena menggunakan flux sebagai pelindung maka perlu proses pembersihan setelah
proses pengelasan selesai.
 Terkadang akan muncul cacat porositi atau lubang lubang kecil jika terkena hembusan
angin yang mencapai kecepatan 5 mph.
 Dari segi harga memang mesin las FCAW cukup mahal untuk usaha kecil menengah.

Contoh pengaplikasian
Aplikasi atau Penggunaan utama Pengelasan FCAW :
1. Baja karbon  (carbon steel)
2. Pengerasan & pelapisan permukaan  (Steel hard facing and cladding)
3. Baja tahan karat  (Stainless steel)
4. Besi tuang (Cast Iron)
5. Baja karbon Alloy rendah  (Low alloy carbon steel)
6. Las titik baja tipis  (Sheet steel spot welding)
NAMA : MUHAMMAD IQBAL
NPM : 207001516038
PRODI : TEKNIK MESIN

D. Pengelasan Elektrogas ( Elektro Gas Welding, EGW )


Electrogas welding (EGW) adalah proses pengelasan busur yang menggunakan
elektroda consumable kontinu dan menggunakan molding shoes untuk menahan cairan
las. EGW secara primer digunakan untuk mengelas sambungan butt (butt joint) dalam
satu kali jalan (single pass) secara vertikal. Selain tergolong dalam pengelasan busur
dengan elektroda terkonsumsi, EGW juga dapat digolongkan dalam proses pengelasan
dengan mesin. Hal itu karena EGW memerlukan peralatan khusus (Gambar 1) dan
bersifat otomatis.

Electrogas welding menggunakan kawat elektroda dengan inti flux (seperti FCAW) atau
bisa juga menggunakan kawat elektroda tanpa flux namun dengan suplai gas pelindung
(seperti GMAW). EGW juga menggunakan molding shoes yang mencegah cairan las
lari keluar. Molding shoes berperan mirip sebagai rongga cetakan. Molding shoes
dilengkapi dengan penggerak mekanis supaya dapat berpindah mengikuti pergerakan
las. Di samping itu molding shoes juga dilengkapi dengan air pendingin untuk
mencegah molding tersebut menempel pada las.
NAMA : MUHAMMAD IQBAL
NPM : 207001516038
PRODI : TEKNIK MESIN

Cara kerja
Untuk awal operasi, elektroda habis pakai dalam bentuk kawat, padat atau tabung, dimasukkan
ke dalam rongga yang dibentuk oleh permukaan talang bagian yang akan dilas dan oleh sepatu
penahan. Busur listrik dimulai antara elektroda dan pelat yang terletak di bagian bawah
sambungan.
Panas dari busur sekering wajah bevel dan elektroda yang diumpankan terus menerus.

Logam cair dari logam pengisi cair dan logam dasar membentuk kolam cair di bawah busur dan
mengeras.

Elektroda dapat berosilasi secara horizontal melintasi sambungan, terutama pada sambungan
yang lebih tebal, untuk mendistribusikan panas dan logam pengisi secara lebih merata.

Saat lasan mengeras, satu atau kedua sepatu akan bergerak ke atas bersama dengan kepala
las untuk melanjutkan lasan. Meskipun sumbunya vertikal, posisi pengelasan adalah posisi
datar, dengan perpindahan vertikal.

Banyak yang mengalami kesulitan membedakan electroslag dari electrogas welding. Untuk
membuatnya lebih mudah diingat, ingatlah bahwa electrogas memiliki nama "Gas" dan seperti
GMAW dalam electroslag.
NAMA : MUHAMMAD IQBAL
NPM : 207001516038
PRODI : TEKNIK MESIN

Kelebihan dan Kekurangan


Kelebihan

Keuntungan utama dari proses las EGW adalah kemampuannya untuk melakukan pengelasan
vertikal dari berbagai ketebalan dengan waktu lebih cepat dibandingkan dengan proses-proses
las yang lain. Persiapan sambungan pada kedua proses ini sederhana dan lebih sedikit
terjadinya distorsi pengelasan dibandingkan dengan metode lain.

Kekurangan

Baik proses las ESW ataupun EGW hanya terbatas pada penyambungan carbon steel dan low
alloy steel dengan posisi vertikal. Waktu pemasangan pada proses ini sangat lama, tetapi dapat
diimbangi oleh laju pengisian yang lebih cepat. ESW dan EGW mempunyai panas masukan
sangat tinggi. Panas masukan EGW tidak sebesar ESW, tetapi ada sedikit penurunan sifat logam
di daerah HAZ. Hal ini membatasi aplikasi EGW terhadap bahan-bahan yang mempunyai notch
toughness lebih buruk. Keterbatasan ini membuat beberapa kontraktor membatasi pemakaian
EGW pada tangki penyimpanan dilapangan yang memiliki suhu pemakaian minimum 30oF atau
lebih.

Contoh Pengaplikasian
Electrogas welding secara umum digunakan untuk menyambung sambungan butt. Selain
itu EGW juga dapat digunakan untuk pengelasan fillet dan groove dengan orientasi vertikal.
Di samping apa yang telah disebut di atas, EGW juga mampu digunakan untuk mengelas
pipa. Pengelasan dilakukan dengan pipa yang berputar.

EGW digunakan untuk mengelas material baja seperti baja karbon rendah, baja karbon
sedang, baja paduan rendah, dan beberapa jenis stainless steel. Penggunaan EGW dapat
anda jumpai pada industri pembuatan tangki besar dan pembuatan kapal. EGW mampu
digunakan untuk mengelas ketebalan dari 12 mm sampai 75 mm.
NAMA : MUHAMMAD IQBAL
NPM : 207001516038
PRODI : TEKNIK MESIN

E. Pengelasan Busur Rendam (Submerged Arc Welding, SAW)


sebuah proses las busur listrik terumpan yang bekerja secara otomatis. Proses las ini dipatenkan pada
tahun 1935 oleh Jones, Kennedy, dan Rothermund. Menjadikan proses las SAW proses pengelasan
otomatis pertama yang berkembang di industri. Memiliki mekanisme kerja yang mirip dengan
pengelasan semi – otomatis seperti FCAW dan GMAW.

Arus listrik yang di suplai dari trafo las digunakan untuk menyalakan busur listrik dan menghasilkan
panas. Lalu kawat las diumpankan secara terus menerus ke dalam kawah las oleh wire feeder. Proses
tersebut terjadi di bawah rendaman pasir silica yang berfungsi sebagai flux. Seluruhnya berjalan secara
otomatis melalui pengaturan yang terdapat pada trafo las yang secara umum mengatur tentang arus
listrik (Ampere), tegangan listrik (Voltage), dan laju pengelasan (Travel speed).

Cara kerja
Proses las SAW sama sekali tidak membutuhkan tekanan, dimana elektroda (filler metal) akan dipasok
secara otomatis dan terus menerus oleh lilitan elektroda sampai pengelasan selesai. Elektroda yang
digunakan berasal dari material metal solid atau padat.

Pada tahap ini, flux dijatuhkan menuju ke area pengelasan dengan bantuan hopper dan memanfaatkan
gaya gravitasi. Kemudian, flux tertimbun secara total sehingga mencegah terjadinya spatter, percikan las
dan radiasi berbahaya.

Flux yang berada di dekat busur selanjutnya mencair dan tercampur menjadi satu dengan cairan logam
untuk membersihkan kotoran sekaligus memadat pada sambungan las atau bagian atas.
NAMA : MUHAMMAD IQBAL
NPM : 207001516038
PRODI : TEKNIK MESIN

Flux yang sudah memadat akan menciptakan slag berbentuk seperti kaca. Sementara itu, sisa flux dan
slag yang tidak ikut tercampur berguna untuk melindungi logam secara maksimal dari pengaruh
atmosfer, sekaligus mengisolasi panas di area las.

Panas yang terisolasi memberikan dampak baik, karena membuat proses pendinginan menjadi lebih
lambat. Pada akhirnya, ini mampu memberikan kualitas sambungan pengelasan yang bagus.Nantinya,
sisa flux yang tidak ikut tercampur disedok kembali oleh penampang flux dan memungkinkan untuk
digunakan ulang.

Pada dasarnya, prinsip pengelasan SAW mirip seperti metode las SMAW. Perbedaannya terletak pada
elektroda yang digunakan, las SAW memakai flux berbentuk pasir sedangkan SMAW menggunakan
elektroda yang diselimuti Flux. Selain itu, SAW tergolong sebagai pengelasan otomatis sedangkan SMAW
tergolong las manual.

Kelebihan & kekurangan

Kelebihan :
Proses pengelasan SAW bisa digunakan untuk menyambung material stainless steel, carbon steel, low
alloy steel dan sejumlah paduan nikel tinggi. Dalam praktek yang lebih luas, las SAW dimanfaatkan
untuk menciptakan lapisan anti karat menggunakan elektroda yang berbentuk lembaran (lebar 60 mm
dan tebal 0,5 mm).

Secara umum, pengelasan Submerged Arc Welding digunakan pada fabrikasi bejana berdiameter besar,
tangki, baja berbentuk struktur (seperti i-beam dilas), menyambung pipa dan komponen mesin-mesin
besar. Las SMAW bisa digunakan untuk pelat dengan ketebalan lebih dari 25 mm.

Las SAW mendukung penggunaan elektroda berganda dan arus lebih tinggi, sehingga kecepatan
pengisian bisa 10x lebih cepat dibandingkan metode SMAW. Karakteristik penetrasinya membuat
kampuh las bisa diubah menjadi lebih sempit, sehingga mengurangi jumlah lapisan yang dibutuhkan dan
mempercepat waktu pengelasan.

Karena SAW tergolong sebagai pengelasan busur terbuka, sehingga tidak menciptakan radiasi tinggi dan
membuat juru las merasa lebih nyaman. Ia juga tergolong las rendah hydrogen, namun tetap saja
kandungan hydrogen didalamnya tergantung jenis flux yang digunakan dan tingkat kekeringan.
NAMA : MUHAMMAD IQBAL
NPM : 207001516038
PRODI : TEKNIK MESIN

Kekurangan :
Pengelasan SAW biasa menghasilkan tampilan bead yang halus, sehingga membuat inspeksi visualnya
rentan mengalami cacat las. Baik itu disebabkan oleh kesalahan fungsi peralatan atau kesalahan
operator.

Untuk bisa melakukan pengelasan pada posisi datar, membutuhkan persiapan khusus dengan waktu
pemasangan dan penangan lebih banyak. Pengelasan SAW tidak cocok untuk menyambung tool steel,
baja karbon tinggi, dan mayoritas logam non ferro.

Dalam proses SAW, gravitasi dibutuhkan untuk menyediakan butir-butir flux. Oleh sebab itu, benda kerja
yang hendak dilas perlu diorientasikan secara horizontal. Ini juga menuntut pengelasan SAW harus
memakai plat yang diletakkan di bagian bawah sambungan sampai proses las selesai.

Metode pengelasan SAW kurang cocok untuk pekerjaan kecil, karena membutuhkan waktu pemasangan
lebih lama daripada SMAW dan GMAW.

Panas masukan harus diatur standar, jangan sampai panas masukannya lebih besar. Karena bisa memicu
terbentuknya butiran-butiran kasar pada daerah HAZ. Sejumlah aplikasi tidak diperbolehkan sampai
muncul butiran kasar tersebut.

Untuk mengelas material yang memiliki lapisan berjumlah banyak, maka dibutuhkan kombinasi
flux/kawat yang tepat demi mencegah pembentukan unsur Si dan Mn. Kedua unsur ini menyebabkan
retak pada sour service, menaikkan kekerasan dan menurunkan ketangguhan.

Contoh pengaplikasian
Secara umum, banyak perusahaan yang tidak menerapkan teknik pengelasan SAW otomatis kecuali
banyak permintaan. Meskipun tersedia peralatan yang memungkinkan penerapan las semi otomatis,
pengelasan SAW dirasa kurang memuaskan dibandingkan GMAW. Pasalnya, metode las GMAW dinilai
lebih serba guna.

Pengelasan SAW biasa digunakan oleh suplier untuk menyambung berbagai macam struktur besar.
Seperti kapal, tangki, anjungan lepas pantai, pressure vessel dan alat pengeboran bawah laut. Juga biasa
membuat lapisan selubung, entah itu menggunakan elektroda kawat atau lembaran.

Anda mungkin juga menyukai