Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KE 1

MATA KULIAH
PENGUKURAN TEKNIK

1. Buatlah rangkuman materi perkuliahan, bahan diambil dari forum 2


sampai dengan pertemuan ke 7.
2. Susun serapi mungkin pertanyaan dan jawaban dari forum perkuliahan
ke 1 hingga perkuliahan ke 7.
3. Kumpulkan Segera sebelum tanggal 2 Mei 2020.

Kerjakan pertanyaan-pertanyaan berikut ini :


1. Jelaskan menurut Anda, sebagai seorang calon sarjana teknik mesin mengapa
ilmu pengukuran teknik perlu di pelajari?
2. Carilah 5 contoh alat ukur yang dipergunakan dalam bidang dunia industry teknik
mesin dan lengkapi dengan :
a. Gambar alat ukurnya
b. Prinsip Kerja alat ukur/cara pengoperasiannya
c. Fungsi alat ukur dan penerapannya
3. Apa yang di maksud dengan :
a. Kalibrasi
b. Mengapa alat ukur perlu di kalibrasi
c. Apa pengaruhnya jika alat ukur tidak di kalibrasi
4. Dalam suatu pengukuran selalu disertai adanya ketidakpastian hasil pengukuran.
Dengan demikian sangat sulit untuk mendapatkan nilai sebenarnya suatu besaran
melalui pengukuran. Oleh sebab itu, setiap pengukuran harus dilaporkan dengan
ketidakpastiannya.
Hal-hal apa sajakah yang menyebabkan ketidakpastian dalam pengukuran
tersebut ?
5. Berikan tiga contoh aplikasi instrumen ukur yang digunakan dalam :
a. Pemantauan proses
b. Operasi dan pengendalian proses
c. Analisis eksperimental
6. Dalam bidang ilmu pengukuran teknik, analisis teknik (engineering
analysis) sangat diperlukan untuk meningkatkan kehandalan dan efisiensi
proses. Secara umum, ada dua pendekatan analisa teknik yang dapat dilakukan
untuk menyelesaikan masalah, yaitu dengan cara pendekatan teoritik dan
pendekatan eksperimental.
Coba anda berikan penjelaskan tentang pengertian analisa teknik
menggunakan Pendekatan Teoritik dan Pendekatan Eksperimental
7. Dari materi yang telah saya unggah, selesaikanlah persoalan pada halaman 4 dan
7
8. Berdasarkan buku Metode Pengukuran Teknik karangan J.P Holman, Ir. E Jasjfi
M. Sc Bab III tentang “Analisa Data Eksperimen” coba anda terangkan beberapa
pertanyaan berikut ini :
a. Apakah perbeadaan antara kesalahan dan ketidakpastian
b. Apa yang dimaksud dengan kesalahan tetap dan kesalahan rambang
c. Berikan penjelasan tentang definisi deviasi standard an varians
d. Apakah itu kriteria Chauvenet dan bagaimana menerapkannya
e. Apa tujuan dari pada analisa ketakpastian
f. Mengapa analisa ketakpastian penting dalam tahap pendahuluan
perencanaan eksperimen
g. Bagaimanakah analisa ketakpastian dapat membantu mengurangi
ketakpastian menyeluruh eksperimen
h. Apa yang di maksud dengan deviasi standar dari purata
i. Apakah yang dimaksud dengan analisa kuadrat terkecil
9. Berdasarkan contoh soal 3.1 halaman 49, selesaikanlah masalah di bawah ini.
Tahanan kawat tembaga yang mempunyai ukuran tertentu dinyatakan oleh :
R = Ro [1 + α (T – 22)]
Di mana Ro = 8 Ω ± 0.4 persen ialah tahanan pada 22 oC, α = 0.006 oC-1 ± 1
persen ialah koefisien suhu tahanan, dan suhu kawat ialah T = 31o ± 1 oC.
Hitunglah tahanan kawat dan ketakpastian.
10. Pada forum ke 2 ini Anda saya beri tugas untuk menghitung ulang contoh 3-6,
Halaman 59.
Jika ada temuan atau perbedaan silahkan di sampaikan.
11. Kerjakanlah permasalahan di bawah ini seperti contoh soal 3-10, halaman 72.
-------------------------------------- ---------------------------------
Bacaan x, cm Bacaan di/σ
--------------------------------------- --------------------------------
1. 6.10 1. …….
2. 6.07 2. …….
3. 5.57 3. …….
4. 5.47 4. …….
5. 4.17 5. …….
6. 5.55 6. …….
7. 7.17 7. …….
8. 6.07 8. …….
9. 5.49 9. …….
10. 7.77 10. …….

12. Dengan menggunakan kriteria Chauvenet, ujilah titik data di atas seperti dalam
contoh pertama yang pernah saudara kerjakan mengenai kemungkinan adanya
yang tidak konsisten. Sisihkan titik-titik yang meragukan, dan hitunglah deviasi
standar baru untuk data yang sudah di sesuikan.
a. Apa yang di maksud dengan tranduser?
b. Jenis tranduser ada 2, yaitu jenis input dan output. Jelaskan kedua jenis
tranduser tersebut dan jelskankan pula prinsip kerjanya dari keduannya.
c. Apa perbedaan antara tranduser dan sensor ?
d. Komponen-komponen apa saja yang berhubungan dengan tranduser
e. Berikan 5 contoh aplikasi tranduser dalam bidang mekanikal lengkap dengan
keterangan dan rangkaiannya.

Jawaban:

1. karena dalam kehidupan sehari hari maupun dalam dunia kerja pengukuran Teknik
sangat penting sebagai factor untuk menentukan suartu besaran angka pada suatu
obyek sehingga dapat menghasilkan goals yang lebih terukur dan maksimal

2. - Vibration Meter

Vibration meter adalah


alat pengukur yang dirancang secara khusus untuk mengukur getaran yang
dihasilkan sebuah benda. Contohnya saja getaran pada pompa, getaran motor,
getaran mesin dan lain sebagainya. Untuk mengukur getaran suatu benda, cukup
tempelkan sensor vibration atau magnetic base ke benda yang hendak diukur
getarannya. Selanjutnya magnetic base akan mengirimkan data lewat kabel ke
bagian yang bertugas membaca. Hasil analisa kemudian ditampilkan berupa nilai
di layar vibration meter.

Nilai yang ditunjukkan vibrator meter tersebut menunjukkan kuatnya


getaran yang dihasilkan suatu benda. Hasil pengukuran vibrator meter lantas
digunakan sebagai dasar untuk melakukan tindakan pengaturan atau penyetelan
sesuai dengan ambang batas yang telah ditentukan. Selain untuk pengaturan
atau penyetelan, vibrator meter juga bisa digunakan untuk mendeteksi sejak dini
potensi kerusakan yang mungkin terjadi pada mesin. Getaran yang tidak normal
menjadi pertandaanya kerusakan di dalam mesin..
- Vernier Caliper

Vernier caliper atau disebut juga jangka sorong adalah sebuah alat
yang dipakai untuk mengukur diameter dalam, diameter luar, kedalaman
celah atau lubang, ketebalan benda, dan ketinggian benda yang
bertingkat. Tingkat akurasi alat ini sampai dengan 0,05 mm sehingga
sangat cocok digunakan mengukur benda untuk mendapatkan hasil
pengukuran yang presisi, akurat dan teliti sampai tingkat seperseratus
milimeter. Saat ini di pasaran tersedia vernier caliper manual dan vernier
caliper digital. Biasanya alat ini digunakan pada industri teknik mesin,
bengkel otomotif, bengkel bubut dan bidang-bidang sejenis lainnya.
Bagian jangka sorong :
1. Out side jaws = mengukur bagian luar
2. Inside Jaws mengukur bagian dalam
3. Dept bar mengukur kedalaman
4. Step mengukur ketinggian
5. Skala Utama Skala dalam menunjukan nilai angka Nominal
6. Skala Vernier : skala geser menunjukan angka desimal menambah
ketelitian hasil ukur
Ketelitian Jangka Sorong

1. Ketelitian 0,02mm : skala Vernier terbagi 50 ruas


2. Ketelitian 0,05mm : skala Vernier terbagi 20 ruas
3. ketelitian 1/128inch : skala vernier terbagi 8 ruas satuan yg dipakai Inch
(bagian atas)

*Cara Pembacaan Jangka Sorong :

1. baca skala utama dengan membaca garis angka nol skala vernier
terletak pada ruas atau garis ke berapa di skala utama ini akan
menunjukan angka nominal
2. Baca skala vernier dengan membaca garis ke berapa dari skala vernier
yang paling lurus dengan garis sekala utama, ini akan menunjukan Angka
desimal
3 menjumlahkan angka nominal dan angka decimal
- Tachometer

Tachometer berasal dari bahasa Yunani, “tachos” yang berarti kecepatan


dan “metron” yang berarti mengukur. Seperti makna namanya, alat ini dibuat
untuk mengukur kecepatan rotasi suatu objek. Dalam dunia industri, tachometer
dipakai untuk memantau RPM mobil. Nilai RPM yang terlalu tinggi pada mesin
mobil bisa mengurangi usia mesin sehingga menjadi lebih pendek. Selain itu,
tachometer juga digunakan pada setiap mesin pesawat dan pada setiap baling-
baling pesawat, dan dalam dunia medis tachometer berukuran kecil dipakai untuk
mengukur laju aliran darah sehingga bisa membantu mendiagnosa
permasalahan pada peredaran darah manusia. Cara menggunakan Alat
Tachometer
Untuk mengetahui putaran mesin / RPM:
1. Hidupkan mesin kendaraan.
2. Jepitkan penjepit warna merah ke baud terminal yang ada di distributor.
3. Jepitkan penjepit warna hitam ke massa / body distributor .
4. Putar knob seperti pada gambar ke arah
0 - 6000 rpm.
5. Lihat garis paling atas dan pada angka berapa
jarum menunjuk angkanya .
Gambar disamping jarum menunjuk pada angka 8
Pada layar bagian atas kiri tertera RPM x 100.
Berarti putaran mesin yang terjadi adalah :
8 x 100 = 800 RPM

- Hygrometer

Hygrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur tingkat


kelembaban suatu area atau suatu tempat. Alat yang satu ini telah dipakai
secara luas untuk berbagai keperluan mulai dari keperluan sehari-hari hingga
kebutuhan industri. Misalnya saja untuk mengukur kelembaban tempat
penyimpanan barang seperti box atau gudang, mengukur kelembaban
ruangan yang dipakai sebagai tempat budidaya jamur atau penetasan,
memantau kelembaban di laboratorim, dan prakiraan cuaca. Cara Kerja
Higrometer

Secara umum di dalam higrometer terdapat dua skala. Skala pertama


menunjukan kelembaban udara sedangkan skala yang lain sebagai suhu atau
temperatur udara. Cara menggunakannya cukup mudah, cukup
meletakkannya di tempat yang akan diukur kelembabannya kemudian tunggu
hingga menunjukan skala tertentu. Untuk skala kelembaban ditandai dengan
huruf h sedangkan suhu ditentukan dengan derajat.

- Meteran

Mungkin tidak asing untuk jenis alat ukur yang satu ini, karena hampir
setiap orang mengenal dan mengerti tentang alat ukur meteran. Namun
secara spesifik, alat ukur berupa meteran ini merupakan salah satu alat
ukur yang di gunakan oleh seorang teknisi di dunia pabrik industri.

Adapun fungsi Alat ukur meteran untuk Teknisi Mekanik adalah sebagai
berikut :

1. Sebagai alat ukur untuk mengukur sebuah dimensi benda kerja atau
part mesin dari segi panjang, lebar dan tinggi.
2. Untuk mengukur kedalaman diameter atau lubang benda kerja atau
part mesin produksi.
3. Untuk mengukur diameter luar dan diameter dalam dari benda kerja
atau part mesin yang besar.

Bagian - bagian dari part meteran adalah sebgaai berikut :

1. Housing meteran, yang berfungsi sebagai rumah untuk plat meteran


unit.
2. Lock knop, yang berfungsi sebagai pengunci plat meteran di saat kita
melakukan pengukuran.
3. Plat angka indikator meter, yang berfungsi sebagai penunjuk angka
jarak atau ukuran yang kita butuhkan pada saat mengukur benda kerja.
4. Head meteran, yang berfungsi sebagai batas maksimal pengukuran
pada benda kerja atau part mesin.
5. Hanging atau cantolan, yang berfungsi sebagai tempat dudukan
meteran unit.

3. A. Kalibrasi adalah suatu proses yang bertujuan untuk mengetahui kesalahan dari
Alat Ukur atau mesin dengan cara membandingkan penunjukkannya terhadap sesuatu
yang sudah standar.
B. tujuan alat ukur perlu dikalibrasi supaya Mencapai ketertelusuran pengukuran, untuk
menentukan penyimpangan atau kebenaran nilai konvensional penunjukan suatu
instrument ukur, dan menjamin hasil-hsil pengukuran sesuai dengan standar Nasional
maupun Internasional.

C.pengaruh jika suatu alat ukur tidak dikalibrasi akibatnya akan tidak
maksimalnya keakuratan instrumen dan menentukan ketertelusuran pengukuran.

4. - Kekeliruan dalam pemasangan peralatan / instrument


- Adanya kesalahan tetap ( fixed eror)
- Kesalahan random

5. A. Vibration meter

B. Light meter C. Tachometer

6. Pendekatan analitik dilakukan dengan perhitungan-perhitungan persamaan matematika,


sedangkan pendekatan eksperimen dilakukan dengan mengukur parameter-parameter
gelombang.
8. A. Kesalahan adalah perbedaan antara nilai hasil pengukuran dengan nilai sebenarnya dari
objek yang diukur.
Ketidakpastian adalah kuantifikasi dari keraguan tentang hasil pengukuran. Sebisa mungkin
kita mencoba untuk mengoreksi setiap error yang dikenal, misalnya dengan menerapkan
koreksi dari sertifikat kalibrasi. Tapi error yang nilainya kita tidak tahu adalah sumber
ketidakpastian.
B. - Kesalahan rambang (acak) adalah kesalahan yang berubah-ubah seolaholah positif dan
negative. Kesalahan ini timbul karena kondisi lingkungan yang tidak menentu dan
menggganggu kerja alat kita, sehinggakesalahan ini terjadi selalu terjadi dalam setiap
percobaan yang menyebabkan pembacaan yang menyebar sekitar harga yang sebenarnya
suatu besaran.
- Kesalahan tetap adalah kesalahan dimana memiliki harga yang tetap dan tidak berubah-ubah.
Kesalahan tetap sebenarnya tidak pada harga yang sebenarnya, tetapi suatu harga yang
bergeser dari harga yang sebenarnya.
C. Varian dan standar deviasi (simpangan baku) adalah ukuran-ukuran keragaman (variasi)
data statistik yang paling sering digunakan. Standar deviasi (simpangan baku) merupakan akar
kuadrat dari varian.s=\sqrt{s^2}s=s2 Oleh karena itu, jika salah satu nilai dari kedua ukuran
tersebut diketahui maka akan diketahui juga nilai ukuran yang lain.
D. Kriteria chauvenet dalah suatu satu mode yang dapat digunakan untuk “membuang” salah
satu atau beberapa nilai hasil pengukuran yang menyimpang terlalu jauh dari nilai rata-ratanya,
atau disebut out layer.

E. - Untuk memahami prinsip perhitungan ketidakpstian pengukuran untuk laboratorium


ISO GUM (Guide to the expression of Uncertainty in Measurement).
- Memahami karakteristik dan sumber-sumber ketidakpastian, latar belakang matematik,
dan analisis.
- Mampu melakukan perhitungan ketidakpastian pengukuran untuk laboratorium
kalibrasi berdasarkan ISO GUM.
- Mampu melakukan perhitungan BMC (Best Measurement Capability) untuk
laboratorium kalibrasi menurut SNI ISO/IEC 17025:2008

F. Supaya ketika melakukan pengukuran para pengukur tidak orang menggunakan


istilah "kesalahan" saat "ketidakpastian" adalah tepat nomenklatur .

G. 1. Beberapa teknik pengukuran alternatif yang dipilih setelah variabel untuk diukur
telah ditetapkan.
2. Analisis ketidakpastian dilakukan pada setiap teknik pengukuran, mengambil
memperhitungkan akurasi perkiraan instrumen yang benar-benar akan digunakan.
3. Teknik pengukuran yang berbeda kemudian dibandingkan atas dasar biaya,
ketersediaan instrumentasi, kemudahan pengumpulan data, dan ketidakpastian
dihitung. Teknik dengan ketidakpastian paling jelas yang paling diinginkan
I. Uji statitistik yang biasa digunakan untuk membandingkan data observasi dengan
data yang diharapakan untuk menguji hipotesis. Analisis kuadrat digunakan untuk
melihat ketergantungan antara variabel bebas dan variabel tergantung berskala nominal
atau ordinal bersifat numeric (angka).
9). Berdasarkan contoh soal 3.1 halaman 49, selesaikanlah masalah di bawah ini.
Di mana Ro = 8 Ω ± 0.4 persen ialah tahanan pada 22 oC, α = 0.006 oC-1 ± 1 persen
ialah koefisien suhu tahanan, dan suhu kawat ialah T = 31o ± 1 oC.

Hitunglah tahanan kawat dan ketakpastian.

D1 :

-Ro = 8 Ω ± 0.4%
-Tahanan pada 22 oC
-α = 0.006 oC-1 ± 1%
-T = 31o ± 1 oC

D2 : Hitunglah tahanan kawat dan ketakpastian!

Penyelesaian :

R = Ro [1 + α (T – 22)]
= (8)[1 + (0,006)(31-22)]
= 8,432 Ω
𝜕𝑅

= 1 + α . (T − 22) = 1 + (0,006)(31-22) = 1,054


𝜕𝑅𝑜

𝜕𝑅

= 𝑅𝑜 (𝑇 − 22) = (8)(31 − 22) = 72


𝜕α

𝜕𝑅

= 𝑅𝑜 . α = (8)(0,006) = 0.048
𝜕α

WRo = (8)(0,004) = 0.032 Ω

Wα = (0,006)(0,01) = 6 x 10-5 °C-1

WT = 1°C
Jadi, Ketakpastian tahanan adalah

WR = [ (1,054)2 (0,032)2 + (72)2 (6 x 10-5)2 + (0,048)2 (1)2 ]


= 0,059 Ω atau 0,7 %
10). Contoh 3-6. Bacaan berikut ini ialah mengenai suatu Panjang fisik. Hitunglah
bacaan purata, deviasi standar, varian dan rerata dari nilai absolut deviasi atas dasar
“doyong”.

Bacaan X, cm
1 5,30
2 5,73
3 6,77
4 5,26
5 4,33
6 5,45
7 6,09
8 5,64
9 5,81
10 7,75
Jumlah xi 58,13

Nilai Rerata diberikan oleh :

Xm 𝑐𝑚

Besaran – besaran lainnya dihitung dengan bantuan tabel dibawah :


Bacaan di = xi - xm (xi - xm)2 . 102
1 -0,513 26,317
2 -0,083 0,69
3 0,957 91,585
4 -0,553 30,581
5 -1,483 219,93
6 -0,363 13,18
7 0,277 7,673
8 -0,173 2,993
9 -0,003 0,0009
10 1,937 375,2
Dari tabel dapat diketahui :
| x i - xm | = 6,342 cm
(xi - xm)2 = 7,6815 cm2
1 1
• 𝜎 = [ ∑𝑛 = 1 (𝑋𝑖 − 𝑋𝑚)2 ] ½ = [ (7,6815)] ½ = 0,8764 𝑐𝑚
𝑛 𝑖 10

• 𝜎 2 = 0,76815 𝑐𝑚 2
1 𝑛 1 1
• |𝑑𝑖 | = ∑ = 1 |𝑑𝑖 | = ∑𝑛 = 1|𝑋𝑖 − 𝑋𝑚 | = (6,342) = 0,6342 𝑐𝑚

11). Contoh 3-6. Bacaan berikut ini ialah mengenai suatu Panjang fisik. Hitunglah
bacaan purata, deviasi standar, varian dan rerata dari nilai absolut deviasi atas
dasar “doyong”.

Bacaan X, cm
1 5,30
2 5,73
3 6,77
4 5,26
5 4,33
6 5,45
7 6,09
8 5,64
9 5,81
10 7,75
Jumlah xi 58,13

Nilai Rerata diberikan oleh :

Xm 𝑐𝑚

Besaran – besaran lainnya dihitung dengan bantuan tabel dibawah :


Bacaan di = xi - xm (xi - xm)2 . 102
1 -0,513 26,317
2 -0,083 0,69
3 0,957 91,585
4 -0,553 30,581
5 -1,483 219,93
6 -0,363 13,18
7 0,277 7,673
8 -0,173 2,993
9 -0,003 0,0009
10 1,937 375,2
Dari tabel dapat diketahui :
| x i - xm | = 6,342 cm
(xi - xm)2 = 7,6815 cm2
1 1
• 𝜎 = [ ∑𝑛 = 1 (𝑋𝑖 − 𝑋𝑚)2 ] ½ = [ (7,6815)] ½ = 0,8764 𝑐𝑚 ]
𝑛 𝑖 10

• 𝜎 2 = 0,76815
1 𝑛
𝑐𝑚 2 1 1
• |𝑑𝑖 | = ∑ = 1 |𝑑𝑖 | = ∑𝑛 = 1|𝑋𝑖 − 𝑋𝑚 | = (6,342) = 0,6342 𝑐𝑚

12. A. Transducer (Transduser) adalah suatu alat yang dapat mengubah suatu
bentuk energi ke bentuk energi lainnya
B. -Transduser Input merupakan Transduser yang dapat mengubah energi fisik
(physical energy) menjadi sinyal listrik ataupun Resistansi (yang kemudian juga
dikonversikan ke tegangan atau sinyal listrik).
Contohnya Mikropon (Microphone), Mikropon dapat mengubah gelombang suara
menjadi sinyal listrik yang dapat dihantarkan melalui kabel listrik. Transduser Input
sering disebut juga dengan Sensor.
- Transduser Output merupakan Transduser yang dapat mengubah sinyal listrik
menjadi bentuk energi fisik (Physical Energy).
Contohnya Loudspeaker, Loudspeaker mengubah sinyal listrik menjadi Suara yang
dapat di dengar oleh manusia. Transduser Output sering disebut juga dengan
istilah Actuator.
C. Sensor adalah perangkat, yang merasakan kuantitas fisik dan mengubahnya
menjadi sebuah kuantitas analog yang dapat diukur elektrik seperti tegangan,
kapasitansi, induktansi dan resistansi ohmik.
Sedangkan
Transduser adalah perangkat yang terhubung ke sensor untuk mengubah kuantitas
yang diukur menjadi sinyal listrik standar seperti 0-10V DC, -10 hingga + 10V DC, 4
hingga 20mA, 0 hingga 20mA, 0 hingga 20mA, 0-25mA dll. o/p dari transduser
dapat langsung digunakan oleh perancang sistem.
D. - LDR Light Dependent Resistor, mengubah cahaya menjadi resistansi
- Thermistor, mengubah suhu menjadi resistandi ( hambatan )
- Variable Resistor, mengubah posisi menjadi Resistensi
- Mikrophone, mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik

Anda mungkin juga menyukai