Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN

PRAKTIKUM PENGUKURAN DAN METROLOGI


DEVI IRAWAN 16170002

TEKNIK MESIN KONSENTRASI OTOMOTIF S-1


STT YBSI TASIKMALAYA
TAHUN 2017/2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan saya mengenai hasil
praktek pengukura teknik.

Laporan ini telah saya susun dengan maksimal alhamdulillah dengan bantuan dari
berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan saya ini. Untuk itu saya
menyampaikan banyak terima kasih kepada sumber pemberi informasi materi yang kredibel
dan telah berkontribusi dalam pembuatan laporan saya.

Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah laporan
ini.

Akhir kata saya berharap semoga laporan tentang hasil praktikum pengukuran teknik
ini ada manfaatnya khususnya bagi saya dan umumnya bagi kita semua.
DAFTAR ISI

Kata
Pengantar...................................................................................................................................

Daftar
isi.............................................................................................................................................

Bab I
Pendahuluan..............................................................................................................................

1.1Tujuan
Pengukuran.................................................................................................................

1.2Batasan
Pengukuran................................................................................................................

1.3Konsep
Pengukuran................................................................................................................

Bab II Landasan
Teori........................................................................................................................

Bab III Analisis Dan


Pembahsan........................................................................................................

Bab IV
Kesimpulan............................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

Tujuan Pengukuran.
Tujuan pengukuran adalah untuk mengetahui nilai kuantitatif suatu komponen
atau barang yang di tujukan untuk mengetahui nilai maksimal,minimal dan nilai standar
pada komponen tersebut. Adapun nilai yang telah di ketahui dengan cara mengukurnya
dengan alat spesialis untuk mengukur komponen tersebut dan melakukan
pengukurannya dengan berbagai referensi serta pertimbangan dari kalkulasi nilai
tersebut.

1.1 Batasan Pengukuran

Pengkuran komponen ini mempunyai batasan yaitu, terdiri dari :


a. Mengukur diameter batang katup EX.
b. Mengukur diameter dalam Tromol roda.
c. Mengukur kedalam kanvas rem.
d. Mengukur keolengan input shaf transmisi.
e. Mengukur diameter luar realese bearing.

Alat ukur yang dipakai Hanya meliputi:


a. Jangka sorong
b. Mikrometer
c. Dial Indikator
BAB II
LANDASAN TEORI

ALAT UKUR JANGKA SORONG

Jangka Sorong merupakan alat ukur yang sering oleh orang-orang yang memiliki
profesi sebagai tekniksi, atau mekanis. Selain itu bagi orang yang sedang belajar mendalami
ilmu teknik dan mekanikal tentu sudah tidak asing dengan alat yang satu ini.
Umumnya jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter benda atau lubang pipa.
Selain itu, masih banyak fungsi lain yang dimiliki oleh alat ukur ini. Agar Anda dapat
memahami lebih baik dan jelas mengenai jangka sorong, simaklah artikel berikut ini yang
mengupas secara detail mengenai jangka sorong.
Jangka sorong adalah alat ukur yang mempunyai tingkat ketelitian 0,01 milimeter,
sehingga Anda dapat mengukur ukuran sebuah benda dengan lebih teliti dan akurat. Pada
jangka sorong terdapat dua bagian yang bisa digunakan untuk melakukan pengukuran.
Bagian pertama biasa disebut rahang luar yang biasanya digunakan untuk mengukur
diameter dalam pada sebuah lubang seperti pipa, lubang besi, dan lain-lain. Bagian kedua biasa
disebut rahang dalam yang berfungsi untuk mengukur diameter suatu benda.
Pada jangka sorong juga terdapat 2 buah skala yang digunakan untuk membaca hasil
pengukuran. Pertama adalah skala utama yang menggunakan satuan centimeter dan milimeter
pada bagian bawah dan satuan inch pada bagian atas. Kedua adalah skala nonius atau vernier.
Cara Membaca Jangka Sorong
Berikut adalah cara membaca jangka sorong yang baik dan benar. Lakukan dan cermati
setiap langkah berikut dengan baik, agar mendapatkan hasil pengukuran yang lebih teliti dan
akurat.
a. Periksa kondisi alat ukur jangka sorong, jika terdapat debu atau kotoran bersihkan
terlebih dahulu agar tidak mengganggu hasil pengukuran.
b. Geser jangka sorong hingga rapat, kemudian pastikan nilai pengukuran berada tepat
pada posisi Nol.
c. Bersihkan permukaan benda yang dapat diukur, hingga betul-betul tidak terdapat
material lainnya yang dapat mengurangi keakuratan dan ketelitian hasil
pengukuran.
d. Lakukan pengukuran dengan cara menggeser jangka sorong sehingga cocok dengan
benda yang akan diukur.
e. Kemudian pastikan posisi benda yang akan diukur betul-betul telah terjepit atau
terukur secara benar.
f. Pastikan posisi jangka sorong benar-benar lurus, baik secara vertikal maupun
horizontal.
g. Baca hasil pengukuran secara seksama dan teliti.
h. Lihat hasil pengukuran yang ditunjukkan pada skala utama, dengan memperhatikan
posisi yang ditunjuk oleh garis angka 0 pada skala vernier (Nonius).
i. Kemudian, perhatikan garis angka lainnya pada skala vernier yang menunjukkan
posisi terlurus terhadap nilai pada skala utama.
j. Jika posisi yang paling lurus berada pada angka Nol dari garis skala vernier,
bermakna hasil pengukuran adalah nilai bulat atau bukan desimal.
k. Namun jikalau tidak tepat berada pada angka nol, perhatikan hasil yang mendekati,
dengan cara memperhatikan angka lainnya yang paling lurus dengan garis skala
utama, hasil ini adalah nilai desimal dari hasil pengukuran utama.
ALAT UKUR MIKROMETER

Mikrometer Sekrup ialah salah satu Alat Ukur yang bisa digunakan untuk mengukur
Panjang suatu Benda dan mengukur Tebal sebuah benda serta mengukur Diameter Luar sebuah
benda dengan tingkat ketelitian mencapai 0.01. Tetapi perlu kalian ketahui sebagai Pelajar
maupun Masyarakat Umum bahwa Fungsi Alat Ukur Mikrometer ini sebenarnya mempunyai
kesamaan dengan Fungsi Alat Ukur Jangka Sorong dalam menghitung suatu panjang, tebal dan
diameter sebuah benda, hanya saja tingkat ketelitian Alat Ukur Mikrometer lebih tinggi sepuluh
kali lipat daripada Jangka Sorong karena Jangka Sorong memiliki tingkat ketelitian sebesar 0.1
dan Ketelitian Alat Ukur Mikrometer mencapai 0.01 sehingga kesimpulannya Micrometer
lebih baik daripada Jangka Sorong.
Bagian – Bagian Mikrometer Sekrup Lengkap
Sedangkan untuk Bagian Alat Ukur Mikrometer sendiri bisa dikatakan dibagi menjadi
Tujuh dan Ketujuh Bagian – Bagian Mikrometer Sekrup tersebut antara lain yang pertama
Bagian Bingkai atau sering disebut juga Bagian Frame Mikrometer yg berbentuk seperti Huruf
C ataupun Huruf U dan terbuat dari Bahan Logam yg tahan panas dan Tebal serta Kuat karena
bertujuan agar dapat meminimalkan terjadinya peregangan yg dapat menganggu proses
pengukuran sebuah benda. Yang kedua ialah Bagian Poros Tetap Mikrometer yg mempunyai
Fungsi untuk penahan sebuah benda saat akan diukur menggunakan Alat Ukur Mikrometer ini.
Bagian Mikrometer Yang Ketiga ialah Poros Gerak yg merupakan sebuah Silinder yg dapat
digerakan menuju Poros Tetap Mikrometer.
Lalu Bagian Mikrometer Sekrup ke Empat ialah Pengunci (LOCK) yang memiliki
fungsi untuk menahan Poros Gerak agar tak bergerak saat proses pengukuran sebuah benda,
Bagian Ke Lima disebut juga dengan Sleeve yg merupakan tempat terletaknya Skala Utama
dalam satuan Milimeter (mm). Bagian Mikrometer ke Enam ialah Thimble yang merupakan
tempat Skala Nonius (Skala Putar) Mikrometer berada, Lalu untuk Bagian Mikrometer yang
terakhir atau ke Tujuh ialah Ratchet Knop yg berfungsi untuk memutar Spindle (Poros Gerak)
sesaat ujung Poros Gerak tersebut sdh dekat dg benda yg akan diukur serta digunakan untuk
mengencangkan Poros Gerak (Spindle) tersebut sampai terdengar bunyi suara sehingga untuk
memastikan bahwa Ujung Poros Gerak sdh menempel dengan sempurna dg benda yg akan
diukur maka Ratchet Knob tersebut diputar sebanyak Dua atau Tiga putaran.
Kegunaan dan Fungsi Mikrometer Sekrup
Adapun untuk Fungsi Alat Ukur Mikrometer Sekrup yang benar ialah untuk mengukur
Panjang sebuah benda, mengukur diameter luar benda dan mengukur ketebalan suatu benda
yang mempunyai ukuran yg cukup kecil seperti benda lempeng baja, aluminium, diameter
suatu kabel, kawat, lebar suatu kertas maupun benda – benda yg lainnya. Lalu Kegunaan Alat
Ukur Mikrometer Sekrup untuk mengukur Panjang, Tebal dan Diameter suatu benda dengan
tingkat ketelitian mencapai 0.01 mm yang merupakan tingkat ketelitian yang lebih tinggi
sepuluh kali lipat dibandingkan dengan Alat Ukur Jangka Sorong karena Jangka Sorong hanya
memiliki tingkat ketelitian sekitar 0.1 mm saja.
Kemudian didalam Cara Menggunakan Mikrometer Sekrup sendiri sangatlah mudah
dan berikut ini Lima Langkah Cara Memakai Alat Ukur Mikrometer Sekrup yang bisa kalian
pelajari sebelum menggunakan Micrometer Sekrup, yang pertama ialah pastikan pengunci Alat
Ukur Mikrometer dlm keadaan terbuka dan Yang Kedua lakukan pengecekan apakah Poros
Tetap Mikrometer dan Poros Geser Mikrometer saat bertemu dengan Skala dan Skala Nonius
Utama Mikrometer menunjukkan angka Nol.
Lalu Yang Ketiga ialah Buka Rahang Alat Ukur Mikrometer dengan cara
menggerakkan pemutar ke arah kiri hingga benda yg akan diukur dpt masuk ke dlm rahang,
Yang Keempat ialah letakkan benda yg akan diukur diantara Poros Tetap dan Poros Geser lalu
tutup kembali rahang sampai tepat menjepit benda yg akan diukur dan untuk Cara
Menggunakan Alat Ukur Mikrometer yg terakhir atau kelima ialah Putarlah Pengunci
Mikrometer agar pemutar tidak bisa bergerak lagi setelah itu ukur atau hitunglah nilai panjang,
tebal, lebar ataupun diameter suatu benda yg diukur menggunakan alat ukur mikrometer
sekrup.

ALAT UKUR DIAL INIDIKATOR

Dial indikator merupakan alat ukur yang memiliki tingkat ketelitian yang kecil yaitu
sebesar 0,01 mm. Dial indikator selalu digunakan oleh alat penopang (supporting tool) yaitu
sebuah stand yang memiliki magnet. Magnetic stand ini berfungsi sebagai pemegang saat dial
indikator digunakan untuk mengukur komponen. Magnetic stand sendiri dapat diatur panjang
pendeknya, tinggi rendahnya dan kemiringannya.
Dial indikator berfungsi untuk mengukur run out atau keolengan poros, kebengkokan
poros, kerataan, end play dan back lash.
Untuk penggunaannya sendiri, dial indikator dikatakan mudah, tetapi tidak sedikit
orang yang belum dapat menggunakan dial indikato ini. Cara penggunaannya sendiri antara
lain:
1. Tempatkan dial indikator ke tempat yang rata dan terbuat dari bahan logam, setelah
itu aktifkan magnetic switchnya agar stand dapat menempel dengan erat.
2. Atur posisi dial indikator agar spindle dapat menyentuh objek yang akan diukur
secara tegak lurus.
3. Tempelkan spindle pada objek sampai spindle tertekan sedikit, kemudian set "0"
dial indikatornya dengan memutar outer ringnya sehingga jarum menunjuk ke
angka "0".
4. Setelah itu, kunci outer ringnya dengan sekrup pengikat, hal ini dilakukan agar outer
ring tidak bergeser atau berputar.
5. Gerakkan benda kerja perlahan-lahan, sesuai apa yang hendak diukur.
6. Sambil diputar, baca penyimpangan terbesar pada jarum penunjuknya.
Catatan
A. Pasang dial indikator dengan posisi spindle harus tegak lurus pada benda kerja,
jangan sampai miring. Baca hasil pengukuran secara lurus agar hasil yang dibaca
tidak salah.
B. Dial indikator harus dipasang dengan tepat pada standnya, jangan sampai berputar
atau jatuh.
C. Ketika dial indikator telah diset "0", coba gerakkan spindle naik turun. Periksa
bahwa jarum penunjuk harus kembali ke angka "0".
D. Jangan pernah memberikan oli pada spindle dan tangkainya karena dapat
menyebabkan gerakan spindle menjadi tidak lancar karena oli dan kotoran.

Pembacaan skala dial indikator


Pada alat ukur dial indikator ini memiliki 2 skala, yaitu skala dengan jarum besar dan skala
dengan jarum kecil. Skala dengan jarum besar memiliki tingkat ketelitian untuk 1 strip nya
senilai 0,01 mm. Pada skala dengan jarum besar memiliki 100 strip jika berputar 1 putaran,
sehingga jika jarum panjang berputar 1 putaran nilainya 1,00 mm. Untuk skala dengan jarum
pendek, setiap 1 strip nilainya 1,00 mm, sehingga jika jarum panjang berputar 1 putaran maka
jarum pendek bergerak 1 strip.
Contoh pengukuran dengan dial indikator
 Jarum panjang bergerak sejauh 6 strip dan jarum pendek bergerak 2 strip maka
hasilnya?
 Skala jarum besar adalah 6 strip x 0,01 mm = 0,06 mm
 Skala jarum pendek adalah 2 strip x 1,00 mm = 2,00 mm
 Hasilnya adalah skala jarum panjang ditambah skala jarum pendek maka 0,06 mm + 2
mm = 2,06 mm
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada pengujian pengukuran kali ini komponen yang di ukur adalah sebagai berikut:
 Katup masuk dan katup buang
 Poros output shaft transmisi
 Disk pad
 Brake drum
 Luncuran dalam transmisi
 V block
Analisis pengukuran komponen tersebut meliputi diameter luar dan dalam, kedalaman serta
keolengan.

Gambar hasil pengujian pada komponen serta hsil dari pengukuran yang di lakukan
dengan 3 tahap pengambilan pengukuran supaya nanti bisa dirata-ratakan dan di ketahui hasil
yang sebenarnya.
Saat melakukan pengukuran ketelitian dan kejelian si pengukur harus sanagat di
perhatikan karna perbedaan angka pada setiap tahap pengujian akan sangat terlihat , bila angka
yg di dapat pada pengujian pertama melenceng jauh dari pengujian akan membingungkan saat
kita melakukan penghitungan rata-rata maka dari itu bisa di lihat di gambar bahwa pengujian
pertama,kedua dan ketiga angkanya tidak terlampau jauh berbeda.
Untuk menghitung rata-rata hasil pengukuran rumus yang di pakai yaitu:


x
 1xi
x  i
dengan : x  rata-rata hitung
n
n  jumlah total pengamatan
x i  nilai data ke i

Untuk menghitung standar deviasi yaitu:

( xi  x )
s
n 1
dimana : s  standar deviasi
x  rata-rata hitung
n  jumlah toal pengamatan
x i  nilai data ke i
BAB IV
KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan pengukuran maka kami memperoleh hasil sebagai berikut :
 Alat ukur micrometer (mengukur batang ex/in)
x1  x 2  x3 8,46  8,47  8,46
x maka x  hasilnya x  8,48mm
n 3
 Alat ukur jangka sorong (mengukur diameter luar luncuran dalam)
x1  x 2  x3 4,10  4,11  4,10
x maka x  hasilnya x  4,10mm
n 3
 Alat ukur jangka sorong (mengukur diameter dalam tromol)
x1  x 2  x3 110,40  110,38  110,40
x maka x  hasilnya x  110,39
n 3
 Alat ukur jangka sorong (mengukur kedalaman kanvas pad ram)
x1  x 2  x3 2,30  2,28  2,30
x maka x  hasilnya x  2,29
n 3
 Alat ukur dial indikator (mengukur keolengan)
x1  x 2  x3 0,3  0,2  0,3
x maka x  hasilnya x  0,26
n 3
Hasil pengukuran standar deviasi :
 Alat ukur micrometer (mengukur batang ex/in)

(8,46  8,46) 2  (8,47  8,46) 2  (8,46  8,46) 2


s hasilnya s  0,005
3 1

 Alat ukur jangka sorong (mengukur diameter luar luncuran dalam)

(4,10  4,10) 2  (4,11  4,10) 2  (4,10  4,10) 2


s hasilnya s  0,007
3 1

 Alat ukur jangka sorong (mengukur diameter dalam tromol)

(110,40  110,39) 2  (110,38  110,39) 2  (110,40  110,39) 2


s hasilnya s  0,012
3 1
 Alat ukur jangka sorong (mengukur kedalaman kanvas pad ram)

(2,30  2,29) 2  (2,28  2,29) 2  (2,30  2,29) 2


s hasilnya s  0,012
3 1

 Alat ukur dial indikator (mengukur keolengan)

(0,3  0,26) 2  (0,2  0,26) 2  (0,3  0,26) 2


s hasilnya s  0,058
3 1
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai