Anda di halaman 1dari 10

ALAT UKUR

JANGKA SORONG DAN MICROMETER SEKRUP

Disusun Oleh :

NAMA : SATRIO BAGUS WICAKSONO

NPM : 05.2020.1.01237

JURUSAN TEKNIK PERKAPALAN

INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA

2020
DAFTAR ISI

JUDUL...................................................................................................................

DAFTAR ISI....... ..................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................

1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................


1.2 RUMUSAN MASALAH......................................................................
1.3 TUJUAN................................................................................................
1.4 MANFAAT...........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................

2.1 PENGERTIAN JANGKA SORONG & MIKROMETER..............


2.2 PRINSIP KERJA JANGKA SORONG.............................................
2.3 PROSEDUR PENGUKURAN JANGKA SORONG........................
2.4 CARA PEMBACAAN PENGUKURAN JANGKA SORONG.......
2.5 PRINSIP KERJA MIKROMETER SEKRUP..................................
2.6 PROSEDUR PENGGUNAAN MIKROMETER…………………..
2.7 CARA PEMBACAAN HASIL PENGUKURAN MIKROMETER

BAB III PENUTUP...............................................................................................

3.1 KESIMPULAN.....................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Untuk mengukur panjang suatu benda, kita dapat menggunakan berbagai macam alat ukur
panjang, diantaranya mistar, rolmeter, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Masing-masing
alat ukur panjang tersebut memiliki ketelitian yang berbeda. Semakin teliti suatu alat maka
pengukuran tersebut akan mendekati ukuran yang sebenarnya.

Dalam mengukur panjang suatu benda, selain memperhatikan ketelitian alat ukurnya, juga
memperhatikan jenis dan macam benda yang akan diukur. Jika benda yang akan diukur
memiliki bentuk yang sangat besar, maka pengukuran tidak mementingkan ketelitian yang
besar. Contohnya untuk mengukur meja, mengukur suatu ruangan, mengukur suatu bahan
tekstil, maka alat ukur yang digunakan adalah penggaris ataupun rol meter. Namun jika
benda yang diukur menuntut ketelitian yang tinggi, terutama dalam suatu percobaan fisika
maka alat ukur yang digunakanpun merupakan alat ukur dengan ketelitian yang tinggi yang
memiliki skala terkecil yang sangat kecil. Contoh untuk mengukur diameter bola, diameter
balok, mengukur diameter luar tabung, diameter dalam tabung, mengukur kedalaman, bisa
menggunakan mikrometer sekrup dan untuk dua kemampuan terakhir bisa secara spesifik
dilakukan oleh alat ukur jangka sorong.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang digunakan pada makalah alat ukur panjang jangka sorong dan
alat ukur ketebalan mikrometer sekrup ini adalah sebagai berikut :

1. Apa itu jangka sorong dan mikrometer sekrup?

2. Bagaimana prinsip kerja jangka sorong dan mikrometer sekrup?

3. Bagaimana prosedur pengukuran jangka sorong dan mikrometer sekrup?

4. Bagaimana cara pembacaan hasil pengukuran jangka sorong dan mikrometer sekrup?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah alat ukur panjang jangka sorong dan alat ukur ketebalan
mikrometer sekrup ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui tentang jangka sorong dan mikrometer sekrup.

2. Mengetahui prinsip kerja jangka sorong dan mikrometer sekrup.

3. Mengetahui prosedur pengukuran jangka sorong dan mikrometer sekrup.

4. Mengetahui cara pembacaan hasil pengukuran jangka sorong dan mikrometer sekrup

1.4 Manfaat
Manfaat pembuatan makalah alat ukur jangka sorong dan mikrometer sekrup ini adalah
memberikan pengetahuan kepada mahasiswa mengenai alat ukur jangka sorong dan
mikrmeter sekrup, baik dari fungsinya, prinsip kerja, prosedur pengukuran, dan cara
pembacaan hasil pengukuran.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN JANGKA SORONG & MIKROMETER SEKRUP


1. Jangka Sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai seperseratus
millimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bergerak. Pembacaan hasil
pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian pengguna maupun alat.
Sebagian keluaran terbaru sudah di lengkapi dengan display digital. Pada versi analog,
umumnya tingkat ketelitian adalah 0,005 cm untuk jangka sorong di bawah 30 cm dan
0,01 cm untuk yang di atas 30 cm

2. Micrometer Sekrup adalah alat yang digunakan untuk mengukur benda-benda


berukuran kecil dengan tingkat presisi yg cukup tinggi. Ketelitian mircrometer sekrup
bisa mencapai 0,01 mm.

2.2 PRINSIP KERJA JANGKA SORONG


Jangka sorong terdiri dari dua skala yaitu skala utama dengan skala terkecil dalam
milimeter (1mm = 0,1 cm) dan skala nonius. Sepuluh skala utama memiliki panjang 1
cm, jadi jarak 2 skala utama yang saling berdekatan adalah 0,1 cm. Sedangkan sepuluh
skala nonius memiliki panjang 0,9 cm, jadi jarak 2 skala nonius yang saling berdekatan
adalah 0,09 cm. Jadi beda satu skala utama dengan satu skala nonius adalah 0,1 cm –
0,09 cm = 0,01 cm atau 0,1 mm. Sehingga skala terkecil dari jangka sorong adalah 0,1
mm atau 0,01 cm.
2.3 PROSEDUR PENGUKURAN JANGKA SORONG

1. Mengukur diameter luar suatu benda

a. Membuka rahang jangka sorong dengan cara mengendorkan sekrup pengunci,


menggeser rahang geser jangka sorong ke kanan sehingga benda yang diukur dapat
masuk diantara kedua rahang (antara rahang geser dan rahang tetap).

b. Letakkan benda yang akan diukur diantara kedua rahang.

c. Menggeser rahang geser ke kiri sedemikian sehingga benda yang diukur terjepit oleh
kedua rahang sekaligus mengunci sekrup pengunci.

d. Membaca dan mencatat hasil pengukuran.

2. Mengukur diameter dalam suatu benda

a. Memutar pengunci ke kiri / mengendorkan sekrup pengunci.

b. Menggeser rahang geser jangka sorong sedikit kekanan.

c. Meletakkan benda/cincin/tabung yang akan diukur sedemikian sehingga kedua


rahang (atas) jangka sorong masuk ke dalam benda/cincin tersebut.

d. Menggeser rahang geser kekanan sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong
menyentuh kedua dinding dalam benda/cincin/tabung yang diukur dan mengunci
sekrup pengunci

e. Membaca dan mencatat hasil pengukuran

3. Mengukur kedalaman suatu benda/tabung

a. Meletakkan tabung yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak

b. Memutar jangka (posisi tegak) kemudian meletakkan ujung jangka sorong ke


permukaan tabung yang akan diukur dalamnya.

c. Menggeser rahang geser kebawah sehingga ujung batang pada jangka sorong
menyentuh dasar tabung.

d. Mengunci sekrup pengunci

e. Membaca dan mencatat hasil pengukuran


2.4 CARA PEMBACAAN HASIL PENGUKURAN JANGKA SORONG

Berikut cara pembacaan jangka sorong :

1. Pada jangka sorong terdapat 2 skala yaitu skala utama dan skala nonius. Skala
utama bernilai cm dan skala nonius bernilai 1/10 mm.

2. Lihat angka nol pada jangka nonius, garis pada skala utama yang berada tepat di
belakang nol pada skala nonius adalah nilai ukur skala utamanya.

3. Setelah mendapat nilai ukur skala utama, kita perlu membaca nilai ukur skala
nonius dengan cara menentukan garis yang berhimpitan antara skala utama dan
skala nonius. Garis yang berhimpitan dengan skala nonius merupakan nilai ukur
skala noniusnya

4. Jumlah hasil nilai ukur skala utama dengan skala noniusnya agar kita
mendapatkan hasil pengukuran panjang benda

Untuk lebih mudah memahaminya, gambar diatas merupakan contoh skala


pengukuran menggunakan jangka sorong.

Dapat di lihat bahwa garis merah putus-putus menunjukkan pengukuran skala


utama yang bernilai 2.7 cm sedangkan garis hitam putus-putus menunjukkan skala
nonius yang bernilai 0.6 mm atau setara dengan 0.06 cm sehingga dengan
menjumlahkan kedua nilai tersebut, kita mendapatkan nilai pembacaan skala dari
pengukuran jangka sorong tersebut bernilai 2.76 cm.
2.5 PRINSIP KERJA MIKROMETER SEKRUP
Prinsip kerja mikrometer sekrup adalah menggunakan suatu sekrup untuk
memperbesar jarak yang terlalu kecil untuk diukur secara langsung menjadi putaran
suatu sekrup lain yang lebih besar dan dapat dilihat skalanya.

2.6 PROSEDUR PENGGUNAAN MIKROMETER


1. Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka.
2. Lakukan pengecekan ketika apakah poros tetap dan poros geser bertemu skala dan
skala nonius utama menunjukkan angka nol.
3. Buka rahang dengan menggerakkan pemutar ke arah kiri sampai benda/koin dapat
masuk ke dalam rahang.
4. Letakkan benda dintara poros tetap dan poros geser lalu tutup kembali rahang hingga
tepat menjepit benda.
5. Putarlah Pengunci agar pemutar tidak bisa bergerak lagi. Dengarkan bunyi “klik”
yang muncul.

2.7 CARA PEMBACAAN HASIL PENGUKURAN MIKROMETER

Pertama perhatikan garis terakhir yang muncul pada skala utama (garis berdiri). Pada gambar
tersebut kita mendapat garis terakhir pada skala utama menunjukkan angka 5 mm.
Perhatikan garis skala nonius yang lurus dengan garis pada skala utama.
Pada gambar tersebut kita mendapat garis terakhir pada skala nonius menunjukkan angka
0,42.

Jumlahkan kedua angka yang ditunjukkan skala utama dan nonius. Jumlah tersebut adalah
ukuran dari bagian benda yang diukur. Sehingga hasil pengukuran di atas adalah 5 + o,42 =
5,42 mm. Demikianlah pembahasan tentang cara menggunakan mikrometer sekrup dan
membaca hasil pengukurannya dengan baik.

BAB III

3.1 KESIMPULAN
1. Jangka sorong dan mikrometer sekrup merupakan alat ukur dipakai untuk mengukur
benda berukuran milimeter sampai centimeter saja.

2. Kedua alat ukur ini memiliki dua skala yaitu skala utama dan skala nonius.

3. Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur benda hingga ketelitian 0,1 mm dan
dapat digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam, maupun kedalaman
benda.

4. Mikrometer sekrup dapat digunakan untuk mengukur benda hingga ketelitian 0,01
mm.

5. Sebelum melakukan pengukuran dengan kedua alat ukur tersebut pastikan keakuratan
pengukuran dengan mengepaskan pada titik 0, dan pastikan dua sekala sejajar lurus
dengan 0.

Anda mungkin juga menyukai